Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dakhilullah Muhazzib Darwisy
"Selama beberapa dekade, transformator telah menjadi salah satu alat yang sudah menjadi kebutuhan mendasar dalam distribusi jaringan listrik yang identik dengan ukurannya yang besar dan membutuhkan banyak tempat dalam penempatannya. Dalam sistem distribusi, fungsi utama transformator adalah mengubah besaran tegangan dari jaringan dari tegangan rendah, menengah atau tinggi menjadi tegangan tertentu yang nantinya dapat dengan aman disalurkan ke rumah-rumah dan industri.
Dalam hal lain perkembangan sumber energi terbarukan seperti susunan panel surya dan turbin angin dapat membuat beberapa tantangan, saat mereka di masukkan kedalam jaringan seperti, menghasilkan energi yang tidak konsisten, beban listik yang berubah dengan cepat, dan banyak tantangan lain yang menyertainya. Untuk mengahadapi tantangan-tantangan dari sumber energi terbarukan, transformator konvensional tidak cukup fleksibel untuk mengelola beban yang berubah cepat dengan ayunan tegangan besar, mengelola koneksi DC dan AC, menangani aliran daya balik yang dihasilkan oleh konsumen yang juga menghasilkan energi. Kita dapat mencoba menerapkan tap changer ke trafo konvensional, tetapi karena sifat mekanis tap changer, mengubah koil dengan frekuensi tinggi akan lebih mudah aus pada tap changer. Sifat-sifat transformator konvensional adalah mudah dipengaruhi oleh tegangan input dan arus output yang akan menimbulkan masalah pengaturan tegangan, sehingga tidak cukup cocok untuk menangani banyak tantangan yang membutuhkan kontrol dan komunikasi yang lebih banyak yang harus disesuaikan dengan distribusi listrik. penetrasi energi terbarukan ini. Oleh karena itu diperlukan perangkat lain yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Di sinilah elektronika daya mulai mengambil perannya. Dalam beberapa dekade terakhir, semakin banyak perangkat distribusi listrik yang dilengkapi dengan elektronika daya dan terus meningkat karna adanya pengembangan bahan utama yang memungkinkan perangkat menangani tegangan tinggi dan arus tinggi dengan frekuensi dan kepadatan daya yang lebih tinggi. Dengan menggabungkan teknologi ini dengan tranformator, kita dapat membuka banyak kemungkinan yang dapat menjawab tantangan dari pengembangan energi terbarukan.
Perpaduan antara trafo dan perangkat elektronika daya ini menghasilkan ide sebuah trafo pintar yaitu Solid State Transformer (SST) yang mampu berkomunikasi dan mengontrol antar bagiannya. Trafo jenis ini lebih "cerdas", lebih kecil, lebih fleksibel, dan lebih efisien. Trafo jenis baru ini akan memiliki banyak keunggulan seperti parameter input dan output yang dapat dikontrol, port AC dan DC pada trafo, kemampuan mencegah harmonik, kerangka kerja cerdas untuk pemantauan dan penilaian kondisi sistem, dan mampu membuat isolasi pada kesalahan bagian tertentu, dan masih banyak lagi.
Skripsi ini bertujuan untuk mempelajari ruang lingkup kemampuan dan potensi smart transformer dalam aplikasi smart grid melalui jurnal dan simulasi. Transformator pintar dimaksudkan untuk dapat mengatasi tantangan yang datang dengan sumber energi terbarukan dan mampu melampaui batas teknis transformator konvensional dalam jaringan smart grid.

For decades, transformer has become one of the most fundamental tools in electrical network distribution it was identic with its big bulked size. In the distribution system, transformer's main function is to change the voltage magnitude from the grid which is usually from medium to high voltage to a certain voltage that can be safely delivered to homes and industries.
But with the recent development of renewable energy sources such as photovoltaic arrays and wind turbines that produce energy intermittently, create fast-changing loads, and many other challenges that come with it, these conventional transformers are not flexible enough to manage fast-changing loads with large voltage swings, manage both DC and AC connections, handle the reverse power flow that is produced by the consumer that also produces energy. We can try to implement a tap changer to the conventional transformer, but because of the mechanical nature of tap changers, changing the coil with high frequency will wear down the tap changer more easily. The properties of the conventional transformer are that it is easily affected by the input voltage and the output current that will create voltage regulation problems, hence it is not suitable enough to manage many challenges that needed more control and communication that the electrical distribution must adapt with this penetration of renewable energy. Hence we need another device that can solve the problem.
This is where power electronic comes in. The possibilities of more electrical distribution devices equipped with power electronics are increasing with the development of compound materials that will allow the devices to handle high voltage and high currents with higher frequency and power density. By combining this technology with a transformer we can open up a lot of possibilities that can solve the challenges from the development of renewable energy.
These combinations of transformer and power electronic devices resulted in the idea of a smart transformer which is the Solid State Transformer (SST) that is capable of communication and control between its part. This type of transformer is more “intelligent”, less bulky, more flexible, and more efficient. This new type of transformer will have a lot of advantages such as controllable input and output parameters, AC and DC port in the transformer, prevent harmonic, intelligent framework for condition monitoring and assessment, create fault isolation, have the ability of islanding, and many more.
This bachelor thesis aims to study the scope of a smart transformer's capability and potential in a smart grid application through journals and simulation. The smart transformer is intended to be able to solve the challenges that come with renewable energy sources and able to surpass the technical limit of the conventional transformer in a smart grid network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farel Athallah Aqil
"Kebutuhan energi listrik global pada tahun 2022 mencapai 3,63 MWh per kapita didominasi dari pembangkit listrik batu bara, dan gas,. 61,55% sumber energi listrik di Indonesia berasal dari batu-bara. Transisi menuju energi baru terbarukan disepakati oleh seluruh negara dunia yang tertuang pada paris agreement dan COP 27 dengan target membatasi suhu global hingga 1.5 oC diatas tingkat pra industrialisasi. Indonesia menghadapi tantangan dalam transisi menuju energi baru terbarukan dimana terjadi penurunan penggunaan energi baru terbarukan dari 11,5% pada 2021 menjadi 10,4% pada 2022. Energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan Indonesia salah satunya adalah energi pasang surut. Letak geografis indonesia yang merupakan negara kepulauan menyimpan potensi energi tidal yang sangat besar. Kecepatan arus pasang surut di Indonesia sendiri mencapai 2,8 m/s. Dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mendapatkan turbin tidal yang ideal. Literatur terkait upaya meningkatkan nilai power coefficient turbin tidal membuktikan bahwa profil airfoil NACA 4418 yang dikenal memiliki stall delay dan ketahanan terhadap roughness mampu meningkatkan kinerja dari turbin tidal sumbu horizontal. Selain itu, penggunaan diffuser juga dapat meningkatkan power coefficient turbin dimana semakin besar sudut diffuser yang digunakan maka semakin besar nilai power coefficient yang dapat dihasilkan. Berdasarkan hasil eksperimen dengan variasi sudut diffuser 10,43° dan 15,34° didapatkan power coefficient tertinggi sebesar 34,8%.

The global electricity demand in 2022 reached 3.63 MWh per capita, dominated by coal and gas power plants. In Indonesia, 61.55% of electricity comes from coal. The transition to renewable energy was agreed upon by all countries as outlined in the Paris Agreement and COP 27, with the goal of limiting the global temperature rise to 1.5°C above pre-industrial levels. Indonesia faces challenges in transitioning to renewable energy, with the share of renewable energy decreasing from 11.5% in 2021 to 10.4% in 2022. One of the renewable energy sources that Indonesia can harness is tidal energy. Indonesia's geographic location as an archipelago holds great potential for tidal energy, with tidal current speeds reaching up to 2.8 m/s. Further studies are needed to develop the ideal tidal turbine. Relevant literature on efforts to increase the power coefficient of tidal turbines shows that the NACA 4418 airfoil profile, known for its stall delay and roughness resistance, can enhance the performance of horizontal-axis tidal turbines. Additionally, the use of diffusers can also improve the power coefficient of the turbine, with larger diffuser angles resulting in higher power coefficients. Based on experimental results with diffuser angles of 10.43° and 15.34°, the highest power coefficient obtained was 34.8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Washington: Hemisphere, 1983
621.47 ALT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Irawati
"Saat ini pemanfaatan energi terbarukan ke dalam sistem ketenagalistrikan terus meningkat. Meningkatnya penetrasi energi terbarukan ke dalam sistem tenaga listrik skala kecil atau stand alone system, berpotensi menimbulkan gangguan pada kestabilan dan kualitas sistem. Hal ini terjadi karena karakteristik energi terbarukan yang intermittent atau tidak stabil, tidak dapat dikendalikan atau diatur, tergantung pada keadaan alam atau cuaca. Namun saat ini telah dikembangkan teknologi yang tepat untuk mengatasi masalah stabilitas dan keandalan, yaitu sistem Jaringan Listrik Mikro Cerdas. Sistem Jaringan Listrik Mikro Cerdas adalah suatu sistem pembangkitan, penyaluran, dan penggunaan energi listrik yang bersumber dari energi terbarukan.
Dalam penelitian ini dibahas tentang perancangan sistem Jaringan Listrik Mikro Cerdas dari energi matahari. Sistem ini terdiri dari 1,280 kWp modul PV, 12x75AhC10, PV Inverter, dan Bidirectional Inverter, dengan beban berupa simulasi dari Programmable RLC Load. Sistem ini diuji kinerjanya untuk kemudian dilakukan optimasi dengan menambahkan generator set sebagai sumber energi cadangan. Optimasi dari sistem Smart Microgrid terisolasi ini mampu meningkatkan stabilitas dan kualitas daya sistem. Untuk umur sistem 15 tahun, harga energi dari sistem ini berkisar Rp.2.934,-/kWh, lebih murah dari yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah (Rp.3.000,0/kWh).

Nowadays the used of renewable energy into power system continuously increase. The increasing penetration of renewable energy into the power system of small-scale or stand-alone systems, have the potential to cause disruption in the stability and quality of the system. This happens because the intermittent or unstable characteristics of renewable energy, its can not be controlled or regulated, depending on the nature or weather. But nowadays has developed technology that is appropriate to address the issues of stability and reliability, the system is Smart Microgrids. Smart microgrids system is a system of generation, distribution, and use of electrical energy from renewable energy sources.
This study discussed the system design of Smart Microgrids from solar energy. This system consists of 1,280 kWp of PV modules, 12x75AhC10, PV Inverter, and Bidirectional Inverter, with the burden of the simulation of programmable RLC Load. The system was tested for its performance and then will be optimization by adding generator set as a backup energy source. Optimizing result of this Smart Microgrid isolated system is able to improve system stability and power quality. For systems lifetime 15 years, the cost of energy from this system ranged Rp.2.934, -/kWh, cheaper than government regulation cost (Rp.3.000,0/kwH).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isdawimah
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kinerja dari Pembangkit Listrik Energi Terbarukan yang terdiri dari PLTS dan PLTB 12V/100W yang akan memasok daya ke jaringan listrik mikro arus searah. Sebelum memasok daya, masing-masing pembangkit diuji dalam kondisi tanpa beban dan berbeban. Pada jaringan listrik diuji pembagian beban antara PLTS dan PLTB dengan mempertimbangkan kapasitas baterai masing-masing. Hasil pengujian PLTS menunjukkan peletakan sel surya 12V, 80W ke arah timur pada bulan Juni 2010 menghasilkan arus rata-rata terbesar (1,954A) dan mengisi baterai 12V, 45Ah selama 23 jam, lebih cepat dibanding ke arah lain. PLTS dan PLTB mengalami penurunan tegangan sebesar 9,4% dan 8,4% dari tegangan nominal 12V pada saat dibebani 80W. Hal ini disebabkan adanya impedansi dari baterai sebesar 1,8 . Beban yang terpasang pada jaringan listrik mikro arus searah, memperoleh pasokan daya dari PLTS dan PLTB yang masing-masing pembangkit dilengkapi baterai dengan kapasitas sama 12V, 45Ah. Pada kondisi tanpa beban, PLTS dan PLTB mengisi baterai, sedangkan pada kondisi berbeban, arus yang dihasilkan kedua pembangkit mengalir ke beban, dengan pembagian pasokan daya ke beban tergantung muatan baterai masing-masing setelah pengisian. Pembangkit dengan baterai bermuatan besar memasok daya lebih besar dibanding pembangkit dengan baterai bermuatan lebih kecil.

This thesis aims to analyze the performance of a PV Power Plant and a Wind Energy Power Plant 12V/100W that supplies power into a DC micro grid. The plants was tested on no-load and with-load conditions. When loaded the load sharing between the PV Power Plant and the Wind Energy Power Plant is tested considering the capacity of their batteries. The PV Power Plant test results indicate that the 12V/ 80W solar module facing east on June 2010 produce an average current of 1.954 A charging the 12V, 45 Ah battery for 23 hours, faster than facing the other directions. The voltage decrease of the PV Power Plant and the Wind Energy Power Plant with a 80W load are 9.4% and 8.4% respectivly due to a battery impedance of 1,8 . Load connected to the DC micro grid, get its power supply from the PV Power Plant and the Wind Energy Power Plant equipped with the same batteries capacity of 12V 45Ah. On no-load condition, the PV Power Plant and the Wind Energy Power Plant charge their batteries, when loaded power flows from both power plants to the load, depending on their batteries charge condition. Power plants with a larger charged battery supply greater power to the load than power plants with a smaller charged battery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27819
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Nurwanto
"ABSTRAK
Photovoltaic PV adalah salah satu energi terbarukan yang telah berkembang dan menjadi sumber energi yang menanjikan untuk digunakan di perumahaan. Oleh karena itu tenaga surya mandiri ini menjadi solusi sebagai sumber listrik di daerah pedesaan, dimana daerah tersebut tidak terjangkau oleh PLN. Karenanya, desain PV sistem yang optimum harus dilakukan untuk mencari sistem perancangan array PV yang memiliki biaya terjangkau. Di penelitian ini dengan membandingkan 2 metode, maka metode yang optimal untuk mendesain tenaga surya mandiri akan di dapatkan.

ABSTRACT
Photovoltaic PV , one of renewable energy has grown to become one of the most promising energy source for residential use. There by, Stand alone photovoltaic system is a solution as power plant in rural area that is not reach by electicity provider. The stand alone photovoltaic system depends on the load profile, battery sizing, and PV sizing. Hence, an optimal PV sizing and Battery sizing should be investigated to result an affordable PV array that will influence the cost. There fore, by comparing two method, then an optimum method for photovoltaic stand alone can be obtained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S70301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnold Layuk Mairi
"Listrik merupakan kebutuhan setiap negara, tetapi penggunaan batu bara dalam menghasilkan energi listrik masih tinggi. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki ketergantungan terhadap penggunaan batu bara dalam menghasilkan listrik. Untuk mengatasi penggunaan batu bara dalam menghasilkan energi listrik, diperlukannya transisi batu bara ke energi yang terbarukan. Pemanfaatan gelombang laut dengan floating oscillating water column adalah salah satu langkah di Indonesia dalam menghasilkan listrik yang ramah lingkungan, dikarenakan Indonesia merupakan negara maritim. Tujuan penelitian ini adalah melakukan optimalisasi pada floating oscillating water column untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan di Indonesia, dengan menggunakan perairan Laut Manokwari. Metode untuk optimalisasi floating oscillating water column adalah memberikan konsep penambahan massa pada floating oscillating water column, dengan diberikannya 2 extension chamber. Melalui simulasi numerik dengan software ANSYS, didapatkan daya yang dihasilkan oleh floating oscillating water column yang telah ditambahkan 2 extension chamber lebih besar 4,32x daripada floating oscillating water column yang tidak ditambahkan extension chamber. Penambahan massa yang diberikan pada floating oscillating water column, akan meminimalkan terjadinya losses pada heave floating oscillating water column, sehingga terjadi optimalisasi dalam menghasilkan daya. Selain itu, extension chamber pada floating oscillating water column dapat menghasilkan daya-nya sendiri, sehingga menjadi daya tambahan dalam menghasilkan listrik yang ramah lingkungan.

Countries are still dependent on the use of coal to generate electricity. To overcome the use of coal in generating electrical energy, it is necessary to transition from coal to renewable energy. The utilization of ocean waves with a floating oscillating water column is one of the steps in Indonesia in producing environmentally-friendly electricity because Indonesia is a maritime country. The purpose of this research is to optimize the floating oscillating water column to produce environmentally friendly electricity in Indonesia, using the waters of the Manokwari Sea. The method for optimizing the floating oscillating water column is to provide the concept of adding mass to the floating oscillating water column, by providing 2 extension chambers. Through numerical simulation with ANSYS software, the power generated by a floating oscillating water column with 2 extension chambers added is 4.32x larger than a floating oscillating water column without an extension chamber. The addition of mass given to the floating oscillating water column will minimize the occurrence of losses in the heave floating oscillating water column, resulting in optimization of power generation. In addition, the extension chamber on the floating oscillating water column can generate its power, so that it becomes additional power in generating environmentally-friendly electricity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Fadilla Aprilyani
"Studi ini dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan kestabilan dan memberikan gambaran atas nilai ekonomis pada suatu standalaone microgrid yang dilengkapi dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan dan pengaplikasian energy storage. Standalone microgrid yang disimulasikan merupakan pengembangan dari rangkaian inisial microgrid di Negara Estonia. Pengembangan salah satunya dilakukan dengan aplikasi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yaitu solar PV dilengkapi dengan battery storage. Simulasi kestabilan dilakukan dengan memberikan fault atau gangguan pada bagian PV dan dengan skenario baterai dan diesel generator aktif untuk digunakan. Hasil uji simulasi menunjukkan bahwa kestabilan tetap terjaga setelah terjadi gangguan karena baterai dan diesel generator berhasil melakukan back up terhadap kebutuhan daya pada beban. Selain itu, pengujian tekno-ekonomis juga dilakukan guna memberikan gambaran biaya dan konfigurasi paling optimal yaitu dengan memiliki cost of energy dibawah $0,173 dan diperoleh dari simulasi COE paling optimal sebesar $0,058. Selain itu, simulasi juga menunjukkan bahwa sistem jaringan mikro paling optimal menggunakan seluruh komponen (PV, Baterai, Konverter, Diesel Generator) dengan sistem pengendalian Cycle Charging dengan penurunan biaya sebesar 75%.

Studi ini dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan kestabilan dan memberikan gambaran atas nilai ekonomis pada suatu standalaone microgrid yang dilengkapi dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan dan pengaplikasian energy storage. Standalone microgrid yang disimulasikan merupakan pengembangan dari rangkaian inisial microgrid di Negara Estonia. Pengembangan salah satunya dilakukan dengan aplikasi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yaitu solar PV dilengkapi dengan battery storage. Simulasi kestabilan dilakukan dengan memberikan fault atau gangguan pada bagian PV dan dengan skenario baterai dan diesel generator aktif untuk digunakan. Hasil uji simulasi menunjukkan bahwa kestabilan tetap terjaga setelah terjadi gangguan karena baterai dan diesel generator berhasil melakukan back up terhadap kebutuhan daya pada beban. Selain itu, pengujian tekno-ekonomis juga dilakukan guna memberikan gambaran biaya dan konfigurasi paling optimal yaitu dengan memiliki cost of energy dibawah $0,173 dan diperoleh dari simulasi COE paling optimal sebesar $0,058. Selain itu, simulasi juga menunjukkan bahwa sistem jaringan mikro paling optimal menggunakan seluruh komponen (PV, Baterai, Konverter, Diesel Generator) dengan sistem pengendalian Cycle Charging dengan penurunan biaya sebesar 75%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Iftikhari
"ABSTRAK
Permintaan daya listrik di Indonesia belum sepenuhnya terbagi dengan rata dari sabang sampai meruke. Banyak daerah terpencil yang jauh dari pemerintahan pusat yang sama sekali tidak memiliki akses daya listrik. Beberapa solusi telah dipilih untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan daya listrik dengan menggunakan pembangkit listrik sumber terbaharui pada sampel daerah terpencil di desa daerah Lembang, Bandung barat. Beberapa solusi telah dirancang dengan menggunakan kombinasi tenaga surya, baterai, dan generator diesel yang di tenagai oleh minyak yang diproses dari tumbuhan Jatropha Curcas. Kombinasi-kombinasi dari sumber energi terbaharui tersebut akan dinilai dari biayanya dan yang termurah akan dipilih untuk dibangun. Energi terbaharui dipilih karena tren sedang berubah dan menuju padanya untuk sumber yang lebih baik tanpa emisi.

ABSTRACT
The demand of electricity in Indonesia has not been realized thoroughly throughout
the nation. Many of the remote areas that are far from the central government have
zero electricity. Several solutions have been chosen to empower and fulfill such
demand in those area by using an off-grid power plant model using renewable
resources in a sample remote area in a village in Lembang, West of Bandung. Several
solutions has been designed using the combination of solar cell, battery and diesel
generator that will be fueled by petroleum that is made from Jartopha Curcas plant.
The combinations will then be assessed by looking at the cost and the cheapest of
all solutions will be chosen for the village. Renewable energy is chosen because the
trend is shifting towards it for a better source of energy without emission;"
2016
S64609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Wany Ellyza
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kebijakan pembangunan PLTH Pandasimo, kerjasama antara Kementerian Riset dan Teknologi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. Kebijakan ini sebagai salah satu implementasi dari Undang-undang no. 30 Tahun 2007 tentang Energi yang mengarah pada terwujudnya kemandirian energi. Kondisi ekonomi masyarakat Pandansimo yang terganggu karena tidak adanya pasokan listrik menjadi alasan dikeluarkannya kebijakan ini. Karena pada dasarnya setiap Kebijakan Pemerintah dibuat dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, namun apakah semua kebijakan-kebijakan energi tersebut benar-benar dibuat untuk kesejahteraan masyarakat atau hanya sekedar untuk menciptakan kegiatan demi mendapatkan anggaran dan apakah kebijakan-kebijakan tersebut benar-benar diarahkan untuk mencari sumber energi baru dan terbarukan guna mengurangi dan menghilangkan ketergantungan kita pada energi fosil?. Hal ini lah yang penulis kaji dalam tulisan ini dengan menggunakan metode Regulatory Impact Analysis (RIA) dan berdasarkan analisis manfaat dan biaya yang dilakukan, kebijakan Pembangunan PLTH ini layak untuk dilakukan dan di terapkan kembali di daerah-daerah yang benar-benar membutuhkan energi listrik, terutama daerah terpencil yang sulit dari jangkauan listrik.

ABSTRACT
This thesis discusses about the policy of Hybrid Energy Turbin at Pandasimo, joint cooperation between the Ministry of Research and Technology and the Regional Government of Bantul. This policy as one of the implementation of Law no. 30 Year 2007 on Energy which leads to the realization of energy independence. Economic conditions Pandansimo disturbed in the absence of power supply is the reason the issuance of this policy. Because basically every government policy created with the aim to achieve the welfare of the community, but if all that energy policies are really made for the welfare of society or just to create activities to get their budgets and whether these policies actually directed to seek new and renewable energy sources in order to reduce and eliminate our dependence on fossil energy?. This is what the authors studied in this paper using the Regulatory Impact Analysis (RIA) and based on the analysis of benefits and costs are conducted, PLTH Development policy is feasible to do and applied back in the areas that really need electric energy, particularly difficult remote areas of electric range."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>