Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146902 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aryasatya Ardhana
"Implan logam berbahan stainless steel memilki sifat mekanik yang baik namun mempunyai kelemahan seperti toksiksitas dan rentan terhadap kolonisasi bakteri. Alternatif seperti biomaterial keramik untuk pelapis logam menunjukkan potensi yang sangat baik dalam memberikan kemampuan mekanis dan biokompatibilitas yang tinggi untuk implan load-bearing serta mampu mendukung pertumbuhan sel tulang, dan membentuk ikatan yang kuat pada jaringan keras maupun lunak. Hidroksiapatit (HA), serta hidroksiapatit tersubstitusi seng (Zn-HA) dan fluor (F-HA) merupakan kandidat pelapis biomaterial logam yang cocok untuk tulang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik fisik dan mikrostruktural dari substrat SS 316L yang dilapisi dengan bifasik hidroksiapatit dengan kalsium pirofosfat (HA/β-CPP) yang tersubstitusi seng (Zn-HA), fluor (F-HA), dengan metode sol-gel. Nanopartikel disintesis melalui metode sol-gel dan substrat SS 316L dilapis dengan teknik dip-coating secara manual. Kristalografi dan gugus fungsi dievaluasi masing-masing dengan spektroskopi X-Ray Diffraction (XRD) dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Ditunjukkan bahwa HA/β-CPP dan Zn-HA terdiri dari fase hidroksiapatit murni dan β-CPP (β-calcium pyrophosphate) menunjukkan sifat bifasik dari kedua serbuk tersebut. F-HA memiliki fase yang mendekati fluorapatit dan tidak ditemukannya fase β-CPP. Substitusi ion seng menurunkan kristalinitas, ukuran kristal, serta stabilitas struktur apatit dari HA sedangkan substitusi ion fluor mampu meningkatkan kristalinitas, ukuran kristal, serta stabilitas struktur apatit dari HA. Ukuran kristal terbesar didapatkan dari F-HA sebesar 215,58 Å dengan indeks kristalinitas 0,295. Substitusi ion seng dan fluor ditunjukan dengan adanya pergeseran dan perubahan intensitas pola infrared (IR). Penelitian ini menunjukkan bahwa struktur atom HA memungkinkan untuk terjadinya substitusi. Hasil SEM dari ketiga lapisan sampel menunjukkan persentase porositas dari sampel HA/β-CPP, Zn-HA, dan F-HA masing-masing adalah 52,98%, 50,27%, dan 53,29% serta ukuran pori sampel sebesar 108,78 μm, 131,77 μm, dan 100.29 μm. Ini menunjukkan struktur permukaan yang halus, lebih padat (dengan struktur mikro yang lebih rapat) dengan homogenitas yang baik dan porositas yang sesuai dalam aplikasi medis.

Metal implants made of stainless steel have good mechanical properties but have weaknesses such as toxicity and susceptible to bacterial colonization. Alternatives such as ceramic biomaterials for metallic coatings show great potential in providing high mechanical properties and biocompatibility for load-bearing implants as well as being able to support bone cell growth, and form strong bonds to both hard and soft tissues. Hydroxyapatite (HA), as well as zinc substituted hydroxyapatite (Zn-HA) and fluorine substituted hydroxyapatite (F-HA) are suitable metal biomaterial coating candidates for bone. This study aims to examine the physical and microstructural characteristics of SS 316L coated with biphasic hydroxyapatite and calcium pyrophosphate (HA/β-CPP), zinc substituted hydroxyapatite (Zn-HA), and fluorine substituted hydroxyapatite (F-HA) using the sol-gel method. The nanoparticles were synthesized using the sol-gel method and the SS 316L substrate was coated with a manual dip-coating technique. Crystallography and functional groups were evaluated by X-Ray Diffraction (XRD) and Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy, respectively. It was shown that HA and Zn-HA consisted of pure hydroxyapatite phase and β-CPP (β-calcium pyrophosphate) showed the biphasic nature of the two powders. F-HA has a phase close to fluorapatite but there is no β-CPP phase found on it. Zinc ion substitution decreased the crystallinity, crystal size, and stability of the apatite structure of HA, while fluorine ion substitution was able to increase the crystallinity, crystal size, and stability of the apatite structure of HA. The largest crystal size was obtained from F-HA of 215.58 Å with a crystallinity index of 0.295. The substitution of zinc and fluorine ions was indicated by a shift and a change in the intensity of the infrared (IR) pattern. This study shows that the atomic structure of HA allows for substitution. The SEM results from the three sample layers showed that the porosity percentages of the HA/β-CPP, Zn-HA, and F-HA samples were 52.98%, 50.27%, and 53.29%, respectively, and the sample pore size was 108.78 μm, 131.77 μm, and 100.29 μm. It exhibits a smoother, denser surface structure (with a denser microstructure) with good homogeneity and porosity suitable in medical applications."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Armifa Utami Said
"Kalsium fosfat merupakan salah satu biomaterial yang banyak digunakan sebagai implan tulang karena memiliki biokompatibilitas yang baik, terutama jenis hidroksiapatit (HA). Namun, hidroksiapatit masih memiliki kekurangan, yakni kekuatan mekanik yang lemah dan biodegradabilitas yang tinggi sehingga menurunkan kestabilan implan dalam tubuh. Penggunaan hidroksiapatit sebagai pelapis logam, salah satunya Stainless Steel 316L, dapat mengatasi masalah lemahnya kekuatan mekanik. Selain itu, penggunaan ion pengganti juga dapat dijadikan solusi, terutama fluor karena dikenal dapat menurunkan biodegradabilitas sehingga implan menjadi lebih stabil, baik secara termal maupun kimiawi. Substitusi fluor akan membentuk fluor hidroksiapatit (FHA) dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2-x(F)x. Sintesis FHA dilakukan dengan metode sol-gel dip-coating berbantukan iradiasi gelombang mikro pada daya 600 Watt selama 25 menit. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh variasi tingkat fluoridasi (x) sebesar 0 (HA), 0.4 (FHA1), dan 1.2 (FHA2). Peningkatan stabilitas ditandai dengan puncak XRD bidang (002) yang semakin tajam dan peningkatan indeks kristalinitas sebesar 0.14 pada sampel FHA1. Keberhasilan substitusi fluor dilihat dari hasil FTIR sampel FHA1 dan FHA2 yang tidak menunjukkan keberadaan gugus hidroksil pada bilangan gelombang 630 cm-1 karena ion OH- telah tersubstitusi oleh ion F-. Substitusi fluor juga dapat meningkatkan biokompatibilitas berdasarkan peningkatan porositas mulai dari 1.40% (HA), 2.24% (FHA1), dan 2.47 (FHA2). Rasio molar Ca/P berdasarkan hasil EDS pada HA, FHA1, dan FHA2 masing-masing sebesar 1.79, 1.81, dan 1.43 menandakan bahwa sintesis tidak berjalan secara stoikiometrik (1.67). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa substitusi fluor pada hidroksiapatit berhasil dilakukan dan mampu meningkatkan biokompatibilitas (porositas) serta stabilitas.

Calcium phosphate is one of the biomaterials used as bone implants due to its good biocompatibility, especially the hydroxyapatite. However, hydroxyapatite has weak mechanical strength and high level of biodegradability (solubility), which can reduces the stability of implants in the body. The combination of hydroxyapatite as a coating on metals, such as SS 316L, can address the issue of weak mechanical strength. Additionally, substitute ions, especially fluorine ions, known for reducing biodegradability, will achieve greater stability in implants, both thermally and chemically. The substitution of fluorine ions will form fluorapatite (FHA) with the chemical formula Ca10(PO4)6(OH)2-x(F)x. The synthesis of fluorapatite is done using the sol-gel dip-coating method with the assistance of microwave irradiation at 600 watts for 25 minutes as a substitute for the aging stage in crystal formation. This research compares the characteristics of HA with FHA to analyze the influence of fluoridation levels (x) at 0 (HA), 0.4 (FHA1), and 1.2 (FHA2).  Increased stability is indicated by a sharper XRD peak at (002) and an increase in crystallinity index by 0.14 in the FHA1 sample. The success of fluorine substitution is observed in the FTIR results of samples FHA1 and FHA2, which do not show the presence of hydroxyl groups at the wavenumber 630 cm-1, as the OH- ions have been substituted by F- ions. Fluorine substitution can also enhance biocompatibility, as evidenced by the increase in porosity, starting from 1.40% (HA), 2.24% (FHA1), to 2.47% (FHA2). The molar ratio of Ca/P based on EDS results for HA, FHA1, and FHA2, respectively, is 1.79, 1.81, and 1.43, indicating that the synthesis is not stoichiometric (1.67). The research results conclude that fluorine substitution in hydroxyapatite has been successfully conducted and is capable of enhancing biocompatibility (porosity) as well as stability."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Athallah
"Hidroksiapatit merupakan biomaterial keramik yang dapat digunakan sebagai pelapis dari implan logam karena dapat memberikan sifat bioaktif dan biodegradable yang baik pada implan. Penambahan sifat implan sendiri dapat ditingkatkan salah satunya adalah penambahan sifat anti-bakteri E.Coli dan S.Albicans ketika tembaga (Cu) disubstitusikan kedalam hidroksiapatit (HA). Pada penelitian ini tembaga-hidroksiapatit (Cu-HA) akan dilapisi ke logam SS 316L dengan metode sol gel dip coating dan diuji berdasarkan tingkat konsentrasi 0%, 5%, dan 7% Cu-HA tembaga untuk mempelajari pengaruhnya terhadap gugus fungsi, struktur kristal dan morfologi dari permukaan lapisan Cu-HA. Pengujian karakterisasi dilakukan menggunakan Fourier transform infrared (FTIR), X-ray diffraction (XRD), dan juga Scanning Electron microscope (SEM-EDS). Dari hasil pengujian XRD didapatkan bahwa ukuran kristal 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA secara berurut sebesar 17,819, 17,296 dan 17,205. Derajat kristalinitas 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA secara berurut sebesar 12,93%, 11,47% dan 11,14%. Hasil tersebut menunjukkan ion Cu menurunkan besar kristal, derajat kristal, dan juga kisi kristal. Gugus fungsi FTIR pada Cu-HA tetap memiliki karakteristik dari HA namun juga menunjukkan ciri ikatan Cu-O pada bilangan gelombang tertentu. Pengujian SEM menunjukkan besar porositas dari lapisan 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA sebesar 5,57%, 16,32%, dan 16,32%. Serta didapatkan konsentrasi Ca+Cu/P secara berurut sebesar 1,78, 1,83, dan 1,73. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa penambahan Cu menyebabkan persentase porositas mengalami perbesaran.

Hydroxyapatite is a ceramic biomaterial that can be used as a coating for metal implants because it can provide good bioactive and biodegradable properties to the implant. The addition of implant properties can be improved, one of which is the addition of anti-bacterial properties of E.Coli and S.Albicans when copper (Cu) is substituted into hydroxyapatite (HA). In this research, copper-hydroxyapatite (Cu-HA) will be coated onto SS 316L metal by sol gel dip coating method and tested based on the concentration level of 0%, 5%, and 7% Cu-HA copper to study its effect on functional groups, crystal structure and morphology of the Cu-HA coating surface. Characterization testing done using Fourier transform infrared (FTIR), X-ray diffraction (XRD), and also Scanning Electron microscope (SEM-EDS). From the XRD test results, it was found that the crystal sizes of 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA were 17,819, 17,296 and 17,205, respectively. The degree of crystallinity of 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA is 12,93%, 11,47% and 11,14% respectively. From these results it can be concluded that the substitution of Cu ions decreases the crystal size, crystal degree, and also crystal lattice. The FTIR functional groups on Cu-HA still have the characteristics of HA at the peak points, indicating that this substitution can be done and does not damage the groups of HA. SEM testing showed that the porosity of the 0%, 5%, dan 7% Cu-HA Cu-HA layer was found to be 5,57%, 16,32%, and 16,32%. The Ca+Cu/P concentration was found to be 1,78, 1,83, and 1,73, respectively. Which means the increased ions of Cu increase the percentage of porosity too."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Fitricia
"Hidroksiapatit (HA) dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2 dan Hidroksiapatit tersubstitusi seng (Zn) merupakan salah satu bahan yang bertindak sebagai jembatan antara implan dan jaringan manusia. Pada penelitian ini, Hidroksiapatit (HA) tersubstitusi seng (Zn) disintesis menggunakan metode sol-gel berbantukan iradiasi gelombang mikro dengan memvariasikan persentase molar Zn yaitu 3% Zn/HA dan 5% Zn/HA. Hidroksiapatit (HA) tersubstitusi Zn yang disintesis dilapisi pada substrat SS 316L dengan metode Dip Coating. Ketebalan lapisan yang diendapkan diukur dan analisis struktural, fase dan morfologi dikarakterisasi masing-masing dengan uji XRD, FTIR, dan SEM – EDX. Karakterisasi XRD menghasilkan ukuran kristal 17,817 nm (HA) menjadi 17,326 nm (3% Zn/HA) dan 16,470 nm (5% Zn/HA) dimana kehadiran Zn mengubah ukuran kristal menjadi menurun. Hasil FITR menunjukan terjadinya pergeseran spektrum FTIR pada kisaran 400-900 cm−1 menegaskan keberhasilan doping Zn. Evaluasi SEM menunjukkan bahwa apatit mengandung partikel halus dengan bentuk hampir bulat dengan pori-pori yang saling berhubungan dan didapatkan nilai rasio Ca/P pada HA, 3% Zn/HA, dan 5% Zn/HA yaitu 1,78, 1,71, dan 1,66. Dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa ion seng berhasil disubstitusi ke dalam struktur HA dimana rasio Ca/P menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi ion Zn. Hidroksiapatit pada penelitian ini menunjukkan bahwa rasio Ca/P dengan metode solgel dip coating lebih mendekati rasio tulang manusia sebenarnya.

Hydroxyapatite (HA) with the chemical formula Ca10(PO4)6(OH)2 and zinc substituted hydroxyapatite (Zn) is a material that acts as a bridge between implants and human tissue. In this research, hydroxyapatite (HA) substituted with zinc (Zn) was synthesized using a sol-gel method assisted by microwave irradiation by varying the molar percentage of Zn, namely 3% Zn/HA and 5% Zn/HA. The synthesized Zn-substituted hydroxyapatite (HA) was coated on SS 316L substrate using the Dip Coating method. The thickness of the deposited layer was measured and the structural, phase and morphological analyzes were characterized by XRD, FTIR, and SEM – EDX tests respectively. XRD characterization resulted in a crystal size of 17.817 nm (HA) to 17.326 nm (3% Zn/HA) and 16.470 nm (5% Zn/HA) where the presence of Zn changed the crystal size to decrease. The FITR results show a shift in the FTIR spectrum in the range of 400-900 cm−1 confirming the success of Zn doping. SEM evaluation shows that apatite contains fine particles with an almost spherical shape with interconnected pores and the Ca/P ratio values obtained for HA, 3% Zn/HA, and 5% Zn/HA are 1.78, 1.71, and 1.66. In this study it can be said that zinc ions were successfully substituted into the HA structure where the Ca/P ratio decreased as the Zn ion concentration increased. Hydroxyapatite in this study shows that the Ca/P ratio using the sol-gel dip coating method is closer to the ratio of actual human bone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrina Salma Dini
"Pelapisan logam dengan material bioaktif dilakukan untuk meningkatkan biofungsionalitas implan agar lebih mudah berikatan dengan jaringan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi magnesium ke dalam hidroksiapatit terhadap morfologi lapisan yang terbentuk pada permukaan SS 316L. Sintesis hidroksiapatit tersubstitusi magnesium (Mg-HA) dilakukan menggunakan teknik sol-gel, kemudian dideposisikan pada permukaan SS 316L dengan teknik dip coating. Karakter Mg-HA seperti parameter kisi, indeks kristalinitas, ukuran kristal, dan gugus fungsi, serta morfologi dan komposisi lapisan yang terbentuk didapatkan lewat karakterisasi x-ray diffraction (XRD), fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy (SEM); dan energy dispersive x-ray spectroscopy (EDX). Pola XRD menunjukkan kecenderungan terbentuknya hidroksiapatit bifasik (HA + β-CPP) saat magnesium disubstitusikan ke dalam kisi apatit. Selain itu ditemukan perubahan nilai parameter kisi a dan c, indeks kristalinitas, serta ukuran kristal seiring dengan penambahan fraksi mol Mg ke dalam hidroksiapatit. Spektum FTIR mengindikasikan terbentuknya ikatan antara ion Mg2+ dengan gugus hidroksil pada HA. SEM menunjukkan adanya pengaruh Mg terhadap aglomerasi partikel pada permukaan lapisan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa variasi 4%Mg-HA menghasilkan lapisan yang paling homogen tanpa crack dibanding variasi lainnya.

The coating of metal implants with bioactive material is carried out to increase the biofunctionality of its surface for easier binding to body tissues. This study aims to determine the effects of magnesium substitution into hydroxyapatite on the morphology of the formed layer on the surface of SS 316L. The synthesis of magnesium substituted hydroxyapatite (Mg-HA) was carried out using the sol-gel technique, then deposited on the surface of SS 316L with the dip coating technique. XRD and FTIR was conducted to obtain Mg-HA characteristics such as lattice parameters, crystallinity index, crystal size, and functional groups. Meanwhile, the morphology and composition of the formed Mg-HA layer were observed via SEM-EDX. The XRD pattern shows a tendency of biphasic hydroxyapatite formation (HA + β -CPP) when magnesium is substituted to the apatite lattice. Changes in the values ​​of lattice parameters a and c, crystallinity index, and crystallite size were found along with the addition of the mole fraction of Mg into hydroxyapatite. FTIR spectrum of the formation of Mg2+ ions with hydroxyl groups in HA. SEM image showed the effect of Mg on particle agglomeration of Mg-HA on the surface layer. This study found that the variation of 4% Mg-HA produced the most homogeneous layer compared to other variations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallen Damayanti
"Blok hidroksiapatit yang dibuat melalui metode sintering sulit teresorpsi di dalam tubuh karena memiliki kristalinitas yang tinggi. Blok hidroksiapatit dengan kristalinitas rendah dapat dibuat melalui reaksi disolusi presipitasi. Kalsium sulfat dihidrat memenuhi persyaratan sebagai prekursor reaksi disolusi presipitasi, yaitu biokompatibel dan secara termodinamik lebih stabil dibandingkan dengan hidroksiapatit. Penelitian ini bertujuan menghasilkan blok hidroksiapatit menggunakan prekursor blok CaSO4.2H2O dengan metode disolusi presipitasi. Spesimen dibuat dengan mencampurkan bubuk CaSO4.1/2H2O dan akuades dengan rasio akuades banding bubuk 0,5. Blok CaSO4.2H2O direndam di dalam larutan Na3PO4 0,5 mol/L dan dipanaskan pada suhu 80˚C selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Karakterisasi blok hidroksiapatit dilakukan dengan uji X-ray Diffraction (XRD), kemudian data yang didapatkan dianalisis menggunakan Rietveld Refinement (High Score Plus, PANalytical). Uji kekuatan tarik diametral (DTS) dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan mekanik spesimen. Tidak terdapat fasa hidroksiapatit yang teridentifikasi pada seluruh kelompok spesimen. Fasa yang teridentifikasi pada kelompok yang direndam selama 24 jam adalah CaSO4.2H2O, CaSO4, dan Ca(OH)2. Sedangkan pada kelompok yang direndam selama 48 jam dan 72 jam, fasa yang teridentifikasi adalah CaSO4 dan Ca(OH)2. Berdasarkan uji statistik One-Way ANOVA dan Post-Hoc Tamhane (IBM SPSS 2.0), terdapat penurunan nilai DTS yang signifikan pada kelompok sebelum dan sesudah perendaman selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Penurunan nilai DTS juga signifikan antara kelompok yang direndam selama 24 jam dengan kelompok yang direndam selama 48 jam dan 72 jam. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna antara nilai DTS kelompok 48 jam dan 72 jam. Disimpulkan bahwa hidroksiapatit tidak terdeteksi pada kelompok spesimen CaSO4.2H2O yang direndam dalam larutan Na3PO4 0,5 mol/L selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam.

Sintered hydroxyapatite cannot be resorbed in the body due to its high crystallinity. Low crystalline hydroxyapatite can be fabricated through dissolution-precipitation reaction. Calcium sulfate dihydrate meets the requirements to be used as a precursor for dissolution-precipitation reaction, that is biocompatible and thermodynamically more stable than hydroxyapatite. The aim of this study was to produce hydroxyapatite block using CaSO4.2H2O based on dissolution precipitation method. Specimens were made from CaSO4.1/2H2O powder mixed with distilled water at a water-to-powder ratio of 0,5. The CaSO4.2H2O blocks were immersed in Na3PO4 0,5 mol/L solution at 80˚C for 24, 48, and 72 hours each. For characterization of the specimens, X-ray Diffraction (XRD) analysis was used and data obtained from the test was analyzed with Rietveld Refinement (High Score Plus, PANalytical). Diametral tensile strength (DTS) was used for mechanical strength evaluation. There was no hydroxyapatite phase identified in all groups of specimens. The phases identified in group with 24 hours immersion time were CaSO4.2H2O, CaSO4, and Ca(OH)2. Whereas in group with 48 and 72 hours immersion time, the phases identified were CaSO4, and Ca(OH)2. Based on statistical analysis using One Way Anova and Post-Hoc Tamhane tests (IBM SPSS 2.0), there was a significant decrease in DTS value between group of specimens before and after immersion for 24, 48, and 72 hours. The decrease in DTS value was also significant between group of specimens with 24 hours immersion time and groups of specimens with 48 hours and 72 hours immersion time. But, the difference between group of specimens with 48 hours and 72 hours immersion time was not significant. It was concluded that there was no hydroxyapatite phase identified in groups of specimens immersed in Na3PO4 0,5 mol/L solution at 80˚C for 24, 48, and 72 hours."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofa Rahayu Desi Putri
"Bromelain adalah ekstrak cair nanas yang mengandung campuran kompleks dari protease dan komponen non-protease. Enzim-enzim ini melakukan peran penting dalam modulasi proteolitik dari matriks seluler dalam berbagai proses fisiologis, termasuk fungsi anti-inflamasi, anti-trombotik dan fibrinolitik. Tujuan pemurnian untuk mengumpulkan enzim bromelai. Pemurnian enzim dari ananas comosus dilakukan oleh pengendapan dengan berbagai konsentrasi aseton dan diikuti oleh kromatografi kolom penukar ion menggunakan hidroksiapatit dan CM sephadex C-50. Aktivitas spesifik tertinggi bromelain diperoleh dari fraksi CM sephadex C-50 yaitu menghasilkan peningkatan aktivitas 200 U / mg dengan tingkat kemurnian enzim sebanyak 45 kali lebih tinggi dari ekstrak kasarnya. Hidrolisis berbagai konsentrasi kasein dengan bromelain dimurnikan dilakukan pada kondisi reaksi optimum pH 7,0 dan 370C. Hasil yang diperoleh mengungkapkan nilai Km dan Vmax adalah 0,94 w / v dan 0,023 U / menit. Hasil aktivasi enzim oleh sistein meningkatkan aktivitas enzimatik bromelain meningkat menjadi 77,13 , 50,35 dengan penambahan kalsium dan 34,64 dalam ion magnesium. Dalam studi vitro aktivitas agen antiplatelet menggunakan platelet Rich Plasma PRP mengungkapkan bahwa semua fraksi bromelain menunjukkan aktivitas sebagai agen antiplatelet. Dengan inhibisi tertinggi ditunjukkan oleh fraksi CM sephadex C-50 yaitu sebesar 68,98.

Bromelain is the pineapple aqueous extract that contains complex mixtures of proteases and non protease components. Here we purposed a new purification step to collect enzyme from pineaplle. The purification of the enzyme from Ananas comosus was carried out by precipitation with varying concentration of acetone and followed by column chromatography using hydroxyapatite ion exchage and CM sephadex C 50 resin. The highest specific activity of bromelain was gained from CM sephadex C 50 fraction resulted in increasing the specific activity to 200 U mg with purity level of enzyme as 45 times higher from its crude extract.. The results obtained revealed the Km and Vmax value were 0,94 w v and 0,023 U min respectively. Results of activation of the enzyme by cystein and these cations and cystein the enzymatic activity of bromelain increases to 77,13 mM in cystein, 50,35 in presence of calcium and 34,64 in magnesium ions at 0,9 mM concentration respectively. In vitro study of antiplatelet agent activity using human Platelet Rich Plasma PRP revealed that all bromelain fractions show activity as an antiplatelet agent. The highest inhibition was shown by CM sephadex C 50 fraction of 68,98.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky
"Pelapisan hidroksiapatit dengan doping ion antibakteri pada implan logam memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan osseointegrasi dan mengurangi kolonisasi bakteri. Perlakuan panas pasca-deposisi juga berpengaruh terhadap sifat permukaan dan kristalinitas logam implan yang memengaruhi adhesi, proliferasi sel, dan sifat bioaktivitas. Penelitian ini menggunakan metode Pulsed Laser Deposition (PLD) dengan sumber laser Nd:YAG (? = 532 nm) untuk melapisi logam SS 316L dengan HA-Zn lalu dilakukan annealing pada temperatur 400°C, 500°C, dan 600°C selama 1 jam. Pengujian SEM dan AFM menunjukkan bahwa permukaan yang dihasilkan semakin seragam dengan peningkatan temperatur annealing, tetapi pada 600°C kekasaran lapisan HA-Zn cenderung meningkat akibat tumbuhnya partikel nano. Hasil XRD menunjukkan bahwa lapisan yang dideposisi pada substrat memiliki fasa amorf, dan kristalinitas meningkat setelah perlakuan annealing pada temperatur 400°C dan 600°C. Pengujian bioaktivitas dengan merendam sampel dalam larutan SBF selama 7 hari menunjukkan terbentuknya presipitat apatit pada semua lapisan, menunjukkan sifat bioaktivitas yang baik. Terdapat perbedaan morfologi apatit yang terbentuk pada temperatur annealing yang berbeda, akibat perubahan fasa. Pengujian sudut kontak menunjukkan bahwa semua lapisan memiliki sifat hidrofilik, dengan peningkatan sudut kontak akibat proses annealing pasca-deposisi. Dengan demikian, metode pelapisan ini menghasilkan lapisan HA-Zn dengan morfologi, sifat permukaan, dan sifat bioaktivitas yang diinginkan untuk aplikasi sebagai implan ortopedi.

Antibacterial ion doped hydroxyapatite coating on metal implants has a significant impact in increasing osseointegration and reducing bacterial colonization. Post-deposition annealing also plays a crucial role in achieving desired surface morphology, crystallinity, and bioactivity. In this study, Pulsed Laser Deposition (PLD) method using Nd:YAG laser source (? = 532 nm) was employed to coat SS 316L metal with HA-Zn, followed by annealing at temperatures of 400°C, 500°C, and 600°C for 1 hour. SEM and AFM revealed that the surface became more uniform with increasing annealing temperature. However, after annealed at 600°C, the roughness tended to increase due to the growth of nano-sized particles. XRD results showed that the deposited layer exhibited an amorphous phase, and an increase in crystallinity was observed after annealing at 400°C and 600°C. The bioactivity testing by immersing the samples in simulated body fluid (SBF) for 7 days indicated the formation of apatite precipitates on all layers, suggesting their good bioactivity properties. Morphological differences were observed in the apatite formed at different annealing temperatures, which were attributed to phase changes. The contact angle measurements demonstrated that all layers exhibited hydrophilic properties, with an increased contact angle after annealing process. In conclusion, this coating method yielded HA-Zn layers with desired morphology, surface properties, and bioactivity for orthopedic implant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersyi Arini Valmelina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sifat antikorosi dan antibakteri pada implan gigi berbasis SS 316L yang dilapisi komposit perak-hidroksiapatit/multi-walled carbon nanotubes (Ag-HA/MWCNT) menggunakan teknik elektroforesis deposisi (EPD). Proses EPD dilakukan pada tegangan 30V dan 60V selama 20 menit dengan menggunakan suspensi etanol dan metanol, serta variasi konsentrasi Ag sebesar 1, 3, dan 5 wt%. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya vibrasi regangan P-O dari gugus fosfat (PO4³⁻) di semua sampel, yang mengindikasikan keberhasilan deposisi komposit Ag-HA/MWCNT. Morfologi lapisan Ag-HA/MWCNT memperlihatkan partikel yang tersusun secara globular, semakin meluas dengan peningkatan konsentrasi Ag, dan membentuk entitas lapisan yang melekat baik pada permukaan SS 316L. Tegangan 60V pada EPD menghasilkan deposisi yang lebih seragam dibandingkan dengan tegangan 30V. Pelarut metanol sebagai suspensi pada metode EPD menghasilkan deposisi Ag-HA/MWCNT yang seragam dan menutupi seluruh permukaan implant gigi SS 316L. Analisis komposisi mengkonfirmasi keberadaan unsur kalsium, fosfor, karbon, perak, dan oksigen pada permukaan lapisan. Uji efisiensi korosi dalam simulasi cairan tubuh menunjukkan peningkatan resistansi polarisasi dengan penurunan densitas arus (icorr) menjadi 0,096 μA/cm², dan laju korosi yang rendah sebesar 3.32 x 10⁻5 mm/y, seiring dengan peningkatan konsentrasi Ag. Selain itu, peningkatan zona inhibisi terhadap bakteri E. coli dari 9 mm menjadi 11 mm ditemukan pada lapisan dengan konsentrasi Ag 5 wt%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa deposisi Ag-HA/MWCNT 5 wt% pada permukaan implan gigi berbasis SS 316L menunjukkan sifat antikorosi yang tinggi dan sifat antibakterial yang kuat, sehingga berpotensi digunakan sebagai alternatif material untuk implan gigi.

This study investigates the corrosion resistance and antibacterial properties of silver-hydroxyapatite/multi-walled carbon nanotube (Ag-HA/MWCNT) composite-coated SS 316L dental implants fabricated using electrophoretic deposition (EPD).The EPD process was conducted at voltages of 30V and 60V for 20 minutes using ethanol and methanol suspensions and Ag concentrations of 1, 3, and 5 wt%. Results confirmed the successful deposition of Ag-HA/MWCNT composites, as evidenced by the presence of P-O stretching vibrations from phosphate groups (PO4³⁻) in all samples. The morphology of the Ag-HA/MWCNT coatings revealed globular particles that became more extensive with increasing Ag concentration, forming a well-adherent layer on the SS 316L surface. EPD at 60V yielded more uniform deposition compared to 30V. Methanol suspension resulted in uniform Ag-HA/MWCNT deposition covering the entire SS 316L dental implant surface. Compositional analysis confirmed the presence of calcium, phosphorus, carbon, silver, and oxygen on the coating surface. Corrosion efficiency analysis in simulated body fluid demonstrated an increase in polarization resistance and a decrease in current density (icorr) to 0.096 μA/cm², indicating a low corrosion rate of 3.32 x 10⁻⁵ mm/y, with increasing Ag concentration. Additionally, an enhanced inhibition zone against E. coli bacteria, from 9 mm to 11 mm, was observed for the 5 wt% Ag-coated layer. These findings suggest that 5 wt% Ag-HA/MWCNT deposition on SS 316L dental implants exhibits superior corrosion resistance and strong antibacterial properties, making it a promising alternative material for dental implant applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lubriandini Putri
"ABSTRAK
Bioaktivitas material implan Ti-6Al-4V dapat ditingkatkan melalui pelapisan hidroksiapatit pada permukaan material. Namun, interface antara hidroksiapatit dan material implan memiliki ikatan yang lemah sehingga dapat menyebabkan delaminasi HA. Hal ini dapat diatasi dengan alkali-heat treatment yang dapat meningkatkan mechanical interlocking yang dimiliki oleh hidroksiapatit dan material implan. Alkali-heat treatment dilakukan dengan mengetsa material implan menggunakan larutan kroll selama 18 menit, kemudian Ti-6Al-4V direndam dalam larutan NaOH dengan konsentrasi larutan sebesar 5M dan 10M selama 24, 48 dan 72 jam pada suhu 60 derajat celsius yang kemudian dilanjutkan dengan sintering pada suhu 600 dan 800 derajat celsius selama 1 jam dengan kenaikan suhu 5 derajat celsius/menit. Pendeposisian hidroksiapatit dilakukan dengan metode electrophoretic selama 10 menit dengan tegangan 20 Volt dan dipanaskan pada suhu 800 derajat celsius dalam vacuum furnace. Hasil menunjukan, material implan membentuk feather-like structure ketika mencapai waktu perendaman optimalnya pada kosentrasi larutan yang sesuai, yaitu NaOH 5M selama 48 jam, dan distabilkan dengan sintering pada suhu 600 derajat celsius agar hidroksiapatit dapat melapisi material implan dengan sempurna, sehingga osseointegration dapat terjadi seiring dengan meningkatnya bioaktivitas.

ABSTRACT
The deposition of hydroxyapatite has been applied to enhance the bioactivity of Ti-6Al-4V as implant materials. However, the hydroxyapatite has poor adhesion strength to a substrate which can lead to coating delamination. In this study, we combine the alkali-heat treatment of Ti-6Al-4V and the electrophoretic coating process of the hydroxyapatite to obtain the strong mechanical interlocking. The Ti-6Al-4V implants were etched in Kroll solution before the alkali-treatment was performed using 5M and 10M NaOH at 24, 48 and 72 hours and thermally stabilized at 600 and 800-degree Celsius for 1 hour using a stepwise heating rate of 5-degree Celsius per min. The EPD process conducted at a constant cell voltage of 200 V for 10 min at room temperature and then sintered in a vacuum furnace at 800-degree Celsius. The result shows that the feather-like structure on Ti-6Al-4V surface was created by incorporating sodium ions onto the Ti-6Al-4V surface during alkali-treatment using NaOH 5M for 48h and stabilized using heat treatment at 600-degree Celsius where the hydroxyapatite filled the interspaces to become integrated with the feather-like structure so that the osseointegration can occur as the bioactivity increased.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>