Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114729 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deyan Prashna
"Pada umumnya, dosis pasien kanker terapi radionuklida diberikan secara fixed dose, namun diperoleh eror yang besar. Untuk menjamin keakurasian, maka diperlukan perhitungan dosimetri internal. Penelitian bertujuan mengembangkan software in-house perhitungan dosimetri internal terapi radionuklida dengan menggabungkan software peneliti sebelumnya terkait kuantifikasi aktivitas organ citra planar kamera gamma dan perhitungan AUC. Software tersebut bernama Absorbed Dose Calculator of Lu-177 dalam bentuk tampilan GUI (graphical user interface) yang dikembangkan melalui software MATLAB versi 2020a. Terdapat 3 tahap perhitungan yaitu tahap kuantifikasi akivitas berdasarkan perhitungan aktivitas conjugate view, tahap perhitungan AUC dan dosis serap. Perhitungan dilakukan terhadap 7 pasien RrDTC pada organ ginjal kanan, ginjal kiri, hati dan limfa. Nilai tertinggi untuk aktivitas diperoleh pada organ hati sebesar 20,02 MBq, sedangkan untuk dosis serap pada organ limfa sebesar 554,46 mGy atau 0,55 Gy. Nilai dosis yang diperoleh tidak melebihi nilai batas dosis yang ditoleransikan. Hasil validasi menunjukan eror (relative deviation, %RD) kurang dari 10%. Software peneliti dapat melakukan perhitungan dosimetri internal dengan hasil yang baik.

In general, the dose of radionuclide therapy cancer patients is given in a fixed dose, but a large error is obtained. To ensure accuracy, it is necessary to calculate the internal dosimetry. This study aims to develop an in-house software for calculating the internal dosimetry of radionuclide therapy by combining the software of previous researchers related to the quantification of organ activity in gamma camera planar images and AUC calculations. The software is called Absorbed Dose Calculator of Lu-177 in the form of a GUI (graphical user interface) display which was developed through the MATLAB software version 2020a. There are 3 calculation stages, namely the activity quantification stage based on the conjugate view activity calculation, the AUC calculation stage and the absorbed dose. Calculations were performed on 7 RrDTC patients in the right kidney, left kidney, liver and spleen. The highest value for activity was obtained in the liver at 20,02 MBq, while the absorbed dose in the spleen was 554,46 mGy or 0,55 MBq. The dose value obtained does not exceed the tolerable dose limit value. The validation results show the error (relative deviation, %RD) is less than 10%. Research software can perform internal dosimetry calculations with good results."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Assyifa Rahman Hakim
"Terapi radionuklida merupakan salah satu metode klinis untuk mengatasi tumor ataupun kanker. Salah satu bagian penting dari perhitungan dosimetri pada terapi radionuklida adalah penentuan Time-Integrated Activity Coefficient (TIAC). Kompleksitas perhitungan TIAC membutuhkan adanya perangkat lunak untuk membantu perhitungannya. Perangkat lunak yang sudah ada tidak dapat diperoleh dengan mudah, hanya berfokus kepada pengolahan citra, serta menerapkan perhitungan TIAC dengan tidak memperhitungkan ketidakpastian saat melakukan fitting dan tidak menerapkan model selection. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat lunak open source OpenDose dalam hal penentuan TIAC dengan melakukan fitting yang mempertimbangkan ketidakpastiannya serta menerapkan metode model selection. Hasil fitting dari perangkat lunak yang dibangun ini dibandingkan dengan perangkat lunak SAAM II untuk validasi. Metode model selection dilakukan dengan membandingkan goodness of fit tiap fitting yang dihasilkan, model terbaik dipilih untuk dihitung luas di bawah kurva (AUC) yang nantinya digunakan untuk perhitungan TIAC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat lunak yang dibangun menghasilkan nilai deviasi relatif dari parameter dan standar deviasinya di bawah 10% jika dibandingkan dengan SAAM II serta berhasil mengaplikasikan model selection dengan baik sehingga perangkat lunak yang dibangun dapat diimplementasikan pada OpenDose.

Radionuclide therapy is one of the clinical methods to treat both tumor and cancer. One of the important parts for its dosimetry calculation is Time-Integrated Activity Coefficient (TIAC) calculations. The complexity of TIAC calculations makes it important to have software to help its calculations. Existing software is unaffordable, focuses only on image processing, and calculating TIAC without considering uncertainty and without applying model selection. This research intended to develop open-source software OpenDose in terms of TIAC calculation which considers uncertainty and applying model selection. The fitting results from the developed software are compared to the results from SAAM II software. Model selection is done by comparing its goodness of fit criteria of each fitting result, the best model is proceeded to Area Under the Curve (AUC) calculation which is used to determine TIAC. This research shows that the developed software is under 10% in relative deviation for every parameter and its standard deviation compared to SAAM II. This software also performs model selection successfully which concludes that this software is ready to be implemented to OpenDose software.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Iskandar Zulkarnain
"Identifikasi radionuklida berguna untuk keamanan nuklir, monitor lingkungan, serta diagnosa kesehatan, di mana keandalan identifikasi radionuklida di berbagai kondisi merupakan hal yang penting. Data spektrum gamma biasanya rentan terhadap gangguan noise. Penelitian ini menyelidiki performa machine learning dalam mengenali radionuklida di bawah pengaruh gangguan adversarial attack, yang dirancang untuk melatih ketangguhannya terhadap gangguan luar. Pada penelitian ini, digunakan data spektrum gamma dari Co-60, Cs-134, dan Cs-137 yang di-preprocessing dengan background subtraction, adversarial attack, dan logarithmic normalization, kemudian lebih lanjut dengan zero padding dan 2D mapping dengan Hilbert curve. Data ini digunakan untuk training model Convolutional Neural Network (CNN). Terdapat 4 model yang dibuat: model 1D, model 1D dengan adversarial attack, model 2D, dan model 2D dengan adversarial attack. Model 1D dan 2D menunjukkan akurasi yang tinggi (98% untuk keduanya) dengan konvergensi loss yang cepat saat training. Dengan adversarial attack, proses training dan identifikasi radionuklida menunjukkan performa yang lebih buruk, yakni 77% untuk model 1D dan 71% untuk model 2D. Ini menunjukkan bahwa mentode adversarial learning menggunakan adversarial attack cenderung menurunkan performa model terhadap noise yang tak kasat mata, dan model tidak dapat memiliki performa yang lebih baik maupun sebaik model tanpa adversarial attack.

Radionuclide identification finds its use in nuclear safety, environmental monitoring, and health diagnosis, where identification performance under noisy conditions is of utmost importance. Gamma-ray spectrum data are typically vulnerable against external noise. This research investigates the performance of machine learning in identifying radionuclides under the influence of adversarial attacks, which are designed to train the robustness of the model against external perturbations. In this research, the gamma-ray spectrum data of Co-60, Cs-134, and Cs-137 are preprocessed with background subtraction, adversarial attack, and logarithmic normalization, and additionally with zero padding and 2D mapping using the Hilbert curve. The data is then used to train the Convolutional Neural Network (CNN) model. Four models are constructed: the 1D model, the 1D model with adversarial attack, the 2D model, and the 2D model with adversarial attack. The 1D model and the 2D model exhibits high accuracy (98% for both) with fast loss convergence during the training process. With the adversarial attack, the training and radionuclide identification decline in performance, with 77% accuracy for the 1D model and 71% for the 2D model. This demonstrates how adversarial attaqcks can decrease the model’s robustness against external perturbations, and that the models’ performances are significantly worse compared to those without the adversarial attacks."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuan Hasanah Maharani
"Menentukan dosis serap dengan menggunakan metode yang sering digunakan yaitu fixed dose dapat menghasilkan nilai error yang cukup tinggi yang dapat berakibat fatal kepada pasien. Sementara metode dosimetri dapat meminimalkan error tersebut dan juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi terapi. Namun, dosimetri pada kedokteran nuklir belum banyak diterapkan di Indonesia karena minimnya peralatan dan pengetahuan akan protokol. Kuantifikasi nilai cacahan menjadi aktivitas merupakan tahap awal dari perhitungan dosimetri. Dikarenakan keterbatasan dari fasilitas, perangkat pencitraan gamma camera masih sering digunakan. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dikembangkanlah sebuah perangkat lunak yang dapat menguantifikasi nilai cacahan dari citra planar menjadi nilai aktivitas. Perangkat lunak yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. Citra yang digunakan sebagai input dari perangkat lunak merupakan citra dari penelitian IAEA CRP E23005 dengan judul Dosimetry in Molecular Radiotherapy for Personalized Patient Treatments (Hidayati et al., 2021). Dilakukan penggambaran region of interest (ROI) untuk beberapa organ yaitu left kidney, right kidney, liver, dan spleen dengan 1, 24,48, 72 jam setelah diinjeksikannya radiofarmaka. Validasi perangkat lunak dilakukan dengan membandingkan hasil kuantifikasi cacahan menjadi aktivitas oleh perangkat lunak dengan nilai hasil kuantifikasi dari referensi yang menggunakan data citra yang sama melalui nilai relative deviation (RD). Adapun nilai relative deviation (RD) yang didapatkan paling tinggi bernilai sekitar 8% apabila diamati berdasarkan variasi organ dan juga berdasarkan variasi time-point. Uji statistik dengan korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara kedua data aktivitas. Didapatkan nilai koefisien korelasi untuk organ left kidney, right kidney, liver, dan spleen secara berurutan adalah 0,99739, 0,99687, 0,99687, 0,99687. Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi kuat positif antara aktivitas yang didapatkan melalui perangkat lunak yang dirancang dengan data aktivitas pada referensi dan perangkat lunak ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk kebutuhan kuantifikasi nilai cacahan menjadi aktivitas pada citra planar.

Determining the value of absorbed dose using the method that is often used, namely fixed dose can produce a fairly high error that can be fatal to the patient. Dosimetry method can minimize these errors and can also increase the effectiveness and efficiency of the therapy itself. However, dosimetry has not been implemented many times in Indonesia due to the lack of adequate equipment and knowledge of the protocol. Quantification of count rates into activity values is the first step of dosimetry calculations. Due to the limitations of facilities, the imaging device gamma cameras are still often used. Therefore, in this study a software was developed in which the software can quantify the count rates of planar images into activity values. The software was designed using MATLAB programming language. The images used as input of the software are  planar images from the IAEA CRP E23005 research with the title “Dosimetry in Molecular Radiotherapy for Personalized Patient Treatments” (Hidayati et al., 2021). Region of interests (ROI) were drawn for several organs, namely the left kidney, right kidney, liver, and spleen at 1, 24,48, 72 hours after the injection of the radiopharmaceutical. Validation of the software was done by comparing the results of count rates quantification into activities by the designed software with the value of the quantification results from the reference using the same images in the form of relative deviation (RD) values. The highest relative deviation (RD) value is around 8% when observed based on organ variations and also for time-point variations. Statistical test with Pearson correlation was conducted to find out more about the relationship between the two activity data results. The Pearson correlation coefficient values ​​for the left kidney, right kidney, liver, and spleen organs respectively were 0.99739, 0.99687, 0.99687, 0.99687. This means that there is a strong positive correlation between the activities obtained through the designed software and the activity data on the reference and the designed software can be used as an alternative for quantifying count rates of planar images ​​into activity values. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aviana Indah Sari
"Pada penelitian ini telah dikembangkan sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan ketidakpastian aktivitas dari citra planar hasil pemindaian gamma camera. Perangkat lunak merupakan hasil pengembangan dari “Planar Quantification App” milik Maharani, 2021 dan dirancang dengan bahasa pemrograman MATLAB. Algoritma dirancang dengan melakukan propagasi ketidakpastian menggunakan the law of propagation uncertainty pada persamaan aktivitas dalam conjugate view counting seperti faktor kalibrasi, laju cacahan, dan faktor transmisi. Perhitungan ketidakpastian dilakukan untuk organ ginjal kiri dan liver pada time point 1, 24, 48, dan 72 jam setelah injeksi radiofarmaka. Persentase ketidakpastian aktivitas akan mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya time point. Pada organ ginjal kiri diperoleh persentase ketidakpasitian aktivitas dalam rentang 32%-52% sedangkan pada organ liver diperoleh persentase ketidakpastian aktivitas dalam rentang 11%-37%. Pengujian reproduksibilitas algoritma turut dilakukan dengan tujuan untuk melihat reproduksibilitas hasil dari GUI yang telah dirancang dan direpresentasikan dalam bentuk deviasi relatif. Adapun nilai deviasi relatif yang didapatkan paling tinggi sebesar 9,6% secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa reproduksibilitas dari algoritma yang digunakan cukup baik dan masih dapat diterima untuk kedua organ yang diamati.

In this study, the software has been developed that can be used to calculate the uncertainty of activity from planar images from gamma camera scans. The software is the result of the development of Maharani, 2021 "Planar Quantification App", and is designed with the MATLAB programming language. The algorithm is designed by performing uncertainty propagation using the law of propagation uncertainty in the activity equation in the conjugate view counting method, such as calibration factor, count rate, and transmission factor. Uncertainty calculations were performed for the left kidney and liver at time points of 1, 24, 48, and 72 hours after radiopharmaceutical injection. The percentage of activity uncertainty will increase as the time point increases. In the left kidney, the percentage of activity uncertainty is in the range of 32%–52%, while in the liver, the percentage of activity uncertainty is in the range of 11%–37%. Algorithm reproducibility testing was also carried out to see the reproducibility of the results of the GUI that had been designed and represented in the form of relative deviation. The relative deviation value obtained is the highest at 9.6% overall. This shows that the reproducibility of the algorithm used is quite good and still acceptable for the two organs observed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triadi Susetyo
"Generator merupakan salah satu komponen utama dalam sistem pembangkit tenaga listrik. Oleh karena itu, kondisi generator harus selalu dalam keadaan terbaik. Kerusakan yang terjadi pada isolasi belitan stator generator merupakan hal yang paling dominan sebagai penyebab kerusakan pada generator. Adanya void pada belitan stator generator menyebabkan adanya aktifitas peluahan parsial. Aktifitas peluahan parsial dapat menyebabkan kegagalan operasi pada generator. Aktifitas peluahan parsial pada belitan stator generator dapat menyebabkan rugi daya pada generator. Rugi daya terjadi karena adanya pelepasan muatan listrik dalam kurun waktu tertentu selama terjadinya aktifitas peluahan parsial. Dengan menggunakan perhitungan rumus maka nilai rugi daya yang terjadi akibat peluahan parsial dapat diketahui dan dianalisis untuk mengetahui kondisi generator. Pengukuran peluahan parsial dilakukan dengan menggunakan alat diagnostik PD Tech Power Engineering AG dan software MICAMAXX@PDplus. Objek studi adalah pada GT 1.2 PLTGU UBP Priok. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan, terjadi peluahan parsial di setiap fasa dengan jenis peluahan parsial yang terjadi adalah peluahan parsial pada bagian dalam isolasi akibat adanya void pada bagian dalam isolasi stator.

The Generator is one of the major components in power generation system. Therefore, the generator have to always be in the best circumstances. The damage to the generator stator winding insulation is the most dominant as a cause of damage to the generator. The existence of voids in the generator stator winding cause partial discharge activity. Partial discharge activity can cause failure in the generator operation. Partial discharge activity in the generator stator winding can cause power losses in the generator. Power losses due to electrical discharge within a certain time during the occurence of partial discharge activity. By using the calculation formula, the value of power losses that occur due to partial discharge and predivtion of effective age of the generator can be known and analyzed. Partial discharge measurement performed using diagnostic tools PD Tech Power Engineering AG and software MICAMAXX@PDplus. The object of study is on the GT 1.2 UBP Priok Combine Cycle Power Plant. Based on the results of measurements and observations, there was a partial discharge in each phase with the type of partial discharge is happening is internal solid insulation discharge due to the voids in the stator insulation. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S648
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Tajuddin
"Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, oleh
karena itu periu dilakukan kajian kelayakan air untuk konsumsi manusia. Sumber
air untuk memenuhi kebutuhan manusia antara lain berasal dari air permukaan
dan mata air. Sebelum air tersebut diambil, air berada dalam aquifer yang berupa
batuan yang mengandung radionuklida alam, saiah satunya adalah radionuklida
deret Uranium. Salah satu radionuklida yang menjadi perhatian adalah keberadaan
^^®Ra dan anak luruhnya daiam air, karena bersifat racun dan memancarkan radiasi
alfa dan beta yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh manusia, sehingga
perlu dilakukan analisis ^^®Ra dan anak luruhnya (^^^Rn dan ^'°Po).
Sampel air yang dianalisis berasal dari mata air gunung kapur Ciseeng, sedangkan
sampel kedua berasal dari air tan ah di Pusdiklat-Batan.
"^^Rn adalah salah satu anak luruh ^^®Ra yang dianalisis dengan cara
mengekstraksi ^^^Rn dalam sampel air dengan menggunakan pelarut toluena.
Fraksi toluena diambil dan dicampur dengan sintilator (PPO dan POPOP), kemudian
dicacah dengan menggunakan Pencacah Sintilasi Ca ir (LSC) setelah terjadi
keseimbangan antara ^^^Rn dan keempat anak luruhnya, yaitu 4 jam atau lebih
setelah ekstraksi. Adanya menunjukkan adanya pada aquifer airnya dan kemungkinan
adanya ^^®Ra dalam sampel air tersebut, oieh karena itu kandungan
^^®Ra dapat dianaiisis dengan cara menganalisis ^^Rn yang tumbuh dalam waktu
tertentu karena peluruhan ^®Ra. Oieh karena itu kandungan ^^^Rn yang ada pada
sampel harus di lepas dahulu dengan cara pengadukan selama 2 jam. Selanjutnya
analisis ^^^Rn-nya dilakukan dengan cara preparasi dan pencacahan dengan
metode yang sama untuk analisis Rn. Nilai kandungan Rn yang diperoleh
dan waktu penumbuhannya digunakan untuk menghitung kandungan ^^®Ra berdasarkan
persamaan peluruhan beruntun. Hasil yang didapat dibandingkan hasii
pengukuran dengan menggunakan spektrometer gamma (Pusdi-klat-BATAN).
Anak luruh lainnya yang dianaiisis adalah dengan menggunakan
spektrometer alfa. Preparasi dilakukan untuk mendapatkan sampel yang cukup
tipis dan murni, supaya tidak terjadi serapan diri oieh sampel, karena daya tembus
radiasi alfa sangat rendah. Preparasi dilakukan dengan cara deposisi kimia polo
nium pada plat nikel (sel galvani). Selanjutnya plat nikel tersebut dicacah dengan
menggunakan spektrometer alfa.
Hasii analisis kandungan ^^®Ra sebesar (14,9±1) Bq/L untuk sampel Ciseeng,
sedang-kan sampel Pusdiklat tidak terdeteksi. dimana nilai Batas Deteksi
Terendah sebesar 0,054 Bq/L. Hasil ini sesuai dengan pengukuran menggunakan
Spektrometer gamma sebesar (13±4) Bq/L untuk sampel air Ciseeng dan
(0,013±0,005) Bq/L untuk sampel air Pusdiklat dengan tingkat kepercayaan 95%.
Kandungan ^^^Rn untuk sampel air Ciseeng dan Pusdiklat sebesar (4,9+0,3) Bq/L
dan (1,91±0,12) Bq/L. Kandungan ^^°Po untuk sampel air Ciseeng dan Pusdiklat
masing-masing sebesar (38,0±2) mBq/L dan (0,31 ±0,08) mBq/L. Kandungankandungan
radionuklida tersebut masih dibawah ambang batas yang ditetapkan
oieh SK Ka.BAPETEN No.02/Ka-BAPETEN/V-99 yaitu sebesar 10® Bq/L untuk
226rRa dan 10"^ Bq/L untuk ®^°Po. Sedangkan nilai batas untuk 2®2®2®r Rn dalam air tidak
ada karena ®®®Rn dalam tidak berbahaya karena mudah lepas ke udara.
diperlukan sebagai indikator kemungkinan adanya ^®^Ra dan anak luruhnya dalam
air. Hasil yang didapat tersebut menunjukkan bahwa ^^®Ra dan anak luruhnya,
baik dalam sampel air Ciseeng maupun Pusdiklai, tidak berada daiam keseimbangan
peluruhannya (keselmbangan terjadi pada saat ^^®Ra dan anak luruhnya
memlliki aktivltas yang sama), karena adanya fenomena alam, seperti penguapan
^^^Rn darl air permukaan atau penumpukan ^^^Rn pada air tanah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rieska Juliana Ariaty
"Pada penelitian ini dilakukan kajian risiko radionuklida 210Po terhadap konsumsi biota kerang hijau (Perna viridis), udang jerbung (Fenneropenaeus merguiensis), cumi-cumi (Loligo sp.), dan ikan tenggiri (Scomberomorus commersonii) yang berasal dari Perairan Teluk Jakarta. Aktivitas radionuklida 210Po pada sampel diukur menggunakan spektrometer α. Analisis radionuklida 210Po dilakukan pada bagian daging, kepala, dan pencernaan untuk memperoleh pola distribusi 210Po dalam tubuh biota. Distribusi radionuklida 210Po tertinggi pada bagian pencernaan diikuti oleh bagian kepala dan daging. Aktivitas radionuklida 210Po dalam tubuh biota dilakukan sebelum dan setelah food processing (proses penggorengan). Aktivitas radionuklida 210Po setelah food processing (proses penggorengan) mengalami penurunan sebesar 41-57%. Asupan harian radioaktivitas (daily intake) tertinggi yaitu pada cumi-cumi goreng sebesar 0,22 Bq dan diikuti oleh ikan tenggiri goreng, kerang hijau goreng, udang jerbung goreng dengan nilai dosis berturut-turut sebesar 0,01 Bq; 0,27 x 10-2 Bq ; dan 0,08 x 10-2 Bq. Dosis asupan tahunan (Deff) tertingi yaitu dosis cumi-cumi goreng sebesar 952,62 x 10-7 sv dan diikuti oleh dosis ikan tenggiri goreng, kerang hijau goreng, udang jerbung goreng dengan nilai dosis berturut-turut sebesar 69,24 x 10-7 sv; 11,80 x 10-7 sv; dan 3,43 x 10-7 sv. Nilai LCR (Lifetime Cancer Risk) tertinggi pada cumi-cumi goreng sebesar 521,25 x 10-7 dan diikuti oleh ikan tenggiri goreng, kerang hijau goreng, udang jerbung goreng dengan nilai dosis berturut-turut sebesar 37,75 x 10-7; 6,46 x 10-7; dan 1,88 x 10-7. Berdasarkan nilai dosis asupan harian (daily intake), dosis asupan tahunan (Deff) , dan LCR (Lifetime Cancer Risk) biota uji masih tergolong aman untuk dikonsumsi dan tidak berisiko karsinogenik.

In this study, the risk of radionuclide 210Po was assessed on consumption of green mussel (Perna viridis), jerbung shrimp (Fenneropenaeus merguiensis), squid (Loligo sp.), and mackerel fish (Scomberomorus commersonii) which originated from Jakarta Bay. Radionuclide 210Po activity in the samples were analyzed using α spectrometer. The activities of 210Po were observed in muscle, head, and digestive system to obtained distributional pattern of radionuclide 210Po in the biotas organs. The highest distribution of radionuclide 210Po was detected in digestive system and followed by head and muscle. The 210Po activities were analyzed before and after food processing. The radionuclide 210Po activities after food processing decreased by 41-57%. The highest daily intakeof 210Po found in fried squid which contains 0,22 Bq, followed by fried mackerel fish, green mussel, and jerbung shrimp with 0,01 Bq; 0,27 x 10-2 Bq ; dan 0,08 x 10-2 Bq, respectively. The highest annual intake (Deff) of 210Po is 952,62 x 10-7 sv, which found in fried squid and followed by fried mackerel fish, green mussel, and jerbung shrimp with 69,24 x 10-7 sv; 11,80 x 10-7 sv; dan 3,43 x 10-7 sv, respectively. The highest LCR (Lifetime Cancer Risk) of 210Po being 521,25 x 10-7, found in cooked squid and followed by fried mackerel fish, green mussel, and jerbung shrimp which respectively has 37,75 x 10-7; 6,46 x 10-7; dan 1,88 x 10-7. According to the results of daily intake, annual intake (Deff) , and LCR (Lifetime Cancer Risk), the biota tested are still classified as safe for consumption and not carsinogenic.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhandhito Irfan Prabowo
"Skripsi ini membahas penggunaan generator DC untuk system regenerative yang akan diaplikasikan pada stairlift. Penelitian ini diawali dengan pemilihan jenis dan spesifikasi generator yang digunakan, jenis dan spesifikasi baterai yang digunakan,jenis perancangan sistem regenerative, serta spesifikasi dan jalur rangkaian kelistrikan yang akan digunakan. Hasil penelitian ini adalah system regenerative pada stairlift rancangan penulis menggunakan Generator DC dengan spesifikasi 24 Volt 10A yang digunakan sebagai system regenerative pada stairlift yang akan dianalisis untuk dibandingkan dengan Generator DC dengan spesifikasi 24 Volt 25A. Untuk baterai yang digunakan, didapat baterai Ion Lithium dengan spesifikasi 24 Volt, 20 A, 10 Ah. Untuk sistem jalur penggerak, ditentukan bahwa stairlift akan menggunakan sistem rantai dimana rantai akan menempel pada sprocket dengan menjadikan rantai sebagai rel dan sprocket menjadi penggerak yang bergerak pada rel rantai. Sistem penggerak yang telah dirancang dan dibuat sudah bekerja sesuai dengan standarisasi ASME A18.1 dimana antara lain sudut kemiringan, bobot maksimal, dan kecepatan maksimal, pada penelitian ini bisa disimpulkan bahwa daya dan efisiensi generator DC 24V/25A lebih efisien dibandingkan dengan generator DC 24V/10A karena untuk menghasilkan output yang sama generator DC 24V/25A membutuhkan daya input yang lebih kecil sehingga membuat generator DC 24V/25A lebih efisien untuk digunakan pada stairlift ini.

This thesis discusses the use of a DC generator for a regenerative system that will be applied to a stairlift. The research begins with the selection of the type and specifications of the generator used, the type and specifications of the battery used, the design type of the regenerative system, and the specifications and electrical circuit paths that will be used. The result of this research is that the regenerative system on the stairlift designed by the author uses a DC generator with specifications of 24 Volts 10A, which is used as the regenerative system on the stairlift to be analyzed and compared with a DC generator with specifications of 24 Volts 25A. For the battery used, a Lithium-Ion battery with specifications of 24 Volts, 20A, 10 Ah was obtained. For the drive system, it was determined that the stairlift would use a chain system where the chain would be attached to the sprocket, making the chain the track and the sprocket the driver that moves on the chain track. The drive system that has been designed and built already works according to the ASME A18.1 standards, which include the angle of inclination, maximum weight, and maximum speed. In this research, it can be concluded that the power and efficiency of the 24V/25A DC generator are more efficient compared to the 24V/10A DC generator because, to produce the same output, the 24V/25A DC generator requires a smaller input power, making the 24V/25A DC generator more efficient for use in this stairlift."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Susanto
"Penjadwalan pemeliharaan pembangkit, merupakan masalah penting yang harus diperhatikan dalam penjadwalan operasi jangka panjang suatu sistem tenaga listrik. Berbagai teknik telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah ini, yang pada dasarnya menggunakan salah satu dari dua fungsi tujuan yaitu memaksimumkan keandalan atau meminimumkan biaya produksi. Dalam tesis ini dicoba mengembangkan suatu prototip sistem pakar untuk penjadwalan pemeliharaan pembangkit. Untuk menentukan pemilihan fungsi tujuan yang tepat, digunakan suatu angka yang disebut Indeks Operasi yang batasan harganya diperoleh berdasarkan pengalaman para pakar dibidang ini. Rancangan prototip sistem pakar ini selanjutnya diimplementasikan pada komputer personal menggunakan bahasa pemrograman Turbo Prolog Versi 2.0 untuk komputer personal. Sebagai studi kasus, program sistem pakar ini digunakan untuk menyusun penjadwalan pemeliharaan pembangkit pads sistem kelistrikan lama Bali untuk tahun anggaran 1994/1995."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>