Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Yanti Ningsih Atmojo
"Kebijakan keamanan informasi di PT XYZ Multifinance dirancang untuk digunakan sebagai acuan dalam memahami dan mengidentifikasi serta melakukan analisis penilaian aset, ancaman, kerentanan, insiden atau gangguan, frekuensi terjadinya gangguan, dan pengaruh terhadap keamanan informasi. Sebagai tindak lanjut, kebijakan keamanan informasi perlu dievaluasi untuk menentukan penanganan yang tepat, monitoring, dan dikembangkan sesuai kondisi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kebijakan keamanan informasi di PT XYZ Multifinance. Penelitian ini menggunakan standar ISO/IEC 27001:2013. Pengumpulan data dan uji validasi rancangan kebijakan dilakukan dengan wawancara terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan keamanan informasi, antara lain: general m-anager TI, manager TI, deputi manager manajemen risiko, dan manager manajemen risiko. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan observasi, studi literatur, mengkaji penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, dan dokumen internal organisasi. Dalam menyusun rancangan kebijakan keamanan informasi, tahap-tahap yang dilakukan adalah tahap identifikasi aset, ancaman, dan kerentanan; identifikasi risiko; analisis risiko kualitatif; perencanaan respon terhadap risiko; pemantauan dan pengendalian risiko. Hasil penelitian ini memberikan rancangan kebijakan keamanan informasi yang sesuai untuk diterapkan di PT XYZ Multifinance.

Information security policy at PT XYZ Multifinance designed which can be applied as a reference in understanding and identifying and also analyzing asset assessments, threats, vulnerabilities, incidents or disruptions, frequency of disturbances, and the impact on information security. As a follow up, information security policies need to be evaluated to determine the appropriate handling, monitoring, and developed according to existing conditions. This study aims to design an information security policy at PT XYZ Multifinance. This study uses the ISO / IEC 27001: 2013 standard. Data collection and validation tests for policy drafts were conducted by interviewing parties related to information security, including: IT general manager, IT manager, deputy risk management manager and risk management manager. In addition, data collection was also carried out by observation, literature study, reviewing previous studies, and internal organizational documents. In drafting an information security policy, the steps taken are the identification of assets, threats and vulnerabilities; risk identification; qualitative risk analysis; risk response planning design; monitoring and controlling risk. The objective of this study can provide an appropriate information security policy design to be implemented in PT XYZ Multifinance."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Citra Annisa
"ABSTRAK
Keamanan informasi di dunia siber merupakan pondasi pembangunan ekonomi digital dan terwujudnya ketahanan informasi nasional di Indonesia namun pertumbuhan kasus kejahatan siber dari tahun ketahun mencapai 47 persen jika dibandingkan antara kuartal kedua 2017 dan kuartal kedua 2018. Media sosial merupakan salah satu fasilitator untuk terjadinya kejahatan di dunia siber. Dengan jumlah penetrasi pengguna media sosial yang tinggi yaitu 130 juta penguna aktif media sosial, ketergantungan masyarakat terhadap pemanfaatan media sosial dikehidupan sehari-hari, dan latar belakang serta pengetahuan pengguna terkait keamanan informasi dimedia sosial yang berbeda-beda, membuat media sosial menjadi media yang mudah untuk terjadinya kejahatan siber. Penelitian ini akan fokus pada faktor kesadaran manusia terhadap keamanan siber saat menggunakan media sosial dengan dengan menganalisis tingkat kesadaran keamanan informasi pengguna di media sosial. pengukuran dilakukan dengan pendekatan survei dengan menggunakan kuesioner pada dimensi pengetahuan, sikap dan perilaku pengguna dalam lima fokus area kesadaran keamanan dengan sepuluh subarea pada masing-masing dimensi. Penelitian ini juga menguji apakah terdapat perbedaan tingkat kesadaran keamanan di media sosial berdasarkan faktor usia, jenis kelamin dan latar belakang pendidikan dari pengguna. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah dari 404 responden yang merespon, disimpulkan hasil tingkat kesadaran keamanan pengguna di media sosial berdasarkan rata-rata keseluruhan masuk pada kelompok tingkat kesadaran keamanan yang sedang dengan dimensi pengetahuan 72%, sikap 69% dan perilaku 70%. Terdapat dua subarea yang memiliki tingkat kesadaran yang rendah yaitu terkait penggunaan password yang kuat dan tindakan keamanan saat menerima tautan pada pesan dari orang yang dikenal. Hasil penelitian ini juga ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terkait kesadaran keamanan di media sosial berdasarkan usia dan tingkat pendidikan, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan terkait kesadaran keamanan di media sosial berdasarkan jenis kelamin."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thea Nisaa Andi Saffanah
"Pada bulan September 2021, dilaporkan adanya dugaan pembobolan dan penyusupan hacker kedalam 10 Kementerian, Lembaga dan Instansi Pemerintah. Instansi XYZ adalah salah satunya. Instansi XYZ merupakan badan pengawas pemerintah yang belum menerapkan dan merancang kebijakan keamanan informasi dengan baik. Adanya peraturan dari Kementerian Kominfo dan BSSN terkait dengan keamanan informasi, membuat Instansi XYZ berinisiatif untuk memperbaiki kebijakan keamanan informasi sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Kementerian Kominfo dan BSSN, yakni dengan menggunakan standar SNI ISO/IEC 27001:2013 Kebijakan keamanan informasi di Instansi XYZ dirancang sebagai acuan dalam mengidentifikasi dan memahami penilaian aset, ancaman, kerentanan, kemungkinan terjadinya gangguan, dan dampak yang didapatkan terhadap keamanan informasi. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk merancang kebijakan keamanan informasi di Instansi XYZ menggunakan standar SNI ISO/IEC 27001:2013. Pengumpulan data dan uji validasi rancangan kebijakan keamanan informasi dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan pihak terkait, antara lain: Kepala TI, sub koordinator keamanan informasi TI sub koordinator informasi, sub koordinator tata kelola TI dan manajemen risiko TI, dan sub koordinator infrastruktur. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan analisis dokumen internal organisasi, studi literatur, dan mengkaji penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya. Adapun penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu identifikasi aset, ancaman dan kerentanan; identifikasi risiko; penilaian risiko; penentuan kontrol risiko. Hasil penelitian ini memberikan rancangan kebijakan keamanan informasi yang sesuai dengan Instansi XYZ.

In September 2021, it was reported that there were allegations of hacking and cyber-attack on 10 ministries, institutions, and government in Indonesia. XYZ Institute is one of them. XYZ Institute is a government supervisory that has not implemented and designed information security policies properly. Following regulations from the Ministry of Communications and Informatics and BSSN related to information security, made XYZ Institute take the initiative to improve information security policies in accordance with the standards set by the Ministry of Communications and Informatics and BSSN using SNI ISO/IEC 27001:2013 The information security policy at XYZ Institute is designed as a reference in identifying and understanding the assessment of assets, threats, vulnerabilities, the possibility of interference, and the impact on information security. This study aims to design an information security policy at XYZ Institute, using the SNI ISO/IEC 27001:2013 as the standard. The data collection and validation test of the information security policy design was created by interviewing related parties, including head of IT, IT information security sub-coordinator, information sub-coordinator, IT governance and IT risk management sub-coordinator, and infrastructure sub-coordinator. In addition, data collection was performed by analyzing the organization's internal documents, literature studies and reviewing previous studies. The stages carried out in this research are the identification of assets, threats, and vulnerabilities; risk identification; risk assessment; risk control determination. The results of this study provide an information security policy design that is in accordance with XYZ Institute."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Februyanto Maranda
"ABSTRAK
Bank XYZ berkomitmen memberikan layanan perbankan terdepan kepada nasabah dan perkembangan teknologi digital yang mendorong bank untuk bertumbuh lebih cepat melalui pengembangan layanan digital banking untuk meningkatkan pertumbuhan nasabah baru dan meningkatkan kemudahan transaksi perbankan. Dengan bertambahnya pemanfaatan teknologi informasi melalui penerapan layanan digital banking terbaru, maka bertambah juga ancaman terhadap keamanan informasi yang perlu diantisipasi untuk memastikan prinsip kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan suatu informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan risiko-risiko terhadap layanan digital banking dan merancang suatu kebijakan keamanan informasi sebagai bagian dari alat kontrol terhadap risiko keamanan informasi pada digital banking. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode kualitatif dengan melakukan analisis melalui observasi secara langsung dan juga pada dokumen internal bank yang terkait dengan layanan digital banking terbaru. Penelitian ini membahas aktivitas manajemen risiko dan menentukan kontrol keamanan informasi yang tepat berdasarkan standar ISO 27001:2013. Penelitian ini menghasilkan suatu rancangan kebijakan keamanan informasi mencakup 64 kontrol keamanan dari 114 kontrol yang ada pada Annex A ISO 27001:2013 dan berdasarkan penilaian risiko pada delapan aset informasi dan juga 23 aset pendukung layanan digital banking terbaru dari Bank XYZ. Kontrol keamanan pada ISO 27001:2013 sesuai dengan kebutuhan penerapan keamanan informasi pada Bank XYZ karena dapat mencakup seluruh kerentanan yang ada pada aset digital banking. Rancangan kebijakan ini dapat digunakan bagi Bank untuk pembuatan standar dan prosedur keamanan informasi terkait layanan digital banking.

ABSTRACT
XYZ Bank committed to provide leading banking services to customers and the development of digital technology that encourages banks to grow faster through the development of digital banking services to increase new customer growth and also improve the ease of banking transactions. With the increasing use of information technology in the application of digital banking services, it also increased the threats to the information assets that need to be anticipated to ensure the confidentiality, integrity, and availability of the information. This research aims to determine the possibility of digital banking services risks and design an information security policy as part of the information security risk control. This is a case study research with a qualitative analysis method through direct observation and also on the bank's internal documents related to digital banking services. This research discusses the risk management activities and determines the appropriate information security controls based on the standard from ISO 27001: 2013. The research produced a draft of an information security policy that includes 64 security controls from 114 security controls in Annex A of ISO 27001: 2013 and based on risk assessment from eight information assets and 23 supporting assets of digital banking services from XYZ Bank. Security controls on ISO 27001: 2013 match the requirements for implementing information security at XYZ Bank because it can cover all assets' vulnerabilities that exist in digital banking. The policy can be used as a reference to create standards and procedures related to the information security of digital banking services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Cindana
"Dalam mengembangkan layanan berbasis teknologi terbaru, perusahaan dituntut untuk cepat menyesuaikan diri terhadap kebutuhan konsumen. Hal yang sama juga terjadi pada bisnis perbankan, khususnya XYZ. Tuntutan pembaruan sistem yang cepat berdampak kepada kurangnya prioritas kepada aspek keamanan informasi pada proses pengembangan dan pengelolaan teknologi. Di sisi lain, bank dituntut untuk selalu mempertimbangkan aspek keamanan informasi demi menghindari terjadinya insiden terkait keamanan informasi, baik yang muncul dari aspek sumber daya manusia, prosedur, maupun aspek teknis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kebijakan keamanan yang mencakup proses bisnis yang ada pada XYZ, yaitu proses transaksi SKN, dimana saat ini belum memiliki kebijakan keamanan informasi yang berlaku secara formal. Dengan adanya kebijakan keamanan informasi, diharapkan setiap stakeholder, baik pada tahap pengembangan, maupun tahap operasional aplikasi dapat mempertimbangkan aspek keamanan tanpa mengurangi kegesitan bank dalam menghadirkan solusi kepada nasabahnya. Hasil dari penelitian ini berupa kebijakan keamanan informasi yang didasarkan pada analisa risiko yang terdapat pada tahap pengembangan aplikasi dan operasional SKN. Kebijakan keamanan informasi yang disusun mengacu kepada standar keamanan SANS yang dapat menemukan risiko spesifik terhadap proses bisnis transaksi SKN.

In terms of development of the latest service based on new technologies, every company is demanded to adapt with customer’s needs. The same thing also happened in financial services institute, especially XYZ. Requirement to update the system in a short time impacted to lack of information security concern within the development and operational phase. On the other side, banks are required to prioritize information security aspect in order to prevent incident related with it that might comes from human, process, and technology. This research aims to design an information security policy that covers operational of National Clearing System Transaction in XYZ, which doesn’t have a formal written policy. By applying such policy, all of the stakeholder in this system will consider the security aspect, both in development and operational phase, without reducing bank’s agility to deliver solution to its customer. The result of this study produces an information security policy based on risk assessment conducted within the operational and development phase. The composed policy refers to SANS security policy guidelines and produce a unique policy which relevant with National Clearing System’s process business."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adhikadana Dwitya
"ABSTRAK
Informasi merupakan aset vital bagi suatu organisasi, oleh karena itu maka diperlukan suatu mekanisme yang terstruktur untuk melindungi informasi yang dimiliki suatu organisasi. Perguruan tinggi merupakan salah satu sektor yang berisiko sangat tinggi terhadap keamanan informasinya. Perguruan tinggi dihadapkan pada tantangan menyeimbangkan antara kultur keterbukaan informasi dengan penjaminan perlindungan aset informasinya. Universitas XYZ merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki aset informasi yang perlu dilindungi. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa telah terjadi beberapa masalah yang menyangkut insiden keamanan informasi yang menimbulkan kerugian berupa kerugian finansial, kerugian operasional dan kerugian reputasi atau citra Universitas XYZ.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aset, risiko dan memberikan kontrol keamanan informasi yang sesuai dengan keadaan di Direktorat Akademik Universitas XYZ. Kontrol keamanan informasi yang digunakan berbasis ISO 27001:2013. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode penelitian semi kuantitatif. Penelitian ini membahas mengenai serangkaian kegiatan manajemen risiko dan menerapkan kontrol keamanan informasi yang tepat yang terdapat pada ISO 27001:2013.
Hasil penelitian ini adalah rancangan kebijakan keamanaan informasi bagi Direktorat Akademik Universitas XYZ. Rancangan kebijakan keamanan informasi digunakan sebagai acuan dalam meminimalisir risiko keamanan informasi.

ABSTRACT
Information is a vital assets for organization, therefor a structured mechanism is needed to protect organization information assets. Higher education is one of the highest sector that have high risk in their information security area. Higher education are faced with the challenge of balancing between the culture of information opennes and protection of information assets. XYZ University also have information assets that needs to be protected. Based on interview, there are several information security incidents causing financial, reputation and operational loss for XYZ University.
This research aims to identify assets, risk, and appropriate information security control suitable for XYZ University Academic Directorate. Information security control based on ISO 27001:2013. This is a case study research with a semi quantitative method. This research discuss about a set of risk management activity and implement appropriate information security control based on ISO 27001:2013.
Result of this research is an information security policy design suitable for Academic Directorate University of XYZ. Information security policy is used as a reference to minimize the risk of information security.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dayyan Fatih
"PT XYZ merupakan salah satu Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) Republik Indonesia yang bergerak pada bidang agribisnis. PT XYZ sudah memiliki sistem manajemen keamanan informasi (SMKI), namun masih ditemukan beberapa kendala seperti atensi personil terhadap keamanan informasi yang rendah, kebutuhan untuk tetap patuh dengan peraturan pemerintah, hingga kendala teknis yang muncul, sehingga PT XYZ ingin meningkatkan kapabilitas terkait keamanan informasi yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini dari SMKI yang ada pada PT XYZ dan memberikan rekomendasi peningkatan SMKI. Penelitian ini menggunakan kontrol keamanan informasi berdasarkan standar ISO/IEC 27001:2022 untuk mendapatkan gap kondisi keamanan informasi, dan kemudian melakukan penilaian risiko yang memakai data hasil gap yaitu kontrol keamanan informasi yang terpilih. Setelah itu dilakukan rekomendasi yang disusun berdasarkan standar ISO/IEC 27002:2022. Temuan dari penelitian ini adalah ditemukannya 22 aktivitas kontrol ISO/IEC 27001:2022 yang hasil nilainya belum maksimal. 22 kontrol ini kemudian dibagi menjadi 3 kategori rekomendasi berdasarkan urgensi peningkatan yang sesuai dari hasil penilaian risiko.

PT XYZ is one of the government-owned enterprises of the Republic of Indonesia that engaged in agribusiness. PT XYZ already has an information security management system (ISMS), but there are still several obstacles that are found, such as low personnel attention to information security, the need to remain compliant with government regulations, to technical constraints that arise, so PT XYZ wants to improve its information security-related capabilities. This study aims to determine the current condition of the existing ISMS at PT XYZ and provide recommendations for improving the ISMS. This research uses information security controls based on the ISO/IEC 27001: 2022 standard to get the information security condition gap, and then conduct a risk assessment using the gap result data, namely the selected information security controls. After that, recommendations were made based on the ISO / IEC 27002: 2022 standard. The findings of this study were the discovery of 22 ISO/IEC 27001:2022 control activities whose value results were not maximised. These 22 controls are then divided into 3 categories of recommendations based on the urgency, from the results of the risk assessment."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taofik Haryanto
"Pengelolaan informasi yang baik dapat menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan, memanfaatkan peluang bisnis, dan memaksimalkan nilai return dari investasi. Pengelolaan keamanan informasi dilakukan perusahaan dengan membuat Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) untuk mengantisipasi setiap ancaman terhadap aset informasi. Standar SMKI yang banyak diadopsi adalah ISO/IEC 27001:2005. Standar versi 2005 ini mengalami revisi pada tahun 2013. Dengan adanya revisi tersebut, maka perusahaan yang telah memiliki sertifikasi ISO/IEC 27001 harus melakukan penyesuaian SMKI agar tetap selaras dengan versi 2013.
PT. XYZ sebagai operator selular dengan jumlah pelanggan terbanyak di Indonesia mengelola aset informasinya dengan menerapkan SMKI berbasis ISO/IEC 27001:2005. PT. XYZ harus menyesuaikan SMKI dengan versi 2013 agar pengelolaan keamanan informasi yang dilakukan tetap sesuai dengan best practices terbaru dalam mengatasi risiko informasi terkini. Penyesuaian ini juga menunjukkan komitmen PT. XYZ dalam melindungi data pelanggan, meningkatkan kredibilitas dalam pasar yang kompetitif, dan mempertahankan sertifikasi ISO/IEC 27001 yang pernah diraihnya. Untuk itu perlu dilakukan audit kepatuhan keamanan informasi yang berlaku di PT. XYZ terhadap ISO/IEC 27001:2013. Penelitian menunjukkan sejauh mana SMKI PT. XYZ patuh terhadap ISO/IEC 27001:2013. Untuk meningkatkan kepatuhan direkomendasikan beberapa kebijakan dan prosedur yang perlu ditambahkan, yaitu terkait komunikasi SMKI kepada pihak terkait, kontrol terhadap supply chain, dan kontrol redundan.

Information management will maintain the sustainability of the company's business, take advantage of business opportunities, and maximize the return value of the investment. Information Security Management System (ISMS) done by enterprise to anticipate any threats to information assets. Widely adopted ISMS standard is ISO / IEC 27001: 2005. This version of the standard was revised in 2013. With this revision, the company with ISO / IEC 27001 Certification should make adjustments to comply with new standard.
PT. XYZ as a service provider with the highest number of subscribers in Indonesia manage their information assets by implementing ISMS based on ISO / IEC 27001:2005. PT. XYZ must adjust the ISMS in order to stay aligned with the latest best practices and newest information risk. This adjustment also shows the commitment of PT. XYZ in protecting customer data, improving credibility in a competitive market, and maintain ISO / IEC 27001 Certification. Therefore, compliance audit of information security in PT. XYZ need to be done. Audit shows the extent of the ISMS adherence to ISO / IEC 27001:2013. To improve compliance, we recommend several policies and procedures that need to be added: communications to related parties, control of the supply chain, and control of redundancy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Beatrix
"Melalui Unit Bisnis Strategis e-Health, PT. XYZ memberikan pelayanan terhadap proses administrasi jaminan kesehatan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi. Dalam menjalankan proses bisnis dengan menggunakan TI, Unit Bisnis Strategis e-Health mengelola data yang bersifat rahasia seperti data klaim, data finance, data provider, dan data lainnya. Data tersebut dilindungi oleh regulasi UU ITE No, 11 tahun 2008 pasal 16 ayat 1 dan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 57 ayat 1. Oleh itu, risiko-risiko yang terkait keamanan informasi perlu diidentifikasi dan dimitigasi agar tidak menjadi ancaman yang berdampak kerugian terhadap aset dan keberlangsungan bisnis akibat keamanan informasi yang tidak dapat dijaga dengan baik. Namun, saat ini Unit Bisnis Strategis e-Health PT. XYZ belum memiliki manajemen risiko keamanan informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk membangun rencana manajemen risiko keamanan informasi. Kerangka kerja yang digunakan adalah ISO/IEC 27005 dengan empat tahapan utama yaitu penetapan konteks, penilaian risiko, penanganan risiko dan penerimaan risiko. Untuk merancang kontrol dalam upaya mengurangi risiko, peneliti mengacu pada ISO/IEC 27002.
Hasil penelitian ini adalah rencana manajemen risiko keamanan informasi yang berisi profil dari risiko yang diidentifikasi berdasarkan jenis aset yang dapat berupa primary asset atau secondary asset. Selain itu, kontrol untuk setiap risiko juga dirancang untuk mengurangi dampak suatu risiko. Dengan adanya manajemen risiko keamanan informasi ini, diharapkan Unit Bisnis Strategis e-Health dapat memenuhi regulasi yang berlaku di Indonesia dan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan sehingga dapat menjadi nilai jual lebih.

Through a strategic business unit e-health, PT. XYZ provides health insurance administration process services by utilizing information technology. In running business processes using IT, a strategic business unit e-health managing confidential data such as claims, provider, and other data. The data is protected by the regulation of the ITE Law No. 11 of 2008 clause 16, verse 1 and No. 36 of 2009 on Health clause 57, verse 1. Information security risks need to be identified and mitigated so they do not become threats affecting losses on assets and business continuity as a result of information security risks that can not be maintained properly. However, today a strategic business unit e-health at PT. XYZ do not have an information security risk management.
This study aims to build an information security risk management plan. The framework used is ISO / IEC 27005 with four main stages, namely the establishment of context, risk assestment, risk management and risk acceptance. To design a control in order to reduce the risk, researcher refers to ISO / IEC 27002.
Results of this research is the information security risk management plan containing risk profiles were identified based on the type of assets that can be either primary or secondary assets. In addition, the controls for each risk is also designed to reduce the impact of a risk. Given this information security risk management, strategic business unit e-health is expected to meet the applicable regulations in Indonesia and obtain the trust of the customers so that it becomes the added value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Gagah Nugroho
"Organisasi perlu menerapkan suatu keamanan informasi yang baik agar proses bisnis organisasi bisa berjalan tanpa ada ancaman. Aset TI merupakan hal yang harus dilindungi dikarenakan berpengaruh dengan proses bisnis organisasi. PT XYZ bergerak dibidang manage service untuk network dan juga cloud. Apabila terjadi kendala pada operasional organisasi dapat mengganggu Service Level Agreement (SLA) dengan pelanggan dan proses bisnis internal. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen risiko keamanan informasi yang tepat dan akurat. Permasalahan pada PT XYZ tidak pernah melakukan pembaharuan terhadap manajemen risiko sudah lebih dari tiga tahun, yang mana organisasi belum mengetahui jika terdapat risiko baru yang mengancam operasional. Operation risk atau risiko operasional akan diteliti dikarenakan operation risk akan berdampak kepada SLA pelanggan dan juga proses bisnis PT XYZ. Sudah ada dua kejadian serangan yang terjadi seperti DDOS Attack dan Ransomware pada aset organisasi beberapa waktu lalu. Maka dari itu dalam suatu organisasi diharuskan mempunyai manajemen keamanan informasi untuk dapat mengontrol segala risiko yang ada agar tidak menimbulkan kerugian pada organisasi. Untuk kerangka kerja dari keamanan informasi menggunakan kontrol dari ISO/IEC 27001:2013 sebagai acuannya. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi usulan ruang untuk berkembang pada organisasi khususnya pada operation risk PT XYZ. Dengan hasil evaluasi kondisi manajemen risiko keamanan informasi menggunakan standar ISO/IEC 27001:2013, didapatkan analisis kesenjangan dengan keamanan informasi pada organisasi sebesar 83,91% atau sebagian besar tercapai. Selanjutnya untuk rekomendasi ruang untuk berkembang menggunakan 10 rekomendasi kontrol dalam bentuk Statement of Applicability (SOA) dan usulan 10 pemilihan kontrol risiko pada risiko yang masih berstatus mitigasi pada operation risk.

Organizations must be able to implement a good information security so that the organization can run its business processes without any threats. IT assets are things that must be protected because they affect the organization's business processes. PT XYZ is engaged in managing services for the network and the cloud services. If there are operational problems, the organization cannot monitor links that are down, it will disrupt the Service Level Agreement (SLA) with user and internal business processes. Therefore, appropriate and accurate information security risk management is needed. The problem is that PT XYZ has never updated its risk management for more than three years, which is where the organization does not know if there are new risks that threaten operations. Operation risk or operational risk will be investigated because operation risk has an impact on pelanggan SLA and also organization’s business processes. There have been two incidents of attacks such as DDOS Attack and Ransomware on organizational assets some time ago. Therefore, an organization is required to have information security management to be able to control all existing risks so as not to cause harm to the organization. For the framework of information security using the objective control of ISO/IEC 27001:2013 as a reference. The purpose of this study is to provide recommendations for space proposals to develop in the organization, especially in the operation risk of PT XYZ. With the results of the evaluation of the condition of information security risk management using the ISO/IEC 27001:2013 standard, it was found that a gap analysis with information security in the organization was 83.91% or most of it was achieved. Then for recommendations for space to develop, use 10 objective controls in the form of a Statement of Applicability (SOA) and a proposed 10 selection of risk controls on risks that are still in the status of mitigation on operation risk."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>