Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209853 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emirpahsha Eddy Tabrani
"Migrasi tenaga kerja internasional di dorong oleh factor daya tarik dari negara tujuan. Tenaga kerja menilai bahwa kondisi negara tujuan merupakan salah satu faktor yang menentukan negara tujuan mereka untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Terlebih, sebuah negara berkembang dan/atau maju menjadi destinasi utama bagi tenaga kerja untuk bermigrasi karena daya tariknya, dalam kasus ini, negara yang tergabung dalam Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Maka dari itu, penting untuk diketahui besar pengaruh dalam faktor yang mempengaruhi brain gain di negara OECD sebagai daya tarik bagi tenaga kerja untuk bermigrasi serta faktor yang menentukan tenaga kerja untuk bermigrasi. Riset ini bertujuan untuk menyelidiki peran dari globalisasi, pembangunan ekonomi, dan tata kelola pemerintahan dalam migrasi tenaga kerja internasional di negara OECD. Riset ini berdasarkan hasil fixed effect regressions dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari 29 negara anggota OECD pada tahun 2013-2017. Hasil riset menunjukan bahwa globalisasi dan tata kelola pemerintahan memiliki efek positif dalam migrasi tenaga kerja internasional, sedangkan pembangunan ekonomi memiliki efek sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa negara OECD mendapatkan efek dari brain gain dari pengaruh globalisasi dan tata kelola pemerintahan dari negara tujuan. Namun, keterbatasan pengambilan data dari seluruh negara OECD menjadi implikasi dari riset ini.

The nature of international labor migrations are driven by the pull factors of the host country. Mainly, migrants do perceive that the host country condition becomes one of the factors for them to migrate in order to achieve a better return. Additionally, a developing and/or developed country becomes a favorable destination for labor to migrate due to its country's attractiveness, in this case, the OECD countries. However, it is essential to know the magnitude regarding the drivers of brain gain in OECD countries as the pull factors for labor migration as well as determinants for international labor to migrate. This research aims to investigate the role of globalization, economic development, and political governance on international labor migration in OECD countries. In order to do so, the research is based on fixed effect regressions with secondary data obtained from 29 members of OECD countries between 2003-2017. The research found that globalization and political governance have a positive effect on international labor migration, while economic development has a counter effect. Therefore, it can be concluded that OECD countries gain the effect of brain gain by the nature of globalization and political governance of the host countries. However, the lack of available datasets of all OECD countries becomes the implication of the research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Rahma Putri
"Diskusi mengenai migrasi merupakan bahasan yang relatif baru dalam Ilmu Hubungan Internasional dibandingkan dengan kebanyakan topik-topik lainnya. Seiring meningkatnya bahasan mengenai perubahan iklim pada forum-forum internasional, pembahasan mengenai perpindahan masyarakat akibat perubahan iklim juga turut meningkat. Namun, pada faktanya pembahasan mengenai perpindahan masyarakat akibat perubahan iklim, atau kemudian disebut sebagai migrasi lingkungan, masih belum banyak dibahas secara akademis. Faktanya hingga saat ini masih banyak perdebatan pada percabangan pembahasan dari topik migrasi lingkungan dalam hubungan internasional pada lingkup akademisnya. Oleh sebab itu, tulisan ini berusaha untuk melakukan pemetaan terhadap perkembangan literatur-literatur terkait. Dengan melakukan tinjauan pustaka terhadap 29 literatur akademis menggunakan metode taksonomi, kelompok literatur dibagi ke dalam tiga tema utama: 1) konseptualisasi migrasi lingkungan, 2) tata kelola global migrasi lingkungan, dan 3) respons negara-negara mengenai migrasi lingkungan. Pada akhirnya, penulis melihat adanya kebutuhan untuk pembuatan konseptualisasi migrasi lingkungan dalam hubungan internasional yang tunggal. Selain itu, penulis juga menyimpulkan bahwa formulasi kebijakan terkait migrasi lingkungan dalam hubungan internasional penting untuk mempertimbangkan dari berbagai cabang ilmu yang terlibat mengingat sifat dari fenomena ini yang multicausal.

Discussions regarding migration is still considered a relatively new subject within the International Relations realm. Following the rise of discourse regarding climate change in international forums, deliberations regarding displaced communities due to climate change, later referred as environmental migrants, is also coming to a rise. However, these discussions have not been formally compiled, meaning that there are still very little academic literature in the IR field that puts environmental migrants as their focal point. Factually speaking, there are still many debates and discrepancies regarding environmental migrants within the academic realm of IR. Hence why this writing aims to map out the literature development of the aforementioned topic. By reviewing 29 academic pieces of literature using taxonomic methods, the literature is divided into three main themes: 1) conceptualization of environmental migration, 2) global governance of environmental migration, and 3) countries' responses to environmental migration. Finally, this paper expresses the need for a universal conceptualization of environmental migration in international relations. In addition, this paper also concludes that it is essential to consider the various studies involved during the process of policy formulation related to environmental migration in international relations given the multicausal nature of this phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Nimrot
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aglomerasi ekonomi terhadap net migrasi tenaga kerja dengan menggunakan data Sensus Penduduk SP 2010 dan Survey Penduduk Antar Sensus SUPAS 2005 dan 2015. Fokus aglomerasi ekonomi adalah human capital, kepadatan populasi, dan employment share di sektor manufaktur. Net migrasi tenaga kerja di klasifikasikan menjadi tenaga kerja skilled dan tenaga kerja unskilled. Hasil regresi menggunakan Random Effect Model menunjukkan bahwa aglomerasi ekonomi menjadi daya tarik tenaga kerja unskilled untuk melakukan migrasi. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja unskilled lebih menunjukkan sensitivitas untuk melakukan migrasi apabila ada perubahan human capital, kepadatan populasi dan juga employment share di sektor manufaktur. Aglomerasi human capital tidak mempunyai dampak terhadap net migrasi total skilled dan unskilled , namun setelah ada interaksi variabel human capital dan employment share di sektor manufaktur menunjukkan bahwa aglomerasi human capital menjadi daya tarik tenaga kerja yang berada di sektor manufaktur untuk melakukan migrasi.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of economic agglomeration on labor net migration using data from the Indonesia censuses SP of 2010 and Intercensal Survey SUPAS of 2005 and 2015. The focus of economic agglomeration is human capital, population density, and employment share in the manufacturing sector. Net labor migration is classified into skilled labor and unskilled labor. Regression results using the Random Effect Model indicate that the economic agglomeration becomes pull factor of unskilled labor to migrate. This suggests that unskilled labor shows more sensitivity to migration if there are changes in human capital, population density and also employment share in the manufacturing sector. The agglomeration of human capital has no impact on total net migration skilled and unskilled , but after the interaction of human capital variables and employment share in the manufacturing sector shows that agglomeration of human capital is the pull factor of labor in the manufacturing sector to migrate. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Qomala
"Modal sosial daerah asal merupakan modal sosial yang secara spesifik berada di suatu daerah dimana seseorang tinggal atau berasal. Adanya aktifitas migrasi dapat membuat individu lebih sulit mengakses modal sosial daerah asalnya, namun modal sosial juga dapat mempermudah seseorang dalam proses melakukan migrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh modal sosial individu maupun komunitas di daerah asal terhadap partisipasi migrasi pekerja. pembentukan variabel modal sosial dilakukan dengan menggunakan analisis faktor. Kemudian, variabel modal sosial yang telah terbentuk digunakan untuk mengestimasi peluang bermigrasi menggunakan regresi probit. Hasilnya, modal sosial individu berpengaruh positif terhadap partisipasi migrasi pekerja, sedangkan modal sosial komunitas daerah asal berpengaruh negatif. Hal ini berarti, modal sosial secara secara individu dapat menjadi faktor pendorong bermigrasi, sedangkan modal sosial komunitas yang menjadi karakteristik suatu derah dapat menjadi faktor penghambat migrasi.

The social capital of origin is the specific social capital located in any area of residence or origin. Mobility activities make it more difficult for people to access social capital from their home regions, however social capital can also facilitate a person in the process of transforming. The purpose of this study is to look at the effect of social capital of individuals or communities in the area of origin on labor migration participation. The formation of social capital variables is done using factor analysis. Then, the social capital variabel that has been creates is used to estimate the opportunity to migrate using probit regression. As a result, individual social capital is positive for worker participation, while local community social capital is negative. This means that individual social capital can be motivating factor for migration, while community social capital being characteristic of local residents can be an inhibiting factor for migration.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bandung: Alumni, 1999
304.32 GLO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vanny Meitasari
"ABSTRAK
Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki pasar tenaga kerja yang tidak sempurna yang menyebabkan adanya ketidakmeraatan dalam penyebaran tenaga kerja antar provinsi sehingga mendorong kegiatan migrasi. Faktor pendorong dari migrasi adalah keinginan meningkatkan utilitas hidup dengan upah yang meningkat atau memperoleh pekerjaan. Akan tetapi, terdapat kemungkinan adanya faktor lain dalam penetapan Individu untuk memutuskan bermigrasi. Dengan menggunakan metode Probit dan data dari IFLS gelombang 5, penelitian ini memperlihatkan adanya faktor amenitas dalam memengaruhi keputusan individu dalam bermigrasi di Indonesia.

ABSTRACT
As a developing country, Indonesia has an imperfect labor market which led to inconsistencies in the spread of labor between provinces so will encourage migration activities. The push factor for migration is the desire to increase the utility of living with increased wages or getting a job. However, there are possibilities for other factors in the determination of individuals to decide to migrate. Using the Probit method and data from wave IFLS 5, this study shows the amenity factor in influencing individual decisions to migrate in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Ombak, 2014
325 MIG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ria’ad Setiawan Ali
"Kajian mengenai migrasi dalam lingkup Ilmu Hubungan Internasional merupakan isu yang kompleks dan multifaset. Dua pendekatan utama, yaitu keamanan dan pembangunan, telah menjadi perspektif yang mendominasi kajian ini. Namun, terdapat perubahan pola migrasi lintas batas negara akibat dari akumulasi kekayaan atau privelese dari para migran, baik kekayaan secara ekonomi maupun kekayaan relatif secara politik dan budaya. Hal ini menjadikan pendorong fenomena baru migrasi internasional, yaitu lifestyle migration atau migrasi gaya hidup. Sesuai dengan namanya, fenomena relokasi ini menitikberatkan pada aspek pemenuhan kualitas gaya hidup, berbeda dengan pola tradisional yang berorientasi pada pemenuhan aspek ekonomi dan politik. Tulisan ini bertujuan untuk meninjau 37 literatur terakreditasi internasional mengenai fenomena lifestyle migration. Berdasarkan pada metode taksonomi, literatur-literatur tersebut dibagi ke dalam lima kategori tematis yang terdiri atas (1) aspek intrik dan motivasi lifestyle migration, (2) warisan historis dan ketidaksetaraan yang melatarbelakangi lifestyle migration, (3) keterikatan jejaring transnasional dalam mendukung fenomena lifestyle migration, (4) lifestyle migration dalam rezim ekonomi dan politik internasional, dan (5) pengaruh sistem global dan struktur kekuasaan dalam proses relokasi lifestyle migration. Tinjauan pustaka ini berupaya untuk menyingkap konsensus dan kesenjangan dalam topik ini. Selain itu, tulisan ini turut menunjukkan sejumlah tren perkembangan dalam kajian lifestyle migration berdasarkan tema, asal penulis, serta tren perspektif ilmu yang digunakan. Tinjauan pustaka ini mengidentifikasi bahwa kajian lifestyle migration merupakan kajian yang multifaset, menginkorporasikan banyak pendekatan dan perspektif untuk mampu menyikapi dan mengkaji fenomena migran berprivelese ini secara holistik, di bawah payung umum studi migrasi internasional. Tulisan ini kemudian merekomendasikan sejumlah agenda penulisan lanjutan dan menggarisbawahi pentingnya mengkaji fenomena ini sebagai bentuk spesifik dari migrasi yang dipengaruhi dan dibentuk oleh kepentingan negara.

The study of migration within the field of International Relations is a complex and multifaceted issue. Two main approaches, security and development, have dominated this field. However, there is a shift in cross-border migration patterns due to the accumulation of wealth or privilege among migrants, both in economic terms and in relative political and cultural wealth. This has led to the emergence of a new international migration phenomenon known as lifestyle migration. As the name suggests, this relocation phenomenon emphasizes the fulfillment of lifestyle quality, differing from traditional patterns that focus on economic and political aspects. This paper aims to review 37 accredited international literature on the phenomenon of lifestyle migration. Based on a taxonomic method, the literature is divided into five thematic categories consisting of (1) aspects of the intrigue and motivation behind lifestyle migration, (2) the historical legacies and inequalities underpinning lifestyle migration, (3) the involvement of transnational networks in supporting the lifestyle migration phenomenon, (4) lifestyle migration within international economic and political regimes, and (5) the influence of global systems and power structures in the relocation process of lifestyle migration. This literature review seeks to uncover consensus, debates, and gaps in this topic. Additionally, this paper highlights several developmental trends in lifestyle migration studies based on themes, author origins, and perspectives used in the research. The review identifies that lifestyle migration is a multifaceted study, incorporating many approaches and perspectives to holistically address and examine the phenomenon of privileged migrants under the broad umbrella of international migration studies. This paper then recommends several follow-up writing agendas and underscores the importance of studying this phenomenon as a specific form of migration influenced and shaped by state interests."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Plender, Richard
Leiden: Sijthoff, 1972
304.89 PLE i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>