Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Irsyad Nurilham
"Perkembangan teknologi berpengaruhi terhadap perkembangan sistem pembayaran di Indonesia dengan kemunculan dompet elektronik yang merupakan kegiatan penatausahaan sumber dana dari Penyedia Jasa Pembayaran (“PJP”). Secara keseluruhan dalam pelaksanaannya telah berjalan dengan baik, namun terdapat kendala seperti terjadinya kegagalan transfer dana yang dialami oleh konsumen pengguna jasa. Oleh karena itu, skripsi ini membahas mengenai perlindungan konsumen dalam sistem pembayaran dompet elektronik oleh penyelenggara Teknologi Finansial, dalam hal terjadinya kegagalan transfer dana pada dompet elektronik X. Bentuk penelitian pada skripsi ini adalah yuridis-normatif menelaah dan menganalisis ketentuan hukum serta bahan pustaka lainnya yang berhubungan dengan perlindungan konsumen dalam sistem pembayaran dompet elektronik oleh penyelenggara Teknologi Finansial, dalam hal terjadinya kegagalan transfer dana pada dompet elektronik X. Kesimpulan yang didapat atas penelitian skripsi ini adalah (1) pengaturan perlindungan konsumen pada dompet elektronik sebagai salah satu dari PJP terhadap kegagalan transfer dana adalah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana beserta ketentuan pelaksanaannya, Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 23/6/PBI/2021 tentang PJP beserta ketentuan pelaksanaannya, dan PBI Nomor 22/20/PBI/2020 tentang Perlindungan Konsumen Bank Indonesia beserta ketentuan pelaksanaannya; dan (2) Implementasi pengaturan perlindungan konsumen dompet elektronik terkait dengan kegagalan transfer dana yang diselenggarakan oleh X sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dari hasil penelitian skripsi ini, penyelenggara perlu memberikan kepastian dari waktu penerimaan dana oleh penerima transfer dana atas perintah transfer dana yang dilakukan oleh pengirim dan Bank Indonesia perlu melakukan pengawasan terhadap ketentuan klausula baku yang dibuat oleh penyelenggara.

Technological developments affect the development of the payment system in Indonesia with the emergence of electronic wallets which focuses on activities of administering the source of funds from Payment Service Providers (“PSP”). Overall, the implementation has run well, but there happens certain obstacles such as the failure to transfer funds experienced by consumers who use the services. Therefore, this thesis discusses consumer protection in electronic wallet payment system by Financial Technology organizer in the event of a failure to transfer funds in electronic wallet X. The research form in this thesis is juridical-normative, reviewing and analyzing legal provisions and other library materials that related to consumer protection in electronic wallet payment systems by Financial Technology organizer, in the event of a failure to transfer funds to electronic wallet X. The conclusions obtained from this thesis research are (1) regulation of consumer protection pertaining transfer failures on electronic wallets as one of the PSP are Law Number 3 of 2011 concerning Funds Transfer and its implementing provisions, Bank Indonesia Regulation (PBI) Number 23/6/PBI/2021 concerning PJP and its implementing provisions, and PBI Number 22/20/PBI/2020 concerning Bank Consumer Protection as well as the implementation provisions; and (2) the implementation of electronic wallet consumer protection regulation pertaining to the failure of funds transfers organized by X has been implemented quite well. From the results of this thesis, the organizers need to provide a certainty of time of receival of funds by the beneficiary of the funds transfer on the order of the transfer of funds made by the sender and Bank Indonesia needs to supervise the provisions of the standard clause made by the organizers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Rahel Olivia
"Data Bank Indonesia menunjukkan penggunaan uang elektronik yang tinggi di Indonesia, yang didominasi dengan uang elektronik server based yang diterbitkan oleh penyelenggara teknologi finansial. PT Dompet Anak Bangsa (GoPay) merupakan salah satu penerbit uang elektronik berbentuk penyelenggara teknologi finansial terbesar di Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 2014. Namun, hingga saat ini masih terdapat berbagai pengaduan mengenai kehilangan nilai uang elektronik dari pengguna GoPay. Maka, Penulis mengangkat dua pokok permasalahan yaitu bagaimana pengaturan perlindungan konsumen uang elektronik server based yang diterbitkan oleh penyelenggara teknologi finansial dan implementasinya oleh GoPay dalam kasus kehilangan nilai uang elektronik GoPay. Bentuk penelitian pada skripsi ini bersifat yuridis-normatif dengan tipologi penelitian deskriptif yang didukung oleh alat pengumpulan data berupa bahan pustaka dan wawancara. Kesimpulan yang didapat adalah: 1) Pengaturan mengenai perlindungan konsumen uang elektronik server based yang diterbitkan oleh penyelenggara teknologi finansial antara lain diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/PBI/2014 tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran beserta ketentuan pelaksanaannya dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik beserta ketentuan pelaksanaannya; dan 2) Implementasi perlindungan konsumen uang elektronik server based yang dilakukan oleh GoPay dalam kasus kehilangan nilai uang elektronik GoPay sudah cukup baik, tetapi terdapat beberapa kewajiban terhadap konsumen yang belum GoPay laksanakan secara sepenuhnya.

Bank Indonesias data shows the high usage of electronic money in Indonesia, which is dominated by server based electronic money as issued by financial technology organizer. PT Dompet Anak Bangsa (GoPay) is one of the biggest electronic money issuers in the form of financial technology organizer that has been operating since 2014. And yet, until this day, there are still various reports regarding the loss of electronic money value from GoPay users. Therefore, the author brings two main issues, which are how consumer protection for server-based electronic money as issued by financial technology organizer is regulated and how such regulation is implemented by GoPay in the event of loss of GoPay electronic money value. The research method of this thesis is juridical-normative with descriptive research typology supported by data collection tools in the form of literature and interview. The conclusions are: 1) The regulations on consumer protection for server-based electronic money as issued by financial technology organizer are regulated in, among others, Bank Indonesia Regulation Number 16/1/PBI/2014 on Consumer Protection in Payment System Service along with the implementation provisions and Bank Indonesia Regulation Number 20/6/PBI/2018 on Electronic Money along with the implementation provisions; and 2) The implementation of the regulation on consumer protection for server-based electronic money by GoPay in the event of loss of GoPay electronic money value is quite well, however there are several obligations to consumers which GoPay has not yet fully implemented.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serima Nuranisa Malonda
"Payment gateway adalah sistem perantara pembayaran secara online. Software Product Line Engineering (SPLE) telah digunakan dalam pengembangan sebuah payment gateway product line yang menyediakan akses ke berbagai layanan dari berbagai vendor payment gateway. Pengembangan dengan SPLE memanfaatkan aspek commonality dan variability yang ada dalam pasangan-pasangan layanan dan vendor tersebut. Payment gateway product line dapat digunakan oleh SPL lain, tetapi seringkali dibutuhkan penambahan atau modifikasi dari konfigurasi fitur untuk menyesuaikan kedua SPL. Untuk menghindari ini, diperlukan Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) agar dapat memanfaatkan fitur-fitur yang sudah tersedia dalam payment gateway product line yang sudah dikembangkan tanpa harus memodifikasi fitur-fitur payment gateway yang sudah ada. Multi Product Line (MPL) adalah sebuah sistem SPL yang terdiri dari beberapa SPL yang saling mempunyai dependensi meskipun tiap SPL dapat berbeda dari aspek teknologi ataupun fungsionalitasnya. Penelitian ini melanjutkan implementasi payment gateway product line agar dapat menjadi bagian dari MPL. Sebagai studi kasus, payment gateway product line akan diintegrasikan dengan product line Amanah sehingga membentuk sebuah MPL. Pada penelitian sebelumnya mengenai payment gateway product line, telah dilakukan generalisasi pemanggilan API vendor agar pengguna dapat memilih vendor secara dinamis. Dalam penelitian ini, dilakukan refactoring untuk proses konfigurasi pemanggilan API vendor tersebut agar memudahkan penambahan fitur dan vendor di masa depan. Dilakukan juga penambahan vendor untuk beberapa layanan serta sedikit refactoring untuk WinVMJ Framework yang digunakan oleh payment gateway product line. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pengembangan payment gateway product line dan MPL selanjutnya.

Payment gateway is an electronic system that acts as an intermediary in financial transactions. Software Product Line Engineering (SPLE) has been used in the development of a payment gateway product line that provides access to a variety of features from multiple payment gateway vendors. SPLE is used in the development by taking advantage of the commonality and variability among the variety of features from different payment gateway vendors. Payment gateway product line, when used by other product lines, often requires extension or modification of the system. Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) can be used as a solution to avoid that problem by making it possible to reuse existing features without the need to modify them. A SPL such as the payment gateway product line can be integrated with or used by another SPL which will form a Multi Product Line (MPL). MPL is a SPL that consists of several self-contained but interdependent SPLs. This research continues the development of payment gateway product line to be able to be a part of a MPL by integrating the payment gateway product line into Amanah product line as a study case. In previous research, generalization of vendor API call configuration is done so that users can choose different vendors dynamically. In this research, some refactoring is done to the vendor API call configuration to simplify the process of adding features or vendors. An additional vendor is also added for some features. Some refactoring is also done for WinVMJ Framework which is used by payment gateway product line. This research is expected to serve as a reference for future payment gateway product line and MPL developments."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serima Nuranisa Malonda
"Payment gateway adalah sistem perantara pembayaran secara online. Software Product Line Engineering (SPLE) telah digunakan dalam pengembangan sebuah payment gateway product line yang menyediakan akses ke berbagai layanan dari berbagai vendor payment gateway. Pengembangan dengan SPLE memanfaatkan aspek commonality dan variability yang ada dalam pasangan-pasangan layanan dan vendor tersebut. Payment gateway product line dapat digunakan oleh SPL lain, tetapi seringkali dibutuhkan penambahan atau modifikasi dari konfigurasi fitur untuk menyesuaikan kedua SPL. Untuk menghindari ini, diperlukan Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) agar dapat memanfaatkan fitur-fitur yang sudah tersedia dalam payment gateway product line yang sudah dikembangkan tanpa harus memodifikasi fitur-fitur payment gateway yang sudah ada. Multi Product Line (MPL) adalah sebuah sistem SPL yang terdiri dari beberapa SPL yang saling mempunyai dependensi meskipun tiap SPL dapat berbeda dari aspek teknologi ataupun fungsionalitasnya. Penelitian ini melanjutkan implementasi payment gateway product line agar dapat menjadi bagian dari MPL. Sebagai studi kasus, payment gateway product line akan diintegrasikan dengan product line Amanah sehingga membentuk sebuah MPL. Pada penelitian sebelumnya mengenai payment gateway product line, telah dilakukan generalisasi pemanggilan API vendor agar pengguna dapat memilih vendor secara dinamis. Dalam penelitian ini, dilakukan refactoring untuk proses konfigurasi pemanggilan API vendor tersebut agar memudahkan penambahan fitur dan vendor di masa depan. Dilakukan juga penambahan vendor untuk beberapa layanan serta sedikit refactoring untuk WinVMJ Framework yang digunakan oleh payment gateway product line. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pengembangan payment gateway product line dan MPL selanjutnya.

Payment gateway is an electronic system that acts as an intermediary in financial transactions. Software Product Line Engineering (SPLE) has been used in the development of a payment gateway product line that provides access to a variety of features from multiple payment gateway vendors. SPLE is used in the development by taking advantage of the commonality and variability among the variety of features from different payment gateway vendors. Payment gateway product line, when used by other product lines, often requires extension or modification of the system. Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) can be used as a solution to avoid that problem by making it possible to reuse existing features without the need to modify them. A SPL such as the payment gateway product line can be integrated with or used by another SPL which will form a Multi Product Line (MPL). MPL is a SPL that consists of several self-contained but interdependent SPLs. This research continues the development of payment gateway product line to be able to be a part of a MPL by integrating the payment gateway product line into Amanah product line as a study case. In previous research, generalization of vendor API call configuration is done so that users can choose different vendors dynamically. In this research, some refactoring is done to the vendor API call configuration to simplify the process of adding features or vendors. An additional vendor is also added for some features. Some refactoring is also done for WinVMJ Framework which is used by payment gateway product line. This research is expected to serve as a reference for future payment gateway product line and MPL developments."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serima Nuranisa Malonda
"Payment gateway adalah sistem perantara pembayaran secara online. Software Product Line Engineering (SPLE) telah digunakan dalam pengembangan sebuah payment gateway product line yang menyediakan akses ke berbagai layanan dari berbagai vendor payment gateway. Pengembangan dengan SPLE memanfaatkan aspek commonality dan variability yang ada dalam pasangan-pasangan layanan dan vendor tersebut. Payment gateway product line dapat digunakan oleh SPL lain, tetapi seringkali dibutuhkan penambahan atau modifikasi dari konfigurasi fitur untuk menyesuaikan kedua SPL. Untuk menghindari ini, diperlukan Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) agar dapat memanfaatkan fitur-fitur yang sudah tersedia dalam payment gateway product line yang sudah dikembangkan tanpa harus memodifikasi fitur-fitur payment gateway yang sudah ada. Multi Product Line (MPL) adalah sebuah sistem SPL yang terdiri dari beberapa SPL yang saling mempunyai dependensi meskipun tiap SPL dapat berbeda dari aspek teknologi ataupun fungsionalitasnya. Penelitian ini melanjutkan implementasi payment gateway product line agar dapat menjadi bagian dari MPL. Sebagai studi kasus, payment gateway product line akan diintegrasikan dengan product line Amanah sehingga membentuk sebuah MPL. Pada penelitian sebelumnya mengenai payment gateway product line, telah dilakukan generalisasi pemanggilan API vendor agar pengguna dapat memilih vendor secara dinamis. Dalam penelitian ini, dilakukan refactoring untuk proses konfigurasi pemanggilan API vendor tersebut agar memudahkan penambahan fitur dan vendor di masa depan. Dilakukan juga penambahan vendor untuk beberapa layanan serta sedikit refactoring untuk WinVMJ Framework yang digunakan oleh payment gateway product line. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pengembangan payment gateway product line dan MPL selanjutnya.

Payment gateway is an electronic system that acts as an intermediary in financial transactions. Software Product Line Engineering (SPLE) has been used in the development of a payment gateway product line that provides access to a variety of features from multiple payment gateway vendors. SPLE is used in the development by taking advantage of the commonality and variability among the variety of features from different payment gateway vendors. Payment gateway product line, when used by other product lines, often requires extension or modification of the system. Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) can be used as a solution to avoid that problem by making it possible to reuse existing features without the need to modify them. A SPL such as the payment gateway product line can be integrated with or used by another SPL which will form a Multi Product Line (MPL). MPL is a SPL that consists of several self-contained but interdependent SPLs. This research continues the development of payment gateway product line to be able to be a part of a MPL by integrating the payment gateway product line into Amanah product line as a study case. In previous research, generalization of vendor API call configuration is done so that users can choose different vendors dynamically. In this research, some refactoring is done to the vendor API call configuration to simplify the process of adding features or vendors. An additional vendor is also added for some features. Some refactoring is also done for WinVMJ Framework which is used by payment gateway product line. This research is expected to serve as a reference for future payment gateway product line and MPL developments."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Bramantyo Putra Kusuma
"Payment gateway adalah sistem perantara pembayaran secara online. Software Product Line Engineering (SPLE) telah digunakan dalam pengembangan sebuah payment gateway product line yang menyediakan akses ke berbagai layanan dari berbagai vendor payment gateway. Pengembangan dengan SPLE memanfaatkan aspek commonality dan variability yang ada dalam pasangan-pasangan layanan dan vendor tersebut. Payment gateway product line dapat digunakan oleh SPL lain, tetapi seringkali dibutuhkan penambahan atau modifikasi dari konfigurasi fitur untuk menyesuaikan kedua SPL. Untuk menghindari ini, diperlukan Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) agar dapat memanfaatkan fitur-fitur yang sudah tersedia dalam payment gateway product line yang sudah dikembangkan tanpa harus memodifikasi fitur-fitur payment gateway yang sudah ada. Multi Product Line (MPL) adalah sebuah sistem SPL yang terdiri dari beberapa SPL yang saling mempunyai dependensi meskipun tiap SPL dapat berbeda dari aspek teknologi ataupun fungsionalitasnya. Penelitian ini melanjutkan implementasi payment gateway product line agar dapat menjadi bagian dari MPL. Sebagai studi kasus, payment gateway product line akan diintegrasikan dengan product line Amanah sehingga membentuk sebuah MPL. Pada penelitian sebelumnya mengenai payment gateway product line, telah dilakukan generalisasi pemanggilan API vendor agar pengguna dapat memilih vendor secara dinamis. Dalam penelitian ini, dilakukan refactoring untuk proses konfigurasi pemanggilan API vendor tersebut agar memudahkan penambahan fitur dan vendor di masa depan. Dilakukan juga penambahan vendor untuk beberapa layanan serta sedikit refactoring untuk WinVMJ Framework yang digunakan oleh payment gateway product line. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pengembangan payment gateway product line dan MPL selanjutnya.

Payment gateway is an electronic system that acts as an intermediary in financial transactions. Software Product Line Engineering (SPLE) has been used in the development of a payment gateway product line that provides access to a variety of features from multiple payment gateway vendors. SPLE is used in the development by taking advantage of the commonality and variability among the variety of features from different payment gateway vendors. Payment gateway product line, when used by other product lines, often requires extension or modification of the system. Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) can be used as a solution to avoid that problem by making it possible to reuse existing features without the need to modify them. A SPL such as the payment gateway product line can be integrated with or used by another SPL which will form a Multi Product Line (MPL). MPL is a SPL that consists of several self-contained but interdependent SPLs. This research continues the development of payment gateway product line to be able to be a part of a MPL by integrating the payment gateway product line into Amanah product line as a study case. In previous research, generalization of vendor API call configuration is done so that users can choose different vendors dynamically. In this research, some refactoring is done to the vendor API call configuration to simplify the process of adding features or vendors. An additional vendor is also added for some features. Some refactoring is also done for WinVMJ Framework which is used by payment gateway product line. This research is expected to serve as a reference for future payment gateway product line and MPL developments."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhafin Fauzan
"Payment gateway adalah sistem perantara pembayaran secara online. Software Product Line Engineering (SPLE) telah digunakan dalam pengembangan sebuah payment gateway product line yang menyediakan akses ke berbagai layanan dari berbagai vendor payment gateway. Pengembangan dengan SPLE memanfaatkan aspek commonality dan variability yang ada dalam pasangan-pasangan layanan dan vendor tersebut. Payment gateway product line dapat digunakan oleh SPL lain, tetapi seringkali dibutuhkan penambahan atau modifikasi dari konfigurasi fitur untuk menyesuaikan kedua SPL. Untuk menghindari ini, diperlukan Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) agar dapat memanfaatkan fitur-fitur yang sudah tersedia dalam payment gateway product line yang sudah dikembangkan tanpa harus memodifikasi fitur-fitur payment gateway yang sudah ada. Multi Product Line (MPL) adalah sebuah sistem SPL yang terdiri dari beberapa SPL yang saling mempunyai dependensi meskipun tiap SPL dapat berbeda dari aspek teknologi ataupun fungsionalitasnya. Penelitian ini melanjutkan implementasi payment gateway product line agar dapat menjadi bagian dari MPL. Sebagai studi kasus, payment gateway product line akan diintegrasikan dengan product line Amanah sehingga membentuk sebuah MPL. Pada penelitian sebelumnya mengenai payment gateway product line, telah dilakukan generalisasi pemanggilan API vendor agar pengguna dapat memilih vendor secara dinamis. Dalam penelitian ini, dilakukan refactoring untuk proses konfigurasi pemanggilan API vendor tersebut agar memudahkan penambahan fitur dan vendor di masa depan. Dilakukan juga penambahan vendor untuk beberapa layanan serta sedikit refactoring untuk WinVMJ Framework yang digunakan oleh payment gateway product line. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pengembangan payment gateway product line dan MPL selanjutnya.

Payment gateway is an electronic system that acts as an intermediary in financial transactions. Software Product Line Engineering (SPLE) has been used in the development of a payment gateway product line that provides access to a variety of features from multiple payment gateway vendors. SPLE is used in the development by taking advantage of the commonality and variability among the variety of features from different payment gateway vendors. Payment gateway product line, when used by other product lines, often requires extension or modification of the system. Multiple Software Product Line Engineering (MSPLE) can be used as a solution to avoid that problem by making it possible to reuse existing features without the need to modify them. A SPL such as the payment gateway product line can be integrated with or used by another SPL which will form a Multi Product Line (MPL). MPL is a SPL that consists of several self-contained but interdependent SPLs. This research continues the development of payment gateway product line to be able to be a part of a MPL by integrating the payment gateway product line into Amanah product line as a study case. In previous research, generalization of vendor API call configuration is done so that users can choose different vendors dynamically. In this research, some refactoring is done to the vendor API call configuration to simplify the process of adding features or vendors. An additional vendor is also added for some features. Some refactoring is also done for WinVMJ Framework which is used by payment gateway product line. This research is expected to serve as a reference for future payment gateway product line and MPL developments."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Koholifano Mukti
"ABSTRAK
Penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi muncul atas dampak dari perkembangan teknologi. Layanan keuangan jenis baru ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Salah satu jenis layanan tersebut yang saat ini dikenal ialah aplikasi Go-Pay. Keberadaan Go-Pay sendiri bertujuan untuk memudahkan masyarakat menggunakan berbagai layanan jasa yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek. Go-Pay memudahkan para konsumen melakukan transaksi karena menggunakan sistem digital. Karena itulah maka penulis hendak mengkaji bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah Go-Pay di Indonesia.

ABSTRACT
The use of technology based financial services arises from the impact of technological developments. This new type of financial service aims to improve the inclusion of public finances. One type of service that is currently known is the application Go Pay. The existence of Go Pay itself aims to facilitate the public using various services contained in the application of Go Jek. Go Pay makes it easy for consumers to make transactions because it uses a digital system. Therefore, the authors want to examine how the legal protection of Go Pay customers in Indonesia.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Alam Suriazdin
"E-payment merupakan metode pembayaran yang saat ini populer digunakan untuk berbagai transaksi. Hal ini tidak terlepas dari cashless society akibat adanya pandemi COVID-19. Akan tetapi, e-payment belum mampu mencapai tingkat kepercayaan yang baik dari masyarakat pada transaksi e-commerce. Hal ini menjadikan metode pembayaran tunai dengan layanan Cash On Delivery (COD) masih mendominasi transaksi pembayaran C2C e-commerce di Indonesia. Demi mendukung visi misi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) oleh Bank Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna beralih dari pembayaran tunai melalui layanan COD ke e-payment. Penelitian ini menggunakan kerangka Push-Pull-Mooring (PPM) dengan meninjau perspektif risiko COVID-19, penerimaan teknologi, dan teori upaya transaksi. Selanjutnya, penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner ke 546 responden pengguna layanan COD dan e-payment. Hasil analisis data dengan metode CB-SEM, menunjukkan pada aspek push, semua faktor yang ada tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Selanjutnya pada aspek pull, semua faktor memiliki pengaruh signifikan. Terakhir pada aspek mooring, hampir semua faktor menunjukkan pengaruh yang signifikan, kecuali switching cost tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pemegang regulasi sistem pembayaran Indonesia dan penyedia layanan e-payment dalam menyusun regulasi dan strategi untuk mempercepat persebaran transaksi digital di Indonesia.

E-payment is currently popularly used for various transactions. This is inseparable from the cashless society due to the COVID-19 pandemic. However, e-payment has not been able to achieve a trustworthy level from the public in e-commerce transactions. Thus, cash payment methods with Cash On Delivery (COD) services still dominate C2C e-commerce payment transactions in Indonesia. To support the vision and mission of Bank Indonesia’s Payment System Blueprint, this study aims to identify the factors that affect users' intention to switch from cash payments through COD services to e-payments. This study uses the Push-Pull-Mooring (PPM) framework integrated with COVID-19 risk, technology acceptance, and transaction effort theory perspectives. This study was carried out by distributing questionnaires to 546 respondents, COD and e-payment services’ users. The results using the CB-SEM method, show that in the push aspect, all factors do not have significant effects. On the pull aspect, all factors have significant effects. On the mooring aspect, almost all factors show significant effects, except that switching costs do not have a significant effect. This research can be a reference for Indonesian payment system regulators and e-payment service providers in formulating regulations and strategies to accelerate the spread of digital transactions in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Arbagustinah K.
"Kemajuan di bidang teknologi mempengaruhi secara langsung terhadap sistem transfer uang dari suatu tempat ke tempat lain. Interaksi antara bidang teknologi dengan bidang hukum dan bisnis sangat erat. Kemajuan di bidang penggunaan teknologi komunikasi, seperti meluasnya penggunaan telegram, teleks, telpon, ATM, computer bahkan internet sangat mempengaruhi pola-pola transfer uang via bank. Apa yang disebut dengan istilah "Home Banking", yakni rnengirim perintah kepada bank oleh pengirim yang hanya berada di rumahnya (misalnya lewat computer atau telpon) atau berada si tempat-tempat tertentu seperti di supermarket (dengan menggunakan kartu ATM) sudah menjadi kebiasaan saat ini dan semakin meningkat di masa depan. Dengan demikian sektor hukumpun sebaiknya segera pula berbenah diri agar tidak tertinggal, menuju suatu sistem pengiriman uang yang terpenuhi unsur-unsur kesegeraan, keakuratan, keamanan, dan kenyamanan. Disamping itu, apa yang disebut dengan "electronic society" atau "cashless society" sudah mulai menjadi kenyataan saat. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh perbankan berkembang sejalan dengan keinginan nasabah untuk mendapatkan pelayanan keuangan yang semakin lengkap dan komprehensif dari perbankan. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai "financial supermarket" telah memaksa bank-bank untuk memasarkan produk-produk yang lebih bervariasi. Nasabah menginginkan bank untuk dapat memenuhi segala kebutuhan keuangan nasabah tersebut sejak dari mereka lahir sampai mati. Sebagai konsekuensinya, bank, dituntut untuk menyediakan semua jasa keuangan dalam satu atap, sehingga nasabah tidak hanya ingin mendapatkan produk-produk bank raja, melainkan juga produk-produk yang disediakan oleh lembaga keuangan lain seperti asuransi dan perusahaan sekuritas."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>