Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 234956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochammad Rijaal Soedrajad
"Tulisan ini merupakan studi mengenai esensi kemurnian Islam dalam diskursus Islam Pribumi dan Islam Puritan yang ada di Indonesia. Berbagai peristiwa sosiologis berperiodik di wilayah Nusantara telah membuat masyarakat muslim di Indonesia kini terfragmentasi menjadi dua kelompok berbeda, berdasarkan kiblat ideal otentisitas Islam masing-masing. Sebagian ada yang menganggap bahwa esensi Islam ada pada zaman keemasan Muhammad dan berkiblat pada budaya Timur Tengah pada masa itu. Sebagian lainnya menganggap bahwa esensi Islam justru sudah hadir dan hidup di tengah transformasi sosial dan budaya di wilayah Nusantara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali seperti apa esensi dan wajah Islam di Indonesia yang seharusnya, melalui dialektika antara kedua jenis kelompok tersebut. Metode yang dipakai di dalam tulisan ini adalah studi literatur dengan pendekatan melalui hermeneutik Nasr Hamid Abu Zayd, dengan gagasannya terkait pembacaan kitab suci melalui konteks historis dan kritik teks Al-Qur’an. Esensi dan wajah Islam sesungguhnya telah hidup di Indonesia sejak awal kehadirannya di wilayah Nusantara karena Islam di Indonesia harus dapat berdialektika dengan pluralitas budaya dan masyarakatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompatibilitas gagasan Islam Pribumi dengan kondisi Indonesia, sesuai dengan pendekatan Nasr Hamid dalam melihat agama yang seharusnya dapat bersinergi dengan budaya.

This paper is a study of the essence of Islam in the discourse of Puritan Islam and Indigenous Islam in Indonesia. The Muslim community in Indonesia is now fragmented into two distinct groups. The first group considers that the essence of Islam must follow Middle Eastern traditions in all its aspects. The second group considers that the essence of Islam must adapt to local traditions/cultures as long as it does not conflict with the holy text of the Qur'an and Sunnah of Muhammad SAW. The purpose of this research is to explore what the essence of Islam in Indonesia should be. The method used in this paper is a literature study through Nasr Hamid Abu Zayd's hermeneutic approach with his ideas related to the reading of the Qur’an through the historical context and criticism of Quranic verses. The results of the study indicate that the essence of Indonesian Islam is Indigenous Islam because Islam should be able to synergize with all times and places and thus be able to have a dialectic with the plurality of culture and society, so that Islam can be accepted by all, including Indonesian cultures that is different from the Middle Eastern culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Nasr Hamid Abu Zayd menerapkan konsep penafsiran al-Qur'an melalui kebebasan berpikir terhadap teks-teks al-Qur'an, dan ia mengikuti pemikiran Mu'tazilah yang menegaskan bahwa al-Qur'an adalah makhluq. Dalam bukunya yang berjudul "Mafhum an-Nash", terdapat hal-hal yang membingungkan, bahkan ia menyatakan bahwa al-Qur'an adalah produk budaya, hingga akhirnya dituduh sebagai orang yang murtad. Dan pemikiran Abu Zayd dipengaruhi oleh pemikir-pemikir Barat. Bahwa metode penafsiran yang didengungan oleh Nasr Hamid Abu Zayd terhadap teks al-Qur'an sangat membingungkan, dan ia juga menegaskan bahwa penafsiran pada teks al-Qur'an dan Injil adalah sama. Dan Nasr Hamid Abu Zayd juga merujuk pada orientalis yang merivisi pemahaman terhadap al-Qur'an sebagai wahyu Allah. Dan ia menempatkan Nabi Muhammad sebagai penulis al-Qur'an. Hal itulah yang memunculkan pertanyaan kenapa Muslim dan penafsir tidak saja mempertanyakn al-Qur'an secara kontektual."
KONSTAINT 9:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arfan Mu`ammar
Surabaya: Refka Media Pratama, 2016
297.07 MUH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufan Rizqullah
"Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) adalah salah satu organisasi mahasiswa Islam yang didirikan oleh para aktivis masjid. Para aktivis KAMMI memiliki Sistem kaderisasi yang ada didalamnya tentu tidak dapat berdiri sediri tentu ada ideologi dan paham yang melandasi setiap gerakan yang ingin dibangun oleh KAMMI. Paham Syumuliatul Islam atau berarti kesempurnaan Islam adalah paham atau ideologi yang digunakan oleh KAMMI dan diajarkan untuk seluruh kadernya, Proses penanaman paham dan ideologi sering dianggap sebagai proses indoktrinasi. Penelitian ini bermaksud melihat proses Indoktrinasi paham Syumuliatul Islam dalam organisasi KAMMI dengan melihat berbagai faktor baik pengaruh dari luar organisasi dan dinamika didalam organisasi. Paham Syumuliah Islam dalam Tesis ini menggunakan teori sosialisasi dalam menganalisis bagaimana paham itu diajarkan kepada seluruh anggota dan konsep doktrin sebagai cara baca dalam prespektif indoktrinasi, semua digunakan dengan cara baca kualitatif. Temuan dalam penelitian ini bahwa ada pengaruh dari luar organisasi yang cukup berperan membentuk ideologi gerakan KAMMI. Lalu berbagai dinamika internal yang cukup banyak merubah cara pandang KAMMI di masa depannya. Pemahaman dan Ideologi KAMMI dimuat dalam materi kaderisasi KAMMI dan Dalam penelitian ini dijelaskan bagaimana proses Indoktrinasi KAMMI terjadi dalam pelaksanaan kaderisasi. Hal ini juga menuntut KAMMI sebagai gerakan mahasiswa membawa ideologi tersebut dalam ruang politik dan sikap organisasi yang harus tercermin dari nilai Ideologi tersebut. Dan peran Syumuliatul Islam sebagai paham dasar dalam organisasi KAMMI ini menjadi panduan dalam menerapkan aksi-aksi KAMMI.

The Indonesian Muslim Student Action Union (KAMMI) is an Islamic student organization founded by mosque activists. KAMMI activists have a regeneration system that, of course, cannot stand alone, for there are ideologies and understandings that underlie every movement that KAMMI wants to build. The understanding of Syumuliatul Islam, which means the perfection of Islam, is the understanding or ideology used by KAMMI and taught to all its cadres. The process of inculcating understanding and ideology is often considered a process of indoctrination. This study aimed to look at the process of indoctrination of Syumuliatul Islam in the KAMMI organization by looking at various factors, both influences from outside the organization and dynamics within the organization. The Syumuliah understanding of Islam in this thesis uses the theory of socialization in analyzing how it is taught to all members and the concept of doctrine as a way of reading in an indoctrination perspective, all of which are used through qualitative reading. The finding in this study is that there are influences from outside the organization that play a significant role in shaping the ideology of the KAMMI movement. Then there are also various internal dynamics that quite a lot have changed the perspective of KAMMI in the future. KAMMI's understanding and ideology are contained in the KAMMI regeneration material and this study explains how the KAMMI indoctrination process occurs in the implementation of regeneration. This also requires KAMMI as a student movement to bring this ideology into the political space and organizational attitudes that must be reflected in the values of this ideology."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abuddin Nata
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001
297.67 ABU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haidar Bagir
"Sebagai orang beriman, kita yakin bahwa agama berasal dari Tuhan. Tapi, agama juga mengambil bentuk sebagai agama manusia, segera setelah ia berpindah dari khazanah ketuhanan kepada wilayah kemanusiaan. Artinya, manusia tidak pernah bisa bicara tentang agama, kecuali dalam konteks manusia. Menyadari hal itu, maka seorang penganut agama mestinya tidak terkejut dan gagap untuk menerima kenyataan bahwa di kalangan agama yang sama terdapat begitu banyak perbedaan pendapat."
Bandung: PT Mizan Pustaka, 2019
297.71 HAI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Fauzi
"Dalam kajian metode istinbath hukum Islam dikenal dua corak pendekatan. Pertama, pendekatan tekstual yang menyakini bahwa apa yang tercantum dalam lahiriah teks adalah yang diinginkan oleh Allah. Tugas manusia hanya menjalankan saja. Kedua, pendekatan kontekstual yaitu bahwa untuk menemukan rumusan hukum, tidak saja berpegang pada lahiriah teks semata, tetapi harus mempertimbangkan realitas sosial demi kemaslahatan umat manusia. Kedua pendekatan ini lahir sejak abad ke 2 Hijriah yang lebih dikenal dengan istilah Ahli Hadits (tekstual) dan ahli Ra'yu (kontekstual).
Bagi kalangan tekstual pemahaman salaf dan praktek islam di zaman nabi dan shahabat dalah tipe islam ideal yang harus diikuti. Bahkan apa yang dirumuskan oleh salaf dalam kodifikasi mekanisme penyimpulan hukum dan atau memahami teks-teks hukum sebagaimana dilakukan oleo Imam Syafi'i, seringkali diposisikan sebagai bentuk akhir dan sistem bake yang bersifat mutlak dan berlaku di segala zaman.
Sementara kalangan kontekstualis meyakini bahwa antara teks dan konteks mempunyai hubungan erat yang tak bisa dipisahkan. Kelompok ini memposisikan seluruh karya salaf sebagai bagian tradisi yang terikat ruang dan waktu tertentu. Oleh karena itu, tidak serta merta bisa diterapkan, namun hams dikaji, dikritisi, dirubah bahkan diganti dengan metode yang paling sesuai dengan realitas sosial yang menjadi sandaran permasalahan.
Dewasa ini kebutuhan akan pembaruan metode istinbdth hukum Islam menjadi satu keresahan umum, ketika rumusan hukum masa lalu dan perangkat metodologi tradisional, dianggap tidak lagi mampu memberikan solusi terhadap kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Penggunaan perangkat keilmuan kontemporer menjadi tak terhindarkan untuk menemukan metodologi yang solutif. Salah satu yang menarik banyak minat intelektual muslim adalah hermeneutika. Meskipun awalnya lahir dan berkembang dalam disiplin ilmu tafsir, namun diyakini berdampak pada proses istimbkth hukum Islam.
Dampak ini jelas terlihat ketika metode hermeneutika diterapkan pada ayat-ayat hukum. Salah satu tokoh yang menggunakan hermeneutika dalam menafsirkan teks (Al-Quran ) adalah Nashr Hamid Abu Zayd. Matra atas dasar inilah, penelitian tentang hermeneutika dan pembaruan metode istinbath hukum Islam menjadi sangat menarik untuk dikaji secara mendalam."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhry, Majid
Leiden: Brill Academic, 1994
287.5 FAK e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad, Hadrat Mirza Ghulam
Jakarta: PT Gasha Pelangi Grafika, 1977
297.01 AHM f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Leaman, Oliver
Jakarta: Rajawali, 1989
297.01 LEA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>