Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Fadlilah Haqq
"Penelitian ini membahas mengenai citra positif seorang perempuan muslim berhijab yang ditampilkan dalam sebuah serial remaja Jerman. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang berfokus pada analisis tekstual teori post-islamisme milik Asef Bayat yang juga dilihat dari sudut pandang feminisme Islam digunakan dalam analisis korpus. Korpus berupa serial Jerman berjudul Druck yang difokuskan pada musim keempat yang rilis pada tahun 2019. Dilatarbelakangi oleh maraknya misrepresentasi mengenai muslim dalam industri film Barat dengan sejumlah stereotip yang melekat, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggambaran perempuan muslim berhijab yang dilakukan Druck musim keempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggambaran perempuan muslim dalam serial ini ditampilkan secara positif dan sejalan dengan konsep post-islamisme yang menjunjung ketaqwaan beragama dalam suatu modernisasi, namun dengan tetap menyertakan realita kehidupan sosial komunitas muslim di Jerman. Hal ini menunjukkan bahwa serial ini mampu mematahkan stereotip yang selama ini melekat pada komunitas muslim di media maupun industri film Barat terutama di Jerman.

This study discusses the positive image of a muslim woman wearing a hijab that is shown in a german youth series. By using a qualitative research method that focuses on textual analysis, Asef Bayat's post-islamism theory is used which is also seen from the point of view of islamic feminism in analyzing the corpus in the form of a german series entitled Druck which is focused on the fourth season which was released in 2019. Muslims in the western film industry with a number of inherent stereotypes, this study aims to determine the extent to which Druck's representation of muslim woman in hijab has been portrayed in the fourth season. The results show that the representation of muslim women in this series is presented positively and in line with the concept of post-islamism which upholds religious piety in a modernization, but still includes the reality of the social life of the muslim community in Germany. This shows that this series is able to break the stereotypes that have been attached to the muslim community in the media and the western film industry, especially in Germany."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizal Ardiansyah
"Tiga kegiatan sosial yang meliputi kegiatan dana sosial, dasa wisma, dan jumantik di lingkungan RT 003, RW 05, Kelurahan Setu melibatkan perempuan sebagai pengurus. Fokus penelitian ini menjelaskan bahwa pemberdayaan perempuan diwujudkan melalui partisipasi aktif sebagai pengurus dalam kegiatan dana sosial, dasa wisma, dan jumantik. Partisipasi aktif perempuan dalam tiga kegiatan sosial dilakukan secara swadaya dengan mengoptimalkan daya dan kemampuan perempuan untuk membangun kapasitas diri perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan pengamatan langsung terhadap laporan kegiatan dana sosial, dasa wisma, dan jumantik. Penelitian ini melibatkan Ketua Rukun Tetangga 003, tiga perempuan yang berpartisipasi aktif selaku pengurus kegiatan dana sosial, dasa wisma, dan jumantik, beserta suami dari salah satu pengurus dalam kegiatan dana sosial. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa perempuan memperoleh pengetahuan dan keterampilan menulis data terkait laporan kegiatan dana sosial, dasa wisma, dan jumantik dalam upaya pemberdayaan perempuan.

Three social activities which include social fund activities, dasa wisma, and jumantik at RT 003, RW 05, Kelurahan Setu involving women as administrators. The focus of this research explains that women's empowerment is realized through active participation as administrators in social fund activities, dasa wisma, and jumantik. Women's active participation in three social activities is carried out independently by optimizing women's power and ability to build women's self-capacity. The method used in this research is in-depth interviews and direct observation of the reports on activities of social funds, dasa wisma, and jumantik.. This research involved the Head of the Neighborhood Association 003, three women who actively participated as administrators of social fund activities, dasa wisma, and jumantik, along with the husband of one of the administrators in social fund activities. The results of this research show that women gain knowledge and skill in writing data related to reports on social funds, dasa wisma, and jumantik activities in an effort to empower women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheryl Annisa Paramesti
"For the past years, Muslim representation in the teen drama series has been gradually increasing. However, evidence proves misinformation muddles the image of Muslim women with a frequent stereotypical trope of oppression and victimization which affect people’s perspective. Involving sincere Muslim women representation in the narratives gives a sense of inclusion and empowerment, especially those who are represented. Transmedia storytelling is powerful to convey message because it gives room for exploratory experiences. Skam is a slice-of-life transmedia storytelling teen drama series that dedicate one season to portray Muslim. Previous studies have examined how Skam includes inclusivity. However, there is a minimal amount of further study that focuses on Muslim representation in Skam. This essay will analyze how Skam utilize transmedia storytelling in representing Muslim women representation’s authentic and relatable story. The discussion will also adopt narrative complexity and stereotypes with explanatory approach and critical discourse analysis way of thinking for data collection. The analysis reveals that Skam’s Muslim women representation eliminates stereotype by implementing Jenkin’s seven transmedia storytelling principle and Jason Mittell’s narrative complexity. This essay will help understand the importance of Muslim women representation and the media roles in communication essential topics to the audiences.

Representasi Muslim dalam serial drama remaja secara bertahap mengalami peningkatan, namun data membuktikan bahwa masih banyak misinformasi terutama terhadap Wanita Muslim. Hal tersebut berbahaya karena dapat mempengaruhi perspektif masyarakat. Misrepresentasi di media mengangkat tema stereotip penindasan dan viktimisasi. Melibatkan representasi wanita muslim dalam narasi memberikan rasa inklusi dan pemberdayaan bagi audiens, terutama bagi mereka yang terwakili. Transmedia storytelling memiliki peran besar dalam mengkomunikasikan pesan secara menarik dan memberikan ruang untuk pengalaman eksploratif. Skam adalah serial drama remaja dengan konsep transmedia storytelling dengan tema slice-of-life yang mendedikasi satu season tentang kehidupan Muslim. Penggambaran Muslim dalam serial Skam dikenal lebih akurat. Studi sebelumnya telah meneliti tema inklusivitas Skam. Namun, sedikit penelitian lebih lanjut yang berfokus pada representasi Muslim di Skam. Esai ini akan menganalisis bagaimana serial Skam memanfaatkan transmedia storytelling dalam mengkomunikasikan representasi wanita Muslim. Diskusi ini mengadopsi teori narrative complexity dan stereotip dengan pendekatan eksplanatori dengan lensa critical discourse analysis untuk mengumpulkan data. Analisis membuktikan bahwa oleh Skam menghilangkan narasi stereotip pada representasi Muslim dengan menerapkan tujuh prinsip transmedia storytelling yang diutarakan oleh Jenkins dan narrative complexity sesuai dengan opini Jason Mittell. Esai ini membantu memahami pentingnya representasi wanita Muslim dan peran media dalam mengkomunikasikan topik-topik penting kepada audien"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mayla Amelia Putri Widiani
"Dengan meningkatnya pengaruh media digital, aksesibilitas terhadap konten telah meluas secara global, menjadikan peran media semakin penting. Komunitas LGBTQIA+ telah lama mengadvokasi representasi yang akurat dan inklusif di media. Penelitian ini menganalisis serial Druck (2018) musim ketiga, berfokus pada karakter Matteo dan David, serta mengeksplorasi penggambaran mereka sebagai remaja LGBTQIA+. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan teori maskulinitas hegemonik oleh R.W. Connell dan James W. Messerschmidt, penelitian ini menginterpretasikan bagaimana konstruksi sosial tentang maskulinitas mempengaruhi representasi karakter LGBTQIA+ dan interaksi mereka dalam alur cerita. Aspek sinematografi dalam Druck dianalisis melalui teori sinematografi Blain Brown. Druck secara efektif menggambarkan perjuangan dan penerimaan identitas LGBTQIA+, menampilkan perjalanan Matteo menuju penerimaan diri dan navigasi David melalui prasangka sosial. Serial ini mengilustrasikan transisi dari heteronormativitas konvensional menuju pemahaman yang lebih inklusif tentang maskulinitas dan identitas, menyoroti pentingnya lingkungan sosial yang mendukung dan mencerminkan pergeseran budaya yang lebih luas menuju keberagaman dan penerimaan.
With the increasing influence of digital media, accessibility to content has expanded globally, rendering media's role increasingly essential. The LGBTQIA+ community has long advocated for accurate and inclusive representation in the media. This paper analyzes Druck (2018), focusing on the third season’s characters Matteo and David, exploring their portrayal as LGBTQIA+ adolescents. By using a qualitative research method and R.W. Connell and James W. Messerschmidt's theory of Hegemonic Masculinity, the study interprets how social constructions of masculinity influence the representation of LGBTQIA+ characters and their interactions within the narrative. The cinematographic aspects of Druck are analyzed through the theoretical lens of Cinematography by Blain Brown. Druck effectively portrays the struggle and acceptance of LGBTQIA+ identities, depicting Matteo’s journey towards self-acceptance and David’s navigation through societal biases. The series illustrates the transition from conventional heteronormativity to a more inclusive understanding of masculinity and identity, highlighting the importance of supportive social networks and reflecting a broader cultural shift towards diversity and acceptance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Qothrun Nadaa
"Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri rantai sanad mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dan interkoneksinya dengan sanad K.H. Dalhar serta pengaruh ajarannya pada masyarakat Muslim Indonesia. Mujahadah ini menarik untuk dibahas sebab walaupun tidak terikat dengan organisasi masyarakat apapun, perkembangannya sangat pesat di berbagai daerah. Selain itu, pentingnya sanad keilmuan perlu untuk dikaji secara mendalam bukan hanya dalam ranah pembahasan hadits, tetapi juga mencangkup seluruh disiplin ilmu, dengan fungsi utamanya menjaga orisinalitas suatu ilmu. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan interkoneksi sanad keilmuan sebagai fokus utama. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari pendekatan studi kasus melalui wawancara pada tokoh-tokoh yang bersangkutan. Dalam menganalisis interkoneksi sanad keilmuan mujahadah, penulis menggunakan teori integrasi-interkoneksi Amin Abdullah dan teori sanad keilmuan Abu Hamid Al-Ghazali. Berdasarkan teori tersebut menyimpulkan bahwa sanad mujahadah Nihadlul Mustaghfirin masuk dalam kategori sanad ijazah, ketersambungan sanad keilmuan diberikan langsung oleh guru (Kyai Nahrowi Dalhar) kepada muridnya (Gus Muh). Eksistensi mujahadah ditemukan membawa pengaruh dalam merekatkan hubungan antar masyarakat dan meluaskan koneksi karena diikuti oleh ribuan masyarakat.

This study aims to trace the chain of sanad mujahadah Nihadlul Mustaghfirin and interconnection with sanad K.H. Dalhar, as well as the influence of its teachings on the Indonesian Muslim community. This mujahadah is interesting to discuss because although it is not tied to any community organization, its development is very rapid in various regions. In addition, the importance of scientific sanad needs to be studied in depth not only in the realm of hadith discussion but also covers all disciplines, with its main function being to maintain the originality of a science. This research was conducted by qualitative methods with the interconnection of scientific sanad as the main focus. The source of data used in this study comes from a case study approach through interviews with the figures concerned. In analyzing the interconnection of the mujahadah scientific sanad, the author uses Amin Abdullah's theory of integration-interconnection and the theory of Abu Hamid Al-Ghazali’s scientific sanad. Based on this theory, it is concluded that the sanad mujahadah Nihadlul Mustaghfirin is included in the category of sanad diploma, and the connection of scientific sanad is given directly by the teacher (Kyai Nahrowi Dalhar) to his students (Gus Muh). The existence of mujahadah was found to influence bonding relations between communities and expand connections because it was followed by thousands of groups of people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Ghazali, Muhammad
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003
297.218 MUH M
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Deden Purnama
"Tesis ini membahas kontruksi Muslim Childhood dalam Bacaan anak Muslim Indonesia terpilih tahun 2018 menggunakan konsep Muslim Childhood (Al-Ghazali dalam Abdurrahman 2015, dan Scourfield, dkk. 2013). Alih-alih sebagai medium imajinasi, sastra anak kerap dijadikan alat pengajaran dan penyampai pesan moral. Melalui bacaan anak, orang dewasa berupaya menyisipkan pandangan serta nilai-nilai tertentu agar terbentuk masa kanak-kanak (childhood) secara ideal, termasuk idealisasi masa kanak-kanak berbasis ajaran Islam atau Muslim childhood. Hal ini diimplementasikan dalam bentuk narasi dan ilustrasi 18 buku anak Muslim terpilih yang diterbitkan di Indonesia pada 2018. Figur anak yang saleh, peran tokoh orang dewasa sebagai inisiator, serta eksplisitnya nilai-nilai keislaman yang dihadirkan mengungkap bagaimana kesalehan sebagai idealisasi Muslim childhood dikonstruksi secara langsung dan deskriptif. Mayoritas isi buku juga berfokus pada penyampaian pesan dibandingkan alur cerita. Kecenderungan tematik ini pada akhirnya memperlihatkan pandangan masing-masing penerbit terhadap ajaran Islam dalam setiap teksnya, yaitu memosisikan anak sebagai figur yang perlu dibina alih-alih diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri. Namun, nilai-nilai keislaman dalam teks-teks dari berbagai penerbit tersebut sebenarnya bersifat universal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan bacaan anak sebagai penyampai pesan ideal orang dewasa secara eksplisit dan menggurui masih mendominasi narasi teks serial anak Muslim di Indonesia tahun 2018 dari yang seharusnya sebagai medium imajinasi anak sebagai pembacanya.

This thesis discusses the construction of Muslim Childhood in selected Indonesian Muslim children’s literature in 2018 using the concept of Muslim Childhood (Al-Ghazali in Abdurrahman 2015, and Scourfield, et al. 2013). Instead of being a medium of imagination, children's literature is often used as a teaching tool and a messenger of morals. Through children's book, adults try to insert certain views and values ​​in order to form an ideal childhood, including the idealization of childhood based on Islamic teachings or Muslim childhood. This is implemented in the form of narratives and illustrations of 18 selected Muslim children's books published in Indonesia in 2018. The figures of pious children, the role of adult figures as initiators, and the explicitness of Islamic values ​​presented reveal how piety as an idealization of Muslim childhood is directly constructed. and descriptive. The majority of the book's content also focuses on delivering the message rather than the storyline. This thematic tendency ultimately shows the views of each publisher on Islamic teachings in each of their texts, namely placing children as figures who need to be nurtured instead of being given the freedom to make their own choices. However, Islamic values ​​in the texts of these various publishers are actually universal. The results of the study show that the tendency of children's reading as an explicit and patronizing ideal messenger for adults still dominates the narrative text of serial texts for Muslim children in Indonesia in 2018 than it should be as a medium for children's imagination as readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jameelah, Maryam
New Delhi: Crescent, 1976
297 JAM i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Annisa Cahyaningtyas
"ABSTRAK
Dalam menampilkan sebuah pemberitaan, media dapat saja memberi gambaran positif, negatif, maupun netral terhadap suatu isu. Gambaran tersebut biasanya memperlihatkan arah keberpihakan dari media. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberpihakan suatu media adalah afiliasi politik dari media tersebut. Penelitian ini menganalisis framing kelompok Muslim yang ditampilkan dalam dua harian besar di Amerika Serikat. Kedua harian tersebut memiliki afiliasi politik yang bertolak belakang. Houston Chronicle merupakan harian konservatif sedangkan LA Times merupakan harian liberal. Analisis dilakukan terhadap artikel-artikel dari Houston Chronicle dan LA Times dengan rentang waktu 1 Januari hingga 8 November 2016. Setelah melalui hasil seleksi, dipilih lima artikel bertajuk opini dan editorial dari masing-masing harian yang kemudian dianalisis menggunakan model framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbeda dari asumsi bahwa harian konservatif akan memberitakan kelompok Muslim secara simplistis, ternyata penggambaran pemberitaan mengenai kelompok Muslim pada periode pemilu presiden Amerika Serikat 2016 cenderung lebih kompleks.

ABSTRACT
AbstractIn presenting a report, the media may have a positive, negative, or neutral picture of an issue. The picture is usually already incorporated based on media alignments. One of the factors that determines a media alignment is the political affiliation of the media. This study refers to Muslim groups in two major newspapers in the United States. Both newspaper has an opposite political affiliations. The Houston Chronicle is a conservative daily news while the LA Times is a liberal daily news. The analysis was conducted on articles from the Houston Chronicle and the LA Times from January 1 to November 8, 2016. After going through the selection results, five articles of opinion and editorial of each daily were analyzed using framing model Zhongdang Pan and Kosicki. The results show that different from the assumption that the conservative principle will potray Muslim groups in simplistis way by simply present negative reports, it turns out the issue of Muslim groups during US presidential election 2016 as represented in the US media is more complex."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>