Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165214 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hayyuni Bening Shabira
"Tesis ini bertujuan untuk mengkaji praktik keberagaman dan inklusivitas khususnya di organisasi berbasis agama di Indonesia. Indonesia memiliki enam agama yang diakui yaitu Islam, Kristen/Katolik, Hindu dan Buddha/Konfusianisme. Oleh karena itu, Indonesia dikenal dengan adanya keberagaman agama, ras dan suku. Karena perbedaan agama, ras, dan suku, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika telah menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia untuk hidup bersama secara damai tanpa mengurangi rasa hormat dan saling menghargai perbedaan tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner sebanyak 102 responden yang bekerja di organisasi berbasis agama. Temuan dari penelitian ini menemukan bahwa organisasi berbasis Islam, Kristen/Katolik, Hindu dan Buddha/Konfusianisme yang sebagian besar bergerak di sektor pendidikan telah menerapkan praktik keberagaman dan inklusivitas di organisasi mereka. Lebih lanjut, penelitian ini juga menemukan bahwa diantara organisasi-organisasi berbasis agama tersebut, etnis Melayu memiliki toleransi paling tinggi diantara yang lain karena prinsip toleransi Melayu. Implikasi manajerial juga dibahas untuk penelitian di masa depan.

This thesis is aimed to examine the practices of diversity and inclusivity especially in religion-based organizations in Indonesia. Indonesia has six recognized religion that includes Islam, Christian/Catholic, Hindu and Buddha/Confucianism. Hence, Indonesia is known for its diversity in religion, race, and ethnicity. Because of the various religion, race, and ethnicity, Pancasila and Bhinneka Tunggal Ika had been the guidance for Indonesian society to live together peacefully without disrespecting these differences. Data are gathered from 102 respondents through questionnaire from people who are working in religion-based organizations. The findings of this study discovered that Islam, Buddha/Confucianism, Hindu and Christian/Catholic-based organizations that mostly engages in education sector had implemented diversity and inclusivity practices within their organizations. Furthermore, this study also discovered that between these religion-based organizations, Malay ethnic has the highest tolerance among others due to Malay’s principles of tolerance. Managerial implications also discussed for future research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Rafidhiya Nugraha
"Manusia telah berevolusi sedemikian rupa dan menjadi makhluk yang mampu berpikir secara berkelanjutan. Hal ini membuat spesies kami mampu bertahan hidup secara bebas, sehat, serta manusiawi. Namun, manusia tidak dapat bergerak di tempat jika kita ingin berharap masa depan yang lebih baik. Sebuah hubungan yang harmonis dengan alam patut dibangun untuk menciptakan relasi manusia dan lingkungannya terus sehat. Tidak hanya dengan alam, tetapi juga sesama manusia, sesama jiwa, sesama pikiran. Indonesia merupakan negara yang selama ini selalu mengedepankan keberagaman yang bersatu. Bahkan, itu merupakan bagian dari ideologi berbangsa negara kami. Sebenarnya, apa yang diimpi-impikan oleh bangsa Indonesia merupakan mimpi bagi seluruh kebaikan umat manusia. Sebuah komunitas makhluk yang mampu menerima perbedaan, tidak semerta-merta menjadi satu entitas, melainkan mampu mempertahankan identitas serta keunikan yang berada dalam satu untaian persatuan dan perdamaian. Toleransi keberagamaan di Indonesia mungkin terlihat mudah dan halus dari luar. Kenyataannya, banyak sekali hal-hal serta penyetaraan yang dilakukan untuk menggapai titik keharmonisan baik antar manusia maupun dengan alam. Sebagai pemikir dan perancang untuk masa depan, layaknya mempersiapkan diri untuk terus berpikir secara luas, visioner, namun tidak jumawa serta rasa menghargai. Arsitektur lalu hadir dalam menciptakan monument kebanggaan dengan memanifetasi toleransi umat beragama di Indonesia menggunakan perilaku dinamis, reflektif, serta aliran air.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mufty Akbar Effendy Amien
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 pegawai Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI adalah positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai peran yang cukup dalam meningkatkan efektivitas kerja yang diharapkan.

The primary aim of this research is to examine the impact of organizational culture on employee performance of Public Relation at Directorate General of Corrections Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia. This research used Quantitative approach and Quantitative methode. Data collection is by spreading questioner to 28 employee at Public Relation at Directorate General of Corrections Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia. The result showed that the impact of organizational culture on employe performance of Public Relation at Directorate General of Corrections Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia is positive and significant. This showed that organizational culture had the role on improving job effectivity that have been hoped."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Hidayat
"Penelitian terhadap budaya organisasi penting dilakukan karena budaya organisasi menjadi ciri khas lembaga yang memiliki pengaruh terhadap kinerja para anggota lembaga Penelitian ini membahas mengenai Budaya Organisasi Lembaga Indonesia Heritage Foundation Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan budaya organisasi dan proses sosialisasi budaya organisasi di Indonesia Heritage Foundation Hasil penelitian memperlihatkan bahwa IHF memiliki empat elemen budaya organisasi yang dijadikan sebagai landasan perilaku para pekerja Budaya organisasi yang dimiliki oleh IHF bisa dipahami oleh para pekerja melalui proses sosialisasi yang dipilih oleh lembaga dan terjadi sejak awal proses rekruitmen pekerja.

The research of organization culture is important because the organization culture became their own characteristic and imoact to the performance of organization member This research discuss about Organization Culture of Indonesian Heritage Foundation The method used for this research is qualitative method with descriptive research step This research has a purpose to describe the organizational culture and the socialization process of organization culture in Indonesian Heritage Foundation The result of this thesis is shows that this organization have four element of organization culture which used by the worker as the orientation of organizational behavior The workers can understand the organization s culture through the own way of socialization process and happen from the beginning of those process especially on recruitment step.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Winarsunu
"ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan tentang 1 pembingkaian informasi seperti apakah yang paling mempengaruhi sikap terhadap program perubahan organisasi dan 2 bagaimanakah gaya kognisi memoderasi pengaruh pembingkaian informasi pada sikap terhadap program perubahan organisasi. Perspektif yang digunakan untuk menguji dua pertanyaan tersebut adalah expectancy value model of attitude dan cognitive-experiential self theory. Dengan menggunakan desain quasi eksperimental, dalam penelitian ini dilakukan manipulasi terhadap empat strategi pembingkaian informasi yaitu pembingkaian aksi positif, aksi negatif, atribut positif, dan atribut negatif. Data dikumpulkan dari 358 middle manager PT Pos Indonesia melalui case scenarios-questionnaires dan dianalisis melalui ANCOVA untuk pertanyaan pertama dan moderated multiple regression untuk pertanyaan kedua. Temuan penelitian menunjukan; 1 pembingkaian aksi positif paling mempengaruhi sikap terhadap program perubahan organisasi. 2 Gaya intuitif memiliki fungsi ganda; tidak hanya meningkatkan efek positif pembingkaian aksi negatif dan atribut positif, tetapi juga memperlemah pengaruh pembingkaian atribut negatif pada sikap terhadap program perubahan organisasi. 3 Gaya analitik memperlemah efek positif pembingkaian aksi positif pada sikap terhadap program perubahan organisasi. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan teori informasi, framing effect, dan memperkaya teori Gaya Kognisi dalam pembentukan sikap.

ABSTRACT
This research aims to find out the answer of 1 strategy in information framing as what is the most dominant influence of attitude towards organizational change program and 2 how is analytic style and intuitive to moderate the influence of information framing on attitude towards organizational change program. Perspective used to examine those two question are expectancy value model of attitude and cognitive experiential self theory. This research using quasi experimental design and does manipulation towards four strategies of information framing that are positive action framing, negative action, positive attribute, and negative attribute. Data is collected from 358 middle managers of PT Pos Indonesia through case scenarios questionnaires and processed through ANCOVA to answer first question and moderated multiple regression for second question. The finding shows 1 positive action framing influences most dominant on attitude towards organizational change program. 2 Intuitive style has double role, not only increasing positive effect of negative action framing and positive attribute framing, but also weakening the influence of negative attribute framing on attitude towards organizational change program. 3 Analytic style weakening positive effect of positive action framing on attitude towards organizational change program. This current study contributes to the development of theories of information, framing effects, and to the enrichment of the cognition theory in the formation of attitudes."
2017
D2307
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nerissa Asriana Eka Putri
"Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi bisnis beroperasi melalui sistem nilai yang diperkenalkan ke pekerja dengan istilah budaya organisasi dan diharapkan menjadi pedoman bagi tiap anggotanya. Pimpinan manajerial PT. Barata Indonesia (Persero) memperkenalkan “AKHLAK” sebagai nilai utama dengan menginisiasi program kegiatan untuk menginternalisasikan nilai-nilai baru kepada pekerja sejak menerima arahan dari Menteri BUMN. Makalah ilmiah ini berisi refleksi saya ketika menjalani magang untuk menjelaskan fenomena internalisasi “AKHLAK” di PT. Barata Indonesia (Persero) melalui kerangka perspektif studi nilai dalam antropologi, khususnya antropologi bisnis. Metode yang digunakan pada makalah ilmiah ini adalah autoetnografi dan refleksi diri. Seluruh argumentasi dan kesimpulan dalam tulisan ini berasal dari pengalaman saya yang sangat mungkin terdapat limitasi dalam memperoleh data karena tidak melalui penelitian etnografi yang dirancang khusus. Oleh sebab itu, tulisan ini memang bukan ditujukan untuk mengevaluasi proses internalisasi secara keseluruhan, tetapi lebih kepada uraian kesimpulan yang diambil dari pengalaman saya. Hasil analisis menunjukkan program kegiatan yang dilaksanakan untuk menginternalisasikan “AKHLAK” menghadapi kendala yang cukup signifikan karena adanya keterikatan “AKHLAK” dengan nilai perusahaan yang sudah diterapkan sebelumnya dan kurangnya motivasi pekerja untuk menjalani program penunjang internalisasi di masa pandemi. Kondisi yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa proses penerapan suatu nilai memang tidak sederhana sebab banyak hal ikut mempengaruhi individu dalam menerima dan menerapkan suatu sistem nilai. Saya akan menceritakan pendapat tersebut dengan mengilustrasikan data pengalaman saya dimulai dari proses diperkenalkan, diinternalisasikan, terlibat dalam diskusi, dan penyusunan program usulan penunjang internalisasi “AKHLAK” di perusahaan.

Company as a form of business organization operates through a value system that is introduced to employees with the term organizational culture and is expected to be a guide for each of its members. Managerial leadership of PT. Barata Indonesia (Persero) introduced “AKHLAK” as the main value by initiating an activity program to internalize new values to workers since receiving directions from Minister of BUMN. This paper contains my reflection when participates in internship activities to explain the phenomenon of internalization of “AKHLAK” at PT. Barata Indonesia (Persero) through a value study framework in anthropology, especially business anthropology. The method used in this paper are autoethnography and self-reflection. All arguments and conclusions in this paper are derived from my experience where it is very possible that there are limitations in obtaining data because it is not through a specially designed ethnographic research. Therefore, this paper is not intended to evaluate the whole internalization process, but rather to describe conclusions drawn from my experience. The results of the analysis show that the program of activities carried out to internalize "AKHLAK" faces significant obstacles due to the attachment of "AKHLAK" to company values that have been previously implemented and the lack of motivation to undergo internalization support programs during the pandemic. This conditions shows that the process of applying a value is not simple because many things influence individuals in accepting and implementing a value system. I will discuss by illustrating my experience data starting from the process of being introduced, internalized, involved in discussions and preparing a proposed program to support the internalization of “AKHLAK” in the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Cahya Uno
"Penelitian ini difokuskan pada kesiapan individu untuk perubahan organisasi khususnya faktor penentu dan dampak dari kesiapan untuk perubahan pada perilaku kerja kontraproduktif. Meskipun hanya sedikit penelitian yang berusaha untuk mengintegrasikan faktor-faktor ini, penelitian ini memiliki potensi untuk mempengaruhi keberhasilan perubahan organisasi. Selain itu penelitian ini difokuskan pada PT. Semen Indonesia SIG yang merupakan perusahaan milik negara / perusahaan manufaktur semen dengan proses dan konten perubahan yang telah ditentukan terlebih dahulu.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sub-variabel tekanan normatif yang diwakili oleh norma agama mempengaruhi secara positif kesiapan untuk perubahan. Itu berarti semakin banyak individu yang religius, semakin banyak kemungkinan individu yang siap untuk perubahan. Temuan penting lainnya dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapan untuk perubahan berkaitan secara negatif dengan perilaku kerja kontraproduktif. Semakin siap seorang individu terhadap perubahan, maka semakin rendah kemungkinan individu tersebut terlibat dalam perilaku kerja kontraproduktif.Meskipun mendapat hasil yang signifikan, penelitian ini masih memiliki keterbatasan karena semua responden berasal dari industri manufaktur yang sama yang khusus memproduksi semen. Oleh karena itu generalisasi ke industri lain berpoteni menimbulkan masalah. Kedua, penelitian ini dilakukan dalam sebuah perusahaan milik negara BUMN yang berarti temuan akan bermasalah bila digeneralisir ke perusahaan non BUMN. Ketiga, penelitian ini dilakukan dalam budaya Indonesia dan sub-budaya yang ada di Indonesia sub-budaya Jawa Timur, sub-budaya Sumatera Barat, dan sub-budaya Sulawesi Selatan dan generalisasi temuan ke luar budaya yang sejenis tersebut akan bermasalah. Keempat, karena sifat kuesioner adalah self-report, maka penelitian ini telah menerapkan instrumen untuk mengidentifikasi respon yang diinginkan secara sosial socially desirable response or SDR . Sementara hasil penelitian menunjukkan tidak adanya SDR yang signifikan dalam kuesioner, namun SDR tersebut tidak dapat sepenuhnya dicegah. Kelima, metode pengumpulan data adalah cross section yang tidak memungkinkan elemen waktu menjadi faktor dalam analisis. Dalam hal ini, studi longitudinal dapat dilakukan.

This study is is focused on individual readiness for organizational change specifically the determining factors and the impact of readiness for change on counterproductive work behavior. Although little research has attempted to integrate these factors, this research has the potential to influence organizational change success. Furthermore the research is focused on PT. Semen Indonesia SIG that is a state owned enterprise cement manufacturing company whose change content and process are predetermined.Results of this study showed that the sub variable normative pressure represented by religious norms influences positively readiness for change. That means the more an individual is religious, the more the likelihood that individual is ready for change. Another important finding of this research shows that readiness for change negatively relates to counterproductive work behavior. The more an individual is ready for change the lesser the likelihood that individual engages in counterproductive work behavior.Despite the significant results, this study still has limitations because all the respondents were from the same industry that is manufacturing industry specifically cement manufacturing. Therefore generalizing into other industries would be problematic. Second, the research was done within a state owned enterprise SOE that means the findings would be problematic when extended beyond SOE. Third, the research was done within the culture of Indonesia and its sub cultures Eastern Javanese sub culture, Western Sumatra sub culture, and Southern Sulawesi sub culture and generalizing the findings beyond similar culture would be problematic. Fourth, due to the self report nature of the questionnaires, this research has employed an instrument to identify socially desirable response SDR . While the results showed no significant SDR in the questionnaires, SDR could not be fully prevented. Fifth, the method of data collection was cross section which does not allow time element to be a factor in the analysis. In this case, longitudinal study is warranted."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2422
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Septania
"Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang cepat, organisasi perlu beradaptasi dengan melakukan perubahan, yang dapat berhasil jika karyawan memiliki komitmen afektif terhadap perubahan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan, melalui peran kesiapan individu untuk berubah sebagai mediator. Penelitian ini dilakukan pada 117 karyawan berusia 25-40 tahun yang bekerja di perusahaan BUMN. Variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan Commitment to Change Scales, Skala Kepemimpinan Perubahan, dan Scale for Individual Readiness to Organizational Change. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk berubah memediasi secara penuh hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan (indirect effect = .068, p<.01). Berdasarkan hasil tersebut, organisasi dapat membentuk komitmen afektif karyawan terhadap perubahan dengan kepemimpinan perubahan yang efektif dan menciptakan kesiapan karyawan untuk berubah.

In onder to face rapid development and change, organizations have to adapt to changes, which can be successfully implemented if employees have an affective commitment to change. The main objective of this study is to examine the relationship between change leadership and affective commitment to change, through the role of individual readiness for change as a mediator. This research was conducted on 117 employees aged 25-40 years who work in state-owned companies. The variables in this study were measured using the Commitment to Change Scales, the Change Leadership Scale, and the Scale for Individual Readiness to Organizational Change. The result showed that individual readiness for change fully mediated the relationship between change leadership and affective commitment to change (indirect effect = .068, p<.01). Based on the result, organizations can form employees' affective commitment to change with effective change leadership and create employees’ readiness for change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Ariani Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberdayaan psikologis dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan divisi Produksi di PT X. Berdasarkan hasil identifikasi masalah organisasi, para karyawan menampilkan pemberdayaan psikologis yang rendah dan dianggap menjadi salah satu faktor yang menghambat munculnya perilaku kerja inovatif. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner pemberdayaan psikologis (Spreitzer, 1995) dan kuesioner perilaku kerja inovatif (Janssen, 2000) yang telah diadaptasi oleh Etikariena & Muluk (2014). Partisipan penelitian berjumlah 144 orang karyawan level staf di divisi Produksi PT X.
Hasil analisis korelasional menunjukkan koefisien korelasi r= .536 (p<0.05) yang berarti pemberdayaan psikologis memiliki hubungan positif yang signifikan dengan perilaku kerja inovatif. Peneliti merancang program pelatihan sebagai intervensi untuk meningkatkan pemberdayaan psikologis. Dengan meningkatnya pemberdayaan psikologis, maka diharapkan dapat meningkatkan perilaku kerja inovatif.
Uji perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pengetahuan pemberdayaan psikologis, persepsi pemberdayaan psikologis, dan persepsi perilaku kerja inovatif. Dengan demikian, program pelatihan disarankan sebagai intervensi untuk meningkatkan pemberdayaan psikologis dan perilaku kerja inovatif pada karyawan divisi Produksi PT X.

This study aimed to determine the relationship between psychological empowerment and innovative work behavior in the Production division's employees at PT X. Based on identification of organizational problems, employees indicate lower level of psychological empowerment and it is considered to be the one of the factors that inhibit innovative work behavior. Data collection instrument used was a questionnaire of psychological empowerment (Spreitzer, 1995) and innovative work behavior (Janssen, 2000) which has been adapted by Etikariena & Muluk (2014). There were 144 staff level employees that had participated in the Production division of PT X.
orrelational analysis result showed the correlation coefficient of r = .536 (p<0.05) which means that psychological empowerment has a significant positive relationship with innovative work behavior. Researcher designed a training program as an intervention to improve the psychological empowerment. An improving psychological empowerment is expected to improve innovative work behavior.
The difference between pre-test and post-test result of training showed a significant increase in knowledge of psychological empowerment, perception of psychological empowerment, and perception of innovative work behavior. Hence, the training program is recommended as an intervention to improve the psychological empowerment and innovative work behavior in the Production division employees of PT X.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Rachmania
"Industri perbankan merupakan salah satu industri dengan turnover yang tinggi disebabkan oleh beban kerja yang tinggi. Disisi lain, perusahaan berusaha mempertahankan karyawannya agar meningkatkan kinerja dan profit perusahaan keseluruhan, termasuk juga bank. Perusahan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan organizational commitment agar dapat menurunkan turnover intention, salah satunya melalui organizational learning culture dan perceived leader-member exchange quality.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara organizational learning culture, perceived leader-member exchange quality terhadap turnover intention yang dimediasi oleh organizational commitment pada karyawan bank. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel karyawan Bank ABC di Jakarta. dan Depok. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation modeling dengan software LISREL 8.51.
Hasil penelitian ini menjelaskan terdapat hubungan antara organizational learning culture dengan perceived leader-member exchange quality terhadap turnover intention yang dimediasi oleh organizational commitment. Namun, tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara organizational learning culture dengan organizational commitment.

The banking industry is one of industries with high turnover due to high workload. On the other hand, companies trying to keep their employees in order to improve overall performance and profitability, as well as banks. Bank make efforts to improve organizational commitment for decreasing turnover intention rate, one of their efforts through organizational learning culture and perceived leader-member exchange quality.
This study aims to analyze the relationship between organizational learning culture, perceived leader-member exchange quality on turnover intention is mediated by organizational commitment to the bank employees. This research is conducted using a sample of employees of Bank ABC in Jakarta. and Depok. This research used a structural equation modeling with LISREL software 8.51.
The results of this study describes the relationship between organizational learning culture and perceived leader-member exchange quality with turnover intention is mediated by organizational commitment. But, there isn’t significant positive relationship between organizational learning culture with the organizational commitment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>