Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111243 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafid Firmansyah
"Kondisi permukaan jalan merupakan salah satu penyebab penyumbang kecelakaan di jalan, skid resistance memiliki peran penting untuk menahan roda supaya tidak mudah tergelincir. Penelitian ini berfokus pada faktor limbah beton sebagai agregat menengah dan faktor suhu pada permukaan perkerasan jalan dengan tipe AC-WC batas tengah. Penelitian ini akan membandingkan pengaruh penggunaan limbah beton sebagai agregat menengah pada campuran AC-WC batas tengah dengan agregat alami pada campuran AC-WC batas tengah terhadap nilai skid resistance dengan perubahan suhu. Digunakan presentase limbah beton sebagai agregat menengah sebanyak 43%. Kadar aspal optimum yang digunakan untuk campuran agregat batuan sebanyak 8% dan untuk campuran limbah beton 9%. Pengujian ini digunakan alat british pendulum tester dengan variasi suhu yang digunakan pada penelitian adalah 26oC, 30oC, 35oC, 40oC, 45oC, dan 50oC. Pengujian juga digunakan 2 kondisi berbeda, yaitu kondisi standart dan kondisi immersion dalam bak perendam selama 24 jam dengan suhu 60oC. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai skid resistance campuran limbah beton lebih tinggi dibandingan dengan campuran agregat batuan, dengan nilai skid resistance yang akan semakin menurun jika suhu permukaan semakin, tingkat korelasi antara nilai skid resistance dengan suhu adalah sedang.

The condition of the road surface is one of the causes of accidents on the road, skid resistance has an important role to keep the wheels from slipping easily. This research focuses on the recycle concrete aggregate factor as intermediate aggregate and the temperature factor on the surface of road pavement with the middle limit type AC-WC. This study will compare the effect of using recycled concrete aggregate as intermediate aggregate in the middle limit AC-WC mixture with natural aggregate in the middle limit AC-WC mixture on the value of skid resistance with temperature changes. The percentage of recycled concrete aggregate as an intermediate aggregate is used as much as 43%. The optimum asphalt content used for a mixture of rock aggregate is 8% and for a mixture of recycled concrete aggregate 9%. This test used a British pendulum tester with temperature variations used in this study were 26oC, 30oC, 35oC, 40oC, 45oC, and 50oC. The test also used 2 different conditions, namely standard conditions and immersion conditions in an immersion bath for 24 hours at a temperature of 60oC. From the results of the study, it was found that the skid resistance value of the recycled concrete aggregate mixture was higher than that of the natural aggregate mixture, with the skid resistance value decreasing as the surface temperature increased, the correlation level between the skid resistance value and the temperature was moderate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahran Athalla Zidane
"Di Indonesia, umumnya, limbah konstruksi tidak dimanfaatkan dengan baik. Untuk mencegah siklus kerusakan alam tersebut, diperlukan suatu inovasi. Inovasi yang dapat menjadi solusi dari limbah-limbah konstruksi yang terus bertambah dan untuk mengurangi dampak-dampak yang tidak diinginkan pada lingkungan. Selain itu, Hal ini dapat menjadi alternatif penggunaan agregat alami untuk perkerasan jalan yang terus menipis. Penelitian ini merencanakan penggunaan limbah beton sebagai pengganti agregat kasar pada campuran lapis aus (AC-WC) sebagai salah satu perwujudan inovasi terhadap solusi dari permasalahan limbah konstruksi yang ada di Indonesia. Pengujian skid resistance dilakukan kepada campuran lapis aus (AC-WC) modifikasi sebagai parameter pengaruh dan kelayakan penggunaan campuran pada dunia nyata.
Penelitian ini merencanakan campuran lapis aus (AC-WC) modifikasi dengan komposisi agregat kasar (batu split), agregat menengah (screening), agregat halus (abu batu) dan RCA. Kadar aspal optimum terbaik, Nilai skid resistance serta pengaruh limbah beton sebagai pengganti agregat kasar akan dibandingkan dengan sampel kontrol yaitu campuran lapis aus (AC-WC) dengan komposisi agregat kasar (batu split), agregat menengah (screening) dan agregat halus (abu batu). Pengujian skid resistance menggunakan alat British Pendulum Tester terhadap campuran lapis aus (AC-WC) modifikasi dan non modifikasi dengan KAO nya yaitu 9% dan 98. Berubahnya komposisi campuran lapis aus (AC-WC) mempengaruhi nilai skid resistance menjadi lebih tinggi.

In Indonesia, usually, construction waste is not put to good use. To prevent this cycle of destruction of nature, an innovation is needed. Innovations that can be a solution to the growing construction waste problems and to reduce the unwanted impacts on the environment. thus, it can be an alternative to the use of natural aggregates for road pavements that continue to thin out. This study plans the use of concrete waste as a substitute for coarse aggregates in wear-coated mixtures (AC-WC) as one of the manifestations of innovation to the solution to the problem of construction waste in Indonesia. Skid resistance testing is performed on modified wear-coated mixtures (AC-WC) as parameters of the influence and feasibility of using the mixture on the field.
This study planned a modified wear-coated mixture (AC-WC) with the composition of split stones as the coarse aggregates, screening as the intermediate aggregates, stone ash as fine aggregates and reclaimed concrete aggregates as the substitution of the coarse aggregates. The best optimum asphalt content, skid resistance value and the influence of concrete waste as a substitute for coarse aggregate will be compared with control samples, wear-coated mixtures (AC-WC) with a composition of coarse aggregate (split stone), medium aggregate (screening) and fine aggregate (stone ash). Skid resistance testing using the British Pendulum Tester tool against modified and non-modified wear-coated mixtures (AC-WC) with its KAO, namely 9% and 8%. Changes in the composition of the wear-coated mixture (AC-WC) affect the value of skid resistance to be higher.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Ananda
"Perkembangan infrastruktur jalan di Indonesia akan membutuhkan banyak nya batuan dan pasir untuk membangun jalan nasional dan jalan tol, sehingga dapat mempengaruhi alam. Dengan itu muncul solusi pemakaian limbah beton sebagai agregat pada perkerasan jalan untuk mengurangi jumlah batuan alami dalam pembuatan jalan nasional dan jalan tol. Limbah beton dapat kita jumpai dimanapun, limbah beton dapat berupa bongkahan penghancuran bangunan, puing-puing proyek infrastruktur, dan limbah beton pabrik. Penggunaan limbah beton akan dipakai sebagai agregat kasar dengan variasi kadar aspal 7%, 7,5%, 8%, 8,5%, dan 9%. Lalu digunakan kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8% untuk agregat batuan sebagai pebanding penggunaan limbah beton sebagai agregat kasar. Pengujian akan dilakukan dengan Marshall Standard dan Immersion. Hasil menunjukan bahwa limbah beton sebagai agregat kasar meningkatkan Stabilitas, Marshall Quotient, VMA, dan VIM lalu menurunkan nilai VFA, Flow, dan Indeks Kekuatan Sisa.

The development of road infrastructure in Indonesia will require a lot of rock and sand to build street roads and toll roads, sthe needs of those materials can affect nature. With that came the solution of using concrete waste as aggregate on road pavements to reduce the amount of natural rock in the construction of street roads and toll roads. We can find concrete waste anywhere, concrete waste can be obtaint from demolishing bulidings, infrastructure project debris, and factory concrete waste. Waste concrete will be used as coarse aggregate with variations in asphalt content of 7%, 7.5%, 8%, 8.5%, and 9%. Then used asphalt content of 6%, 6.5%, 7%, 7.5%, and 8% for natural aggregates as a comparison for the use of concrete waste as coarse aggregate. Tests will be carried out with Marshall Standard and Immersion. The results show that waste concrete as coarse aggregate increases Stability, Marshall Quotient, VMA, and VIM and then decreases VFA, Flow, and Residual Strength Index values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fikri
"Limbah beton merupakan limbah yang dihasilkan dari pembangunan dan pembongkaran bangunan. Pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus meningkatkan kebutuhan produksi beton yang nantinya juga akan menghasilkan pertambahan jumlah limbah beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah beton sebagai pengganti agregat menengah dalam campuran AC-WC dengan suhu pencampuran panas (HMA) terhadap nilai volumetrik marshall yang meliputi : Voids in Mixture (VIM), Voids in Mineral Aggregates (VMA), Voids Filled with Bitumen (VFB), Stabilitas, Kelelehan (flow), Marshall Quotient (MQ), dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Limbah beton yang digunakan sebelumnya dilakukan peremajaan berupa pencucian dengan tujuan untuk mengurangi kandungan abu beton yang terdapat dalam limbah beton. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan penggunaan jumlah limbah beton sebanyak 43% didapatkan peningkatan nilai dalam hal KAO, VIM, VMA, stabilitas, dan MQ serta penurunan nilai dalam hal VFB, kelelehan, dan IKS.

Concrete waste are waste that are produced from construction works and demolitions. Construction works that keeps increasing create the needs for concrete production that will eventually increase the amount of concrete waste. This research was conducted to know the effects of using recycled concrete aggregates (RCA) as replacement for medium aggregates in an AC-WC HMA mixture to the marshall volumetric values that includes : Voids in Mixture (VIM), Voids in Mineral Aggregates (VMA), Voids Filled with Bitumen (VFB), Stability, Flow, Marshall Quotient (MQ), and Residual Strength Index. Before using the RCA, treatment was given by washing the RCA to reduce the amount of cement that are contained within the RCA. The result shows from using 43% of RCA there is an increase in terms of OAC, VIM, VMA, stability, and MQ as well as a reduction in terms of VFB, flow, and Residual Strength Index."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erditya Fajri
"Untuk mengurangi penggunaan material alam, limbah beton digunakan sebagai pengganti agregat batu alami. Penambahan limbah plastik LDPE dalam campuran aspal juga dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas aspal. Penggunaan material alternatif pada campuran aspal perlu memperhatikan aspek keselamatan yakni kemampuan agregat pada lapisan aspal untuk menahan gaya gelincir permukaan jalan pada segala kondisi cuaca. Dalam penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan agregat limbah beton dan penambahan plastik LDPE pada campuran aspal terhadap nilai skid resistance. Penelitian diawali dengan pembuatan benda uji campuran ACWC dengan agregat RCA pada variasi kadar aspal 7%, 7.5%, 8%, 8.5%, dan 9% yang dihasilkan KAO pada 9%. Untuk menghilangkan kadar mortar pada agregat RCA dilakukan peremajaan dengan pencucian dan penggosokan. Penelitian dilanjutkan dengan mencari kadar plastik optimum yang didapatkan pada kadar plastik sebesar 5%. Pengujian skid resistance dilakukan menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT) pada variasi suhu 26˚C, 30˚C, 35˚C, 40˚C, 45˚C, dan 50˚C. Pengujian dilakukan dengan dua jenis uji yakni skid resistance standard dan immersion. Didapatkan hasil penggunaan agregat RCA dan penambahan plastik LDPE menaikan nilai skid resistance. Nilai SN tertinggi didapat 58,5 pada suhu normal (26˚C) dan nilai terendah 51,6 pada suhu tinggi (50˚C).

To reduce the use of natural materials, waste concrete can be used as a substitute for natural aggregates (NA). The addition of LDPE plastic waste in asphalt mixtures is also carried out to improve asphalt quality. The use of alternative materials in asphalt mixtures needs to pay attention to safety aspects, to withstand the sliding force of the road surface in all weather conditions. This study examines the effect of the use of concrete waste aggregates and the addition of LDPE plastic to the asphalt mixture on the value of skid resistance. The study began with the manufacture of a mixture of ACWC specimens with RCA aggregates at variations in asphalt content of 7%, 7.5%, 8%, 8.5%, and 9% produced by KAO at 9%. RCA aggregates have previously been rejuvenated by washing and rubbing to remove the mortar content. The research was continued by finding the optimum plastic content obtained at a plastic content of 5%. Skid resistance testing was carried out using the British Pendulum Tester (BPT) at various temperatures of 26 ˚C, 30 ˚C, 35 ˚C, 40 ˚C, 45 ˚C, and 50 ˚C. The test is carried out with two types of tests, standard skid resistance and immersion skid resistance. It was found that the use of RCA aggregate and the addition of LDPE plastic increased the value of skid resistance. The highest SN value was 58.5 at normal temperature (26˚C) and the lowest value was 51.6 at high temperature (50˚C)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ringga Rasi Hatmoko
"Aktifitas pergerakan transportasi pada negara Indonesia semakin mengalami peningkatan pertahunnnya. Peningkatan aktivitas tersebut berjalan seiringan dengan tingginya pembangunan dan pengembangan insfrastruktur. Peningkatan ini tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di daerah lain sehingga masih memerlukan pembangunan untuk mendukung aktivitas tersebut. Oleh karenanya dapat dipastikan bahwa kebutuhan akan bahan-bahan bangunan juga akan meningkat. Salah satu penggunaan bahan untuk lapis permukaan yang sering digunakan pada perkerasan jalan adalah material paving block. Demikian pula bahan beton termasuk material yang sering digunakan untuk berbagai macam bahan bangunan, sehingga timbul dampaknya yaitu limbah beton. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah beton sebagai agregat menengah pada paving block dari nilai kuat tekan yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan SNI 03-1691-1996. Dalam penelitian ini menggunakan variasi umur benda uji, variasi ketinggian, dan variasi kepadatan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa penambahan material RCA memiliki nilai kuat tekan yang lebih rendah dari campuran tanpa RCA. Penurunan nilai kuat tekan benda uji kontrol dengan benda uji campuran tambahan RCA sebagai agregat menengah sebesar 25.87% pada variasi 6 cm, 23.88% pada variasi 8 cm, dan 15.90% pada variasi 10 cm. Meskipun demikian penurunan ini tetap memberikan manfaat dari penggunaan agregat limbah beton sebagai material daur ulang untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh material beton.

Transportation movement activities in Indonesia are increasing every year. The increase in activity goes hand in hand with the high development and development of infrastructure. This increase is in urban areas and other areas, so it still requires action to support these activities. Therefore, it is confident that the demand for building materials will also increase. One of the materials used for surface coatings that are often used in road pavements is paving block material. Likewise, concrete is often used for various building materials, so the impact is concrete waste. This research analyzed the utilization of cement concrete waste as intermediate aggregate in paving blocks from the compressive strength value produced under the provisions of SNI 03-1691-1996. This study uses age variations of the test object, variations in height, and variations in density. The results indicate that adding RCA material has a lower compressive strength value than the mixture without RCA. The decrease in the compressive strength of control specimens with additional mixed specimens of RCA as intermediate aggregate was 25.87% at 6 cm variation, 23.88% at 8 cm variation, and 15.90% at 10 cm variation. However, this decrease still benefits from using concrete waste aggregate as a recycled material to reduce the environmental impact caused by cement concrete material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Jayanthi
"Kekesatan permukaan jalan merupakan kondisi tahanan gesek antara permukaan jalan dan ban kendaraan sehingga tidak mengalami selip atau tergelincir baik pada kondisi basah waktu hujan ataupun kering. Kekesatan permukaan jalan bergantung pada jenis tekstur permukaan, apabila tekstur yang kasar akan memberikan kekuatan yang lebih dibandingkan dengan permukaan yang licin.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran dan analisis tingkat kekesatan permukaan perkerasan dengan alat British Pendulum Tester pada sampel campuran Asphalt Concrete ? Wearing Course dan pada sampel yang telah terjadi akibat perubahan alur karena terlintas oleh mesin Wheel Tracking sebagai simulasi roda kendaraan di lapangan. Dimana campuran Asphalt Concrete ? Wearing Course yang telah dicampur limbah serat serabut kelapa dengan kadar komposisi 0% ; 0,75% dan 1,5% terhadap aspal modifikasi. Pengujian dilakukan dengan variasi suhu 26°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C dalam keadaan kondisi basah.
Dengan penambahan serat serabut 0,75% pada aspal modifikasi ini, menghasilkan nilai kekesatan permukaan yang lebih tinggi sehingga menambah kestabilan jalan dan memiliki kemampuan tahanan yang tinggi terhadap perubahan suhu pada permukaan aspal dimana yang bersentuhan langsung dengan roda pada kendaraan.

Skid resistance is the frictional condition resistance between road surface and vehicle tires that are not encountering either slip when wet conditions or dry conditions. Skid resistance depends on the type of surface texture if the rough texture will provide more power than the slip surface.
This research is done measurement and analysis of skid resistance number with British Pendulum Tester for mix specimen of Asphalt Concrete ? Wearing Course and specimen has happened due to changes of flow because passed by Wheel Tracking machine as simulation of vehicle wheels on the ground. Which mixture Asphalt Concrete ? Wearing Course has mixed fiber of coconut with content 0% ; 0,75% and 1,5% to asphalt modification. Testing is done with temperature variations 26°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C on wet conditions.
The addition fiber of coconut 0,75% on this asphalt modification will result higher values skid resistance due add the stability of road and have the ability of high resistance to temperature changes on the surface of the asphalt which in direct contact with the wheels on the vehicle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Abimayu Ramadhana
"Untuk mendukung kesepakatan Sustainable Development Goals (SDGs), sektor konstruksi dapat melakukan pembangunan berbasis ‘green building’. Beton merupakan material yang sangat dibutuhkan sebagai bahan konstruksi namun menimbulkan dampak negatif pada lingkungan pada prosesnya. Selain itu bahan lain yang menjadi permasalahan lingkungan yaitu plastik. Sifat plastik yang sulit terurai menjadikannya salah satu faktor timbulan sampah. Material tersebut akan lebih baik apabila didaur ulang menjadi salah satu material konstruksi pengganti Natural Aggregat (NA). Pada penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan agregat limbah beton (RCA) sebagai pengganti agregat menengah dan penambahan plastik LDPE pada nilai kuat tekan dari paving block. Pada penelitian ini akan digunakan agregat limbah beton klasifikasi menengah yaitu tertahan saringan No.4, No,8, No.16, dan No. 30 pada seluruh sampel uji paving block. Kemudian dilakukan variasi penambahan plastik sebesar 4%, 6%, 8%, dan 10% dari kadar semen yang digunakan pada tiap sampel. Proses pemadatan dilakukan secara manual dengan alat pemukul besi (compactor). Model sampel paving block yang akan dilakukan kuat tekan dibagi menjadi dua yaitu pengujian balok dan pengujian kubus sesuai SNI 03-0691-1996 dimana paving block tebal 6 cm menjadi 5x5x5 cm dan untuk paving block tebal 10 cm menjadi 9x9x9 cm. Didapatkan hasil bahwa nilai kuat tekan rata-rata tertinggi dari penggunaan RCA dan limbah plastik LDPE pada variasi sampel 6 cm yaitu dengan kadar plastik 6% dari berat semen yang digunakan. Nilai kuat tekan rata-rata sampel kubus 5x5x5 cm yaitu 210.36 kg/cm² dan sampel uji balok 6 cm yaitu 318.34 kg/cm². Sedagkan pada variasi sampel 10 cm yaitu dengan kadar plastik 4% dari berat semen yang digunakan. Nilai kuat tekan sampel kubus 9x9x9 cm yaitu 229.32 kg/cm² dan sampel balok 10 cm 200.89 kg/cm². Sehingga penambahan serbuk limbah plastik yang optimal terdapat pada rentang 4% - 6% dari berat semen yang digunakan.

To support the Sustainable Development Goals (SDGs) agreement, the construction sector can carry out 'green building' based development. Concrete is a material that is needed as a construction material but harms the environment in the process. In addition, another material that is an environmental problem is plastic. The nature of plastic is difficult to decompose makes it a factor in the generation of waste. The material will be better if it is recycled into one of the construction materials to replace Natural Aggregate (NA). This study examines the effect of using waste concrete aggregate (RCA) as a substitute for intermediate aggregate and the addition of LDPE plastic on the compressive strength of paving blocks. In this study, the aggregate of intermediate classification of concrete waste will be used, namely retained by sieves No.4, No.8, No.16, and No. 30 on all paving block test samples. Then, the addition of plastic was varied by 4%, 6%, 8%, and 10% of the cement content used in each sample. The compaction process is carried out manually with an iron beater (compactor). The paving block sample model that will be subjected to compressive strength is divided into two, namely, beam testing and cube testing according to SNI 03-0691-1996 where 6 cm thick paving blocks become 5x5x5 cm and 10 cm thick paving blocks 9x9x9 cm. It was found that the highest compressive strength value from using RCA and LDPE plastic waste at a sample variation of 6 cm, with a plastic content of 6% of the weight of the cement used. The compressive strength of the 5x5x5 cm cube sample is 210.36 kg/cm² and the 6 cm beam test sample is 318.34 kg/cm². Meanwhile, in the sample variation of 10 cm, with a plastic content of 4% of the weight of the cement used. The compressive strength of the 9 x 9 x 9 cm cube sample is 229.32 kg/cm² and the 10 cm beam sample is 200.89 kg/cm². So that the optimal addition of plastic waste powder is in the range of 4% - 6% of the weight of the cement used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primetta Tatiana
"Skid resistance (kekesatan jalan) merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengevaluasi keamanan permukaan perkerasan jalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan RCA terhadap nilai skid resistance campuran aspal panas spesifikasi AC-WC dengan material utama RAP. Dilakukan dua jenis penguian skid, yaitu skid standar dan immersion. Pengujian dilakukan dengan variasi suhu 26℃, 30℃, 35℃, 40℃, 45℃, dan 50℃ menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT). Hasil pengujian Marshall menunjukkan kadar aspal terbaik untuk campuran dengan RCA sebesar 9% dan tanpa RCA sebesar 8,5%. Hasil pengujian skid resistance menunjukkan terjadi penurunan nilai skid number (SN) dengan kenaikan suhu pengujian. Hasil pengujian skid immersion menunjukkan nilai SN yang lebih rendah dibandingkan hasil pengujian skid standar. Penambahan RCA tidak meningkatkan nilai SN campuran aspal dengan material utama RAP, namun mampu meningkatkan nilai SN campuran aspal dengan material utama agregat baru (NA).

Skid resistance is one of the parameters used to evaluate the safety of the road pavement surface. This study was conducted to evaluate the effect of adding RCA to the skid resistance value of hot mix asphalt mixture with AC-WC specifications with RAP as the main material. Two types of skid testing were performed, namely standard skid and immersion. Tests were carried out with variations in temperature 26℃, 30℃, 35℃, 40℃, 45℃, and 50℃ using the British Pendulum Tester (BPT). Marshall test results show that the best asphalt content for a mixture with RCA is 9% and without RCA is 8.5%. The results of the skid resistance test show that there is a decrease in the value of the skid number (SN) with an increase in the test temperature. The skid immersion test results show a lower SN value than the standard skid test results. The addition of RCA did not increase the SN value of the asphalt mixture with RAP as the main material, but it was able to increase the SN value of the asphalt mixture with the natural aggregate (NA) as the main material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>