Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Mastura
"Latar belakang: kanker payudara saat ini menjadi penyakit dengan prevalensi tertinggi pada wanita di dunia maupun di Indonesia yang juga dapat dialami di usia produktif. Dampak yang diakibatkan dari kanker payudara maupun pengobatannya bermacam ragam, mulai dari masalah fisik (seperti kualitas tidur) maupun masalah spiritualitas. Tujuan: untuk mengetahui adanya dampak spiritualitas terhadap kualitas tidur wanita kanker payudara. Desain penelitian: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional serta teknik consecutive sampling pada 127 responden. Hasil: terdapat hubungan antara spiritualitas dengan kualitas tidur (p-value 0.047) pada wanita kanker payudara. Hasil analisis multivariat memperlihatkan bahwa usia merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi dengan kualitas tidur wanita kanker payudara. Simpulan: spiritualitas dan usia mempunyai dampak terhadap kualitas tidur wanita kanker payudara. Perlu adanya pengkajian terkait kualitas tidur yang dapat dipertimbangkan untuk mengurangi komplikasi kanker payudara.

Background: Recently, breast cancer becomes a disease with the highest prevalence among the women whether in the world or in Indonesia. Cancer disease and its treatment can cause not only physical problems, but also spiritual problems. Objective: This research is conducted to determine the relationship of spirituality and sleeping quality of women with breast cancer. Methodology: This research is a quantitative study conducted by implementing cross sectional design and consecutive sampling technique towards 127 respondents. Results: There is a relationship between the spirituality and sleeping quality (p-value 0.047) among the women with breast cancer. Based on the multivariate analysis, it is found that age is the dominant factor effecting the sleeping quality. Conclusion: Spirituality and age cause impact on sleeping quality of women with breast cancer. A further research in sleeping quality is required to help reduce the breast cancer complications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Asri Adriati
"Kanker payudara merupakan kasus kanker terbanyak di seluruh dunia. Pada tahun 2020 tercatat 16,6% kasus kanker payudara di Indonesia. Penyakit kanker payudara yang dialami pasien berdampak pada fungsi fisik, psikologis, dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aspek spiritualitas dengan kualitas hidup pasien kanker payudara di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel yang dicapai pada penelitian ini adalah 135 responden. Teknik pengambilan sampel ini adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dan The European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire (EORTC QLQ-C30). Dalam penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik sosiodemografi dan karakteristik penyakit dengan kualitas hidup pasien kanker payudara dengan (p > 0,05), terdapat hubungan yang signifikan pada dukungan sosial dan aspek spiritualitas (p < 0,05) dengan kualitas hidup pasien kanker payudara. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan faktor-faktor penting untuk mempertahankan aspek spiritualitas pada pasien kanker payudara.

Breast cancer is the most common cancer cases worldwide. In 2020, there were 16.6% of breast cancer cases in Indonesia. Breast cancer experienced by patients has an impact on physical, psychological, and spiritual functions that affect the quality of life of breast cancer patients. The purpose of this study is determine the relationship between aspects of spirituality with breast cancer quality of life at Dharmais Cancer Hospital Jakarta. The type of research is quantitative using a cross sectional research design. The number of samples achieved in this study were 135 respondents. The sampling technique is purposive sampling. The instruments used in this study were the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and The European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire (EORTC QLQ-C30). The results of data analysis shows no significant relationship between sociodemographic characteristics and disease characteristics with the quality of life of breast cancer patients (p > 0.05), there was a significant relationship on social support and spirituality aspects (p < 0, 05) with the quality of life of breast cancer patients. Future researchers are expected to pay attention to important factors to maintain aspects of spirituality in breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Herawati
"Klien kanker payudara hampir tidak pernah merasakan sakit akibat perkembangan sel kanker dan karena perawatan kemoterapi yang sedang berlangsung. Nyeri kanker yang dirasakan di otak bisa membuat klien kanker payudara dengan mudah terjaga. Akibatnya kualitas tidur klien terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nyeri kanker dengan kualitas tidur klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini memiliki total 76 responden di RS Kanker Dharmais dan RS MRCCC Siloam Jakarta dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah BPI-SF untuk nyeri kanker (intensitas nyeri dan efek nyeri) dan kuesioner PSQI untuk kualitas. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri kanker dengan kualitas tidur (r: 0,331, p: 0,004, α: 0,05) dan pengaruh nyeri terhadap kualitas tidur pada klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi (r: 0,360, p: 0,001, α: 0,05). Berdasarkan hasil tersebut perlu dipahami urgensi kualitas tidur untuk meningkatkan derajat kesehatan klien. Peran perawat yang dapat dilakukan adalah meningkatkan keterampilan manajemen nyeri pada klien kanker payudara yang mengalami nyeri.

Breast cancer clients almost never feel pain due to cancer cell development and because of ongoing chemotherapy treatments. Cancer pain that is felt in the brain can make breast cancer clients easily awake. As a result, the client's sleep quality is disturbed. This study aims to determine the relationship between cancer pain and sleep quality in breast cancer clients undergoing chemotherapy. This study design used a cross sectional approach. This study had a total of 76 respondents in Dharmais Cancer Hospital and MRCCC Siloam Hospital Jakarta using purposive sampling technique. The measuring instruments used were the BPI-SF for cancer pain (pain intensity and pain effects) and the PSQI questionnaire for quality. The results of this study were analyzed using the Spearman correlation test. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between the intensity of cancer pain and sleep quality (r: 0.331, p: 0.004, α: 0.05) and the effect of pain on sleep quality in breast cancer clients undergoing chemotherapy (r: 0.360, p: 0.001) , α: 0.05). Based on these results, it is necessary to understand the urgency of sleep quality to improve the client's health status. The role of nurses that can be done is to improve pain management skills in breast cancer clients who experience pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Ambarsari
"ABSTRAK
Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Gejala yang paling sering muncul yaitu kelelahan, nyeri serta terjadi perubahan secara psikologis. Keadaan ini mempengaruhi pemenuhan kebutuhan kenyamanan pasien kanker secara holistik. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan yang holistik ini dapat tercapai jika kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi salah satunya tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kenyamanan dan kualitas tidur pada pasien kanker. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif-analitik dengan pendekatan secara cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 95 pasien kanker, dimana pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan terdapat hubungan antara kenyamanan dan kualitas tidur pada pasien kanker p = 0,0001 ; a = 0,05 Hasil penelitian ini merekomendasikan perawat untuk melakukan pengkajian penyebab ketidaknyamanan dan gangguan tidur yang dialami pasien, sehingga perawat dapat memodifikasi lingkungan serta memberikan edukasi kesehatan yang tepat agar kebutuhan kenyamanan dan tidur dapat terpenuhi dengan baik.

ABSTRACT
Cancer is one of illness that can affect many aspects of life. Symptoms the most often appears that exhaution, pain and psychological suffering. This situation affects the fulfillment of cancer patient rsquo s comfort need in holistically. The fulfillment of need comfort that which holistic would be achieve if their basic needs have been fulfilled like sleep. Research aim to review the relationship between comfort and quality of sleep on cancer patient. This research using design descriptive analytical with cross sectional approach. The research involving 95 cancer patients, where the sample collection used technique consecutive sampling. The result of this research describe there are relationship between comfort and quality of sleep on cancer patients p 0,0001 a 0,05 . This research recommended a nurse to do assesments about couse of discomfort and sleep disturbances in patients. This reaserch also recommended the nurses to modify environment and providing health education so the needs of comfort and sleep could be met."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Suhertini
"Permasalahan kesehatan yang dialami oleh penderita kanker payudara baik terkait gangguan primer pada fisik akibat penyakit kankernya, ataupun permasalahan psikologi, sosial dan spiritual lain yang dirasakannya termasuk gangguan kualitas tidur. Aktivitas fisik sebagai terapi non farmakologis menjadi salah satu pilihan intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur. Begitu pula dengan persepsi penyakit yang berhubungan erat dengan perilaku individu dalam mengatasi masalah kesehatan dan efek pengobatan yang ditimbulkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan persepsi penyakit terhadap kualitas tidur penderita kanker payudara di Poli rawat jalan RS Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analitik observasional dengan jumlah responden sebanyak 105 orang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas tidur pada penderita kanker payudara dengan p-value >0.001 (±<0.05), begitu pula dengan persepsi penyakit yang memiliki hubungan signifikan dengan kualitas tidur pada penderita kanker payudara dengan p-value >0.001(±<0.05)

The health problems experienced by breast cancer sufferers are either related to primary physical disturbances due to their cancer, or other psychological, social and spiritual problems that they feel, including sleep quality disturbances. Physical activity as a non-pharmacological therapy is one of the intervention options that can be used to improve sleep quality. Likewise, feeling the disease is closely related to individual behavior in overcoming health problems and the effects of the treatment they cause. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and perception of disease on the sleep quality of breast cancer patients at the outpatient clinic at Dharmais Cancer Hospital. This study used a cross sectional design with analytic observation with a total of 105 respondents. Statistical test results show that physical activity has a significant relationship with sleep quality in breast cancer patients with a p-value> 0.001 (±<0.05), as well as perception of disease which has a significant relationship with sleep quality in breast cancer patients with a p-value >0.001(α<0.05)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tadzkia Dara Ayunda
"Kasus kanker payudara di seluruh dunia mengalami peningkatan tajam dalam lima tahun terakhir terutama pada wanita. Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi perubahan tren diet terjadi di berbagai negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan diet dengan kanker payudara pada wanita usia 15 tahun ke atas di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional dengan sumber data yang digunakan adalah data Riskesdas 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan diet tidak sehat memiliki odds lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara OR=1,14, serta faktor risiko lainnya adalah konsumsi makanan manis OR=1,53, berlemak OR=2,41, dan berkafein OR=2,22 setelah dikontrol oleh umur, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, dan aktivitas fisik. Maka, dianjurkan kepada wanita usia 15 tahun ke atas di Indonesia untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah serta membatasi konsumsi makanan manis, berlemak, dan berkafein untuk mencegah kanker payudara. Kata Kunci:diet, kanker payudara, wanita.

Breast cancer cases in worldwide has increased sharply in the last ten years, especially in women. In recent decades, changes in diet trend occurred in various countries. The purpose of this study was to determine the dietary relationship to breast cancer in women aged 15 years and over in Indonesia. The study was conducted with a cross sectional design with the source of data used is Riskesdas 2013.
The results shows that women with unhealthy diets have higher odds of having breast cancer OR 1.14, as well as other risk factors are consumption of sweet foods OR 1.53, fat OR 2.41, and caffeine OR 2.22 after controlled by age, marital status, education, occupation, Residence, the use of hormonal contraception, and physical activity. Thus, it is recommended for women aged 15 years and over in Indonesia to increase fruit and vegetable consumption and limiting consumption of sugary foods, fatty foods, and caffeine to prevent breast cancer. Keywords diet, breast cancer, women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Fakhirah
"Pasien kanker paru mengalami kualitas tidur yang buruk sehingga dapat memengaruhi kualitas hidup pasien secara negatif dan bahkan dapat memperparah perkembangan kanker. Peranan gejala psikologis terhadap kualitas tidur pasien kanker paru tidak bisa diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gejala psikologis dengan kualitas tidur pada pasien kanker paru. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 92 pasien kanker paru dengan teknik convenience sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelatif Pearson. Hasil penelitian ini menemukan adanya hubungan positif antara gejala psikologis dengan kualitas tidur pada pasien kanker paru (p<0,001, α=0,05). Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan agar perawat mengkaji gejala psikologis dan kualitas tidur pasien agar dapat memberikan intervensi yang spesifik seperti edukasi terkait manajemen gejala psikologis dan kualitas tidur yang buruk.

Patients with lung cancer experience poor sleep quality, which can negatively affect their quality of life and potentially worsen the progression of cancer. The role of psychological symptoms in the sleep quality of lung cancer patients cannot be overlooked. This study aims to determine the relationship between psychological symptoms and sleep quality in lung cancer patients. It employed a quantitative observational approach with a cross-sectional design, involving 92 lung cancer patients selected through convenience sampling. The collected data is analyzed using Pearson Correlation test. The results indicate a positive correlation between psychological symptoms and sleep quality in lung cancer patients (p<0.001, α=0.05). Therefore, this research highlights the importance for nurses to assess psychological symptoms and quality of sleep in patients to provide specific intervention like education regarding the management of psychological symptoms and poor quality of sleep."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Taqiya Fidelia
"Kanker payudara dapat menimbulkan berbagai gejala pada pasien akibat proses penyakit dan manajemen yang dijalani. Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap pasien, termasuk pada aspek psikologis dan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesejahteraan psikologis dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan melibatkan sampel sebanyak 77 responden di RSUP Fatmawati melalui purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah ENRICHD Social Support Instrument (ESSI), Ryff’s Psychological Well-Being Scale (RPWB), serta European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire: Core Questionnaire (EORTC QLQ-C30). Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada pendapatan keluarga (p<0,05), dukungan sosial (p<0,05), dan kesejahteraan psikologis (p<0,05) terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang berkaitan dengan kualitas hidup agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara.

Breast cancer can cause various symptoms in patients due to the disease process and management that is undertaken. This can have various impacts on patients, including on psychological aspects and quality of life. The purpose of this study is to determine the relationship between psychological well-being and quality of life in breast cancer patients. The research design uses cross-sectional involving a sample of 77 respondents at RSUP Fatmawati through purposive sampling. The instruments used were ENRICHD Social Support Instrument (ESSI), Ryff's Psychological Well-Being Scale (RPWB), and the European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire: Core Questionnaire (EORTC QLQ-C30). The results of data analysis show that there is a significant relationship between family income (p<0.05), social support (p<0.05), and psychological well-being (p<0.05) on the quality of life of breast cancer patients. Future research is expected to consider other factors related to quality of life in order to improve breast cancer patients’ quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Ratna Mortarida
"Prevalensi kanker payudara semakin meningkat. Proses penyakit dan pengobatannya berdampak pada fisik dan psikologis sehingga menyebabkan perubahan kualitas hidup bahkan dapat menjadi perburukan. Faktor yang dapat memperbaiki kualitas hidup tersebut diantaranya adalah self- compassion dan hope, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-compassion, hope dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional pada 130 pasien kanker payudara dari dua Rumah Sakit Kanker, analisis data dengan regresi logistik untuk mengetahui hubungan dari 3 variabel tersebut. Kuesioner yang digunakan adalah self-compassion scale untuk menilai self- compassion, Hert Hope Index untuk menilai hope serta FACT-B menilai kualitas hidup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self-compassion dan hope berhubungan signifikan dengan kualitas hidup dengan p-value ≤0,05 dan Odds Ratio 5,965 dan 2,604. Simpulan: Terdapat hubungan self-compassion dan hope dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara. Rekomendasi: penting bagi perawat onkologi untuk mengetahui tentang self-compassion dan hope sehingga dapat melakukan asuhan keperawatan untuk meningkatkannya yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien kanker payudara.

The prevalence of breast cancer is increasing. The disease process and its treatment have an impact on physical and psychological aspects, causing changes in quality of life and can even worsen. Factors that can improve quality of life include self-compassion and hope, this study aims to determine the relationship between self-compassion, hope and quality of life in breast cancer patients undergoing chemotherapy. The method used in this study was cross-sectional in 130 breast cancer patients from two Cancer Hospitals, data analysis with logistic regression to determine the relationship between the 3 variables. The questionnaire used was the self- compassion scale to assess self-compassion, the Hert Hope Index to assess hope and FACT-B to assess quality of life. The results of this study indicate that self-compassion and hope are significantly related to quality of life with a p-value ≤0.05 and Odds Ratio 5.965 and 2.604. Conclusion: There is a relationship between self-compassion and hope and quality of life in breast cancer patients. Recommendation: It is important for oncology nurses to know about self-compassion and hope so that they can provide nursing care to improve them, which will have an impact on improving the quality of life of breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uray Naviandi
"Obesitas telah ditetapkan sebagai epidemi global dengan berbagai dampak bagi kehidupan sosial, ekonomi, psikologi, serta kesehatan tidak hanya pada individu namun juga keluarga. Bahkan pada wanita, obesitas mempengaruhi siklus hidup (life cycle). Prevalensi overweight dan obesitas dewasa di Indonesia terus meningkat terutama pada wanita (32,9 persen) pada tahun 2013. Ini menjadi tantangan dalam menghadapi bonus demografi mengingat jumlah populasi wanita akan meningkat menjadi 152,6 juta pada tahun 2035 dengan populasi wanita usia produktif (15-54 tahun) diperkirakan mencapai 85,86 juta (56,2 persen dari total populasi perempuan). Tingginya obesitas wanita usia produktif mengindikasikan terdapat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi peningkatan obesitas.
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menganalisis faktor sosio-demografi yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada wanita usia produktif dengan menggunakan analisis deskriptif dan regresi logistik multinomial. Secara khusus, penelitian ini mempelajari pengaruh living arrangement dan status kawin (sebagai variabel utama) terhadap obesitas wanita dengan menggunakan data 301.119 wanita usia 15-54 tahun yang tercakup dalan Riskesdas 2013.
Adapun model regresi dikontrol oleh karakteristik sosio-ekonomi dan demografi seperti umur, tempat tinggal, pendidikan, status kerja, status ekonomi, kesehatan mental; dan gaya hidup wanita seperti merokok, konsumsi beresiko dan aktifitas fisik. Wanita yang tinggal bersama pasangan ditambah anggota rumahtangga lainnya adalah lebih berpeluang untuk obesitas dibandingkan wanita yang tinggal sendiri atau kategori living arrangement lainnya. Selain itu, status perkawinan juga berpengaruh signifikan terhadap obesitas. Wanita kawin lebih cenderung untuk obesitas dibandingkan yang cerai maupun belum kawin.

Obesity has been defined as a global epidemic with various impacts on social, economic, psychological, and health not only on individuals but also on families. It affects life cycle. The prevalence of overweight and obese adults in Indonesia was quite high, especially among women (32,9 percent) in 2013. It was a challenge for the demographic dividend considering the number of female population will reach 152,6 million in 2035 with the productive female population (age 15-54) is expected to be 85,86 millions (56,2 percent of total female population). This indicates that there are certain factors that affect the increase of obesity in women of productive age.
The primary objective of this study is to analyze the socio-demographic of obesity in women of productive age. It uses descriptive analysis and multinomial logistic regression. Specifically, the paper examined the effects of living arrangement and marital status (as the main independent wariables) on women obesity status by analysing the data of 301.119 women aged 15-54 included in Indonesia Basic Health Research 2013.
The regression is controlled for socio-economy and demography characteristics such as age, living area, education, working status, economic status, mental health; and women life style such as smoking, consumption risk, and physical activity. The preliminary results suggest that women living with a spouse plus others are more likely to be obese than women living alone or in other living arrangement. In addition, "marital status" is a significant predictor of obesity. Married woman are more likely to be obese than divorced nor single woman.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T45857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>