Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosephine Divia Ayu Gita
"Orientasi Religi diartikan sebagai cara pandang individu mengenai kepercayaan maupun agamanya. Orientasi Religi masyarakat Jawa dipandang sebagai pedoman hidup yang menganutnya. Pedoman hidup maksudnya adalah sebagai batasan maupun aturan bagi diri sendiri supaya tingkah lakunya tertata dan tidak melewati batas.Piwulang Kasampurnaning Ngagesang (PKN) merupakan naskah Jawa yang isinya membahas tentang orientasi religi masyarakat Jawa yang perlu untuk dianut supaya hidupnya dapat menuju kepada kesempurnaan hidup. Teks PKN ditulis dengan huruf Jawa dalam bahasa Jawa ragam krama yang saat ini sudah tidak begitu dipahami lagi oleh masyarakat Jawa. Berdasarkan hal tersebut, kemudian muncul pertanyaan tentang bagaimana cara agar teks PKN dapat dipahami oleh pembaca masa kini? Pertanyaan kedua mengenai bagaimana nilai religi yang terkandung dalam teks dapat diamalkan sebagai arahan manusia agar mencapai kesempurnaan hidup? Tujuan penelitian ini adalah menampilkan teks PKN dan mengungkapkan kandungan isi teksnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian filologi, dan kandungan isi teksnya dianalisis dengan pendekatan religi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa naskah PKN merupakan naskah piwulang yang memuat sistem religi orang Jawa. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa secara filologis teks ini masih banyak kesalahan penulisan dan diberikan perbaikan dengan memberi tanda-tanda, sedangkan berdasarkan isi teks PKN dapat dikatakan bahwa untuk dapat mencapai kesempurnaan hidup adalah dengan menganut nilai ajaran hidup dan religius yaitu orientasi religi Jawa yang diajarkan dalam teks.

Religious orientation is defined as an individual's perspective on beliefs and religions. The religious orientation of the Javanese society is seen as a way of life for those who adhere to it. Guidelines for life are limits and rules for oneself so that one's behavior is orderly and does not cross the line. Piwulang Kasampurnaning Ngagesang (PKN) is a Javanese text that discusses the religious orientation of Javanese society that needs to be embraced in order to lead to the perfection of life. The text of the PKN is written in Javanese letters in Javanese with a variety of manners which currently cannot be understood by the Javanese people anymore. Based on this, the question then arises about how to make the PKN text acceptable to today's readers? The second question is how can the religious values ​​contained in the text be practiced as a human directive in order to achieve the perfection of life? The purpose of this study is to display the PKN text and reveal the contents of the text. The method used in this research is a philological research method, and the content of the text is analyzed with a religious approach. The results of this study indicate that the PKN script is a piwulang script that contains the Javanese religious system. Based on this, it can be said that philologically there are still many writing errors and giving corrections by giving signs, while based on the contents of the PKN text it can be said that to achieve the perfection of life is to apply the values of life and religious teachings taught which is religious orientation in the text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noviana Dewi Shinta
"Pemikiran religi orang Jawa berhubungan dengan spiritual yang berpengaruh terhadap pedoman hidup yang dianutnya. Pedoman hidup merupakan sesuatu yang gaib bagi manusia karena tidak dapat dilihat secara kasat mata dan sebagai batasan untuk dirinya sendiri supaya tingkah lakunya tidak melebihi batas. Dengan demikian, manusia dapat menemukan kebahagiaan serta ketentraman hidup dengan cara mempelajari ajaran yang baik dan benar di jalan Allah. Salah satu naskah Jawa yang membahas tentang pedoman hidup yang mengajarkan manusia untuk selalu berjalan pada keutamaan adalah Serat Mardipracaya (disingkat SMP). Naskah ini berisi pemikiran religi orang Jawa berkenaan dengan hal-hal gaib yang disebut sebagai makna percaya atau keyakinan untuk menguatkan jalan pikiran manusia agar dapat menuju ke keutamaan. Persoalannya adalah teks SMP ditulis dengan huruf Jawa dalam bahasa Jawa ragam krama yang saat ini sudah tidak begitu dipahami lagi oleh masyarakat Jawa. Berdasarkan hal ini, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana caranya agar teks SMP dapat dipahami oleh pembaca masa kini? Dan apa nilai religi yang terkandung di dalam teksnya, supaya dapat digunakan untuk mengarahkan manusia agar berjalan menuju pada keutamaan hidup? Tujuan penelitian ini, menampilkan teks SMP dan mengungkapkan kandungan isi teksnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian filologi, sedangkan kandungan isi teksnya dianalisis dengan pendekatan religi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa naskah SMP merupakan naskah bergenre piwulang yang memuat sistem religi orang Jawa dari golongan santri agar menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa teks ini masih banyak kesalahan penulisan dan diberikan perbaikan dengan memberi tanda-tanda serta menguraikan suatu kepercayaan atau keimanan dalam segi agama dan relevan sampai saat ini dan dapat digunakan sebagai ajaran sehari-hari terkait dengan keyakinan masing-masing orang.

Javanese religious thought is related to the spiritual which influences the way of life that they adhere to. The guideline of life is something supernatural for humans because it cannot be seen with the naked eye and as a limit for themselves so that their behavior do not exceed the limit. Thus, humans can find happiness and serenity in life by studying good and true teachings in the way of Allah. One of the Javanese texts that discusses the guidelines of life that teach humans to always walk on virtue is Serat Mardipracaya (abbreviated as SMP). This text contains Javanese religious thoughts regarding supernatural things which are referred to as the meaning of belief to strengthen the way of the human mind so that it can lead to virtue. The problem is that the text of 'SMP' is written in Javanese characters in the Javanese variety of manners which is no longer well understood by the Javanese people. Based on this case, the questions that arises are how can the text of 'SMP' can be understood by today's readers? And what are the religious values contained in the text, so that it can be used to direct humans to walk towards the virtues of life? The purpose of this research is to display the text of 'SMP' and reveal the contents of the text. The method used in this study is philological research method, while the content of the text is analyzed with a religious approach. The results of this study indicate that the text of 'SMP' is a 'piwulang' genre text which contains the Javanese religious system from the santri class in orderlive according to Islamic teachings. Based on the analysis, it can be concluded that this text there are still many writing errors and improvements are given by symbol marking and describes a belief or faith in terms of religion and is relevant today and can be used as daily teachings related to the beliefs of each person."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi tiga macam teks. Teks pertama (h.22-24) berisi ajaran berbagai hal berkaitan dengan tingkah laku kehidupan sehari-hari, berdasarkan ajaran mistik Islam. Teks ini bermatra tunggal: kinanthi. Teks kedua berisi uraian tentang tugas dan wewenang aparat pemerintahan suatu negara. Dalam teks ini ditemukan kolofon selesainya penyalinan yang berbunyi, ?titi ring panurunipun, adicahya carik tubin, kagungan kangjeng Seh Driyah, asal sing Indu negeri, Pandawa Jrit swaraning rat [1775], mukaram dite marengi (h.24), atau bertepatan dengan bulan Januari 1847. Teks terdiri dari dua pupuh: 1) dhandhanggula; 2) sinom. Teks ketiga berisi tatacara menerima tamu dan perihal profesi seorang dukun. Pada teks ini juga ditemukan kolofon, tetapi tidak menyebutkan tahun penyalinan dan nama penyalinnya, hanya menyebutkan asal penyalin sebagai pejabat Kaparak kiwa, Kraton Surakarta. Teks terdiri dari dua pupuh: 3) megatruh; 4) kinanthi. Dari kolofon dua teks di atas, tampaknya ada suatu pertentangan keterangan. Pada teks kedua disebutkan bahwa nama penyalinnya adalah Adicahya, berasal dari Tuban. Pada teks ketiga disebutkan bahwa penyalinnya berasal dari Surakarta. Padahal bila melihat corak tulisannya yang berciri skriptorium Surakarta, ketiga teks yang ada tampaknya disalin oleh orang yang sama. Penyunting menduga bahwa teks yang kedua adalah hasil penyalinan kembali dari naskah karya Adicahya, seorang carik dari Tuban. Berdasarkan jenis kertas yang dipergunakan, tampaknya tahun aparatpenyalinan memang setelah tahun 1846 M, atau sekitar akhir abad ke-19. Di luar teks dijumpai keterangan yang tampaknya tidak berhubungan dengan teks pokok. Keterangan tersebut berisi ajaran agar memahami hukum, dan beberapa coretan tanpa makna yang jelas."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.57-B 21.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang dibeli Pigeaud di Surakarta pada 14 Oktober 1930 ini, telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, pada Juni 1932 (h.i). Berdasarkan ringkasan tersebut dapat diketahui isi teks, yaitu secara garis besar berisi petunjuk/ajaran menurut suri tauladan para nabi maupun sultan tanah Arab pada masa lalu. Ajaran-ajaran tersebut antara lain tentang: tatacara suami dalam memberi nafkah kepada istrinya; ajaran bagi para ratu untuk dapat bersikap adil bijaksana; cerita Musa bin Imam Hasim Suleman yang tamak dan pelit, namun pada akhirnya menjadi sabar dan mendermakan seluruh kekayaannya; cerita tentang Sultan Iskandar Zulkarnain; keterangan tentang isi kitab tajusalatin; ringkasan kitab Johar Tokid tentang keutamaan surga, dan sebagainya. Daftar pupuh sebagai berikut: 1) kinanthi; 2) mijil; 3) megatruh; 4) dhandhanggula; 5) sinom; 6) pangkur 7); asmarandana; 8) maskumambang; 9) mijil; 10) durma; 11) kinanthi; 12) dhandhanggula; 13) megatruh; 14) sinom; 15) asmarandana; 16) girisa; 17) pangkur; 18) sinom; 19) kinanthi; 20) maskumambang; 21) asmarandana; 22) mijil; 23) sinom; 24) dhandhanggula; 25) sinom; 26) kinanthi; 27) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.63-NR 133
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Arya Kusuma Dewa
"Penelitian ini membahas ajaran bagi perempuan Jawa. Fokus penelitian ini adalah ajaran-ajaran yang membangun karakter perempuan Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali dan menjelaskan ajaran-ajaran perempuan Jawa dalam teks naskah Serat Piwulang Patraping Agêsang. Naskah yang ditulis dengan aksara Jawa pada tahun Jawa 1807. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk tujuan menggambarkan secara sistematis sebuah fenomena yang diselidiki dengan cara menginterpretasikan data yang ditemukan tanpa perhitungan statistik. Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Hasil penelitian menunjukkan Serat Piwulang Patraping Agesang mengandung ajaran moral bagi perempuan Jawa. Bagi perempuan Jawa diperlukan untuk mempunyai sifat eling, bertutur sopan, andhap asor, srêgêp lan pêthêl, têgên, nurut, mawas diri, saranta, memelihara rumah tangga, gemati, mengatur rumah tangga, dan aja dumeh. Sifat-sifat inilah yang dapat meningkatkan kualitas diri dan membangun kerukunan serta keharmonisan dalam rumah tangga. Ajaran ini menjadi tuntunan bagi perempuan Jawa.

This study discusses moral teaching for Javanese women. The focus of this research is the teachings that build the character of Javanese women. The purpose of this research is to explore and explain the teachings of Javanese women in the text of Serat Piwulang Patraping Agêsang. This manuscript was written in Javanese script in Java's year 1807. This research uses descriptive and qualitative research methods. Descriptive method is a method used for the purpose of systematically describing a investigated phenomenon by interprating data without statistical calculating. Qualitative method is a method for discussing and solving meaning based on social problems. The results showed that Serat Piwulang Patraping Agêsang contains moral teachings for Javanese women. Javanese women need to have eling, bertutur sopan, andhap asor, srêgêp lan pêthêl, têgên, nurut, mawas diri, saranta, memelihara rumah tangga, gemati, mengatur rumah tangga, dan aja dumeh. These values can improve the quality of self and make harmony in the household. This teaching becomes a guideline for Javanese women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Fitria Ramadani
"Penelitian ini mengkaji ajaran sufisme dalam budaya Jawa yang tercermin pada naskah Suluk Sandi Pratistha (SSP). Sufisme jawa dalam teks ini penting untuk dibahas karena memberikan ajaran atau tahapan dalam mencapai insan kamil atau kesempurnaan diri. Naskah SSP tersimpan dalam koleksi Mangkunegaran, dengan kode koleksi MN 316 A 66. Sebagai salah satu teks suluk yang berfungsi untuk memberikan ajaran keagamaan, filsafat, dan etika, SSP memuat ajaran sufisme Islam yang bersinggungan dengan kebudayaan Jawa. Maka dari itu masalah utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana menyajikan teks naskah SSP agar dapat dipahami oleh pembaca? ; dan 2) Bagaimana ajaran sufisme Jawa terkandung dalam teks naskah SSP? Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan integrasi sufisme Jawa dalam teks naskah SSP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan filologi dan sufisme Jawa untuk mengkaji teks naskah SSP. Melalui analisis filologis, penelitian ini menyajikan teks naskah secara jelas dan mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi ajaran sufisme Jawa yang terkandung dalam naskah SSP, termasuk konsep-konsep seperti distansi, konsentrasi, iluminasi, dan insan kamil yang mengacu pada pandangan Simuh (1995). Melalui praktik tersebut teks SSP menyediakan kerangka kerja komprehensif untuk mencapai perkembangan spiritual yang tinggi.

This study examines the teachings of Sufism in Javanese culture as reflected in the Suluk Sandi Pratistha (SSP) manuscript. Javanese Sufism in this text is important to discuss because it provides teachings or stages in achieving insan kamil or self-perfection. The SSP manuscript is stored in the Mangkunegaran collection, with collection code MN 316 A 66. As one of the suluk texts that functions to provide religious, philosophical and ethical teachings, SSP contains Islamic Sufism teachings that intersect with Javanese culture. Therefore, the main problems in this research are as follows: 1) How to present the SSP manuscript text so that it can be understood by readers; and 2) How are Javanese Sufism teachings contained in the SSP manuscript text? In line with the formulation of the problem, this research aims to explain the integration of Javanese Sufism in the SSP manuscript text. The method used in this research is a qualitative method with a philological approach and Javanese Sufism to study the SSP manuscript text. Through philological analysis, this research presents the manuscript text clearly and easily understood by readers. In addition, this study also explores the teachings of Javanese Sufism contained in the SSP manuscript, including concepts such as distancing, concentration, illumination, and insan kamil that refer to the views of Simuh (1995). Through these practices the SSP text provides a comprehensive framework for achieving high spiritual development."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi ajaran kawruh kasampurnaning urip. Membahas bab asal mula terjadinya manusia (h.1), tentang Tuhan (h.45), rasa tunggal (h.45), kekuatan atau daya tunggal (h.46), masalah badan wadhag manusia (h.47), persaudaraan lahir (h.49), persaudaran batin (h.49), pamikir (50), theosofi (h.51), wontenipun pathokaning piwulang ageng (h.52), wontenipun kamulan ingkang langgeng (h.54), bab kemajuan (h.55), kumelaring jagad (h.57), alam kodrat (h.59), wulon utami kamulaning manungsa (h.59), manjalma (h.61), karma (h.62), labuh (h.63), persaudaraan para guru (h.64), manungsa miwah sakaliring badanipun (h.69), sajatining manungsa (h.70), dan sebagainya. Naskah ini merupakan kumpulan karya Tuan van den Broek dan Tuan J.C. Sateryi yang bernada teosofi, yang kemudian dikoleksi oleh R.M.Ng. Mangundipura di Mangkunagaran, Surakarta. Keterangan tarikh penulisan tidak diketahui secara pasti, kemungkinan disalin pada tahun 1930an."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.28-B 12.07
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari dua teks yang kemungkinannya ditulis oleh dua orang penulis dilihat dari bentuk dan gaya tulisan yang berbeda. Bagian awal bercerita mengenai seorang pendeta yang berkata kepada Ki Mantri bahwa jika menemukan daerah yang ada pohon Maja yang buahnya pahit maka harus ditempati. Sudah menjadi kehendak maka Majapahit menjadi suatu negara. Bagian kedua yaitu sanasunu yang memuat ajaran berkenaan dengan cara hidup orang Jawa serta larangan yang harus dipatuhi."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.2-KP 14
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini dibeli Pigeaud di Surakarta pada tahun 1930, dan dulu terdapat dalam koleksi FSUI, ternyata kini telah hilang. Namun naskah tersebut telah diringkas oleh Mandrasastra pada bulan Juli 1931. Ringkasan tersebut masih ada, dan tetap dimikrofilmkan oleh proyek naskah FSUI. Berdasarkan ringkasan tersebut diketahui bahwa, naskah yang hilang memuat teks yang menguraikan berbagai hal mengenai ajaran-ajaran filosofi Jawa, di antaranya adalah: ajaran tentang Asta Brata, cuplikan ajaran Nitisruti, manfaat dari mengurangi tidur,petikan dari suatu ajaran yang berguna untuk memantapkan tekad, piwulang Arung Binang. Selain ajaran-ajaran yang disebutkan di atas, juga terdapat mantra-mantra pasirepan, ngelmu pirasat, dan perhitungan hari bagi petani."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.101-NR 116
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi cerita tentang seorang anak muda bernama Jaka Sasana, ia minta ijin pergi mengembara untuk dapat belajar dengan baik. Dalam pengembaraannya, Jaka Sasana mendapat banyak pengalaman yang pada akhirnya membawa dirinya berhasil meraih keberhasilan; salah satunya dengan mempersunting Rara Sruti. Naskah yang dibeli Pigeaud di Yogyakarta pada 24 Februari 1933 ini, telah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra, pada Agustus 1933. Keterangan penulisan teks asli tidak diketahui."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.61-NR 234
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>