Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Irsyaad Nur Gunandar
"Dalam cerita detektif, insiden kematian seorang tokoh merupakan titik awal penyuguhan kemisterian cerita kepada para pembaca. Penelitian ini membahas konspirasi kejahatan yang terjadi dalam novel Manekin (2011) karya Abdullah Harahap. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan struktural, yakni pada alur, tokoh, dan latar. Hasil analisis mengungkapkan bahwa konspirasi kejahatan diungkap oleh pihak kepolisian dengan menggunakan metode investigasi standar dan memanfaatkan kekuatan supernatural tokoh. Dalam novel ini, terdapat dua tokoh yang memiliki kekuatan supernatural. Pihak kepolisan memanfaatkan kekuatan supernatural dua tokoh tersebut untuk menangkap para pelaku kejahatan. Para tokoh yang menjalankan konspirasi kejahatan dipimpin oleh seorang tokoh yang memiliki jabatan tinggi di masyarakat. Motif konspirasi kejahatan diungkap dengan cara menelusuri relasi tokoh, alur, dan latar insiden. Demikian, bahwa kekuatan supernatural yang dimiliki dua tokoh tersebut sangat membantu pihak kepolisian dalam mengungkap konspirasi kejahatan dalam novel ini.

In detective stories, the character’s death incident is the starting point for presenting the mystery story’s mystery to the readers. This study discusses the conspiracy of crimes that occurred in a novel titled Manekin (2011) by Abdullah Harahap. The method used in this research is a descriptive qualitative method with a structural approach, including the plot, character, and setting. The result from the analysis found that the crime conspiracy was revealed by the police, using standard investigative methods, and exploiting the character supernatural powers. In this novel, there are two characters who have supernatural powers. The police used the supernatural powers of the two figures to arrest the perpetrators. The characters who run the crime conspiracy are led by a figure who has a high position in society. The motive of the crime conspiracy is revealed by tracing the relationship of the characters, plot, and incident background. Thus, the supernatural powers possessed by these two figures greatly helped the police in uncovering the crime conspiracy in this novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Cahyo Sugito
"Skripsi ini membahas Peranan Balai Pemasyarakatan dalam proses Penyidikan Tindak Pidana Anak. Namun dalam melaksanakannya tugasnya masih banyak hambatan yang dihadapi baik oleh Balai Pemasyarakatan maupun oleh pihak Penyidik. Skripsi ini mengambil lokasi penelitian di Balai Pemasyarakatan Klas I Jakarta Pusat dan Balai Pemasyarakatan Klas II Bogor sebagai perbandingan. Permasalahannya bagaimana Balai Pemasyarakatan menjalankan fungsinya dalam proses penyidikan tindak pidana anak, bagaimana hubungan antara Balai Pemasyarakatan dengan Penyidik dan apa saja hambatan yang dihadapi Balai Pemasyarakatan dalam menjalankan pendampingan tersangka yang masih anak-anak dalam proses penyidikan. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan menggunakan data sekunder.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Dalam proses penyidikan sebenarnya Balai Pemasyarakatan selain memiliki tugas untuk membuat Penelitian Kemasyarakatan tetapi juga mempunyai tugas dan fungsi lain. Penulis juga mendapat kesimpulan bahwa Dilihat dari hubungan kerjasama terutama dengan pihak kepolisian sebagai penyidik belum terlihat adanya kerjasama yang baik, karena dalam proses penyidikan Balai Pemasyarakatan dalam banyak kasus selalu dilibatkan setelah proses penyidikan selesai. Selain itu dalam menjalankan tugasnya untuk mendampingi dan menangani anak yang berkonflik dengan hukum masih banyak kendala yang dihadapi oleh Pembimbing Kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan dan hambatan yang dialami oleh Penyidik.

This thesis discusses the role of Correctional Center in delinquency Investigation process. In carrying out these tasks, Correctional Center and Investigators are still facing many obstacles. This thesis research took place in Central Jakarta Class I Correctional Center and Bogor Class II Correctional Center as a comparison. The problem is how the Correctional Center perform its functions in the process of delinquency investigations, how the relationship between the Correctional center and the Investigator and what are the obstacles faced when assisting suspected delinquents who are still children in the process of investigation. The author uses the method of normative legal research, using secondary data.
This study concludes that in the actual investigation process, Correctional Center in addition to its duty to make Social Research also has other duties and functions. The author also concludes that in the terms of cooperational relationship, especially with the police as the investigators, there has not been a good cooperation because the Correctional Center are included after the investigation is completed. Because in the process of investigation Correctional Center in many cases always involved after the investigation is completed. Furthermore, in carrying out its duty to assist and deal with children in conflict with the law, there are still many obstacles faced by the Center and the Correctional Investigator.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Turvey, Brent E.
Oxford: Elsevier, 2012
363.258 TUR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimasz Jeremia
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S22159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andang Fatati Nadya
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1977
S6005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Prabowo
"Berbagai permasalahan masih ditemukan dalam pelaksanaan pelatihan Penyidik Reserse Kriminal yang menyebabkan pelatihan tersebut tidak efektif, hal tersebut mengindikasikan proses analisis kebutuhan yang dilakukan sebelum pelaksanaan pelatihan belum terlaksana dengan baik, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap analisis kebutuhan pelatihan penyidik Reserse Kriminal di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri sesuai indikator analisis kebutuhan Noe (1999). Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivism, pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara yang selanjutnya dilakukan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kebutuhan pelatihan yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri belum menggambarkan kebutuhan akan pelatihan yang sebenarnya ahl ini disebabkan dalam analisis organisasi yang dilakukan belum terlaksana dengan baik dikarenakan dalam menyusun kebijakan pendidikan dan pelatihan tidak melibatkan seluruh anggota Polri selain itu dukungan kepada anggota untuk mengaplikasiakan ilmu yang didapat dalam pekerjaan masih sangat kurang serta minimnya dukungan anggaran pelatihan.  Analisis tugas yang selama ini dilakukan hanya mempertimbangkan pemenuhan persyaratan penyidik dan juga mempertimbangkan tindak pidana yang sedang marak terjadi dan yang menjadi atensi pimpinan, penilaian terhadap tugas yang menjadi tanggung jawab penyidik belum dijadikan bahan pertimbangan penyusunan program pendidikan dan pelatihan. Analisis individu belum dilakukan, karena penilaian kompetensi anggota dan penilaian kinerja anggota belum dijadikan petimbangan dalam penyusunan program pendidikan dan pelatihan.

Various problems were still found in the implementation of the Criminal Investigator Training which caused the training to be ineffective, indicating that the needs analysis process carried out before the training had not been carried out properly, therefore this study aimed to analyze the Criminal Investigator investigator training needs analysis in The National Police Education and Training Institute is in accordance with the indicators of needs analysis Noe (1999). This study uses a post-positivist approach, data collection is done by document studies and interviews which are then analyzed data. The results showed that the training needs analysis carried out by the National Police Education and Training Institution had not yet described the training needs that ahl actually caused because the organization`s analysis had not been carried out properly because the education and training policies did not involve all members of the National Police. members to apply the knowledge acquired in the work are still very lacking and the lack of training budget support. Analysis of the tasks that have been carried out only consider the fulfillment of investigators' requirements and also consider criminal offenses that are rampant and those that are at the attention of the leadership, the assessment of the tasks that are the responsibility of investigators has not been taken into consideration in preparing education and training programs. Individual analysis has not been carried out, because the assessment of members competencies and the assessment of member performance has not been taken into consideration in the preparation of education and training programs."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T54084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Indra Gautama
"Tesis ini membahas tentang proses pengawasan penyidikan di tingkat Polres. Tujuan tesis ini untuk menunjukkan model atau bentuk pengawasan penyidikan di tingkat Polres. Perhatian utama tesis ini adalah tindakan-tindakan para pengawas tingkat Polres sebagai hasil interaksi antara pihak-pihak yang mengawasi dengan yang diawasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode pengawasan, pengawasan terlibat, dan wawancara dengan pedoman. Model kasus yang diteliti adalah kasus kekerasan terhadap orang atau benda yang dilakukan secara bersama-sama atau pengeroyokan sebagaimana.diatur dalam pasal 170 KUHP. Kasus yang diteliti terdiri dari 2 kasus dalam kurun waktu antara bulan Pebruari sampai dengan Mei 2003 yang terjadi di wilayah hukum Polres Klaten. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengawasan penyidikan oleh Kapolres dan Kasat serse dilakukan sebatas pengawasan administrasi penyidikan, pengawasan oleh Kasat intel bersifat menunggu pengaduan atau perintah dari atasan, pengawasan Kapuskodal Ops sebatas untuk keperluan pendataan dan pelaporan kepada satuan atas, sedangkan pengawasan oleh Jaksa Penuntut umum dilakukan secara formalitas dan terbatas pada pengawasan administrasi penyidikan Selain itu, Kasat serse juga mengembangkan bentuk pengawasan yang digunakan untuk mengawasi sumber daya-sumber daya yang menghasilkan keuntungan, dengan cara menempatkan orang-orangnya dalam unit-unit. Model pengawasan demikian telah mengakibatkan timbulnya berbagai bentuk penyimpangan dalam penyidikan, seperti penyimpangan prosedur dan penyimpangan yang bersifat keprilakuan seperti korupsi dan kolusi. Model pengawasan tersebut diakibatkan karena rendahnya kualitas sumber daya manusia, terbatasnya dukungan anggaran penyidikan, rendahnya tingkat kesejahteraan dan terbatasnya sarana dan prasarana operasional penyidikan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T11161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swanson, Charles R.
New York: McGraw-Hill, 2003
363.25 Swa c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Berg, Bruce Lawrence, 1954-
Boston: McGraw-Hill Higher Education, 2008
363.25 BER c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>