Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emapatria Chandrayani
"LNG memiliki potensi untuk menjadi pemasok energi untuk menjangkau kepulauan di Indonesia dan telah direncanakan untuk memasok pembangkit listrik di pulau-pulau terpencil. Analisis tekno-ekonomi pembangkit listrik turbin gas terintegrasi dengan unit regasifikasi LNG skala kecil telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik dan mengurangi biaya pembangkitan listrik. Analisis dimulai dengan membuat simulasi proses dari sistem yang divalidasi untuk menggambarkan kinerja turbin gas aktual menggunakan simulator proses Aspen Hysys. Kemudian, dilakukan beberapa integrasi seperti penerapan pembangkit uap dalam combined cycle sebagai pembangkit listrik sekunder, pemanfaatan energi dingin dari regasifikasi LNG untuk pendinginan udara masukan kompresor turbin gas, dan pemanasan kembali bahan bakar gas oleh sebagian uap yang dihasilkan. Hasil simulasi memberikan akurasi yang baik dan memungkinkan untuk diintegrasikan dengan proses-proses tersebut. Integrasi gabungan memberikan keuntungan yang lebih tinggi, memberikan kenaikan daya listrik hingga 49,4% serta meningkatkan efisiensi sebesar 44,6% dan menurunkan emisi spesifik CO2 sebanyak 30,9% dibandingkan dengan simple cycle turbin gas. Berdasarkan analisis LCOE, integrasi gabungan memberikan biaya produksi listrik 20,89% lebih rendah daripada simple cycle turbin gas sekitar 14,56 sen/kWh pada faktor kapasitas 80%. Terlebih lagi, integrasi gabungan pembangkit listrik turbin gas selalu memberikan LCOE lebih rendah dibandingkan simple cycle turbin gas dalam berbagai faktor kapasitas, yaitu 21,64% lebih rendah untuk faktor kapasitas tinggi dan setidaknya 7,96% lebih rendah untuk faktor kapasitas kecil. Nilai ini dianggap lebih ekonomis dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar diesel. Optimalisasi upaya integrasi untuk peningkatan efisiensi sistem pembangkit listrik turbin gas dapat meningkatkan kinerja dan menurunkan total biaya pokok pembangkitan listrik.

LNG has a potential to become energy supply across Indonesian archipelago and has been planned to supply power plant in remote islands. A techno-economic analysis of integrated small scale gas turbine power plant and LNG regasification unit has been conducted to increase power plant efficiency and reduce electricity generation cost. The analysis begins with creating process simulation of the system that is validated to represent actual gas turbine performance using Aspen Hysys process simulator. Then several integrations are introduced: combined cycle steam generation as secondary power generation, cold energy utilization from LNG regasification to chill intake air compressor of gas turbine, and fuel gas reheating by a small portion of generated steam. The simulation result provides a good accuracy and enable integration to such processes. The combined integration provides higher advantages, providing extra power output up to 49.4% as well as increasing efficiency up to 44.6% and lowering as much as 30.9% specific CO2 emission than simple cycle gas turbine. Based on LCOE analysis, combined integration provides 20.89% lower cost of electricity production than gas turbine simple cycle around 14.56 cent/kWh at 80% capacity factor. The combined integration of gas turbine power plant always delivers LCOE lower than gas turbine simple cycle in any capacity factors which are 21.64% lower for high-capacity factors and at least 7.96% lower for low-capacity factors. This is considered more economically viable than diesel-fueled power plant. The higher efficiency of integrated power plant-LNG regasification system could better improve performance and further reduce generation cost."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Handayani Lulun Lande
"Perencanaan dan pengadaan fasilitas pembangkit listrik berikut fasilitas terminal LNG masih dilakukan terpisah. Dari sudut pandang teori, integrasi sistem pembangkit listrik dengan sistem regasifikasi pada terminal LNG masih belum optimal karena masih terdapat potensi pemanfaatan energi terbuang baik energi panas maupun energi dingin yang merupakan peluang perbaikan untuk meningkatkan efisiensi sistem keseluruhan. Integrasi sistem dapat dilakukan dengan memanfaatkan energi panas pada air pendingin mesin dan pada gas buang dari proses pembangkitan energi listrik, sekaligus memanfaatkan energi dingin dari proses regasifikasi LNG untuk mendinginkan air pendingin mesin. Melalui metode analisis teknis, simulasi rancangan dengan pemanfaatan energi panas dari mesin pembangkit dapat dilakukan pada LNG Vaporizer tipe shell and tube.
Dari hasil simulasi teknis dapat diketahui dengan flow rate LNG sebesar 4 MMSCFD akan menghasilkan daya sebesar 17230 kW dengan efisiensi 35,2%, dimana efisiensi tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan efisiensi sistem yang tidak terintegrasi. Dalam analisis ekonomi pada pola pembebanan mesin pembangkit dengan faktor kapasitas 80% dan asumsi harga listrik yang digunakan sebesar cent US$ 12 /kWh, diperoleh nilai IRR 19,7% dimana nilai IRR tersebut lebih besar dari nilai WACC (7,49%) sehingga pengembangan disain integrasi sistem layak untuk dilakukan.

Planning and procurement process of electricity generation facilities and LNG terminal facilities are still carried out separately. From a theoretical point of view, the integration of the power plant system with the regasification system at the LNG terminal is not optimal because there is still potential utilization of wasted energy both heat and cold energy which is an opportunity to improve overall system efficiency. System integration can be done by utilizing heat energy in engine cooling water and exhaust gas from the electricity generation process, while utilizing the cold energy from the LNG regasification process to decrease temperature of engine cooling water. Through a technical analysis method, design simulation with the utilization of heat energy from the gas engine can be carried out on the shell and tube type LNG Vaporizer.
The results of the technical simulation can be seen that the LNG flow rate of 4 MMSCFD will produce power of 17230 kW with an efficiency of 35.2%, where the efficiency is higher compared to the efficiency of a standalone system. In the economic analysis, base on loading profile of gas engine with a capacity factor of 80% and the assumption of the electricity price at cent US $ 12 / kWh, an IRR value of 19.7% was obtained where the IRR value was greater than the WACC value (7.49%), the result shows that development of system integration design is feasible.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Datu Setyanto
"Turbin Gas Generator yang digunakan oleh PLTGU Blok 2 Muara Karang dapat menggunakan dua buah bahan bakar yaitu minyak dan gas. Akan tetapi sejak commissioning pada tahun 2009 hingga saat ini, hanya bahan bakar gas saja yang digunakan. Salah satu alasannya yaitu kebijakan pemerintah mengenai peraturan menteri ESDM No. 12 tahun 2012 tentang pengendalian bahan bakar minyak. Blok 2 memiliki peralatan bantu Turbin Gas yang bernama Purge Air Compressor (PAC) yang berfungsi untuk mencegah proses karbonisasi bahan bakar minyak di Combustion Nozzle dan juga mencegah terjadinya back flow bahan bakar gas pada Pilot Fuel Oil Manifold. Penggunaan Purge Air Compressor itu sendiri dinilai kurang baik karena peralatan tersebut memiliki potensi yang cukup besar dalam menyebabkan outage, derating, dan juga kegagalan start up. Selain itu biaya pemeliharaan dan biaya pemakaian sendiri yang dinilai cukup tinggi. Maka dari itu dilakukan analisa permasalahan mengenai potensi gangguan PAC yang mempengaruhi area ruang bakar dan juga kajian kelayakan operasi, kajian kelayakan finansial dan kajian kelayakan risiko dari peralatan tersebut. Untuk memitigasi permasalahan tersebut dilakukan penonaktifan sistem kompresor udara tekan dengan cara pelepasan pipa di area Fuel Oil Firing System, lalu melakukan plugging pada area pelepasan pipa dan nozzle, dan diakhiri dengan modifikasi logic untuk mencegah malfunction dari sistem interlock dan alarm. Dengan penerapan inovasi ini durasi waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan pembangkit (overhaul) dapat dipercepat 16 jam dan menghilangkan biaya operasionalnya yang besar senilai Rp 2,499,814,080 per tahun. Hal tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 15,205,413,943.65 selama 10 tahun.

Gas Turbine Generator is used by PLTGU Block 2 Muara Karang consist of two kind of fuel that are oil and gas. However since commisioning in 2009 until now, only gas fuel that been used. The reason is government policy from Minister of Energy and Mineral Resource number 12 year 2012 concerning on the control of fuel oil. This Gas Turbine has equipment namely Purge Air Compressor (PAC) which been used for prevent carbonization process of fuel oil in the Combustion Nozzle and also prevent the back flow of gas fuel to Pilot Fuel Oil Manifold. The used of Purge Air Compressor assesed to be uneffective because of the equipments can be potential caused of outage, derating and start up failure of Gas Turbine. Furthermore, maintenance cost and auxiliary power are high. Therefore, an analysis of PAC problems is carry out that affect combustion chamber and also feasibility study of operational, financial and risk. In order to mitigate the problems, deactivation of PAC is carried out by removing the pipes in the Fuel Oil Firing System, then plugging on pipe and nozzle, and end with logic modification to prevent the malfuction from interlock system and alarm. From this innovation, overhaul can be accelerated for 16 hours and can remove operational cost for Rp 2,499,814,080 rupiah anually. This will provide a profit amounting Rp 15,205,413,943.65 rupiah for 10 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaya Wardhana
"Gas turbin banyak digunakan untuk membangkitkan energi listrik. Gas turbin ini umumnya dirancang untuk beroperasi pada suhu ISO, yaitu 15°C. Dengan temperatur ambien Indonesia yang senilai kurang lebih 30°C maka efisiensi gas turbin akan menurun sekitar 10 . Semakin kecil efektivitas turbin tersebut, semakin kecil pula listrik yang diproduksinya. Maka pada studi ini, penulis akan menggunakan TIAC Temperature Inlet Air Cooling untuk mendingingkan suhu udara masuk ke gas turbin dari sekitar 30°C menjadi 15°C dengan harapan efisiensi gas turbin akan meningkat. Sistem TIAC yang dipakai pada studi ini adalah absorption chiller. Pendingin tersebut menggunakan sumber panas untuk membuat refrigerant bersirkulasi. Fluida yang digunakan pada parameter temperature ini adalah LiBr-H2O solution.
Tujuan dari studi ini adalah untuk merancang sebuah absorption cooling system supaya suhu ambien pada turbin gas dapat mencapai suhu ISO dan berfungsi secara efektif. Perancangan absorption cooling system ini akan dilakukan dengan perhitungan heat and mass balance menggunakan Engineering Equation Solver EES . Hasil dari studi ini adalah peningkatan dari power output turbin gas dikarenakan oleh penurunan suhu masuk udara dari sekitar 30°C menjadi 15°C.

Turbine gas is commonly used in power plant to get electricity. This turbine usually designed to operate in ISO Temperature, that is 15°C. With the ambient temperature of Indonesia that is around 30°C, the efficiency of turbine will take around 10 drop. If the effectivity of the turbine drops, the electricity that it produces will drop too. On this thesis, writer will use TIAC Temperature Inlet Air Cooling to cool down the inlet air of turbine gas from around 30°C to 15°C with hope of raising the efficiency. TIAC that will be used on this study is the absorption chiller system. This type of chiller used heat source to make refrigerant circulate. Fluid that is used on this system is LiBr H2O solution.
The goal of this thesis is to design an absorption cooling system to make the inlet air of gas turbine has ISO temperature. Design process of the absorption chiller will be done with heat and mass balance with the help of Engineering Equation Solver EES. The outcome of this study is a raise in power output of the gas turbine that is caused by inlet air temperature that is lowered from 30°C to 15°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syifai
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki temperatur udara rata-rata sebesar 27-33 °C dengan kelembaban udara yang cukup tinggi bahkan dapat mencapai 90%. Temperatur dan kelembaban udara yang tinggi ini berpengaruh kepada kinerja turbin gas PLTG-PLTG di Indonesia, salah satunya adalah di PLTG yang terletak di daerah Gilimanuk, Bali. Semakin tinggi temperatur inlet turbin, akan semakin menurun daya output yang dihasilkannya. Standar temperatur udara masuk kompresor yang ditetapkan oleh pabrik pembuat turbin adalah 15 °C dengan kelembaban udara 60% sesuai dengan kondisi ISO. Untuk negara-negara subtropis seperti negara-negara di eropa hal ini tidak terlalu menjadi masalah karena temperatur udara ambient rata-rata mereka yang rendah, efisiensi turbin di negara tersebut hanya akan jauh berkurang ketika musim panas. Namun bagi negara tropis, seperti Indonesia tentunya hal tersebut akan menjadi masalah, karena temperatur dan kelembaban udara negara kita yang tergolong tinggi. Maka untuk mengoptimalkan kinerja turbin gas dan meningkatkan daya output turbin perlu diadakan pengkajian mengenai pemasangan sistem pendingin pada PLTG tersebut. Skripsi ini membahas mengenai pemilihan sistem pendingin yang paling cocok untuk diterapkan di PLTG Gilimanuk yang beroperasi 24 jam, selain itu penulis juga akan menghitung kapasitas dari peralatan-peralatan pendingin tersebut, seperti: Kapasitas Chiller, kapasitas pompa, desain thermal energy storage, desain cooling coil dan pemilihan refrigeran. Selain itu akan dianalisis pula besarnya kenaikkan daya output ketika sudah dipasang sistem pendingin.

ABSTRACT
Indonesia is a tropical country with an average air temperature of 27-33 °C. Indonesia also has high humidity which can even reach 90%. From this aspects , It can affect the performance of gas turbine power plants like in the Gilimanuk power plant. The higher turbine inlet air temperature will decrease the power output of turbine. According to the ISO condition, the standard of inlet air temperature to the compressor specified by the manufacturer is 15 °C with 60% of humidity. For subtropical countries maybe it does not matter because they have low ambient temperature, except summer. But for the tropical countries, such as Indonesia of course it will be a problem, because the temperature and humidity of the tropical country is high. So to optimize and improve power output of gas turbine, there should be any review of the installation of the cooling system at the power plant. This essay discusses the selection of the most suitable cooling system to be applied in a Gilimanuk power plant which operates 24 hours, and the author also will calculate the capacity of the cooling equipment, such as: Chiller capacity, chilled water pump capacity, the design of thermal energy storage, cooling coil design and the selection of refrigerants."
2014
S55446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Dennis Hotman
"ABSTRAK
Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia pada abad ke-21. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut adalah teknologi turbin gas. Oleh karena itu, desain impeler dari kompresor merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari turbin gas. Metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja impeler kompresor adalah metode analisis segitiga kecepatan. Analisis segitiga kecepatan dilakukan dengan perhitungan komponen segitiga kecepatan menggunakan hasil pengukuran FARO Edge dan data aktual pengujian turbin gas GT85-2. Berdasarkan hasil perhitungan, kompresor menghasilkan daya teoritis sebesar 29,2 kW, daya aktual sebesar 24,3 kW, dengan efisiensi 83,15 pada kecepatan putar 90.000 rpm.

ABSTRACT
Electricity is the most important needs for humanity in 21st century. There is one technology to fulfill this need, called gas turbine. One of the factor that influence the performance of gas turbine is compressor impeller design. To analyze the performance of compressor rsquo s impeller, one of the method can be used is velocity triangle analysis. This analysis done by calculation of velocity triangle component that measured using FARO Edge and actual test data for gas turbine GT85 2. Based on the analysis, compressor can afford 29.2 kW theoretical power, 24,3 kW actual power, 83.15 hidrolic efficiency with 90,000 rpm rotational speed."
2017
S69764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hizbullah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai sistem pendinginan udara masuk turbin gas untuk menaikkan daya output PLTG Gilimanuk yang beroperasi pada waktu beban puncak pada pukul 18.00-22.00 WITA. Data yang diolah merupakan data cuaca dan karakteristik dari turbin gas yang digunakan di PLTG Gilimanuk. Hasil pengolahan data dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih refrigerant dan
sistem pendingin. Data pengolahan lain berupa cooling load selanjutnya digunakan untuk merancang komponen-komponen sistem pendingin yaitu chiller, chilled water storage, pompa dan cooling coil.

ABSTRACT
This writing is to explain the refrigeration system air inlet gas turbine to increase power output of PLTG Gilimanuk’s turbine which operate at peak load time. Climatic data and characteristic gas turbine PLTG Gilimanuk is proccesed. The result of procces is become as consideration to choose refrigerant and refrigeration system. Cooling load is other result which used to design refrigeration system components. That is chiller, chilled water storage, pump and cooling coil."
2014
S55702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Yusman
"ABSTRAK
Berdasarkan data kebutuhan energi di Indonesia, pembangunan pembangkit listrik di beberapa wilayah sedang dicanangkan. Perencanaan sistem logistik yang optimal akan mendapatkan manfaat. PLN melalui RUPTL tahun 2016-2025 melaporkan rencana pengembangan pembangkit listrik bermesin/berbahan bakar gas PLTG/MG di wilayah Sumatera. PLTG/MG akan beroperasi dengan suplai gas bumi dari Floating Storage Regasification Unit FSRU Arun, kemudian didistribusikan menggunakan Small Scale LNG Carrier SSLC menuju terminal penerima Receiving Terminal yang melayani pembangkit listrik di wilayah Sumatera. Pada penelitian ini dilakukan perancangan distribusi LNG dari FSRU Arun dengan SSLC menuju terminal penerima yang melayani pembangkit listrik tenaga gas yang berada di wilayah Sumatera. Optimasi distribusi LNG dilakukan dengan menggunakan Algoritma Greedy dan Pemrograman Linear dengan fungsi keputusan memaksimalkan muatan kapal. Variabel masukan berupa kebutuhan LNG dari terminal penerima, kapal dengan variasi kapasitas muat, kecepatan kapal, jarak distribusi dan biaya transportasi akan menjadi masukan dalam optimasi yang akan dilakukan. Dari proses optimasi didapatkan hasil dimana kapal 2.500 cbm dengan kecepatan 15 knot melayani rute Arun-Sabang-Nias-Arun dan kapal ukuran 7.500 cbm dengan kecepatan 13 knot melayani rute Arun-Bangka-Belitung-Lamoung-Arun. Estimasi Capital Expenditure CAPEX terbesar adalah di wilayah Nias dan terkecil di wilayah Sabang. Dari perhitungan yang dilakukan, diketahui bahwa Operational Expenditure OPEX kapal 7.500 cbm lebih besar dibandingkan kapal 2.500 cbm.

ABSTRACT
Based on data of energy needs in Indonesia, the construction of power plants in some areas is being declared. Planning an optimal logistics system will benefit. PLN through RUPTL 2016 2025 reported the development plan of gas fired power plant PLTG MG in Sumatera area. PLTG MG designed to operate by burning natural gas which supplied from Floating Storage Regasification Unit FSRU in Arun and will be transported using Small Scale LNG Carrier SSLC to each receiving terminal that serving several PLTG MG. This research proposed LNG distribution network from Arun to receiving terminals in Sumatera. Optimization of LNG distribution done by using Greedy Algorithm and Linear Programming with maximum capacity as the objective function. Variable input for the optimization namely power plant LNG demand, vessel capacity, vessel speed, matix distance and transportation cost. Optimization results showed there are two vessels should utilized for optimum LNG Distribution. 1st vessel with capacity 2,500 cbm 15 knot serving for LNG distribution routes from Arun Sabang Nias Arun and the 2nd vessel with 7,500 cbm 13 knot serving LNG distribution routes from Arun Bangka Belitung Lampung Arun. The largest estimate of Capital Expenditure CAPEX is in Nias area and the smallest is in Sabang area. From the calculations, it is known that Operational Expenditure OPEX ship 7,500 cbm larger than ship 2,500 cbm. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deju Kevin Paulus
"Gas alam merupakan campuran gas yang mudah terbakar dari senyawa hidrokarbon sederhana. Gas alam sudah menjadi sumber energi alternatif yang banyak digunakan banyak kalangan. LNG merupakan salah satu contoh gas alam. Tahapan pendistribusian LNG diawali dengan mengeksplor gas alam, lalu menyaring hingga sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki, setelah itu ada proses liquefaction yang bertujuan untuk mengubah fase gas menjadi fase cair. Setelah gas sudah menjadi cair, LNG akan ditransportasikan dengan kapal tanker khusus. Ketika sampai tujuan, LNG akan dimasukan kedalam tangka penyimpanan (storage). Sebelum didistribusikan, LNG akan diubah lagi fasenya menjadi gas kembali dengan proses regasifikasi. Proses regasifikasi ini melibatkan air laut atau fluida lain dalam proses peningkatan suhu LNG. Dalam prosesnya banyak sekali energi dingin dari proses regasifikasi yang terbuang. Energi dingin yang terbuang ini dapat dimanfaatkan sebagai alat penukar kalor yang ada pada organic rankine cycle. Organic rankine cycle menggunakan fluida propane sebagai fluida kerjanya dikarenakan titik didih lebih rendah daripada air. Perancangan ORC ini dilakukan dengan cara mendesain alat penukar kalor yang ada pada rancangan tersebut. Hasil rancangan alat penukar kalor memiliki batas agar tidak over design dan minimnya pressure drop. Hasil rancangan alat penukar kalor dari siklus ORC ini memiliki effisiensi 75% hingga 99%.

Natural gas is a flammable mixtured gas of simple hydrocarbon compounds. Natural gas has become an alternative energy source that is commonly used. LNG is one of natural gas. The LNG distribution stage begins with exploring natural gas, then filtering it according to the desired specifications, then there is a liquefaction process that aims to change the gas phase into a liquid phase. After the gas has become liquefied, the LNG will be transported by special tankers. When it reaches its destination, LNG will be included in the storage tank. Before being distributed, LNG will be converted into gas again by a regasification process. This regasification process involves seawater or other fluids in the process of increasing the temperature of LNG. In regasification process, a lot of cold energy is wasted. This wasted cold energy can be used as a heat exchanger in the organic rankine cycle. Organic rankine cycle uses propane as its working fluid because its boiling point is lower than water. The design of this ORC, started in heat exchanger of ORC. The results of the design of the heat exchanger have a limit so heat exchanger not to get over design and minimalize pressure drop. The design results of the heat exchanger from the ORC cycle have an efficiency of 75% up to 99%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azkia Rifqi Amarullah
"Adanya kesepakatan Paris 2015 mengenai emisi gas rumah kaca membuat gas bumi mulai banyak dipilih sebagai bahan baku untuk pembangkit listrik. Distribusi gas bumi sebagai sumber bahan bakar alternatif mengharuskan dalam bentuk cair (Liquefied Natural Gas) apabila jarak yang ditempuh cukup jauh. Selain itu, apabila LNG akan digunakan sebagai sumber bahan bakar pembangkit listrik, dibutuhkan proses regasifikasi terlebih dahulu Oleh karena itu value chain dari rantai pasok LNG menjadi yang terpanjang dibanding bahan bakar lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan skema distribusi LNG yang optimal dengan melakukan optimisasi meminimalkan biaya distribusi dan biaya regasifikasi. Optimisasi dilakukan dengan cara mencari data investasi dan spesifikasi dari kapal LNG dan terminal regasifikasi, beserta permintaan LNG di lokasi pemenuhan rantai pasok. Optimisasi dilakukan dengan metode MILP menggunakan perangkat lunak GAMS dengan solver CPLEX. Hasil optimisasi memperlihatkan bahwa klaster Bangka-Belitung-Pontianak menggunakan jaringan distribusi hub-spoke dengan kapal LNG berukuran 1.500 m3 sebanyak satu buah, 2.500 m3 sebanyak satu buah, 10.000 m3 sebanyak empat buah, dan 12.000 m3 sebanyak dua buah serta kapasitas penyimpanan berukuran 2.000 m3, 3.000 m3, 3.500 m3, 15.000 m3 dan 17.000 m3. Biaya pengapalan pada klaster Bangka-Belitung-Pontianak berada pada rentang $1,06 - $3,23 per MMBtu dan biaya regasifikasi pada rentang $0,58 - $0,87 per MMBtu. Sedangkan untuk klaster Sulawesi menggunakan jaringan distribusi milk-run dengan ukuran kapal LNG 20.000 m3 sebanyak dua buah dan 23.000 m3 sebanyak dua buah serta kapasitas penyimpanan berukuran 1.000 m3, 2.000 m3, 3.000 m3, 4.500 m3, 8.500 m3, dan 10.000 m3. Biaya pengapalan pada klaster Sulawesi berada pada rentang $1,55 - $1,71 per MMBtu dan biaya regasifikasi pada rentang $1,18 - $1,66 per MMBtu. Perubahan sumber LNG pada masing-masing klaster tidak mengubah jaringan distribusi terpilih, namun tetap mengubah rute dan infrastruktur logistik sehingga mengubah pula biaya pengapalan dan biaya regasifikasi.

Paris agreement on greenhouse gas emissions has made natural gas chosen as a raw material for electricity generation. Natural gas distribution as an alternative fuel source requires in the form of liquid (Liquefied Natural Gas) if the distance traveled is far enough. Also, if LNG is to be used as a fuel source for power plants, a regasification process is needed. Therefore, the value chain of the LNG supply chain is the longest compared to other fuels. This study aims to obtain an optimal LNG distribution scheme by optimizing distribution costs and regasification costs. The optimization is carried out by finding investment data and specifications from the LNG ship and regasification terminal, along with LNG demand at the supply chain fulfillment location. Optimization using MILP method with GAMS software with the CPLEX solver. Optimization results show that Bangka-Belitung-Pontianak cluster uses hub-spoke distribution network with one 1,500 m3 LNG vessel, one 2,500 m3, four 10,000 m3, and two 12,000 m3 also storage capacity is 2,000 m3, 3,000 m3, 3,500 m3, 15,000 m3 and 17,000 m3. Shipping costs in Bangka-Belitung-Pontianak cluster are in the range of $1.06 - $3.23 per MMBtu and regasification costs in the range of $0.58 - $0.87 per MMBtu. As for the Sulawesi cluster, it uses milk-run distribution network with two 20,000 m3 LNG vessels and two 23,000 m3 LNG vessels also storage capacity is 1,000 m3, 2,000 m3, 3,000 m3, 4,500 m3, 8,500 m3, and 10,000 m3. Shipping costs in the Sulawesi cluster are in the range of $1.55 - $1.71 per MMBtu and regasification costs in the range of $1.18 - $1.66 per MMBtu. Changes in LNG sources in each cluster do not change the distribution network, but still change the route and logistics infrastructure so that it also changes shipping costs and regasification costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>