Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104639 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Avianto Wicaksono
"Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan metode estimasi posisi sudut dan kecepatan putar pada kondisi coasting yang memiliki tahapan proses yang sederhana, namun tetap efektif untuk proses restarting dari kondisi coasting pada sistem pengendalian PMSM tanpa sensor kecepatan. Efektivitas metode estimasi pada kondisi coasting yang diusulkan pada penelitian ini dibuktikan melalui simulasi pada sistem penggerak kereta listrik dan sistem pembangkit listrik tenaga bayu. Dari hasil simulasi PMSM tanpa sensor kecepatan pada aplikasi sistem penggerak kereta listrik pada kecepatan putar motor antara 40 hingga 240 rad/s, ditunjukkan bahwa metode estimasi pada kondisi coasting yang diusulkan pada penelitian ini dapat menghasilkan nilai estimasi posisi sudut elektrik motor dengan galat antara 0.64% hingga 6.21% dan nilai estimasi kecepatan putar motor dengan galat antara 0.001% hingga 0.008%. Dari hasil simulasi PMSG tanpa sensor kecepatan pada aplikasi pembangkit listrik tenaga bayu pada kecepatan putar motor antara 0.8818 hingga 0.9024 pu., ditunjukkan bahwa metode estimasi pada kondisi coasting yang diusulkan pada penelitian ini dapat menghasilkan nilai estimasi posisi sudut elektrik generator dengan galat antara 0.40% hingga 0.48% dan nilai estimasi kecepatan putar generator dengan galat yang lebih kecil daripada 0.11%.

This study aims to produce an estimation method of the angular position and rotational speed in coasting conditions with a simpler process stage but effective for the restarting process from coasting conditions in the sensorless PMSM control system. The effectiveness of the estimation method proposed in this study is proved through simulations of the electric train propulsion system and the wind power generating system. The results of the sensorless PMSM simulation in the application of an electric train with rotation speed range between 40 to 240 rad/s has shown that the estimation method proposed in this study can produce an estimated value for the electric motor angle position with an error of 0.64%. up to 6.21% and the estimated value of the motor rotational speed with an error between 0.001% to 0.008%. The results of the sensorless PMSG simulation in the wind power plant application with rotation speed range from 0.8818 to 0.9024 pu. has shown that the estimation method proposed in this study can produce an estimated value of the electric generator angle position with an error between 0.40% to 0.48% and the estimated value of the generator rotational speed with an error smaller than 0.11%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Gustianto
"ASBTRAK
Pengendalian motor induksi tiga phasa untuk aplikasi kendaraan listrik
dapat dilakukan dengan penggunaan sensor seperti tacho-generator sebagai umpan
balik kecepatan motornya dan sebagai pengukur posisi rotornya digunakan sensor
encoder. Namun penggunaan sensor kecepatan dan sensor posisi memiliki
keterbatasan dalam hal resolusi dan harga yang mahal serta meningkatkan biaya
perawatan. Oleh sebab itu untuk meniadakan penggunaan sensor (sensorless) pada
motor induksi tiga phasa diajukan metode vektor kontrol dimana estimasi
kecepatan didapatkan dengan menggunakan speed adaptive observer. Metode
vektor kontrol yang digunakan adalah field oriented control dengan estimasi
kecepatan digunakan speed adaptive observer. Dari hasil simulasi ini akan
dibandingkan dengan hasil percobaan yang telah dilakukan sebelumnya merujuk
pada tesis Feri Yusivar (2003) ?Study on Energy Saving in Electrical Drive
System? dimana metode pengestimasian kecepatan yang digunakan pada
percobaan yang telah dilakukan sebelumnya adalah dengan modified observer.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa antara simulasi dengan percobaan
menunjukkan hasil yang sama dan kondisi ini dapat terpenuhi jika kecepatan
estimasi selalu lebih besar dibandingkan dengan kecepatan aktual motor.

ABSTRACT
Control of three phase induction motors for electric vehicle applications
can be done with the use of sensors such as a tacho-generator and for rotor
posisiton can be measured by using encoder. However, the use of the speed sensor
and position sensors have limitations in terms of resolution and a high price and
increasing maintenance costs. Therefore, to eliminate the use of sensors in a three
phase induction motor (sensorless), vector control method where the speed
estimation obtained using the observer, have been proposed. Vector control
method that have been used is field oriented control and to estimate the motor
speed is used with speed adaptive observer. From these simulation results are
compared with experimental results, where the method of estimating the speed in
experiment is a modified observer. From this simulation showed the same
phenomenon with experimental result. The controller can works properly if the
estimated speed is always greater than the actual speed of the motor."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42168
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Estri Perdinasari
"Berbagai metode pengendalian pada motor sinkron magnet permanen (permanent magnet synchronous motor atau PMSM) telah dikembangkan untuk mendapatkan kerja motor yang lebih efisien salah satunya adalah field oriented control dimana posisi dan kecepatan rotor diperlukan. Pada penelitian ini dilakukan pengendalian kecepatan pada PMSM menggunakan field oriented control tanpa menggunakan sensor. Nilai posisi dan kecepatan rotor diestimasi dengan menggunakan Model Reference Adaptive System (MRAS). Berbagai pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari pengendalian tanpa sensor pada motor. Dari hasil pengujian diketahui bahwa pengendalian kecepatan tanpa sensor ini dapat berjalan dengan baik.

Various methods of permanent magnet synchronous motor (PMSM) control have been developed to get the motor work more efficiently, one of which is field oriented control where the position and speed of the rotor is required. In this study, PMSM speed is controlled using sensorless field oriented control. Rotor position and speed is estimated with stator current and voltage using Model Reference Adaptive System (MRAS). Various tests are carried out to determine the performance of sensorless control on the motor. From the test results it is known that the motor speed can be controlled."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Musafa
"Dalam tesis ini dikemukakan suatu metode baru dan sederhana untuk melakukan estimasi tahanan rotor pada pengendali vektor sebagai kompensasi atas kenaikan tahanan rotor motor induksi yang diakibatkan oleh meningkatnya temperatur setelah motor beroperasi pada pengendalian tanpa sensor kecepatan. Estimasi dilakukan dengan cara mengkompensasi sinyal kesalahan hasil perbandingan antara arus magnetisasi yang diperoleh dari fluks model dan arus magnetisasi yang diperoleh dari model observer dengan menggunakan konsep pengendali IP. Model motor induksi dibuat dalam kerangka acuan stator dengan parameter arus stator dan fluks rotor, pengendali yang digunakan adalah pengendali vektor arus, dan estimasi model motor induksi tanpa sensor kecepatan menggunakan metode Full Order Observer. Simulasi dilakukan untuk pengendalian motor tanpa sensor kecepatan dengan tahanan rotor tetap dan pengendalian motor dengan variasi kenaikan tahanan rotor 100%, 150% dan 200% dari nilai awal tahanan rotor menggunakan diagram blok Simulink Matlab 6.50 dan C-MEX S-Function. Dari hasil simulasi terlihat bahwa IP estimator dengan konstanta Kp sebesar 0.469 dan Ki sebesar 0.331 dapat bekerja dengan baik untuk mengkompensasi kenaikan tahanan rotor sampai 200%.

This thesis proposed a new simple method for estimation the rotor resistance at vector control as compensation for increasing of rotor resistance in sensorless induction motor control which resulted by increasing of temperature after motor operate. Estimate done by compensation of error signal between magnetization current obtained by the flux model and magnetization current obtained by observer model using concept of IP controller. Model motor made in stator reference frame with parameter stator current and rotor flux, controller is current vector control, and rotor speed estimation use full order observer. Simulation conducted for sensorless motor control with constant rotor resistance and sensorless motor control with increasing of rotor resistance for 100%, 150% and 200% variation use Simulink of Matlab 6.50 and C-MEX S-function. The simulation result, it can be seen that IP estimator by Kp 0.469 and Ki 0.331 can work better for compensation the rotor resistance increasing until 200%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T38914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Pangestu
"Kompresor pada bus listrik digunakan pada bagian sistem pendingin bus tersebut dimana kompresor dikopel dengan motor induksi. Suhu ruangan pada bus listrik tergantung dari bagaimana kita mengendalikan kecepatan motor induksi tersebut untuk memutar impeller blade yang terdapat di dalam kompresor agar refrigerant dapat disalurkan menuju kondenser dan menurunkan suhu ruangan. Untuk dapat menerapkan sistem ini, dibutuhkan inverter sebagai pengubah daya listrik yang bersumber dari baterai DC 400 V menjadi listrik AC 3 fasa. IGBT switch yang terdapat pada inverter menerima sinyal masukan berupa pulsa ON dan OFF yang dihasilkan melalui metode Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM) untuk menghasilkan tegangan 3 fasa. Tegangan tersebut akan divariasikan untuk mengendalikan kecepatan motor induksi dengan menggunakan metode pengendalian vektor medan rotor Rotor Field Oriented Control (RFOC) dan pengendali PI. Pengendali suhu refrigerant akan menjadi outer loop dari sistem ini dengan menggunakan pengendali IP. Dengan menggunakan metode seperti ini, dapat disimulasikan pengendali kecepatan motor induksi untuk mengendalikan suhu gas pendingin pada sistem pendingin.

The compressor on the electric bus is used on the part of the bus cooling system where the compressor is coupled with an induction motor. The room temperature on an electric bus depends on how we control the speed of the induction motor to rotate the impeller blade inside the compressor so that the refrigerant can be channeled through the condenser and lowering the room temperature. To be able to implement this system, an inverter is needed as a power converter that convert a 400 V DC battery source to 3 phase AC electricity. IGBT switches inside the inverter receive input signals in the form of ON and OFF pulses generated through the Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM) method to produce 3 phase voltages. The voltage will be varied to control the speed of the induction motor using the Rotor Field Oriented Control (RFOC) method and the PI controller. The temperature controller of the refrigerant will be the outer loop of this system using an IP controller. With this method, the simulation of induction motor speed control for temperature control of cooling gas system can be made."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fery
"Umumnya kecepatan dari motor diukur dengan menggnnakan sensor kecepatan sedangkan posisi rotor didapat dari integral kecepatan. Akan tetapi keterbatasan kemampuan perangkat keras dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk implementasi dan perawatan sensor yang dignnakan mendorong untuk dicarinya metode yang dapat mengeliminasi perangkat keras tersebut Pada skripsi ini dibahas tentang simulasi dan perancangan estimasi kecepatan pada motor induksi dengan menggunakan full order obsever. Model motor yang digunakan adalah model dalam kerangka acuan stator dengan pengendalian vektor arus motor induksi dalam kerangka acuan flnks rotor. Varlabel yang diestimasi oleh observer adalah arus stator dan fluks rotor sedangkan kecepatan rotor diestimasi berdasarkan teori Lyapunov. Perancangan dan simulasi estimasi kecepatan pada motor induksi tanpa sensor kecepatan dengan full order observer ini menggunakan program C-MEX Stunction pada Matlab/Simulink versi 6.5. Analisa dilakukan pada sistem yang menggunakan fluks model dengan sistem tanpa fluks model Hasil simulasi menunjukkan nilai variabel yang diestimasi telah sesuai dengan nilai aktualnya walaupun masih terdapat kesudahan karena itu diajukan dua usulan untuk meminimalkan kesalahan estimasi, yaitu perbaikan kesudahan estimasi dengan variasi konstanta k pada gain observer dan perbaikan kesudahan estimasi dengan kompensasi arus. Perbandingan analisa simulasi menunjukkan variasi konstanta k pada gain observer tidak memberikan perbaikan, hanya kompensasi arus dq pada reduced order observer memberikan perbaikan yang signifikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Attha Surya Dharma
"Penggunaan Motor Induksi di dalam perindustrian sangat banyak dibandingkan dengan motor lainnya, yang dikarenakan karena harga dan kemudahan operasinya. Banyaknya aplikasi yang menggunakan motor induksi menyebabkan cukup banyak research mengenai pengendalian motor induksi agar dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Salah satunya adalah dengan menggunakan pelemahan medan atau 'Field Weakening'. Dengan metode ini maka motor dapat beroperasi dalam kecepatan diatas kecepatan dasar motor. Pada perancangan sistem kendali 'Field Weakening' digunakan Observer untuk melakukan estimasi kecepatan motor induksi. Penggunaan observer ini diharapkan untuk mereduksi penggunaan sensor kecepatan, yang tentu saja dapat menekan biaya.
Pemodelan motor induksi tiga phasa dan Observer dilakukan dalam kerangka acuan direct-quadrature (DQ), ini ditujukan agar tidak diperlukan lagi melakukan banyak transformasi, karena bagian pengendali, fluks model, serta banyak besaran lainnya yang berada pada sumbu dq. Hasil simulasi dengan C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 menunjukkan bahwa penggunaan observer memiliki unjuk kerja yang baik dalam sistem kendali 'Field Weakening'."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Nyoman
"Dalam penggunaan motor induksi tiga phasa, informasi mengenai kecepatan motor sangat diperlukan untuk melakukan pengaturan kecepatan motor. Sensor kecepatan yang biasa digunakan mempunyai keterbatasan dalam hal resolusi dan biaya pembelian yang mahal. Oleh sebab itu diperlukan metode lain untuk menentukan kecepatan motor guna menggantikan penggunaan sensor kecepatan tersebut. Dalam skripsi ini dibahas mengenai perancangan dan simulasi estimasi kecepatan rotor pada motor induksi tiga phasa tanpa sensor kecepatan dengan menggunakan observer pada kerangka acuan rotor. Observer ini digunakan untuk mendapatkan estimasi arus stator dan fluks rotor yang kemudian akan digunakan untuk estimasi kecepatan rotor. Dengan metode ini diharapkan dapat menggantikan penggunaan sensor kecepatan tersebut.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan didapatkan bahwa observer pada kerangka acuan rotor ini dapat digunakan untuk mengestimasi kecepatan rotor pada motor induksi tiga phasa tanpa sensor kecepatan. Nilai konstanta gain observer yang memberikan hasil estimasi yang terbaik adalah k = 0,9. Nilai konstanta proporsional dan integrator pada persamaan estimasi kecepatan (speed estimator) yang terbaik berdasarkan hasil simulasi adalah kp = 1,3 dan ki = 20. Dalam skripsi ini juga dilakukan perbaikan kesalahan estimasi dengan menggunakan metode kompensasi arus stator sumbu d dan sumbu q. Berdasarkan hasil kompensasi didapatkan bahwa kompensasi dapat mengurangi kesalahan estimasi kecepatan rotor yang terjadi meskipun pengaruhnya sangat kecil dalam mengurangi kesalahan estimasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando Martin Suciadi
"Dewasa ini, motor induksi merupakan jenis motor yang paling sering digunakan karena berbagai keuntungan yang dimilikinya. Akan tetapi, penggunaan sensor kecepatan pada motor induksi seringkali kurang menguntungkan, karena selain membutuhkan biaya yang lebih besar, juga seringkali sensor yang digunakan terbatas kemampuannya. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan vektor kontrol menjadi amat menguntungkan untuk mengendalikan motor induksi. Dan untuk mereduksi sensor kecepatan, maka digunakan observer, untuk mengestimasi kecepatan dari motor. Observer yang digunakan biasanya berada pada sumbu alfa-beta, dan hal ini menimbulkan kesulitan ketika hendak dilakukan kompensasi atau perbaikan, karena bagian pengendali, dekopling dan fluks model berada dalam sumbu direct-quadrature (DQ). Oleh karena itu di dalam skripsi ini diajukan metode pengestimasian kecepatan motor induksi dengan menggeser observer ke sumbu dq.
Model motor yang digunakan berada dalam kerangka acuan stator dan rotor fluks oriented control. Model motor aktual yang digunakan tetap berada dalam sumbu alfa-beta, sedangkan observer menggunakan persamaan model motor dalam sumbu dq. Hal ini juga membuktikan bahwa penggunaan model motor yang berbeda antara aktual dan estimasi dapat dilakukan. Perancangan dan simulasi pada skripsi ini menggunakan program C-MEX S-function pada Matlab/Simulink versi 6.5. Dengan digesernya observer ke sumbu dq, maka kompensasi arus yang dilakukan menjadi lebih mudah. Observer yang digunakan berupa full order observer dan reduced order observer. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa penggunaan full order observer memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan reduced order observer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanniesha Hamada
"Tesis ini menerapkan kendali berorientasi fluks (Field Orientad Control) tanpa sensor kecepatan menggunakan pengendali kecepatan Integral-Proportional Anti-windup (IPA) pada motor induksi terhubung paralel dengan inverter tunggal. Estimasi kecepatan adaptif digunakan untuk mengestimasi fluks rotor, arus stator, dan kecepatan motor. Field Oriented Control (FOC) berbasis strategi selisih dan rata-rata bekerja untuk mengatasi beban tak seimbang. Pengendali kecepatan IP dengan penambahan anti-windup digunakan untuk meningkatkan performa yang menurun pada sistem akibat fenonema windup, yang menyebabkan overshoot yang tinggi, waktu tunak yang lama, respon tunda, bahkan dapat membuat sistem tidak stabil. Performansinya akan dibandingkan dengan pengendali kecepatan Proportional-Integral Anti-windup (PIA). Hasil simulasi menunjukkan FOC tanpa sensor kecepatan menggunakan pengendali kecepatan IPA memiliki performa yang lebih baik dibandingkan pengenali kecepatan PIA.

This thesis applies speed sensorless Field Oriented Control (FOC) using Anti-windup Integral-Proportional (AIP) speed controller of parallel connected induction motor with single inverter. Speed adaptive observer is adopted to estimate rotor flux, stator current, and motor speed. Averages and differences based FOC strategy works to overcome unbalanced load torque. An AIP speed controller is employed to improve the degradation of system performance due to windup phenomenon such as large overshoot, slow settling time, delayed response and could even destabilized system. It will be compared to Anti-windup Proportional-Integral (API) speed controller to verify the reliability. Simulation results show that speed sensorless FOC with AIP has better performance than API."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>