Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63538 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ines Rizkia
"Bahasa Norwegia memiliki banyak kata serapan yang diambil dari Bahasa Jerman dan bahasa-bahasa yang mendahului bahasa Jerman seperti Bahasa Jerman Hilir dan Bahasa Jerman Hilir Pertengahan akibat supremasi politik dan ekonomi yang terjadi pada Liga Hansa tahun 1250-1450 di mana sejumlah populasi besar dari penutur Bahasa Jerman Hilir Pertengahan bermigrasi ke Norwegia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan Norwegia, kelaziman pengajaran bahasa Jerman di Norwegia, dan bagaimana pembelajar bahasa Norwegia beradaptasi dengan bahasa Jerman melalui kata-kata serapan tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis kontrastif untuk menguraikan faktor-faktor yang membangun kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan bahasa Norwegia, dan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara one-on-one terbuka dengan tiga narasumber yang mempelajari bahasa Jerman dan Norwegia secara bersamaan di mana mereka diminta untuk menyebutkan kata-kata serupa dalam bahasa Jerman dan Norwegia yang terlintas di benak mereka, sehubungan dengan tujuan penulis mengumpulkan bukti perihal seberapa familiar mereka dengan bahasa Jerman ketika mereka telah mempelajari bahasa Norwegia, dan sebaliknya.

The Norwegian language has many loan words derived from German and the languages that preceded German such as Middle Low German and Low German due to the political and economic supremacy that occurred in the Hanseatic League back in 1250 to 1450 where a huge population of Middle Low German speakers migrated to Norway. Thus, this research aims to analyze the similarities and differences between German and Norwegian, the prevalence of German language teaching in Norway, and the way Norwegian language learners adapt with the German language through the said loan words. This research uses contrastive analysis to decipher factors that helped build the similarities and differences between German and Norwegian, and uses a qualitative research method through a one-on-one, open-ended interview with three interviewees that are learning German and Norwegian simultaneously where they were asked to mention similar words in German and Norwegian that crossed their minds as the writer aims to collect evidences regarding how familiar they are with German when they have learned Norwegian, and vice versa."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Striedter-Temps, Hildegard
"Inhaltsverzeichnis :
I. Vokalismus
1. Kurzvokale
2. Langvokale
3. Diphthonge
II. Konsonantismus
4. Labiale
5. Dentale und sibilanten
6. Gutturale
7. Liquiden und nasale
8. Halbvokale
III. Suffixe und präfixe
9. Nominalsufiixe
10. Verbanisuffixe
11. Präfixe"
Lengkap +
Wiesbaden: In Kommission bei O. Harrassowitz , 1958
K 491.82 STR d
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Prangwardani
"ABSTRAK
Penelitian mengenai produktivitas imbuhan serapan asing dalam bahasa Indonesia bertujuan mencari frekuensi imbuhan serapan asing dengan menggunakan data koran selama tiga bulan 1995 dan kamus. Setelah memperoleh frekuensi, dilihat keberterimaan imbuhan serapan tersebut dalam bahasa Indonesia dengan cara menggabungkan imbuhan serapan asing yang memiliki frekuensi penggunaan tinggi, apakah berterima atau tidak. Dengan demikian diharapkan dapat ditentukan produktivitasnya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuantitatif, kemudian menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk melihat keberterimaan suatu imbuhan serapan yang memiliki frekuensi tinggi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa imbuhan-imbuhan serapan yang produktif adalah awalan antar- (13%), anti- (26%), eks- (4%), ekstra- (3%), kontra- (1%), non- (22%), pasca- (!0%), pra- (17%), pro- (4%), dan akhiran -isisi (29%), -isme (59%), -wan (12%). Apabila dilihat naka frekuensi yang tinggi belum tentu menunjukkan bahwa suatu imbuhan serapan tersebut produktif. Penentuan produktivitasnya adalah berdasarkan keberterimaan imbuhan serapan tersebut pada bentuk dasar baru dalam hal ini bahasa Indonesia. Jadi meskipun suatu imbuhan serapan memiliki frekuensi sedikit seperti awalan kontra- dan ekstra- dapat dianggap produktif dalam bahasa Indonesia karena berterima dengan bentuk-bentuk dasar berbagai kategori dalam bahasa Indonesia, maupun hanya berterima dalam satu kategori tetapi dapat berterima dengan semua bentuk berkategori yang sama tersebut."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1996
R 499.221 IND s (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
R 499.221 IND s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Shofa Shofura Sholihah
"ABSTRACT
Topik penelitian ini adalah Arabismen dalam bahasa Jerman dengan korpus data Artikel Berbahasa Jerman Rubrik Leben und Lernen Situs Spiegel Online Bulan Agustus 2016. Masalah penelitiannya adalah Arabismen bentuk kata yang ditemukan dan bagaimana perubahan makna yang terjadi setelah masuk ke dalam bahasa Jerman. Tujuan penelitiannya adalah mengklasifikasikan Arabismen ke dalam jenis peminjaman dan menganalisis perubahan makna yang terjadi. Arabismen dalam bahasa Jerman dikaji secara etimologis untuk dapat menentukan pengklasfikasian Arabismen dalam jenis peminjaman. Selanjutnya Arabismen dibandingkan maknanya melalui kamus eka bahasa Arab dan Arab-Jerman dengan kamus eka bahasa Jerman untuk mengetahui adanya perubahan makna. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat 20 Arabismen dalam bahasa Jerman yang mengalami perubahan makna 17 penyempitan makna, 7 perluasan makna dan 2 bermakna baru dan 4 Arabismen bermakna tetap. Beberapa di antaranya mengalami perubahan makna yang besar dan hampir tidak kenali berasal dari bahasa Arab.

ABSTRACT
The topic of this research is Arabismen in German with corpus data German Article Rubric Leben und Lernen website Spiegel Online June September 2016. The research problem is form of Arabismen and how the change of meaning that occurs after entry into German. The aim of this research is to classify Arabismen into the type of borrowing and analyze the change in meaning that occurs. Arabismen in German is examined etymologically to determine the clarification of Arabismen in the type of borrowing. Further Arabismen compared its meaning through the Arabic and Arabic language dictionary with a German language dictionary to recognize any change in meaning. The study found that there are 20 Arabismen in German which have changed meaning 17 narrowing of meaning, 7 extension meaning and 2 completely new meaning and 4 Arabismen have same meaning in Arabic. Some of them experienced a great change of meaning and almost did not unknown come from Arabic."
Lengkap +
[, ]:
S68880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leiden: KITLV Press, 2007
R 499.22 LOA (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 2008
R 499.22 LOA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Tusthi Eddy
Flores: Nusa Indah, 1989
499.224 NYO u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ariane Rosa
"Kontak yang terjadi antarbahasa dapat menimbulkan adanya penggunaan kata pinjaman pada suatu bahasa, seperti kontak antara bahasa Inggris dengan bahasa Prancis yang dikenal dengan anglicisme. Artikel ini akan membahas mengenai jenis anglicisme dan bagaimana proses pembentukan kata serapan bahasa Inggris, serta mengetahui apakah kata serapan sesuai dengan kebijakan kata serapan yang diberlakukan oleh Académie Française. Data yang digunakan adalah artikel musim semi/panas 2020 dari majalah Vogue Paris. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Teori yang digunakan untuk mengklasifikasikan kata serapan bahasa Inggris adalah teori klasifikasi anglicisme oleh Picone (1996) dan untuk menganalisis pembentukan kata adalah teori pembentukan kata oleh Lehmann dan Martin-Berthet (2000). Hasil penelitian ini adalah kata serapan yang digunakan termasuk dalam beberapa bentuk anglicisme dan adapun yang terbentuk melalui proses derivasi dan komposisi. Selain itu, kata serapan yang digunakan tidak semua kata diterima penggunaannya oleh Académie Française. Hal ini menunjukkan gaya penulisan artikel dalam majalah Vogue Paris mengabaikan kebijakan bahasa yang diberlakukan oleh Académie Française dan pemerintah Prancis.

Contacts that occur between languages can lead to the use of loanwords in a language, for example, a contact between English and French, known as anglicism. This article will discuss the types of anglicism and the process of forming English loanwords, as well as find out whether loanwords are formed in accordance with the loanword policy imposed by Académie Française. The data used is the articles of the 2020 spring/summer season by Vogue Paris. This research is a qualitative research with literature study. The theory used to classify the English loanwords is the anglicism classification theory by Picone (1996) and to analyse how English loanwords are formed is the morphological theory by Lehmann and Martin-Berthet (2000). The results found of this study are that loanwords used are included in several types of anglicism and are formed through the process of derivation and composition. Moreover, not all loanwords that were used are accepted by Académie Française, this shows that the writing style of Vogue Paris’ articles still ignore the language policy imposed by Académie Française and the French government."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>