Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Fontes Romario
"PT. PLN (Persero) Unit Induk Pusat Pengatur Beban merupakan core bisnis utama dari PLN di wilayah Pulau Jawa, Madura, Bali sehingga memiliki peran utama dalam mengoperasikan sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali. Pengendalian sistem operasi tenaga listrik mengacu pada Peraturan Mentri ESDM Nomor 3 Tahun 2007 mengenai kehandalan sistem dapat dipertahankan pada tingkat tertentu demi memberikan pasokan listrik ke pelanggan dengan kualitas yang memuaskan tanpa ada energi yang tidak tersalurkan, untuk itu diperlukan sebuah tindakaan dimana tegangan dan frekuensi diharapkan stabil dalam pengoperasian, dengan melaksanakan prinsip pengendalian operasi Sistem Jawa-Bali (SJB) yaitu ekonomis, andal, dan berkualitas. Untuk mencapai pengoperasian sistem tenaga listrik yang ekonomis, andal, berkualitas dibutuhkan sumber daya manusia dan juga penggunaan perangkat teknologi yang berkualitas. Salah satu contoh perangkat teknologi yang digunakan adalah Automatic Generation Control (AGC). Dalam prinsip kerja system AGC, semua pembangkit yang terhubung dengan sistem kelistrikan Jawa,Madura, Bali akan merespon frekuensi sistem yang ada di Java Control Center (JCC), sehingga akan ada penyesuaian nilai daya output dari pembangkit untuk menormalkan sistem frekuensi, selain itu pembangkit yang beroperasi secara AGC mampu mengikuti perubahan pembebanan yang sesuai dengan perubahan fluktuasi frekuensi secara temporary. Selain itu, karakteristik PLTA yang memiliki nilai ramp rate tinggi, dimana pembangkit PLTA mampu untuk bekerja untuk menaikkan atau menurunkan energi yang dihasilkan pembangkit dengan cepat sesuai dengan respon frekuensi jaringan listrik Jawa Bali. Sedangkan untuk debit waduk PLTA tesebut bisa dioptimalkan agar tidak terlalu banyak digunakan, sehingga bisa dipakai secara kontiniu untuk pengoperasian dihari selanjutnya.
.....PT. PLN (Persero) Main Unit Load Control Center is the main core business of PLN in the areas of Java, Madura, Bali so that it has a major role in operating the Java-Madura-Bali electricity system. Control of the electric power operating system refers to the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 3 of 2007 concerning system reliability, which can be maintained at a certain level in order to provide electricity supply to customers with satisfactory quality without any energy being channeled, for that we need an action where the voltage and frequency are expected to be stable. in operation, by implementing the principles of controlling the operation of the Java-Bali System, namely economical, reliable, and quality. To achieve the operation of an economical, reliable, quality electric power system, human resources are needed as well as the use of quality technological devices. One example of the technology used is Automatic Generation Control (AGC). In the working principle of the AGC system, all power plants connected to the Java, Madura, Bali electrical system will respond to the system frequency in the Java Control Center, so that there will be an adjustment of the output power value of the generator to normalize the frequency system. In addition, generator that operate AGC are able to keep up with changes in frequency fluctuations temporary. In addition, the characteristics of hydropower have a high ramp rate value, where the hydropower plant is able to work to increase or decrease the energy produced quickly according to the frequency response of the Java-Bali electricity network. Meanwhile, the hydropower reservoir discharge can be optimized so that it is not used too much, so that it can be used continuously for operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bilkis Mukhlisoti
"Meningkatnya penetrasi Energi Baru Terbarukan Intermittent akan berpotensi mengganggu kestabilan sistem, terutama pengaturan frekuensi sistem. Hal tersebut dikarenakan sifat karakteristik unik yaitu intermittency daya, variability output, dan reduksi inersia. Sistem pengaturan frekuensi sekunder, Automatic Generator Control, yang terinstall pada sistem kelistrikan Jawa Madura Bali membutuhkan sebuah pengembangan design sebagai langkah mitigasi respon frekuensi terhadap fenomena EBT Intermittent. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan perbaikan sistem AGC dengan merancang design kontrol baru yaitu Proportional Integral Derivative dan menambahkan faktor EBT Intermittent dalam simulasi. Hal tersebut memberikan hasil peningkatan kinerja dinamis AGC sehingga diperoleh peningkatan kecepatan respon sistem menuju frekuensi nominal yaitu sebesar 9.504 detik lebih cepat dan meredam undershoot sebesar 0.72 Hz dari pada menggunakan design kontrol eksisting. Peningkatan kinerja dinamis AGC tersebut sangat penting untuk mendapatkan manajemen energi sistem Kelistrikan JAMALI yang sesuai dengan kriteria operasi, yaitu andal, mutu dan ekonomis.

The increasing penetration of Variable Renewable Energy (VRE) sources has the potential to disrupt system stability, especially in frequency control systems. This is caused by the unique characteristics, namely the inability of the generator to produce power continuously (intermittent), variations in the output power of the generator on different time scales based on the energy source (variability), and a decrease in system inertia. The existing Automatic Generator Control (AGC) secondary frequency control system installed on the Java Madura Bali electrical system requires design development as a frequency response mitigation measure for the VRE phenomenon. This research proposes an AGC using a Proportional Integral Derivative control design with the addition of VRE factor. This approach results in improved dynamic performance of AGC leading to faster system response towards the nominal frequency by 9.504 seconds and an increased undershoot of 0.72 Hz compared to using the existing control design. Enhancing the dynamic performance of AGC is crucial to achieve effective energy management in the Java Madura Bali power system system in accordance with the operational criteria of reliability, quality and economy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Augustinus P.
"Pembangkitan listrik hams memperhatikan pengendalian kecepatan putar turbin generator agar Iistrik yang dibangkitkan memiliki frekuensi yang stabil dan daya sinkron yang besar.
Pengendalian kecepatan putar pada turbin uap menggunakan Auromatic Generation Control (AGC) bertujuan agar response deviasi frekuensi tidak memiliki error steady-state serta mampu mengembalikan kepada kecepatan sinkronnya secepat mungkin sehingga daya sinkron sistem bertambah tinggi.
Pembahasan meliputi pemodelan sistem steam turbine-generator yang sederhana, konsep dasar Iogika fuzzy dan penerapannya sebagai pengendali. Analisis dilakukan terhadap transient stability dan steady-state strability pada sistem dengan pengendali Iogika fuzzy sebagai AGC yang mengalami gangguan (disturbance) pada beban dan tegangan. Serta unjuk kerjanya dibandingkan dengan sistem dengan pengendali PI.
Simulasi pengendali logika FLIZZY sebagai AGC dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Simulink pada Matlab versi 5.3. Dari simulasi didapat bahwa pengendali logika Fuzzy tipe PFD sebagai AGC mampu menghilangkan error steady-state response deviasi frekuensi dengan cepat dan memiliki daya sinkron yang relatif bertambah tinggi dibandingkan pengendali PI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wood, Allen J.
New York: John Wiley & Sons, 1984
621.31 WOO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wood, Allen J.
New York: John Wiley & Sons, 1996
621.31 WOO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wood, Allen J.
Hoboken, New Jersey: Wiley-IEEE, 2014
621.31 WOO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Puni Rijanti
"Sistem kelistrikan Jawa-Bali pernah mengalami krisis sampai pertengahan tahun 2009, sumber: Kompas, Sabtu 31 Mei 2008. Pemadaman tidak bisa dihindari karena kapasitas pembangkit PLN tidak bertambah secara signifikan. Dengan pertumbuhan konsumsi listrik di atas 6 persen, cadangan daya pun terus tergerus. Rata-rata pertumbuhan pemakaian listrik pada kuartal I-2008 mencapai 6,8 persen, sementara target pertumbuhan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2008 hanya 1,9 persen. Dengan menggunakan patokan pertumbuhan itu pula, pemerintah menetapkan kuota bahan bakar minyak (BBM) untuk PLN sebanyak 9,1 kiloliter. Sementara itu, realisasi pemakaian BBM sampai April 2008 sudah mencapai 3,651 juta kiloliter atau 42,24 persen dari kuota. Cadangan daya tergerus menjadi 25 persen dari batas yang seharusnya 40 persen.
Sistem kelistrikan Jawa-Bali mengalami defisit 800-900 MW, yang mengakibatkan pemadaman bergilir di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Defisit disebabkan beberapa hal antara lain penurunan daya di sejumlah pembangkit PLN dan Swasta, kenaikan beban pemakaian listrik di Jawa-Bali, serta ketidaklancaran pasokan BBM ke pembangkit PLN. Hal ini terjadi karena masih dominan menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Cadangan bahan bakar fosil lama kelamaan akan habis kalau tidak disiasati dalam pemakaiannya. Penggunaan bahan bakar fosil ini pula yang dapat meningkatkan kadar emisi CO2 dan SO2 yang merupakan pemicu adanya pemanasan global.
Kajian ini bertujuan untuk melihat rencana optimasi pengambangan pembangkit listrik Jawa Bali dengan membandingkan pemakaian batubara dan nuklir bila dilihat dari nilai fungsi obyek, LOLP, emisi CO2 dan SO2. Diaman hasil tahun keluaran PLTN akan dipakai untuk perhitungan aliran daya bila PLTN masuk ke sistem Jawa Bali dan membandingkan rencana lokasi penempatan PLTN yaitu Banten dan Semenanjung Muria.

Electrical systems Java-Bali has experienced a crisis until the mid-2009, source: Kompas, Saturday, May 31, 2008. Extinction cannot be avoided because of PLN's generating capacity has not increased significantly. With electricity consumption growth above 6 percent, the reserves were dwindling resources. The average electricity consumption growth in the first quarter of 2008 reached 6.8 percent, while the growth target in the Budget Revenue and Expenditure (Budget) in 2008 only 1.9 percent. By using the same standards that growth, the government set a quota of oil fuel (BBM) to PLN 9.1 of kiloliters. Meanwhile, the realization of the use of fuel until April 2008 has reached 3.651 million kiloliters, or 42.24 percent of the quota. Backup power eroded to 25 percent of the limit should be 40 percent.
System of Java-Bali electricity deficit 800-900 MW, which resulted in rotating blackouts in the area of Banten, DKI Jakarta, West Java, Central Java, East Java, Yogyakarta and Bali. The deficit caused by several things including a decrease in the number of power plants and private sectors, an increase in electricity consumption load in Java-Bali, and the smooth fuel supply for power plants. This happens because it is still the dominant power plants using fossil fuel. Fossil fuel reserves will run out over time if not saving in its use. The use of these fossil fuels also can increase the levels of CO2 and SO2 emissions which are the trigger of global warming.
This study aims to look at plans floating power plant optimization Java and Bali by comparing the use of coal and nuclear when viewed from the value of object function, LOLP, CO2 and SO2 emissions. The results in output of nuclear power plants will be used to calculate the flow of power when nuclear power plants into the Java-Bali system and compare the plans of where to place nuclear plants Banten and Muria Peninsula.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26713
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sante, Daniel P.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1980
629.8 SAN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Hernanda
"ABSTRAK
Indonesia sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, memiliki potensi energi matahari sebesar 4,8 kWh/m2/hari, sudah saatnya energi terbarukan berbasis panel surya terus dikembangakan. Pengembangan potensi panel surya di Jawa Bali di rencanakan PLN sebesar 800 MW bedasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL tahun 2018-2027. PLTS-PV Rooftop 2 kWp yang dirancang pada sektor rumah tangga Jawa Bali dibuat berdasarkan pendapatan perkapita, jumlah pelanggan, jumlah penjualan tenaga listrik, dan jumlah penduduk. Energi yang dihasilkan PLTS dapat menghemat pemakain bahan bakar batu bara pada tahun 2019 sebesar 1,07 triliyun rupiah dan hingga tahun 2027 dapat menghemat sekitar 11,08 triliyun rupiah. Skema Net Metering dengan adanya insentif 30 dapat diterapkan untuk pembangunan PLTS-PV Rooftop 2 kWp. Dengan pemasagan pada sektor rumah tangga di Jawa Bali dapat menghemat pembayaran listrik rumah tangga sebesar 37,9-41 .

ABSTRACT
Indonesia as a country located on the equator, has 4.8 kWh m2 day the potential of solar energy, it is time for expanded renewable energy based solar panels. The potential development of solar panels in Java Bali is planned to 800 MW based on Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL year 2018 2027. PLTS PV rooftop 2 kWp designed on the Java Bali household sector is based on per capita income, number of customers, total electricity power sales, and number of population. The energy produced by PLTS can save the use of coal fuel in 2019 of 1.07 trillion rupiah and until 2027 can save about 11.08 trillion rupiah. The Net Metering scheme with a 30 incentive can be applied to PLTS PV Rooftop 2 kWp development. With installation in the household sector in Java Bali can save household electricity payment by 37.9 41 . "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Shanizal Hasny
"Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan salah satu topik yang menarik untuk dilakukan terutama di Indonesia. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai analisa kestabilan sistem pengendalian tegangan eksitasi pada PLTMH. Pengendalian tegangan eksitasi pada sistem ini dapat dilakukan dengan cara mengendalikan Mesin Sinkron Magnet Permanen (PMSM) dengan algoritma tertentu sehingga tegangan pada DC-link sistem dapat terkendali. Tanpa mengetahui spesifikasi dari parameter sistem yang tepat, maka kemungkinan besar akan terjadi ketidakstabilan. Oleh karena itu pada kesempatan ini akan dilakukan permodelan, simulasi, serta analisa kestabilan sistem secara matematis sehingga bisa didapat spesifikasi parameter agar sistem tetap stabil.

Micro Hydro Power Plant is one of the interesting topic to be researched especially in Indonesia. This final project will be discussing about the stability analysis on control system of excitation voltage on Micro Hydro Power Plant. The control of this voltage can be achieved by controlling the Permanent Magnet Synchronous Machine (PMSM) with particular algorithm so the voltage on DC-link part of the system can be controlled. Without knowing the exact specification of system parameters, the system will be most likely unstable. Therefore, on this occasion the system stability will be modelled, simulated, and mathematically analyzed so the parameter specification for the stable system can be obtained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>