Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nainggolan, Dheasy Eugenia B.
"Apoteker merupakan tenaga kesehatan profesional yang berhubungan langsung dengan masyarakat sebagai sumber informasi obat. Bagi profesi apoteker, salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang diterima adalah apotek yang merupakan sarana pelayanan tempat dilakukan praktik kefarmasian.
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat dan bahan obat.
Salah satu cara meningkatkan mutu kehidupan pasien yang dapat dilakukan oleh apoteker adalah dengan memberikan Konseling, Informasi, dan Edukasi serta Swamedikasi dan Pelayanan Informasi Obat dalam pelayanan kefarmasian di apotek.

Pharmacists are health professionals who are in direct contact with the community as a source of drug information. For the pharmacist, one of the health service facilities accepted is a pharmacy which is a means of service where
pharmaceutical practice is carried out.
The activities carried out are carrying out quality control of pharmaceutical
preparations, securing, procuring, storing, and distributing or distributing drugs, drug management, drug services on prescription, drug information services, as well as drug and drug development.
One way to improve the quality of patient life that can be done by pharmacists is to provide Counseling, Information, and Education as well as Self- medicating and Drug Information Services in pharmaceutical services in pharmacies.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Aslamul Raihan
"Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan praktik yang wajib dilaksanakan untuk memperoleh profesi apoteker. Pekerjaan dan pelayanan kefarmasian harus dapat dipahami dan dipraktikkan oleh seorang apoteker. Pelayanan kefarmasian di rumah sakit dan apotek terbagi menjadi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, serta pelayanan farmasi klinik. Pelaksanaan PKPA dilakukan di Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Apotek Kimia Farma 143 Margonda. Secara umum selama pelaksanaan PKPA baik di rumah sakit dan apotek sudah memenuhi standar pelayanan kefarmasian sesuai yang tertera dalam PMK sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Dengan adanya kegiatan PKPA ini, mahasiswa diharapkan mampu menambah wawasan, keterampilan dan ilmu pengetahuan dalam melakukan praktik dan pekerjaan kefarmasian secara langsung.

Pharmacist Professional Work Practice is a practice that must be implemented to obtain the pharmacist profession. Pharmacy work and services must be understood and practiced by a pharmacist. Pharmaceutical services in hospitals and pharmacies are divided into the management of pharmaceutical preparations, medical devices and consumables, as well as clinical pharmacy services. The implementation of pharmacist profession practice was carried out at the University of Indonesia Hospital and Kimia Farma 143 Margonda Pharmacy. In general, during the implementation of pharmacist profession practice both in hospitals and pharmacies, they have met the pharmaceutical service standards as stated in the PMK so that the services provided to patients can run well and in accordance with established guidelines. With this pharmacist profession practice activity, students are expected to be able to add insight, skills and knowledge in carrying out pharmaceutical practices and work directly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinnanda Yussepina Wulansari
"Departemen Quality Control Packaging Material di industri farmasi PT Dankos Farma memastikan mutu bahan pengemas dari berbagai pemasok. Sebagai upaya efisiensi waktu dan kinerja dilakukan analisis dokumen mutu bahan kemas yang direpresentasikan dalam dokumen Material Quality Review (MQR) sehingga setiap bahan kemas dapat disetujui melalui pelulusan berdasarkan Certificate of Analysis (CoA). Panduan pengadaan diperlukan sebagai alat pengendalian persediaan untuk menjaga ketersediaan obat-obatan pada tingkat tertentu, pengadaan yang tidak sesuai dengan pola permintaan pasar menjadi kendala yang tidak dapat diketahui dengan pasti di PBF SamMarie Tramedifa.
Di apotek Roxy Sawangan dilakukan analisis Pareto ABC dengan menggunakan data konsumsi sebagai upaya pengontrolan jumlah dan jenis produk serta mengetahui produk obat hipertensi yang harus diprioritaskan ketersediannya di apotek sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen.
Hasil analisis digunakan sebagai acuan untuk pengadaan periode selanjutnya. Penyusunan dokumen Material Quality Review bahan pengemas di PT Dankos Farma, pengkajian panduan pengadaan alternatif berdasarkan metode kuantifikasi dengan menggunakan data konsumsi obat di PT SamMarie Tramedifa, dan Analisis Pareto ABC obat hipertensi di Apotek Roxy Sawangan. Periode pengerjaan dimulai dari Juli – November 2021.

Quality Control Department of Packaging Materials in PT Dankos Farma ensures the quality of packaging materials from various suppliers. In an effort to efficient time and performance, an analysis of the packaging material quality document is represented in the Material Quality Review (MQR) document, with the result that each packaging material can be released by Certificate of Analysis (CoA). Procurement guidelines are needed as an inventory control tool to maintain the availability of medicines at a certain level, procurement that is not in accordance with market demand patterns is an obstacle that cannot be known with certainty at PBF PT SamMarie Tramedifa.
At the Roxy Sawangan pharmacy, Pareto ABC analysis was carried out using consumption data to control the number and type of products and to find the type of hypertension drug products that should be prioritized for availability in pharmacies according to consumer needs and demands.
The results of the analysis are used as a reference for the procurement of the next period. Preparation of Material Quality Review documents for packaging materials at PT Dankos Farma, review of alternative procurement guidelines based on quantification methods using drug consumption data at PT SamMarie Tramedifa, and Pareto ABC analysis of hypertension drugs at Roxy Sawangan Pharmacy. The work period starts from July to November 2021.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Mahayu Kusumaningrum
"Obat merupakan bahan atau campuran yang digunakan sebagai penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, serta peningkatan kesehatan manusia. Oleh sebab itu produk yang dihasilkan industri farmasi harus dilakukan product quality review (PQR) yang dilakukan secara berkala terhadap semua produk farmasi yang terdaftar termasuk ekspor, untuk menilai standar kualitas masing-masing produk obat dengan melihat konsistensi proses yang ada, kesesuaian dari spesifikasi bahan awal, bahan pengemas hingga produk jadi. Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol di dalam darah melebihi batas normal yang memiliki risiko kematian penyakit jantung koroner. Banyaknya pasien berkunjung dan melakukan swamedikasi di Apotek Roxy Pondok Labu untuk meredakan gejala hiperkolesterolemia yang dikeluhkannya. Sehingga perlu diketahui gambaran konsumsi obat hiperkolesterolemia dalam mengatasi keluhan pasien sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan bagi farmasis dalam melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi mulai dari perencanaan, pengadaan hingga pengendalian stok obat di Apotek Roxy Pondok Labu. Penyusunan Product Quality Review, dan gambaran konsumsi obat hiperkolesterolemia dilakukan pada saat Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Mahakam Beta Farma, dan Apotek Roxy Pondok Labu. Pengerjaan dilakukan pada periode Juli – Agustus, dan Oktober 2021.

Drugs are substances or mixtures that are used as a diagnosis, prevention, cure, recovery, and improvement of human health. Therefore, for the products produced by the pharmaceutical industry, product quality review (PQR) must be carried out periodically on all registered pharmaceutical products including exports, to assess the quality standards of each drug product by looking at the consistency of the process used, the suitability of the specifications of starting materials, packaging materials to finished products. Hypercholesterolemia is a lipid metabolism disorder which is characterized by an increase in cholesterol levels in the blood that exceeds the normal limit which has a risk of death from coronary heart disease. Many patients visit and do self-medication at the Roxy Pondok Labu Pharmacy to relieve the symptoms of hypercholesterolemia that they complain about. So it is necessary to know the description of hypercholesterolemic drug consumption in overcoming patient complaints so that it can be used as a basis for consideration for pharmacists in carrying out pharmaceutical preparations management activities ranging from planning, procurement to drug stock control at Roxy Pondok Labu Pharmacy. Preparation of Product Quality Review, and description of hypercholesterolemia drug consumption was carried out during the Pharmacist Professional Work Practice at PT Mahakam Beta Farma, and Roxy Pondok Labu Pharmacy. Work is carried out in the period July – August, and October 2021."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rhima Melati
"Praktik kerja profesi apoteker ini dilakukan di PT Abbott Indonesia dan Apotek Roxy Jatibaru. Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini memberikan informasi mengenai peran apoteker dalam kegiatan registrasi variasi terkait aspek keamanan suatu produk industri farmasi dan kegiatan pengawasan dan pengelolaan obat, bahan obat, narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi di Apotek. Apoteker di industri farmasi terutama departemen regulatory affairs berperan penting dalam pemantauan dan pelaporan aspek keamanan obat yang diedarkan untuk menjamin bahwa produk yang diproduksi bermutu, aman, dan berkhasiat selain di industri farmasi seorang apoteker yang berada di fasilitas pelayanan kefarmasian bertanggung jawab dalam kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian serta melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional. Laporan disusun menggunakan metode pengkajian dan penelusuran studi literatur. Hasil dari kegiatan ini bahwa apoteker di industri farmasi berperan penting khususnya dalam menjamin keamanan, mutu dan khasiat obat sebelum diedarkan ke masyarakat serta sebagai seorang apoteker regulatory affairs harus memastikan dan menyesuaikan dengan timeline perusahaan supaya kegiatan dapat terlaksana tepat waktu; untuk menjamin keamanan dan keselamatan pasien, apotek harus selalu mampu memastikan dan menyesuaikan terhadap peraturan baru yang berlaku supaya kegiatan pengelolaan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi dapat terlaksana dengan baik.

This pharmacist profession practice is carried out at PT Abbott Indonesia and Roxy Jatibaru Pharmacy. This pharmacist professional practice report provides information on the role of pharmacists in the registration of variations related to safety aspects of a pharmaceutical industry product and monitoring and management activities of drugs, drugs substances, narcotics, psychotropics, and pharmaceutical precursors at pharmacies. Pharmacists in the pharmaceutical industry especially the regulatory affairs, play an important role in monitoring and reporting on the safety aspects of drugs being circulated to ensure that the products produced are of quality, safe, and medical consumables aim to improve the quality of pharmaceutical services and protect patients and the public from the irrational use of drugs. The report is prepared using the method of reviewing and tracing literature studies. The result of this activity is that pharmacists in the pharmaceutical industry play an important role, especially in ensuring the safety, quality, and efficacy of drugs before they are distributed to the public, and as a pharmacist in regulatory affairs must ensure and adjust to the company timeline so that activities can be carried out on time; to ensure the safety and security of patients, pharmacies must always be able to ensure and adjust to the new regulations that apply so that the activities of managing narcotics, psychotropics and pharmaceutical precursors can be carried out properly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Fathia Mutmaina
"Salah satu upaya yang dilakukan industri farmasi dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas obat yang diproduksinya yaitu dengan menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Salah satu cara untuk mengevaluasi suatu produk yaitu dengan melakukan Product Quality Review (PQR) atau Pengkajian Mutu Produk (PMP). Pasien dapat membeli obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat yang masuk ke dalam daftar obat wajib apotek secara langsung serta obat yang menggunakan resep dokter di apotek. Salah satu obat yang tinggi permintaannya di Apotek adalah obat golongan antihipertensi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antihipertensi (golongan obat generik berlogo) di Apotek Roxy Pondok Labu periode Oktober 2021, sehingga gambaran tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi apoteker atau tenaga teknis kefarmasian untuk melakukan perencanaan dan pengadaan obat di periode selanjutnya. Agar distribusi obat berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, PBF harus mengacu pada Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Salah satu aspek CDOB yaitu penyimpanan, kegiatan yang terkait dengan penyimpanan obat dan/atau bahan obat harus memastikan terpenuhinya kondisi penyimpanan yang dipersyaratkan dan memungkinkan penyimpanan secara teratur sesuai kategorinya. Oleh karena itu, laporan praktik kerja ini akan membahas mengenai masalah beserta solusi yang diajukan di PT Mahakam Beta Farma, Apotek Roxy Pondok Labu, dan PT Anugerah Pharmindo Lestari yang dilaksanakan pada periode bulan Juli – Nopember 2021.

One of the efforts made by the pharmaceutical industry in order to maintain and improve the quality of the drugs it produces is by applying GMP (Good Manufacturing Practice). One way to evaluate a product is to do a Product Quality Review (PQR). Patients can purchase over-the-counter medications, limited over-the-counter medications, and pharmacy's mandatory drugs list and prescription drugs at the pharmacy. One of the drugs that are in high demand in pharmacies is antihypertensive class drugs. Therefore, this study aims to find out an overview of the use of antihypertensive drugs (generic drug class with logos) at Roxy Pondok Labu Pharmacy for the period of October 2021, so it can be a consideration for pharmacists or pharmaceutical technical personnel to carry out drug planning and procurement in the next period. In order for drug distribution to run well and in accordance with applicable regulations, PBF or Pharmaceutical Distributor must refer to the Good Distribution Practice (GDP). One aspect of GDP is storage, activities related to the storage of drugs and/or medicinal materials must ensure the fulfillment of the required storage conditions and allow regular storage according to their categories. Therefore, this practice report will discuss the problems and solutions proposed at PT Mahakam Beta Farma, Apotek Roxy Pondok Labu, and PT Anugerah Pharmindo Lestari which was held in the period July – November 2021"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiqah Nur Viviani
"Praktik kerja profesi apoteker dilakukan di PT Dankos Farma, PT Anugerah Pharmindo Lestari, dan Apotek Kimia Farma 352 Margonda pada bulan Juli-Desember tahun 2021. Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini memberikan beberapa informasi terkait dengan peran apoteker dalam mengaplikasikan Annex 1 Good Manufacturing Practices (GMP) Guide tentang Manufacture of sterile drugs (GUI-0119) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) 2018 Aneks 1 tentang Pembuatan Produk Steril, mengaplikasikan Corrective and Preventive Action (CAPA) dalam upaya pencegahan dan penyelesaian masalah, merancang aplikasi kualifikasi pelanggan untuk PBF Anugerah Pharmindo Lestari, dan melakukan proses praktik kefarmasian jarak jauh atau Telefarma. Laporan disusun menggunakan metode pengkajian atau penelusuran studi literatur dan wawancara dengan pasien atau narasumber yang dilakukan pada periode Juli – Desember tahun 2021. Wawancara dengan pasien atau narasumber dibimbing secara langsung oleh Pembimbing Lapangan (Pembimbing I) dan secara tidak langsung oleh Pembimbing II. Hasil dari beberapa kegiatan ini menunjukkan bahwa apoteker baik di industri farmasi, PBF, maupun apotek memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas produk farmasi, pendistribusian produk farmasi, dan pelayanan kefarmasian. Selain itu, kegiatan ini penting dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengalaman dan pengetahuan seorang calon apoteker.

The professional practice of pharmacists was carried out at PT Dankos Farma, PT Anugerah Pharmindo Lestari, and Apotek Kimia Farma 352 Margonda from July-December 2021. This Pharmacist Professional Practice Report provides some information related to the role of pharmacists in applying Annex 1 Good Manufacturing Practices (GMP) Guide on Manufacturing of sterile drugs (GUI-0119) and Good Manufacturing Practices (GMP) 2018 Annex 1 on Manufacturing of Sterile Products, applying Corrective and Preventive Action (CAPA) in efforts to prevent and solving problems, designing customer qualification applications for PBF Anugerah Pharmindo Lestari, and carry out the process of remote pharmacy practice or Telefarma. The report was prepared using the study method or literature study search and interviews with patients or interviewees from July to December 2021. Interviews with patients or interviewees were guided directly by the Field Supervisor (Supervisor I) and indirectly by Supervisor II. The results of these activities indicate that pharmacists in the pharmaceutical industry, PBF, and pharmacies have a vital role in improving the quality of pharmaceutical products, distribution of pharmaceutical products, and pharmaceutical services. In addition, this activity is essential to increase the experience and knowledge of a prospective pharmacist."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Risalia
"Penyakit degeneratif disebabkan oleh berubahnya sel-sel tubuh yang mempengaruhi fungsi organ lain. Penyakit degeneratif menyumbang sekitar 71% kematian global yang setara dengan 41 juta orang per tahun. Penyakit degenerative di Indonesia meliputi hipertensi, diabetes melitus, stroke, dan kanker menunjukkan peningkatan dari tahun 2013 hingga 2018. Oleh karena itu, pengembangan dan promosi kesehatan sangat penting dalam mengatasi penyakit degeneratif dan upaya untuk mengurangi jumlah kematian global. Pembinaan pasien degeneratif menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh apotek untuk lebih mengetahui dan memahami pasiennya, dengan demikian pasien dapat memperoleh pelayanan dan pembinaan hubungan jangka panjang yang terbaik oleh apotek. Pembinaan pasien diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan pasien karena pasien dapat terkontrol pengobatannya. Salah satu metode dalam mengelola dan meningkatkan kualitas kesehatan pelanggan yang diterapkan oleh apotek kimia farma adalah kimia farma reminder. Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini membahas mengenai manfaat adanya kimia farma reminder, alur dari kimia farma reminder, serta respon pasien degenerative yang direminder. Kimia farma reminder adalah salah satu cara apotek kimia farma untuk membina pelanggan dan meningkatkan kesehatan masyarakat bagi penderita penyakit degeneratif dengan cara mengingatkan bahwa persediaan obat hampir habis sehingga diharapkan menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk segera melakukan pengecekan ke dokter. Kimia farma reminder memberikan hubungan timbal balik antara apotek dan pelanggan yang menguntungkan. Alur kimia farma reminder secara singkat yaitu penginputan data pasien – reminder – konfirmasi. Pengkajian Mutu Produk (PMP) merupakan salah satu penerapan sistem mutu industri farmasi yang diatur dalam CPOB 2018. Seluruh obat yang terdaftar perlu dilakukan pengkajian mutu produk termasuk produk ekspor. Hal ini untuk memastikan bahwa prosesnya konsisten, kesesuaian dengan spesifikasi bahan awal, bahan pengemas, dan produk jadi, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses. Pengkajian mutu produk biasanya dilakukan setiap tahun terhadap produk yang diproduksi tahun sebelumnya. Penyusunan laporan PMP menjadi tanggung jawab departemen Quality Assurance (QA). Penyusunan laporan PMP berbeda antar industri farmasi, namun harus sesuai dengan persyaratan CPOB. Laporan PMP di PT. Harsen Laboratories dikenal dengan Pengkajian Tahunan Atas Produk (PTAP). Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini membahas penyusunan laporan PTAP tahun 2020 untuk produk L tablet salut selaput yang diproduksi oleh PT. Harsen Laboratories. Hasil kajian PTAP meliputi bahan awal dan bahan x pengemas, pengawasan selama proses kritis dan pengujian produk jadi, hasil uji di luar spesifikasi, laporan penyimpangan, perubahan, izin edarregistrasi lokal dan ekspor, program pemantauan stabilitas dan tren yang tidak diinginkan, produk kembalian, keluhan, dan penarikan obat, Tindakan perbaikan terhadap proses/peralatan proses, komitmen pasca pemasaran, status kualifikasi peralatan dan sarana penunjang kritis, status validasi, teknis kontrak, inspeksi Badan POM, evaluasi sampel per tinggal, serta pemantauan lingkungan. Produk L tablet salut selaput pada peroide tahun 2020 memenuhi persyaratan spesifikasi mutu yang telah ditentukan.

Degenerative diseases are caused by changes in body cells that affect the function of other organs. Degenerative diseases account for about 71% of global deaths which is equivalent to 41 million people per year. Degenerative diseases in Indonesia including hypertension, diabetes mellitus, stroke, and cancer showed an increase from 2013 to 2018. Therefore, health development and promotion is very important in overcoming degenerative diseases and efforts to reduce the number of global deaths. The development of degenerative patients is one of the steps taken by pharmacies to better know and understand their patients, thus patients can obtain the best service and long-term relationship development by the pharmacy. Patient guidance is needed in order to improve the quality of patient's health because patients can control their treatment. One of the methods in managing and improving the quality of customer health that is applied by Apotek Kimia Farma is Kimia Farma Reminder. This Pharmacist Professional Practice Report discusses the benefits of having a pharma chemistry reminder, the flow of a Kimia Farma Reminder, and the response of degenerative patients who are reminded. Kimia Farma Reminder is one way for Apotek Kimia Farma to foster customers and improve public health for people with degenerative diseases by reminding that drug supplies are running low so it is hoped that it will raise awareness for the public to immediately check with the doctor. Kimia Farma Reminder provides a mutually beneficial relationship between pharmacies and customers. The flow of Kimia Farma Reminder briefly is inputting patient data – reminder – confirmation. Pengkajian Mutu Produk (PMP) is one of the applications of the pharmaceutical industry quality system regulated in the GMP 2018. All registered drugs need to be assessed for product quality, including export products. This is to ensure that the process is consistent, conforming to specifications for starting materials, packaging materials and finished products, to spot trends and identify needed improvements to products and processes. Product quality assessment is usually carried out annually on products produced the previous year. The preparation of the PMP report is the responsibility of the Quality Assurance (QA) department. The preparation of PMP reports differs between pharmaceutical industries, but must comply with GMP requirements. PMP report at PT. Harsen Laboratories is known as the Annual Product Review (PTAP). This Pharmacist Professional Practice Report discusses the preparation of the 2020 PTAP report for the film-coated tablet L product produced by PT. Harsen Laboratories. The results of the PTAP study include starting materials and packaging materials, supervision during critical processes and testing of finished products, out-of-spec test results, deviation reports, changes, xii local and export marketing permits, stability monitoring programs and unwanted trends, product returns, complaints, and withdrawal of drugs, corrective action on process/process equipment, post-marketing commitments, qualification status of critical supporting equipment and facilities, validation status, technical contracts, POM inspections, evaluation of samples per stay, and environmental monitoring. Product L film-coated tablets in the period of 2020 meet the requirements of the quality specifications that have been determined."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bonita Dochrist Teresa
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Standar pelayanan kefarmasian di apotek meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, serta pencatatan dan pelaporan. Sedangkan pelayanan farmasi klinik meliputi kegiatan pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat (PIO), konseling, pelayanan kefarmasian di rumah, pemantauan terapi obat (PTO) dan monitoring efek samping obat (MESO). Analisis ini dilakukan untuk memahami peran dan tanggung jawab apoteker di apotek serta mengetahui segala kegiatan di apotek, terutama cara penyimpanan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Pengumpulan data dilakukan di Apotek Roxy Jati Baru pada periode 8 Februari – 6 Maret 2021 dengan cara observasi cara penyimpanan sediaan farmasi dan alur pelayanan resep. Berdasarkan pelaksanaan tugas khusus terkait analisis penyimpanan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik di Apotek Roxy Jati Baru dapat disimpulkan bahwa penyimpanan sediaan farmasi sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun kegiatan pelayanan farmasi klinik hanya sebagian yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan karena konseling, home pharmacy care, pemantauan terapi obat, dan monitoring efek samping obat belum dilaksanakan dengan maksimal.

A drugstore is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. Pharmaceutical service standards in pharmacies include management standards for medicine, medical devices, and medical consumables as well as clinical pharmacy services. Pharmaceutical preparation management activities include planning, procurement, receipt, storage, destruction, control, and recording and reporting activities. While clinical pharmacy services include prescription assessment, dispensing, drug information services (PIO), counseling, pharmaceutical services at home, monitoring drug therapy (PTO), and monitoring drug side effects (MESO). This analysis was conducted to understand the roles and responsibilities of pharmacists in pharmacies and to know all activities in pharmacies, especially the storage of pharmaceutical preparations and clinical pharmacy services. Data collection was carried out at the Roxy Jati Baru Pharmacy in the period February 8th – March 6th 2021 by observing the drug storage method and the flow of prescription services. Based on the implementation of the drug storage method and clinical pharmacy services at the Roxy Jati Baru, it can be concluded that the drug storage is per applied legislation, but only part of the clinical pharmacy service activities are under the legislation because counseling, home pharmacy care, monitoring of drug therapy, and monitoring of drug side effects have not been carried out optimally."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Octa Linda Lestari
"Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Takeda Indonesia, PT Anugerah Pharmindo Lestari, Apotek Kimia Farma 352 Margonda. Tujuan dari pelaksanaan PKPA adalah untuk mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab seorang apoteker dan memahami serta melaksanakan kegiatan dalam berbagai bidang, baik industri, distributor maupun apotek secara teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian. Pada pelaksanaan PKPA juga dilakukan penyusunan tugas khusus yang berjudul “Pembuatan Standar Operating Procedure Penggunaan Alat Uji Ketebalan Bahan Pengemas PT Takeda Indonesia”, “Implementasi Alur dan Proses Kualifikasi Pelanggan Pada Rancangan Aplikasi APL Innovation Management System (IMS) di PT Anugerah Pharmindo Lestari”, dan “Pelaksanaan Home Pharmacy Cara pada Pasien Program Rujuk Balik (PRB) dengan Hipertensi di Apotek Kimia Farma 352 Margonda”. Penyusunan tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui, mengamati dan menganalisis implementasi tugas apoteker di bidang terkait.

Pharmacist Professional Work Practices are held at PT Takeda Indonesia, PT Anugerah Pharmindo Lestari, Apotek Kimia Farma 352 Margonda. The purpose of PKPA is to know and understand the roles and responsibilities of a pharmacist and understand and carry out activities in various fields, both industry, distributors and pharmacies, technically pharmaceutical and non-technical pharmacy. During the implementation of the PKPA, a special task was also carried out, entitled " reating Standard Operating Procedure of Usage of Thickness Tester for Packaging Materials at PT Takeda Indonesia's Quality Control Department", "Implementation of the Customer Qualification Flow and Process in the APL Innovation Management System (IMS) Application Design at PT Anugerah Pharmindo Lestari", and "Implementation of Home Pharmacy Method for Patients with Referral Program (PRB) with Hypertension at Apotek Kimia Farma 352 Margonda". The preparation of this special task aims to identify, observe and analyze the implementation of pharmacist duties in related fields."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>