Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulidia Ropiqotul Waridah
"Mahasiswa termasuk ke dalam kelompok usia remaja akhir, yang memiliki tanggung jawab pada masa perkembangannya dalam melewati masa transisi untuk memasuki masa dewasa. Tugas perkembangan mahasiswa pada masa ini adalah mempersiapkan karir melalui pendidikan. Dalam hal ini, mahasiswa sebagai populasi berisiko dihadapkan dengan berbagai sumber stres yang berkontribusi terhadap terganggunya status kesehatan mental, termasuk stres akademik. Stres akademik merupakan stres yang berasal dari kegiatan akademik. Keluarga sebagai sistem pendukung diasumsikan memengaruhi kejadian stres akademik pada mahasiswa. Keluarga sebagai sistem pendukung memiliki elemen berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga secara umum beserta elemen-elemennya dengan stres akademik mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia tahun angkatan 2021 sebanyak 102 responden dengan rentang usia 17-25 tahun yang dipilih dengan metode stratified random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Educational Stress Scale for Adolescents untuk mengukur stres akademik mahasiswa dan kuesioner dukungan keluarga Friedman untuk mengukur dukungan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dengan stres akademik. Hal ini dibuktikan berdasarkan uji statistik korelasi Pearson dan didapatkan hasil p value sebesar 0.056 (α = 0.05). Namun, apabila dijabarkan per-elemen, terdapat hubungan signifikan antara dukungan penghargaan (p value = 0.009; α = 0.05) dan dukungan informasional (p value = 0.002; α = 0.05) dengan stres akademik.

College students are included in the age group of late teens, who have responsibilities during their developmental period in going through the transition period to enter adulthood. The task of student development at this time is to prepare for a career through education. In this case, college students as a population at risk are faced with various sources of stress that contribute to the disruption of mental health status, including academic stress. Academic stress is stress that comes from academic activities. Family as a support system is assumed to influence the incidence of academic stress in college students. The family as a support system has elements in the form of emotional support, appraisal support, instrumental support, and informational support. The aims of this study are to identify the correlation between family support in general and its elements with student academic stress. This study is a quantitative study with a cross-sectional design method. The sample in this study were students of the Health Sciences Cluster, Universitas Indonesia, in the year 2021 as many as 102 respondents with an age range of 17-25 years who were selected by the stratified random sampling method. The instruments used in this study were the Educational Stress Scale for Adolescents to measure student academic stress and the Friedman family support questionnaire to measure family support. The results showed that there was an insignificant relationship between family support and academic stress. This is proved by the Pearson correlation statistical test and the p value is 0.056 (α = 0.05). However, if the elements are broken down, there is a significant correlation between appraisal support (p value = 0.009; = 0.05) and informational support (p value = 0.002; = 0.05) with academic stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Zaipa
"Banyak faktor yang dapat menyebabkan stres pada mahasiswa rantau, sehingga diperlukannya dukungan keluarga untuk menurunkan respon stres tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres yang Dipersepsikan oleh Mahasiswa Rantau. Desain penelitian adalah deskriptif koleratif, teknik sampel menggunakan total sampling yang melibatkan 138 responden mahasiswa rantau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada mahasiswa rantau yang mengalami stres berat yaitu 49,3% dan dukungan yang didapatkan masih rendah yaitu 52,2 % mahasiswa mendapatkan dukungan rendah. Hasil bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan tingkat stres yang dipersepsikan oleh Mahasiswa Rantau (p value = 0.123; α = 0,05). Namun sacara univariat terdapat penurunan tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa dengan adanya dukungan emosional, instrumental dan informasi. Rekomendasi perlu adanya dukungan keluarga dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa rantau.

Many factors can cause stress in the Students from Country Side, so they need family support to reduce the stress response. This study aims to determine the relationship Family Support with level of stress who perceived by Students from Country Side. The study design was descriptive koleratif, the sampling method used total sampling technique involved 138 students from Country Side.
The results showed there are still Students from Country Side experince severe stress, that 49.3%, and the support obtained are still low at 52.2% of students getting lower support. Bivariate results showed no significant correlation between family support with the level of stress perceived by Students from Country Side (p value = 0123; α = 0.05). But in univariate contained decreased levels of stress by Students from Country Side who get emotional, instrumental and information support. Recommendations need family support to reduce level of stress in students from country side.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septia Eka Ilhami
"Dukungan sosial dan regulasi emosi dapat mencegah terjadinya stres pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dan dukungan sosial dengan stres akademik pada kelompok usia remaja. Penelitian dilakukan menggunakan desain korelasi dengan metode kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah remaja sebanyak 441 orang. Instrumen yang digunakan adalah Emotion Regulation Questionnaire-Children and Adolescent (ERQ-CA), Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), dan Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA). Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji chi quare menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dengan stres akademik (p value=0,001; α=0,05) dan ada hubungan antara dukungan sosial dengan stres akademik (p value=0,002; α=0,05). Diharapkan remaja dapat meningkatkan regulasi emosi dan memperbaiki hubungan sosialnya dengan orang lain, orang tua diharapkan mampu memberikan perhatian lebih pada remaja, dan penelitian selanjutnya diharapkan meneliti tentang pengaruh teman sebaya terhadap stres akademik remaja.

Social support and emotional regulation can prevent stress in adolescents.This study aims to determine the relationship between emotional regulation and social support and academic stress in the adolescent age group. The research was conducted using a correlation design with quantitative methods. The sample in this study was 441 teenagers. The instruments used were the Emotion Regulation Questionnaire-Children and Adolescent (ERQ-CA), the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and the Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA). The research results analyzed using the chi square test showed that there was a significant relationship between emotional regulation and academic stress (p value=0.001; α=0.05) and there was a relationship between social support and academic stress (p value=0.002; α=0, 05). It is hoped that teenagers can improve emotional regulation and improve their social relationships with other people, parents are expected to be able to pay more attention to teenagers, and future research is expected to examine the influence of peers on teenagers' academic stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Amalia Mardiah
""ABSTRACT
"
Nama : Bani Amalia MardiahProgram Studi : Kesehatan MasyarakatJudul Skripsi : Gambaran Stres Akademik Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Angkatan 2016Stres akan menjadi penyakit dengan beban global kedua terbesar di dunia setelah penyakit jantung iskemik pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan tingkat stres akademik berdasarkan jenis kelamin, indeks prestasi, dan fakultas pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2016. Penelitian ini memakai desain cross sectional dengan instrument kuesioner DASS-42. Hasil penelitian dengan CI 95 diperoleh mahasiswa RIK UI 2016 didominasi perempuan 76.2 dengan Indeks Prestasi Cukup 42.2 , dimana rata rata berasal dari FK 31.4 dengan tingkat stress Normal 39.4 . Ada perbedaan yang bermakna antara asal fakultas dengan tingkat stres akademik. Namun, tidak ada perbedaan tingkat stres akademik dengan jenis kelamin dan indeks prestasi. Kata Kunci: Stres Akademik, Jenis Kelamin, Indeks Prestasi, Fakultas, Mahasiswa
"hr>"
"b>ABSTRACT
"
Name Bani Amalia Mardiah Major Public Health Title Levels of Academic Stress Among Health Students Regular 2016 in University of Indonesia Stress will become the second largest global burden in the world after ischemic heart disease in 2020. This study aims to determine the picture and the difference of academic stress level based on gender, achievement index, and faculty of students of Health Sciences University of Indonesia class of 2016. Research this uses a cross sectional design with the DASS 42 questionnaire instrument. The result of research with 95 CI obtained by RIK UI 2016 student was predominantly female 76.2 with Achievement Index 42.2 , where average came from FK 31.4 with Normal stress level 39.4 . There is a significant difference between the origin of the faculty and the level of academic stress. However, there is no difference in academic stress levels with gender and achievement index. Keywords Academic Stress, Gender, GPA, Faculty, and College Students "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veva Mutiarasari Antriska
"Remaja mengalami berbagai perubahan perkembangan yang pesat. Hal ini membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan akibat berbagai stressor yang dihadapi, salah satunya stres akademik. Kelekatan remaja dengan teman sebaya yang baik dapat mendorong remaja untuk terbuka satu sama lain sehingga dapat mengkomunikasikan permasalahan yang dialami satu sama lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan kelekatan teman sebaya dengan stres akademik pada remaja SMA. Penelitian menggunakan desain deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional pada 208 siswa SMA kelas 12 dipilih dengan teknik convenience sampling. Kelekatan teman sebaya diidentifikasi menggunakan instrumen Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) bagian peer version dan stres akademik menggunakan instrumen Education Stres Scale for Adolescence (ESSA). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan kelekatan teman sebaya dengan stres akademik pada remaja SMA (p < 0.001). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengaitkan dengan faktor lain yang memengaruhi kelekatan teman sebaya dan/atau stres akademik pada remaja.

The developments in adolescence change rapidly. It makes adolescents vulnerable to health problems due to various stressors, one of them is academic stress. The good peer attachment of adolescents can encourage adolescents to be overt with each other so they can communicate their problems experienced to each other. This study is aimed to determine the relationship between peer attachment and academic stress in high school adolescents. This study was using a descriptive analysis with a cross-sectional design with 208 high school students grade 12th selected by convenience sampling technique. Peer attachments were identified using the Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) peer version instrument and academic stress using the Education Stress Scale for Adolescence (ESSA) instrument. The results showed that there was a significant relationship between peer attachment and academic stress in high school adolescents (p <0.001). This study recommends that further research can be linking with other factors that affect peer attachment and/or academic stress in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Aulia Syafitri
"Fenomena perfeksionisme semakin berkembang di kalangan mahasiswa dan menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kondisi psikologis salah satunya stress akademik. Mahasiswa kesehatan diketahui menghadapi stres akademik lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa program studi lainnya akibat beban akademik yang lebih besar dan ekspektasi akademik yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perfeksionisme dengan stres akademik pada mahasiswa kesehatan. Pengukuran perfeksionisme menggunakan instrumen Multidimensional Perfectionism Scale (MPS). Sementara pengukuran stres akademik dilakukan dengan instrumen Perceived Academic Stress Scale (PASS). Penelitian ini dilakukan pada 191 mahasiswa kesehatan dengan teknik pengambilan sampel convenience sampling. Analisis hubungan antara perfeksionisme dan stress akademik dilakukan menggunakan uji korelasi pearson untuk mengetahui derajat dan arah hubungan. Hasil penelitian dengan CI 90% didapatkan hubungan yang signifikan antara perfeksionisme dengan stress akademik pada mahasiswa kesehatan (p=0.001). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan negatif yang sangat lemah (r=-0.247). Maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai perfeksionisme akan semakin rendah nilai stress akademik pada individu mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa kesehatan dalam mengelola perfeksionisme dan stres akademik secara adekuat. Lebih lanjut, hasil studi ini dapat menjadi data dasar untuk penelitian lebih lanjut yang berfokus pada perfeksionisme stres akademik.

The phenomenon of perfectionism is growing among students and has a negative impact on psychological conditions, including academic stress. This study aims to see the relationship between perfectionism and academic stress in health students. Measurement of perfectionism uses the Multidimensional Perfectionism Scale (MPS) instrument. While measuring academic stress was carried out using the Perceived Academic Stress Scale (PASS) instrument. This research was conducted on the subject of health students (n =191) with a convenience sampling technique. Pearson correlation test was used to analyze the relationship between perfectionism and academic stress. The results of the study with a 90% CI found a significant relationship between perfectionism and academic stress in health students (p=0.001). The results of the Pearson correlation test showed a very weak negative relationship (r=-0.247). This study concluded that the greater the value of perfectionism, the lower the value of academic stress in individual students. The results of this study can be used as a reference in increasing awareness of health students in managing perfectionism and academic stress adequately. Furthermore, the results of this study can become basic data for further research focusing on academic stress perfectionism."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Izza Nafisa
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh dukungan sosial terhadap stres kerja pada mahasiswa magang di Indonesia. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial terhadap stres kerja. Data diperoleh dari 149 partisipan berusia 18–23 tahun yang merupakan mahasiswa dan sedang menjalani kegiatan magang. Alat ukur yang digunakan adalah Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk variabel dukungan sosial dan Job Stress Scale (JSS) untuk variabel stres kerja. Penyebaran kuesioner dilakukan secara daring menggunakan Google Form. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa dukungan sosial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap stres kerja. Kemudian, dukungan sosial dapat memprediksi varians stres kerja sebesar 13%. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, dukungan sosial yang berasal dari teman berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja. Akan tetapi, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial yang berasal dari keluarga dan pasangan romantis terhadap stres kerja. Secara garis besar, hasil penelitian ini membuktikan bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap tingkat stres kerja pada mahasiswa magang. Lebih lanjut, jika dibandingkan antara dukungan sosial dari keluarga, teman, dan pasangan romantis, hanya dukungan sosial dari teman yang berpengaruh terhadap stres kerja mahasiswa magang. Implikasi penelitian ini adalah penambahan pengetahuan terkait kontribusi yang dapat diberikan oleh dukungan sosial terhadap stres kerja.

This research aims to identify the impact of social support on job stress among internship students in Indonesia. The hypothesis proposed is that there is a significant relationship between social support and job stress. Data were obtained from 149 participants aged 18–23 years, who were students and currently undergoing internship activities. The measurement tools used were the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) for the social support variable and the Job Stress Scale (JSS) for the job stress variable. The questionnaire was distributed online using Google Form. The results of simple linear regression analysis indicate that social support has a significant impact on job stress. Social support can predict 13% of the variance in job stress. Based on multiple linear regression analysis, social support from friends significantly influences job stress. However, there is no significant effect of social support from family and romantic partner on job stress. In general, the results of this research prove that social support influences the level of work stress in internship students. Furthermore, when compared between social support from family, friends, and romantic partner, only social support from friends affects work stress among intern students. The implications of this research are the addition of knowledge regarding the contribution that social support can make to job stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Nuraini Amalia
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat kontribusi tiap-tiap dimensi keberfungsian keluarga terhadap stres akademik. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keberfungsian keluarga ialah Family Assesment Device FAD versi 3. Instrumen yang digunakan untuk mengukur stres akademik adalah Educational Stress Scale for Adolescents ESSA . Partisipan pada penelitian ini adalah 274 mahasiswa berusia 18- 21 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dimensi keberfungsian keluarga yang memiliki kontribusi yang signifikan dalam memprediksi stres akademik. Berdasarkan hasil multiple regression, dimensi keberfungsian keluarga yang memiliki kontribusi signifikan dalam memprediksi stres akademik adalah komunikasi.

This research was conducted to examine the contribution of each dimension of family functioning towards academic stress. The instrument used to measure family functioning was Family Assessment Device FAD version 3. The instrument used to measure academic stress was Educational Stress Scale for Adolescents ESSA . Participants in this study were 274 college students aged 18 21 years.
The results showed that there are dimensions of family functioning which had a significant contribution in predicting academic stress. Based on the result of multiple regression, the dimension of family functioning which has a significant contribution in predicting academic stress is communication.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"Pendidikan jenjang profesi dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang benar untuk menjadi perawat yang profesional. Namun ditemukan banyak faktor yang dapat memicu stres selama proses pembelajaran praktik klinik, karena mahasiswa dituntut untuk dapat memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan akuntabel. Spiritualitas sebagai salah satu sumber koping yang memiliki aspek makna dan tujuan hidup serta keyakinan spiritual yang dikemukakan mampu mengurangi stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan tingkat stres mahasiswa reguler program profesi ners FIK UI tahun akademik 2018/2019. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dan pendekatan secara cross-sectional, Penelitian ini memiliki 99 responden mahasiswa reguler program profesi ners FIK UI dengan menggunakan metode total sampling. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa Spirituality Attitude and Involvement List (SAIL) dan Perceived Stress Scale (PSS). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat spiritualitas dan tingkat stres dengan arah korelasi negatif dan memiliki kekuatan sedang (p = 0,031; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar mahasiswa keperawatan dapat meningkatkan spiritualitasnya dengan menjalin hubungan baik dengan orang lain, lingkungan sekitar, dan dengan Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi.

Professional level education is needed to improve the knowledge, skills and attitudes to become professional nurses. However, there are many factors that can overcome stress during the clinical practice learning process, because students are required to be able to provide nursing care directly and accountably. Spirituality as a source of coping that has aspects of the meaning and purpose of life and the beliefs expressed can help deal with stress. This study aims to determine the relationship between the level of spirituality and the stress level of regular student profession programs FIK UI academic year 2018/2019. The design of this study used a descriptive correlative and cross-sectional design. This study had 99 respondents of regular student profession programs FIK UI using the total sampling method. The questionnaires used in this study included a List of Attitudes and Engagement Spirituality (SAIL) and Perception Stress Scale (PSS). The results of this study indicate the relationship between spirituality level and stress level with negative direction and have moderate strength (p = 0.031; α = 0.05). This research increases so that nursing students can improve their spirituality by establishing good relations with other people, the environment, and with God or a higher power."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailul Dina Afera
"Stres akademik merupakan stres yang banyak terjadi dikalangan mahasiswa. Trait kepribadian neuroticism merupakan salah satu penyebab stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara trait kepribadian neuroticism dengan tingkat stres akademik pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Penelitian menggunakan metode deskriptif-korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 91 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dari tahun pertama hingga tahun akhir menjadi sampel penelitian ini dengan teknik simple random sampling. Kuesioner penelitian menggunakan SLSI (Student-life Stress Inventory) dan NEO FFI (Neo Five Factor Inventory). Hasil penelitian didapatkan 44% mahasiswa mengalami stres akademik berat dan 44% mahasiswa memiliki nilai trait kepribadian neuroticism tinggi.
Hasil analisis hubungan didapatkan ada hubungan signifikan antara trait kepribadian neuroticism dengan tingkat stres akademik (p=0.00; α=0.05). Menghindarkan diri dari emosi negatif serta manajemen stres yang baik sangat perlu dilakukan oleh mahasiswa agar terhindar dari nilai trait kepribadian neuroticism yang tinggi serta stres akademik berat.

This study focused on the trait personality neuroticism dan academic stress among nursing students at Faculty of Nursing Universitas Indonesia. This study aimed to identify the correlation between trait personality neuroticism and academic stress.
Correlatives cross-sectional method is chosen as a design of research methodology involving 91 nursing students. SLSI (Student-life Stress Inventory) and NEO FFI (NEO Five Factor Inventory) used as research instrument.
The result shows 44% of students experienced severe of academic stress and 44% of students have high trait personality neuroticism and there is significant correlation between trait personality neuroticism and academis stress (p value 0.00; α 0.05). Keep the negative emotions away and have a good stress management are needed by students in order to avoid the high score of the personality trait neuroticism and severe academic stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>