Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100031 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asmiladita Pridilla
"Penerapan prinsip Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) bertujuan untuk memastikan mutu selama jalur distribusi selalu sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya (PerBPOM No. 9 Tahun 2019). Transportasi merupakan salah satu aspek yang diatur dalam Pedoman Teknis CDOB tahun 2020. Obat harus diangkut di bawah kondisi penyimpanan yang sesuai dengan informasi pada kemasan agar mutu obat tetap terjaga. Tugas ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami penyaluran dan transportasi dan kemudian melakukan evaluasi terkait kesesuaian proses transportasi di PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 3 dengan prinsip CDOB. Metode pelaksanaan tugas ini adalah dengan mengumpulkan data-data terkait transportasi dengan cara pengamatan langsung dan wawancara langsung dengan bagian logistik. Hasil evaluasi adalah kegiatan transportasi oleh KFTD secara umum telah memenuhi ketentuan-ketentuan CDOB 2020, meskipun masih ada beberapa yang belum selesai. Beberapa yang belum sesuai terkait dengan pelabelan, serta keamanan dalam pengemasan. Hal tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk diperbaiki agar dapat mengurangi risiko kesalahan sertra meningkatkan keamanan selama pengiriman obat.

Applying the principles of Good Distribution Practice (CDOB) ensures quality during distribution is always following the requirements and intended use (PerBPOM No. 9 of 2019). Transportation is one aspect that is regulated in the 2020 CDOB Technical Guidelines. Drugs must be transported under storage conditions following the information on the packaging so that the quality of the drug is maintained. This task aims to study and understand distribution and transportation and then evaluate the suitability of the transportation process at PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 3 with CDOB principles. This assignment done by collecting data related to transportation by direct observation and direct interviews with the person-in-charge of Logistics. The result of the evaluation is that transportation activities by KFTD have generally complied with the provisions of the 2020 CDOB, although some have not been completed. Some that are not yet appropriate are related to labelling and safety in packaging. These evaluations can be considered for improvement to reduce the risk of errors and increase safety during drug delivery."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadila
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. Kimia Farma Trading and Distribution bertujuan untuk mengetahui dan memahami Cara Distribusi Obat yang Baik CDOB di PT. Kimia Farma Trading and Distribution serta memahami peran serta tanggung jawab Apoteker dalam distribusi obat di Pedagang Besar Farmasi PBF . Pada tugas khusus bertujuan untuk mengetahui Cara pemesanan, penyaluran, serta pelaoran sediaan narkotika, psikotropika, dan prekursor di PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabamg Jakarta-1.

Pharmacist internship at PT. Kimia Farma Trading and Distribution aims to know and understand of Good Distribution Practice GDP at PT. Kimia Farma Trading and Distribution and understand the role and responsibility of Pharmacist in the distribution of drugs in Pharmaceutical Wholesalers. On the special task aims to find out how to order, channeling, as well as the procurement of narcotics, psychotropic, and precursors in PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Jakarta 1.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Muhammad Wildan Shalli
"Praktik Kerja Profesi di PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Jakarta 2 Periode 3 April ndash; 21 April Tahun 2017 bertujuan untuk mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di PBF, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di PBF, memahami penerapan CDOB, dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di PBF. Tugas khusus yang diberikan berjudul Proses Bisnis di PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Jakarta 2 yang bertujuan untuk memahami proses bisnis di KFTD Cabang Jakarta 2.

Internship at PT. Kimia Farma Trading and Distribution Branch Jakarta 2 Period 3 April ndash 21 April Year 2017 aims to know and understand pharmacist work and responsibility at Pharmacy Distributor, have competence, knowledge, skill, and experience to handle pharmacy work, understand implementation of GDP, and have real illustration about pharmacy work matter at Pharmacy Distibutor. The internship given a special assignment about Businiess Process at PT. Kimia Farma Trading and Distribution Branch Jakarta 2 with aim to understand the business process at PT. Kimia Farma Trading and Distribution Branch Jakarta 2.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Firdiena Titian Ratu
"Pedagang Besar Farmasi merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/ atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Pedoman cara distribusi obat yang baik dalam setiap aspek CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) perlu diterapkan untuk memenuhi persyaratan mutu, keamanan, serta khasiat obat dan/ atau bahan obat yang didistribusikan. Tugas khusus ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur untuk mengevaluasi pelaksanaan CDOB terhadap proses distribusi di KFTD cabang Jakarta 2. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kegiatan distribusi di KFTD cabang Jakarta 2 sudah sesuai dengan peraturan CDOB. Ketidakefektifan yang ditemukan dalam proses distribusi di KFTD cabang Jakarta 2 berupa proses mengangkut barang yang masih dilakukan dalam posisi tubuh yang salah sehingga dapat menimbulkan bahaya ergonomis berupa sakit pada anggota tubuh personil yang bertugas, juga higiene di KFTD cabang Jakarta 2 yang belum sepenuhnya dilakukan sehingga dapat menimbulkan bahaya biologi di sekitar lingkungan gudang. Evaluasi yang memadai perlu dilakukan terhadap proses pengangkutan barang serta pelatihan terkait posisi tubuh yang benar saat mengangkut barang bagi personil yang bertugas, juga perlu dilakukan permbersihan yang menyeluruh pada gudang untuk menghindari bahaya biologi dari debu berlebih dan/ atau sumber hama lainnya.

Pharmaceutical Wholesalers is a company in the form of a legal entity that has a permit to procure, store, distribute drugs and/or medicinal substances in large quantities in accordance with statutory provisions. Guidelines for good drug distribution methods in every aspect of CDOB/GDP (Good Distribution Practice) need to be implemented to meet the requirements for quality, safety and efficacy of drugs and/or medicinal substances being distributed. This special assignment was carried out using a qualitative method with literature studies for evaluating the implementation of CDOB for the distribution process at KFTD Jakarta branch 2. The results obtained indicated that the distribution activities at KFTD Jakarta branch 2 complied with CDOB regulations. The ineffectiveness found in the distribution process at KFTD Jakarta branch 2 was in the form of the process of transporting goods which was still carried out in the wrong body position so that it could cause ergonomic hazards in the form of pain in the limbs of the personnel on duty, also hygiene at KFTD Jakarta branch 2 which has not been fully implemented so that it can cause biological hazards around the warehouse environment. Adequate evaluation needs to be carried out on the process of transporting goods as well as training regarding the correct body position when transporting goods for the personnel on duty, it is also necessary to carry out a thorough cleaning of the warehouse to avoid biological hazards from excess dust and/or other sources of pests."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Juanita
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) merupakan perusahaan berbadan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Setiap PBF wajib memiliki area penerimaan, penyimpanan dan pengiriman yang terpisah dan dalam kondisi yang terkontrol. Salah satu aspek CDOB, yaitu penyimpanan ditunjang oleh bangunan dan peralatan yang memadai. Penyimpanan dilakukan berdasarkan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi obat yang memiliki mutu terstandar. Sementara untuk obat narkotika, psikotropika, obat-obat tertentu, dan Cold Chain Product (CCP) memiliki standar penyimpanan khusus untuk menghindari penyalagunaan. PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) merupakan salah satu PBF di Indonesia dan merupakan satu-satunya PBF yang mendapatkan izin untuk menyimpan dan menyalurkan narkotika dan psikotropika. Oleh karena itu, sediaan farmasi diharapkan dapat disimpan sesuai dengan standar CDOB agar mutu obat dapat tetap terjaga sampai kepada konsumen
Pharmaceutical Wholesaler (PBF) is a legal entity company that has a license for the procurement, storage, distribution of drugs and or drug ingredients in large quantities in accordance with the provisions of Good Distribution Practice (GDP). Each PBF shall have separated areas of receiving, storage and delivery under controlled conditions. One aspect of GDP is that storage is supported by adequate buildings and equipments. Storage is conducted based on recommendations from the pharmaceutical or non-pharmaceutical industries that produce drugs that have standardized quality. Meanwhile, narcotics, psychotropic drugs, certain drugs, and Cold Chain Products (CCP) have special standard of storage to avoid some issues. PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) is one of the PBF in Indonesia and the only PBF that is licensed to store and distribute narcotics and psychotropic substances. Therefore, pharmaceutical products are expected to be stored in accordance with GDP standards so that the quality of the drug can be maintained until it reaches the consumers."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erlien Lindawati Poernomo
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. Kimia Farma Trading Distribution Cabang Jakarta-1 memiliki tujuan agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Distributor/ Pedagang Besar Farmasi PBF ; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Distributor Farmasi; memahami penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik CDOB di Distributor Farmasi; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di Distributor Farmasi.Tugas khusus yang diberikan berjudul Proses Bisnis PT. Kimia Farma Trading Distribution Cabang Jakarta-1. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar agar calon Apoteker mampu memahami proses bisnis PT. Kimia Farma Trading Distribution Cabang Jakarta-1.

Internship at PT. Kimia Farma Trading Distribution Jakarta 1 Branch aims for pharmacist candidate to be able to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacists in pharmaceutical distributor wholesaler has the concepts, knowledges, skills, and practical experiences to perform pharmaceutical services in pharmaceutical distributor wholesaler understand the application of Good Distribution Practice GDP in pharmaceutical distributor wholesaler and has a clear vision about pharmaceutical service issues in pharmaceutical distributor wholesaler. Given a special assignment titled The Business Process of PT. Kimia Farma Trading Distribution Branch Jakarta 1. The purpose of this special assignment is to allow the pharmacist candidate to understand the business processes of PT. Kimia Farma Trading Distribution Branch Jakarta 1.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Artha Rani
"

Pharmaceutical disributor is one of the parties distributing pharmaceutical products including Cold Chain Products (CCP). Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 3 Branch is one of the PBFs that distributes CCP to various health care facilities. Therefore, KFTD Jakarta 3 must have a distribution procedure that can guarantee the stability of the distributed CCP. In order to ensure the ability of the distribution process to maintain product stability, it is necessary to validate the CCP distribution process from KFTD Jakarta 3."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Astri Maulinda Sari
"PT KFTD merupakan Pedagang Besar Farmasi yang memiliki izin untuk menyalurkan obat keras golongan narkotika. Evaluasi pemesanan obat golongan narkotika dilakukan berdasarkan ketetapan yang berlaku di PT KFTD. Evaluasi kewajaran jumlah dan frekuensi ini selanjutnya digunakan sebagai acuan bagi apoteker penanggung jawab KFTD dalam melakukan penilaian penerimaan pesanan narkotika dari outlet terkait.Penilaian awal status kewajaran pemesanan dilakukan dengan membandingkan histori pembelian aktual obat Fentanyl (PCC) dari Outlet X selama periode September 2021 – September 2022 kepada PBF KFTD Cabang Bekasi tiap bulannya dengan rata-rata pembelian obat yang didapat dari big data milik PT KFTD.Penjualan obat Fentanyl PCC menempati penjualan tertinggi untuk obat golongan narkotika di PT KFTD Cabang Bekasi, yaitu mencapai 53,265% selama periode September 2021 – September 2022. Penjualan obat Fentanyl dilakukan kepada 90 outlet mitra kerja dengan Outlet X merupakan outlet dengan frekuensi pembelian terbanyak yaitu 2.216 dus @ 5 ampul dalam setahun.Penilaian kewajaran pesanan narkotika yang diterima oleh PBF KFTD Cabang Bekasi harus dilakukan dengan membandingkan riwayat pembelian sebelumnya disertai dengan melakukan kunjungan audit langsung ke outlet mitra kerja terkait.

PT KFTD is a Pharmaceutical Distributor who has a permit to distribute narcotic hard drugs. Evaluation of orders for narcotic class drugs is carried out based on the provisions in force at PT KFTD. The evaluation of the reasonableness of the quantity and frequency is then used as a reference for the pharmacist in charge of the KFTD in assessing the acceptance of narcotics orders from related outlets. The initial assessment of the reasonableness of the order status is carried out by comparing the history of actual purchases of Fentanyl (PCC) drugs from Outlet X during the period September 2021 - September 2022 to PBF KFTD Bekasi Branch each month with an average purchase of drugs obtained from PT KFTD's big data. Sales of Fentanyl PCC drugs occupy the highest sales for narcotic drugs at PT KFTD Bekasi Branch, reaching 53.265% during the period September 2021 - September 2022. Fentanyl drug sales are carried out to 90 partner outlets with Outlet X being the outlet with the highest frequency of purchases, namely 2,216 boxes @ 5 ampoules in a year. An assessment of the fairness of narcotics orders received by PBF KFTD Bekasi Branch must be carried out by comparing the history of previous purchases accompanied by making direct audit visits to related partner outlets."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaisani Fadiah Qisthina
"Apotek menjadi salah satu tempat pendistribusian obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Apotek menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 dan Nomor 9 Tahun 2017 adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi 2 kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik. Peraturan yang mengatur mengenai apotek antara lain PMK No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Peraturan ini dijadikan salah satu pedoman untuk di Apotek. Peraturan-peraturan ini yang menjadi pedoman untuk sebuah apotek agar dapat berdiri dan menjalankan fungsi dan tugasnya. Apotek Roxy berdiri sejak tahun 1954 sudah memiliki berbagai cabang di wilayah Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi. Dengan banyak cabang yang ada, Apotek Roxy sudah menerapkan pendirian Apotek sesuai peraturan yang ada. Salah satu cabang Apotek Roxy yang ada adalah Apotek Roxy Keamanan yang terleta di jalan Keamanan nomor 56. Apotek Roxy ini apakah sudah sesuai dengan peraturan yang ada, maka perlu dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan berdasarkan studi literatur dan pengamatan secara langsung kesesuaian penerapan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 73 tahun 2016 pada Apotek Roxy Keamanan. Kesimpulan yang didapatkan dari penerapan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek pada Apotek Roxy Keamanan adalah perencanaan, pengadaan, penerimaan, pemusnahan, pencatatan dan pelaporan sudah sesuai dengan peraturan.

Pharmacies are one of the distribution sites for medicines, medical devices, and consumable medical materials. Pharmacy according to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016 and Number 9 of 2017 is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. Pharmacy services at pharmacies include 2 activities, namely managerial activities in the form of managing Pharmaceutical Preparations, Medical Devices, and Medical Consumables and clinical pharmacy services. Regulations governing pharmacies include PMK No. 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies. This regulation is used as one of the guidelines for the pharmacy. These regulations serve as guidelines for a pharmacy to be able to stand up and carry out its functions and duties. Roxy Pharmacy was founded in 1954 and already has various branches in Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi. With many existing branches, Roxy Pharmacy has implemented the establishment of Pharmacies according to existing regulations. One of the existing branches of the Roxy Pharmacy is the Roxy Keamanan Pharmacy which is located on Jalan Keamanan number 56. Is this Roxy Pharmacy in accordance with existing regulations, it is necessary to do an analysis. The analysis was carried out based on a literature study and direct observation of the suitability of the application of the Minister of Health Regulation number 73 of 2016 at the Roxy Keamanan Pharmacy. The conclusion obtained from the implementation of the Regulation of the Minister of Health Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies at the Roxy Keamanan Pharmacy is that planning, procurement, receipt, destruction, recording and reporting are in accordance with regulations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>