Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Ghifani Syahputri
"Proyek konstruksi bangunan gedung rumah sakit memiliki kompleksitas dan ketidakpastian yang tinggi jika dibandingkan dengan konstruksi bangunan lainnya sehingga berbagai faktor dapat mempengaruhi jalannya proyek konstruksi. Dalam pelaksanaannya, diperlukan kerjasama antara pihak-pihak yang berkepentingan. Akan tetapi, pihak-pihak tersebut mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda sehingga konflik atau perselisihan dapat terjadi akibat perbedaan pendapat. Perselisihan yang terjadi berpotensi menimbulkan klaim yang dapat mengarah kepada permohonan tambahan biaya, tambahan waktu, hingga dispute. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab klaim konstruksi pada proyek konstruksi bangunan gedung rumah sakit dan mengembangkan sistem manajemen klaim untuk menurunkan dispute. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 faktor risiko penyebab klaim yang dapat menyebabkan dispute serta tindakan preventif berupa sistem manajemen klaim untuk menurunkan terjadinya dispute. 10 faktor tersebut terbagi menjadi 3 aspek, yaitu aspek perilaku, kontraktual, dan operasional.

Hospital building construction projects have high complexity and uncertainty when compared to other building constructions so that various factors can affect construction projects. In its implementation, cooperation between interested parties is required. However, these parties have different interests and goals so that conflicts or cannot occur due to differences of opinion. Disputes that may occur are claims that can lead to additional efforts, additional time, to disputes. This study aims to eradicate the factors that cause claims in hospital building construction projects and develop a claims management system for disputes. The research was conducted by collecting data through a questionnaire survey. The results showed that there were 10 risk factors for claims that could lead to disputes as well as preventive measures in the form of claims management to reduce the occurrence of disputes. The 10 factors are divided into 3 aspects, namely behavioral, contractual, and operational aspects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Maulana
"Penelitian ini bertujuan membangun model bangkitan perjalanan untuk rumah sakit di kawasan padat penduduk, seperti di DKI Jakarta. Metode yang digunakan berbasis kepada ITE dan dikembangkan dengan penambahan uji statistik uji korelasi dan uji asumsi klasik pada pembangunan model regresi. Variabel bebas yang digunakan, yaitu luas lahan, luas bangunan, jumlah tempat tidur, jumlah dokter, dan jumlah karyawan. Nilai adjusted R2 digunakan untuk mengkomparasi model regresi setelah uji signifikansi, sedangkan model trip rate diseleksi dengan membandingkan standar deviasi dan weighted average trip rate terkecil maksimal 0,55. Ketika nilai R2 model regresi < 0,5 maka digunakan model alternatif berupa trip rate. Khusus rumah sakit kelas A terdapat model regresi yang sangat baik dalam menjelaskan hubungan antara jumlah dokter dengan jumlah pejalan kaki. Setelah itu diperoleh model akhir bangkitan perjalanan berupa persamaan regresi linier tunggal/berganda dan nilai trip rate baik dengan transformasi maupun tanpa transformasi data dalam satuan mobil, motor, SMP, pejalan kaki, dan total orang pada waktu jam sibuk pagi dan sore. Variabel bebas pada model akhir yang dominan adalah luas lahan, jumlah tempat tidur, dan jumlah karyawan. Kategorisasi rumah sakit kelas ldquo;A rdquo; dan kelas B di DKI Jakarta dapat digunakan untuk model trip rate sederhana, tetapi secara umum tidak cukup signifikan untuk pengembangan model regresi/terbaik. Terdapat juga model akhir regresi opsional khusus untuk rumah sakit kelas ldquo;A rdquo;. Dari serangkaian proses diatas, dihasilkan rekomendasi prosedur standar analisis bangkitan perjalanan yang dapat digunakan untuk tata guna lahan lainnya.

This research aims to develop a trip generation model for hospital in high populated areas, such as in DKI Jakarta. The methods are based on ITE and developed with the addition of statistical tests correlation test and classical assumption test of the regression model. Independent variables use land area, building area, number of beds, number of doctors, and number of employees. The adjusted R2 value is used to compare the regression models after the significance test, while the trip rate model is selected by comparing the the smallest ratio between standard deviation and weighted average trip rate max. 0.55. When R2 value of regression model 0,5 then used alternative model in the form of trip rate. Specifically for A class hospitals, there is an excellent regression model for explaining the relationship between the number of doctors and the number of pedestrians. Then the final models of trip generation have the form of single linear multiple regression equation and trip rate value that transformed or without data transformation in unit of car, motorcycle, SMP, pedestrian, and total person for morning and afternoon peak hour traffic. Domination of the independent variables in final model are land area, number of beds, and number of employees. The A and B classes categorization of hospitals in DKI Jakarta can be used for developing simple trip rate models, but generally not significant enough for the development of the best regression models regression. There is also an optional final regression model for the A class hospital. From a series of analytical processes that have been tried, standard procedures recommendation can be used to analyze trip generation for other land uses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musratul Wahidin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Trepti Pratiwi
"Dari pengamatan penulis bila mengunjungi rumah sakit pada umumnya, maka banyak pendamping pasien yang duduk-duduk menunggu di selasar ruang rawat inap pasien. Padahal selasar tersebut merupakan jalur lalu-Iintas penting yang harus bebas hambatan. Sehingga bila dipakai untuk duduk-duduk, selain mengganggu kelancaran alur gerak pasien, staf maupun peralatan, juga merubah esensi dan selasar tersebut. Kondisi ini jelas tidak nyaman baik bagi pendamping maupun orang yang hendak melewati seIasar tersebut.
Disini penulis ingin meneliti latar belakang yang menyebabkan fenomena ini ditinjau dan segi kultur budaya maupun sosio-psikologis masyarakat Indonesia pada umumnya. Apabila hal ini terbukti merupakan suatu kultur atau tradisi yang bersifat baik, artinya dapat mendukung kesembuhan keluarganya yang sedang dirawat, maka pendamping pasien ini perlu diperlakukan secara lebih manusiawi dengan menyediakan tempat untuk beristirahat dan melakukan kegiatan sehari-hari."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Prasetyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wheeler, E. Todd
New York: McGraw-Hill, 1964
725.51 WHE h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wheeler, E. Todd
New York: McGraw-Hill, 1964
725.51 WHE h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wheeler, E. Todd
New York: McGraw-Hill, 1964
725.51 WHE h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pitoyo
"Rumah sakit sebagai suatu lcmbaga usaha harus memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi customer satisfaction dan merupakan perpaduan unsur Keramah tamahan., Kecapatan., Ketelitian dan K.enyamanan dalam pelayanannya.Untuk itu Rumah sakit perlu wadah dalam memberikan pelayanan itu yaitu suatu hangunan phisik yang memenuhi persaratan teknis dan kesehatan. Bangunan rumah sakit ini secara prinsip ada dua type sistem desain yaitu Sistem Desain Horisontal dan sistem desaio VertikaL Pada sislem desain horisontal senlua bangunannya disebar secara blok hangunan ke arab laban yang tersedia. Pada sistem desain Vertikal semua hangunan yarg menjalankan fungsi medis disehar kearah Vertikal keatas.
Tujuan dari penelitiaan ini adalah un!uk mengkaji besar biaya pemhangunan dari dua sistem diatas serta untuk mengetahui efek.tifitasnya dari masing-masing sitem. Metode yang dipakai adalah menggunakan obyek Rumah Sakit Islam Jakarta yang menggunakan konsep desain sec.ara borisontal, Kemudian dibuatkan simniasi desain secara horiosntal dibandingkan der gan Simulasi desain seeam vertikal dari rumah sakit obyek tersebut. Kemudian dilakukan Analisa perhitungan biaya dan Analisa Efektifitas Biaya.

Hospital as business institution must give good services in health care which is oriented to the Customer satisfaction and include of some attitude such as Kindly., Speed accurate and convenience services. Hospital must have good building for supporting medical services that follow technical and healthy requirement. Principally hospital building is using two design system consist of design system horizontal and vertika) system. The Horizontal design system commonly conctructs buildings in horizontal direction on wide ground. The Vertical design system commonly constructs buildings in vertical direction or above manner on certainty ground.
The aim of study is to observe and calculate two design prototype horizontal and vertical system of building in Cost Effectiveness. Methods used in this study is observe and calculate base on the exiting Jakarta Islam hospital as horizontal design object. Then design sumulation for Horizontal system should be made and compare with vertical simulation design hollding in 4 th stories. The two prototype design will be calculated in cost for construction. ThenAnalysis of Cost effectiveness will be calculated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20972
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Dasilva
"Terpeliharanya sarana dan prasarana rumah sakit dengan baik sesuai standar yang berlaku merupakan faktor pendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit berupa bangunan dan utilitas di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo melaui komponen input, proses, dan output. Desain penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, pengamatan dan analisis. Penelitian menggunakan pendekatan sistem dengan memasukkan sarana manajemen pada unsur input, pendekatan siklus manajemen kualitas berupa PPEPP pada unsur proses, dan keterselesaian kegiatan pada unsur outputnya, serta melakukan penilaian efektivitas kegiatan menggunakan pendekatan hasil. Informan penelitian terdiri pejabat serta personel yang terkait langsung dengan kegiatan pemeliharaan. Hasil penelitian menyatakan bahwa kegiatan pemeliharaan rutin dianggap efektif dengan nilai perbandingan OS/OA ≥ 1, dan kegiatan pemeliharaan insidentil belum efektif dengan nilai OS/OA < 1. Hal yang berpotensi menurunkan efektivitas adalah kurangnya SDM, pengalihan anggaran, manajemen stok material belum optimal, tahap penetapan belum detail, aktivitas pengendalian masih pasif, serta tahap peningkatan hasil belum signifikan. Rekomendasi solusi dapat dilakukan koreksi terhadap SDM, anggaran, bahan material. Untuk kegiatan pemeliharaan yang telah efektif sebaiknya dilakukan aksi peningkatan kegiatan baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga dapat menghasilkan output dengan mutu yang semakin baik

Facilities and infrastructure hospital maintanance properly according to applicable standards is a supporting factor for health sevices implementation. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of the hospital buildings and utilities maintenance at Dr.Mintohardjo Navy Hospital, through the components of input, process, and output. The research design is a case study with a qualitative approach through in-depth interviews, document review, observation and analysis. The research uses a systems approach by including management facilities on the input element, a quality management cycle approach in the form of PPEPP on the process element, and the completion of activities on the output element, as well as assessing the effectiveness of activities using the goal oriented approach. The results of the study stated that routine maintenance activities are considered effective with a comparison value of OS/OA 1, and incidental maintenance activities have not been effective with a value of OS/OA < 1. The potential things which reduce effectiveness are lack of human resources, budget transfer, problem at material management, the determination stage is not yet detailed, control activities are still passive, and the yield improvement stage is not yet significant. Recommendations for solutions can be corrected for human resources, budgets, materials. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>