Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathul Karimul Khair
"Studi ini menjelaskan dinamika masyarakat Kepulauan Tukang Besi dalam jaringan maritim Indonesia pada periode 1960-1990. Umumnya masyarakat kepulauan tersebut merupakan pelaut. Namun pulau-pulau utama di wilayah ini dapat dipetakan dalam tipologi yang berbeda, yakni: Wangi-Wangi sebagai produsen gerabah, Kaledupa yang dikenal sebagai penghasil tanaman pangan, Tomia yang unggul dengan produk ikan kering, dan Binongko sebagai pusat kerajinan besi. Komunitas Bajo yang telah membaur di kepulauan ini juga memainkan peran penting sebagai nelayan penyedia ikan segar. Pertukaran komoditas untuk memenuhi kebutuhan dasar kemudian membentuk pola-pola interaksi yang khas dalam masyarakat. Tetapi, sejumlah kebijakan nasional seperti relokasi pemukiman, perubahan regulasi perdagangan kopra, dan program motorisasi perahu layar mendorong terjadinya beberapa perubahan di kepulauan ini. Namun, respon masyarakat di setiap pulau terhadap perubahan itu juga berbeda sehingga menggeser pola interaksi sebelumnya. Studi ini menggunakan metode sejarah lisan yang didukung dengan analisis sumber-sumber arsip relevan. Di samping itu, studi ini menerapkan pendekatan konseptual strukturalisme-fungsionalis Radcliffe-Brown.


ABSTRACT

 

This study describes the dynamics of the Tukang Besi Archipelago islanders in the Indonesian maritime network from 1960-1990. Generally, the people of the islands are seafarers. However, the main islands in this region can be mapped in different typologies, namely: Wangi-Wangi as a pottery producer, Kaledupa which is known as a producer of food crops, Tomia which excels in dried fish products, and Binongko as a center for iron crafts. The Bajo community that has mingled in these islands also plays an essential role as fishers for fresh fish providers. The exchange of commodities to meet basic needs then forms the typical patterns of interaction in society. However, a number of national policies such as settlements relocation, changes in copra trade regulations, and sailboats motorization program led to some changes in the islands. However, the response of the people on each island to these changes was also different, thus shifting the previous pattern of interaction. This study uses an oral history method that is supported by an analysis of relevant archival sources. In addition, this study applies Radcliffe-Brown's structuralism-functionalist conceptual approach.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadir La Djamudi
"Fokus penelitian ini adalah bentuk dan makna reduplikasi bahasa kepulauan tukang besi dialek kaledupa di Kabupaten Waktobi, Bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk danmakna reduplikasi Bahasa kaledupa di kabpaten wakatobi. Metode penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dan tergolong penelitian lapangan (field reasearch). Data penelitian berupa bahasa lisan tentang reduplikasi dari informan. Pengumpulan data dengan metode simak dan catat, serta cakap. Data dianalisiskan menggunakan teknik, yaitu; (1) top down, (2) pilih ungsung langsung, (3) Teknik sematik. Penyajian hasil analisi data menggunakan metode penyajian formal dan informal. bentuk reduplikasi bahasa kepulauan tukang besi dialek kaledupa di kabupaten wakatobi meliputu: (1) reduplikasipenuh, (2) reduplikasi sebagian yang terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu; (a) dengan bentuk dasarnya bentuk tunggal, (b) dengan bentuk sdasarnya kompleks, hanya salah satu mandiri secara semantis. (c) dengan bentuk dasarnya bentuk kompleks, hanya salah satu mandiri secaratematis. (3) Reduplikasi dengan perubahan fonem; (4) Pengulangan semu. Makna reduplikasi bahasa kepulauan tukang besi dialek kaledupa di kabupaten wakatobi terdiri atas: (1) makna banyak yang tak tentu, (2) makna banyak bermacam-macam, (3) makna menyerupai, (4) menyatakan intensitas; (a) intensitas kualitas (kualitatif), (b)kuantitas (kualitatif), ataupun (c) intensitas frekuensi (frekuentatif), (5) kata kerja dapat menurunkan arti saling, (6) reduplikasi pada kata bilangan mengandung arti kolektif."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iki Darno Masa Putra
"Penelitian ini mengkaji Prefiks pembentuk verba dalam bahasa kepulauan Tukang Besi dialek kaledupa. Pemelihan jduul penelitian ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis tentang penggunaan prefis verba dalam lingkungan masyarakat Wakatobi khususnya kecamatan kaledupa secara keseluruhan. Teori yang digunakan penelitian ini adalah Teori Morfologi generatif yang dikemukakan oleh Halle dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik identifikasi morfem. Berdasarkan jenisnya penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat. Data penelitian ini adalah data lisan berupa verba berafiks yang dikumpulkan dari informan. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah simal libat cakap. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prefis pembentuk verba dalam bahasa kepulauan tukang besi dialek. Kaledupa terdapat prefis {hon}. {no-}, {he-},{po-}, {ni-}, {heka-}, {to-}."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Angelina
"Ketidakseimbangan persebaran aliran barang dari wilayah barat dan timur Indonesia dan infrastruktur transportasi laut di Indonesia yang belum berperan secara efektif, menyebabkan peningkatan biaya logistik dan perbedaan harga komoditas di wilayah barat dan timur Indonesia. Karena itu, perusahaan penyedia jasa pelayaran harus mampu untuk merancang jaringan logistik maritim Indonesia yang paling sesuai dengan kondisi maritim saat ini dan memberikan keuntungan terbesar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model pengambilan keputusan di setiap tingkatan (strategic, tactical, operational) dengan menentukan jenis kapal, rute pelayaran, dan alokasi kargo yang memberikan keuntungan maksimum. Dengan menggunakan Mixed Integer Programming, penelitian ini dapat memecahkan kombinasi dari ketiga permasalahan tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkannya model pengambilan keputusan perancangan jaringan logistik maritim di setiap tingkatan (strategic, tactical, operational) untuk menentukan jenis kapal, rute pelayaran, dan alokasi kargo secara bersamaan.
The imbalance of distribution of the flow of goods from western and eastern regions of Indonesia and sea transport infrastructure in Indonesia who have not served effectively, causing an increase in logistics costs and differences in commodity prices in the western region and eastern Indonesia. Therefore, the provider of shipping services should be able to design the Indonesian maritime logistics network that best suits with the current maritime conditions and provide the greatest benefits. This study aims to obtain a model of decision-making at all levels (strategic, tactical, operational) to determine the type of vessel, the shipping routes, and cargo allocation that gives the maximum profit. By using Mixed Integer Programming, this research may solve a combination of these problems. Results from this study is the obtainment of decision-making model maritime logistics network design at all levels (strategic, tactical, operational) to solve the fleet-design, ship-scheduling, and cargo routing problems by simultaneously."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza
"Tingginya biaya logistik di Indonesia disebabkan salahsatunya oleh ketimpangan perdagangan antara wilayah barat dan timur di Indonesia. Hal ini mengakibatkan perbedaan kesejahteraan antara kedua wilayah tersebut. Perencanaan pendulum nusantara sebagai salahsatu solusi pemerataan biaya logistik disebut menjadi pilihan tepat bagi pemerintah untuk menyejahterakan Indonesia. Penelitian ini mengoptimasi dua alternatif model perencanaan pendulum nusantara dengan memutuskan ketiga tingkat strategis, taktis, dan operasional dengan kombinasi rute yang berbeda-beda. Hasil optimasi memperlihatkan bahwa alternatif kedua dengan kombinasi empat pelabuhan menjadi yang paling produktif dalam hal keuntungan jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan kebijakan terkait rute pelayaran domestik

The high cost of logistics in Indonesia were caused by imbalances between trades on Western region and Eastern region in Indonesia. This has resulted in differences between the well-being of the region. Planning pendulum nusantara as a logistics cost equalization solution referred to be the right choice for the government to increases welfare of Indonesian people. This research is optimizing the planning models of two alternatives pendulum nusantara and decided the third level of strategic, tactical, and operational decision with a combination of some routes. Optimization results show that the second alternative with a combination of four ports became the most productive in terms of profit if compared to previous studies. This research is expected to help the retrieval of related policy cruise routes Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadeth Madelinee
"Sinetron telah lama menjadi bagian integral dari industri televisi di Indonesia, dan masih menjadi hiburan pilihan bagi banyak masyarakat Indonesia. Praktik product placement telah mendapatkan popularitas sebagai strategi pemasaran di industri hiburan, termasuk sinetron, sebagai cara halus untuk mempromosikan produk kepada penonton. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis praktik penempatan produk di sinetron Indonesia, dengan fokus pada contoh penempatan produk Lemonilo di sinetron Tukang Ojek Pengkolan. Data pada studi ini menggunakan data sekunder. Penelitian ini bersifat deskriptif dan metodologi yang digunakan adalah kajian literatur. Kesimpulan menunjukkan bahwa product placement dalam sinetron seringkali menyimpang dari esensi awal dari product placement dan memiliki implementasi yang cenderung berlebihan dan terlalu bersifat hard-selling

Soap operas have long been an integral part of the television industry in Indonesia, and is still the entertainment of choice for many Indonesians. The practice of product placement has gained popularity as a marketing strategy in the entertainment industry, including sinetron, as a subtle way to promote products to the audience. This paper aims to analyse the practice of product placement in Indonesian soap operas, focusing on the example of Lemonilo product placement in the soap opera Tukang Ojek Pengkolan. The data in this study uses secondary data. This research is descriptive and the methodology used is literature review. The conclusion shows that product placement in soap operas often deviates from the original essence of product placement, which is implicit promotion, and has an implementation that tends to be explicit and too hard-selling.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Utoro Wibowo
"Community housing atau cohousing merupakan suatu konsep perumahan yang berlandaskan komitmen dari para penghuninya untuk hidup bersama. Di negara barat cohousing banyak diterapkan dan dapat diterima masyarakat. Pada skripsi ini penulis mencoba meninjau interaksi sosial dan kebersediaan masyarakat kota di Indonesia terhadap konsep cohousing. Studi awal yang dilakukan adalah mengamati desain cohousing yang sudah terealisasi di luar negeri, yaitu pada Nevada City dan Wild Sage Cohousing. Kemudian studi dilanjutkan dengan mengamati secara langsung interaksi sosial masyarakat kota pada Perumahan Greenland, Sawangan dan RW 01 Cikini, Jakarta Pusat. Penulis juga menyebarkan kuesioner yang berisikan pertanyaan sehubungan dengan interaksi sosial dan desain community housing. Dari hasil studi pada kedua perumahan tersebut terlihat bahwa interaksi sosial warga di sana cukuplah tinggi dan memungkinkan untuk penerapan konsep cohousing. Namun berdasarkan hasil kesioner yang didapat ada ketidaksetujuan warga terhadap beberapa aturan desain cohousing yang berkembang di Amerika Serikat. Apabila Indonesia ingin mengadopsi desain semacam itu maka diperlukan penyesuaian lebih lanjut agar dapat diterima masyarakat dengan baik.

Community housing or cohousing is a housing concept which is based on occupant's commitment for living together. There are many cohousing projects built in west countries and accepted by their society. In this undergraduate thesis, The writer tried to do observation about social interaction and willingness of Indonesian urban society toward community housing concept. The early study tried to observe two abroad cohousing designs, Nevada City dan Wild Sage Cohousing. Then the observation continued to see social interaction of Indonesian urban society in Greenland Forest Park, Sawangan and RW 01 Cikini, Jakarta Pusat. The writer also spread questionnaire about social interaction and cohousing design to them. The observation showed that those people have a good social interaction and cohousing concept is possible to build in Indonesia. But, from the collected questionnaire, there are disagreement with some progressive rules from American cohousing. If Indonesia want to adopt some of those designs, it needs further adjustment so community housing would be accepted by Indonesian society."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Shantyabudi
"Beberapa faktor seperti meningkatnya tuntutan masyarakat akan angkutan, tidak mencukupinya lapangan pekerjaan bagi sebagian anggota masyarakat, kurang mencukupinya angkutan umum yang tersedia baik dari segi jumlah maupun pelayanan, dan masih banyaknya lokasi-lokasi yang tidak terjangkau angkutan umum yang resmi serta masih terdapatnya silih pendapat tentang keberadaan ojek; melatar belakangi penulis untuk ingin lebih memahami masalah sosial tersebut.
Menulis tentang tukang ojek juga didorong oleh ketertarikan penulis, dimana keberadaan ojek tetap dibutuhkan walaupun di beberapa jalan tertentu telah tersedia angkutan yang resmi; sehingga menjadikan ojek secara normatif melanggar. Sesungguhnya keberadaan ojek menjadi pesaing bagi angkutan yang resmi maupun antar tukang ojek itu sendiri, karena ojek tidak diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
Mereka sehari-hari begitu aktif mengantar penumpang pada rute-rute angkutan resmi dengan memungut ongkos. Tidak seperti angkutan resmi pada umumnya, tidak terdapat kewajiban membayar pajak bagi ojek karena memungut biaya dari masyarakat. Adanya ketimpangan ini tidak mendorong terjadinya konflik antara tukang ojek dengan angkutan resmi lainnya. Hanya saja ojek tampak seringkali lebih menonjol dilapangan, karena mereka justru banyak menempati lokasi-lokasi yang dilarang untuk parkir. Apakah menjadi tukang ojek merupakan suatu pilihan profesi, atau karena kondisi tertentu orang memilih ojek sebagai salah satu alternatif yang sifatnya kontemporer?.
Dengan demikian, maka penulisan ini ingin mengkaji melalui konsep-konsep interaksi sosial dan teori pertukaran (yang juga melandasi terjadinya hubungan-hubungan sosial), bagaimana tukang ojek melakukan interaksi dengan pihak-pihak tertentu selama melakukan pekerjaannya. Penulisan ini ingin mengetahui dan memahami sekaligus menggambarkan adanya aturan-aturan yang dijadikan pedoman untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapai serta adakah solidaritas yang tumbuh diantara mereka bila menghadapi ancaman.
Untuk menambah bobot dalam menganalisa gejala sosial yang diamati pada tukang ojek, maka juga dilakukan pandangan dari berbagai sudut pandang; khususnya yang menyangkut kerawanan-kerawanan yang menjadi potensi konflik dimana konflik-konflik yang muncul seringkali berkaitan erat dengan masalah keamanan dan ketertiban. Mengupayakan terpeliharanya keamanan dan ketertiban merupakan peran dari organisasi kepolisian.
Penulisan ini didasari atas hasil penelitian yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data; metode pengamatan dan wawancara; dimana hasilnya menunjukkan adanya pedoman berupa aturan-aturan tidak tertulis yang diyakini dan dipedomani dapat menjamin tercapainya tujuan para tukang ojek. Wujud solidaritas yang ada berupa tolong menolong antar sesama tukang ojek, maupun tindakan anarkis/pengeroyokan terhadap mereka yang melakukan kejahatan. Rasa solider tersebut terpelihara, karena beberapa alasan/latar belakang yang relatif sama diantaranya : warga Pekayon (Betawi), menghadapi ancaman yang sama dan pendidikan rendah.
Dengan memperoleh gambaran tentang tukang ojek ini, diharapkan akan dapat diperoleh pemikiran-pemikiran lain yang berkembang, baik bagi bidang akademis maupun teknis dilapangan; karena tidak dapat dipungkiri bahwa selama masih ada anggota masyarakat yang membutuhkan, maka ojek akan tetap ada."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T7077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rendi Yusup
"Syair dapat dikatakan sebagai salah satu jenis puisi lama Melayu. Syair dikenal sebagai media untuk mengungkapkan isi hati seseorang tentang suatu peristiwa di masa tertentu. Berdasarkan hal tersebut, penulis memilih Syair Singapura Terbakar yang telah dibukukan oleh Sweeney (2006) sebagai objek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses interaksi sosial masyarakat Singapura tahun 1800-an dalam Syair Singapura Terbakar. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka untuk menganalisis teks syair tersebut. Metode tersebut bertujuan untuk memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi di dalam teks syair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Syair Singapura Terbakar terdapat dua jenis proses interaksi sosial, yaitu asosiatif dan disosiatif. Dalam proses asosiatif, terdapat tiga bentuk proses interaksi sosial, yaitu kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Sementara itu, dalam proses disosiatif, hanya ditemukan satu bentuk proses interaksi sosial, yakni pertentangan (konflik).

Syair is the one of the oldest types of Malay poetry. It is known as a medium to express one's heart about an events at a certain time. Based on this, the authors chose Syair Singapura Terbakar which was recorded by Sweeney (2006) as the object of research. The purpose of this study is to explain the process of social interaction among Singaporeans in the 1800s in Syair Singapura Terbakar. The author uses a qualitative descriptive method with a literature study approach to analyze the text of the poem. This method aims to describe certain individuals or groups carefully about the conditions and symptoms that occur in the poetry text. The results showed that in Syair Singapura Terbakar there are two types of social interaction processes, namely associative and dissociative. In associative, there are three forms of the social interaction process, including cooperation, accommodation, and assimilation. In dissociative, only one form of social interaction process is found, namely conflict.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tagore, Rabindranath, 1861-1941
Jakarta: Pustaka Jaya , 1996
823.92 TAG gt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>