Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92663 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aqiel Saiful Fatah
"Sumber energi terbarukan adalah solusi yang mungkin untuk meningkatnya kekhawatiran energi bahan bakar fosil yang terbatas dan tenggat waktu yang semakin dekat dari Perjanjian Paris. Indonesia sebagai negara kepulauan dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon melalui pemanfaatan energi arus laut untuk listrik. Turbin aliran arus laut telanjang hanya dapat mengubah 59% energi kinetik menjadi energi mekanik. Modifikasi dengan diffuser dapat meningkatkan efisiensinya. Studi ini membandingkan turbin pasang surut diffuser dengan sudut diffuser 10,43 dan 20,04 dari penelitian sebelumnya, dan 28.6° melalui koefisien daya mereka. Studi sebelumnya menemukan korelasi di mana penurunan rasio penyumbatan menyebabkan penurunan deviasi hasil eksperimen dari hasil numerik. Penambahan diffuser ketiga berharap untuk membuktikan fenomena ini. Percobaan dilakukan dalam tangki aliran di mana arus 0,7m / s diinduksi ke turbin pasang surut diffuser augmented. Turbin terhubung ke pengaturan meter torsi di mana torsi yang dihasilkan pada kecepatan rotasi yang berbeda dicatat. Dari sana kita dapat menemukan koefisien daya dalam hal rasio kecepatan tip. Diffuser 28.6° mencapai koefisien daya 0,41 pada rasio kecepatan tip 2,91. Dengan peningkatan rasio penyumbatan menjadi 31% dalam percobaan ini hasilnya menyimpang dari hasil numerik sebesar 9.47%. Selanjutnya koefisien daya maksimum dari diffuser 28.6° memiliki nilai di atas dua diffusers lainnya, tetapi secara numerik harus memiliki nilai yang lebih tinggi. Ada efek rasio penyumbatan terhadap efisiensi. Rasio penyumbatan harus menjadi pertimbangan ketika menerapkan turbin pasang surut diffuser augmented. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan nilai maksimum rasio penyumbatan sehingga efisiensi turbin tidak terlalu terpengaruh.

Renewable energy sources are a probable solution to the growing concern of finite fossil-fuel energy and the approaching deadline of the Paris Agreement. Indonesia as an archipelago nation can contribute to carbon emission reduction through utilizing tidal energy for electricity. A bare tidal stream turbine can only convert 59% of kinetic energy into mechanical energy. Diffuser augmentation can improve its efficiency. This study compared diffuser augmented tidal turbines with diffuser angles of 10.43 and 20.04 of previous studies, and 28.6° through their power coefficient. Previous studies found a correlation where a decrease in blockage ratio caused a decrease in deviation of experimental results from the numerical results. The addition of the third diffuser hopes to prove this phenomenon. The experiment is conducted in a flow tank where a current of 0.7m/s is induced to the diffuser augmented tidal turbine. The turbine is linked to a torque meter setup where the torque produced at different rotational speeds are recorded. From there we can find the power coefficient in regards to tip speed ratio. The 28.6° diffuser attained a power coefficient of 0.41 at a tip speed ratio of 2.91. With the increase in blockage ratio to 31% in this experiment the results deviated from the numerical results by 9.47%. Furthermore the maximum power coefficient of the 28,6 diffuser sits slightly above the two other diffusers, but numerically it should have the higher value. There is an effect of blockage ratio towards the efficiency. Blockage ratio should be a consideration when implementing diffuser augmented tidal turbines. Further study is needed to determine the maximum value of blockage ratio so the efficiency of the turbine is not greatly affected."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismujianto
"Pengunanan sumber energi terbarukan seperti solar sel dan energi angin, menjadi suatu sumber energi listrik alternatif , khususnya dalam memenuhi kebutuhan energi dalam sistem energi kecil yang terletak di daerah terisolasi Perkembangan penggunaan sumber energi terbarukan akan meningkat dengan cepat bila dipengaruhi oleh dukungan masyarakat, terutama menyangkut masalah lingkungan hidup yang mengarah pada kebijakan politik pemerintah yang diimplementasikan untuk mempromosikan energi terbarukan.
Dengan meningkatnya penggunaan sumber energi terbarukan, menjadi semakin penting untuk membuat keputusan mengenai penerapannya sebagai bahan evaluasi.
Makalah ini menyajikan analisis kinerja simulator generator turbin angin pada jaringan listrik mikro arus searah , dimana kecepatan angin disimulasikan dengan mengunakan motor arus searah 2,2 kW yang dikendalikan kecepatannya dan pembangkit turbin angin berupa generator 3 fasa 1,5 kW.

The application of renewable energy sources, such as photovoltaic and wind energy sources, is rapidly increasing, specially in insuring energy demands in small isolated power systems located in remote areas.
The rapid growth of renewable energy sources utilization is mainly influenced by public support due to environmental concerns, leading to governmental policies implemented to promote renewable energy. With increasing utilization of renewable energy sources, it becomes increasingly important to make decisions on their application as evaluation.
This paper presents analyses of wind a turbine generator simulator conected to a DC micro grid, where the wind speed is simulated by a 2,2 kW controlled speed DC Motor and the wind plant is a 3 phase 1,5 kW generator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27959
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Billal Pizzaro A
"Pemanfaatan energi angin saat ini cukup meningkat sebagai energi terbarukan. Karena angin adalah salah satu bentuk energi alami yang paling mudah diakses dan tidak menghasilkan zat-zat berbahaya. Berdasarkan hasil pemetaan distribusi kecepatan angin, didapat kecepatan angin yang tinggi (6 - 8 m/s) di onshore terjadi di pesisir selatan pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Maluku, dan NTT. Sementara kecepatan angin di daerah offshore menunjukkan angka lebih dari 8 m/s terjadi di Offshore Banten, offshore Sukabumi, offshore Kupang.[15] Turbin Angin sumbu vertikal (TASV) merupakan salah satu jenis turbin angin yang lebih mudah diaplikasikan pada tempat yang memiliki potensi angin tidak terlalu besar. [16] Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan potensi TASV pada kabupaten Sukabumi.

The utilization of wind energy as a renewable energy source has been increasing recently. This is because wind is one of the most easily accessible natural energy forms and does not produce harmful substances. Based on the results of wind speed distribution mapping, high wind speeds (6 - 8 m/s) onshore occur on the south coast of Java Island, South Sulawesi, Maluku, and NTT. Meanwhile, wind speeds in offshore areas show figures of more than 8 m/s occurring in Offshore Banten, Offshore Sukabumi, and Offshore Kupang[15]. Vertical axis wind turbines (VAWTs) are one type of wind turbine that is easier to apply in places with relatively low wind potential.[16] The purpose of this research is to prove the potential of VAWTs in Sukabumi Regency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farel Athallah Aqil
"Kebutuhan energi listrik global pada tahun 2022 mencapai 3,63 MWh per kapita didominasi dari pembangkit listrik batu bara, dan gas,. 61,55% sumber energi listrik di Indonesia berasal dari batu-bara. Transisi menuju energi baru terbarukan disepakati oleh seluruh negara dunia yang tertuang pada paris agreement dan COP 27 dengan target membatasi suhu global hingga 1.5 oC diatas tingkat pra industrialisasi. Indonesia menghadapi tantangan dalam transisi menuju energi baru terbarukan dimana terjadi penurunan penggunaan energi baru terbarukan dari 11,5% pada 2021 menjadi 10,4% pada 2022. Energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan Indonesia salah satunya adalah energi pasang surut. Letak geografis indonesia yang merupakan negara kepulauan menyimpan potensi energi tidal yang sangat besar. Kecepatan arus pasang surut di Indonesia sendiri mencapai 2,8 m/s. Dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mendapatkan turbin tidal yang ideal. Literatur terkait upaya meningkatkan nilai power coefficient turbin tidal membuktikan bahwa profil airfoil NACA 4418 yang dikenal memiliki stall delay dan ketahanan terhadap roughness mampu meningkatkan kinerja dari turbin tidal sumbu horizontal. Selain itu, penggunaan diffuser juga dapat meningkatkan power coefficient turbin dimana semakin besar sudut diffuser yang digunakan maka semakin besar nilai power coefficient yang dapat dihasilkan. Berdasarkan hasil eksperimen dengan variasi sudut diffuser 10,43° dan 15,34° didapatkan power coefficient tertinggi sebesar 34,8%.

The global electricity demand in 2022 reached 3.63 MWh per capita, dominated by coal and gas power plants. In Indonesia, 61.55% of electricity comes from coal. The transition to renewable energy was agreed upon by all countries as outlined in the Paris Agreement and COP 27, with the goal of limiting the global temperature rise to 1.5°C above pre-industrial levels. Indonesia faces challenges in transitioning to renewable energy, with the share of renewable energy decreasing from 11.5% in 2021 to 10.4% in 2022. One of the renewable energy sources that Indonesia can harness is tidal energy. Indonesia's geographic location as an archipelago holds great potential for tidal energy, with tidal current speeds reaching up to 2.8 m/s. Further studies are needed to develop the ideal tidal turbine. Relevant literature on efforts to increase the power coefficient of tidal turbines shows that the NACA 4418 airfoil profile, known for its stall delay and roughness resistance, can enhance the performance of horizontal-axis tidal turbines. Additionally, the use of diffusers can also improve the power coefficient of the turbine, with larger diffuser angles resulting in higher power coefficients. Based on experimental results with diffuser angles of 10.43° and 15.34°, the highest power coefficient obtained was 34.8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Irawan
"Kebutuhan akan listrik saat ini sangat besar terutama untuk daerah perkotaan. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kondisi tersebut. Salah satu dari sistem tersebut adalah penggunaan turbin angin skala mikro untuk diaplikasikan di daerah pemukiman. Tetapi kondisi angin di Indonesia relatif rendah sekitar 3-5 m/s. Penelitian ini dilakukan untuk menghadapi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan selubung berupa diffuser sebagai cara untuk meningkatkan kecepatan angin yang melalui turbin. Dengan melakukan simulasi CFD dari berbagai variasi geometri diffuser didapatkan bentuk atau desain yang sesuai untuk digunakan pada turbin angin skala mikro. Geometri yang didapat yaitu diameter 800 mm, panjang diffuser 1000 mm, sudut diffuser 12o dan tinggi flange 500 mm. Dengan geometri tersebut, dapat menghasilkan peningkatan kecepatan pada centerline hingga 1,8 kali dari kecepatan free stream.

The need for electrical current is very large, especially for urban areas. Therefore it's necessary to have a system that can meet these conditions. One of these systems is the use of micro-scale wind turbines to be applied in residential areas. But the wind conditions in Indonesia is relatively low at about 3-5 m/s. Research is underway to deal with such problems is by using a diffuser casing as a tool to increase speed through the wind turbine. By performing CFD simulations of a variety of diffuser geometry obtained shape or design that is suitable for use in micro-scale wind turbines. Geometry is obtained 800 mm diameter, 1000 mm length, 12o expand angle and 500 mm flanged height. With that geometry, it can be seen that the flow rate through the diffuser can reach until 1.8 times the free stream velocity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42819
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqy Fatturirfaldi
"Energi tidak terbarukan di Indonesia seperti batu bara masih sangat banyak digunakan untuk menghasilkan listrik. Energi tidak terbarukan ini dapat digantikan oleh sumber energi terbarukan. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai banyak potensi energi terbarukan di laut seperti energi arus pasang surut. Energi ini dapat diubah dari bentuk energi kinetik menjadi energi listrik menggunakan turbin arus. Salah satu daerah yang mempunyai potensi cukup besar untuk pemanfaatan arus laut ini adalah Selat Alas yang memisahkan Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa. Pemilihan Selat Alas ini dikarenakan letaknya yang berada diantara dua pulau yang cukup kecil sehingga dapat bermanfaat bagi kedua pulau tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besaran efisiensi dari turbin arus yang disimulasikan secara numerik menggunakan keadaan yang ada pada Selat Alas. Dalam studi ini dilakukan variasi diameter 18, 20, dan 22 meter. Berdasarkan hasil studi, dapat disimpulkan bahwa diameter turbin terbaik yang diperoleh secara numerikal adalah diameter turbin 22 meter dengan memperoleh efisiensi sebesar 42,58%. 

Non renewable energy in Indonesia like coal still very widely used to generate electricity. This non renewable energy can be replaced by renewable energy sources. Indonesia as an archipelagic country  has a lot renewable enrgy sources potential in the sea such as tidal power. This energy can converted from kinetic energy to electrical energy using tidal turbine. One of the area with the biggest potential is Alas Strait. Alas Strait separate Lombok Island and Sumbawa Island. The selection of this area is based on because this strait separate two small islands so the electricity that generated by this turbine can be useful for the people of this two islands. This study aims to analize the efficiency of tidal turbine simulated with the condition of the Alas Strait using numerical simulation. In this study, variatios in diameters of the turbines are 18, 20, and 22 meters. Based on all the results of the tidal turbine efficiency study, it can be concluded that the best diameter of the turbine is 22 meters, with the efficiency generated is 42,58%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Rifqi Nur Azhari
"Penggunaan energi baru terbarukan sebagai pengganti energi fosil semakin meningkat akhir-akhir ini. Penggunaan energi baru terbarukan dapat menjadi solusi dari permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dari energi fosil. Energi fosil memiliki dua masalah utama yakni masalah lingkungan dan ketersediaan. Hasil pembakaran energi fosil menyebabkan polusi dan pemanasan secara global. Energi fosil merupakan energi tidak terbarukan atau suatu saat akan habis. Kondisi ketersediaan yang makin menipis, mendorong pelaku industri dan peneliti untuk berinovasi menghadirkan energi alternatif. Selain dapat menjawab permasalahan energi fosil, energi baru terbarukan juga memiliki potensi yang sangat besar. Indonesia merupakan negara dengan potensi energi baru terbarukan yang melimpah yang salah satunya adalah energi baru terbarukan arus laut atau tidal energy. Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dengan jumlah pulau mencapai kurang lebih tujuh belas ribu buah. Selain itu, tujuh puluh tujuh persen wilayahnya merupakan lautan. Hal tersebut menyebabkan Indonesia memiliki banyak selat. Selat memiliki arus yang lebih cepat dibandingkan dengan arus di tepi pantai atau tengah laut. Terdapat beberapa selat yang memiliki kecepatan arus yang tinggi seperti Selat Larantuka (3,0m/s), Selat Alas (2,9m/s), dan Selat Lombok (3,8m/s). Untuk memanfaatkan potensi energi arus tersebut digunakan turbin. Turbin yang digunakan dalam studi ini merupakan turbin sumbu horizontal. Turbin tersebut didesain dengan memerhatikan beberapa dimensi yang sudah dioptimalisasi. Dimensi tersebut seperti airfoil sudu, twist sudu, panjang sudu, dan jumlah sudu. Diffuser ditambahkan untuk meningkatkan efisiensi turbin mengacu pada studi-studi yang sebelumnya telah dilakukan. Penambahan diffuser menyebabkan peningkatan perbedaan tekanan yang terdapat pada upstream dan downstream. Selain itu, penambahan diffuser juga berperan sebagai perangkat amplifikasi aliran dengan meningkatkan laju aliran masa sehingga dapat mempercepat kecepatan arus masuk. Hal tersebut disebabkan karena saat kecepatan arus meningkat maka energi kinetic yang diekstraksi akan menghasilkan momentum yang lebih besar saat ditambahkan ke torsi motor. Sehingga daya output turbin akan meningkat. Diffuser tersebut didesain dengan memerhatikan beberapa dimensi untuk optimalisasi. Dimensi tersebut seperti airfoil diffuser, diameter diffuser, dan sudut diffuser.

The use of renewable energy as an alternative to fossil energy is increasing in recent years. The use of renewable energy can be a solution to environmental problems caused by fossil energy. Fossil energy has two main problems, namely environmental problems, and availability. The results of burning fossil energy cause pollution and global warming. Fossil energy is non-renewable energy or one day it will run out. The dwindling availability conditions encourage industry players and researchers to innovate in presenting alternative energy. Besides being able to answer the problem of fossil energy, renewable energy also has enormous potential. Indonesia is a country with abundant renewable energy potential, one of which is tidal energy. Geographically, Indonesia is an archipelagic country with approximately seventeen thousand islands. In addition, seventy-seven percent of its territory is an ocean. This causes Indonesia to have many straits. The strait has a faster current than the current on the shore or in the middle of the sea. There are several straits that have high current velocities such as the Larantuka Strait (3.0m/s), Alas Strait (2.9m/s), and Lombok Strait (3.8m/s). To take advantage of the current energy potential, a turbine is used. The turbine used in this study is a horizontal axis turbine. The turbine is designed with several dimensions in mind that have been optimized. These dimensions are blade airfoil, blade twist, blade length, and several blades. A diffuser is added to increase turbine efficiency according to previous studies. The addition of a diffuser causes an increase in the pressure difference found upstream and downstream. In addition, the addition of a diffuser also acts as a flow amplification device by increasing the mass flow rate to accelerate the inflow velocity. This is because when the current speed increases, the extracted kinetic energy will produce greater momentum when added to the motor torque. So that the turbine output power will increase. The diffuser is designed with several dimensions in mind for optimization. These dimensions are such as the diffuser airfoil, diffuser diameter, and diffuser angle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valerian Pratama
"Energi terbaharukan telah menjadi salah satu topik yang didiskusikan secara global. Energi angin menjadi salah satu yang paling banyak dimanfaatkan untuk menggantikan penggunakan bahan bakar fosil yang semakin hari semakin menipis. Proses membuat profil dari potensi energi angin yang baik sangat penting untuk mendapat prospek perkembangan energi angin dari suatu daerah dan mengurangi kemungkinan kegagalan dalam perkembangannya. Hal penting yang perlu dikaji adalah beban listrik secara local, menganalisis keadaan angin secara local, menganalisis distribusi dan probabilitas angina, serta mengetahui pemilihan spesifikasi turbin angin yang sesuai di pasaran. Tujuannya adalah untuk menjadi pengetahuan dasar untuk membuat profil energi dan potensi angin yang baik, khususnya di Waingapu, Sumba Timur.
Hasil dari menggunakan fenomena Wind Shear dikasus Waingapu, Sumba Timus menunjukkan hasil yang signifikan dari total biaya pembelian awal untuk mengakomodasi beban listrk di jam pertama setiap harinya terbagi kepada turbin angin dan generator diesel. Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya tertinggi sebesar 952 Juta USD, dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turun menjadi 672 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 29.40 . Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya terendah adalah 19.8 Juta USD dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turub menjadi 11.2 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 43.36.

Renewable and sustainable energy generation systems have become one of the most discussed topic globally. Wind energy become one of the most applied and utilize source of sustainable energy to replace the conventional usage of fossil fuel that is depleting as time goes on. Proper profiling of wind energy potential of any area around the globe is important in order to have the best prospecting site and reduce the chance of failure on the development of the site. The main concerns are to discuss the load of the locals, analyzing the wind condition of the local area, distribution and probability analysis and also to use the appropriate specification of available wind turbine. The goal is to be the basic knowledge guide in order to create an appropriate wind energy profiling and potentials, especially in Waingapu, East Sumba as the case of iconic island.
The result after applying wind shear phenomenon to the case of Waingapu East Sumba results in a significant increase on total initial purchasing cost of the first hourly load accommodation to wind turbine and diesel generator. Before the proposed idea, the most expensive cost is 952 Million USD compared to proposed idea it reduced to 672 Million USD with cost efficiency increased by 29.40 . Before the proposed idea, the cheapest cost is 19.8 Million USD compared to proposed idea it reduced to 11.2 Million USD with cost efficiency increased by 43.36.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Putra Alikha
"Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau yang tersebar di 34 provinsi, dan total jumlah penduduk di negara tersebut mencapai 278 juta jiwa. Populasi yang terus bertambah dan kemajuan teknologi mendorong tuntutan akan pemerataan akses terhadap listrik. Pemerintah masih berupaya menyediakan listrik yang merata bagi seluruh wilayah penduduk selama satu dekade terakhir, dan rasio elektrifikasi nasional saat ini mencapai 99,2%. Di sisi lain, pemanfaatan energi terbarukan masih belum optimal karena berpotensi meningkatkan angka rasio elektrifikasi nasional. Energi terbarukan juga merupakan salah satu solusi utama untuk memenuhi permintaan sekaligus memenuhi Target Nol Emisi Bersih Indonesia pada tahun 2060. Skripsi ini menggunakan HOMER Pro untuk menilai usulan solusi kinerja keuangan dan kelistrikan di salah satu wilayah 3T di Indonesia. Analisis tekno-ekonomi akan dilakukan untuk mengevaluasi sistem tenaga energi terbarukan berbasis angin. Dalam analisis ini, perbandingan utama dibuat mengenai keseluruhan biaya, ketergantungan, kelayakan, dan efektivitas. Berdasarkan hasil simulasi, konfigurasi hybrid terbukti menjadi solusi paling efektif dengan menghasilkan biaya produksi energi yang lebih rendah.

Based on the Central Statistics Agency (BPS) report, Indonesia consists of tens of thousands of islands spread across 34 provinces, and the total number of citizens in the country has reached up to 278 million people. This ever-growing population and the advancement of technology push the demand for equal access to electricity. The government is still trying to provide equal electricity to all populated areas over the last decade, and the national electrification ratio is currently summed up to 99.2%. On the other hand, the utilization of renewable energy is still not yet optimal knowing it has the potential to increase the number of national electrification ratios. Renewable energy is also one of the primary solutions to keep up with the demand while following Indonesia's Net Zero Emission Target by 2060. This thesis utilizes HOMER Pro to assess the proposed financial and electrical performance solutions in one of Indonesia's 3T areas. The techno-economic analysis will be carried out to evaluate the wind-based renewable energy power system. In this analysis, the primary comparisons are made regarding overall cost, dependability, feasibility, and effectiveness. According to the simulation results, hybrid configuration proved to be the most effective solution by resulting in a lower Cost of Energy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Zahira Malik
"Studi ini mengevaluasi performa turbin air Turgo skala piko dengan memanfaatkan batok kelapa sebagai sudu, khususnya meneliti pengaruh sudut masuk dan keluar sudu terhadap efisiensi turbin. Latar belakang studi ini adalah kebutuhan mendesak untuk sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan di daerah terpencil dan tidak terjangkau listrik di Indonesia. Pemanfaatan potensi hydropower dengan instalasi pembangkit listrik tenaga air skala piko (< 5 kW) di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) menjadi solusi potensial. Penggunaan bahan alami seperti batok kelapa sebagai sudu turbin Turgo menawarkan keunggulan ekonomi dan keberlanjutan, mengatasi masalah material dan pemeliharaan di daerah sulit akses. Turbin Turgo yang dirancang dalam studi ini diuji pada ketinggian jatuh air 4 meter dengan variasi sudut serang nosel. Pengujian d ilakukan melalui perhit ungan analit ik d an simulasi numerik unt uk menentukan sudut masuk nosel relatif, kecepatan relatif aliran air, sudut keluar relatif, kecepatan fluida keluar, dan efisiensi hidrolik teoritis. Tiga jenis turbin dengan sudut serang nosel berbed a d iuji: Turbin A (48.28°), Turbin B (19.03°), d an Turbin C (26.28°). Hasil studi menunjukkan bahwa sudut serang nosel optimal berada dalam kisaran 10°- 30°, dimana hasil perhitungan teoritis Turbin C menghasilkan efisiensi hidrolik tertinggi sebesar 74%, diikuti oleh Turbin B sebesar 52%, dan Turbin A sebesar 50%. Hal ini menunjukkan bahwa sudut serang nosel yang tepat dapat meningkatkan efisiensi turbin dengan mengoptimalkan perpindahan momentum aliran air. Penggunaan batok kelapa sebagai sudu turbin menunjukkan potensi besar dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga air yang ramah lingkungan dan berbiaya rendah di daerah terpencil. Dengan demikian, inovasi ini dapat berkontribusi pada peningkatan rasio elektrifikasi nasional dan pengurangan emisi gas rumah kaca, sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris.

The rapid growth of the global population and advancements in civilization have led to an exponential increase in energy demand. Despite the unsustainable nature of fossil fuels and their severe environmental and health issues, fossil fuels, particularly petroleum, remain the primary energy source. Greenhouse gases (GHGs) such as methane, carbon dioxide, and nitrous oxide are released in large quantities during the combustion of fossil fuels, contributing to climate crises, rising sea levels, and extreme weather conditions threatening coastal communities. According to the IPCC's Sixth Assessment Report (2023), the world is on a path to dangerous climate risks by the end of the 21st century, even under 1.5°C or 2°C warming scenarios. Indonesia's commitment to the Paris Agreement requires a 29% reduction in GHG emissions by 2030. However, strategies to decarbonize effectively need reevaluation, as the current deforestation emission reduction schemes only prevent 3% of the required total. With an increase in global surface temperature and a rapid rise since 1970, Indonesia is focusing on increasing its renewable energy share. Hydropower, with a potential of 94.6 GW and an installed capacity of only 6.1 GW, presents a significant opportunity, especially for electrifying remote areas through small-scale solutions like pico hydropower systems. This study aims to investigate the performance of a pico-scale Turgo water turbine using coconut shell spoon blades, focusing on the effects of the inlet and outlet blade angles. Analytical calculations were based on conditions at the fluid mechanics laboratory of the Mechanical Engineering Department, using a head of 4 meters, 8 blades, and a nozzle- to-turbine distance of 100 mm. The water speed calculated was 8.59 m/s, with runner speed at 4.03 m/s, resulting in a water power of 16.9 W. Three turbine types (A, B, and C) with different attack angles were tested analytically for relative velocity, fluid exit speed, and hydraulic efficiency. Analytical results showed that Turbine C had the highest efficiency at 74%, followed by Turbine B at 52% and Turbine A at 50%. Turbines B and C fell within the optimal jet angle range for Turgo and Pelton turbines. Turbine C's superior performance was attributed to a better alignment of water momentum transfer due to its blade angles, minimizing flow separation and stall."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>