Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70915 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Mayasari
"Anoa merupakan satwa endemik Sulawesi yang terancam punah karena perburuan liar dan kehilangan habitat. Informasi terkait manajemen reproduksi anoa masih terbatas, sehingga upaya konservasi menjadi terhambat. Penelitian terkait manajemen reproduksi perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pengembangbiakan anoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung keberhasilan kebuntingan anoa (Bubalus depressicornis C.H. Smith, 1827) melalui kawin alami serta mendeteksi kebuntingan anoa (Bubalus depressicornis C.H. Smith, 1827) melalui perubahan perilaku dan morfologi, pengukuran profil biokimia urine, dan gambaran ultrasonografi transabdominal. Penelitian dilakukan di Anoa Breeding Centre Manado (ABC), Sulawesi Utara. Pengambilan data penelitian dilakukan pada Juli–Oktober 2017 untuk mengetahui siklus estrus, waktu optimal kawin, dan perilaku kawin anoa, pada Maret–Mei 2019 untuk melakukan verifikasi keberhasilan perkawinan alami anoa selama periode April 2016–Mei 2019, dan Januari–Mei 2019 untuk pengukuran profil biokimia urine. Penelitian menggunakan 2 ekor anoa jantan dan 4 ekor anoa. Faktor pendukung kebuntingan dianalisis menggunakan analisis jalur dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS dan analisis diskriminan. Data perubahan perilaku dan morfologi dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Data profil biokimia urine dianalisis menggunakan uji T. Data USG transabdominal dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi panjang dan lama estrus di antara individu anoa. Panjang siklus estrus anoa berkisar antara 14–24 hari dengan lama estrus 2–4 hari. Berdasarkan hasil SmartPLS diketahui bahwa faktor eksternal (manajemen dan iklim) dan faktor internal (individu jantan dan individu betina) tidak menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap kebuntingan. Berdasarkan analisis Principal Component Analysis (PCA) diketahui bahwa karakteristik utama perubahan perilaku dan morfologi yang menjadi penanda kebuntingan yaitu puting membengkak, ambing susu membengkak, rambut mengilap, bentuk abdomen membesar dan turun, dan frekuensi makan yang meningkat. Peningkatan nilai kadar glukosa dan total protein di dalam urine anoa yang sedang bunting terjadi secara nyata yang nyata USG transabdominal tidak mampu menunjukkan kenampakan vesikel embrionik sebagai tanda awal kebuntingan. USG transabdominal menunjukkan dengan jelas gambaran organ tubuh janin yaitu tulang dada, tulang belakang, kepala, jantung, dan paru-paru pada usia kebuntingan bulan ke-6 atau hari ke-191.

Anoa is Sulawesi's endemic animal that is endangered due to poaching and habitat loss. Information regarding the management of anoa reproduction is still limited, so conservation efforts are hampered. Research related to reproductive management needs to be done to optimize the breeding of anoa. This study aims to determine the factors supporting the success of anoa pregnancy (Bubalus depressicornis CH Smith, 1827) through natural mating and detecting anoa pregnancy (Bubalus depressicornis CH Smith, 1827) through behavioral and morphological changes, measurement of urine biochemical profile, and transabdominal ultrasonography. The study was conducted at Anoa Breeding Center in Manado (ABC), North Sulawesi. The research data was collected in July-October 2017 to find out the estrous cycle, optimal mating time, and mating behavior, in March-May 2019 to verify the success of anoa natural mating during the April 2016-May 2019 period, and January -May 2019 for urine biochemical profile measurement. The study used 2 male Anoa and 4 Anoa. Pregnancy supporting factors were analyzed using path analysis with the help of SmartPLS software and discriminant analysis. Behavior and morphological change data were analyzed using Principal Component Analysis (PCA). The urine biochemical profile data were analyzed using the T-test. Transabdominal ultrasound data was analyzed descriptively. The results showed that there were variations in the length and duration of estrus among individual anoa. The length of estrous anoa cycles ranges from 14-24 days with estrous length of 2-4 days. Based on the results of SmartPLS, it is known that external factors (management and climate) and internal factors (male and female individuals) do not show any real influence on pregnancy. Based on Principal Component Analysis (PCA) analysis, it is known that the main characteristics of behavioral and morphological changes are that pregnancy becomes swollen nipples, swollen udders, shiny hair, enlarged and lowered abdominal shape, and increased frequency of eating. An increase in the value of glucose levels and total protein in the urine of a pregnant anoa occurs significantly that transabdominal ultrasound is not able to show the appearance of embryonic vesicles as an early sign of pregnancy. Transabdominal ultrasound clearly shows a picture of fetal organs, namely the breastbone, spine, head, heart, and lungs at the age of pregnancy in the 6th month or 191st day."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Mayasari
"Anoa merupakan satwa endemik Sulawesi yang terancam punah karena perburuan liar dan kehilangan habitat. Informasi terkait manajemen reproduksi anoa masih terbatas, sehingga upaya konservasi menjadi terhambat. Penelitian terkait manajemen reproduksi perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pengembangbiakan anoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung keberhasilan kebuntingan anoa (Bubalus depressicornis C.H. Smith, 1827) melalui kawin alami serta mendeteksi kebuntingan anoa (Bubalus depressicornis C.H. Smith, 1827) melalui perubahan perilaku dan morfologi, pengukuran profil biokimia urine, dan gambaran ultrasonografi transabdominal. Penelitian dilakukan di Anoa Breeding Centre Manado (ABC), Sulawesi Utara. Pengambilan data penelitian dilakukan pada Juli–Oktober 2017 untuk mengetahui siklus estrus, waktu optimal kawin, dan perilaku kawin anoa, pada Maret–Mei 2019 untuk melakukan verifikasi keberhasilan perkawinan alami anoa selama periode April 2016– Mei 2019, dan Januari–Mei 2019 untuk pengukuran profil biokimia urine. Penelitian menggunakan 2 ekor anoa jantan dan 4 ekor anoa. Faktor pendukung kebuntingan dianalisis menggunakan analisis jalur dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS dan analisis diskriminan. Data perubahan perilaku dan morfologi dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Data profil biokimia urine dianalisis menggunakan uji T. Data USG transabdominal dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi panjang dan lama estrus di antara individu anoa. Panjang siklus estrus anoa berkisar antara 14–24 hari dengan lama estrus 2–4 hari. Berdasarkan hasil SmartPLS diketahui bahwa faktor eksternal (manajemen dan iklim) dan faktor internal (individu jantan dan individu betina) tidak menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap kebuntingan. Berdasarkan analisis Principal Component Analysis (PCA) diketahui bahwa karakteristik utama perubahan perilaku dan morfologi yang menjadi penanda kebuntingan yaitu puting membengkak, ambing susu membengkak, rambut mengilap, bentuk abdomen membesar dan turun, dan frekuensi makan yang meningkat. Peningkatan nilai kadar glukosa dan total protein di dalam urine anoa yang sedang bunting terjadi secara nyata yang nyata USG transabdominal tidak mampu menunjukkan kenampakan vesikel embrionik sebagai tanda awal kebuntingan. USG transabdominal menunjukkan dengan jelas gambaran organ tubuh janin yaitu tulang dada, tulang belakang, kepala, jantung, dan paru-paru pada usia kebuntingan bulan ke-6 atau hari ke-191.

Anoa is Sulawesi's endemic animal that is endangered due to poaching and habitat loss. Information regarding the management of anoa reproduction is still limited, so conservation efforts are hampered. Research related to reproductive management needs to be done to optimize the breeding of anoa. This study aims to determine the factors supporting the success of anoa pregnancy (Bubalus depressicornis CH Smith, 1827) through natural mating and detecting anoa pregnancy (Bubalus depressicornis CH Smith, 1827) through behavioral and morphological changes, measurement of urine biochemical profile, and transabdominal ultrasonography. The study was conducted at Anoa Breeding Center in Manado (ABC), North Sulawesi. The research data was collected in July- October 2017 to find out the estrous cycle, optimal mating time, and mating behavior, in March-May 2019 to verify the success of anoa natural mating during the April 2016-May 2019 period, and January -May 2019 for urine biochemical profile measurement. The study used 2 male Anoa and 4 Anoa. Pregnancy supporting factors were analyzed using path analysis with the help of SmartPLS software and discriminant analysis. Behavior and morphological change data were analyzed using Principal Component Analysis (PCA). The urine biochemical profile data were analyzed using the T-test. Transabdominal ultrasound data was analyzed descriptively. The results showed that there were variations in the length and duration of estrus among individual anoa. The length of estrous anoa cycles ranges from 14-24 days with estrous length of 2-4 days. Based on the results of SmartPLS, it is known that external factors (management and climate) and internal factors (male and female individuals) do not show any real influence on pregnancy. Based on Principal Component Analysis (PCA) analysis, it is known that the main characteristics of behavioral and morphological changes are that pregnancy becomes swollen nipples, swollen udders, shiny hair, enlarged and lowered abdominal shape, and increased frequency of eating. An increase in the value of glucose levels and total protein in the urine of a pregnant anoa occurs significantly that transabdominal ultrasound is not able to show the appearance of embryonic vesicles as an early sign of pregnancy. Transabdominal ultrasound clearly shows a picture of fetal organs, namely the breastbone, spine, head, heart, and lungs at the age of pregnancy in the 6th month or 191st day."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septianto Aldiansyah
"Keberadaan Taman Nasional Gandang Dewata menunjukkan kemauan, komitmen dan ambisi untuk memperluas kawasan lindung bagi spesies penting. Anoa (Bubalus quarlesi) berstatus Endangered Species (EN) dan juga masuk dalam Appendix I CITES yang berarti spesies ini terancam punah dan dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional. Tindakan konservasi bagi spesies ini di pulau Sulawesi memerlukan pendekatan ekologi dan geospasial. Pendekatan yang tepat diharapkan dapat meminimalisir tekanan terhadap populasi dan menghubungkan kawasan konservasi yang mungkin saja menjadi rumah bagi populasi anoa terbesar di dunia. Penelitian ini bertujuan memodelkan prediksi habitat secara spasial dan memprediksi kondisi habitat anoa tahun 2018 dan 2021 serta melihat potensi konservasi melalui pendekatan lansekap. Metode yang digunakan dalam membangun model adalah Maximum Entropy dengan memanfaatkan parameter lingkungan dan data kehadiran anoa. Parameter lingkungan yang digunakan adalah jarak dari jalan, jarak dari permukiman, jarak dari sungai, penggunaan lahan dan tutupan lahan, kemiringan lereng, wilayah ketinggian, dan kerapatan vegetasi. Sedangkan data kehadiran yang digunakan adalah jejak aktivitas anoa. Hasil menunjukkan bahwa jejak aktivitas yang ditemukan adalah sarang, kotoran (feses), jejak kaki, tempat istirahat dan tempat tidur. Anoa pegunungan di Taman Nasional Gandang Dewata dapat ditemui pada wilayah yang jauh dari sumber aktivitas manusia seperti jalan dan permukiman, dekat dengan sungai, terdapat pada tutupan lahan berupa tutupan vegetasi dengan kemiringan lereng landai hingga curam dan dapat ditemukan pada hutan pegunungan bawah hingga hutan pegunungan atas. Dalam waktu 3 tahun, terjadi pengurangan habitat anoa seluas 3.203 ha. Terkait aspek geospasial, korelasi terbesar bersumber dari aktivitas manusia (jarak dari jalan dan jarak dari permukiman). Pendekatan lansekap menemukan kemungkinan migrasi melalui koridor dari Taman Nasional Gandang Dewata menuju Taman Nasional Lore Lindu dengan memanfaatkan struktur topografi dan hutan lindung disekitarnya.

The existence of Gandang Dewata National Park shows the willingness, commitment and ambition to expand the protected area for important species. Anoa (Bubalus quarlesi) has Endangered Species (EN) status and is also included in Appendix I CITES which means this species is threatened with extinction and prohibited in all forms of international trade. Conservation action for this species on the island of Sulawesi requires an ecological and geospatial approach. The right approach is expected to minimize population pressure and link conservation areas that may be home to the world's largest anoa population. This study aims to model habitat predictions spatially and predict the condition of anoa habitat in 2018 and 2021 as well as see the potential for conservation through a landscape approach. The method used in building the model is Maximum Entropy by utilizing environmental parameters and anoa presence data. The environmental parameters used are distance from roads, distance from settlements, distance from rivers, land use land cover, slope, elevation, and vegetation density. While the presence data used is traces of anoa activity. The results showed that the traces of activity found were nests, feces, footprints, resting areas and beds area. Mountain anoa in Gandang Dewata National Park can be found in areas far from sources of human activity such as roads and settlements, close to rivers, found in land cover in the form of vegetation cover with gentle to steep slopes and can be found in lower mountain forest to upper mountain forest. Within 3 years, anoa habitat has been reduced to an area of 3.203 ha. Regarding the geospatial aspect, the largest correlation comes from human activities (distance from roads and distance from settlements). The landscape approach finds the possibility of migration through the corridor from Gandang Dewata National Park to Lore Lindu National Park by utilizing the topographical structure and the surrounding protected forest."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Afifudin
"Anoa dataran rendah kini berstatus terancam punah sehingga perlu dikonservasi secara ex-situ seperti di Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Ditemukannya kasus perkawinan sedarah anoa di TMR mendorong mereka untuk terlibat dalam program collaborative captive breeding antarhabitat ex-situ di bawah pedoman Global Species Management Plan (GSMP) untuk meningkatkan keragaman genetik anoa. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku sosial dan reproduksi anoa jantan di TMR untuk mengevaluasi kesiapannya sebelum dipasangkan dengan anoa betina hasil pertukaran. Pengamatan terhadap satu ekor anoa jantan dewasa dilakukan selama 2 bulan (Januari—Maret 2024) dengan metode scan sampling dan ad libitum, mencakup 60 sampling point dari 38 hari pengamatan. Hasil menunjukkan variasi aktivitas harian dan kecenderungan berinteraksi secara sosial dan reproduktif oleh anoa jantan, ditandai dengan perilaku approaching, vocalization, dan sniffing (termasuk flehmen) meski terhalang pagar pemisah dengan anoa betina di kandang sebelahnya. Anoa jantan secara keseluruhan menunjukkan ketertarikan dan pendekatan aktif untuk berinteraksi sosial dan reproduksi, sehingga dapat mendukung potensi keberhasilan program breeding.

The lowland anoa is an endangered species which requires ex-situ conservation efforts like those at Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Inbreeding cases discovered at TMR prompted their participation in a collaborative captive breeding program guided by the Global Species Management Plan (GSMP) aimed at increasing the genetic diversity of anoa. This study focused on observing the social and reproductive behavior of a male anoa at TMR as part of evaluating his readiness to be paired with an exchange-bred female anoa. The observation of one adult male anoa was conducted for two months (January—March 2024) using scan sampling and ad libitum method, covering 60 sampling points from 38 observation days. The results revealed that male anoa engaged in various daily activities and exhibited a propensity for social and reproductive behaviors, such as approaching, vocalization, and sniffing (including flehmen), despite being separated by fences from a female anoa in the adjacent enclosure. The overall observations suggest that male anoa displayed interest and actively sought social and reproductive interactions, supporting the potential success of the breeding program."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyu adalah satwa berpindah yang termasuk makhluk berumur panjang. Usia reptil ini bisa mencapai ratusan tahun, namun hidupnya penuh perjuangan. Banyak pemangsa yang menghadang mereka. Biawak dan manusia memakan telur penyu. Kepiting, burung laut, dan hiu memangsa tukik yang masih lemah. Tapi ketika penyu beranjak dewasa, kerapas atau cangkang tubuhnya menjadi alat bertahan yang ampuh. Sialnya, kerapas penyu acapkali diburu sekelompok pedagang cendera mata untuk diperjualbelikan. Pantai-pantai peneluran penyu saat ini semakin berkurang, akibat pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir pantai. Penyu betina yang akan bertelur kerap kali gagal bertelur akibat banyak sampah di pantai. Selain itu kebisingan yang ditimbulkan aktivitas manusia di sekitar pantai pun membuat penyu kembali ke laut. Ia juga sangat peka terhadap cahaya, sehingga tukik-tukik yang baru menetas sering salah arah akibat mengira cahaya lampu-lampu hotel di pinggir pantai sebagai cahaya bulan, sehingga akhirnya mati karena dehidrasi. Karena antara lain sebab-sebab itulah keberadaan penyu saat ini terancam punah di dunia. Penyu termasuk satwa yang saat ini tercantum dalam appendix I CITES, appendix I dan II CMS dan juga tercantum sebagai golongan yang rentan, genting atau kritis dalam red list IUCN. Namun itu semua belum cukup untuk melindungi penyu dari ancaman kepunahan. Maka dibuatlah The IOSEA Marine Turtles MoU yang secara khusus mengatur dan bertujuan untuk mengkonservasi penyu dan habitatnya. Indonesia adalah rumah enam dari tujuh spesies penyu yang ada di dunia, dengan demikian Indonesia menjadi habitat dan tempat bertelur yang penting bagi penyu, juga menjadi rute migrasi yang penting yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Oleh karena itu sudah seharusnya negara-negara termasuk Indonesia harus melakukan upaya-upaya untuk mengkonservasi penyu dan habitatnya demi kelangsungan dan kelestarian penyu di masa depan."
Universitas Indonesia, 2006
S26045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vega Pranadewi
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pada kelompok anoa (Anoa Smith 1827) di Kebun Binatang Ragunan (KBR) Jakarta yang bertujuan untuk menelaah ulang penamaan terhadap anoa yang berada di KBR, dengan melihat kariotipe dan hasil G-banding kromosomnya. Penelitian dilakukan mengingat kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penempatan kandang pada anoa di KBR serta kemungkinan terdapatnya hibrid dari persilangan yang terjadi. Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan data studi kromosom. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa masih terdapat kekeliruan dalam penempatan kandang dan penamaan pada anoa di KBR yang mengakibatkan terjadinya kelahiran anoa betina hibrid. Kesalahan dalam penempatan kandang dan penamaan yang terjadi tidak terlepas dari masih kacaunya penamaan anoa dewasa ini."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, 2010
580 SPE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Detroit: Gale Research Inc., 1994
R 578.6803 ENC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Chakravarty, Vikram
Singapore: John Wiley & Sons, 2012
658.162 CHA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kehutanan , 2008
333.952 2 MAN (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>