Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitriani Aditya Putri
"Pandemi Covid-19 mengakibatkan tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang berimplikasi pada tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia. Pekerja yang terkena PHK mengalami penurunan kemampuan finansial, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maka pekerja harus kembali bekerja. Pada era pandemi Covid-19, pekerja formal masih diminati masyarakat karena upahnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan pekerja informal. Investasi modal manusia berupa pelatihan dinilai menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan peluang seseorang mendapatkan pekerjaan kembali sebagai pekerja formal di era pandemi Covid-19, baik pelatihan Prakerja maupun pelatihan Non Prakerja. Terbatasnya penelitian di Indonesia terkait pengaruh pelatihan terhadap peluang bekerja kembali sebagai pekerja formal, sehingga penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pelatihan terhadap peluang bekerja kembali sebagai pekerja formal pada pekerja yang terkena PHK akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil analisis regresi binomial dan multinomial dengan menggunakan data Sakernas Agustus 2020 dan Februari 2021 diperoleh hasil bahwa pada Agustus 2020 pelatihan memiliki pengaruh dalam meningkatkan peluang bekerja kembali sebagai pekerja formal. Namun, hanya pelatihan Non Prakerja yang memiliki pengaruh dalam meningkatkan peluang bekerja kembali sebagai pekerja formal. Sedangkan pelatihan Prakerja tidak memiliki pengaruh terhadap peluang bekerja sebagai pekerja formal, tetapi memiliki pengaruh terhadap peluang bekerja sebagai pekerja informal. Sementara itu, pelatihan tidak memiliki pengaruh terhadap peluang bekerja kembali sebagai pekerja formal, baik pelatihan Prakerja maupun pelatihan Non Prakerja pada Februari 2021.

The Covid-19 pandemic has impacted the high number of layoffs which has implications for the high unemployment rate in Indonesia. Laid-off workers have declined financial capacities, so workers must re-employment to fulfill their daily needs. In the era of the Covid-19 pandemic, many people still interested in being formal workers because their wages are higher than informal workers. Training is the one of human capital investment which is considered to be one solution to increase re- employment probabilities as formal workers in the Covid-19 pandemic, both Prakerja training and Non Prakerja training. The limited research in Indonesia related to the effect of training on opportunities to re-employment as formal workers, so this study aims to examine the effect of training on re-employment probabilities as formal workers in laid-off workers due to the Covid-19 pandemic. Based on the results of binomial and multinomial regression analysis using Sakernas data in August 2020 and February 2021, it was found that in August 2020 training has an influence in increasing the re- employment probabilities as formal workers. However, only Non Prakerja training has an effect in increasing the re-employment probabilities as formal workers. While Prakerja training has no effect on the employment probabilities as formal workers, but has an influence on the employment probabilities as informal workers. Meanwhile, training has no effect on the re-employment probabilities as formal workers, both Prakerja training and Non Prakerja training in February 2021."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Annisa Adiarto
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pandemi COVID-19 terhadap spread harga saham perusahaan konstruksi di Indonesia dengan periode tahun 2020 – 2021. Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari 29 perusahaan konstruksi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2020 – 2021. Jenis data pada penelitian ini adalah unbalanced panel data yang diolah menggunakan regresi panel data fixed effect model. Ukuran spread harga saham yang digunakan adalah pengukuran bid- ask spread. Dari penelitian ini dihasilkan temuan bahwa tidak terdapat pengaruh pertumbuhan angka kasus dan kematian COVID-19 terhadap spread harga saham perusahaan konstruksi di Indonesia pada periode tahun 2020 – 2021.

This study aims to examine the effect of the COVID-19 pandemic on the stock price spread of construction companies in Indonesia for the period 2020 – 2021. This study uses samples from 29 construction companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2020 – 2021. Types of data in this study, unbalanced panel data was processed using fixed effect panel data regression model. The measure of the share price spread used is the measurement of the bid-ask spread. From this study, it was found that there was no effect of the growth in the number of cases and deaths of COVID-19 on the share price spread of construction companies in Indonesia in the period 2020-2021."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Basith
"Latar belakang. Kegawatdaruratan jalan napas merupakan alasan pentingnya kompetensi keterampilan prosedural Intubasi Endotrakeal dan Ventilasi Masker bagi seorang dokter. Keterampilan prosedural tersebut diajarkan melalui pelatihan dengan tatap muka. Namun, pandemi COVID-19 memberikan dampak pada sistem pendidikan, termasuk pendidikan kedokteran. Metode pelatihan dengan tatap muka langsung tidak dapat dilakukan dan memerlukan suatu modifikasi menjadi metode daring. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah modifikasi Peyton’s Four-Step Approach. Tujuan. Menilai efektifitas metode pembelajaran dengan modifikasi Peyton’s four-step approach dan metode pembelajaran Peyton’s four-step approach klasik dalam pembelajaran keterampilan prosedural Intubasi Endotrakeal dan Ventilasi Masker selama masa pandemi COVID-19. Metode. Penelitian eksperimental dengan dua kelompok subyek mahasiswa pada modul Keterampilan Klinis Dasar Intubasi Endotrakeal dan Ventilasi Masker di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia selama periode Maret-Juni 2022. Kelompok pertama mendapatkan pembelajaran dengan Peyton’s four-step approach klasik dan kelompok lainnya mendapatkan pembelajaran dengan modifikasi Peyton’s four-step approach. Kedua kelompok kemudian diuji dan dilakukan penilaian dengan skor rubrik dan skor global rating, serta mengisi kuisioner umpan balik. Hasil. Eksperimen dilakukan dengan 133 mahasiswa pada kelompok klasik dan 96 mahasiswa pada kelompok modifikasi. Median skor rubrik 21,2 poin dan mayoritas skor global rating lulus (60,7%). Analisis statistik skor rubrik (uji T) dan skor global rating (uji Chi square) terhadap metode pembelajaran memberikan nilai p > 0,05 untuk keduanya. Analisis statistik persentase kelulusan antar metode pembelajaran juga memberikan nilai p > 0,05. Kuisioner kepuasan dan kepercayaan diri mendapatkan jawaban setuju dan sangat setuju untuk seluruh pertanyaan dan analisis perbandingan kepuasan antar metode mendapatkan nilai p > 0,05. Kesimpulan. Metode pembelajaran menggunakan metode modifikasi Peyton Four-Step Approach dan Peyton Four-Step Approach klasik sama efektif untuk diterapkan pada pembelajaran keterampilan prosedural Intubasi Endotrakeal dan Ventilasi Masker pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kedua metode memberikan kepuasan dan kepercayaan diri yang sama.

Background. Airway emergencies is the reason behind competency in mask ventilation and intubation skills for a doctor. These procedural skills are taught through face-to-face training. However, the COVID-19 pandemic has had an impact on the education system, including medical education. The face-to-face training method cannot be carried out and requires a modification to an online method. One method that can be done is a modification of Peyton's Four-Step Approach. Objective. Assessing learning method effectiveness between the modified Peyton's Four-Step Approach and the classic Peyton's Four-Step Approach in learning basic skills of mask ventilation and intubation during the COVID-19 pandemic. Method. Experimental study with two groups of student subjects in the Basic Clinical Skills module of mask ventilation and endotracheal intubation at the Faculty of Medicine, University of Indonesia during the period March-June 2022. The first group received learning using the classic Peyton's Four-Step Approach and the other group received learning with a modified Peyton's Four-Step Approach. Both groups were then tested and assessed using a rubric score and a global rating score, as well as filling out a feedback questionnaire. Results. The experiment was conducted with 133 students in the classic group and 96 students in the modified group. The median rubric score was 21.2 points and the majority of the global rating scores passed (60.7%). Statistical analysis of the rubric score (T-test) and the global rating score (Chi square test) on the learning method gave a p value > 0.05 for both. Statistical analysis of the passing percentage between learning methods also gives a p value > 0.05. The satisfaction and self-confidence questionnaires got answers agree and strongly agree for all questions and satisfaction comparison analysis between methods got p value > 0.05. Conclusion. The learning method using the modified Peyton Four-Step Approach and the classic Peyton Four-Step Approach is equally effective for learning the basic skills of mask ventilation and endotracheal intubation for students of the Faculty of Medicine, University of Indonesia. Both methods provide equal satisfaction and confidence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Lestari
"Kemampuan rumah sakit untuk bertahan dan menjalankan fungsinya sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam menghadapi tantangan dan situasi pandemi Covid-19, kemampuan bertahan dalam kondisi ketidakpastian membuat rumah sakit harus membuat perencanaan kontingensi. Penelitian ini bertujuan merancang perencanaan kontingensi Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan design kasus melalui wawancara mendalam, telaah dokumen observasi dan decision making group. Hasil gambaran umum kesiapsiagaan RS GPI dalam menghadapi era pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa secara umum rumah sakit memiliki tingkat kesiapsiagaan yang adekuat untuk berespon terhadap Covid-19. Komponen yang memiliki performa kurang baik adalah komponen komunikasi yang cepat dan keterlibatan masyarakat, Komponen Kesehatan kerja, kesehatan mental, dan dukungan psikososial; komponen kesinambungan layanan dukungan penting dan identifikasi dan diagnosis cepat. Rumah sakit belum memiliki program kesehatan mental karyawan yang komprehensif terutama bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19. Kesiapsiagaan dan respon rumah sakit terhadap pandemi tentunya harus dapat dipertahankan, ditingkatkan, dan dievaluasi sehingga disusunlah rencana kontingensi dalam menghadapi pandemi Covid-19 untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis operasionalnya. Rencana kontingensi ini terdiri dari pra pandemi Covid-19, pandemi Covid-19 terkendali dan pandemi Covid-19 tidak terkendali. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang perencanaan kontingensi secara lebih komprehensif berdasarkan komponen kesiapsiagaan.

The ability of hospitals to survive and carry out their functions as providers of health services to the community in facing the challenges and situations of the Covid-19 pandemic, the ability to survive in conditions of uncertainty makes hospitals have to make contingency plans. This study aims to design a contingency plan for the Grha Permata Ibu Depok Hospital in dealing with the Covid-19 Pandemic. This study uses a qualitative approach with case design through in-depth interviews, review of observation documents and DMG. The results of the general description of the preparedness of the GPI Hospital in the face of the Covid-19 pandemic era show that in general hospitals have an adequate level of preparedness to respond to Covid-19. Components that have poor performance are components of rapid communication and community involvement, components of occupational health, mental health, and psychosocial support; critical support service continuity components and rapid identification and diagnosis. The hospital does not yet have a comprehensive employee mental health program, especially for health workers dealing with Covid-19. Hospital preparedness and response to the pandemic must of course be maintained, improved, and evaluated so that a contingency plan is drawn up in the face of the Covid-19 pandemic to maintain the continuity of its operational business. This contingency plan consists of pre-covid-19 pandemic, controlled Covid-19 pandemic and uncontrolled Covid-19 pandemic. Further research is needed on more comprehensive contingency planning based on the components of preparedness."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chakti Ari Swastika
"Latar belakang: Salah satu aspek penting dalam upaya menurunkan angka
kematian dan morbiditas Ibu adalah sistem rujukan yang efektif. Pandemi
COVID-19 memberikan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan sistem rujukan.
Belum pernah dilakukan penilaian terhadap penerapan sistem rujukan obstetri di
era pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian deskriptif-analitik berdesain potong lintang yang
membandingkan efektivitas rujukan sebelum (Juli-Desember 2019) dan saat di era
pandemi COVID-19 (Maret-Agustus 2020) di Rumah Sakit Umum Pusat
Nasional dr. Cipto Mangunkusumo. Efektivitas rujukan dinilai berdasarkan dua
kriteria, yakni kesesuaian diagnosis rujukan dan ketepatan prosedur yang meliputi
komunikasi melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT),
pengantaran dengan ambulans, dan pelampiran surat rujukan.
Hasil: Penelitian menemukan 198 kasus rujukan dari 464 kasus obstetri (42,67%)
sebelum pandemi dan 231 kasus rujukan dari 486 kasus obstetri (47,53%) di era
pandemi. Kesesuaian diagnosis dan ketepatan prosedur rujukan di era pandemi
COVID-19 secara signifikan lebih tinggi. Kesesuaian diagnosis meningkat dari
57,58% sebelum pandemi menjadi 71,00% di era pandemi (p = 0,004). Ketepatan
prosedur rujukan meningkat dari 28,28% sebelum pandemi menjadi 45,45% di era
pandemi (p < 0,001). Berdasarkan kriteria tersebut, efektivitas rujukan di Rumah
Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo pada era pandemi COVID- 19 ditemukan lebih tinggi secara signifikan, yakni sebelum masa pandemi sebesar 21,72% dan di era pandemi sebesar 40,26% (p < 0,001).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan efektivitas rujukan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan kesesuaian diagnosis dan
ketepatan prosedur di era pandemi COVID-19 hingga 2x dibanding sebelum masa pandemi COVID-19."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Fauzi Rachman
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2021
616.241 NOE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rahmawati
"Pandemi Covid-19 (coronavirus diseases 2019) yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 yang pertama kali muncul Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun 2019. Virus ini muncul di berbagai negara di dunia sehingga menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi global. Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menimbulkan kekhawatiran dan berbagai gangguan kesehatan mental lainnya di masyarakat. Selain itu, tenaga kesehatan juga rentan terhadap gangguan kesehatan mental selama menangani pasien Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gejala kecemasan dan depresi pada tenaga kesehatan laboratorium terpadu di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Rumah Sakit Universitas Indonesia pada bulan Juli 2021. Analisis yang digunakan yaitu, univariat, bivariat dan multivariabel dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 42 tenaga kesehatan laboratorium terpadu RS UI didapatkan prevalensi gejala kecemasan sebesar 11,9% dan prevalensi gejala depresi sebesar 14,3%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara gejala kecemasan ataupun depresi dengan variabel independen penelitian.

The Covid-19 pandemic (coronavirus diseases 2019) caused by the SARS-Cov-2 virus which first appeared in Wuhan City, Hubei Province, China at the end of 2019. This virus appeared in various countries in the world, causing a significant impact on society and the global economy. Covid-19 pandemic has also caused concern and various other mental health disorders in the community. Furthermore, healthcare workers are also vulnerable to mental health disorders while treating Covid-19 patients. The purpose of this study is to estimate the prevalence of anxiety and depression symptoms in healthcare workers in the integrated laboratory at the Universitas Indonesia Hospital during the Covid-19 pandemic. This study uses a cross sectional design conducted at the Integrated Laboratory of the Universitas Indonesia Hospital in July 2021. The analysis used is univariate, bivariate and multivariable with a 95% confidence interval. Of 42 integrated laboratory health workers at Universitas Indonesia Hospital, the prevalence of anxiety symptoms was 11.9% and the prevalence of depressive symptoms was 14.3%. The results of the bivariate analysis with the chi-square test there is no significant relationship between symptoms of anxiety or depression with the independent variables of the study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmarizha Sekar Utami
"Awal 2020, WHO menetapkan penyakit Coronavirus Disease (2019) atau Covid-19 sebagai pandemi global karena penyebaran virusnya yang sudah meluas ke tingkat dunia. Di Indonesia, penyebaran kasus Covid-19 terus meningkat hingga mengalami kenaikan yang cukup signifikan mulai periode Agustus 2020 dengan total sebanyak 172.053 kasus konfirmasi positif. Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat selama periode Oktober-Desember 2020 masuk ke dalam peringkat sepuluh besar teratas provinsi dengan jumlah kasus tertinggi. Kabupaten/kota di tiga provinsi tersebut kemudian diterapkan PPKM pada awal 2021 karena menjadi wilayah yang sebelumnya masuk ke dalam kriteria wilayah dengan jumlah kasus diatas rata-rata nasional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran serta korelasi antara faktor risiko mobilitas penduduk, hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, penduduk lansia, dan penduduk usia produktif terhadap kasus Covid-19 periode Oktober-Desember 2020 dengan desain studi korelasi yang dianalisis secara statistik dan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Wilayah penelitian pada penelitian ini adalah 29 kab/kota wilayah PPKM di 3 Provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara mobilitas penduduk, hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, dan penduduk lansia terhadap kasus Covid-19 (p<0,05) dan tidak terdapat korelasi antara penduduk usia produktif dengan kasus Covid-19. = In early 2020, WHO declared Coronavirus Disease (2019) or Covid-19 as a global pandemic due to the spread of the virus that has spread globally. In Indonesia, the spread of Covid-19 cases continued to increase significantly from August 2020 with a total number of positive confirmed cases has reached 172.053 cases. During October-December 2020, DKI Jakarta, Banten, and West Java Province were included in the top ten provinces with the highest number of Covid-19 cases. The Imposition of Restrictions on Community Activities or known as PPKM was implemented in early 2021 in some regencies/cities that has a criteria with the number of cases above the national average. This study aims to describe and find out the correlation between the risk factors such as population mobility, hypertension, diabetes mellitus, obesity, elderly population, and productive age population to the Covid-19 cases in October-December 2020, using ecological study design with statistical and spatial analysis methods. The secondary data source is used in this study. The research areas in this study are 29 regencies/cities that implemented PPKM in 3 Province (DKI Jakarta, West Java, and Banten). The results of this study shows that there is a correlation between population mobility, hypertension, diabetes mellitus, obesity, and elderly population to the Covid-19 cases (p<0.05), and there is no correlation between productive age population and Covid-19 cases."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theo Andita Nugraha
"

Penyakit COVID-19 yang ditetapkan WHO sebagai pandemi global telah mengubah tatanan kehidupan banyak orang. Berbagai macam kebijakan ditetapkan oleh pemerintah setempat untuk menekan angka penularan COVID-19 antar penduduk, salah satunya dengan menerapkan pembatasan kegiatan. DKI Jakarta yang merupakan Ibukota Negara Republik Indonesia juga menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan, mulai dari PSBB hingga PPKM Level 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pergerakan grafik penambahan kasus positif COVID-19 dan penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta dalam setiap penerapan kebijakan pembatasan kegiatan yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah Statistical Process Control (SPC), yaitu teknik statistika yang dapat digunakan untuk memonitor terjadinya sebuah proses. Salah satu tools dalam SPC yang umum digunakan adalah bagan kendali (control chart). Bagan kendali yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagan kendali  untuk memonitor rata-rata dan variabilitas suatu proses. Data yang digunakan adalah penambahan kasus positif COVID-19 dan penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta yang diambil mulai tanggal 18 Maret 2020 hingga 16 November 2021 melalui website Kemenkes RI. Data tersebut terdiri dari 609 pengamatan penambahan kasus positif dan 609 pengamatan penambahan kasus meninggal yang kemudian dibentuk ke dalam 87 subgrup dengan masing-masing subgrup terdiri dari 7 pengamatan. Berdasarkan hasil analisis, puncak penambahan kasus positif COVID-19 dan penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 di DKI Jakarta terjadi pada bulan Juli 2021. Selain itu, hasil analisis menunjukkan saat pembatasan kegiatan dilonggarkan oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu pada masa PSBB Transisi, PSBB Transisi Jilid II, dan PPKM Mikro, penambahan kasus positif dan meninggal di minggu-minggu akhir kebijakan tersebut, nilai pada bagan kendali   yang terbentuk berada di atas Upper Control Limit.


Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), which has been designated by WHO as global pandemic, has changed the way of life many people. Various of policies have been set by local government to reduce the transmission of COVID-19 in public. One of them is activity restrictions. DKI Jakarta, capital of Indonesia, also implementing the activity restrictions, start from PSBB to PPKM Level 1. The purpose of this research was to analyze the movement of the graphs of additional of positive COVID-19 cases and additional of death due to COVID-19 cases in DKI Jakarta Province, at each implementation of activity restriction policy set by DKI Jakarta provincial government. The method used is Statistical Process Control (SPC), a statistical technique that can be used to monitor process. One of the tools in SPC commonly used is control chart. The control chart used in this research is  control chart to monitor the mean and variability of a process. The data used is additional of positive COVID-19 cases and additional of death due COVID-19 cases in DKI Jakarta Province which were taken from March 18, 2020 to November 16, 2021 through Indonesian Ministry of Health website. Data consist of 609 observations of additional positive cases and 609 additional death cases and then formed into 87 subgroups with each subgroups consist of 7 observations. Based on the results of the analysis, the peak of additional positive COVID-19 cases and additional death due to COVID-19 cases in DKI Jakarta occurred in July 2021. Moreover, the results of the analysis show that when activity restrictions were relaxed by the DKI Jakarta Provincial Government, during the PSBB Transisi, PSBB Transisi Jilid II, and PPKM Mikro, the additional of positive cases and deaths about last weeks of the policy, the value on  control chart formed is above the Upper Control Limit (UCL).                 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozy Nur Rohmani
"Pandemi COVID-19 merupakan salah satu stressor pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stress pada lansia di masa pandemi COVID-19. Sampel pada penelitian ini adalah lansia di Kecamatan Bendosari yang berjumlah 136 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Perceived Stress Scale (PSS 10). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mengalami stress ringan sebanyak 107 responden (78.7%), sedangkan sebanyak 29 responden mengalami stress sedang (21.3%). Hasil penelitian ini merekomendasikan adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memengaruhi stress serta meningkatkan promosi kesehatan mengenai kesehatan jiwa pada lansia khususnya di Kecamatan Bendosari.

The COVID-19 pandemic is one of the stressors for the elderly. This study uses a quantitative research design to identify stress levels in the elderly during the COVID-19 pandemic. The sample in this study was the elderly in Bendosari District, amounting to 136 people and the sampling technique used was random sampling technique. The instrument used is the Perceived Stress Scale (PSS 10). The data obtained were analyzed by univariate analysis. The results showed that most of the elderly experienced mild stress as many as 107 respondents (78.7%), while as many as 29 respondents experienced moderate stress (21.3%). The results of this study recommend further research on the factors that influence stress and improve health promotion regarding mental health in the elderly, especially in Bendosari District."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>