Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173565 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurrochmah Febrianti Nadyasari
"Technostress dapat muncul selama seseorang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pekerjaannya, khususnya pada pustakawan perguruan tinggi dalam mengadakan digital scholarship di Indonesia. Pustakawan memanfaatkan TIK untuk memberikan informasi secara daring, salah satunya menyebarkan hasil penelitian dari penelitian dosen, mahasiswa. Digital scholarship hadir disebabkan terjadi pergeseran pengajaran, pembelajaran, dan penelitian dari tatap muka ke tatap maya. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat technostress dari enam variabel secara deskriptif dan mengetahui hubungan antara data demografi dengan technostress pustakawan perguruan tinggi selama pandemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian adalah 92 pustakawan perguruan tinggi di Indonesia yang dikumpulkan melalui kuesioner. Hasil penelitian mengungkapkan pustakawan perguruan tinggi di Indonesia mengalami technostress yang rendah selama pandemi. Penelitian ini menujukkan adanya perbedaan yang signifikan antara technostress dengan data demografi, kecuali jabatan. Penelitian ini bermanfaat sebagai referensi untuk penelitian masa depan tentang technostress dan meninjau kebijakan terkait digital scholarship yang dapat diterapkan di perpustakaan perguruan tinggi Indonesia.

Technostress can occur when individuals use information and communication technology (ICT) in their work, and academic librarians in Indonesia who work in digital scholarship are especially susceptible. Librarians use ICT to provide information to the academic community, and one of their roles is to disseminate research results from researchers, lecturers, and students. The importance of digital scholarship, mainly due to a shift towards digital teaching, learning and research in the academic institution from face-to-face to virtual. This study aims to measure the technostress level through six variables and investigates the significant differences between the technostress levels of academic librarians in Indonesia based on demographic data during the pandemic. This study uses a quantitative approach its research subjects are 92 academic librarians in Indonesia, and data is collected through questionnaires. The results reveal that academic librarians in Indonesia tended to experience low technostress during the pandemic. Other results show a significant different between technostress and demographic data, except for job position. This research is helpful as a reference for future studies on technostress and for reviewing policies related to digital scholarship that may be implemented in academic libraries in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Rahma Novandi
"Kemampuan pustakawan yang berkembang selama masa pandemi dan terus dimanfaatkan pada pasca pandemi yang beradaptasi dengan keadaan sangat dibutuhkan. Pustakawan harus berupaya untuk meningkatkan kemampuan yang dimilikinya dengan inovasi dalam berbagai layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peningkatan kemampuan Pustakawan Perpustakaan UI selama masa pandemi. Pendekatan penelitian pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama masa pandemi, pustakawan di Perpustakaan UI memiliki kemampuan baru baik di bidang kepustakawanan maupun di luar kepustakawanan. Kemampuan tersebut antara lain peningkatan kemampuan dalam mengolah data, peningkatan kemampuan dalam melakukan komunikasi, kemampuan mengajar secara daring, membuat konten di media sosial, memperbaiki server website, dan kemampuan lain di luar bidang kepustakawanan. Selain itu yang menjadi hal menarik berkaitan dengan kemampuan pustakawan di Perpustakaan UI di masa pandemi adalah kemampuan beradaptasi dengan teknologi informasi. Hal ini sebagai dampak dari pandemi yang membuat pekerjaan dan layanan di perpustakaan sempat ditutup.

The ability of librarians who have developed during the pandemic and continue to be utilized in the post-pandemic period that adapts to circumstances is urgently needed. Librarians must strive to improve their capabilities with innovation in various services. This study aims to identify how to increase the ability of UI Librarians during a pandemic. The research approach in this research is qualitative with interview, observation, and document analysis methods. The results of the study showed that during the pandemic, librarians at the UI Library had new abilities both in librarianship and outside of librarianship. These capabilities include increasing ability to process data, improving communication skills, online teaching skills, creating content on social media, repairing website servers, and other capabilities outside the librarianship field. Apart from that, what is interesting about the ability of librarians at the UI Library during a pandemic is the ability to adapt to information technology. This is as a result of the pandemic which has temporarily closed work and services in the library."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prakoso Putra Permono
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh fenomena Covid-19 yang menunjukkan indikasi adanya ancaman terorisme yang nyata. Dalam studi kajian terorisme dan kajian keamanan secara lebih luas kondisi pandemi belum dibahas dalam kerangka yang cukup luas, salah satunya sebab Covid-19 memang merupakan fenomena baru yang mengejutkan peradaban umat manusia abad 21. Pembahasan yang kini tersedia masih berkutat pada potensi ancaman penggunaan senjata biologis sebagai ancaman keamanan oleh aktor negara maupun non negara. Jarak pandemi global dengan dampak dahsyat terakhir yaitu Flu Spanyol terjadi tahun 1918 dan baru kembali muncul pada akhir tahun 2019 dalam bentuk Covid-19. Jangka waktu tersebut membuat kajian terhadap potensi ancaman terorisme yang lebih luas dari suatu pandemi, relasinya dengan internet dan informasi, serta dampaknya bagi masyarakat tidak cukup berkembang. Pada saat yang bersamaan pandemi Covid-19 di dunia mendapatkan sorotan khusus dari kelompok teror lintas latar belakang, sedangkan di Indonesia terdapat indikasi peningkatan aktivitas kelompok teror baik di dunia maya maupun dunia nyata. Dari indikasi tersebut media justru memberitakan fenomena yang berkebalikan, oleh sebab itu tesis ini akan menganalisis narasi yang beredar di jaringan media sosial kelompok teror pada masa pandemi dan kemudian merumuskan pendekatan untuk menghadapinya. Pendekatan yang digunakan dalam tesis ini ialah pendekatan etnografi digital. Adapun teori dasar yang digunakan dalam memahami nature ancaman teror dan kelompok teror pada penelitian ini ialah teori pilihan rasional. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat data narasi seruan kelompok teror untuk menjalankan aksi terorisme atau seruan delegitimasi pemerintah yang berujung pada peningkatan radikalisasi dan ancaman terorisme yang nyata di lapangan terhadap target-target khusus seperti kelompok etnis minoritas keturunan Tionghoa.

This thesis was conducted based on the Covid-19 phenomena that shown clear terrorism threat indications. In the field of terrorism studies and security studies in general, a pandemic has not been covered in a more comprehensive perspective, one of the reasons is that in particular, Covid-19 is a completely new phenomenon that shocked humankind’s 21st century civilization. Currently, available sources in both fields are still surrounded by the use of biological weapons by state or non-state actors. The distance from the latest infamous Spanish Flu in 1918 and re-emerges in the form of the Covid-19 at the end of 2019 caused a lack of study on contemporary terrorism threat during a pandemic, its relation to the internet and the age of information, and its impact on the society. Amid the Covid-19 pandemic, terrorist groups from various backgrounds have shown great interest in the pandemic itself, in the case of Indonesia in particular there are increasing activities of terrorist groups both in social media and in the real world. But, on the contrary, in the first phase of the pandemic in Indonesia, some media takes the threats slightly. This thesis analyzes the terrorist group’s narratives in social media during the pandemic and its relation to the real-world event to formulates the prevention measure that could be taken. This thesis uses digital ethnography as the approach, and to understand the nature of terrorism threats, this thesis uses the rational choice theory. This research found that there are narratives to launch attacks, delegitimating the government that will increase radicalization potential and terrorist threat in the real world to various targets including the minority Chinese-Indonesian from Indonesia-based terrorist group particularly ISIS affiliates."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husen Haykal
"Penelitian ini membahas pengaruh yang ditimbulkan oleh gaya kepemimpinan jarak jauh terhadap kinerja karyawan melalui psychological capital dan technostress sebagai variabel moderator pada karyawan di Jakarta yang sedang melaksanakan skema kerja work from home pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan survei daring dalam penarikan datanya. Jumlah responden yang didapat sebanyak 201 karyawan. Dalam penganalisaan data, penelitian ini menggunakan uji kolerasi dan teknik multiple hierarchical regression melalui software SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa long distance leadership memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, technostress, serta psychological capital. Kemudian, kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh technostress dan psychological capital. Hasil juga menjelaskan bahwa technostress tidak memiliki pengaruh moderasi kepada hubungan long distance leadership terhadap kinerja karyawan, akan tetapi psychological capital memediasi hubungan antara long distance leadership terhadap kinerja karyawan.

This study discusses the influence of long distance leadership on employee performance through psychological capital and technostress as a moderator variable on employees in Jakarta who are implementing work from home schemes during the Covid-19 pandemic. This study uses a quantitative approach by distributing online surveys to collect data. The number of respondents obtained as many as 201 employees. In analyzing the data, this research uses correlation test and multiple hierarchical regression technique through SPSS software. The results show that long distance leadership has an influence on employee performance, technostress, and psychological capital. Then, employee performance is also influenced by technostress and psychological capital. The results also explain that technostress does not have a moderating effect on the relationship between long distance leadership and employee performance, but psychological capital mediates the relationship between long distance leadership and employee performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattisahusiwa, Amanda Ferdina
"Skripsi ini membahas tentang penanganan Technostress pustakawan: studi kasus di Perusahaan Konsultan. Technostress merupakan suatu fenomena yang terjadi pada seorang individu disebabkan ketidakmampuannya menghadapi perkembangan teknologi serta penggunaan teknologi secara terns menerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab serta bentuk Technostress yang dialami pustakawan di perusahaan konsultan serta untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Wawancara dilakukan kepada tiga pustakawan dan kuisioner dibagikan kepada 14 pekerja di perusahaan tersebut yang menggunakan jasa pustakawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pustakawan merasakan komponen Technostress (kebanjiran informasi, perilaku yang menunjukkan kecemasan, dan faktor organisasi). Bentuk Fisik Technostress yang dirasakan adalah sakit kepala, mata, bahu, pergelangan tangan, dan punggung bagian belakang. Sedangkan, bentuk psikologis Technostress yang dirasakan adalah merasakan kebanjiran informasi, perasaan tidak nyaman dalam bekerja (bad mood} dan turunnya motivasi dalam bekerja, perasaan di bawah tekanan kerja, dan merasakan adanya ketidakpastian peran kerja. Selama ini pihak manajemen telah memberikan upaya penanganan Technostress terhadap pekerjanya. Namun, penanganan dirasakan belum berjalan efektif, sebab belum menyentuh akar permasaiahannya. Penanganan tersebut lebih diwujudkan pada kegiatan (event) relaksasi tahunan dan Work Live Balance (kegiatan olahraga bulanan penyeimbang kerja) yang memungut biaya kepada anggotanya, sehingga tidak semua pekerja mengikutinya. Untuk mendapatkan penanganan yang efektif, penanganan lebih baik difokuskan pada pemberian pelatihan teknologi, seperti pelatihan `Hands-On', membuat sistem yang jelas maupun memberikan kemampuan untuk mengorganisasikan dan menyaring informasi yang berlebihan, memberikan penyuluhan kesehatan maupun fasilitas kebugaran, memberikan pengaturan prioritas pekerjaan, menambah seorang pustakawan untuk membantu kinerja pustakawan lainnya, serta meninjau kembali kebijakan manajemen (terkait dengan gaji, pangkat dan pembagian tugas kerja)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S15032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: CV. Sagung Seto, 2007
025.04 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sagung Seto, 2007
025.106 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Rospitasari
"Penelitian ini berfokus pada kekerasan simbolik yang dialami oleh perempuan yang memiliki multi-peran sebagai seorang ibu, istri, dan mahasiswa pendidikan pasca-sarjana. Konteks pandemic Covid-19 memberikan beban ganda yang sangat signifikan terhadap perempuan yang harus mengikuti perkuliahan online. Tanggung jawab mereka menjadi tumpang tindih karena tidak ada batas tempat antara pekerjaan rumah tangga dan tugas perkuliahan. Dalam perspektif feminis, beban ganda ini merupakan implikasi dari konstruksi gender yang mengakar pada masyarakat tentang domestifikasi perempuan. Ideologi patriarki yang tertanam kuat pada keluarga membuat perempuan menanggung semua beban, baik secara fisik, psikologis, dan ekonomi. Berdasar pada Teori Kekerasan Simbolik Pierre Bourdieu, penelitian ini hendak membongkar dominasi patriarki yang terselubung dalam bahasa, simbol, dan representasi. Dengan menggunakan metode fenomenologi, penelitian ini menemukan bahwa cinta, rasa bersalah, dan kekeluargaan memiliki dominasi dalam mengukuhkan doxa patriarki yang membentuk habitus perempuan untuk selalu mengalah dan berkorban kepada suami, kakak laki-laki, dan ayahnya. Adanya proses misrecognition, condescension, consent, and complicity membuat perempuan tidak sadar atas penindasan dan subordinasi yang menimpanya. Kapital ekonomi (penghasilan) dan kapital budaya (gelar pendidikan) yang dimiliki oleh Scholarship Momstudent justru diarahkan untuk mereproduksi budaya patriarki secara homology di berbagai arena kehidupannya. 

This study focuses on the symbolic violence experienced by women who have multiple roles as mothers, wives, and graduate education students. The context of the Covid-19 pandemic places a very significant double burden on women who have to attend online lectures. Their responsibilities become overlapping because there is no place limit between household work and coursework. In a feminist perspective, this double burden is an implication of the gender construction that is rooted in society regarding the domestication of women. The patriarchal ideology that is firmly entrenched in the family makes women bear all the burdens, both physically, psychologically, and economically. Based on Pierre Bourdieu's Theory of Symbolic Violence, this study aims to uncover the hidden patriarchal domination of language, symbols, and representations. By applying the phenomenological method, this research finds that love, guilt, and kinship have the dominance in strengthening the doxa of patriarchy that forms the habitus of women to always succumb and sacrifice to their husbands, older brothers, and fathers. The existence of a process of misrecognition, condescension, consent, and complicity makes women unaware of the oppression and subordination that befell them. The economic capital (income) and cultural capital (education degree) owned by the Scholarship Momstudents are precisely directed to reproduce patriarchal culture homology in the various arenas of their life."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munifah Ramadanti Sahi
"Penelitian ini melihat bagaimana mahasiswa pekerja menghadapi konflik peran atas konsekuensi dari peran gandanya di tengah pandemi Covid-19. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi di media sosial, studi ini
akan memaparkan perjalanan mahasiswa pekerja di Indonesia diikuti dengan beragam dinamika yang harus mereka hadapi. Mahasiswa pekerja sebagai agen aktif tidak hanya diam melihat pergerakan struktur yang ada, tetapi memiliki cara-cara khusus untuk mulai bertindak, mengambil bagian, memutuskan hal sesuai dengan kehendaknya, dari apa yang disebut sebagai agensi dan didasari oleh intensi dalam diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa pekerja memiliki bentuk-bentuk negosiasi dan
manajemen solusi ketika menghadapi konflik peran yang terjadi, yang berkaitan erat dengan kontribusi teknologi melalui kebijakan yang muncul pada masa pandemi Covid-19, seperti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Work From Home (WFH)

The study sees how working college students face the inter-role conflicts over the consequences of their multiple roles in the middle of the Covid-19 pandemic. By using in-depth interviews and observation on social media, this study will describe the journey of working college students in Indonesia, followed by the various dynamics they have to face. Working college students as active agents are not only silent in seeing the movement of the existing structure but also have particular ways to start acting, take part, and decide things according to their will, from what is called the agency and based on their intentionality. The result shows that working college students have forms of negotiation and solution management when facing inter-role conflicts that occur, which are closely related to the contribution of technology through policies that emerged during the Covid-19 pandemic, such as Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) and Work From Home (WFH)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aryo Duta Negara
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses reproduksi neoliberal subjectivity dalam partisipasi mahasiswa sarjana dalam remote working internship dan konstruksi rasionalitas neoliberal mahasiswa. Perubahan metode kerja yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 meningkatkan minat mahasiswa untuk secara sukarela mengikuti magang dan membangun nilai-nilai neoliberal. Masih minim penelitian tentang neoliberal governmentality, neoliberal subjectivity, dan rasionalitas neoliberal. Peneliti berpendapat bahwa minat siswa yang meningkat untuk secara sukarela melakukan remote working internship mereproduksi subjektivitas neoliberal dan membentuk rasionalitas neoliberal. Dengan menggunakan konsep Foucault tentang neoliberal governmentality, konsep neoliberal subjectivity, dan konsep rasionalitas neoliberal, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa remote working internship menghasilkan subjektivitas neoliberal pada mahasiswa dan menciptakan rasionalitas mahasiswa sebagai pelaku ekonomi yang rasional. Penelitian studi kasus ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi digital terhadap individu yang secara sukarela mengikuti magang kerja jarak jauh antara Maret 2020 – Desember 2022.

This research aims to understand the process of the reproduction of neoliberal subjectivity in undergraduate university students’ participation in voluntary remote working and the construe of students’ neoliberal rationality. Changes to working methods caused by COVID-19 pandemic raised students’ interest in voluntarily partaking in internships and garnered neoliberal values. There is still minimal research regarding neoliberal governmentality, neoliberal subjectivity, and neoliberal rationality. The researcher argues that the students’ rising interest in voluntarily partaking in remote working internships reproduce neoliberal subjectivity and form neoliberal rationality. By using Foucault’s concept of neoliberal governmentality, concept of neoliberal subjectivity, and concept of neoliberal rationality, the findings of this research shows that remote working internship produce students’ neoliberal subjectivity and construe students’ rationality as rational economic actors. This case study uses a qualitative method with in-depth interview and digital observation on individuals who have voluntarily participated in a remote working internship in March 2020 – December 2022."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>