Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59015 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ines Rizkia
"Bahasa Norwegia memiliki banyak kata serapan yang diambil dari Bahasa Jerman dan bahasa-bahasa yang mendahului bahasa Jerman seperti Bahasa Jerman Hilir dan Bahasa Jerman Hilir Pertengahan akibat supremasi politik dan ekonomi yang terjadi pada Liga Hansa tahun 1250-1450 di mana sejumlah populasi besar dari penutur Bahasa Jerman Hilir Pertengahan bermigrasi ke Norwegia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan Norwegia, kelaziman pengajaran bahasa Jerman di Norwegia, dan bagaimana pembelajar bahasa Norwegia beradaptasi dengan bahasa Jerman melalui kata-kata serapan tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis kontrastif untuk menguraikan faktor-faktor yang membangun kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan bahasa Norwegia, dan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara one-on-one terbuka dengan tiga narasumber yang mempelajari bahasa Jerman dan Norwegia secara bersamaan di mana mereka diminta untuk menyebutkan kata-kata serupa dalam bahasa Jerman dan Norwegia yang terlintas di benak mereka, sehubungan dengan tujuan penulis mengumpulkan bukti perihal seberapa familiar mereka dengan bahasa Jerman ketika mereka telah mempelajari bahasa Norwegia, dan sebaliknya.

The Norwegian language has many loan words derived from German and the languages that preceded German such as Middle Low German and Low German due to the political and economic supremacy that occurred in the Hanseatic League back in 1250 to 1450 where a huge population of Middle Low German speakers migrated to Norway. Thus, this research aims to analyze the similarities and differences between German and Norwegian, the prevalence of German language teaching in Norway, and the way Norwegian language learners adapt with the German language through the said loan words. This research uses contrastive analysis to decipher factors that helped build the similarities and differences between German and Norwegian, and uses a qualitative research method through a one-on-one, open-ended interview with three interviewees that are learning German and Norwegian simultaneously where they were asked to mention similar words in German and Norwegian that crossed their minds as the writer aims to collect evidences regarding how familiar they are with German when they have learned Norwegian, and vice versa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Striedter-Temps, Hildegard
"Inhaltsverzeichnis :
I. Vokalismus
1. Kurzvokale
2. Langvokale
3. Diphthonge
II. Konsonantismus
4. Labiale
5. Dentale und sibilanten
6. Gutturale
7. Liquiden und nasale
8. Halbvokale
III. Suffixe und präfixe
9. Nominalsufiixe
10. Verbanisuffixe
11. Präfixe"
Wiesbaden: In Kommission bei O. Harrassowitz , 1958
K 491.82 STR d
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Shofa Shofura Sholihah
"ABSTRACT
Topik penelitian ini adalah Arabismen dalam bahasa Jerman dengan korpus data Artikel Berbahasa Jerman Rubrik Leben und Lernen Situs Spiegel Online Bulan Agustus 2016. Masalah penelitiannya adalah Arabismen bentuk kata yang ditemukan dan bagaimana perubahan makna yang terjadi setelah masuk ke dalam bahasa Jerman. Tujuan penelitiannya adalah mengklasifikasikan Arabismen ke dalam jenis peminjaman dan menganalisis perubahan makna yang terjadi. Arabismen dalam bahasa Jerman dikaji secara etimologis untuk dapat menentukan pengklasfikasian Arabismen dalam jenis peminjaman. Selanjutnya Arabismen dibandingkan maknanya melalui kamus eka bahasa Arab dan Arab-Jerman dengan kamus eka bahasa Jerman untuk mengetahui adanya perubahan makna. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat 20 Arabismen dalam bahasa Jerman yang mengalami perubahan makna 17 penyempitan makna, 7 perluasan makna dan 2 bermakna baru dan 4 Arabismen bermakna tetap. Beberapa di antaranya mengalami perubahan makna yang besar dan hampir tidak kenali berasal dari bahasa Arab.

ABSTRACT
The topic of this research is Arabismen in German with corpus data German Article Rubric Leben und Lernen website Spiegel Online June September 2016. The research problem is form of Arabismen and how the change of meaning that occurs after entry into German. The aim of this research is to classify Arabismen into the type of borrowing and analyze the change in meaning that occurs. Arabismen in German is examined etymologically to determine the clarification of Arabismen in the type of borrowing. Further Arabismen compared its meaning through the Arabic and Arabic language dictionary with a German language dictionary to recognize any change in meaning. The study found that there are 20 Arabismen in German which have changed meaning 17 narrowing of meaning, 7 extension meaning and 2 completely new meaning and 4 Arabismen have same meaning in Arabic. Some of them experienced a great change of meaning and almost did not unknown come from Arabic."
[, ]:
S68880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Prangwardani
"ABSTRAK
Penelitian mengenai produktivitas imbuhan serapan asing dalam bahasa Indonesia bertujuan mencari frekuensi imbuhan serapan asing dengan menggunakan data koran selama tiga bulan 1995 dan kamus. Setelah memperoleh frekuensi, dilihat keberterimaan imbuhan serapan tersebut dalam bahasa Indonesia dengan cara menggabungkan imbuhan serapan asing yang memiliki frekuensi penggunaan tinggi, apakah berterima atau tidak. Dengan demikian diharapkan dapat ditentukan produktivitasnya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuantitatif, kemudian menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk melihat keberterimaan suatu imbuhan serapan yang memiliki frekuensi tinggi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa imbuhan-imbuhan serapan yang produktif adalah awalan antar- (13%), anti- (26%), eks- (4%), ekstra- (3%), kontra- (1%), non- (22%), pasca- (!0%), pra- (17%), pro- (4%), dan akhiran -isisi (29%), -isme (59%), -wan (12%). Apabila dilihat naka frekuensi yang tinggi belum tentu menunjukkan bahwa suatu imbuhan serapan tersebut produktif. Penentuan produktivitasnya adalah berdasarkan keberterimaan imbuhan serapan tersebut pada bentuk dasar baru dalam hal ini bahasa Indonesia. Jadi meskipun suatu imbuhan serapan memiliki frekuensi sedikit seperti awalan kontra- dan ekstra- dapat dianggap produktif dalam bahasa Indonesia karena berterima dengan bentuk-bentuk dasar berbagai kategori dalam bahasa Indonesia, maupun hanya berterima dalam satu kategori tetapi dapat berterima dengan semua bentuk berkategori yang sama tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1996
R 499.221 IND s (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
R 499.221 IND s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Leiden: KITLV Press, 2007
R 499.22 LOA (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 2008
R 499.22 LOA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Juniar Edgina
"Dalam bahasa Indonesia terdapat banyak kata yang diserap dari bahasa Belanda. Dalam proses penyerapannya, kata asing tersebut terdapat aturan fonologi dan morfologi yang masih sama dengan bahasa donor, sebagian berubah, sepenuhnya berubah, dan diprediksi akan hilang. Mengklasifikasi dan menganalisis kata serapan bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia pada iklan majalah Intisari tahun 1964 serta membandingkan kata serapan tahun-tahun belakangan ini berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring sebagai data perbandingan merupakan hal yang dikaji dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dalam penelitian diklasifikasikan berdasarkan pandangan Van der Sijs (2002). Penelitian dilanjutkan dengan memeriksa kata yang ditemukan di Loan-words in Indonesia and Malay oleh Russell Jones (2015). Penelitian bertujuan untuk menganalisis perubahan kata yang diserap dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia dalam iklan majalah Intisari tahun 1964 dan membandingkannya dengan tahun-tahun belakangan ini. Hasil dari penelitian adalah ditemukannya kata yang tidak berubah dari tahun 1964 hingga sekarang, contohnya modeblad. Kata tersebut juga sudah jarang digunakan dan diduga akan hilang. Kemudian ditemukan kata yang termasuk ke dalam kelompok bastaardwoorden atau kata serapan sebagian terintegrasi dengan contoh kata expedisi. Terdapat pula pada kelompok ingeburgerde woorden atau kata serapan terintegrasi dengan contoh kata bengkel.

Indonesian language absorbed plenty of vocabulary from foreign languages. One of the foreign languages that Indonesian language had absorbed vocabularies was from Dutch language. In the process of the absorption, there are vocabularies that still have exactly the same form as the foreign language, half change, fully change, and gone. The subject of this research is to analyze and classify vocabulary changes from Dutch vocabulary into Indonesian from ads in 1964 Intisari magazine and comparing the vocabulary with vocabulary in recent years based on the online Indonesian Dictionary as comparative data. This research uses qualitative and quantitative methods. Datas from the research would be divided and classified based on Van der Sijs` (2002) point of view. The research continues with vocabulary check in Loan-words in Indonesia and Malay dictionary by Russell Jones (2015). The purpose of this research is to analyze the change in vocabulary that Indonesian language had absorbed from Dutch language in Intisari magazine 1964 and also to compare the vocabulary from 1964 to recent years. The results are there are several words that haven`t changed since they were found and predicted would be gone, for example modeblad, this word is rarely used. This research also found words from bastaardwoorden group such as expedisi which the form of the word has changed but not entirely, and there were found words that have been integrated from ingeburgerde woorden, for example bengkel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>