Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Andini
"Masalah kesehatan mental pada anak dapat menyebabkan dampak negatif pada kehidupan mereka jika tidak ditangani sedini mungkin oleh tenaga profesional Psikolog. Orang tua memiliki peran penting dalam mencari bantuan Psikolog untuk membantu menangani masalah pada anak, akan tetapi tidak semua orang tua memiliki intensi untuk mencari bantuan ke Psikolog. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sikap terhadap pencarian bantuan sebagai mediator hubungan antara efikasi orang tua dan intensi mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak. Partisipan dalam penelitian ini adalah 217 orang tua yang memiliki anak berusia 4 – 11 tahun. Berdasarkan analisis mediasi, ditemukan sikap orang tua terhadap pencarian bantuan memediasi secara penuh hubungan efikasi orang tua dan intensi mencari bantuan. Orang tua yang memiliki efikasi yang tinggi cenderung menunjukan sikap yang positif terhadap pencarian bantuan, sehingga meningkatkan intensi untuk mencari bantuan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuat intervensi peningkatan efikasi orang tua sehingga orang tua memiliki sikap yang positif terhadap pencarian bantuan yang meningkatkan keinginan untuk mendapatkan penanganan yang efektif oleh Psikolog untuk masalah kesehatan mental pada anak.

Mental health problems in children can have a negative impact on their lives if not treated as early as possible by psychologists. Parents have an important role in seeking help from psychologist to manage problems in children, but not all parents have an intention to seek help from psychologist. This study aims to determine the role of parents’ attitudes as a mediator between parenting self-efficacy and parents’ help seeking intention from psychologist's for children’s problems. Participants in this study were 217 parents who have children aged 4-11 years. Based on mediation analysis, it was found that parents' attitudes towards seeking help had a fully mediating role in the relationship between parenting self-efficacy and parents’ help seeking intention. Parents who have high efficacy tend to show a positive attitude towards seeking help, thus increasing the intensity of seeking help. The results of this study can be used to make interventions to increase parenting self-efficacy so that parents have a positive attitude towards seeking help which increases the intention to get effective treatment by psychologists for mental health problems in children."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Auliaur Rohmaani
"Orang tua memiliki peran penting dalam pencarian bantuan Psikolog untuk menyelesaikan masalah psikologis pada anak. Namun, tidak semua orang tua memiliki intensi dalam mencari bantuan Psikolog. Hal ini disebabkan berbagai faktor, seperti pencarian informasi daring dapat meningkatkan atau menurunkan intensi dalam mencari bantuan. Penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi pencarian bantuan Psikolog masih belum banyak diteliti, terutama pada populasi orang tua di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran sikap orang tua dalam memediasi hubungan antara pencarian informasi daring dan intensi orang tua dalam mencari bantuan Psikolog. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 217 orang tua yang memiliki anak berusia 4-11 tahun. Hasil penelitian menggunakan analisis mediasi menunjukkan bahwa sikap orang tua memediasi sepenuhnya hubungan antara pencarian informasi daring orang tua dan intensi orang tua dalam mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak. Pencarian informasi daring dapat mengubah sikap orang tua menjadi lebih positif terhadap bantuan dari Psikolog sehingga meningkatkan intensi orang tua dalam mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak. Hasil penelitian ini dapat digunakan Psikolog untuk membuat psikoedukasi untuk meningkatkan intensi orang tua mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak melalui peningkatan informasi yang mampu mengubah sikap orang tua menjadi lebih positif dalam pencarian bantuan Psikolog.

Parents have an important role in seeking help from psychologists to solve children’s psychological problems. However, not all parents have the intention to seek the help of a psychologist. This is due to various factors, such as online information-seeking can increase or decrease the intention to seek help. Research on the factors that influence the search for psychological help has not been widely studied, especially in the elderly population in Indonesia. The purpose of this study was to determine the role of parental attitudes in mediating the relationship between online information seeking and parents' intention to seek a psychologist's assistance. Participants in this study consisted of 217 parents who had children aged 4-11 years. The results of the study using regression analysis showed that parents’ attitudes toward help-seeking fully mediate the relationship between parents' online behavior and parents' help-seeking intentions from psychologists for children’s problems. Parents' online behavior can change parents' attitudes to be more positive towards psychologists’ help-seeking, thereby increasing parents' help-seeking intention from psychologists for children’s problems. The results of this study can be used by psychologists to create online psychoeducation so that it becomes more common for parents to seek help from psychologists for children’s problems."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Novianti
"Orang tua merupakan salah satu faktor lingkungan yang penting bagi perkembangan kreativitas anak usia prasekolah. Keyakinan diri akan kemampuan kreatifnya (efikasi diri kreatif) orang tua berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kreativitas anak usia prasekolah. Tesis ini merupakan suatu penelitian tentang program intervensi berupa Program Pelatihan “Menjadi Orang Tua Kreatif” yang bertujuan untuk meningkatkan efikasi diri kreatif orang tua anak usia prasekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain uji beda satu kelompok sebelum dan sesudah intervensi atau one group pre-test post-test design. Terdapat 10 partisipan dalam penelitian ini. Berdasarkan Uji Wilcoxon Signed Rank, hasil penelitian memperlihatkan peningkatan yang signifikan pada efikasi diri kreatif orang tua sebelum dan setelah program intervensi (p-value 0.004, p < 0.05). Berdasarkan Uji Friedman, hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa efikasi diri kreatif orang tua tetap berbeda signifikan 2 minggu setelah program intervensi (p-value 0.001, p < 0.05). Hal ini membuktikan bahwa program Program Pelatihan “Menjadi Orang Tua Kreatif” efektif dalam meningkatkan efikasi diri kreatif orang tua anak usia prasekolah.

Parent is one of the most important environmental factors for pre-schoolers’ creativity development. Parents’ self-belief in their creative abilities (creative self-efficacy) has significant role in creating an environment that supports pre-schoolers’ creativity development. This thesis is research on an intervention program named “Being Creative Parents” Training Program which aims to increase the creative self-efficacy of preschoolers’ parents. This study is a quantitative study with one-group pre-test post-test design. There were 10 participants in this study. Based on the Wilcoxon Signed Rank test, the results showed a significant increase in parents' creative self-efficacy before and after the intervention program (p-value 0.004, p < 0.05). Based on the Friedman test, the results also showed that the creative self-efficacy of parents remained significantly different 2 weeks after the intervention program (p-value 0.001, p < 0.05). This proves that the “Becoming Creative Parent” Training Program is effective in increasing the creative self-efficacy of preschoolers’ parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani Destya Shanty
"Peran orang tua sangat penting dalam merawat anak kanker. Kepercayaan diri dan kemampuan orang tua dalam merawat anak kanker dilihat dari efikasi diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri pada orang tua dengan anak kanker. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 66 orang tua dari anak kanker usia 0-14 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47 (71%) orang tua memiliki tingkat efikasi diri yang sedang. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p=0,003), status ekonomi (p=0,003), pengalaman diri (p=0,002), pengamatan model (p=0,002), persuasi verbal (p=0,008), dan dukungan keluarga (p=0,003) dengan efikasi diri orang tua. Perawat disarankan dapat memahami efikasi diri pada orang tua dan hubungannya dengan pengobatan dan perawatan anak dengan kanker.

The role of parents is very important in treating children with cancer. Confidence and ability of parents in caring for children is seen from self-efficacy. This study was conducted to determine the factors associated with self-efficacy in parents with children with cancer. The design of this study was cross sectional with a sample size of 66 parents of cancer children aged 0-14 years. The results showed that 47 (71%) parents had a moderate level of self-efficacy. There was a significant relationship between education level (p=0.003), economic status (p=0.003), self-experience (p=0.002), model observation (p=0.002), verbal persuasion (p=0.008), and family support (p=0.008). =0.003) with parental self-efficacy. Nurses can understand self-efficacy in parents and their relationship with treatment and child care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiya Puji Lestari
"Efikasi diri orang tua dapat berkontribusi pada pola pengasuhan anak tunarungu yang dapat berdampak pada tingkat ketergantungan perawatan diri pada anak. Orang tua dengan efikasi diri yang rendah menyebabkan ketidakyakinan dalam menyelesaikan tugas pengasuhan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri orang tua dengan tingkat ketergantungan perawatan diri pada anak tunarungu. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode cross sectional dengan pengambilan data menggunakan teknik total sampling berjumlah 100 responden orang tua yaitu ayah atau ibu dengan anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pangudi Luhur Jakarta Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri orang tua dengan tingkat ketergantungan perawatan diri pada anak tunarungu (p = 0,001; α = 0,05). Peneliti merekomendasikan terkait program yang dapat diaplikasikan kepada orang tua anak tunarungu yaitu seperti parent support group yang berfungsi untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan meningkatkan mekanisme koping yang baik pada saat merawat anak berkebutuhan khusus sehingga dapat membantu meningkatkan kemandirian pada anak tunarungu.

Self-efficacy of parents can contribute to the pattern of care for deaf children which can have an impact on the level of self-care dependence on children. Parents with low self-efficacy cause uncertainty in completing parenting tasks for children. This study aims to determine the relationship between self-efficacy of parents with the level of self-care dependence on deaf children. This study used a descriptive design with cross sectional method with data collection using a total sampling technique totaling 100 elderly respondents namely father or mother with deaf children at Pangudi Luhur Special School in West Jakarta. The results of this study indicate that there is a relationship between parents self-efficacy and the level of self-care dependence on deaf children (p = 0.001; α = 0.05). The recommendations of researchers regarding the program that can be applied to parents of deaf children, such as the parent support group which functions to share knowledge, experience, and improve coping mechanisms that are good when treating children with special needs so that they can help increase independence in deaf children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Junalia
"Magister Ilmu Keperawatan Peminatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul Tesis Pembimbing: :Hubungan antara Komunikasi Orang Tua dan Anak dengan Self Efficacy Anak Usia Sekolah di SD Negeri Kreo 5 TangerangAgus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N.Ns. Poppy Fitriyani, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom. Self efficacy anak usia sekolah merupakan keyakinan kemampuan diri dalam hal akademik, sosial, dan emosional yang dimiliki oleh anak usia sekolah serta berpengaruh terhadap perilaku anak usia sekolah. Self efficacy merupakan faktor penting dalam perkembangan psikologis anak. Pembentukan dan perkembangan self efficacy anak usia sekolah didukung oleh peran orang tua melalui komunikasi antara orang tua dan anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi orang tua dan anak dengan self efficacy pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik cluster sampling. Responden penelitian ini adalah 152 siswa kelas 4,5, dan 6 SD Negeri Kreo 5 Tangerang yang berumur 10 - 12 tahun. Instrumen yang digunakan kuesioner komunikasi orang tua dan anak dan kuesioner self efficacy anak usia sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara komunikasi orang tua dan anak dengan self efficacy anak usia sekolah p value < 0,001, ? 0,05 . Penelitian ini merekomendasikan pemberian promosi kesehatan dan intervensi keperawatan pada anak usia sekolah dan keluarga untuk meningkatkan self efficacy dan komunikasi antara orang tua dan anak.

Counselor The Relationship between Parent Child Communication and Self Efficacy of School Age Children in SDN Kreo 5 TangerangAgus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N.Ns. Poppy Fitriyani, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom. Self efficacy of school aged children is self confidence in the academic, social, and emotional aspects of school aged children and influences the behavior of school aged children. Self efficacy is an important factor in the child 39 s psychological development. The establishment and development of self efficacy of school age children is supported by the role of parents through parent child communication.
This study aimed to determine the relationship between parent child communication and self efficacy in school aged children. This research used cross sectional research design. Sampling with cluster sampling technique. The respondents of this research were 152 students of Kreo 5 State Elementary School grade 4.5, and 6, aged 10 to 12 years old. Instrument used parent child communication questionnaire and self efficacy of school age children questionnaire.
The result of the research showed that there was a relationship between parent child communication and self efficacy of school age children p value
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Oktaviani
"Kanker pada anak memengaruhi kualitas hidup anak, dan keluarganya. Orang tua anak dengan kanker harus mampu beradaptasi dengan kondisi penyakit dan efek samping pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri orang tua dengan kualitas hidup anak kanker usia 8-12 tahun. Penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional dilakukan pada 39 orang tua dan 39 anak kanker yang dipilih dengan metode consequtive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Efficacy Parenting Task Index (SEPTI) diisi oleh orang tua, dan The Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQLTM). Alat ukur PedsQLTM yang digunakan terdiri dari dua, yaitu: PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale dan secara khusus dengan menggunakan PedsQLTM 3.0 Cancer Module versi Indonesia diisi oleh anak kanker. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson.
Hasil menunjukkan efikasi diri orang tua dengan kualitas hidup anak generik berkorelasi kuat dan arah korelasi positif (r=0,680), selanjutnya efikasi diri orang tua dengan kualitas hidup anak modul kanker juga berkorelasi kuat dan arah korelasi positif (r=0,715). Hasil penelitian ini merekomendasikan supaya orang tua dan anak kanker mendapat intervensi manajemen efek samping pengobatan kanker yang adekuat untuk meningkatkan efikasi diri dan kualitas hidup anak dengan kanker.

Cancer in children affects the children quality of life, and their families. Parents of children with cancer must be able to adapt the disease conditions and treatment side effects. This study aims to determine the relationship between parental self-efficacy and the quality of life children with cancer aged 8-12 years. The quantitative study using a cross sectional design was carried out on 39 parents and 39 cancer children who were selected by consequtive sampling method. The measuring instrument used are the Self-Efficacy Parenting Task Index (SEPTI) filled by parents, and The Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQLTM). The PedsQLTM measuring instrument used consists of two, namely: PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale and specifically using PedsQLTM 3.0 Cancer Module Indonesian version, filled by children with cancer. Data analysis using Pearson correlation test.
The results showed that parents self-efficacy with the children quality of life generic core scale correlated strongly and have positive correlation (r=0.680), then the parents self-efficacy with the children quality of life cancer module also correlated strongly and have positive correlation (r=0.715). The results of this study recommends that parents and children with cancer have adequate management of cancer treatment and side effects to improve self-efficacy and quality of life for children with cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ai Nurhasanah
"Stres akademik merupakan permasalahan yang sering dialami mahasiswa, tak terkecuali mahasiswa yang tinggal di Pondok Pesantren. Kondisi ini merupakan tekanan akibat dari proses belajar yang dapat memberi pengaruh pada aspek fisik maupun psikologis. Penelitian terdahulu mengungkapkan sejumlah variabel yang dapat mengurangi stres akademik, diantaranya adalah variabel efikasi diri akademik dan pola pikir positif. Husnudzan sebagai pola pikir positif dalam islam, dipandang memiliki pengaruh pada berbagai aspek psikologis seperti kesehatan mental, resiliensi, penerimaan diri dan kecemasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menyebarkan adaptasi skala stres akademik (SSI), skala husnudzan dan skala efikasi diri akademik (TASES). Uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan pada ketiga skala tersebut, dengan nilai 0.922 dan 0.959 untuk skala stress akademik, 0.876 dan 0.796 untuk skala husnudzan serta 0.905 dan 0.951 untuk skala efikasi diri akademik. Analisis data dilakukan dengan melakukan uji korelasi dan uji mediasi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 80 mahasiswa Universitas Islam Negeri Bandung. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan pada variabel husnudzan dan efikasi diri (r = 0.480 dengan p < 0.01). Sedangkan pada variabel lainnya tidak terdapat korelasi yang signifikan, dengan nilai r = -0.147 (p = 0.193) untuk efikasi diri akademik dan stres akademik, serta r = -0.169 (p = 0.135) untuk husnudzan dan stres akademik. Berdasarkan uji mediasi, hasil penelitian menunjukkan efikasi diri akademik tidak berperan sebagai mediator dalam hubungan husnudzan dan stres akademik dimana nilai yang diperoleh pada indirect effect adalah -0.0944, yang memiliki rentang antara BootLLCI (-0.3656) dan BootULCI (0.1986) melewati nilai 0.

Academic stress is a problem experienced mostly by students including those who live in Islamic boarding schools. This condition happens because of the learning process presssure which can affects them physically and psychologically. Many previous studies examined a number of variables that can reduce academic stress, including the variables of academic self-efficacy and positive mindset. Husnudzan, a positive mindset in Islam, is considered to have an influence on various psychological aspects such as mental health, resilience, self-acceptance and anxiety. The method used in this study is a quantitative method by distributing the adaptation of the academic stress scale (SSI), the husnudzan scale and the academic self-efficacy scale (TASES). The validity and reliability scores are 0.922 and 0.959 for academic stress scale, 0.876 and 0.796 for husnudzan scale, also 0.905 and 0.951 for academic self-efficacy scale. Data analysis was carried out by conducting correlation and mediation analyses. A total of 80 undergraduate students from State Islamic University of Sunan Gunung Djati Bandung (UIN Bandung) participated in the study. The results demonstrated that husnudzan significantly correlated with academic self-efficacy (r = 0.480 and p<0.01). In contrast, there was no significant correlation not only on academic self-efficacy and stress academic r = -0.147 (p = 0.193) but also on husnudzan and stress academic r = -0.169 (p = 0.135). The mediation test results showed that academic self-efficacy could not mediate the relationship between husnudzan and academic stress with indirect effect score -0.0944 (BootLLCI = -0.3656 and BootULCI = 0.1986)."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Dewanti
"Penelitian yang dilakukan kepada siswa kelas 9 ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan
dan keselarasan dukungan orang tua terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Pengukuran
pendidikan orang tua dilihat melalui form data demografis partisipan, keselarasan dukungan orang
tua diukur menggunakan alat ukur adolescent-parent career congruent, dan efikasi diri dalam
keputusan karier diukur menggunakan alat ukur Career Decision Self-Efficacy Short Form (CDSE-
SF). Partisipan penelitian ini berjumlah 200 partisipan kelas 9 yang berasal dari SMP Negeri di
Jakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
keselarasan dukungan orang tua terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Sedangkan
pendidikan orang tua tidak memiliki pengaruh terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Oleh
karena itu, keselarasan dukungan orang tua penting bagi siswa dalam menentukan keputusan karier.
Penelitian mengenai pendidikan orang tua terhadap efikasi diri dalam keputusan karier tidak
konsisten seperti penelitian sebelumnya. Penelitian yang akan datang disarankan menggunakan
alat ukur pendidikan orang tua yang konsisten.

The research conducted on 9th grade students aims to see the influence of parental education and
support congruent for Career Decision Self-Efficacy. The measurement of parental education was
seen through the participant demographic data form, parental support congruent was measured
using the measure of adolescent-parent career congruent, and career decision self-efficacy was
measured using the Career Decision Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF). The participants of this
study were 200 9th grade students who came from junior high schools in Jakarta. The results of this
study indicate that there is a significant effect of parental support congruent for career decision
self-efficacy. Parental education does not have an influence on career decision self-efficacy.
Therefore, parental support congruent is important for students in determining career decisions.
Research of parental education on self-efficacy in career decisions is not consistent as in previous
studies. Future research is suggested to use a measuring tool that includes consistent with parental education.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Chairina
"Dalam menghadapi tantangan selama proses Belajar dari Rumah (BdR), siswa perlu mengembangkan academic buoyancy, yaitu kemampuan untuk mengatasi kemunduran dan tantangan akademik sehari-hari. Peran orang tua selama pandemi menjadi penting karena siswa lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strength-based parenting (SBP), sebuah pendekatan pengasuhan yang menekankan pada identifikasi dan pengembangan kekuatan anak, memprediksi academic buoyancy melalui academic self-efficacy, social self-efficacy, dan emotional self-efficacy. Penelitian dilakukan terhadap 238 siswa SMA di Indonesia. Alat ukur yang digunakan adalah Strength-Based Parenting Scale, Self-Efficacy Questionnaire for Children, dan Academic Buoyancy Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SBP berkorelasi positif dengan academic buoyancy (r = 0,33, p < 0,01). Academic self-efficacy dan emotional self-efficacy masing-masing memediasi hubungan antara SBP dan academic buoyancy (a1b1 = 0,05, BootCI 95% [0,03, 0,07]; a3b3 = 0,03, BootCI 95% [0,01, 0,05]). Social self-efficacy tidak ditemukan memiliki peran mediasi (a2b2 = -0,00, BootCI 95% [-0,02, 0,01]). Ketika orang tua mengenali dan mengembangkan kekuatan yang siswa miliki, maka siswa akan merasa yakin dengan kemampuannya untuk melakukan tugas akademik dan mengatasi emosi negatif. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah mengatasi kemunduran dan tantangan akademik yang dialami selama menjalani BdR.

To overcome adversities during Belajar dari Rumah (BdR) period, students need to develop academic buoyancy, described as ‘the ability to deal with daily academic setbacks and challenges’. Parents’ role during BdR is important since students spend more time at home. This study aims to investigate the relationship between strength-based parenting (SBP) and academic buoyancy through academic self-efficacy, social self-efficacy, and emotional self-efficacy. 238 high school students in Indonesia participated in this study. Strength-Based Parenting Scale, Self-Efficacy Questionnaire for Children, and Academic Buoyancy Scale were used to measure the variables. The results showed that SBP positively correlated with academic buoyancy (r = 0.33, p <0.01). Academic self-efficacy and emotional self-efficacy serve as unique mediators in the relationship between SBP and academic buoyancy (a1b1 = 0.05, BootCI 95% [0.03, 0.07]; a3b3 = 0.03, BootCI 95% [0.01, 0.05]). Meanwhile, the role of social self-efficacy as mediator is not significant (a2b2 = -0.00, BootCI 95% [-0.02, 0.01]). When parents identify and cultivate their children’s strengths, children will believe in their ability to carry out academic tasks and deal with negative emotions which in turn help them overcome setbacks and challenges during BdR."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>