Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahafby Noor Alky Wicaksono
"Artikel ini membahas mengenai upaya NV General Motors Java dalam menghadapi krisis ekonomi, 1929-1933. Malaise adalah sebuah peristiwa menurunnya tingkat ekonomi yang terjadi secara besar di seluruh dunia yang terjadi pada tahun 1929 dan berlangsung selama 1929-1933 berawal di Amerika Serikat. Krisis ini melanda di hampir seluruh negara termasuk Hindia Belanda. Melandanya malaise di Hindia Belanda berdampak pada perusahaan-perusahaan di berbagai sektor, termasuk di sektor otomotif. Penelitian terhadap General Motors dalam krisis malaise di Amerika Serikat sudah banyak dibahas dalam berbagai artikel, sementara penelitian ini memiliki sudut pandang baru tentang General Motors di Hindia Belanda. General Motors merupakan sebuah perusahaan otomotif yang berdiri di Amerika Serikat pada 1892 oleh R.E Olds. General Motor masuk ke Hindia Belanda ketika masa kepemimpinan Alfred P. Sloan pada 1927 dengan nama NV General Motors Java. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sudut pandang lain dari sejarah otomotif Indonesia yang membahas dampak pada krisis ekonomi, sementara sejarah otomotif Indonesia lainnya hanya membahas tentang produk-produknya saja. Temuan penelitian yang diperoleh bahwa pabrik General Motors di Tanjung Priuk merupakan pabrik otomotif pertama berskala besar di Hindia Belanda, dan mengawali sejarah pabrik perakitan otomotif di Hindia Belanda dan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahapan berupa heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Sumber yang digunakan merupakan buku general motors dan buku perekonomian Hindia Belanda 1929-1933, artikel jurnal, dan surat kabar sejaman.

This article explained the NV General Motors Java Company efforts in facing the economic crisis in 1929-1933. Malaise was a moment of economic level decreasing that happened massively in the whole world in 1929 and lasted from 1929-1933 that originated from the United States. This crisis hit almost entire part of the world, including Dutch East Indies. In the Dutch East Indies, this crisis was affected to companies in many sectors including automotive. Research on General Motors in the malaise crisis in the United States has been widely discussed in various articles, while this research has a new perspective on General Motors in the Dutch East Indies. General Motors is the automotive company established in the United States of America in 1892 by R.E Olds. General motor came to Dutch East Indies when Alfred P. Sloan led in 1927 by the name of NV General Motors Java. This research aims to see another point of view of Indonesian automotive history which discusses the impact on the economic crisis, while other Indonesian automotive histories only discuss about its products. The research findings show that the General Motors factory in Tanjung Priuk was the first large-scale automotive factory in the Dutch East Indies, and this factory started the history of automotive assembly plants in the Dutch East Indies and Indonesia. This research using method that divided into 4 stages; heuristic, source critic, interpretation and historiography. The sources that used in this article was books of General Motors and Dutch East Indies books, journal article, also contemporary newspaper."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuning Sintya Defa
"Tesis ini membahas kebijakan European Financial Stability Facility EFSF yang dikeluarkan pada tahun 2010 oleh Uni Eropa berdasarkan kesepakatan negara-negara anggota Zona Euro bersama European Central Bank ECB dan International Monetary Fund IMF dalam merespon krisis ekonomi yang terjadi di Yunani, Irlandia dan Portugal pada masa Krisis Ekonomi Zona Euro. Kebijakan EFSF yang dibahas pada tesis ini adalah hal-hal yang melatarbelakangi dikeluarkannya kebijakan EFSF. Hal-hal yang melatarbelakangi tersebut didasarkan kepada kerangka pemikiran neoliberal institusional. Berdasarkan kerangka pemikiran neoliberal institusional, tesis ini menetapkan kelemahan institusional oleh Uni Eropa, European Monetary Union EMU, dan ECB yang tidak memiliki regulasi dan sistem pengelolaan krisis ekonomi telah membuat negara-negara anggota Zona Euro mencari solusi dengan meratifikasi kebijakan EFSF dengan melibatkan IMF sebagai solusi krisis ekonomi yang terjadi di tahun 2010. Tesis ini juga melihat bagaimana implikasi EFSF bagi perekonomian negara-negara Zona Euro yang mengalami krisis, melihat sejauh mana harapan negara anggota Zona Euro dapat direalisasikan.

ABSTRACTThis thesis discusses about the European Financial Stability Facility EFSF policy established in 2010 by the European Union under the agreement of Eurozone member states together with the European Central Bank ECB and the International Monetary Fund IMF as the response of economic crisis in Greece, Ireland and Portugal during the Eurozone Economic Crisis. The EFSF policy discussed in this thesis is the underlying issue of EFSF policy. The underlying things are based on neoliberal institution framework. Based on neoliberal institution framework, this thesis conclude the institutional weaknesses by the European Union, the European Monetary Union EMU, and the ECB which has no regulation and economic crisis management system has made the Eurozone member states seek the solution by ratifying the EFSF policy by involving the IMF as a solution to the economic crisis that occurred in 2010. This thesis also looks at how the EFSF implications for the economy of Eurozone member states in crisis to see how far the expectations can be realized."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maegiya Indah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kehidupan yang dialami masyarakat saat terjadi hingga pasca depresi ekonomi di Negara Bagian Australia yaitu New South Wales pada tahun 1929-1933. Sejak Perang Dunia 1 wanita sudah mulai menggantikan posisi laki-laki sebagai buruh pabrik karena laki-laki diminta untuk membantu Inggris dalam perang tersebut. Hal ini membuat wanita harus bekerja agar dapat menafkahi keluarganya. Setelah jatuhnya wall street di Amerika tahun 1929 berdampak kepada perekonomian New South Wales yang semakin memburuk dan menimbulkan banyaknya pengangguran karena perusahaan-perusahaan mengalami kebankrutan. Laki-laki banyak yang menganggur sedangkan wanita dituntut memiliki peran ganda yaitu mencari nafkah dan mengurus rumah tangga. Terjadi diskriminasi dalam sistem upah, wanita lebih kecil daripada laki-laki. Penulis menggunakan metode sejarah untuk melakukan penelitian ini, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historigrafi. Penelitian ini didasarkan pada sumber Arsip yang dimiliki oleh National Archives of Australia dan buku-buku terkait depresi ekonomi di New South Wales.

ABSTRAK
This thesis discusses the life that people experience when it comes to post economic depression in the Australian state of New South Wales in 1929 1933. Since World War 1 women have started to replace men as factory workers because men are asked to help England in the war. This enables women to work in order to support their families. After the fall of wall street in America in 1929 impacted the worsening New South Wales economy and caused a lot of unemployment because companies went bankrupt. Many men are unemployed while women are required to have multiple roles of earning a living and taking care of the household. Discrimination occurs in the wage system, women are smaller than men. The author uses historical methods to conduct this research, namely heuristics, criticism, interpretation, and historigrafi. The research is based on Archives sources owned by the National Archives of Australia and books related to the economic depression in New South Wales. "
2017
S68364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asykar Fathony Sukri Harining
"Penelitian tugas akhir ini menganalisis persiapan dan upaya KM (Koninklijke Marine) di Hindia Belanda dalam menghadapi potensi ancaman invasi militer Jepang dari tahun 1940-1942. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai persiapan dan upaya yang dimiliki KM dalam upaya membendung agresi militer Jepang di Hindia Belanda yang selama ini belum banyak dibahas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan berupaya untuk menemukan sumber-sumber primer berupa buku yang memuat laporan dan keterangan mengenai perjalanan Koninklijke Marine selama Perang Dunia II. Diantaranya seperti yang ditulis oleh C.E.L. Helfrich dan H.V. Quispel sebagai komandan dan perwira militer Koninklijke Marine. Selain itu sumber-sumber sekunder diantaranya seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh H.T. Lenton, Bussemaker dan Masanori Ito. Sumber-sumber tersebut kemudian melalui proses kritik internal dan eksternal selanjutnya diinterpretasi dengan tahapan analisis dan sintesis. Tahap akhir adalah historiografi untuk menghasilkan tulisan yang objektif. Pembahasan penelitian ini dimulai dengan kajian terhadap kekuatan dan pengorganisasian kapal-kapal KM di Hindia Belanda. Selanjutnya usaha-usaha yang dilakukan oleh KM untuk memperkuat pertahanan dan keamanan laut di Hindia Belanda. Pembahasan ditutup dengan analisis peran KM selama tiga bulan pertempuran laut mempertahankan Hindia Belanda, yang berakhir dengan kapitulasi di Kalijati Maret 1942. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Belanda tidak hanya kalah secara jumlah kekuatan laut yang dimiliki, tetapi juga memiliki banyak permasalahan internal, strategis dan taktis yang membuatnya tidak mampu menahan agresi pasukan Jepang.

This final project research analyzes the power and role of KM (Koninklijke Marine) in the Dutch East Indies in facing the potential threat of Japanese military invasion from 1940-1942. The goal to be achieved from this research is to provide an explanation of the strengths and roles that KM has in efforts to stem Japanese military aggression in the Dutch East Indies which so far has not been widely discussed. The method used in this research is the historical method by trying to find primary sources in the form of books that contain reports and information about the journey of the Koninklijke Marine during World War II. Among them, as written by C.E.L. Helfrich and H.V. Quispel as the commander and military officer of the Koninklijke Marine. Besides that, secondary sources include the results of research conducted by H.T. Lenton, Busseker and Masanori Ito. These sources then go through a process of internal and external criticism and are then interpreted with the stages of analysis and synthesis. The final stage is historiography to produce objective writing. The discussion of this research begins with a study of the strength and organization of KM ships in the Dutch East Indies. Furthermore, the efforts made by KM to strengthen maritime defense and security in the Dutch East Indies. The discussion closes with an analysis of the role of the KM during the three months of sea battles to defend the Dutch East Indies, which ended with the capitulation at Kalijati in March 1942. The results of this study found that the Netherlands not only lost in terms of the number of sea power it possessed, but also had many internal, strategic and tactics that made him unable to withstand the aggression of Japanese troops."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia
"Tesis ini membahas mengenai penyelamatan General Motors oleh pemerintahan Obama pada saat resesi ekonomi terjadi di Amerika Serikat tahun 2008 silam melalui pemberian dana bailout bernama TARP. Fokus dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa dalam upaya penyelamatan ini, terdapat faktor-faktor yang menjadi bargaining power General Motors, sehingga membuat korporasi ini tidak mungkin dibiarkan collapse. Faktor tersebut antara lain kekuatan SDM General Motors serta kekuatan ekonomi GM. Buruh yang tergabung dalam UAW ini merupakan salah satu pressure group yang berpengaruh. Dari sisi politik, buruh GM adalah basis dukungan bagi demokrat. Sedangkan dari segi ekonomi, GM merupakan industry otomotif iconic yang menopang perekonomian Amerika dengan ratusan ribu buruh yang dipekerjakan. Dapat disimpulkan bahwa penyelamatan GM merupakan hal yang harus dilakukan pemerintah Obama untuk menyelamatkan kepentingan pereknomian nasional, serta kepentingan politik Obama dan demokrat secara khusus.

This thesis discusses the rescue of General Motors by the Obama Administration during the economic recession in the United States in 2008 through bailout called TARP. The focus of this study is to show that in this rescue effort, there are factors that became General Motors bargaining power, thus making these corporation may not be allowed to collapse. These factors include the strength of human resources and the strength of economic that own by General Motors. GM labor who are members of the UAW is one of the influential pressure groups in America. From the political side, the GM workers is a base of support for the Democrats. From the economy side, GM as iconic automotive industry, supporting American economy with hundreds of thousands of workers employed. It can be concluded that the GM rescue is something that must be done by Obama administration in order to save national economic interest, and in order to save political interests of Obama and democrats in particular."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Permana Sunjaya
"Penelitian yang dibahas dalam tulisan ini ditujukan untuk menjelaskan alasan dan penilaian Mahathir Mohamad memilih untuk menerapkan kembali kebijakan new economic policy dalam upaya mengatasi dampak krisis finansial Asia tahun 1997, dan menolak secara tegas paket bantuan yang ditawarkan oleh International Monetary Fund dan Bank Dunia. Alasan Mahathir Mohamad dapat dijelaskan secara rasional melalui penilaian-penilaian terhadap konsekuensi yang akan didatangkan dari kebijakan alternatif yang akan diterapkan. Pilihan tersebut memberikan dampak pada pembangunan ekonomi dan politik di Malaysia.
Dengan menggunakan teori pilihan rasional karya Raymond Boudon, dan konsep experience & decision Value milik Kahneman dan Tversky, tulisan ini berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik pilihan rasional dalam pengambilan kebijakan publik yang berkembang di Malaysia. Hal ini diindikasikan melalui kebijakan yang diambil oleh pemerintah Malaysia didasarkan pada kebijakan-kebijakan ekonomi politik yang dijalankan sebelumnya, yakni New Economic Policy (1970-1990) dan National Development Policy (1991-1996). Selain itu, Mahathir juga menilai konsekuensi yang akan terjadi, apabila Malaysia menerima paket bantuan IMF, maka akan terjadi liberalisasi pasar dan intervensi asing serta merusak tatanan ekonomi dan politik Malaysia yang telah dibangun selama ini.

The research discussed in this article is intended to explain the reason and judgment Mahathir Mohamad chose to reimplement new economic policy in an effort to overcome the impact of the Asian financial crisis of 1997, and explicitly reject the aid package offered by International Monetary Fund and the World Bank. Mahathir Mohamad reason can be explained in a rational way through assessments of the consequences that will come from alternative policies that will be applied. The options have an impact on economic and political development in Malaysia.
Using the theory of rational choice by Raymond Boudon, and the concept of experience value and decision value by Value Kahneman and Tversky, this paper seeks to identify the characteristics of rational choice in developing public policy in Malaysia. This is indicated by measures taken by the Malaysian government is based on political economic policies that run before, the new economic policy (1970-1990) and national development policy (1991-1996). Moreover, Mahathir also assess the consequences will be if Malaysia receive IMF aid package, there will be liberalization of markets, foreign intervention and undermine economic & political order Malaysia that have built over the years."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisan Setiadi
"Paham radikal terbukti dapat mengubah seseorang menjadi kontra dengan ideologi yang dianut sebuah bangsa, sedangkan paham terorisme dapat mengubah sisi kemanusiaan seseorang, tidak terkecuali mantan narapidana terorisme. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kembalinya mantan narapidana terorisme ke dalam kelompok teror adalah ekonomi. Namun dengan adanya komunitas baru yang lebih konstruktif, inklusif dan mandiri secara ekonomi dapat menjadi wadah yang penting dalam mengembangkan pemikiran yang lebih moderat. Penelitian ini menggunakan teori Pemberdayaan Ekonomi dan Community Based Prevention (CBP) serta berbagai konsep seperti Deradikalisasi, dan Pentahelix. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan optimalisasi program deradiklaisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi literatur dan dokumen, dan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BNPT menerapkan strategi terpadu dan holistik melalui program Kawasan Terpadu Nusantara  di Turen-Jawa Timur sesuai dengan konsep Pentahelix, pemberdayaan ekonomi menjadi fokus utama karena terdapat pelatihan, bantuan finansial dan pemasaran produk, dan upaya deradikalisasi melalui pemberdayaan ekonomi yang berbasis komunitas mampu meningkatkan interaksi dan menguatkan hubungan dengan masyarakat sekitar sehingga mantan narapidana terorisme dapat memiliki wadah yang baru dan meninggalkan kelompok terorisme. 

Radicalism ideology contributes to shifting someone's ideology against national shared values. On the other hand, terrorism can deteriorate one's sense of humanity, including former terrorism convicts. One of the factors that can influence the return of former terrorism convicts to terror groups is the economy. However, the existence of a new community that is more constructive, inclusive, and economically independent could be the strategy for developing more moderate thoughts. This study uses the Economic Empowerment and Community Based Prevention (CBP) theory and various concepts such as Deradicalization and Pentahelix. The purpose of this study is to find out the efforts made by the government in increasing the optimization of the deradicalization program. This study uses a qualitative method with a case study approach. Observation, interviews, literature, documents, and reports were used for data collection. The results showed that the National Counter Terrorism Agency of Indonesia (BNPT) implemented an integrated and holistic strategy through the integrated region program in Turen - East Java by the Pentahelix concept, the economic empowerment program is the main focus because there are training, financial assistance and product marketing, and deradicalization efforts through community-based economic empowerment can increase interaction and strengthen relations with the surrounding community so that former terrorism convicts can have a new place and leave terrorist groups."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Anggita Nurcahyani
"Penelitian ini membahas diplomasi yang digunakan oleh Jepang dalam menghadapi kebangkitan dan dominasi kekuatan ekonomi Tiongkok di kawasan Asia Tenggara, khususnya di negara Myanmar. Penelitian ini difokuskan pada periode tahun 2012 hingga 2017; pada saat Myanmar mengalami proses reformasi dan Shinzo Abe naik menjadi perdana menteri Jepang. Konsep diplomasi publik dan triangular diplomacy digunakan untuk mengidentifikasi strategi dan diplomasi yang digunakan Jepang di Myanmar dengan menganalisa hubungan antara pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan perusahaan, dan perusahaan dengan perusahaan. Penelitian ini juga membahas pergerakan Tiongkok dan Jepang di Myanmar sebelum dan sesudah reformasi politik dan ekonomi Myanmar. Myanmar yang sebelumnya merupakan salah satu negara kurang berkembang di kawasan Asia Tenggara, dan bahkan di dunia, perlahan menanjak naik dan menjadi negara yang cukup potensial. Peningkatan yang dialami oleh Myanmar ini diawali oleh reformasi politik dan ekonomi di tubuh Myanmar. Tiongkok dan Jepang kemudian menggunakan Myanmar sebagai batu loncatan bagi mereka untuk menguasai kawasan Asia Tenggara. Namun Tiongkok yang sudah mendapatkan handicap awal di Myanmar, menjadikan Jepang harus bekerja ekstra dengan berbagai diplomasi dalam menempatkan pengaruhnya di Myanmar. Penelitian ini berargumen bahwa diplomasi yang digunakan Jepang belum mampu menghadapi dan menekan dominasi ekonomi Tiongkok di Myanmar.

This research explains Japan's diplomacy in facing China's economic rise and domination in the Southeast Asia region, especially in Myanmar. This research is focused on the 2012-2017 time period; when Myanmar was undergoing a reformation process and Shinzo Abe was made as the new Japan prime minister. The public diplomacy and triangular diplomacy concept is used to identify Japan's strategy and diplomacy in Myanmar by analyzing the relations between government to government, government to corporate, and corporate to corporate. This research also explains China and Japan movements in Myanmar before and after the political and economic reformation. Myanmar which was one of the least developed countries in the Southeast Asia region, and even in the world, is slowly rising up and becomes quite a potential country. Myanmar's improvement was started by the political and economic reformation in Myanmar's body. China and Japan then use Myanmar as their stepping stone to conquer the Southeast Asia region. However, China has already had an early handicap in Myanmar, and this makes Japan works twice harder with various diplomacies in placing its influence in Myanmar. This research argues that Japan's diplomacy has not yet able to face and contain China's economic domination in Myanmar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jahen Fachrul Rezki
"Abstract
Economic development in the SouthEast Asia, which is at the stage of industrialization, has high dependency on energy consumption. This paper examines the relationship between energy consumption and economic development in the region. Using cross-sectional data, this study find the relationship between energy demand ­and per capita GDP, population and industrial share of output. Oil contributes 80% to energy consumption followed by electricity and natural gas. The result also shows no evidence of relationship between economic crisis and energy consumption. It suggest diversification of energy use and promoting more efficient alternative energy source to increase economic growth."
2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ravi Hakeem Kusuma Rahman
"Artikel ini membahas strategi dan kebijakan General Motors untuk bertahan pada masa Great Depression dari tahun 1929 sampai tahun 1935. Great Depression yang melanda negara Amerika Serikat mengakibatkan sektor industri goyah, tidak terkecuali General motors yang saat itu sedang mengalami kemajuan pesat sebagai manufaktur mobil tersukses mengungguli Ford dan Chrysler. Alfred P. Sloan sebagai direktur utama beserta jajaran direksi General Motors bertanggung jawab untuk mengeluarkan General Motors dari jurang depresi ekonomi. Sejumlah strategi diformulasikan untuk mempertahankan eksistensi General Motors, seperti menurunkan harga mobil mewah, mengurangi jumlah pekerja, hingga memberikan menggunakan bantuan kredit bernama General Motors Acceptance Corporation (GMAC) yang sudah lebih dulu dibentuk sejak 1919. Strategi perusahaan yang dirumuskan Sloan bersama timnya bertujuan membantu General Motors agar bisa bertahan ditengah kekacauan depresi ekonomi yang melanda Amerika Serikat. Oleh karena itu, penulis berargumen bahwa General Motors mengeluarkan kebijakan dan strategi seperti pemotongan biaya produksi dan pengurangan pekerja agar tetap bertahan selama gempuran Great Depression. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berbeda dengan kajian-kajian sebelumnya yang membahas dampak Great Depression terhadap manufaktur mobil di Amerika Serikat secara umum, penelitian ini terfokus pada strategi General Motors serta dampaknya terhadap perusahaan dan masyarakat Amerika Serikat. Sumber-sumber yang digunakan pada artikel ini adalah surat kabar, poster, buku serta jurnal yang terkait dengan General Motors.

The article discusses General Motors strategies and policies to survive the Great Depression from 1929 to 1935.The Great Depression that hit the United States caused the industrial sector to falter, including General Motors, which at that time was experiencing rapid progress as the most successful car manufacturer outperformed Ford and Chrysler. Alfred P. Sloan as the president director and board of directors of General Motors is responsible for getting General Motors out of the brink of the economic depression. Strategies are formulated to maintain the existence of General Motors, such as reducing the price of luxury cars, reducing the number of workers, to providing credit assistance called the General Motors Acceptance Corporation (GMAC) which was formed in 1919. The company strategy formulated by Sloan together aims to help General Motors to can survive amid the economic turmoil that engulfs the United States. Therefore, the authors argue that General Motors issued policies and strategies such as cutting production and worker costs in order to survive during the Great Depression. This study uses a historical method which includes stages, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography. In contrast to previous studies that discussed the impact of the Great Depression on car manufacturing in the United States in general, this study focuses on General Motors' strategy and its impact on US companies and society. The sources used in this article are newspapers, posters, books and journals related to General Motors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>