Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161728 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Segara Anjasmoro
"Perkembangan industri konstruksi di Indonesia berfokus pada pembangunan prasarana untuk memenuhi aktifitas masyarakat. Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas merupakan salah satu prasarana infrastruktur yang membantu aktifitas masyarakat khususnya pengguna moda transportasi umum Transjakarta, kereta Commuter Line, dan kereta LRT dalam berganti moda transportasi. Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas dibangun di atas jalan akses menuju pusat kota yng memiliki tingkat kepadatan lalu lintas tinggi khususnya pada waktu-waktu kerja. Faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus benar-benar diperhatikan agar dampak dari adanya proyek tersebut tidak membahayakan masyarakat sekitar. Evaluasi dilakukan agar mengetahui penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang dijalankan pada proyek tersebut, serta memberikan masukan mengenai kekurangan dari penerapan K3 yang perlu dilengkapi. Evaluasi dilakukan dengan survei dan pendataan langsung di lokasi proyek. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek tersebut sudah cukup baik, namun terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan terdiri dari aspek perangkat keselamatan berupa alat pelindung diri (APD), yaitu tali dagu, kacamata, pelindung telinga (bagi yang membutuhkan), masker, dan seragam kerja. Selain itu, untuk perangkat penahan jatuh yang menggunakan safety deck jenis jaring halus yang berpotensi rusak jika kejatuhan benda yang cukup berat. Safety deck tersebut perlu ditambahkan jaring berbahan kawat atau tambang agar jika terdapat benda berat yang jatuh dapat ditahan safety deck tersebut. Aspek kompetensi tenaga kerja dimana kompetensi secara resmi dibuktikan dengan memiliki sertifikat keahlian masih sangat terbatas, khususnya untuk pekerja harian. Perusahaan terkait perlu mengadakan pelatihan untuk tenaga kerja harian agar aktifitas pekerjaan yang dilakukan memiliki dasar dan perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Development of Indonesian construction industries focus on infrastructure projects to supply public activity. Multipurpose Pedestrian Bridge of Dukuh Atas is one of the infrastructure projects built for the public, especially to support the multimodal public transportation within Transjakarta, Commuter Line, and LRT Jabodetabek. Multipurpose Pedestrian Bridge of Dukuh Atas was built on the access road to Central Jakarta which has high traffic, especially during rush hour. Safety and health procedure is the important factor that should be prepared to avoid a negative impact on the public. Therefore, an evaluation was carried out to evaluate the implementation of safety and health procedure in the project, and to give recommendations that improves the implementation of safety and health procedure in the project. The result shows that the implementation is good, but there are some aspects that have to be improved and completed. There are some personal protective equipment that have to be completed, such as a chin-strap, safety goggles, ear protection (if needed), mask, and uniform. Furthermore, the safety retainer uses a safety deck with a small net that could be broken by fallen tools or parts. So, the net shall be added or combined with a wire net or rope net with a higher size to keep if there are fallen tools or parts. Then, about the skilled manpower aspect, only some of manpower have a certificate. Company should provide a course which collaborate with an independent institution so they could have the skill of safety and heath."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardho Muhammad Ratuprawiranegara
"Pembangunan gedung bertingkat tinggi yang sangat gencar masih terdapat banyak korban dalam konstruksinya. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan sistem perlindungan untuk meminimalkan kerugian dan kecelakaan pada industri konstruksi. Kesehatan dan keselamatan konstruksi merupakan aspek yang sangat penting di seluruh industri konstruksi. Berbagai metode dan praktik inovatif telah dikembangkan dalam tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja dalam industri konstruksi. Green Construction merupakan salah satu inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi. Dengan mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction, maka identifikasi bahaya dan risiko serta pengendaliannya dapat terintegrasi dengan baik sehingga keselamatan konstruksi dapat ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Hasil penelitian ini berupa rencana keselamatan konstruksi penerapan green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi yang berbasis pada Permen PUPR No. 10 Tahun 2021.

The intensive construction of high-rise buildings still results in many casualties. The Construction Safety Management System is a protective system aimed at minimizing losses and accidents in the construction industry. Construction health and safety are crucial aspects throughout the construction industry. Various innovative methods and practices have been developed to improve the health and safety of workers in the construction industry. Green Construction is one of the innovations expected to enhance worker health and safety. This study aims to develop construction safety planning in the implementation of green construction for upper structure of high-rise buildings. By developing construction safety planning in the implementation of green construction, hazard and risk identification and its control can be well-integrated, thus improving construction safety. The method used in this research involves expert validation through questionnaire surveys and data processing via descriptive analysis. The findings of this research include a safety construction plan for green construction implementation in the upper structures of high-rise buildings, based on Permen PUPR No. 10 Tahun 2021."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahil Alawiyah
"Universitas merupakan tempat dimana berbagai interaksi dan aktivitas terjadi antara dosen, mahasiswa, karyawan, kontraktor, dan pengunjung di berbagai tempat di kawasan kampus. Semakin meningkatnya pembangunan gedung bertingkat di Universitas Indonesia maka kecelakaan kerja akan semakin tinggi akibat adanya kegiatan konstruksi di kawasan Universitas Indonesia. Selain itu, kegiatan konstruksi yang berlangsung di kawasan Universitas memiliki risiko yang tinggi terhadap orang – orang yang beraktivitas disekitarnya. Sehingga diperlukan sebuah perencanaan Keselamatan Konstruksi (K2) pada area di kawasan UI Depok. Salah satu pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi yang sangat berisiko adalah pada pekerjaan struktur atas gedung bertingkat tinggi sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini berpedoman pada Permen PUPR No.10 Tahun 2021 dengan tujuan untuk menganalisis kebutuhan sumber daya K2 pada pekerjaan struktur atas gedung bertingkat tinggi untuk mengurangi kecelakaan kerja. Objek dari penelitian ini adalah Gedung Perkuliahan FTUI. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, dan validasi pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kebutuhan sumber daya K2 yang harus dipenuhi untuk memastikan keselamatan konstruksi. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan penerapan manajemen keselamatan konstruksi berdasarkan Permen PUPR No.10 Tahun 2021 dapat membantu mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.

Universities are places where various interactions and activities occur between lecturers, students, employees, contractors, and visitors in various places in the campus area. The increasing construction of high-rise buildings at the University of Indonesia will increase work accidents due to construction activities in the University of Indonesia area. In addition, construction activities that take place in the University area have a high risk to people who are active around it. Therefore, Construction Safety planning is needed in the area in the UI Depok area. One of the jobs in the implementation of construction that is very risky is the work of the upper structure of a high-rise buildings so it needs to be analyzed to reduce the occurrence of work accidents. This research is guided by Permen PUPR No.10 of 2021 to analyze the need for construction safety resources in the work of the upper structure of high-rise buildings to reduce work accidents. The object of this research is the FTUI Lecture Building. The research methods used are literature studies, interviews, and expert validation. The results showed that there are several construction safety resource requirements that must be met to ensure construction safety. Based on this research, it can be concluded that the implementation of construction safety management based on Permen PUPR No.10 of 2021 can help reduce the occurrence of work accidents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Setiadi
"Terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan proyek konstruksi. Oleh karena itu diperlukan identifikasi faktor risiko dalam penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar tidak mengganggu kinerja waktu pelaksanaan proyek jembatan flyover.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berpengaruh terhadap kinerja waktu pada proyek konstruksi jembatan flyover.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan studi penelitian dimana dalam pengumpulan data digunakan instrument penelitian berupa kuesioner, selanjutnya dianalisis dengan SPSS.
Hasil penelitian ini berupa faktor dominan adalah memakai alat pelindung / pengaman diri; mengatur penempatan prasarana kerja, peralatan, dan bahan dalam penerapan manajemen K3; dan memasang rambu-rambu pengaman.

The occurrence of work accidents on construction projects will affect the performance of project implementation. Therefore, it required the identification of risk factors in the implementation of occupational health and safety management so as not to interfere with the performance time of the flyover bridge project.
The purpose of this study is to determine the factors of health and safety management that affect the performance time on the flyover bridge construction project.
The method used is the method of survey and research studies which used data collection instruments in the form of a questionnaire study, then analyzed with SPSS.
The result is a dominant factor is wearing protective equipment / safety self-employment; regulating the placement of infrastructure, equipment, and materials management in the implementation of health and safety management; and setting safety signs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50679
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Triaji
"Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas yang melibatkan material konstruksi, peralatan konstruksi, metode konstruksi, biaya konstruksi, tenaga kerja yang dapat menjadi sumber potensial terjadinya kecelakaan. Selain itu pekerjaan konstruksi jugs memiliki risiko yang rawan terhadap munculnya berbagai gangguan kesehatan apalagi pada pekerjaan konstruksi yang pekerjaannya dilaksanakan pada lingkungan kerja yang umumnya terbuka. Oleh sebab itu, dalam setiap pekerjaan konstruksi diharapkan adanya upaya-upaya mengurangi risiko kecelakaan yang dapat terjadi. Target utama keselamatan dan kesehatan kerja adalah angka kecelakaan nihil pada setiap proyek, sehingga proyek dapat terselesaikan dalam waktu yang ditetapkan. Hal ini hanya dapat dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan bertahap melalui suatu mekanisme sistem manajemen yang terintegrasi dengan baik. Keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang konstruksi merupakan bagian dari suatu upaya perencanaan dan pengendalian proyek untuk lebih mencapai kinerja biaya, mutu, waktu yang diinginkan secara berkaitan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan pengaruhnya terhadap kinerja waktu penyelesaian pmyek konstruksi bangunan tinggi di Jabotabek.
Setelah mendapatkan variabel-variabel yang terdapat dalam faktor keselamatan dan kesehatan kerja selanjutnya dilakukan analisis dengan bantuan program SPSS dan Crystal Ball. Kemudian didapat hubungan yang signifikan, dimana kualitas faktor keselamatan dan kesehatan kerja dapat menaikan kinerja waktu penyelesaian proyek konstruksi bangunan tinggi di Jabotabek. Variabel-variabel penentu didapat yaitu keterlibatan top manajer terhadap masalah K3 dan pelatihan program K3 kepada pekerja proyek.

Construction industry is a complexity that involve the materials, equipment, method, cost, labor, that is potentially cause an accident. Also, it is have a risk cause healthy problems especially for the labor who work at open area. Therefore, it is important to have some effort in order to reduce the rate of accident that occurs in construction site. The primary target of Health and Safety is to achieve a zero number of accidents in every project so the contractor can finish their project in a proper time. It can do with overall, integrated to management system that is good integrated. Health and Safety in construction industry is a part of project planning and command in order to have cost, quality and time performance at the same time.
The aim of this research is to know the quality of Health and Safety factor and it is influence with time performance to finish the high-rise building project in Jabotabek.
After getting the variables in Health and Safety factor, then make an analyze with SPSS 13.00 and Crystal Ball. There is a connection which is very significant, that is a quality of Health and Safety Factor can cause time performance to finish high-rise building project in Jabotabek. Definite variables are top manager support in Health and Safety problems and Health and Safety training for all labor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
"Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah sistem perlindungan bagi pekerja dan jasa konstruksi yang meminimalkan dan menghindari kerugian moral dan material, kehilangan waktu kerja dan keselamatan orang dan lingkungan, yang kemudian dapat didukung secara lebih efektif dan efisien. Petunjuk pengenalan SMK3 di Indonesia diatur dengan nomor urut Permen PUPR No. 10 Tahun 2021. Penelitian ini memberikan sasaran dan program keselamatan konstruksi terkhusus pada pekerjaan struktur atas bangunan Gedung bertingkat tinggi di Kawasan UI Depok.Analisis data dilakukan dengan menyusun dan mendiskusikan hasil wawancara dengan para pakar K3. Kemudian, hasil observasi di lokasi proyek atau observasi langsung dan hasil evaluasi SMK3. Data dan studi literatur yang tersedia sebagai bahan pendukung. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa sasaran dan program keselamatan konstruksi perlu dilakukan dan dirancang sejak masa pra konstruksi agar dapat mengidentfikasi bahaya dan risiko untuk setiap aktivitas pekerjaan. Pelaksanaan sasaran dan program keselamatan konstruksi telah memberikan dampak positif yang berkelanjutan berdasarkan penelitian terdahulu, sehingga diperlukan adanya sasaran dan program keselamatan konstruksi yang diterapkan pada Kawasan UI Depok.

The Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) is a protection system for construction workers and services that minimizes and avoids moral and material losses, lost work time, and the safety of people and the environment, which can then be supported more effectively and efficiently. Instructions for introducing OHSMS in Indonesia are regulated by the serial number of PUPR Ministerial Decree No. 10 of 2021. This research provides targets and construction safety programs specifically for installing superstructures on the UI Depok area high-rise buildings. Data analysis was carried out by compiling and discussing the results of interviews with OHS experts. Then, the results of observations at the project site or direct observation. Furthermore, OHSMS evaluation results -Data and literature studies are available as supporting materials. Based on this research, it was concluded that construction safety goals and programs need to be carried out and designed from pre-construction to identify hazards and risks for each work activity. The implementation of construction safety goals and programs has had a sustainable positive impact based on previous research, so it is necessary to have construction safety goals and programs implemented in the UI Depok area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alvia Alvianda Rahma
"Pembangunan gedung bertingkat tinggi di Indonesia terus bertambah. Terlebih dengan semakin banyaknya target pemerintah untuk pembangunan rumah susun setiap tahunnya. Sejalan dengan hal tersebut maka perhatian terhadap kinerja keselamatan konstruksi menjadi hal yang sangat penting, karena untuk mengukur keberhasilan dari sebuah proyek. Peluang terjadinya kecelakaan konstruksi terutama pada pekerjaan arsitektur high-rise building sangatlah tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan knowledge management pada pekerjaan arsitektur berdasarkan hasil RKK proyek bangunan gedung bertingkat tinggi ‘Rusunawa dan Rusunami’ berbasis sistem informasi serta berlandaskan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan studi literatur. Dan analisa yang dilakukan dengan metode deskriptif serta metode delphi. Hasil dari penelitian dengan pengembangan knowledge management Rencana Keselamatan Konstruksi pekerjaan arsitektur ini dapat meningkatkan Kinerja Keselamatan Konstruksi. Dengan demikian diharapkan dapat memberi masukan serta pedoman khususnya pada bangunan gedung bertingkat tinggi yang akan dilakukan di kemudian hari.

The construction of high-rise buildings in Indonesia continues to grow. Especially with the increasing number of government targets for the construction in every year. In line with this case, construction safety performance is very important to have more attention, because it is for measure the success of a project. The probability of a construction accident, especially in high-rise building architectural work, is very high. This research was conducted to develop knowledge management in architectural work based on the results of the RKK (safety plan) for high-rise building projects of 'Rusunawa and Rusunami' based on information systems and PUPR Ministerial Regulation Number 10 year 2021. Data collection in this study with a literature study. And the analysis is carry out using the descriptive and Delphi method. The results of research with the development of knowledge management Construction Safety Plans for this architectural work can improve Construction Safety Performance. Thus it is hoped that it can provide input and guidelines, especially for high-rise buildings that will be carried out in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al-Bagir
"Penambahan biaya pada proyek konstruksi adalah fenomena yang tidak diinginkan baik bagi klien maupun pemangku kepentingan di industri ini. Hal ini seringkali menyebabkan persilisihan hubungan kerja, penurunan kualitas proyek dan gangguan lingkungan. Beberapa pakar menyebutkan bahwa pembengkakan biaya merupakan konsekuensi dari kecelakaan konstruksi yang memengaruhi kinerja proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan IBPRP dengan BIM agar memberikan informasi kepada para praktisi konstruksi mengenai informasi risiko serta pengendalian dan rencana biaya pengendalian pada proyek konstruksi dengan metode survei responden analisis penilaian risiko dan juga integrasi IBPRP dengan BIM. Penelitian ini menghasilkan sebuah metode atau formula untuk menginformasikan IBPRP dan rencana biaya pengendaliannya dengan bantuan BIM.

Cost overrun in construction projects is an undesirable phenomenon for both clients and stakeholders in this industry. It often leads to disputes, decreased project quality, and environmental disruptions. Some experts state that cost escalation is a consequence of construction accidents that affect project performance. This research aims to integrate IBPRP (Identification of Hazards, Risk Assessment, and Risk Control) with BIM (Building Information Modeling) to provide information to construction practitioners regarding risk information, risk control, and cost control planning in construction projects through respondent survey methods, risk assessment analysis, and IBPRP-BIM integration. This research results in a method or formula to inform IBPRP and its cost control plan with the assistance of BIM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Putri Nurindra
"Proyek konstruksi merupakan sektor berisiko tinggi dan kecelakaan kerja yang terjadi bernilai hampir tiga kali lipat dari rata-rata sektor lainnya. Penggunaan BIM atau Building Information Modeling ke dalam perencanaan konstruksi dapat membantu dan meningkatkan keselamatan konstruksi menjadi lebih efisien dan efektif. Namun, menurut beberapa penelitian terdahulu, tingkat implementasi BIM di Indonesia masih tergolong rendah akibat beberapa faktor. Oleh karena itu, pengembangan perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM pada pekerjaan jembatan beton precast akan dilakukan pada penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa pada pekerjaan struktur atas, perkerasan, drainase, dan aksesoris jembatan beton precast memiliki 180 potensi bahaya serta 269 potensi risiko. Adapun potensi bahaya dengan tingkat risiko tinggi, antara lain jatuh dari ketinggian, girder terjatuh atau runtuh, putusnya sling crane maupun segment terjatuh dari crane, serta tertimpa material dan alat selama proses konstruksi. Perencanaan keselamatan konstruksi yang dilakukan pada penelitian ini, akan diintegrasikan ke dalam BIM berupa safety plan dengan tujuan penyedia informasi perencanaan K2 dan mengidentifikasi kebutuhan K2 serta safety visual dengan tujuan mengidentifikasi kebutuham sumber daya APK dan mengestimasi jumlah kebutuhan maupun lokasi penempatannya. Pengembangan perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM ini dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada jembatan beton precast.

Construction projects are high-risk sectors, and the rate of workplace accidents is nearly three times higher than the average in other sectors. The use of BIM or Building Information Modeling in construction planning can help improve construction safety to be more efficient and effective. However, according to several previous studies, the level of BIM implementation in Indonesia is still relatively low due to several factors. Therefore, the development of BIM-based construction safety planning for precast concrete bridge work will be carried out in this research. The method used in this research is a qualitative method. The results of the study found that in the work on the superstructure, pavement, drainage, and accessories of precast concrete bridges, there are 180 potential hazards and 269 potential risks. High-risk potential hazards include falling from heights, falling or collapsing girders, broken crane slings, segments falling from cranes, and being hit by materials and tools during the construction process. The construction safety planning carried out in this research will be integrated into BIM in the form of a safety plan aimed at providing Safety Construction planning information and identifying Safety Construction needs as well as safety visuals aimed at identifying the need for PPE resources and estimating the amount needed and their placement locations. The development of BIM-based construction safety planning can improve construction safety performance in precast concrete bridges."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Ramadhan
"Dalam proyek bangunan tinggi di JABODETABEK terjadinya kecelakaan kerja konstruksi dapat dicegah melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik. SMK3 akan berjalan optimal jika dimulai dengan safety plan yang baik. Rencana keselamatan kerja akan lebih akurat jika didasarkan pada Work Breakdown Structure (WBS). Terdapat 10 paket pekerjaan yang diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan K3/Safety plan berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS) pada proyek gedung bertingkat. Temuan sumber risiko dan atau potensi bahaya sesuai dengan rincian aktivitas WBS pada penelitian ini adalah pekerja tergores/tertusuk besi, Pekerja tertimpa bekisting, pekerja terperosok ke bawah akibat kayu keropos, pekerja tertimpa material material/alat, sling tower crane putus dan material menimpa pekerja/fasilitas, bekisting roboh, pekerja jatuh dari ketinggian, bekisting/skafolding jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas, dan material beton pracetak menimpa pekerja/fasilitas. Selain didapatkannya sumber risiko berdasarkan WBS, akan dibahas juga mengenai pembuatan rencana keselamatan IBPRP berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/2021 berdasarkan standar WBS dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, serta mengurangi angka kecelakaan kerja khususnya pada proyek-bangunan bertingkat tinggi di JABODETABEK.

Construction work accidents in high-rise building projects in JABODETABEK may be avoided with a solid Occupational Health and Safety Management System (SMK3). SMK3 will perform best if it begins with a solid safety strategy. The work safety plan will be more accurate if it is based on the Work Breakdown Structure (WBS). This research looks at ten different job bundles. The purpose of this research is to create an OHS/Safety strategy for a multi-story construction project based on the Work Breakdown Structure (WBS). Workers who are scratched/pierced by iron, workers who are hit by formwork, workers who fall down due to porous wood, workers who are hit by materials/tools, tower crane slings are broken, and materials hit workers/facilities, formwork collapses, workers fall from a height, formwork/scabbing. In addition to obtaining risk sources based on the WBS, it will also discuss the preparation of an IBPRP safety plan based on the Regulation of the Minister of Public Works No. 10/2021 based on the WBS standard with the goal of improving occupational safety and health and reducing the number of work accidents, particularly in JABODETABEK's high-rise buildings. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>