Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shita Hayyuning Astiti
"Kompetensi menjadi salah satu hal yang penting bagi para pemimpin pelayanan kesehatan menjalankan fungsi manajemennya, dan salah satu cara mencapai kompetensi adalah dengan melakukan pelatihan. RS Hermina Karawang telah melakukan pelatihan-pelatihan yang ditujukan kepada para manajer sejak awal berdirinya di tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan pelatihan untuk memenuhi kompetensi manajer di RS Hermina Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan ACHE 2020 competencies assessment tool yang diisi oleh 10 manajer RS Hermina Karawang dan pengisiannya didampingi oleh peneliti, kemudian dilanjutkan dengan observasi dokumen terkait, wawancara mendalam, dan akhirnya memutuskan rekomendasi bagi RS Hermina Karawang melalui FGD yang dilakukan dengan beberapa informan tertentu. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa rumah sakit melakukan analisis kebutuhan pelatihan berdasarkan penilaian atasan dan pemenuhan kewajiban jam diklat yang telah ditentukan oleh korporasi. Selain itu didapatkan kompetensi para manajer menurut ACHE 2020 masih ada yang belum kompeten, yaitu pada topik kompetensi komunikasi dan manajemen relasi serta topik keterampilan dan pengetahuan bisnis. Namun telah kompeten dalam topik kompetensi kepemimpinan, profesionalitas, dan pengetahuan lingkunan pelayanan kesehatan. Sehingga kesimpulan dalam penelitian ini para manajer membutuhkan pelatihan-pelatihan di bidang komunikasi dan manajemen relasi serta keterampilan dan pengetahuan bisnis dan diprioritaskan pelatihan dengan nilai rerata terendah. Pelatihan dalam topik kompetensi keterampilan dan pengetahuan bisnis adalah pelatihan dalam hal manajemen keuangan dan manajemen SDM, sedangkan pelatihan dalam topik kompetensi komunikasi dan manajemen relasi adalah pelatihan dalam hal fasilitasi dan negosiasi. Untuk rekomendasi jangka panjang sebaiknya RS Hermina Karawang menggunakan ACHE competencies assessment tool untuk memperkaya tool yang telah dipakai yang bisa digunakan untuk menganalisis kompetensi dan tentunya kebutuhan pelatihan sesuai dengan kebutuhan para manajer.

Competence is one of the important things for health service leaders to carry out their management functions, and one way to achieve competence is to conduct training. Hermina Karawang Hospital has conducted trainings aimed at managers since its inception in 2020. The purpose of this study was to determine the training needs to meet the competence of managers at Hermina Karawang Hospital. This research is analytical descriptive research with a qualitative approach using the ACHE 2020 competencies assessment tool filled out by 10 managers of Hermina Karawang Hospital and filled in accompanied by researchers, then continued with observations of related documents, in-depth interviews, and finally decided on recommendations for Hermina Karawang Hospital through FGDs conducted with certain informants. The results of this study found that the hospital conducted an analysis of training needs based on the assessment of superiors and the fulfillment of training hour obligations that had been determined by the corporation. In addition, the competence of managers according to ACHE 2020 is still incompetent, namely on the topic of communication and relationship management competencies as well as the topic of business skills and knowledge. However, he has been competent in the topics of leadership competence, professionalism, and knowledge of the health care environment. So that the conclusions in this study managers need training in the field of communication and relationship management as well as business skills and knowledge and prioritize training with the lowest average value. Training in the topic of competence of business skills and knowledge is training in terms of financial management and HR management, while training in the topic of competence of communication and relationship management is training in terms of facilitation and negotiation. For long-term recommendations, Hermina Karawang Hospital should use the ACHE competencies assessment tool to enrich the tools that have been used that can be used to analyze competencies and of course training needs according to the needs of managers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyetni
"Penelitian ini berfokus pada kompetensi pejabat struktural di Biro Perencanaan. Dalam pembenahan kelembagaan Departemen Hukum dan HAM khususnya Biro Perencaan dimana permasalahan pengembangan sumberdaya manusia termasuk dalam upaya peningkatan kompetensi yang sangat diperlukan terlebih lagi dengan tuntutan tugas yang semakin kompleks yang akan membawa implikasi pada kepentingan kompetensi di dalam organisasi untuk memenuhi tuntutan pekerjaan. Penelitian ini termasuk penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara kuesioner kepada pejabat struktural eselon III dan pejabat struktural eselon IV di lingkungan Biro Perencanaan. Data yang terkumpul diolah dengan SPSS 15.0.
Berdasarkan hasil analisis kompetensi umum, Kompetensi Khusus dan Kompetensi Teknis pejabat struktral eselon III dan eselon IV masuk dalam kategori comfort, menurut entegry Incorporated (1993) comfort adalah cukup baik pemahamannya namun kurang yakin dalam melaksankannya.Namun terdapat beberapa kondisi aktual di pejabat struktural eselon UI masuk dalam kategori exploralory yaitu sebanyak 7 item kompetensi umum yang mendapatkan nilai di bawah 6 dan pada kompetensi teknisnya juga mendapatkan nilai dibawah 6 sebanyak 3. Dimana menurut entegry Incorporate (1993), ezploratory adalah yang masih dalam upaya untuk memahami.
Untuk kebutuhan pelatihan pejabat eselon III dan eselon IV masuk dalam kategori pelatihan cukup meskipun terdapat beberapa kompetensi yang masuk dalam pelatihan tidak mendesak pada pejabat eselon IH yaitu sebaayak 6 kompetensi umum, 7 kompetensi khusus dan 4 kompetensi teknis yang masuk dalam kebutuhan pelatihan tidak mendesak, sedangkan pejabat eselon IV sebanyak 5 kompetensi umum, 2 kompetensi teknis dan 3 kompetensi teknis
Memperhatikan hasil penelitian di atas maka perlunya penyempurnaan terhadap manajemen atau sistem pendidikan dan pelatihan pegawai dalam ranka peningkatan kompetensi yakni penyusunan program pelatihan yang komprehensif, penyampaian materi pembelajaran dan metode pembelajaran yang disusun lebih variatif, terprogram dan konkrit dengan cara implementasi pendidikan dan pelatihan yang dilakukan dengan stralisasi maupun disentralisasi yang dilakukan dengan kerjasama dengan pihak ketiga untuk pelatihan non gelar maupun pelatihan teknis mengingat bhawa organisasi selalu berkembang maka sebaiknya penilaian pelatihan secara berkesinambungan.

The research have focus at structural functionary in planning bureau. Rearragement institutional of law & Human right depertment , especially for planning bureau which has problem of human development that be include was supporting competency which more needed suith demand complicated task that implicate in competency organisation to reach demant task.
The research is deskriptif analysis research that has quantity approaching . Collecting data has done using quetioner for structural functionary grade IH and grade IV in planning bureau . The data has collected and way of doing thing in SPSS 15.0
Based on analysis result for general competency specialy competeny and technis competency of structural functionary grade III and grade IV is comfort category. According to Entegry Incorportae (1993) comfort is enough comprehension but still believe to do it. But there is few actual conditions on the structural echelon IH entered in the exploratory category of general competence 7 items that have values below 6 and on technical competence is also a value below 3 as many as 6. For the training needs echelon echelon UI and IV into the category of training despite numerous enough competence in the training did not insist on the third echelon of 6 general competencies, specific competencies 7 and 4 technical competence in the non-urgent training needs, while IV echelon of general competence 5,2 and 3 technical competence technical competence.
Noting the results of research on the need to improve the management or the education system and training employees in order to increase the competence of preparation of a comprehensive training program, delivery of leaming materials and teaching methods more varied ananged, programmed and concrete implementation by the education and training conducted by centralization and centralized conducted with cooperation with third parties for non-degree training and technical training always remember that the organization develops the assessment should be continuous training.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26859
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Nurul Amalia
"Tugas Akhir ini disusun untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang terjadi di PT.3X, sebagai perusahaan kontraktor dengan budaya keluarga, yang bergerak di bidang Sipil, Mekanikal, dan Elektrikal dengan pelanggan ldmusus perusahaan Multinasional Oil & Gas, serta upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan yang tetjadi di PT.3X tersebut. Dari analisis berdasarkan interview yang dilakukan, diketahui bahwa masalah utama PT.3X ini berkaitan dengan masalah kompetensi para karyawannya khususnya para engineernya, dimana masalah kompetensi ini dapat ditingkatkan dengan mcnerapkan budaya belajar, baik melalui pengembangan dan peningkatan skill dan kompetcnsi para engineer dengan memberikan program Training Skill dart Kompetensi, maupun peningkatan skill dan kompetensi melalui coaching, mentoring, diskusi, seminar ataupun menciptakan budaya berbagi dengan memanfaatkan sistem pada data server dan intranet.

This linal project in order to get cleareance of description about the problem that happened in 3X Company, as a contractor company with family business culture, and their core business are civil, mechanical and electrical for oil & gas companyas customer, and some effort to overcome the problem that happened in 3X Company. Base on result analysis fiom interview data, we know that the core problem in 3X Company be related with competencies problem of their employees. especially their engineers, and this competencies problem can improvement by implementation of learning culture for developing and improving their skills and competencies, by coaching, mentoring, discussion, seminar or create sharing culture with using server data system and intranet."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34110
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arinahaq
"Dalam laporan pencapaian mutu 2010 Urusan Diklat, persentase kesesuaian kualifikasi ketenagaan belum mencapai 80%. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan yang dilakukan Urusan Diklat RS Hermina Depok (RSHD) tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menentukan kebutuhan pelatihan, belum berdasarkan Training Needs Analysis. Dalam menentukan calon peserta pelatihan tidak berdasarkan tes psikologis. Untuk kedepannya, RSHD sebaiknya melakukan analisis kebutuhan pelatihan yang meliputi analisis organisasi, analisis pekerjaan/tugas dan analisis pribadi serta dalam menentukan calon peserta pelatihan mengacu pada hasil tes psikologis. Evaluasi pasca diklat juga sebaiknya dilakukan agar dapat mengukur pelaksanaan dari pelatihan tersebut.

In a 2010 report the achievement of quality Education and Training Affairs, the percentage of suitability qualified workforce has not reached 80%. Under these conditions, then conducted a descriptive qualitative research to find out training needs analysis conducted Affairs Training Hermina Depok Hospital (RSHD) in 2011. The results showed that in determining training needs, not based on the Training Needs Analysis. In determining candidates for training is not based on psychological tests. For the future, RSHD should conduct a training needs analysis that includes organizational analysis, job analysis / job and personal analysis and in determining candidates for training based on the results of psychological tests. Posttraining evaluation should also be done in order to measure the implementation of the training."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was aimed to find out how teachers of english undertan the concept of communicative language testing and apply it in constructing test items in jujior high schools in Palembang city. The subjects were forty teachers of english from twenty junior high schools in Palembang city were selected randomly...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ine Rahmawati
"Tesis ini membahas tentang peta kompetensi yang dimiliki oleh tenaga perpustakaan Sekolah Dasar kategori Sekolah Standar Nasional (SSN) dan analisis kebutuhan pelatihan dengan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan metode Importance Performance Analysis yang melihat kesenjangan antara kemampuan aktual dan kemampuan ideal.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa kesenjangan antara kemampuan aktual dan kemampuan ideal terjadi pada semua kompetensi. Guna mengatasi kesenjangan tersebut diperlukan pelatihan. Kompetensi manajerial, kompetensi pengelolaan informasi, dan kompetensi kependidikan berada pada kuadran tiga. Artinya, tenaga perpustakaan sekolah dasar memiliki kebutuhan pelatihan kritis untuk kategori tiga kompetensi tersebut. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial berada pada kuadran dua. Hal ini berarti bahwa tenaga perpustakaan sekolah dasar memerlukan pelatihan untuk pengembangan sebagai penguatan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai tenaga perpustakaan sekolah. Kompetensi pengembangan profesi berada pada kuadran satu. Untuk jenis kompetensi ini, tenaga perpustakaan sekolah dasar memiliki kebutuhan pelatihan cukup."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26797
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suyekto
"Kompetensi instruktur merupakan kemarnpuan kelja setiap instruktur sesuai jcnjang jabatannya, yang rnencakup aspek pengetahuan, ketrampiian dan Instruktur ada dua yaitu kompetensi keahlian dan kompetensi metodologi pelatihan. Dengan ditctapkannya kepmenakertras no Kep.l40/MenfVI/2008 tentang penetapan SKKNI Tentang metodologi pelatihan maka dipandang perlu untuk memetakan kompetensi metodologi pelatihan instruktur dilingkunan Balai Latihan kelja agar diketahui peta kornpetensi dan kesenjangan yang tcrjadi antara kompetensi metodologi pelatihan yang diperlukan dan kompetensi yang terscdia pada kualitikasi instruktur terampil dan instruktur ahli Serta dapat menentukan Kebutuhan pclatihan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesenjangan lcompetensi tcrsebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatifi Metode pengumpuian data yang dilakukan adalah mctode survey. Data yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dengan rnenggunakan instrumen kuesioner dan pedoman wawancara, scrta data seklmder. Data yang diperoleh kemudian diolah dcngan menggunakan SPSS for window V 15.0. Hasil penelitian adalah Secara Umum terdapat kescnjangan kompetcnsi instruktur di Balai Latihan Kexja UPTP Ditjen Bina Lattas Depnakerlrans baik instruktur ahli maupun instruktur terampil, kecuali instruktur terampil pelaksana yang kesenjangan antara kompetensi aktual dan kompetensi idealnya relative kecil. Tingkat pencapaian kompetensi instruktur ahli pada kompetensi metodologi pelatihan 89%, lnstruklur penyelia 90%, Instruktur pelaksana lanjut 90% dan instruktur pelaksana 95%. Berdasarkan pengelompokan tingkat pcnguasaan kompetcnsi inslruktur menurut Entegrys Incoxporate (1993) maka kemarhpuan aktual instruktur dalam hal metodologi pelatihan tingkat penguasaan kompetensinya tergolong kiasiiikasi comfort (nilai 6,1 ~ 8) artinya tingkat kompetensi instruktur sampai dcngan baik dalam pemahaman, namun kurang yakin dalam pelaksanaannya. Hasil analisis kebutuhan Pelatihan menunjukkan bahwa secara umum telah cukup diklat, hal ini terlihat dari sebagian besar masuk wilayah C dan ada beberapa kompelcnsi yang mernerlukan pclatihan tetapi tidak mendesak yang masuk wilayah B. Dari keterbatasan penelilian yang dikemukakan diatas, pcneliti dapat membcrikan beberapa saran amau penelitian lanjutan yaitu pemetaan kompetensi instruktur sesuai bidang kejuruan/keahlian yang disesuaikan dengan jenjang jabatan untuk melengkapi kompetensi instruktur yang ada.

Instructor competence is instructor ability based on its position ladder, that include knowledge aspect, skill and job attitude based on instructor competence standart that be agreed. There are two competence instructors, those are skills and training methodology oompetences.Based on Kepmenakertrans no. Kep 140/MenfVI?2008, that’s training methodology, it has to map the instructor training methodology competence at BLK, in order to know the map competence and discrepancy that be happened among the training methodology competence needed and instructor and be able to determine the training necessity, what can be done to reduce discrepancy of the competence. This research is descriptire research by quantitative and qualitative approach, The method of data collecting is survey method. The data consists of primary data by using questioner instrument and interview guidance and secondary data. The acquired data is processed by using SPSS for window V 15.0. Generally, the research result, there is instructor competence discrepancy at UPTP of BLK Ditjen Bina Lattas Depnakertrans for specialist instmctor and skilled instructor, exept t.he executor skilled instructor that discrepancy between current and ideal competence be minor relativeThe achievement degree of specialist instructor competence on training methodology competence is 89%, supervisor instructor is 90%, advanced executor instructor is 90%, and executor instrtor is 95%. Based on the classification ot instructor competence authority degree (according to Entegrys Incorporate, 1993), that instructor current ability in training methodology of competence authority degree belong to comfort classification( grade 6,1 - 8 ). It means that instructor competence degree be smart in understanding but its implementation., it’s not con vinced. The result of training necessity analyzing shows that it has been enough, it can be sen from parts of them. Include C area and there are parts of competence need training but it doesn’t make B area be insist on the limitation ofthe research, researcher wants to give some suggestions or advanced research that is about instructor competence mapping based on his skill, position ladder to complete the instructor competence that has been available."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This correlation study aims at knowing empirically the significant relation between the third year students cross-cultural understanding and communicative competence at State Islamic Senior High Schools at South Jakarta. Its data that are obtained through two kinds of test are analyzed using both regression and correlation techniques."
297 TURAS 13:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"In every joint venture may be accured disagreement or dispute between two parties. Alternative solution can be made through court or arbitation....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"In every joint venture may be occured dissgreement or dispute between two parties. Alternative solution can be made through court or arbitration...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>