Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158445 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teten Derichar
"Meskipun diklasifikasikan sebagai teknologi berbiaya tinggi, udara bertekanan diterapkan dalam berbagai aplikasi industri. Sebagian besar penggunanya memiliki pengetahuan yang kurang tentang efisiensi sistem udara bertekanan, Tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan konservasi energi pada sistem udara tekan di industri menufaktur dengan menyajikan perhitungan keekonomian peluang konservasi energi yang dapat dilakukan dan membandingkannya dengan penghematan berdasarkan hasil pengukuran setelah pelaksanaan pekerjaan konservasi energi dilaksanakan.
Dengan menyajikan perhitungan penghematan yang dapat diperoleh, pengguna udara tekan akan lebih meyakini bahwa program konservasi energi yang dilakukan akan menguntungkan mereka dan dapat memicu mereka melakukan investasi untuk pelaksanaan program konservasi energi, sehingga program konservasi energi dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Kebocoran udara yang berlebihan dan pipa distribusi udara tekan yang tidak efisien adalah salah satu penyebab meningkatnya biaya energi. Memperbaiki masalah ini akan mengurangi biaya konsumsi listrik kompresor secara signifikan. Dari hasil pengukuran diperoleh data bahwa dengan perbaikan kedua hal tersebut konsumsi energi dapat berkurang sebesar 25%. Deviasi antara hasil perhitungan dan hasil pengukuran setelah perbaikan adalah sebesar 2,75 %.

Although classified as a high-cost technology, compressed air is applied in a wide range of industrial applications. Most of its users have insufficient knowledge of the efficiency of compressed air sistems, this paper aims to improve the energy conservation program in compressed air sistems in the manufacturing industry by calculating the savings from energy conservation opportunities that can be done and comparing them with savings from measurement results taken after the implementation of energy conservation work is carried out.
By presenting the calculation of the savings that can be obtained, compressed air users will be more confident that the energy conservation program to be carried out will benefit them, thereby triggering them to make investments for the implementation of energy conservation programs, so that energy conservation programs can be implemented better.
Excessive air leakage and inefficient of compressed air distribution pipes are some of the causes of rising energy costs. Fixing this problem will significantly reduce the cost of compressor electricity consumption. From the results of measurements after improvement, data were obtained that with the improvement of both factors, energy consumption can be reduced by 25 percent. The deviation between the results of the calculation of savings and the results of measurements after improvement is 2.75 percent
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia merupakan Salah satu negara berkembang yang pertumbuhan tingkat populaslnya mengalarni peningkatan yang cukup tinggi dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan tingkat populasi ini mengakibatkan tingginya tingkat konsumsi energi Indonesia pada sumber daya yang jumlahnya terbalas ini. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kelangl-caan sumber daya alam tersebut perlu dipikirkan cara unluk mencari altematif sumber daya atau sumber energi serta cara unruk mempergunakan sumber daya tersebut dengan efektif dan etlsien.
Salah satu cara untuk mempergunakan energi secara eflsien adalah dengan penerapan label hemat energi pada peralatan listrik yang memiliki potensi penghematan yang cukup tinggi, yakni kulkas, Air Conditioning, dan lampu listrik.
Penerapan label ini merupakan bagian dari kegiatan slandarisasi energi yang dapat rnemberikan dampak positif bagi para pelaku pasar, yakni produsen, konsumen dan juga bagi negara.
Hal terpenting dalam labelisasi peralatan listrik ini adalah mengetahui besamya potensi penghematan yang clihasilkan. Besarnya potensi penghematan ini panting untuk diketahui untuk dapat lebih merangsang masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam program konservasi energi di Indonesia.
Untuk dapat mengetahui besamya potensi penghematan energi ketiga peralatan listrik yang dibahas pada skripsi ini, data yang diperlukan adalah perkembangan produksi yang terjadi dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil produksi kernudian dilakukan peramalan sampai dengan tahun 2010. Dan setelah hasil peramalan diperoleh, langkah terakhir adalah menghitung potensi penghematan energi dengan mempergunakan asumsi-asumsi yang ada."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Thomas Wijaya
"Penggunaan bahan bakar minyak pada lokomotif diesel akan menghasilkan emisi khususnya senyawa CO2 yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Salah satu moda transportasi umum di Indonesia yaitu kereta khususnya kereta antar kota saat ini masih menggunakan mesin diesel sebagai sumber energi utamanya. Untuk itu, perlu dikembangkan solusi penggunaan sumber energi bebas emisi yaitu fuel cell beserta strategi manajemen energi (EMS) untuk kereta hibrid di mana kebutuhan daya kereta dapat didistribusikan dari sistem distribusi daya lainnya seperti baterai, supercapacitor, dan jaringan suplai daya DC. Besar kebutuhan daya kereta yang akan didistribusikan dari sistem perlu diestimasi dengan mengevaluasi profil kecepatan dan geometri lintasan di sepanjang siklus perjalanan kereta. Setelah estimasi kebutuhan daya kereta dilakukan, distribusi daya dari masing-masing sistem penyimpanan energi akan diatur menggunakan algoritma strategi manajemen energi berbasis aturan dan optimasi yang kemudian akan dianalisis performanya berdasarkan perhitungan biaya yang dihasilkan. Berdasarkan hasil simulasi pada model empiris kereta hibrid mode ganda, diperoleh biaya selama siklus perjalanan kereta yaitu sebesar 18,48 € untuk strategi state machine control (SMC) dan sebesar 17,6 € untuk strategi equivalent consumption minimization strategy (ECMS). Selain itu, dapat diketahui bahwa model electric-circuit dapat lebih menggambarkan perilaku dinamis konverter dalam meregulasi arus fuel cell dan baterai, serta tegangan DC bus.

The use of fuel oil in diesel locomotives will produce emissions, especially CO2 compounds that cause global warming. One of the modes of public transportation in Indonesia, namely trains, especially intercity trains, currently still uses diesel engines as its main energy source. For this reason, it is necessary to develop solutions for using emission-free energy sources, namely fuel cells along with an energy management strategy (EMS) for hybrid trains where the train's power demand can be distributed from other power distribution systems such as batteries, supercapacitors, and DC power supply networks. The amount of train power required to be distributed from the system needs to be estimated by evaluating the speed profile and track geometry throughout the train cycle. After the estimation of the train's power demand is made, the power distribution of each energy storage system will be adjusted using a rule-based and optimization based energy management strategy algorithm which will then be analyzed for its performance based on the resulting cost calculations. Based on the simulation results on a empirical model of dual-mode hybrid train, the cost during the entire train cycle is 18.48 € for the state machine control (SMC) strategy and 17.6 € for the equivalent consumption minimization strategy (ECMS). In addition, it can be seen that the electric-circuit model can better describe the dynamic behavior of the converter in regulating the fuel cell and battery currents, as well as the DC bus voltage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Littler, John
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1984
696 LIT d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nandhika Azhardinan Noor
"Semakin langkanya sumber daya alam yang dibutuhkan untuk membangkitkan energi listrik membuat kita sebagai penggunanya melakukan penghematan energi listrik. Penelitian yang dilakukan pada tulisan ini bertujuan untuk mengetahui besarnya potensi pemborosan energi listrik pada salah satu gedung kuliah di Fakultas Teknik Universitas Indonesia sehingga dapat dilakukannya langkah-langkah penghematan terhadap pemborosan tersebut. Penelitian yang telah dilakukan menggunakan data hasil dari pengamatan terhadap pola operasi konsumsi energi listrik untuk mengetahui besar nilai penggunaan energi listriknya.
Besar potensi pemborosan energi dihitung dengan mengurangi penggunaan energi berdasarkan perbaikan teknis peralatan listrik dan perbaikan operasi penggunaan energi listrik. Sehingga, didapatkan besar nilai potensi pemborosan energi pada khususnya ruang kelas di Gedung Ruang Kuliah Bersama 2 FTUI sebesar 10553,5235 kWh/bulan dan total penghematan yang dapat dilakukan dalam rupiah yaitu sebesar Rp7.756.781,096.

The scarcity of natural resources needed to generate electrical energy makes us as users to save electricity. The research conducted in this paper aims to determine the magnitude of the potential waste of electrical energy in one of the lecture buildings at the Fakultas Teknik Universitas Indonesia so that it can be done austerity measures against the waste. The research that has been done using data from the observation of the operation pattern of electrical energy consumption to know the value of the use of electrical energy.
The potential energy wastage is calculated by reducing energy use based on technical improvements of electrical equipment and improving the operation of electrical energy usage. Thus, the value of potential energy wastage in particular classrooms in the Building of Joint Classroom 2 Faculty of Engineering, Universitas Indonesia of 10553.5235 kWh month and total savings that can be done in rupiah amounting to Rp7.756.781,096.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yales Vivadinar
"Penelitian ini bermaksud untuk melihat pengaruh faktor efisiensi dan faktor pembentuk utama determinan lainnya, serta pengaruh pola pemanfaatan energi pada proses produksi manufaktur dalam membentuk tingkat konsumsi energi dan intensitas energi sektor ini pada periode 2005-2013. Pendekatan Top-down dengan metode penguraian dekomposisi telah diterapkan pada kedua data agregat di atas, dan menjelaskan bahwa determinan di balik perubahan kedua data agregat tersebut pada periode 2005-2009 adalah perubahan faktor efisiensi energi, sedangkan pada periode 2009-2013 adalah perubahan faktor struktural. Metode dekomposisi berhasil mengidentifikasi industri yang dapat memperbaiki efisiensi energi, tetapi tidak dapat menjelaskan sumber dari perubahan efisiensi energi pada tingkatan operasional yang lebih rendah. Untuk itu, pendekatan Bottom-up dilakukan agar melengkapi analisa Top-down serta memberikan penjelasan terkait sumber perubahan efisiensi di atas.
Pendekatan bottom-up dilakukan dengan mengumpulkan data dari industri sampel untuk menghasilkan peta aliran energi pada peralatan pengguna energi untuk proses produksi. Peta aliran energi yang dihasilkan menjelaskan bahwa sistem pemanas mengkonsumsi 75 dari pasokan energi dan merupakan penghasil 67 dari kerugian energi sektor manufaktur. Pendekatan ini juga menjelaskan kelompok industri gula, semen serta pulp paper adalah pengguna terbesar sistem pemanas, dimana jumlah kerugian energi terbesar terjadi pada sektor industri semen yang mencapai 51 dari energi masuk. Sementara itu, industri kimia adalah pengguna listrik dan BBM terbesar namun jumlah pemanfaatan sisa panas dibawah 1 . Hasil analisa Specific Energy Consumption SEC yang dilakukan pada beberapa sektor industri menunjukkan angka SEC dari industri tersebut lebih tinggi antara 18 -42 dari angka acuan. Kombinasi pendekatan diatas telah menunjukkan fokus area untuk perbaikan efisiensi energi.

This study intends to access the effect of the key determinants and the impact of the energy utilization behavior along the production process toward the energy consumption and energy intensity of the manufacturing sector during the period 2005 2013. The top down approach by using the decomposition method has applied on both energy consumption and energy intensity data which successfully explained the determinants of the changes in both data above during the period 2005 2009 are the energy efficiency factor, while during 2009 2013 are the change of structural factor. Decomposition method has successfully identified the industry with energy efficiency issue, but this technique cannot spots the roots of the problem at the operational levels that could only be detected by the bottom up approach.
This approach has been started by collecting the data from the industry samples to produce the map of energy flow within the energy equipment. The map of energy flow shows the heating system is the largest energy users who consume up to 75 of energy supply and accountable for 67 of the energy losses from this sector. This system mainly used by sugar industry, pulp and paper, and cement industry. Meanwhile, the chemical industry is the biggest users of electricity and fuel, but they only use less than 1 of the waste heat. This study also delivers the SEC comparison analysis compared to the SEC reference. The combination of the top down and bottom up approach has helped us to identify the focus areas for energy efficiency improvement effort.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
D1723
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Natasya
"Sistem kelistrikan rumah tangga off-grid terus mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi energi terbarukan, teknologi komputasi, teknologi informasi dan teknologi komunikasi, fungsi dan peran sistem kelistrikan rumah tangga dalam menurunkan emisi gas buang dan meningkatkan efisiensi semakin penting. Untuk merancang sistem kelistrikan rumah tangga diperlukan suatu alat. Saat ini pemodelan dan simulasi menjadi alat yang efektif untuk mendapatkan rancangan sistem yang diinginkan.
Dalam penelitian ini, dirancang pemodelan dan simulasi sistem kelistrikan rumah tangga. Sistem ini terdiri dari panel surya, turbin angin, baterai dan beban yang terkoneksi melalui konverter. Pemodelan diturunkan dari model matematik sistem sedangkan simulasi menggunakan MATLAB/Simulink. Dalam penelitian ini, rancangan sistem kendali supervisi juga diimplementasikan. Kendali ini berfungsi menyeimbangkan antara pasokan energi dan beban yang terus berubah. Dari hasil simulasi yang dilakukan didapatkan bahwa model dan simulasi dapat bekerja dengan baik. Perubahan beban dan pasokan energi dapat diantisipasi dengan bekerjanya baterai dan juga fuel cell.

The off-grid household electrical system continues to develop. With the development of renewable energy technology, computational technology, information technology and communication technology, the function and role of off-grid household electrical systems in reducing exhaust emissions and increasing efficiency are increasingly important. To design an off-grid household electrical system, a tool is needed. Currently modeling and simulation are effective tools to get the desired system design.
In this study, a household electrical system modeling and simulation was designed. This system consists of solar panels, wind turbines, fuel cells, batteries and loads connected through a converter. Modeling is derived from system mathematical models while the simulation uses MATLAB / Simulink. In this study, the design of the supervision control system was also implemented. This control functions to balance the energy supply and the ever-changing burden. From the results of the simulations carried out, it was found that the model and simulation could work well. Changes in load and energy supply can be anticipated by the operation of the battery and also the fuel cell.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahpudi Baisir
"Proses throttling adalah proses entalpi tetap. Pada proses ini, fliuda berekspansi dari tekanan tinggi ke tekanan yang bertemperatur jenuh lebih rendah sehingga terjadi perubahan fasa dan penurunan temperatur. Selain itu, kerja yang dilakukan, energi kinetik serta perpindahan kalor yang melalui lubang katup throttling juga sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk konservasi energi dengan melakukan simulasi perhitungan efisiensi thermal PLTU melalui penambahan alat Throttling Process ke dalam siklus PLTU yang sudah ada. Berdasarkan simulasi didapat bahwa efisiensi thermal PLTU meningkat sampai 4 % dari PLTU konvensional-nya. Bahkan bukan hanya itu, dari modifikasi ini juga dihasilkan produk air destilat sampai 117 ton/jam melebihi kebutuhan air penambah siklus PLTU berdaya 50 MW yang hanya sebesar 7 ton/jam.
Perancangan miniatur alat uji Throttling Process dimaksudkan untuk meneliti lebih lanjut proses termodinamika ini. Berdasarkan hasil penelitian terhadap alat tersebut diperoleh kesimpulan bahwa uap serta temperatur air yang lebih rendah dari sebelum proses penceratan sudah berhasil ditunjukan walaupun masih terdapat beberapa kendala selama penelitian berlangsung.

A Throttling Process is defined as a isenthalpy process. In this process, it occur expansion that cause a significant pressure drop and it is often accompanied saturated temperature in the fluid. There is no work that is done, mass transfer and kinetic energy through out are neglectable.
In this simulation, the goal is for energy conservation with increasing thermal efficiency of PLTU with addition of Throttling Process equipment in it. According the simulation, thermal efficiency of PLTU increased up to 4 % compare with the convensional PLTU. Eventhough, another gained profit is 117 ton/hour destilate water whereas it is exeed necessary make up water for the PLTU 50 MW vapor cycle about 7 ton/hour.
To research detailed for this termodinamic process, it is created a little equipment of Throttling Process trial. According the experiments that already have done, it was got the conclusion that the vapour and the temperature of water have success taken in it?s product, but there was some problem that occur while testing process.
"
2008
S37322
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Nurcahyo
"Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan yang signifikan, diperlukan ketersediaan dan suplai energi yang memadai.  Pertumbuhan ekonomi juga akan mendorong konsumsi energi yang tinggi. Energi baru terbarukan (EBT) seperti matahari, angin, panas bumi, air, bio energi dan gelombang laut dinilai dapat mendukung memenuhi kebutuhan energi di masa depan. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan pengembangan EBT sebagai prioritas pembangunan di masa depan Efisiensi energi di industri pulp dan kertas sangat penting untuk mengurangi penggunaan energi dan biaya produksi. Menurut sebuah kajian efisiensi energi di industri pulp dan kertas, kebutuhan energi industri pulp dan kertas akan menurun sebesar 12,5% pada tahun 2027 dengan skenario efisiensi energi. Potensi penghematan energi industri pulp dan kertas mulai tahun 2023 sebanyak 8,4 juta SBM dan menjadi 16,9 juta SBM pada tahun 2027. Untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan diperlukan penelitian yang lebih spesifik terhadap industri pulp dan kertas guna berkontribusi dalam efisiensi energi. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan dalam penerapan efisiensi energi pada industri pulp dan kertas menggunakan multi criteria decision making (MCDM) yang disebut Best Worst Method (BWM). Hasil penelitian menunjukan bahwa masalah perubahan operasi, performa peralatan, dan perubahan harga energi/bahan bakar menjadi tiga tantangan prioritas. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pedoman agar terwujudnya penerapan efisiensi energi pada industri pulp dan kertas dapat tercapai.

Aligned with economic growth which is projected to experience a significant increase, adequate availability and supply of energy is needed. Economic growth will also encourage high energy consumption. Renewable energy (EBT) such as solar, wind, geothermal, water, bio-energy and ocean waves are considered to be able to support meeting energy needs in the future. The Indonesian government has also determined the development of EBT as a development priority in the future Energy efficiency in the pulp and paper industry is critical to reducing energy use and production costs. According to a study on energy efficiency in the pulp and paper industry, the energy demand for the pulp and paper industry will decrease by 12.5% ​​in 2027 under an energy efficiency scenario. The energy saving potential for the pulp and paper industry starting in 2023 is 8.4 million BOE and will become 16.9 million BOE in 2027. To meet future energy needs, more specific research is needed on the pulp and paper industry to contribute to energy efficiency. For this reason, this study aims to analyze the challenges in implementing energy efficiency in the pulp and paper industry using multi criteria decision making (MCDM) called the Best Worst Method (BWM). The results of the study show that the problems of changes in operations, equipment performance, and changes in energy/fuel prices are the three priority challenges. The research results are expected to serve as a guideline for realizing the application of energy efficiency in the pulp and paper industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Anastasia
"ABSTRAK
Pembangunan gedung tinggi di kota besar di dunia sedang melaju pesat, salah satunya adalah di kota Jakarta sebagai ibukota dari Indonesia. Pengurangan pemakaian energi listrik ataupun penggunaan berbagai macam cara optimasi menjadi faktor yang menjanjikan sebagai bagian solusi dari masalah pengurangan pemakaian energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dalam mencapai penghematan melalui langkah Energy Efficiency dalam pengelolaan bangunan. Gedung sebagai model yang digunakan pada penelitian ini mempunyai spesifikasi Jumlah Lantai: 40 (ditambah dengan 2 Basemen), Luas: 70890 m2 , Tinggi: 160 m. Penggunaan software EnergyPlus dan digabungkan dengan Generic Optimation (GenOpt) yang bertujuan untuk melihat berbagai macam optimasi yang dapat dilakukan serta seberapa besar pengaruhnya dalam memberikan kontribusi untuk mencapai penghematan energy, selain itu juga dilakukan perhitungan untuk sistem air bersih pada gedung ini, yaitu menggunakan tangki atap dan jalur instalasi sistem gravitasi. Hasil simulasi dan optimasi menunjukkan bahwa, penggunaan shading blind secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 22.23 % sementara penggunaan kaca film secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 31.8 %. Maka, sangat penting melakukan optimasi dan simulasi konsumsi energi pada bangunan sebagai langkah penghematan energi yang cukup optimal, selain itu juga pemilihan sistem pendingin gedung yang tepat dapat membantu menurunkan beban energi gedung.
ABSTRACT
Construction of high rise buildings in big cities in the world are growth and moving fastly, for example is in Jakarta, the capital of Indonesia. Reduction of electrical energy consumption or the use of a variety of ways on optimization become the part of the solution to reduce energy consumption on buildings. The purpose of this study is to determine how much energy savings through Energy Efficiency measures in the management of a building. A Model Building we use in this study has a specification Number of floors: 40 (plus 2 basement), Area: 70 890 m2, Height: 160 m. EnergyPlus software is used and combined with Generic Optimation (GenOpt) which aims to look at a variety of optimizations that can be done and how much influence in contributing to achieve energy savings. And also we calculate water system design for clean water systems in the building, which is using a roof tank and gravity systems installation path. Simulation and optimization results show that, in an optimal use of shading blinds can reduce the operating energy use by 22:23%, while the optimal window film can reduce operating energy to 31.8% of energy. So, it is very important to optimize the energy consumption and simulation in buildings as an energy saving measure is optimal, but it is also important to select the appropriate building cooling systems which can help reduce the building energy loads."
2013
T35818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>