Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212648 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochammad Rijaal Soedrajad
"Tulisan ini merupakan studi mengenai esensi kemurnian Islam dalam diskursus Islam Pribumi dan Islam Puritan yang ada di Indonesia. Berbagai peristiwa sosiologis berperiodik di wilayah Nusantara telah membuat masyarakat muslim di Indonesia kini terfragmentasi menjadi dua kelompok berbeda, berdasarkan kiblat ideal otentisitas Islam masing-masing. Sebagian ada yang menganggap bahwa esensi Islam ada pada zaman keemasan Muhammad dan berkiblat pada budaya Timur Tengah pada masa itu. Sebagian lainnya menganggap bahwa esensi Islam justru sudah hadir dan hidup di tengah transformasi sosial dan budaya di wilayah Nusantara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali seperti apa esensi dan wajah Islam di Indonesia yang seharusnya, melalui dialektika antara kedua jenis kelompok tersebut. Metode yang dipakai di dalam tulisan ini adalah studi literatur dengan pendekatan melalui hermeneutik Nasr Hamid Abu Zayd, dengan gagasannya terkait pembacaan kitab suci melalui konteks historis dan kritik teks Al-Qur’an. Esensi dan wajah Islam sesungguhnya telah hidup di Indonesia sejak awal kehadirannya di wilayah Nusantara karena Islam di Indonesia harus dapat berdialektika dengan pluralitas budaya dan masyarakatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompatibilitas gagasan Islam Pribumi dengan kondisi Indonesia, sesuai dengan pendekatan Nasr Hamid dalam melihat agama yang seharusnya dapat bersinergi dengan budaya.

This paper is a study of the essence of Islam in the discourse of Puritan Islam and Indigenous Islam in Indonesia. The Muslim community in Indonesia is now fragmented into two distinct groups. The first group considers that the essence of Islam must follow Middle Eastern traditions in all its aspects. The second group considers that the essence of Islam must adapt to local traditions/cultures as long as it does not conflict with the holy text of the Qur'an and Sunnah of Muhammad SAW. The purpose of this research is to explore what the essence of Islam in Indonesia should be. The method used in this paper is a literature study through Nasr Hamid Abu Zayd's hermeneutic approach with his ideas related to the reading of the Qur’an through the historical context and criticism of Quranic verses. The results of the study indicate that the essence of Indonesian Islam is Indigenous Islam because Islam should be able to synergize with all times and places and thus be able to have a dialectic with the plurality of culture and society, so that Islam can be accepted by all, including Indonesian cultures that is different from the Middle Eastern culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Nasr Hamid Abu Zayd menerapkan konsep penafsiran al-Qur'an melalui kebebasan berpikir terhadap teks-teks al-Qur'an, dan ia mengikuti pemikiran Mu'tazilah yang menegaskan bahwa al-Qur'an adalah makhluq. Dalam bukunya yang berjudul "Mafhum an-Nash", terdapat hal-hal yang membingungkan, bahkan ia menyatakan bahwa al-Qur'an adalah produk budaya, hingga akhirnya dituduh sebagai orang yang murtad. Dan pemikiran Abu Zayd dipengaruhi oleh pemikir-pemikir Barat. Bahwa metode penafsiran yang didengungan oleh Nasr Hamid Abu Zayd terhadap teks al-Qur'an sangat membingungkan, dan ia juga menegaskan bahwa penafsiran pada teks al-Qur'an dan Injil adalah sama. Dan Nasr Hamid Abu Zayd juga merujuk pada orientalis yang merivisi pemahaman terhadap al-Qur'an sebagai wahyu Allah. Dan ia menempatkan Nabi Muhammad sebagai penulis al-Qur'an. Hal itulah yang memunculkan pertanyaan kenapa Muslim dan penafsir tidak saja mempertanyakn al-Qur'an secara kontektual."
KONSTAINT 9:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arfan Mu`ammar
Surabaya: Refka Media Pratama, 2016
297.07 MUH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abuddin Nata
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001
297.67 ABU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Fauzi
"Dalam kajian metode istinbath hukum Islam dikenal dua corak pendekatan. Pertama, pendekatan tekstual yang menyakini bahwa apa yang tercantum dalam lahiriah teks adalah yang diinginkan oleh Allah. Tugas manusia hanya menjalankan saja. Kedua, pendekatan kontekstual yaitu bahwa untuk menemukan rumusan hukum, tidak saja berpegang pada lahiriah teks semata, tetapi harus mempertimbangkan realitas sosial demi kemaslahatan umat manusia. Kedua pendekatan ini lahir sejak abad ke 2 Hijriah yang lebih dikenal dengan istilah Ahli Hadits (tekstual) dan ahli Ra'yu (kontekstual).
Bagi kalangan tekstual pemahaman salaf dan praktek islam di zaman nabi dan shahabat dalah tipe islam ideal yang harus diikuti. Bahkan apa yang dirumuskan oleh salaf dalam kodifikasi mekanisme penyimpulan hukum dan atau memahami teks-teks hukum sebagaimana dilakukan oleo Imam Syafi'i, seringkali diposisikan sebagai bentuk akhir dan sistem bake yang bersifat mutlak dan berlaku di segala zaman.
Sementara kalangan kontekstualis meyakini bahwa antara teks dan konteks mempunyai hubungan erat yang tak bisa dipisahkan. Kelompok ini memposisikan seluruh karya salaf sebagai bagian tradisi yang terikat ruang dan waktu tertentu. Oleh karena itu, tidak serta merta bisa diterapkan, namun hams dikaji, dikritisi, dirubah bahkan diganti dengan metode yang paling sesuai dengan realitas sosial yang menjadi sandaran permasalahan.
Dewasa ini kebutuhan akan pembaruan metode istinbdth hukum Islam menjadi satu keresahan umum, ketika rumusan hukum masa lalu dan perangkat metodologi tradisional, dianggap tidak lagi mampu memberikan solusi terhadap kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Penggunaan perangkat keilmuan kontemporer menjadi tak terhindarkan untuk menemukan metodologi yang solutif. Salah satu yang menarik banyak minat intelektual muslim adalah hermeneutika. Meskipun awalnya lahir dan berkembang dalam disiplin ilmu tafsir, namun diyakini berdampak pada proses istimbkth hukum Islam.
Dampak ini jelas terlihat ketika metode hermeneutika diterapkan pada ayat-ayat hukum. Salah satu tokoh yang menggunakan hermeneutika dalam menafsirkan teks (Al-Quran ) adalah Nashr Hamid Abu Zayd. Matra atas dasar inilah, penelitian tentang hermeneutika dan pembaruan metode istinbath hukum Islam menjadi sangat menarik untuk dikaji secara mendalam."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 17939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhry, Majid
Leiden: Brill Academic, 1994
287.5 FAK e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Leaman, Oliver
Jakarta: Rajawali, 1989
297.01 LEA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Misri A. Muchsin
Djogyakarta: Ar-Ruzz Press , 2002
297.261 MIS f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nasr, Seyyed Hossein
London: Kegan Paul International, 1987
297 NAS t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"A study and discussion of islamic classical and contemporary sciences get great attention from islamic universities and religious institutions in Indonesia. While in the Western world it began to learn a lot about the development of islamic studies with multidisciplinary approach, while in the muslim-majority country became aware of the fading and deterioration of spirit seeking knowledge so that they lost of critical reasoning scientifically. Some muslims support and maintain the old traditions that dwell on the text alone, so an understanding of islam is by using textualist approach, on the humanities and social philosophy, so that the patterns of both patterned is by using contextualist approach. However, the paradigm is used both still being stiff and tense mutually defending each ideology. The tensions second paradigm is not suitable in the development of contemporary islamic studies in crisis so that anomalies and science. "
EDISMIKA 5:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>