Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrea Maheswari Erli Putri
"Pada tahun 2020, Sephora meluncurkan kampanye The Unlimited Power of Beauty dalam tiga bentuk: film pendek, serial dokumenter, dan iklan cetak. Alih-alih menantang standar kecantikan tradisional, Sephora berupaya memberdayakan penonton melalui pola pikir bahwa setiap orang memiliki kekuatan kecantikan batin yang tidak terbatas. Berpandu studi sebelumnya tentang femvertising dan postfeminisme, menggunakan teori tata bahasa visual Kress dan van Leeuwen dan kerangka analisis wacana kritis Norman Fairclough, film pendek dan video dokumenter dianalisis untuk melihat bagaimana elemen visual dan auditori mereka disatukan untuk membentuk makna di dalam konteks feminisme interseksional. Meskipun elemen multimodal diimplementasikan secara koheren dengan teori tata bahasa visual dan sangat terhubung dengan setiap urutan, kampanye tersebut gagal untuk menyorot masalah feminisme interseksional dan malah memunculkan masalah sensibilitas postfeminisme. Hasil ini menunjukkan bahwa feminisme yang ditampilkan dalam kampanye ini adalah bentuk terapi individualisme yang didukung oleh neoliberalisme.

In 2020, Sephora launched The Unlimited Power of Beauty campaign in three forms: a short movie, a documentary series (docuseries), and printed advertisements. Instead of challenging traditional beauty standards, Sephora seeks to empower the audience through the mindset that everyone has the unlimited power of inner beauty. Guided by previous studies about femvertising and postfeminism, using Kress and van Leeuwen’s visual grammar theory and Norman Fairclough’s critical discourse analysis framework, the short movie and docuseries videos were analysed to see how their visual and auditory elements are put together to form a meaning within the context of intersectional feminism. Although the multimodal elements are implemented coherently to the visual grammar theory and strongly connected to each sequence, the campaign failed to address any intersectional feminism issues and instead posit an issue of postfeminism sensibility. This result suggests that the feminism shown in this campaign is a self-therapy endorsed by neoliberalism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Robbins, Anthony
New York: Fawcett Columbine, 1986
158.1 ROB u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony Robbins
London: imon & Schuster, 1988
158.1 ROB u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Azida
"Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak merek yang secara progresif terlibat dalam berbagai debat sosial (Holt, 2016) dalam kampanye pemasaran dan promosi mereka. Salah satu merek itu adalah Gillette, yang mengangkat tentang peran gender, khususnya maskulinitas, dalam iklan terbarunya. Penelitian ini menganalisis iklan audiovisual Gillette yang berjudul We Believe: The Best Men Can Be untuk melihat bagaimana laki-laki digambarkan dan mengkaji mengapa iklan tersebut mendapat banyak reaksi dengan melihat pesan dari iklan tersebut. Studi ini menggabungkan analisis tiga dimensi Fairclough dengan analisis wacana multimodal Kress untuk menganalisis narasi, visual, dan elemen nonverbal lainnya dari iklan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki digambarkan sebagai pelaku dari pelecehan dan penyerangan seksual. Akibatnya, mereka diminta untuk mengubah sikap dan perilaku mereka untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan menjadi panutan yang baik bagi anak laki-laki. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa iklan tersebut secara langsung merujuk pada gerakan #metoo, yaitu gerakan melawan pelecehan dan penyerangan seksual terhadap perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa reaksi tersebut berasal dari pesan iklan yang bias terhadap laki-laki, di mana mereka digambarkan bersalah, sedangkan perempuan dianggap sebagai korban.

In recent years, more brands have progressively engaged in different societal debates (Holt, 2016) in their marketing and promotional campaigns. One of the brands is Gillette, which talks about gender roles, particularly masculinity, in its recent ad. The present study analyzes Gillette’s audiovisual ad titled We Believe: The Best Men Can Be to see how men are portrayed and examines why the ad receives lots of backlash by looking at the message of the ad. This study combined Fairclough’s three-dimensional analysis with Kress’s multimodal discourse analysis to analyze narratives, visuals, and other nonverbal elements of the ad. The results show that men are portrayed as the perpetrators of sexual harassment and assault. Consequently, they are asked to change their attitudes and behaviors to create a safe environment for women and be good role models for young boys. The results also show that the ad directly refers to the #metoo movement, which is a movement against sexual harassment and assault toward women. Therefore, the study concludes that the backlash comes from the message of the ad that is biased against men, in which they are portrayed as guilty, while women are regarded as the victims."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Kanisius Kurniawan Jemadi
"Tesis ini mengangkat kampanye akal sehat sebagai salah satu wacana yang berkembang dalam Pemilu 2019. Retorika sebagai seni memengaruhi digunakan sebagai metode dalam mengkampanyekan akal sehat. Dalam tesis ini, retorika yang dikonseptualisasikan tidak hanya memuat retorika tradisonal Aristoteles, tetapi juga retorika dalam dunia pasca-kebenaran. Locus analisis tesis ini menggunakan retorika yang disampaikan Gerung dalam Diskusi Publik yang diselenggarakan Lintas Komunikasi Alumni Jerman (Linkom Aljer) pada Jumat 08 Februari 2019 di Kalibata, Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkritisi makna akal sehat dalam retorika Gerung dan membongkar orientasi politik yang menggerakkan komunikator. Metode Analisis Wacana Kritis digunakan untuk mendekati objek penelitian pada tiga level berbeda: level teks, level praktik diskursif, dan level sosio-kultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akal sehat dalam retorika Gerung pertama-tama bermakna sebagai kapasitas dalam menilai realitas. Penilaian atas realitas yang mengabaikan data dan fakta sebagai rekan episteme menjadikan kampanye akal sehat tersebut jatuh pada kecenderungan retorika pasca-kebenaran. Selain itu, tesis ini menunjukkan bahwa orientasi di balik retorika Gerung bercorak personal dan politis-strategis sekaligus.<

This thesis discusses about the campaign of common sense as a part of the developing discourses in Indonesian Election 2019. Rhetoric as an art of persuade is used as a method in campaigning common sense. The rhetoric concepted inside this thesis consist three main elements of communicator as contained in Aristotles rhetoric. There are ethos (ethic and credibility), pathos (emotional attachment), and logos (logic). In addition, common sense discourse is placed in the context of rhetoric in the post-truth world. Locus of analysis in this thesis is the rhetoric delivered by Gerung in a public discussion organized by Linkom Aljer on January 08, 2019. We use Norman Faircloughs Critical Discourse Analysis to uncover the meaning of common sense in Gerungs rhetoric and the orientation that drives communicators in discourse of common sense. For this reason, we use a three-dimensional analysis of the Fairclough model in approaching Gerungs rhetoric. The results of this study indicate that first of all, common sense in Gerungs rhetoric means as a capacity in assessing the reality. The assessment of reality that ignores data and facts makes the common sense campaign fall to the tendency of post-truth rhetoric. In addition, this thesis shows that the orientation behind Gerungs rhetoric is both personal and political-strategic at the same time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T55044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriliani
"ABSTRAK
Penelitian analisis wacana kritis media massa telah berkembang cepat dan meliputi beragam topik. Walaupun demikian masih sedikit analisis wacana kritis yang mempertimbangkan menggabungkan beberapa moda, yaitu multimodalitas. Tujuan dari tesis ini menganalisis multimodalitas pada teks berita daring kawasan Asia dalam rangka menemukan tampilan kuasa. Tampilan kuasa adalah bentuk reproduksi ideologi yang tercermin dari ragam gramatika, pilihan kata, dan tampilan gambar. Data merupakan teks berita topik sosial-budaya dan keamanan. Terdapat tiga tahap analisis yaitu analisis transitivitas Halliday, 1994, penilaian Martin dan White, 2005, dan visual Kress dan van Leeuwen, 2006; Caple 2013 . Hasil dari penelitian ini adalah terdapat kesamaan dari representasi analisis transitivitas yaitu mengedepankan representasi manusia dengan perbedaan jenis partisipan. Analisis penilaian menunjukkan evaluasi penghakiman dan nilai negatif yang mendominasi. Analisis visual memiliki perbedaan terhadap dua data. Teks A mengedepankan unsur pemandangan sedangkan teks B mengedepankan unsur manusia. Tidak seperti data verbal yang didominasi representasi negatif, jumlah nilai negatif gambar lebih kecil dikisaran sepertiga dari total data.

ABSTRACT
Research on critical discourse analysis of mass media have been developed rapidly and covers variety of topics. However there is still a few of critical discourse analysis which consider combining some modals which is called multimodality. The aim of this thesis is analysing multimodality of news item text of online media especially which is covering Asian region matter in order to find out the powerdisplay. Power-display is the form of ideology reproduction which is reflecting from the grammatical forms, the diction choices, and the pictures display. The data are news item text which topics are social-culture and security. There are three steps analysis which are transitivity (Halliday, 1994), appraisal (Martin and White, 2005), and visual (Kress and van Leeuwen, 2006; Caple 2013). The result of this research is some similarity on representation in transitivity analysis which is prioritizing the represent of human. Appraisal analysis shows the domination of judgement evaluation and negativity. Visual analysis shows the different result on two data. Text A proposes landscape features meanwhile text B proposes personalisation features. Unlike verbal which is dominated by negative representation, the numbers of negativity of images are less about a third part from all data."
2017
T48266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tronto, Joan C.
New York: Routledge , 1993
305.42 TRO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gatra Drestanta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami tujuan pemberitaan media-media online mengenai rasisme dalam sepakbola di Rusia. Data yang diperoleh adalah beberapa wacana berita dari dua media Barat dan dua media Rusia pada tahun 2012-2017. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis untuk mengungkap apa makna di balik pemberitaan kasus-kasus rasisme dalam industri sepakbola di Rusia dalam tiga aspek yaitu tinjauan, konteks historis dan kekuasaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penulisan wacana berita yang dilakukan oleh keempat media online tidak semata-mata hanya sekedar memberitakan tentang rasisme dalam industri sepakbola di Rusia, akan tetapi mempunyai hal-hal tersembunyi di balik penulisan wacana berita tersebut.

ABSTRACT<>br>
This paper aimed to understand the purpose of online media rsquo s report about racism in Russian football. The data obtained are some news from two Western media and two Russian media during 2012 2017. This paper uses critical discourse analysis method to uncover the meaning behind the racism cases in Russian football industry with three aspects review, historical context and power. This study concludes that the news conducted by four online media is not merely just about racism in the football industry in Russia, but have the hidden things behind the news."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Firdha Yunizar Ramadhani
"Skripsi ini membahas tentang proses konstruksi yang dilakukan oleh media massa, yaitu majalah Islam SABILI. Konsep jihad disini akan dibahas dalam kacamata kriminologi, jihad di dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagianarti sempit yang terpaku pada perang, invasi, perlawanan, radikalisme, dan kekerasan lainnya, juga jihad dalam arti luas, yaitu jihad yang cinta damai demi menegakkan agama Islam yang rahmatan lil alamin, jihad yang moderat yang mau menerima dan berjalan beriringan dengan kelompok berbeda agama lainnya. Konsep jihad akan dibahas dalam pembahasan skripsi ini. Begitupula konstruksi wacana yang terdapat pada artikel majalah SABILI.
Wacana yang ada pada majalah SABILI akan dibedah dengan teori yang dipaparkan oleh Esposito, tentang pengkategorian jihad dan memakai metode analisis wacana kritis dengan konsep dari Ferrell yang merupakan ahli kriminologi, serta metode analisis konten dari Vincent F. Sacco. Kesimpulan dari penelitian ini ditetapkan adanya konstruksi jihad baik dalam makna yang sempit maupun jihad yang lebih luas pada SABILI. Dekonstruksi tentang jihad yang sempit pada akhir analisis diharapkan efek buruk tentang jihad yang sempit, seperti maraknya terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme dapat ditekan. Dengan kemudian citra Islam menjadi agama yang penuh rahmat serta mengibarkan bendera perdamaian dapat terwujud.

This undergraduate thesis discusses the construction process that has been done by the mass media, particularly Islam magazine SABILI. Using criminology perspective, this undergraduate thesis will define the concept of jihad; which later divided into two parts; narrow definition of jihad which sticks to war, invasion, rebellion, radicalism, and other act of violence; also wide definition of jihad that is peace jihad of which Islam that rahmatan lil alamin will be uphold, moderate jihad that accepts different religions and walks together with it. Along with the jihad concept, this undergraduate thesis will also discuss the discourse construction in the SABILI’s magazine article.
Discourse in the SABILI magazine will be analyzed with Esposito’s theory of jihad categorizing, using the critical discourse analysis method and Vincent F. Sacco methodof content analysis, as well as Ferrell’s explanation of criminology. This research found that SABILI commits a jihad construction, both in narrow definition and the wide definition. Deconstruction of jihad in narrow definition causes good effects, such as terrorism acts, radicalism, and extremism that could be decreased. By that, Islam’s images could be the religion that rahmatan lil alamin, also the raise of peace fla.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paska Lia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi sosial yang dominan dan perubahan dari tahun ke tahun tentang disabilitas dalam pemberitaan di media Kompas.com dan Detik.com. Paradigma dalam penelitian ini adalah kritis dengan melihat tatanan bahasa dapat membangun ketidakseimbangan dan perbedaan kekuatan sosial. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode penelitian corpus-assisted discourse study (CADS). Metode ini merupakan gabungan dari corpus linguistic dan analisis wacana kritis yang memanfaatkan data digital sebagai bagian dari jurnalisme data dengan analisis menggunakan perangkat lunak, serta mengelaborasikannya dengan analisis wacana kritis. Objek penelitian ini yaitu pemberitaan di Kompas.com dan Detik.com sejak 2004 hingga awal 2023 dengan kata kunci pencarian utama "disabilitas", "difabel", "cacat", dan "tuna". Hasil penelitian mengungkap terdapat empat representasi sosial yang dominan dalam pemberitaan tentang disabilitas. Pertama, disabilitas dipandang sebagai kelompok yang membebankan masyarakat dan pemerintah, sehingga layak memperoleh bantuan. Kedua, perempuan disabilitas sebagai kelompok yang terdiskriminasi (menjadi korban). Ketiga, representasi disabilitas supercrip dalam konteks paling dominan pada pemberitaan bertema olahraga, pendidikan, dan seni. Keempat, representasi sosial anak-anak dengan disabilitas sebagai kelompok lemah. Dari aspek diakronik, belum ada perubahan dalam representasi sosial disabilitas. Namun stigmatisasi dan stereotip disabilitas secara repetitif diberitakan oleh media dari tahun ke tahun.

This research aims to unveil the dominant social representations and their evolution over the years regarding disabilities in the reporting of Kompas.com and Detik.com. The paradigm employed in this research is critical, as it investigates how language structures can foster social imbalances and power disparities. The study utilizes both quantitative and qualitative approaches, employing the corpus-assisted discourse study (CADS) research method. CADS is an amalgamation of corpus linguistics and critical discourse analysis, leveraging digital data as part of data journalism and analyzed through software, while also subjecting it to critical discourse analysis. The research focuses on the reporting on Kompas.com and Detik.com from 2004 to early 2023, using keywords like "disabilities," "differently-abled," "disabled," and "handicap." The research findings reveal four dominant social representations in the reporting on disabilities. First, disabilities are perceived as a burden on both society and the government, thereby justifying the need for assistance. Second, women with disabilities are portrayed as a discriminated group (victims). Third, the supercrip representation of disabilities prevails in reports related to sports, education, and arts. Fourth, there is a social representation of disabled children as a vulnerable group. From a diachronic perspective, there have been no changes in the social representation of disabilities. However, media consistently reports stigmatization and perpetuates stereotypes of disabilities year after year."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>