Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luna Sekar Anindya
"Meningkatnya penggunaan LIB telah membuat industri daur ulang LIB menjadi sangat penting mengingat dampak ekonomo dan lingkungan yang signifikan dari limbah baterai end-of-life. Salah satu rute yang memungkinkan untuk mengekstraksi logam adalah dengan rute hidrometalurgi yang dilakukan pada suhu mendekati suhu lingkungan dibandingkan dengan suhu tinggi pada dalam pirometalurgi. Hidrometalurgi melibatkan pelarutan bijih dalam reagen diikuti dengan pengendapan selektif dan pemurnian. Makalah ini secara khusus berfokus pada asesmen Area 300 yang melibatkan pengendapan Cu, Al, Fe Hidroksida dan Mn, Ni, Co hidroksida. Proses dimulai dengan mengambil umpan dari daerah leaching (Area 200) dan masuk ke dalam reaktor presipitasi untuk mengendapkan Cu, Al, dan Fe. Endapan Cu, Al, dan Fe kemudian disaring dan dikeringkan. Sedangkan sisa logam Mn, Ni, dan Co akan mengalami reaksi pengendapan di reaktor dua; dan kemudian disaaring dan dikeringkan menghasilkan bubuk hidroksida NMC. Larutan logam yang tersisa (Li2CO3) akan dikirim ke Area 400. Neraca massa dan energy dihitung dengan menerapkan asumsi untuk setiap unit operasi utama. Asumsi utama dinyatakan dalam poin berikut: pemulihan sempurna logam yang diinginkan dan menggunakan rasio stoikiometri untuk menemukan NaOH yang diperlukan; efisiensi pemisahan 99,5%; 95% efisiensi pencucian pada filter; penguapan sempurna H2O dalam proses pengeringan. Pemilihan dan pengukuran unit operasi utama juga telah dilakukan; STR, plate dan frame filter press serta rotary dryer menjadi pilihan terakhir. Estimasi biaya modal dilakukan berdasarkan estimasi biaya metode factorial, seta dilakukan juga estimasi konsumsi energy dan emisi lingkungan. Dikarenakan banyak asumsi yang diterapkan untuk menyederhanakan hitungan, makalah ini menyarankan pekerjaan lebih lanjut dilaksanakan untuk meningkatkan proses pada skala yang lebih besar, termasuk membuat sistem kontrol dan feasibility study.

The increasing usage of LIBs has made the LIBs recycling industry critically important considering the significant economic and environmental impact of the EOL battery waste. One of the possible routes to extract the metals is by hydrometallurgical route which is carried out at near ambient temperature in comparison to high temperature in pyrometallurgical. Hydrometallurgical involves the dissolving of ore in a reagent followed by selective precipitation and purification. This paper specifically focuses on the preliminary assessment of Area 300 which involves the precipitation of Cu, Al, Fe hydroxides and Mn, Ni, Co hydroxides. The process starts by taking the feed from the leaching area (Area 200) and coming into the precipitation reactor to precipitate Cu Al and Fe. Cu, Al, and Fe precipitates will then be filtered out and dried. Meanwhile the remaining Mn, Ni, and Co metals will undergo a precipitation reaction in reactor two; and are then filtered out and dried producing powdered NMC hydroxides. The remaining metal solution (e.g., Li2CO3) will be sent to Area 400. Mass and energy balance are calculated by applying assumptions for each critical unit operation. Major assumptions are stated in the following points:  complete recovery of metal of interest and using the stoichiometric ratio to find the required NaOH; 99.5% separation efficiency; 95% washing efficiency; complete evaporation of H2O in drying process. Major unit operation selection and sizing were conducted; STR, a plate and frame filter press along with rotary type dryer were the final selection. An estimation of fixed capital cost were carried out based on the factorial method of cost estimation, as well as the estimated consumables and energy consumption. Environmental emissions were quantified. As numerous assumptions were used to simplify the balance calculations and sizing, the report suggests further work be done to enhance the process developed on a larger scale. This may include creating a control system and conducting a feasibility study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jason Anfernee Kaloh
"Mengikuti studi literatur, ekstraksi mangan dan litium dari larutan asam dapat dicapai dengan menggunakan natrium karbonat, menghasilkan presipitat karbonat mangan dan litium. Setelah reaksi, padatan disaring menggunakan filter pelat dari larutan asam. Subsistem filter reaktor kedua kemudian dipasang sebagai sejumlah besar litium yang tidak bereaksi dan litium karbonat terlarut yang tersisa. Dengan cara ini, produk padat mangan dan litium karbonat diperoleh pada 99,5% berat. Aliran daur ulang awalnya direncanakan. Namun, setelah pertimbangan dan penyelidikan lebih dalam dalam neraca massa dan spesifikasi peralatan, hal itu dipertimbangkan. Dengan demikian, aliran daur ulang dapat dianggap dilewati. Area pabrik ini mahal, memiliki total biaya tetap berdasarkan lokasi US$164.864.820 di Jakarta, Indonesia. Artinya, rencana proses ini masih memerlukan optimasi dan pertimbangan ulang. Pabrik ini juga mengeluarkan emisi karbon sebesar 80.910,20 kg CO2 per tahun. Dengan optimasi peralatan lebih lanjut, hal ini dapat dikurangi. Analisis bahaya awal menunjukkan bahwa bahaya yang ditimbulkan dalam proses ini agak minimal dan terkait dengan aliran dan bahan peralatan. Tumpahan, korosi, dan erosi adalah bahaya utama yang dapat dicegah dan dikurangi dengan perawatan dan pemeriksaan rutin.

Following a literature study, the extraction of manganese and lithium from an acidic solution can be achieved using sodium carbonate, producing carbonate precipitates of manganese and lithium. Following reaction, solids are filtered out using a plate filter from the acidic solution. A second reactor-filter subsystem is then set in place as a sizeable amount of unreacted lithium and dissolved lithium carbonate remain. In this way, a solid product of manganese and lithium carbonates are obtained at 99.5% by weight. A recycle stream was initially planned. However, after deeper consideration and investigation in mass balances and equipment specifications, it was considered. Thus, the recycle stream can be considered by-passed. This plant area is costly, having a locationfactored total fixed cost US$164,864,820 in Jakarta, Indonesia. This means that this process plan still requires optimisation and reconsiderations. This plant also gives off a carbon emission of 80,910.20 kg CO2 annually. With further equipment optimisation, this can be reduced. Preliminary hazard analysis shows that the hazards posed in this process are rather minimal and are related with flowrates and equipment materials. Spillage, corrosion, and erosion are the major hazards which can be prevented and mitigated by routine maintenance and check-up."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Boninauli Surbakti
"Salah satu pilihan proses daur ulang baterai Li-ion adalah dengan proses ekstraksi pelarut kobalt (Co) dan nikel (Ni) dan kristalisasi menjadi CoSO4.7H2O dan NiSO4.6H2O, meskipun laporan ini hanya akan fokus pada kobalt. Proses ekstraksi pelarut dibagi menjadi tiga tahap, ekstraksi, scrubbing, dan stripping, masing-masing dilakukan dalam 4 tahap mixer-settler menggunakan 20% v/v Cyanex272 dalam kerosene. Kristalisasi dilakukan dengan penguapan air dalam multi-effect evaporative crystallization (MEEC) pada suhu 70˚C dan tekanan 0,2 bar hingga mencapai saturasi di atas 670 kg/m3. Kristal tersuspensi dalam larutan induk meninggalkan kristal akan disaring dalam filter pelat-dan-bingkai. Prediksi jumlah kristal kobalt sulfat heptahidrat yang terbentuk adalah 1.262,20 ton/tahun dari pakan 25.151,15 ton/tahun dari area pabrik-300. Pengukuran pendahuluan menunjukkan volume berikut untuk peralatan kritis: alat pencampur ekstraksi (10,5 m3), alat pencampur ekstraksi (5,11 m3), pemukim penggosok (9 m3), pencampur penggosok (4,24 m3), pemukim pengupasan (6,75 m3), pengaduk pengupasan (3,14 m3 ), pengkristal (0,7 m3). Proses tersebut diperkirakan memiliki biaya modal sebesar AUD 44.463.405 dengan biaya operasional tahunan sebesar AUD 34.510.857,37 dan AUD 112.078.760,88 dari penjualan tahunan. Emisi lingkungan meliputi air limbah 12.074,52 ton/tahun, emisi karbon dioksida dari penggunaan listrik 227.014,40 kgCO2/tahun dan larutan induk asam tinggi 1.264,39 ton/tahun yang perlu penanganan lebih lanjut.

One of the process options of Li-ion battery recycling is by solvent extraction process of cobalt (Co) and nickel (Ni) and crystallization to CoSO4.7H2O and NiSO4.6H2O, though this report will only focus on cobalt with nickel being out-of-scope. The solvent extraction process is divided into three stages, extraction, scrubbing, and stripping, each done in a 4-stage mixer-settlers using 20% v/v Cyanex272 in kerosene. Crystallization is done by evaporation of moisture in a multi-effect evaporative crystallization (MEEC) at a temperature of 70˚C and a pressure of 0.2 bar to achieve a supersaturation above 670 kg/m3 . Crystals suspended in mother liquor leaving the crystallized will be filtered in a plate-and-frame filter. The predicted amount of cobalt sulphate heptahydrate crystals formed is 1,262.20 tons/year from a 25,151.15 tonnes/year feed from plant area-300. Preliminary sizing shows the following volumes for critical equipment: extraction settler (10.5 m3), extraction mixer (5.11 m3), scrubbing settler (9 m3), scrubbing mixer (4.24 m3), stripping settler (6.75 m3), stripping mixer (3.14 m3), crystallizer (0.7 m3). The processes is estimated to have a capital cost of AUD 44,463,405 with an annual operating cost of AUD 34,510,857.37 and AUD 112,078,760.88 of annual sales. The environmental emission includes 12,074.52 ton/year waste water, carbon dioxide emission from electrical usage 227,014.40 kgCO2/year and 1,264.39 ton/year high acidic mother liquor that needs further treatment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Tri Wulandari
"Baterai lithium ion merupakan jenis baterai yang paling sering digunakan sebagai sumber energi pada telepon genggam. Jumlah limbah baterai lithium ion diperkirakan mencapai 200 - 500 ton per tahun. Dalam satu baterai lithium ion, terdapat 5 - 20 kandungan logam Co. Salah satu cara untuk memperoleh kembali sebuah logam berharga dari limbah adalah proses leaching yang kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi. Limbah baterai Lithium-Ion akan dikarakterisasi menggunakan EDX dan AAS, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat kandungan logam Co dalam bentuk LiCoO2 pada katoda. Proses leaching dilakukan dengan menggunakan asam klorida 4 M pada suhu 80°C dan waktu reaksi 1 jam. Logam Co akan diekstraksi dari larutan hasil leaching dengan kondisi optimal pada pH antara 5,0 - 6,0 menggunakan ekstraktan Cyanex 272 0,7 M dalam fasa membran, konsentrasi stripping acid H2SO4 sebesar 0,1 M, dan kecepatan pengadukan 1500 rpm.

Lithium ion batteries are the most common type to be used as energy source in mobile phone. The amount of lithium ion battery wastes is approximated by 200 ndash 500 ton year. In one lithium ion battery, there are 5 ndash 20 of cobalt metal, depend on the manufacturer. One of the way to recover a valuable metal from waste is leaching process then continued with extraction. Spent lithium ion batteries will be characterized with EDX and AAS, the result will show the amount of cobalt metal with form of LiCoO2 in the cathode. Leaching process is done with hydrochloric acid 4 M, temperature 80°C, and stirring time 1 hour. Cobalt metal will be extracted from leaching liquor with optimum condition pH between 5.0 ndash 6.0 using Cyanex 272 0.7 M in membrane phase as extractant, stripping acid concentration H2SO4 is 0.1 M, and stirring speed of 1500 rpm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahira Ashfi Zahida
"Duesenfeld, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Jerman, menyediakan teknologi daur ulang baterai menggunakan proses hidrometalurgi untuk memulihkan logam berharga dari limbah baterai. Dalam laporan ini, konten utama berfokus pada Area 200 di dalam pabrik Duesenfeld. Area ini terutama mencakup pemulihan besi dan aluminium hidroksida sebagai produk padat. Area 200 dibagi menjadi tiga unit operasi utama yaitu unit oksidasi, unit pengendapan, dan unit pemisahan. Debit input Area 200 adalah 31.222,86 ton/tahun atau sekitar 11.583,06 m3/tahun. Perhitungan neraca massa menggunakan beberapa asumsi yaitu 99% besi dan aluminium diperoleh kembali dalam bentuk produk padat, dan 100% reaksi oksidasi. Dari perhitungan tersebut, Area 200 mampu menangkap 610,93 ton/tahun besi hidroksida dan 1350 ton/tahun aluminium hidroksida. Selain itu, hasil perhitungan konsumsi energi adalah 5,21 kWh/hari untuk R-201, 49,99 kWh/hari untuk R-202, dan 7,5 kWh/hari untuk F-201. Perhitungan ukuran peralatan meliputi reaktor oksidasi (R- 201), reaktor presipitasi (R-202), dan filter pelat dan bingkai (F-201). Selain itu, total biaya modal yang dihitung adalah AU$3223314.20, dan biaya operasi adalah AU$862.910,3. Emisi lingkungan dari Area 200 hanya terdiri dari pembuangan air limbah dari konsumsi air untuk pencucian filter cake dan emisi CO2 tidak langsung. Hasil perhitungan konsumsi air adalah 1961,18 ton/tahun yang selanjutnya dibuang dan masuk ke fasilitas pengolahan air limbah. Rekomendasi untuk pekerjaan lebih lanjut mencakup desain terperinci untuk peralatan utama, kontrol proses, P&ID, dan analisis ekonomi keseluruhan
Duesenfeld, a technology company based in Germany, provides a battery recycling technology using hydrometallurgical process to recover valuable metals from battery waste. In this report, the content primarily focuses on Area 200 within the Duesenfeld’s plant. This area mainly covers the recovery of iron and aluminium hydroxides as a solid product. Area 200 is divided into three main unit operations which are oxidation unit, precipitation unit, and separation unit.  The input flowrate of Area 200 is 31,222.86 ton/year or around 11,583.06 m3/year. The material balance calculation uses several assumptions: 99% of iron and aluminium is recovered in the form of solid product, and 100% oxidation reaction. From the calculation, Area 200 able to capture 610.93 ton/year of iron hydroxide and 1350 ton/year of aluminium hydroxide. Moreover, the calculated energy consumptions for the critical equipment are  5.21 kWh/day for R-201, 49.99 kWh/day for R-202, and 7.5 kWh/day for F-201.The sizing of critical equipment includes oxidation reactor (R-201), precipitation reactor (R-202), and plate and frame filter (F-201). Moreover, the calculated total capital cost is AU$3223314.20, and the operating cost is AU$862,910.3 The environmental emissions from Area 200 only consist of wastewater disposal from water consumption for filter cake washing and indirect CO2 emissions. The water consumption is calculated to be 1961.18 ton/year which thereafter the water is disposed and enters wastewater treatment facility. Recommendations for further work include detailed design for the major equipment, process control, P&ID, and detailed overall economic analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahadhim Dary Ismaya
"Lithium-ion batteries (LIBs) are a popular energy storage system, it has high energy density and high specific energy. This characteristic of LIB making it to become a proper energy storage system in electric vehicle, and as the increasing use of electric vehicle, in-depth research about LIB become a trend lately. The aim of this project is to review degradation mechanisms for LIB system that are used in electric vehicles. This is due to the concern of LIB application in electric vehicle as the degradation of LIB can affecting the performance of it, whether its capacity fade or power fade. An extensive literature review has been conducted to gain the performance data of LIB that installed in electric vehicle and to see the past studies that related to degradation mechanisms in LIB.The data collecting of LIB is focusing on its capacity, operating condition, and number of cycles. From there, degradation rate can be calculated and presented in several graphs. These graphs compare the performance of different type LIB that available for electric vehicle. From the result, the two-outstanding performance are shown in Lithium Iron Phosphate (LFP) and Nickel Cobalt Aluminium (NCA) batteries as both of batteries have almost similar in capacity to degradation rate ratio. Each of battery have a slight advantage between another, with LFP battery good at operating under different current rates (c-rates) and NCA battery good at operating under different temperature. The degradation mechanisms that happen to these LIBs that are used in electric vehicle will mostly correlates to temperature. EV batteries have high potential risk to be exposed to environment, and temperature change can accelerate the degradation process in LIB.

Baterai lithium-ion (LIB) adalah system penyimpanan energi yang popular, ia memiliki kepadatan energi dan energi spesifik yang tinggi. Karakteristik LIB ini membuatnya menjadi system penyimpanan energi yang tepat dalam kendaraan listrik, dan seiring dengan meningkatnya penggunaan LIB pada kendaraan listrik, penelitian tentang LIB menjadi tren belakangan ini. Tujuan proyek ini adalah untuk meninjau mekanisme degradasi untuk system LIB yang digunakan pada kendaraan listrik. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran penggunaan LIB pada kendaraan listrik karena degradasi LIB dapat mempengaruhi kinerja kendaraan, baik penurunan kapasitas maupun daya yang diperoleh dari LIB. Tinjauan literature telah dilakukanuntuk mendapat data kinerja LIB yang dipasang pada kendaraan listrik dan untuk melihat kembali studi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang terkait dengan mekanisme degradasi pada LIB. Pengumpulan data LIB berfokus pada kapasitas, kondisi operasi, dan jumlah siklusnya. Selanjutnya, laju degradasi dapat dihitung dan disajikan dalam beberapa grafik. Grafik ini membandingkan kinerja berbagai jenis LIB yang tersedia untuk kendaraan listrik. Hasilnya, terdapat dua tipe LIB yang memiliki kinerja luar biasa yang ditunjukkan dalam baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) dan Nickel Cobalt Aluminium (NCA) karena kedua baterai memiliki kapasitas yang hampir sama dengan rasio laju degradasi. Masing-masing baterai memiliki sedikit keunggulan di antara yang lain, dengan baterai LFP bagus untuk beroperasi di bawah laju arus yang berbeda (c-rates) dan baterai NCA bagus untuk beroperasi di bawah suhu yang berbeda. Mekanisme degradasi yang terjadi pada LIB ini yang digunakan dalam kendaraan listrik sebagian besar akan berkorelasi dengan suhu. Baterai kendaraan listrik memiliki potensi risiko tinggi untuk terpapar lingkungan, dan perubahan suhu dapat mempercepat proses degradasi di LIB. "
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Jenis baterai yang banyak dipakai saat ini, yaitu baterai ion litium. LTO merupakan material anoda yang menjanjikan karena memiliki siklus yang stabil, kapabilitas tinggi, dan aman dengan elektrolit konvensional. Alasan lain yang menjadikan LTO sebagai material yang menjanjikan untuk digunakan sebagai baterai ion litium yaitu karena memiliki sifat interkalasi dan deinterkalasi ion litium yang baik dan juga mobilitas ion litium yang luar biasa. Untuk meningkatkan kembali performa dari LTO demi memenuhi kebutuhan media penyimpan energi yang tinggi maka pada penelitian kali ini dilakukan doping pada LTO dengan co-doping Mg dan Mn dengan penambahan cerasperse sebagai zat pendispersi pada saat sintesis material aktif. Dispersan cerasperse (Ammonium Polycarbonate) bisa digunakan untuk mendispersikan partikel dan juga menghindari terjadinya agregasi. Dispersan memiliki peran positif terhadap penyebaran material aktif pada elektroda. Ketika penyebaran material aktif merata maka akan meningkatkan performa dari baterai. Metode untuk pencampuran prekursor sintesis awal dilakukan dengan metode solid-state dan dibantu dengan proses sonikasi. Variasi pada penambahan cerasperse yaitu sebesar 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5%. Dari hasil pengujian SEM EDS menunjukkan bahwa penambahan cerasperse sebanyak 7,5% bisa mengurangi terjadinya aglomerasi dan meningkatkan persebaran partikel pada serbuk LTO/MgMn. Pada penambahan cerasperse sebanyak 7,5% juga terjadi peningkatan konduktifitas dari baterai berdasarkan pengujian EIS tetapi kapasitas spesifik yang dihasilkan buruk berdasarkan pengujian CV dan CD.

The lithium ion battery is the sort of battery that is most frequently used nowadays. LTO is a guaranteed anode material because it has a stable cycle, high capability, and is safe with conventional electrolytes. Another reason that makes LTO a promising material for use in lithium ion batteries is that it has good lithium ion intercalation and deintercalation properties as well as the outstanding mobility of lithium ions. To improve the performance of LTO in order to meet the need for high energy storage media, in this study, LTO was doped with Mg and Mn co-doping with the addition of cerasperse as a dispersing agent during the synthesis of active materials. Dispersants like Cerasperse (Ammonium Polycarbonate) can be employed to spread particles out while also preventing agglomeration. Dispersants have a positive role in the dispersion of the active matter on the electrodes. When the active material is evenly distributed, it will improve the performance of the battery. The method for mixing the precursors of the initial synthesis was carried out by the solid-state method and assisted by the sonication process. Variations in the addition of cerasperse are 0%, 2.5%, 5%, and 7.5%. From the results of the SEM EDS test, it was shown that the addition of 7.5% cerasperse could reduce the occurrence of agglomeration and increase the distribution of particles in LTO/MgMn powder. According to EIS tests, the battery's conductivity increased at a cerasperse addition of 7.5 %, however the specific capacity produced was poor based on chargedischarge."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Aditama Anjani
"Lithium Ferro Phosphate (LiFePO4) adalah kandidat yang menjanjikan sebagai bahan sumber energi elektrik yang ramah lingkungan. Penambahan Ni komposit dalam baterai berbasis Li-ion dapat meningkatan performa dari baterai LiFePO4. Dalam penelitian ini, LiFePO4 akan disintesis dengan menggunakan Fe2O3, H3PO4, dan LiOH melalui cara solid-state dan dilakukan perlakuan panas yaitu sintering. Setelah itu, prekursor dikompositkan dengan tiga variasi penambahan konten Nikel dalam % berat, yaitu 5, 7 dan 10% melalui metode solid-state dengan ball mill diberi label LFP/5-Ni, LFP/7.5-Ni dan LFP/10-Ni. Karakterisasi dilakukan menggunakan XRD dan SEM untuk mengamati efek penambahan Nikel pada struktur dan morfologi sampel yang dihasilkan.

Lithium Ferro Phosphate (LiFePO4) is a promising candidate as an environmental friendly electric energy sources. The addition of Nickel composite in Lithium-ion battery based can enhance the performance of LiFePO4 batteries. In this experiment, LiFePO4 was synthesized using Fe2O3, H3PO4, and LiOH by solid-state method and heat treated with sintering process. After that, the precursor were composited with the various Nickel composition, in % wt, 5, 7.5 and 10% with solid-state method by using ball mill and labeled as LFP/5-Ni, LFP/7.5-Ni and LFP/10-Ni respectively. The characterizations were made using XRD and SEM testing. These were performed to observe the effect of Nickel addition on structure and morphology of the resulting samples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Rusita
"Skripsi ini meneliti tentang pengaruh temperatur ambien terhadap karakteristik baterai Lithium ion. Perancangan sistem uji mencakup perancangan pengkondisi temperatur ruangan, perancangan media charge-discharge, perancangan alat ukur tegangan dan arus, serta instalasi alat ukur temperatur dengan menggunakan data acqusition. Baterai yang digunakan sebagai sampel merupakan baterai Lithium ion silinder tipe CGR18650CG dari produsen Panasonic yang memiliki kapasitas tipikal 2250 mAh dan tegangan nominal 3,6 V. Percobaan dilakukan dengan memberikan variasi temperatur ambien pada 25, 45, dan 6 C sesuai standar baterai Panasonic pada saat baterai melakukan proses charging dan discharging.
Hasil percobaan menunjukan bahwa pada temperatur yang lebih tinggi, nilai konduktansi elektrik baterai menurun yang ditandai denga peningkatan resistansi internal baterai sehingga menyebabkan waktu untuk proses charge-discharge menjadi lebih lama dibandingkan dengan kondisi normal. Pemberian tempertatur ambien tinggi menyebabkan potensi atau kemampuan baterai untuk mentransfer kalor ke lingkungan menjadi menurun dan beresiko terhadap timbulnya mekanisme thermal runaway.

This research is about to comprehending the effect of thermal imposition to Lithium ion battery’s characteristic. Testing system contains designing temperature simulator, charge-discharge medium, current and voltage measurer, also installation of temperature measurer using data acquisition. The Panasonic CGR18650CG cylindrical Lithium ion battery is used in this expermient as a battery sample. That type of battery has typical capacity of 2250 mAh and nominal voltage of 3.6 V. Later, the thermal imposition is given at temperature of 25, 45, and 60 C appropriate to the Pnasonic battery standard charge-discharge when the battery is in the charge and discharge condition.
The result of experiment shows that at higher ambient temperature, conductace value of the battery is decrease that implied to the increasing of internal resistance of the battery. Finally, time to exceed maximum charged or discharged condition is also increase. At higher ambient temperature, capability of battery in transfering heat to the surrounding is decrease so that the thermal runaway mechanism may occur.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangkit Gati Nurgita
"Metana hasil produksi gas alam dapat dikonversi menjadi metanol melalui reaksi oksidasi parsial. Produk tersebut berpotensi sebagai sumber bahan bakar alternatif. Pada penelitian ini reaksi oksidasi parsial metana menjadi metanol dikatalisis oleh katalis oksida logam Fe, Mn, Ni, dan Co tersupport ZSM-5 hirarki. Variasi logam dilakukan untuk mengetahui jenis katalis logam yang dapat menghasilkan konversi yang optimum. Sintesis ZSM-5 hirarki menggunakan metode double template, dengan Tetra Propyl Amonium Hidroksida TPAOH sebagai primary template pengarah framework MFI dan Poly Diallyl Dimethyl Ammonium Chloride PDD-AM sebagai secondary template sebagai pengarah mesopori. Analisis XRD mengindikasikan ZSM-5 dengan kristalinitas yang tinggi berhasil disintesis. Pencitraan SEM menghasilkan bentuk kristal khas dari ZSM-5 hirarki yaitu memiliki struktur heksagonal dengan permukaan yang kasar. Analisis menggunakan AAS menghasilkan loading logam pada ZSM-5 sebesar 2.1-2.8. Analisis BET membuktikan terbentuknya mesopori dengan terbentuknya hystheresis loop pada seluruh sampel katalis. Uji aplikasi dilakukan dalam batch reactor dengan perbandingan feed CH4:N2 sebanyak 0,75:2, reaksi tersebut dilakukan selama 120 menit pada suhu 150 C dengan dan tanpa gas oksigen. Analisa produk dengan GC-FID gas oksigen mampu meningkatkan aktifitas katalitik dari katalis hasil sintesis dengan yield tertinggi 49.4 menggunakan Fe2O3/ZSM-5.

Methane produced by natural gas can be converted to methanol through a partial oxidation reaction. The product is potential as an alternative fuel source. In this research, the oxidation reaction of methane partial to methanol is catalyzed by metal oxides catalyst Fe, Mn, Ni, and Co supported hierarchical ZSM 5. Metal variations are performed to determine the type of metal catalyst that can produce the optimum yield. The synthesis of hierarchical ZSM 5 using double template method, with Tetra Propyl Ammonium Hydroxide TPAOH as primary template of MFI framework and Poly Diallyl Dimethyl Ammonium Chloride PDD AM as secondary template as mesoporous steering. XRD analysis indicated that ZSM 5 with high crystallinity was successfully synthesized. SEM imaging produces a typical crystal form of hierarchical ZSM 5 that has a hexagonal structure with a rough surface. Analysis using AAS resulted metal loading percent on ZSM 5 of 2.1 2.8. BET analysis proves the formation of mesopores with the formation of hystheresis loop on all catalyst samples. The application test was performed in a batch reactor with a 0.75 2 feed ratio of CH4 N2, the reaction being carried out for 120 min at 150 C with and without oxygen gas. The product analysis with GC FID oxygen gas was able to increase the catalytic activity of the synthesis catalyst with the highest yield of 49.4 using Fe2O3 ZSM 5."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>