Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84260 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Gusti Ngurah Wira Laksana Kusumajaya
"DMAIC Six Sigma adalah metode peningkatan kualitas yang mengedepankan kepuasan pelanggan. Belakang ini, perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dikarenakan barang jadi yang memenuhi standar dibawah jumlah pesanan. Maka dari itu penurunan cacat produksi untuk meningkatkan kualitas produksi minyak goreng dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan mengimplementasikan DMAIC Six Sigma untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kondisi perusahaan saat ini , dan juga akar masalah penyebab produk cacat. Analytical Hierarchy Process (AHP) juga digunakan untuk membuat pembobotan importance dan performance setiap akar masalah yang berhasil diidentifikasi di dalam divisi produksi menggunakan metode Dmaic Six Sigma. Dua proses beserta kebutuhan pelanggannya berhasil diidentifikasi. Proses Refinery saat ini beroperasi di 3.43 sigma dan proses Fraksinasi beroperasi di 3.52 sigma. Kejadian cacat tertinggi di proses refinery beserta penyebabnya telah teridentifikasi. Kemudian, Importance dan Performance mereka dipetakan kedalam diagram Importance Performance Analysis (IPA) untuk memfokuskan penelitian pada atribut yang akan memiliki daya ungkit besar ketika diperbaiki. Empat strategi perbaikan telah diusulkan untuk ketiga atribut tersebut untuk meningkatkan kualitas produksi minyak goreng.

DMAIC Six Sigma is a quality improvement method that revolves around customer satisfaction. Lately, the company cannot fulfill customer orders as finished goods that are in accordance with customer requirements were below orders. Defect reduction to improve the quality of cooking oil production was therefore needed. This research was conducted by applying DMAIC Six Sigma cycle to understand customer requirements, the company’s current condition, as well as the root cause for defective products. Analytical Hierarchy Process (AHP) was also used to weigh the importance and performance of each root cause identified in the production division through DMAIC Six Sigma. There are two major processes identified along with their customer requirements. The refining process is currently operating at 3.43 sigma while the fractioning process is at 3.52 sigma. Highest defect occurrences were identified on the refining process along with each respective root causes. Their importance and performance weight are mapped into an Importance Performance Analysis (IPA) diagram to focus the improvement project on attributes that provide higher leverage when improved. four improvement strategies were proposed for those attributes to improve the quality of cooking production."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiky Aryawan
"ABSTRACT
Pada proses produksi plywood di PT ACDF terdapat peningkatan jumlah defect pada ukuran 8 milimeter dimana untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan metode salah satunya metode DMAIC. Dimana metode tersebut menguraikan beberapa kemungkinan dari factor ndash; factor yang dapat mempengaruhi defect, salah satu factor yang mempengaruhi jumlah defect yaitu pada mesin cold press dimana belum adanya setting up mesin yang optimal untuk jumlah tumpukan plywood dan waktu cold press plywood dengan melakukan perhitungan capability process diketahui nilai capability awal apakah capable atau tidak capable dan perhitungan DPMO dari penelitian tersebut perlu dilakukan improvement, berupa improvement setting up mesin cold press dengan mengacu pada counter plot untuk mengetahui persebaran awal defect setelah mengetahui persebaran defect yang paling minimal langkah berikutnya tinggal memasukan input ke mesin cold press dan data hasil output dilakukan pengujian data untuk mengetahui data mana yang akan dijadikan acuan improvement setelah diketahui dihitung nilai capability dan DPMO dan bandingkan dengan sebelumnya pada penelitian ini untuk improvement dilakukan dengan memasukan input waktu cold press di 35 menit dan setelah membandingkan nilai DPMO dan capability process megalami peningkatan dari sebelumnya.

ABSTRACT
In the production process of plywood in PT ACDF there is an increasing number of defect at size 8 millimeter where to be able to solve the problem needed method one of them DMAIC method. Where the method describes some of the possible factors that can affect the defect, one of the factors that affect the number of defects that is on cold press machine where there is no optimal machine up setting for the amount of plywood pile and cold press plywood time by performing capability process calculation is known the initial capability value is either capable or not capable and DPMO calculation from the research needs to be done improvement, in the form of improvement setting up cold press machine with reference to counter plot to know the initial spread of defect after knowing the spread of defect the most minimum the next step to stay input to cold machine press and data output results are tested data to determine which data will be used as a reference improvement after it is known to calculate the value of capability and DPMO and compare with previous in this research for improvement is done by input input time u cold press at 35 minutes and after comparing DPMO and capability process value has increased from before."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Augustian Wijaya
"Perkembangan kendaraan bermotor yang semakin pesat, memicu naiknya konsumsi bensin di dunia. Namun naiknya konsumsi tidak diimbangi dengan naiknya produksi. Cadangan minyak bumi di dunia yang kian menipis menyebabkan perlu adanya sumber lain yang dapat diperbaharui untuk diolah menjadi hidrokarbon setaraffraksi gasoline. Minyak sawit (CPO) dipilih untuk dijadikan sumber baru dalam pembuatan gasoline karena CPO memiliki struktur rantai karbon yang dapat dikonversi dan diolah menjadi hidrokarbon setaraffraksi gasoline dengan metode perengkahan. Metode perengkahan pada penelitian ini dilakukan secara katalitik dengan menggunakan katalis ZSM-5/Alumina. Katalis alumina digunakan untuk merengkahkan struktur karbon yang panjang dari minyak sawit dan ZSM-5 digunakan sebagai aditif karena katalis ini merupakan katalis sintetik dengan keasaman yang sangat tinggi, sehingga sangat baik digunakan untuk reaksi perengkahan. Namun jumlah katalis ZSM-5 yang dipakai hanya sebagai aditif karena konsentrasi ZSM-5 yang tinggi akan menyebabkan produk reaksi perengkahan menjadi gas C2-C4 dan bukan produk bensin. Reaksi ini dilakukan pada fixed bed reactor sederhana. Umpan yang akan direngkahkan dipreparasi terlebih dahulu dengan cara oksidasi, transesterifikasi dan penambahan metanol. Temperatur reaksi akan dilakukan dari 350 °C sampai dengan 500 °C dengan space velocity 1,8 h-1 . Selain itujuga akan dilakukan variasi berat HZSM-5 dari 5 sampai 20 % berat total katalis. Metode yang digunakan dalam menguji hasil reaksi adalah GC-TCD dan FT-IR. Hasil reaksi dengan umpan POME menghasilkan yield tertinggi pada komposisi ZSM-5/Alumina 5 % yaitu sebesar 63,1 % pada saat temperatur reaksi sebesar 400 °C. Untuk reaksi dengan umpan minyak yang ditambah metanol, juga didapatkan yield tertinggi sebesar 26,75 % pada kondisi reaksi yang sama (temperatur reaksi 400 °C; 5 % berat H-ZSM-5 dalam katalis)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Khaerunnisa
"Salah satu modifikasi ikatan rangkap yang ada dalam komponen metil ester dari minyak kelapa sawit (POME) adalah reaksi pemecahan oksidatif. Reaksi ini berpotensi menghasilkan senyawa-senyawa intermediat turunan asam dikarboksilat yang banyak digunakan dalam industri pelumas, plasticizer, poliamida, poliuretan, parfum, bahan sediaan farmasi, dll. Pada penelitian ini, proses pemecahan oksidatif dilakukan dalam fasa cair dengan pereaksi oksigen dan katalis heterogen dengan kondisi reaktor tunak atmosferik dengan variasi suhu operasi 120; 140; 160; dan 180 °C serta variasi waktu reaksi 1; 1,5; 2 dan 2,5 jam. Setelah reaksi, dilakukan pemisahan dengan distilasi pada suhu 300 °C. Pemilihan oksigen sebagai pereaktan didasari pertimbangan tidak beracun dan harganya lebih murah dibanding oksidator lain. Katalis heterogen yang digunakan adalah Cu-Zeolit alani. Cu digunakan untuk memenuhi kriteria katalis oksidasi sedangkan zeolit alam digunakan untuk meningkatkan luas permukaan. Katalis Cu-Zeolit alam dibuat dengan melakukan pertukaran kation yang menjadi komponen zeolit dengan Cu. Loading yang dihasilkan dari proses ini sebesar 2,61 % b/b dengan target awal loading 3%. Karakterisasi produk dilakukan dengan bilangan asam, GC-MS, FTIR, uji densitas, serta uji viskositas. Dari uji bilangan asam, densitas, serta viskositas menunjukkan semua produk oksidasi mengalami peningkatan bilangan asam, densitas, dan viskositas. Dari uji FTIR menunjukkan bahwa dalam produk yang terbentuk, perbandingan antara gugus C=O dan -CH2- mengalami peningkatan. Pada sampel dengan bilangan asam tertinggi (suhu 140 °C; waktu 2,5 jam) hasil GC-MS menunjukkan bahwa dalam produk distilat terdapat tiga jenis turunan senyawa asam dikarboksilat yang terbentuk, yaitu asam azelat dengan yield 0,71% dan konsentrasi dalam distilat 4,41%, asam suberat dengan yield 0,39% dan konsentrasi dalam distilat 2,39 %, serta asam sebacat dengan yield 1,99% dan konsentrasi dalam distilat 12,34%. Senyawa turunan asam mono- karboksilat yang terbentuk adalah asam heptanoat dengan yield 0,394% dan konsentrasi dalam distilat 2,44%, asam oktanoat dengan yield 0,296% dan konsentrasi dalam distilat 1,81%, dan asam nonanoat dengan yield 1,23% dan konsentrasi dalam distilat 7,53%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Huda Setiawan
"Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi negara Indonesia, karena hasil dari perkebunan kelapa sawit dapat meningkatkan devisa negara.  Perkebunan kelapa sawit dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menyebar ke berbagai daerah, selain terdapat di pulau Sumatera dan Kalimantan, kini perkebunan kelapa sawit hampir terdapat di berbagai daerah di Indonesia baik perkebunan berskala kecil maupun perkebunan berskala besar. Periode produksi kelapa sawit yang digunakan adalah dari Januari 1997 hingga Desember 2023 yang diperoleh dari website PT. X atau data dokumentasi di PT. X. Pada penelitian ini data dibagi menjadi 4 skenario data dengan menggunakan metode Time Series Cross Validation (TSCV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model LSTM (Long Short-Term Memory) dengan skenario data 1 jumlah neuron 32, dan jumlah epoch 50 memiliki performa yang terbaik dengan nilai akurasi 85.91%. Model SARIMA (Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average) dengan skenario data 4 dengan model ARIMA(0,1,1)×(1,1,1)₁₂ memiliki performa yang terbaik dengan nilai akurasi 93.72 %. Sehingga berdasarkan hasil penelitian, Model terbaik diperoleh pada penelitian ini adalah Metode SARIMA menunjukkan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) yang lebih kecil dibandingkan Metode LSTM. Secara keseluruhan, kedua metode (SARIMA dan LSTM) mendapatkan akurasi yang cukup baik karena kedua model menghasilkan akurasi yang lebih dari 85%.

Oil palm plant (Elaeis guineensis Jacq.) is a plantation cropthat has a high economic value forIndonesia, because  the results of oil palm plantations can increase the country's foreign exchange. Oil palm plantations can create jobs for the people of Indonesia, thus reducing unemployment in Indonesia. Oil palm plantations in Indonesia have spread tovarious regions, besides being found on the islands of Sumatra and Kalimantan, now oil palm plantations are almost found in various regions in Indonesia both small-scale plantations and  large-scale plantations. This research uses historical data in the form of monthly palm oil production to predict the price of strategic food commodities. The period of palm oil production used is from January 1997 to December 2023 obtained from the website of PT. X or documentation data at PT. X. In this study the data was  divided into 4 data scenarios using the Time  Series Cross Validation (TSCV) method. The results showed that the Long Short-Term Memory (LSTM) model with data scenario 1, the number of neurons 32, and the number of epochs 50 had the best performance with an accuracy value of 85.91%. The SARIMA (Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average) model with data scenario 4 with the ARIMA (0,1,1)×(1,1,1)₁₂ model has the best performance with an accuracy value of 93.72%. So based on the research results, the best model obtained in this study is the SARIMA method which shows a smaller MAPE (Mean Absolute Percentage Error) value than the LSTM method. Overall, both methods (SARIMA and LSTM) get pretty good accuracy because both models produce more than 85% accuracy."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbi Hasby Shadiqie
"Karet alam merupakan industri yang memiliki potensi sangat besar untuk terus dikembangkan di Indonesia, dengan ban kendaraan menjadi salah satu produk utamanya. Pembuatan ban membutuhkan penambahan filler untuk memberikan sifat kekakuan dan kekuatan yang baik. Serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) memenuhi kebutuhan sifat tersebut sekaligus memiliki keuntungan dari segi ketersediaannya yang sangat melimpah dan belum banyak dimanfaatkan. Proses untuk menyatukan karet dengan serat memerlukan penambahan coupling agent untuk mengatasi perbedaan sifat permukaan dari keduanya. Coupling agent yang ditambahkan adalah hibrida lateks-pati hasil sintesis dengan metode GDEP yang parameternya sudah teroptimasi pada penelitian sebelumnya. Komposisi coupling agent yang digunakan besarnya tetap sebesar 3 phr, sedangkan komposisi serat TKKS divariasikan sebesar 0, 5, 10, dan 15 phr. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh variasi komposisi serat TKKS terhadap kompatibilitas dan sifat termomekanik komposit karet alam serta mengetahui komposisi serat TKKS optimum untuk kedua hal tersebut. Pengujian yang dilakukan untuk membantu tercapainya tujuan penelitian ini adalah Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy dan Dynamic Mechanical Analysis (DMA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan komposisi serat TKKS terbukti meningkatkan kompatibilitas dan sifat termomekanik dengan komposisi optimum sebesar 15 phr.

Natural rubber is an industry that has enormous potential to continue to be developed in Indonesia, with vehicle tires being one of its main products. Tire manufacture requires the addition of filler to provide good rigidity and strength properties. Oil palm empty fruit bunch (OPEFB) fiber fulfills the need for these properties while at the same time having the advantage in terms of its availability which is very abundant and has not been widely used. The process of joining rubber with fiber requires the addition of a coupling agent to overcome the differences in surface properties of the two. The coupling agent added is a latex-starch hybrid synthesized by the GDEP method whose parameters have been optimized in previous studies. The composition of the coupling agent used was fixed at 3 phr, while the composition of the OPEFB fiber was varied at 0, 5, 10, and 15 phr. This research was conducted to study the effect of variations in OPEFB fiber composition on the compatibility and thermomechanical properties of natural rubber composites and to determine the optimum OPEFB fiber composition for both. The tests carried out to help achieve the objectives of this research are Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy and Dynamic Mechanical Analysis (DMA). The results showed that the addition of OPEFB fiber composition was proven to increase compatibility and thermomechanical properties with an optimum composition of 15 phr."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ambarwati
"Modifikasi minyak sawit untuk menjadi pelumas foodgrade yang telah dilakukan seperti transesterifikasi untuk menghasilkan Palm Oil Methyl Ester (POME) dan epoksidasi untuk menghasilkan EPOME serta pembukaan cincin epoksida dengan gliserol dan monoalkohol telah meningkatkan ketahanan oksidasinya menyamai pelumas foodgrade. Namun modifikasi tersebut belum memenuhi syarat untuk menjadikan minyak sawit sebagai pelumas foodgrade, yang menuntut warna yang bening, untuk diaplikasikan pada industri makanan. Untuk memperbaiki modifikasi ini maka dilakukan modifikasi lainnya yaitu dengan menghilangkan warna melalui proses decolorization. Proses decolorization POME dilakukan dengan menambahkan hidrogen peroksida sebesar 10 % v/v dari POME secara perlahan pada temperatur 65°C dan direaksikan dengan variasi waktu 30 menit, 1 jam, dan 3 jam serta variasi pengulangan proses untuk menghasilkan EPOME Decolorization. Dimana untuk menjadi pelumas foodgrade maka hanya perlu menambahkan gliserol atau monoalkohol untuk membuka cincin epoksidanya. Selain itu decolorization juga dilakukan dengan menggunakan bentonit pada temperatur yang sama selama 2 jam, produk yang dihasilkan diberi nama EPOME Bentonit. Untuk melihat keberhasilan modifikasi ini, dilakukan analisa wama secara kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 450 nm. Proses decolorization dengan hidrogen peroksida memiliki nilai absorbansi 0.0535 dan perubahan absorbansinya sebesar 76.74 %. untuk waktu reaksi 2 jam, absorbansi produk EPOME Bentonit 0.0865 dan perubahan absorbansi 62.39 %. Proses decolorization dengan hidrogen peroksida waktu reaksi 3 jam memberikan perubahan absorbansi yang lebih besar dibanding metode lain, absorbansi akhir yaitu 0.0431 dengan perubahan absorbansi sebesar 81.26 %, sedangkan dengan dengan waktu reaksi 1 jam absorbansi akhir 0.0508, perubahan absorbansi sebesar 77.91%. Semakin besar perubahan absorbansi yang dihasilkan, penambahan biaya bahan decoloran semakin besar, perubahan absorbansi sebesar 76 % membutuhkan biaya decoloran Rp. 8,600,- , perubahan absorbansi sebesar 81.26 % membutuhkan tambahan biaya sebesar Rp. 18,600,-."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desma
"Data wireline log sumur pemboran minyak dan gas bumi adalah salah satu data bawah permukaan yang selalu dihasilkan dan digunakan dalam setiap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Kualitas informasi data bawah permukaan yang lengkap dan akurat akan membantu perusahaan memperpendek “time-to-first-oil” dan memperpanjang fase produksi. Laporan Bulanan Pengelolaan Data Bawah Permukaan menunjukkan bahwa pada bulan Oktober 2018 hingga Juli 2020 terdapat 20 dari 34  tiket insiden masalah informasi kualitas data yang bersumber dari data wireline log. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan pendekatan Define-Measure-Analysis-Improve-Control (DMAIC) untuk mengidentifikasi masalah, mengukur kualitas data wireline log sebagai produk dari proyek pemboran migas yang telah berjalan selama ini dan menganalisis penyebab utama masalah kualitas data wireline log dan pada akhirnya ditahap improvement dan control merekomendasikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah kualitas informasi data wireline log dan kesinambungan perbaikannya di masa mendatang.

Wireline log data is one of the subsurface data that always generated and used in every exploration and production (E&P) activity in oil and gas industry. It has a very high value because it will be processed into information which will be used in various decision making related to the discovery, search, and removal of oil and gas. The quality of subsurface data will help companies shorten the "time-to-first-oil" and extend the production phase. The Monthly Subsurface Data Management Report shows that from October 2018 to July 2020 there were 20 of 34 incident tickets for data quality information problems that were sourced from wireline log data. This study uses the six sigma DMAIC method to identify problems, measure the quality of wireline log data as a product of oil and gas drilling projects and analyze the main causes of wireline log data quality problems. And finally, at the improvement and control stage recommends some steps that can be taken to reduce the problem and how it will be improved in the future. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Maulidin
"ABSTRAK
Proses yang kompleks dari konstruksi highrise building seringkali membuat hasil dari proses konstruksi tidak sesuai dengan standar spesifikasi yang telah ditetapkan. Hal tersebut terjadi pada proyek konstruksi highrise building XYZ. Kualitas yang buruk dari hasil pekerjaan konstruksi sebagian besar disebabkan oleh proses konstruksi yang tidak terdefinisikan dengan baik. Peningkatan kualitas dalam proses pekerjaan konstruksi diperlukan untuk mengurangi defect dan pengerjaan ulang proyek. Studi kasus dilakukan pada pekerjaan corewall dan lantai di proyek konstruksi highrise building XYZ. Peningkatan kualitas dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya defect pada proses konstruksi dengan menggunakan software NVIVO untuk pemahaman data secara mendalam dan dengan menggunakan metode Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) Six Sigma untuk mengidentifikasi tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya defect pada hasil konstruksi. Pada akhir penelitian diperoleh hasil proses konstruksi existing pada corewall memiliki proses DPO 0,143, DPMO 143,11 dan proses sigma 3,08. Pada pekerjaan lantai proses konstruksi existing, memiliki proses DPO 0,549, DPMO 549,38 dan proses sigma 1,89. Rencana perbaikan diperoleh dan dikembangkan berdasarkan hasil studi literatur dan validasi pakar yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip DMAIC Six Sigma.

ABSTRACT
Complexity of process construction of high rise building often results is not in accordance with the project specified quality. This happened to the XYZ high rise building construction project. The poor quality of the results of construction work is largely due to the construction process that is not well defined. Quality improvement in the construction work process is needed to reduce project defects and rework. Case studies were carried out on the core wall and floor work at the XYZ high rise building construction project. Quality improvement is done by identifying the factors that influence the occurrence of defects in the construction process by using NVIVO software for in-depth data understanding and by using the Six Sigma Define-Measure-Analyze-Impro-Control (DMAIC) method to identify the actions that need to be taken to prevent the occurrence of defects in the results of construction. From the results of the analysis, the existing corewall construction process has a DPO process of 0.143, DPMO 143.11 and a sigma process of 3.08. On the existing construction floor work, it has a DPO process of 0.549, DPMO 549.38 and a sigma process of 1.89. To reduce the occurrence of defects, improvement plans are developed based on the results of literature studies and expert validation conducted in accordance with the principles of Six Sigma DMAIC.
"
2019
T55152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silva Amanat Taqwa
"Indonesia adalah salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit memiliki berbagai produk turunan yang memiliki nilai lebih tinggi daripada produk kelapa sawit hulu. Indonesia masih mengekspor sebagian besar minyak sawit mentah daripada turunannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan strategi terbaik dalam mengembangkan industri hilir kelapa sawit dengan mempertimbangkan total harga dan emisi gas rumah kaca. Fungsi objektif ekonomi adalah harga total penjualan semua produk dan objektif lingkungan yang diukur dengan total emisi gas rumah kaca. Optimisasi multiobjektif superstruktur State-Task Network, dengan variabel tetap dari harga jual produk, faktor emisi dan faktor konversi proses. Optimisasi multiobjektif dilakukan menggunakan GAMS, dengan solver Cplex 12.6.3. Harga jual total yang didapatkan sebesar 51,67 miliar USD dan emisi GRK total yang dihasilkan adalah 88,05 juta ton CO2e. Jalur produksi terbaik yang dipilih adalah produksi 54 produk turunan kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan domestik dan 21 diantaranya dapat diekspor 1 produk turunan FFB, 4 produk turunan CPO, 1 produk turunan POME, 4 produk turunan EFB, 2 produk turunan PKS, dan 9 produk turunan Palm Kernel.

Indonesia is one of the largest palm oil producers in the world. Palm oil has a wide range of derivative products that have higher values than in the upstream oil palm products. Indonesia still exports mostly crude palm oil rather than its derivatives. The objective of this research is to obtain the best strategy of developing downstream palm oil industry by considering the total price and greenhouse gas emission. Economic objectives function are the total selling price of all products and environmental objectives measured by the total greenhouse gas emissions. Multi objective optimization is based on State Task Network Superstructure, with fixed variable of product selling price, emission factor and conversion factor of processes. Multi objective optimization is done using GAMS with Cplex 12.6.3 solver. The total selling price earned amounted to 51,67 billion USD and total GHG emissions generated were 88,05 million tons CO2e. The selected production pathway is the production of 54 palm oil derivatives products to meet domestic needs and 21 of them can be exported 1 FFB derivative product, 4 CPO derivative products, 1 POME derivative product, 4 EFB derivative products, 2 PKS derivative products, and 9 derived products of Palm Kernel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>