Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136972 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Lhoro Tegar
"Inklusi keuangan merupakan salah satu tujuan terpenting dari pembuatan kebijakan pembangunan sosial ekonomi. Lembaga keuangan mikro (LKM) telah menjadi pemegang peran utama dalam mempromosikan inklusi keuangan secara luas dan dapat menguntungkan masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, kemajuannya di daerah pedesaan di mana banyak terdapat kemiskinan masih dianggap rendah. Banyak hal yang sering dikaitkan dengan lambatnya pertumbuhan inklusi keuangan di daerah pedesaan seperti karakter peminjamnya, biaya transaksi yang lebih besar, dan risiko default yang lebih tinggi. Hambatan-hambatan tersebut menjadikan adanya anggapan bahwa lembaga keuangan mikro di pedesaan menghadapi tantangan yang lebih sulit untuk mempertahankan sustainability-nya dibandingkan dengan LKM di daerah perkotaan. Di samping itu, beberapa faktor seperti banyaknya nasabah wanita serta status NGO masih sering digunakan dalam mengukur sustainability LKM. Di dalam penelitian ini digunakan data dari 942 LKM dari tahun 2009 hingga 2019 yang melaporkan datanya ke MIX Market dengan 7560 data observasi. Penelitian ini menyelidiki bahwa apakah tingkat persentase ke peminjam pedesaan, persentase nasabah wanita serta status NGO akan berpengaruh keberlangsungan LKM tersebut. Hasil dari penelitian ini justru mengatakan tingkat persentase peminjam pedesaan berpengaruh positif terhadap sustainability LKM. Sementara itu, persentase nasabah wanita serta status NGO secara umum tidak berpengaruh signifikan pada keberlangsungannya LKM. Namun, hasil yang lebih bervariasi muncul saat dilakukan pengujian terpisah berdasarkan kawasan regional operasi. Hal tersebut mengindikasikan agar LKM dapat merambah peminjam-peminjam pedesaan dan wanita serta memerhatikan aspek budaya dan geografis dalam memberikan akses finansial ke orang-orang kurang mampu. Penelitian ini berkontribusi melalui pemeriksaan lebih lanjut terhadap karakteristik unik per masing-masing region mengakibatkan efek yang beragam kepada sustainability.

Financial inclusion is one of the most important objectives of socio-economic development policy maker. Microfinance institutions (MFIs) have become major role in promoting wide range of financial inclusion which benefits low-income societies. However, outreach in rural areas where poverty more widespread is still considered low. Many things are often associated with slower growth of financial inclusion in rural areas such as the character of the borrowers, higher transaction costs, and higher risks. These obstacles lead to assumptions that microfinance institutions in rural areas face more difficult challenges to maintain their sustainability than in urban areas. In addition, several factors such as the number of female borrowers and NGO status are often associated in measuring MFI sustainability. In this study, data collected from 2009 to 2019 of 942 microfinance institutions (MFIs) were used, in which reported their data to Mixmarket with 7560 observational data. This study investigated whether better rural outreach, proportion of female borrowers and NGO status will affect the sustainability of the MFI. The result show better rural outreach has a positive effect on the MFI sustainability. Meanwhile, the percentage of female customers and NGO status in general do not have a negative effect on the sustainability of the MFI. However, varied results appeared when regressions were tested separately by MFI regions. These result indicate that MFIs with various statuses can continue to provide more rural and more women borrowers while paying attention to cultural and geographical aspects in providing financial access to poor people. This study contributes through further examination of the unique characteristics at each region resulting in various effects on sustainability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pandu Rizky Briawan
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak outreach terhadap kinerja keuangan dari Lembaga Keuangan Mikro. Penelitian ini juga mengkaji tentang bagaimana kinerja keuangan Lembaga Keuangan Mikro Islam jika dibandingkan dengan Lembaga Keuangan Mikro Konvensional. Penelitian ini dilakukan dengan metode Random Effect Model (REM) dengan data sekunder dari The MIX Market. Penelitian ini meneliti Lembaga Keuangan Mikro yang berada di negara muslim di kawasan Asia Tengah, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara periode 2010-2018. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya trade-off antara depth of outreach dengan Return on Asset dan Operational Self-Sufficiency dari Lembaga Keuangan Mikro, namun breadth of outreach berhubungan positif dengan Return on Asset dan Operational Self-Sufficiency. Sementara itu, Lembaga Keuangan Mikro cenderung menaikan tingkat bunga pinjaman kepada peminjam yang lebih miskin. Penelitian ini tidak menemukan bukti kuat atas perbedaan kinerja keuangan antara Lembaga Keuangan Mikro Islam dan Lembaga Keuangan Mikro Konvensional. Hasil penelitian ini menyarankan agar semua pihak dapat mendukung Lembaga Keuangan Mikro untuk memperbanyak nasabahnya dan juga perlu meningkatkan kinerja keuangan Lembaga Keuangan Mikro Islam.

This study aims to examine the impact of outreach on the financial performance of Microfinance Institutions. This study also examines how the financial performance of Islamic Microfinance Institutions is compared to Conventional Microfinance Institutions. This research was conducted using the Random Effect Model (REM) method with secondary data from The MIX Market. This study examines Microfinance Institutions located in Muslim countries in the Central Asia, Middle East, South Asia, and Southeast Asia regions for the 2010-2018 period. The result of this research is that there is a trade-off between depth of outreach and Return on Assets and Operational Self-Sufficiency of Microfinance Institutions, but breadth of outreach is positively related to Return on Assets and Operational Self-Sufficiency. Meanwhile, Microfinance Institutions tend to increase the interest rates on loans to poorer borrowers. This study found no strong evidence for differences in financial performance between Islamic Microfinance Institutions and Conventional Microfinance Institutions. The results of this study suggest that all parties can support Microfinance Institutions to increase their customers and also need to improve the financial performance of Islamic Microfinance Institutions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pramedia Nesya
"

Saat ini, pemerintah terutama di Negara berkembang memiliki perhatian pada pengembangan lembaga keuangan mikro, yang diharapkan dapat mencapai keuangan inklusif dan pengentasan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut, lembaga keuangan mikro dianjurkan untuk dapat menghasilkan keuntungan yang stabil dan berkelanjutan secara keuangan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor penentu keberlanjutan secara keuangan lembaga keuangan mikro di Indonesia. Studi penelitian menggunakan data dari MIX Market untuk menganalisa lembaga keuangan mikro di Indonesia dalam kurun waktu 12 tahun. Metode yang digunakan ialah analisis kuantitatif dengan regresi linear berganda data panel tidak lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan mikro perlu menetapkan tingkat suku bunga yang cukup, menyalurkan pinjaman per nasabah pada tingkat tertentu, serta meningkatkan profitabilitas lembaga untuk mencapai keberlanjutan secara keuangan. Variabel dummy seperti peringkat dari lembaga juga berpengaruh dalam meningkatkan keberlanjutan secara keuangan lembaga keuangan mikro.

 


Nowadays governments pay a great attention to develop Microfinance Institutions (MFIs) with the belief that they able to achieve financial inclusion and poverty alleviation. To achieve those goals, MFIs should become steady profitable and financially sustainable, therefore, the objective of this study is to identify determinant factors which drive financial sustainability of MFIs in Indonesia. Data on Indonesian MFIs was collected from Microfinance Information Exchange database to analyze MFIs during twelve fiscal years. The method used in this study is quantitative analysis with unbalanced panel data regression. The main results suggest that MFIs should apply sufficient interest rate, provide loan per client at a certain level, and increase profit in order to reach financial sustainability. The dummy variables, consist of MFI rating also significantly increase MFIs financial sustainability.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mujaddid Ahwali
"Penelitian ini dilakukan guna mengetahui adanya pengaruh jangkauan sosial yang ditunjukkan oleh variabel persentase peminjam perempuan dan saldo pinjaman rata-rata terhadap kinerja keuangan LKM. Dengan sampel 105 LKM yang tersebar di 12 negara, pada wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan yang diperoleh dari MIX Market, peneliti menggunakan metode balanced data panel robust fixed effects (FE), dengan periode 2011 hingga 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jangkauan sosial yang lebih luas berpengaruh positif terhadap meningkatnya biaya operasional LKM. Kemudian, peneliti juga menemukan bahwa jangkauan sosial berpengaruh positif dalam meningkatnya imbal hasil portofolio pinjaman LKM. Terakhir, peneliti juga tidak menemukan adanya keterkaitan antara jangkauan sosial yang lebih luas terhadap performa kinerja keuangan LKM (ROA, ROE, dan OSS), yang disebabkan faktor biaya operasional dan faktor pendorong lainnya.

This study aims to determine the effect of social outreach shown by percentage of female borrower and average loan balance, towards financial performance of microfinance institutions. Used sample of 105 MFIs, spread across 12 countries, in the Southeast Asia and South Asia region which obtained from MIX Market, this study uses the robust fixed effect (FE) balanced panel data with a period from 2011 to 2018. The result shows that larger social outreach positively associated with higher operational costs of MFIs. We also found positive effect of social outreach towards higher portfolio yield of MFIs. However, this study shows that larger social outreach is not related to the financial performance of MFIs, which was caused by operational expense and other driving factors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rais Mitra Mahardika
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh partisipasi nasabah perempuan terhadap pencapaian double bottom line lembaga keuangan mikro Islam dan Konvensional di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari MIX Market dan World Development Index (WDI) World Bank. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode unbalanced panel data. Kemudian, penelitian ini juga membandingkan antara LKM Islam dan LKM konvensional serta membandingkan antar kedua wilayah sampel untuk menguji apakah terdapat perbedaan dampak antara partisipasi nasabah perempuan terhadap perbedaan wilayah dan jenis LKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi nasabah perempuan dapat mendorong LKM di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara untuk mencapai double bottom line. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perbedaan karakteristik wilayah, jenis LKM menghasilkan pengaruh yang berbeda antara partisipasi nasabah perempuan terhadap pencapaian double bottom line pada LKM.

This study aims to examine the female client participation in achieving Islamic and conventional microfinance double bottom line in two regions, namely South Asia and South East Asia. This study uses MIX Market and World Development Index (WDI) databases published by the World Bank. The method used in this study is an unbalanced panel data regression method. Moreover, this study divides the analysis into some sub-sample categories, such as based on region (South Asian and South East Asia) and type of MFI (Islamic and Conventional) to find out whether there are different results produced by those sub sample categories. The result of this study shows that female client participation significantly induces both regions’ MFIs to achieve a double bottom line. In addition, this study also shows that different characteristics of the region and type of MFI yield different outcomes of MFI double bottom line due to female client participation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizal Fikri
"Peran Lembaga Keuangan Mikro dalam Membuka Askes Keuangan Pada Masyarakat Pedesaan Muhammad Rizal Fikri-Tesis-Program Pascasarjana FHUI-Ringkas-2017 Abstrak Tesis ini membahas Peranan Lembaga Keuangan Mikro dalam membuka akses keuangan pada masyarakat pedesaan. Lembaga Keuangan Mikro memberikan pengaruh yang besar terhadap keuangan masyarakat pedesaan. Pengaruh tersebut tidak beriringan dengan jumlah Lembaga Keuangan Mikro yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan selaku regulator. Terdapat pengaturan di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro yang mengharuskan Lembaga Keuangan Mikro memperoleh izin sebelum tanggal 8 Januari 2016, namun sampai saat ini masih banyak Lembaga Keuangan Mikro yang belum memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Dalam Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro tersebut terdapat pengaturan mengenai sanksi pidana bagi Lembaga Keuangan Mikro yang menjalankan usaha tanpa izin. Oleh sebab itu semangat Lembaga Keuangan Mikro dalam membuka akses pada masyarakat pedesaan masih terbentur dalam hal perizinan usaha sebagai Lembaga Keuangan Mikro. Kata Kunci: Perizinan, Lembaga Keuangan Mikro, Otoritas Jasa Keuangan.

THE ROLE OF MICROFINANCE INSTITUTIONS IN OPENING ACCESS TO FINANCE IN RURAL COMMUNITIES This thesis discusses the role of Microfinance Institutions in opening up financial access to rural communities. Microfinance Institutions have a great influence on the finances of rural communities. The influence is not in tandem with the number of Microfinance Institutions that have received permission from the Financial Services Authority as regulator. There is an arrangement in Law Number 1 Year 2013 on Microfinance Institutions requiring Microfinance Institutions to obtain permission by dateJanuary 8, 2016, but until now there are still many Micro Finance Institutions that have not obtained permission from the Financial Services Authority. In the Act of Microfinance Institutions there are arrangements regarding criminal sanctions for Microfinance Institutions conducting unlicensed business. Therefore, the spirit of Micro Finance Institutions in opening access to rural communities is still constrained in terms of business licensing as a Microfinance Institution. Key Words Licensing, Microfinance Institutions, Financial Services Authority."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridho Gunawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peran Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) berpengaruh secara nyata atau signifikan terhadap kemiskinan rumah tangga petani. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 52 dengan dibagi dalam tiga musim tanam (MT I, MT II, dan MT III). Metode analisis yang digunakan adalah metode logit atau regresi logistik dengan variabel of interest yaitu akses debitur LKM-A dan 10 variabel kontrol lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 11 variabel berpengaruh secara negatif (koefisien di bawah 1) yang artinya memiliki hubungan untuk menurunkan resiko kemungkinan untuk miskin, yaitu variabel akses debitur LKMA; akes debitur Bank; interaksi lama bersekolah dan luas area lahan, dan status pernikahan. Peluang yang tinggi dalam menekan resiko kemungkinan kemiskinan ini menunjukkan LKM-A dan Bank dapat menjadi jawaban bagi petani demi meningkatkan inklusivitas keuangan.

This study aims to determine whether the role of the Agribusiness Microfinance Institution (LKM-A) has a real or significant effect on the poverty of farmer households. The basic method used is descriptive analytical method with a sample using purposive sampling method with a total sample of 52 divided into three growing seasons (MT I, MT II, and MT III). The analytical method used is the logit or logistic regression method with the variable of interest, namely access to the LKM-A debtor and 9 other control variables. The results of the study show that 4 out of 11 variables have a negative effect (coefficient below 1), which means that they have a relationship to reduce the risk of being poor, namely the variable access to LKMA debtors; Bank debtor access; interaction of school and land area, and marital status. This high opportunity in reducing the risk of possible poverty shows that LKM-A and Bank can be the answer for farmers to increase financial inclusion."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Maulana
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh COVID-19 outreach dan financial sustainability (Double Bottom Line) dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan indikator breadth of outreach dengan variabel Number of Active Borrowers (NAB) untuk menggambarkan outreach BPRS dan indikator Operational Self-Sufficiency (OSS) untuk menggambarkan financial sustainability BPRS. Penelitian ini menggunakan observasi sebanyak 840 yang berasal dari 140 BPRS selama periode 2016 – 2021 yang didapatkan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian ini menggunakan metode Random Effect Model (REM) serta menambahkan variabel kontrol BPRS dan kontrol makroekonomi untuk melihat pengaruh COVID-19 terhadap outreach dan financial sustainability (Double Bottom Line) dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia. Hasil penelitian ini menemukan bahwa COVID-19 memiliki pengaruh positif terhadap outreach, sedangkan COVID-19 memiliki pengaruh negatif terhadap financial sustainability. Selain itu, penelitian ini menemukan adanya COVID-19 menyebabkan peningkatan permintaan pinjaman serta pembiayaan, peningkatan risiko likuiditas, peningkatan pembiayaan dan peningkatan risiko gagal bayar pada BPRS.

This study aims to analyze the effect of COVID-19 on the outreach and financial sustainability of Islamic Rural Banks in Indonesia, specifically Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). This study uses the breadth of outreach indicator with Number of Active Borrowers (NAB) variable to describe the outreach of BPRS and the indicator Operational Self-Sufficiency (OSS) to describe the financial sustainability of the BPRS. This study uses 840 observations from 140 BPRS during the 2016-2021 period obtained from Otoritas Jasa Keuangan (OJK) and Badan Pusat Statistik (BPS). This study uses the Random Effect Model (REM) method and adds a BPRS control variable and macroeconomic control to see the effect of COVID-19 the outreach and financial sustainability of Islamic Rural Banks (BPRS) in Indonesia. The results of this study found that COVID-19 had a positive effect on the outreach, while COVID-19 had a negative effect on financial sustainability. In addition, this study found that the presence of COVID-19 led to an increase in demand for loans and financing, increase in liquidity risk, increase in financing risk and increase in risk of default in BPRS."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerani Nisa
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kompetisi, produk simpanan sukarela sebagai variabel pemoderasi, dan kemajuan sektor perbankan terhadap jangkauan dan kebertahanan MFI. Studi menggunakan data yang berasal dari 39 negara dan 609 MFI, dengan rentang waktu antara tahun 2004 hingga tahun 2018. Pengukuran kompetisi pada studi ini menggunakan Boone Indicator. Penelitian menggunakan Model Random Effect dan untuk mengatasi endogenitas studi ini juga menerapkan metode GMM two step system. Hasil penelitian menunjukkan produk simpanan sukarela dapat memoderasi pengaruh kompetisi terhadap jangkauan. Sedangkan pada pengujian terhadap pengaruh kemajuan sektor perbankan, kemajuan sektor perbankan berpengaruh positif terhadap kemampuan MFI untuk bertahan tanpa mengandalkan subsidi. Implikasi dari penelitian ini adalah mendorong MFI untuk memiliki simpanan sukarela ataupun menggalakkan penawaran simpanan sukarela supaya menjangkau lebih banyak masyarakat miskin. Sementara terkait dengan sektor perbankan, MFI dan perbankan dapat menjalin hubungan kerja sama yang lebih erat misalnya melalui penyaluran pembiayaan dengan skema beragam. Di sisi lain, regulator menciptakan lingkungan kerja sama yang baik bagi keduanya.

This study investigates the effect of competition, voluntary savings as moderating variables, and the banking sector development on the outreach and sustainability of MFIs. The study uses data from 39 countries and 609 MFIs, spanning from 2004 to 2018. This study uses Boone Indicator to measure competition. This research uses the Random Effects Model, and to overcome endogeneity, this study also applies the GMM two-step system method. The results show that voluntary savings products can moderate the effect of competition on outreach. Meanwhile, banking sector development has a positive effect on MFIs’ sustainability related to their ability to survive without relying on subsidies. The implication of this research is to encourage MFIs to have voluntary savings or to promote voluntary savings offerings to reach impoverished communities. MFIs and banks can build closer relationships, for example, through financing products under various schemes. On the other hand, the regulator may create a good working environment for both."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Surya Gunawan
"Tujuan Penelitian: Covid-19 (coronavirus) secara signifikan mempengaruhi komunitas dan industri usaha, termasuk juga industri mikro dan kecil. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dilakukan transformasi perilaku di dalam berwirausaha dari Lembaga Keuangan Mikro (LKM) untuk menghadapi persaingan yang ketat di tengah situasi kondisi pemulihan sosial-ekonomi karena perubahan yang dramatis. Oleh karena itu, pemimpin dan individu di LKM harus memiliki perilaku kewirausahaan transformasional untuk membawa pertumbuhan organisasi secara berkesinambungan
Orisinalitas: Makalah ini termasuk salah satu tulisan yang pertama menyarankan bagaimana perilaku kewirausahaan transformasional diterapkan kepada Lembaga Keuangan Mikro (LKM) berbadan hukum koperasi untuk mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi dan pengembangan lingkungan secara optimal seimbang kepada para debitur Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Metode: Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 223 Lembaga Keuangan Mikro berbadan hukum koperasi Swamitra di seluruh Indonesia
Hasil: Ekosistem internal, yakni ketahanan organisasi, ambidexterity dan strategi keunggulan daya saing, memberikan pengaruh positif kepada perilaku kewirausahaan transformasional. Peranan ketahanan organisasi menjadi kurang menonjol di dalam memberikan pengaruh positif kepada perilaku kewirausahaan transformasional.
Kontribusi: Strategi keunggulan daya saing dan ambidexterity lebih baik langsung menuju ke perilaku kewirausahaan transformasional daripada melalui ketahanan organisasi.
Limitasi: Penelitian untuk LKM Swamitra dapat dilakukan dengan model longitudinal secara time-series sampai dalam periode tertentu selama pandemi dan setelah pandemi berakhir. Sementara itu, penelitian ini bersifat cross-sectional selama pandemi Covid-19 berlangsung dan mendekati akhir. Keterbatasan penelitian berikutnya adalah faktor R2 = 0,55 pada ketahanan organisasi / organisational resilience (OR) dan R2 = 0,626 untuk perilaku kewirausahaan transformasional (TEB), walaupun dilihat sudah memenuhi syarat. Oleh karena penelitian ini ke dalam kategori social-science, masih ada ruang untuk perbaikan, dan antecedent atau faktor penentu yang mempengaruhi ketahanan organisasi (OR) dan perilaku kewirausahaan transformasional (TEB) di luar penelitian ini.

Research Objectives: Covid-19 (coronavirus) has significantly affected communities and the business industry, including micro and small industries. In this regard, it is necessary to transform behavior in entrepreneurship from Microfinance Institutions (LKM) to face intense competition in the midst of a situation of socio-economic recovery due to dramatic changes. Therefore, leaders and individuals in MFIs must have transformational entrepreneurship behavior to bring about sustainable organizational growth.
Originality: This paper is one of the first to suggest how transformational entrepreneurship behavior is applied to Micro Finance Institutions (MFIs) incorporated as cooperatives to encourage socio-economic growth and environmental development in an optimally balanced manner for Micro and Small Enterprises (UMK) debtors.
Methods: This research was conducted quantitatively by distributing questionnaires to 223 Microfinance Institutions incorporated as Swamitra cooperatives throughout Indonesia.
Results: Internal ecosystems, namely organizational resilience, ambidexterity and competitive advantage strategies, have a positive influence on transformational entrepreneurship behavior. The role of organizational resilience is becoming less prominent in providing a positive influence on transformational entrepreneurship behavior.
Contribution: Strategies of competitive advantage and ambidexterity are better directed towards transformational entrepreneurship behavior rather than through organizational resilience.
Limitations: Research for Swamitra's MFIs can be conducted using a time-series longitudinal model up to certain periods during the pandemic and after the pandemic ends. Meanwhile, this research is cross-sectional during the Covid-19 pandemic and is nearing its end. The next research limitation is the factor R2 = 0.55 for organizational resilience (OR) and R2 = 0.626 for transformational entrepreneurship behavior (TEB), even though it is seen as meeting the requirements. Because this research is in the social-science category, there is still room for improvement, and the antecedents or determinants that influence organizational resilience (OR) and transformational entrepreneurship behavior (TEB) are beyond this research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>