Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Maulana Syarif
"Beragam survei menyatakan Indonesia merupakan negara paling dermawan, seperti survei dari CAF (2021) dan Gallup (2018) yang selalu menjadikan prestasi tersendiri bagi banyak orang di Indonesia. Data yang ditampilkan berupa kumpulan angka dengan beberapa unsur-unsur yang menunjang dalam pencapaian hasil peringkat, di antaranya jumlah donasi, jumlah relawan, dan jumlah aksi membantu orang yang tidak dikenal atau asing. Etnografi relawan komunitas Turun Tangan ini memberikan temuan lapangan beserta penjelasan secara emik atas kegiatan kerelawanan yang telah dimulai sejak 2013 dengan anggota yang tersebar di Indonesia. Etnografi ini menjelaskan dinamika dan kompleksitas atas keragaman motif, aktor, imajinasi sosial, arena, waktu di dalam aktivitas kedermawanan dan kerelawanan dengan analogi permainan untuk melihat empati, eksistensi, dan kontestasi yang berlangsung. Metode pengumpulan data menggunakan etnografi dengan terlibat aktif dalam aktivitas komunitas, melakukan observasi dan wawancara, serta data sekunder.

Various surveys state that Indonesia is the most generous country, such as surveys from CAF (2021) and Gallup (2018) which always make it a special achievement for many people in Indonesia. The data displayed is a collection of numbers with several elements that support the achievement of ranking results, including the number of donations, the number of volunteers, and the number of actions to help people who are unknown or foreign. This ethnography of the volunteer community of Turun Tangan provides field findings along with an emic explanation of the volunteer activities that have been initiated since 2013 with members spread across Indonesia. This ethnography explains the dynamics and complexity of the diversity of motives, actors, social imagination, time, and arenas in philanthropy and volunteerism activities with the analogy of a game to see empathy, existence, and contestation. Methods of data collection using ethnography by being actively involved in community activities, conducting observations and interviews, as well as secondary data."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: P3DI Setjen DPR RI, 2012
361.959 8 MAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Nur Handayani
"Sebagai Ibukota negara Republik Indonesia, DKI Jakarta memiliki jumlah penduduk yang besar tentu menyisakan berbagai masalah sosial. Pemuda dengan potensinya yang besar diharapkan dapat memberikan pembaruan dan perubahan terhadap permasalahan yang terjadi. Kerelawanan merupakan sumbangan masyarakat bagi pembangunan masyarakat sipil. Masyarakat sipil yang kuat dapat dipastikan memiliki tingkat kerelawanan yang tinggi. Kerelawanan pun memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kondisi perekonomian suatu negara. Pemuda menggambarkan sebuah potensi besar dalam pembangunan. Terdapat kebutuhan yang mendesak dalam membangun potensi ini, yang melibatkan partisipasi pemuda termasuk kerelawanan. Tesis ini bertujuan untuk menggali pengembangan pemuda dalam organisasi kerelawanan yang dilakukan di organisasi massa, Masyarakat Relawan Indonesia dan organisasi bentukan pemerintah, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan).
Berdasarkan penelitian melalui pendekatan kualitatif, diperoleh kesimpulan bahwa keterlibatan pemuda dalam organisasi kerelawanan MRI mencapai 85% - 90%, sedangkan keterlibatan pemuda dalam PNPM Mandiri Perkotaan hanya mencapai 2%. Sedikitnya keterlibatan pemuda di PNPM MP disebabkan karena kurangnya kapasitas fasilitator pendamping dalam melakukan pendekatan dengan pemuda/ komunitas kepemudaan dan tidak dilibatkannya pemuda dalam kegiatan fase pembelajaran. Berkebalikan dengan PNPM MP, MRI menggunakan media promosi sosial media sebagai pendekatan kepada pemuda. Selain itu, pelibatan yang dominan bagi pemuda pada kegiatan kerelawanan mendorong relawan pemuda tersebut merasa memiliki saran aktualisasi dan pengembangan diri. Selain itu, pemuda menjadi merasa tertantang dan memiliki tanggung jawab yang besar. Keterlibatan relawan pemuda yang tinggi menyebabkan gerakan kerelawanan akan semakin bergerak cepat dan luas, sehingga masyarakat yang mandiri dan sejahtera akan tercapai.

As the capital of the Republic of Indonesia, Jakarta has a large population so that leaves many social problems. Youth with great potential that is expected to provide inovations and changes to the problems that occurred. Voluntary give contributions for the development of civil society. Strong civil society is certain to have a high level of volunteerism. Volunteerism also has a huge influence on a country's economic condition. Youth described a huge potential for development. There is an essential need to build this potential, which involves the participation of youth including volunteerism. This thesis aims to explore the development of youth in volunteer organizations conducted in mass organizations, Community Volunteer Indonesian and government organization, the National Program Community Empowerment of Independent Urban.
Based on a qualitative research approach, the conclusion that youth involvement in voluntary organizations MRI was 85% - 90%, while youth involvement in PNPM MP only reached 2%. At least the youth involvement in PNPM MP due to lack of capacity of the facilitator in engaging with young people/ youth community and youth involvement in the activities of the learning phase. Otherwise to PNPM MP, MRI uses social media as a promotional media approaches to youth. In addition, the dominant involvement for youth in volunteer activities that encourage youth volunteers have suggestions feel actualization and self-development. In addition, youth are challenged and have a great responsibility. High involvement of youth volunteers led volunteer movement will increasingly move quickly and widely, so that an independent and prosperous society will be achieved.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghassani Salsabila
"Relawan menjadi panggilan hati bagi banyak orang karena berbagai dampak positif yang dirasakan. Mulai dari salah satu cara membangun kohesi sosial, hingga mengembangkan psychological well-being individu. Hal ini mendorong banyaknya individu yang menjadi relawan secara jangka panjang. Penelitian ini bertujuan memahami bagaimana manfaat, motivasi, dan perubahan psychological well-being dari pengalaman relawan jangka panjang. Penelitian melibatkan 6 partisipan dengan usia 23-30 tahun yang telah menjadi relawan jangka panjang di berbagai organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretative phenomenological analysis dengan in-depth interview. Hasil penelitian menunjukkan berkembangnya psychological well-being pada dimensi self-acceptance, positive relation with others, autonomy, environmental mastery, dan personal growth.  Setiap partisipan memperoleh manfaat dari aktivitas dengan mendapat pengalaman dan pembelajaran baru setelah menjadi relawan di wilayah yang membutuhkan, manfaat dari memberi dengan merasa puas, terkesan, senang, dan bersyukur karena mampu membantu orang lain, serta manfaat dari berbagi dengan memperoleh relasi yang bermakna dan membuka peluang kerjasama lainnya. Setiap partisipan juga emiliki motivasi lebih dari satu yang mencakup nilai, pemahaman, sosial, dan protektif. Hasil dan saran didiskusikan.

Volunteering has become a calling for many people because of the positive impact it has on building social cohesion, developing individual psychological well-being, and more. These positive impacts encourage many individuals to volunteer on a long-term basis. This study aims to understand the benefits, motivations, and changes in psychological well-being from long-term volunteering experiences. The study involved 6 participants aged 23-30 years who have been long-term volunteers in various organizations. This research uses a qualitative interpretative phenomenological analysis approach with in-depth interviews. The results showed the development of psychological well-being in the dimensions of self-acceptance, positive relations with others, autonomy, environmental mastery, and personal growth. Each participant benefits from activities by gaining new experiences and learning after volunteering in areas in need, benefits from giving by feeling satisfied, impressed, happy, and grateful for being able to help others, and benefits from sharing by gaining meaningful relationships and opening up other opportunities for cooperation. Each participant also had more than one motivation which included value, understanding, social, and protective. Results and recommendations are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sokhid
"Kewirausahaan merupakan satu isu yang hangat untuk didiskusikan saat ini, sedang peran pengusaha semakin penting bagi suatu perekonomian. Kewirausahaan menarik untuk dipelajari baik saat ini maupun sejak dahulu. Pengusaha merupakan motor dalam perekonomian karena merekalah yang mampu melihat peluang serta merealisaikannya dengan memanfaatkan sumber daya sumber yang lain (seperti tanah, modal, buruh dan teknologi) dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Menyadari peran penting pengusaha dalam pembangunan ekonomi, pemerintah Indonesia berusaha memfasilitasi tumbuhnya pengusaha-pengusaha baru. Ternyata hal ini juga menjadi perhatian pihak lain, beberapa pemuda yang memiliki semangat berwira usaha yang tinggi berusaha menularkan semangat tersebut ke pihak lain dan memotivati mereka untuk menjadi pengusaha. Mereka mendirikan wadah bernama komunitas “Tangan di Atas” pada tahun 2006, dari awalnya 40 orang, kini organisasi tersebut memiliki anggota sekitar 20.000 anggota di akhir tahun 2012.
Umumnya, penelitian tentang pengusaha dan pengusaha sukses saat ini mengacu pada kasus-kasus yang terjadi di negara-negara maju. Oleh sebab itu, studi ini akan berusaha memberi pandangan lain karena dilakukan di negara berkembang dan mengukur pengaruh komunitas terhadap tahapan menjadi pengusaha dan juga menjadi pengusaha yang sukses.
Studi ini mengadopsi 2 (dua) sudut pandang tahapan menjadi pengusaha (entrepreneurial engagement) serta 2 (dua) indikator kinerja untuk menilai kesuskesan pengusaha (entrepreneurs success). Untuk tahapan menjadi pengusaha, sudut pandang dikotomi (manusia dibedakan menjadi pengusaha dan bukan pengusaha) cukup lama digunakan dalam berbagai studi, sedang sudut pandang dinamis bertumpu pada 7 tahap pengusaha versi Grilo dan Thurik (2005 dan 2008). Terkait dengan kesuksesan pengusaha, studi ini hanya akan menggunakan tingkat kepuasan pengusaha dan kepuasan atas kinerja 3 (tiga) tahun terakhir sebagai indikator kesuksesan dikarenakan sulitnya mendapat indikator kinerja yang objektif.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tahapan menjadi pengusaha maupun kesuksesan pengusaha, studi ini menggunakan model analisa regresi logistik ordinal. Karena peranan networking merupakan salah satu yang ditekankan dalam penelitian ini, maka variabel networking (dengan dan tanpa networking) akan digunakan dalam model yang dibangun.
Kami menarik keimpulan, setelah diperoleh hasil regresi, bahwa sudut pandang dinamis lebih baik dalam menerangkan tumbuhnya pengusaha baru (tahapan menjadi pengusaha) karena model dinamis mampu mengidentifikasi lebih banyak faktor penting dibanding model dikotomi. Kami menyimpulkan bahwa terdapat 4 (empat) variabel signifikan terkait dengan tahapan menjadi pengusaha (entrepreneurial engagement) yaitu parent education, previous job wage, job experience dan variabel interaksi antara active dan being member. Sedang sehubungan dengan kesuksesan pengusaha (entrepreneurs success), variabel yang penting adalah parent education, failure experience, firm location dan being an active member.

Nowadays, entrepreneurship is a popular issue for discussion and people with entrepreneurial skill have become more and more important to the economy. Entrepreneurship has been an interesting issue for study not only in recent years but also for the last few decades. They are the main motor in the economy because entrepreneurs are able to recognize opportunities and after realizing these opportunities, assemble other resources (land, capital, labor, and technology) in order to fulfill these needs.
Realizing the strategic position of entrepreneurs in the process of economic development, the Indonesian government has made efforts to facilitate the emergence of new entrepreneurs. However, this situation was also a concern for other parties. Some young people with a high level of entrepreneurial spirit attempted to contribute to solving this problem by spreading the same spirit to others and motivating them to be businesspersons. In 2006, they founded an organization called the “Tangan di Atas” (TDA) community. Started by 40 pioneers, this organization has been growing and there were about 20,000 members at the end of 2012.
The current studies of entrepreneurs or successful entrepreneurs mostly refer to cases in developed countries. For this reason, the present study provides a new point of view of entrepreneurship because it was conducted in a developing country and assesses the influence of the community on its members in relation to the steps of becoming an entrepreneur and a success.
This study adopts two points of view on entrepreneurial engagement, while to measure success two kinds of performance indicators are utilized. For engagement, the dichotomous view, as used by many studies for a very long period, divides people into two categories, entrepreneurs and non-entrepreneurs, while the dynamic point of view follows the seven stages of entrepreneurial engagement by Grilo & Thurik (2005 and 2008). For success, due to the difficulty of obtaining objective performance data on small businesses, the success indicators used in this study are the satisfaction of being an independent entrepreneur and the perceived last three years of performance.
In our aim to identify the factors that affect the engagement of entrepreneurs and the success of entrepreneurs, we performed ordered logit regression analyses. One concern in this study is the role of networking. For this reason, we offer models with and without networking activity variables.
We recognize, after obtaining the regression results, that the dynamic point of view of the entrepreneurial process is better for explaining the start up progress of entrepreneurs. This model allows us to recognize broader factors than the dichotomous model. Related to our objectives of measuring the determinants of engagement and success of entrepreneurs, we can state the result of this study as follows: there are four variables that are significant to engagement: parent education, previous job wage, job experience and the interaction variable of being an active member. In terms of success, the significant variables for success are: parent education, failure experience, firm location and being an active member.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipin Putra
"ABSTRAK
Tulisan ini merupakan hasil penelitian mengenai Orang Rimba Rombong Tumenggung Nggrip di Taman Nasional Bukit Duabelas. Politik kepemimpinan seorang tumenggung Nggrip dapat dianalisa dari silsilah kekerabatan di komunitasnya. Aturan adat “Jenton Turun Jenton” menjadi sebuah pembenaran bahwa pimpinan politik di Komunitas Orang Rimba berdasarkan garis keturunan seorang pemimpin sebelumnya. Secara politis Tumenggung Nggrip diuntungkan karena mempunyai seorang ayah yang merupakan mantan tumenggung. Seorang tumenggung diharuskan mempunyai beberapa keahlian menonjol dibandingkan lainnya. Kemampuan memimpin dan pemahaman tentang hukum adat yang telah diwariskan oleh orang tua Tumenggung Nggrip menjadi keunggulan dibandingkan dengan individu lainnya. Jabatan kepenghuluan di bawahnya kemudian dipegang oleh kerabat dekat dari tumenggung. Silsilah kekerabatan dalam politik kepemimpinan ini mampu mengukuhkan posisi tumenggung sebagai seorang yang terhormat dan mempunyai power dalam akses sumber daya ekonomi, sosial dan hubungan dengan pihak luar. Politik tingkat komunitas ini dapat dianalisa sebagai bentuk kehidupan demokrasi namun pada prakteknya cenderung dipengaruhi oleh sikap seorang pemimpinnya dalam menegakkan hukum adat. Organisasi sosial dan politik Orang Rimba dibangun atas dasar konsep keluarga, hubungan perkawinan dan kekerabatan.

ABSTRACT
This paper is the result of research about Tumenggung Nggrip on Community Orang Rimba in Bukit Duabelas National Park. Political leadership can be analyzed from the Tumenggung Nggrip kinship system in this community. Custom rules "Jenton Turun Jenton" justify the political leadership in community based lineage previous leader. Politically Tumenggung Nggrip is the benefit of having a father who was a former Tumenggung. Tumenggung required to have some expertise prominent than the other. Ability to lead and understanding of custom that has been passed on by parents. Tumenggung Nggrip be superior compared with other individuals. Leadership understanding then held by close relatives of the Tumenggung. Kinship system in the political leadership in politics is able to confirm the position of Tumenggung as a respected and has the power of access to economic resources, social and relationship with outsiders. Political level as community can be analyzed as a form of democracy, but in practice it tends to be influenced by the attitude of a leader in custom enforce. Social system and political organization Orang Rimba is built on the concept of family, marriage and kinship system."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasjah Djamin
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1981
899.221 NAS d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianisa Kamila Shabrina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi kerelawanan dan generalized self-efficacy pada relawan Indonesia tahapan perkembangan emerging adult. Partisipan penelitian adalah 1954 orang warga negara Indonesia yang sedang atau pernah mengikuti kegiatan kerelawanan dan berada dalam rentang usia 18-29 tahun. Motivasi kerelawanan diukur menggunakan alat ukur Volunteer Functions Inventory VFI yang terdiri dari 6 enam dimensi dan generalized self-efficacy diukur menggunakan New General Self-Efficacy Scale. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara generalized self-efficacy dengan dimensi protective motives r= - 0,01; p>0,05, hubungan positif dengan dimensi social r=0,04, p>0,05, dan dimensi enhancement r=0,06; p=0,05 serta hubungan positif signifikan dengan dimensi values r=0,12.

This study seeks to examine the relationship between volunteer motivation and generalized self efficacy in Indonesian emerging adult volunteers. Participants of this study are 1954 Indonesian citizens who are or have been involved in volunteering activities and within the age range of 18 29 years. Six dimensional Volunteer Functions Inventory VFI is used to measure volunteering motivation and generalized self efficacy was measured using the New General Self Efficacy Scale. The result of this study shows that there is a negative correlation between generalized self efficacy and protective motives r 0,01 p 0,05, positive correlations between social motives r 0,04, p 0,05 and enhancement motives r 0,06 p 0,05 and significant positive correlations between values motives r 0,12."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daeng Azizah Rahmatia
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan trait kepribadian dengan motivasi kerelawanan yang dimiliki oleh para relawan yang berada pada rentang usia tahap perkembangan emerging adulthood di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Volunteer Functions Inventory VFI untuk mengukur motivasi kerelawanan dan Big Five Inventory 2 Extra Short Form untuk mengukur trait kepribadian. Dimensi motivasi kerelawanan yang diukur yaitu dimensi protective, values, career, social, understanding, dan enhancement. Trait kepribadian yang dikur mencakup extraversion, agreeableness, conscientiousness, negative emotionality, dan open-mindedness.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait kepribadian extraversion memiliki hubungan positif secara signifikan dengan dimensi motivasi values, social, understanding, dan enhancement. Trait kepribadian agreeableness dan conscientiousness memiliki hubungan positif secara signifikan dengan dimensi motivasi values, social, dan understanding. Trait kepribadian negative emotionality memiliki hubungan positif yang signifikan dengan dimensi motivasi protective, namun memiliki hubungan negatif signifikan dengan dimensi motivasi social dan understanding. Trait kepribadian open-mindedness memiliki hubungan positif secara signifikan dengan dimensi motivasi values dan understanding, serta memiliki hubungan negatif signifikan dengan dimensi motivasi enhancement.

This research discusses about the correlation between personality traits and volunteer motivation among volunteers who are in emerging adulthood developmental stage in Indonesia. This is a quantitative research. Volunteer Functions Inventory VFI was used to measure volunteer motivation and Big Five Inventory 2 Extra Short Form was used to measure personality traits. There are six dimensions of volunteer motivation that are measured by VFI which are protective, values, career, social, understanding, and enhancement dimensions. Personality traits that are measured were extraversion, agreeableness, conscientiousness, negative emotionality, and open mindedness.
The results show that there were significant positive correlations between trait extraversion and values, social, understanding, and enhancement dimensions of volunteer motivation. Both traits agreeableness and conscientiousness significantly correlate positively with values, social, and understanding dimensions of volunteer motivation. Trait negative emotionality significantly correlate positively with protective dimension of motivation, but significantly correlate negatively with social and understanding dimensions of volunteer motivation. There were significant positive correlation between trait open mindedness and values and understanding dimensions of volunteer motivation. There was also significant negative correlation between trait open mindedness and enhancement dimension of volunteer motivation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Rifai
"Komunitas Tangan Di Atas (TDA) dikenal sebagai komunitas wirausaha terbesar di Indonesia yang dibentuk pada Januari 2006. TDA adalah komunitas wirausaha yang memiliki etika bisnis, dengan nilai-nilai, visi dan misi yang sejalan dengan Maqashid Syariah. Oleh karena itu menarik untuk menjajaki lebih jauh apakah implementasi maqashid syariah memberikan pengaruh terhadap perilaku kewirausahaan mereka. Penelitian maqashid syariah sering dilakukan pada unit analisis instititusi, atau unit analisis individu namun pada perilaku pegawai suatu organisasi. Sementara itu penelitian ini hendak dilakukan pada wirausaha sebagai individu yang tergabung dalam komunitas TDA. Tujuan akhir dari penelitian ini agar konsep maqashid syariah menjadi landasan etika yang diterapkan wirausaha muslim dan komunitas TDA memberikan dampak positif bagi peningkatan omzet usaha anggotanya. Penelitian ini menggunakan model Entrepreneurial Behaviour dengan variabel yang ditambahkan dengan proksi maqashid syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi sikap, norma sosial dan kontrol diri berpengaruh terhadap intensi kewirausahaan. Kemudian intensi kewirausahaan berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan. Sementara variabel moderasi tidak berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan yang terdapat nilai-nilai maqashid syariah. Melalui uji beda disimpulkan bahwa komunitas TDA memberi dampak positif bagi peningkatan omzet usaha anggotanya.

The Tangan Di Atas Community (TDA) is known as the largest entrepreneurial community in Indonesia which was formed in January 2006. TDA is an entrepreneurial community that has business ethics, with values, vision and mission that are in line with Maqashid Sharia. Therefore it is interesting to explore further whether the implementation of maqashid sharia has an influence on their entrepreneurial behaviour. Maqashid Sharia research is often carried out at the institutional analysis unit, or individual analysis unit but on the behaviour of employees of an organization. Meanwhile this research is to be conducted on entrepreneurs as individuals who are members of the TDA community. The ultimate goal of this study is that the concept of maqashid sharia becomes the ethical foundation applied by Muslim entrepreneurs and the TDA community to have a positive impact on increasing the business turnover of its members. This study uses the Entrepreneurial Behaviour model with variables added with sharia maqashid proxy. The results showed that the dimensions of attitudes, social norms and self-control affect entrepreneurial intentions. Then the entrepreneurial intentions affect entrepreneurial behaviour. While the moderation variable does not affect entrepreneurial behaviour that contains Islamic maqashid values. Through a different test it was concluded that the TDA community had a positive impact on increasing the business turnover of its members."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T55062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>