Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112511 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fifi Nusfita
"Adenocarsinoma Mammae adalah jenis kanker terbanyak pada wanita. Berbagai upaya telah dilakukan  untuk mengatasi, namun hasilnya belum maksimal. Harapan kedepan dalam mengatasi kanker terletak pada pemahaman patogenesis, dasar molekuler dan imunologis dari kanker. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain RCT pada mencit C3H model Adenocarsinoma Mammae. Dilakukan dengan menghitung luas permukaan nekrosis jaringan tumor tingkat seluler paska tindakan Elektroakupunktur (EA) menggunakan program Image-J. Diharapkan hasil dari penelitian dapat menjadi dasar pengetahuan biomolekuler peran akupunktur dalam terapi  kanker. Terdapat peningkatan nyata luas permukaan nekrosis jaringan tumor pasca tindakan antara kelompok kontrol dengan EA-1 x (1,08%); antara kontrol dengan EA-2x (41,06%0) dan antara kelompok kontrol dengan EA-3x (58,92%). Namun perhitungan statistik tidak memperlihatkan hasil yang signifikan (p=0.258). Kesimpulan: Elektroakupunktur pada titik-titik ST36, BL18 dan BL20 menyebabkan peningkatan luas permukaan nekrosis, namun perhitungan statistik belum bermakna. Kemungkinan dibutuhkan jumlah tindakan EA lebih banyak dan waktu lebih lama untuk bermakna secara statistik, mengingat tindakan EA pada penelitian ini hanya dilakukan tiga kali dalam waktu 21 hari.

Adenocarsinoma Mammae is a cancer type that occurs most on women. Numerous attempts have been done to overcome the cancer, but the results have not yet been at saticfactory level. Expectations ahead in overcoming the cancer lies in understanding the pathogenesis, molecular and immunological basis of cancer. This study is an experimental research with RCT design on mice C3H models with adenocarsinoma mammae. Done by calculating the necrosis surface area of tumor tissues on cell level of post-action electroacupuncture (EA) using Image-J program. Expected results of the research could be basic knowledge of biomolecular on the role of acupuncture in cancer treatment. There are noticeable increases in the necrosis surface area of tumor tissue post-action between the control group and EA-1 x (1.08%); and EA-2x (41.06% 0); and EA3x (58.92%). However, the calculations showed no statistically significant results (p= 0258). Conclusion: electroacupuncture at points ST36, BL18 and BL20 causes an increase in the surface area of necrosis, but the statistical calculation is not meaningful. EA may be required more actions and takes longer to reach statistical significance, considering the EA action in this research is only done three times within 21 days."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Kamalia
"ABSTRAK
Pasien kanker payudara sering terjadi penurunan sistem imun yaitu menurunnya limfosit, yang dapat meningkatkan angka kematian. Akupunktur diharapkan dapat menjadi pilihan terapi untuk meningkatkan limfosit karena terapi farmakologi saat ini harganya sangat mahal dan mempunyai efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tindakan EA sebagai immunomodulator terhadap imunitas seluler dengan meningkatkan jumlah persentase limfosit sediaan apus darah tepi pada mencit C3H model adenokarsinoma payudara. Penelitian eksperimental laboratorik dengan post test only control group design melibatkan dua puluh sediaan apus darah tepi yang diambil dari 20 mencit C3H model adenokarsinoma payudara yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu Kelompok K tidak diberi perlakuan EA, kelompok P1 dilakukan EA 1 kali, kelompok P2 dilakukan EA 2 kali dan P3 dilakukan EA 3 kali. Tindakan EA dilakukan pada titik ST36 Zusanli, BL18 Ganshu, BL20 Pishu dengan frekuensi 2Hz selama 15 menit. Hasil penelitian didapatkan rata-rata persentase limfosit tertinggi terdapat pada kelompok P2 49,60 7,021 . Dengan uji ANOVA jumlah persentase limfosit antara kelompok P1, P2, P3 dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan rerata yang bermakna p=0.811 . Kesimpulan yang diperoleh yaitu elektroakupunktur meningkatkan jumlah persentase limfosit sediaan apus darah tepi pada mencit C3H model adenokarsinoma payudara.

ABSTRACT
Breast Cancer Patients often decrease the immune system that is decreased lymphocytes, which can increase mortality. Acupuncture is expected to be a therapeutic option to increase lymphocytes because current pharmacological therapy is very expensive and has side effects. This study aims to prove the action of EA as an immunomodulator against cellular immunity by increasing the percentage of lymphocytes of peripheral blood smear in C3H mice of breast adenocarcinoma model. Laboratory experimental study with post test only control group design involving twenty peripheral blood smear preparations taken from 20 mice C3H breast adenocarcinoma model divided into 4 groups ie Group K not given EA treatment, group P1 performed EA 1 times, group P2 performed EA 2 times and P3 done EA 3 times. The action of EA is done at ST36 Zusanli point, BL18 Ganshu, BL20 Pishu with frequency of 2Hz for 15 minutes. The result showed that the highest percentage of lymphocyte was found in group P2 49,60 7,021 . With ANOVA test, the number of lymphocyte percentages between P1, P2, P3 and control group did not have significant mean difference p 0.811 . The conclusion obtained is that electroacupuncture increases the percentage of lymphocytes of the peripheral blood smear in C3H mice of breast adenocarcinoma model. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherlly Surijadi
"Ansietas adalah sensasi ketakutan disertai gejala otonom. Prevalensi di Indonesia 6-7%, menyebabkan hendaya sosial-pekerjaan. Psikoterapi dan medikamentosa bertujuan mengembalikan keseimbangan neurotransmiter, namun memiliki kendala akses dan efek samping, sehingga pasien sering mencari terapi lain. Akupunktur diharapkan menjadi salah satu terapi. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh elektroakupunktur terhadap kadar serotonin darah dan tingkat ansietas pasien dengan gejala ansietas, sebelum dan sesudah terapi. Desain uji klinis terandomisasi, jumlah sampel 38 responden dengan skor HARS 14-27, dibagi menjadi kelompok terapi=19, kontrol=19.
Hasil: skor HARS kelompok terapi menurun 14±3,62 (p<0,001) dengan keberhasilan 100%, lebih besar bermakna dibanding kontrol yang menurun 1,31±1,49 (p=0,001) dengan keberhasilan 63%; kadar serotonin darah sebelum dan sesudah terapi berbeda bermakna, pada kelompok terapi 47(-68)-(124) (p=0,005) dengan keberhasilan 100%, sedangkan kontrol 49(-92)-(252) (p=0,025) dengan keberhasilan 93%, tapi tidak berbeda bermakna antar kelompok (p=0,804).

Anxiety is a fear sensation, accompanied by autonomic symptoms. Indonesia prevalence 6-7%, causing social-occupational impairment. Psychotherapy and pharmacological restore neurotransmitters balances, but have access dan side effect constraints, resulting patients looking for other therapies. Acupuncture expected to be one of the therapy. The study determine electroacupuncture effect on blood serotonin levels and levels of anxiety in patients with anxiety symptoms before-after therapy. Randomized clinical trials design, sample size 38 respondens with HARS scores 14-27, divided into treatment=19, control=19.
Results: HARS scores decrease in the treatment group 14±3.62 (p<0.001) with success rate 100%, are significantly greater than control 1.31±1.49 (p=0.001) with success rate 63%; blood serotonin levels significantly different between before and after therapy, treatment group 47(-68)-(124) (p=0.005) with success rate 100%, control 49(-92)-(252)(p=0.025) with success rate 93%, not significantly different compared between group (p=0.804).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Lufty Setiawardhani
"Akupunktur sebagai suatu modalitas terapi semakin banyak digunakan dalam mengobati penyakit. Namun hingga saat ini mekanisme kerja akupunktur tetap belum jelas. Beberapa peneliti berpendapat akupunktur bekerja dengan merangsang penglepasan β-endorfin. Sementara peneliti lain berpendapat sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah elektroakupunktur pada titik LI 4 Hegu dapat meningkatkan kadar β-endorfin plasma sebagai dasar dari mekanisme kerja akupunktur. Tiga puluh enam sukarelawan sehat terbagi atas dua kelompok secara acak yaitu kelompok intervensi n=18 dan kelompok kontrol n=18 . Pada kelompok intervensi dilakukan elektroakupunktur pada titik LI 4 Hegu dengan frekuensi rendah selama 30 menit. Sementara pada kelompok kontrol dilakukan elektroakupunktur sham pada titik bukan titik akupunktur selama 30 menit. Pemeriksaan β-endorfin plasma dilakukan sebelum dan sesudah intervensi dengan menggunakan metode ELISA. Terdapat perbedaan bermakna dalam peningkatan kadar β-endorfin plasma pada kelompok intervensi dibanding pada kelompok kontrol 9 50 vs 1 5,6 ; p=0,009 . Terdapat pula perbedaan bermakna kadar β-endorfin plasma antara kedua kelompok sesudah dilakukan intervensi 35,1 3,4 vs 10,3 1,8; p=0,003 . Elektroakupunktur pada titik LI 4 Hegu mempunyai efek meningkatkan kadar β-endorfin plasma pada subyek sehat.

Acupuncture as a therapy modality is becoming popular for treating disease. Nevertheless, acupuncture mechanism of action remains unclear until now. Some studies suggest that acupuncture works by stimulating endorphin release. Other studies have opposite. The purpose of this study is to determine whether Electroacupuncture at LI 4 Hegu Point could increase plasma endorphin level as a basic of acupuncture mechanism of action. Thirty six healthy subjects were involved and divided randomly into 2 groups which are intervention n 18 and control groups n 18 . In intervention group, electroacupuncture was applied at LI 4 Hegu Point with low frequency for 30 minutes. Meanwhile, in control group, sham electroacupuncture was applied at non acupoint for 30 minutes. Plasma endorphin was examined before and after intervention using ELISA method. There is significant difference between intervention and control groups in increasing plasma endorphin level 9 50 vs 1 5,6 p 0,009 . There is also significant difference in plasma endorphin level after intervention between two groups 35.1 3.4 vs 10.3 1.8 p 0.003 . Electroacupuncture at LI 4 Hegu Point has effect to increase plasma endorphin level in healthy subject."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T55590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Surya Supriyana
"Gagal jantung adalah sindrom progresif yang menyebabkan kualitas hidup yang buruk bagi pasien. Insidensi dan prevalensi gagal jantung terus meningkat. Saat ini, banyak bukti menunjukkan bahwa gagal jantung kronis dikarakteristikkan oleh aktivitas kompensasi neurohormonal yang berlebihan, termasuk overaktivitas simpatis yang kemudian menjadi landasan terapi. Diperlukan penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif meliputi modifikasi gaya hidup, diet, serta intervensi farmakologi. Beberapa penelitian klinis menunjukkan bahwa akupunktur memiliki efek terapeutik dan modulatoris pada kondisi yang menjadi faktor risiko gagal jantung. Salah satu modalitas akupunktur adalah elektroakupunktur yang dapat menurunkan aktivitas simpatis dan menghambat respon reflek simpatoeksistoris kardiovaskuler. Penelitian ini merupakan uji klinis double blind randomized controlled trial (RCT), yang melibatkan 42 orang pasien gagal jantung dengan kriteria NYHA II-III, EF <40% terbagi dalam kelompok medikamentosa dan elektroakupunktur, medikamentosa dan elektroakupunktur sham, dan medikamentosa tanpa elektroakupunktur. Terapi dilakukan sebanyak 16 sesi selama 8 minggu. Pengukuran dilakukan pada awal terapi, pertengahan terapi, dan akhir terapi. Hasil menunjukkan pemberian elektroakupunktur pada terapi utama medikamentosa pada pasien gagal jantung mampu meningkatkan fraksi ejeksi, mean arterial pressure, dan menurunkan LVEDP lebih cepat, mempertahankan stabilitas dari heart rate variability, serta meningkatkan kualitas hidup yang diukur menggunakan uji jalan 6 menit secara signifikan.

Heart failure is a progressive syndrome that causes poor quality of life for patients. The incidence and prevalence of heart failure continues to increase. At present, much evidence shows that chronic heart failure is characterized by excessive neurohormonal compensatory activity, including sympathetic overactivity which later became the basis of therapy. Holistic and comprehensive management is needed including lifestyle modification, diet, and pharmacological interventions. Some clinical studies show that acupuncture has a therapeutic and modulator effect on conditions that are risk factors for heart failure. This study is a double blind clinical trial randomized controlled trial (RCT), involving 42 people with heart failure patients with NYHA II-III criteria, EF <40% divided into medical and electroacupuncture, medical and electroacupuncture sham, and medical without electroacupuncture groups. Therapy was done 16 sessions for 8 weeks. Measurements of the variables were carried out at the beginning of therapy, mid-therapy, and end of therapy. The results of showed that electroacupuncture in the top of guidlines medical therapy in heart failure patients were able to increase ejection fraction, mean arterial pressure, and to decrease LVEDP faster, maintain stability of heart rate variability, and improve quality of life measured using the 6 minute road test significantly."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmala Dewi
"Perawat residensi spesialis medikal bedah kekhususan respirasi yang melakukan praktik di RSUP Persahabatan Jakarta diharapkan dapat menerapkan proses asuhan keperawatan profesional dalam mengatasi masalah pernapasan yang dialami pasien untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Kompetensiyang harus dimiliki perawat spesialis diantaranya melakukan asuhan keperawatan profesional dan advokasi, berperan sebagai konsultan keperawatan Clinical Care Manajer (CCM ) bagi staf keperawatan dan pemberi terapi keperawatan kepada pasien. menjadi peneliti dan menerapkan evidence-based nursing practice (EBN), memimpin perubahan (inovator), Kompetensi tersebut sejalan dengan kompetensi yang telah dicapai pada praktik residensi ini. Peran pertama yaitu memberikan asuhan keperawatanprofesional pada pasien utama kanker paru dan 30 kasus resume menggunakan pendekatan teori Self Care Dorothea Orem. bertujuan untuk membantu individu kegiatan memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit yang dilakukan oleh individu itu sendiri. Pasien dengan diagnosa kanker paru, untuk mengetahui stadium nodul kanker parunya. Maka dokter akan melakukan prosedur bronkoskopi. Pasien yang akan menjalani prosedur bronkoskopi, 57.2% pasien merasa takut/cemas. Pada penerapan Evidence Base Nursing (EBN), residen melakukan penerapan pemberian terapi musik binaural beat untuk mengurangi kecemasan pada pasien yang menjalani prosedur bronkoskopi. Hasil penerapan EBN menunjukan bahwa penerapan pemberian terapi musik binaural beat signifikan dalam menurunkan skor kecemasan pasien yang menjalani prosedur bronkoskopi. Implementasi proyek inovasi booklet bundle tracheostomy. Tujuan dari inovasi ini untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan perawat dalam melakukan perawatan trakeostomi. serta perawat dapat memberikan edukasi terhadap pasien dalam melakukan perawatan trakeostomi secara mandiri.

Competencies that are required with specialized nurse is to be able do professional nursing care plan, to advocate, to act as nursing consultant in Clinical Care Manager (CCM) for other nursing staff, to give therapy for patients, to be a a researcher and implement evidence-based nursing (EBN) practice, and to be an innovator. These competencies is in line with the competencies that was achieved during this residency practical. The first role is to give professional care plan for patients with primarily lung cancer and 30 case-resumes with the Dorothea Orem Self Care Theory approach, aiming to help individuals with life-sustaining needs, health care needs, and welfare needs during health condition or during illness of the individual. To know the stage of the lung cancer nodules for lung cancer diagnostics, the doctor is required to do bronchoscopy procedure. 57.2% of patients that will undergo bronchoscopy procedure felt scared or worried. In this implementation of Evidence-Based Nursing (EBN), binaural beat music therapy was given for the patients that will be having bronchoscopy procedure to help to reduce the patient's anxiety. The results of the EBN showed that giving binaural beat musical therapy significantly reduced the anxiety score for lung cancer patients that is undergoing bronchoscopy procedure. To implement the innovation project of Tracheostomy Bundle Booklet. The aim for this innovation is to increase the knowledge and ability for nurses to be able to do tracheostomy care. In addition, nurses will be able to educate patients and their families to do tracheostomy care independently if needed for home care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Setiawati Kusumaningtyas
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia dan lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut. Akupunktur sebagai salah satu alternatif terapi memiliki peran pada kasus keganasan. Dari penelitian-penelitian terdahulu diketahui bahwa mekanisme akupunktur sebagai terapi kanker dengan mengaktivasi jalur neurohormonal dan modulasi sistem imun, terutama meningkatkan aktivitas sel NK. Sel NK banyak terdapat dalam limpa sebagai organ limfoid. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik yang bertujuan untuk membuktikan tindakan EA dapat meningkatkan diameter pulpa alba limpa. Penelitian ini dilakukan terhadap 20 sediaan preparat tumor dari mencit C3H model adenokarsinoma mammae yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok tersebut adalah kelompok yang tidak mendapatkan EA, kelompok yang mendapatkan 1x EA, kelompok yang mendapatkan 2x EA dan kelompok yang mendapatkan 3x EA. Tindakan elektroakupunktur menggunakan gelombang kontinyu dengan frekuensi 2 Hz selama 15 menit, pada titik ST36 Zusanli, BL18 Ganshu dan BL20 Pishu. Hasil penelitian didapatkan rerata diameter terbesar terdapat pada kelompok yang mendapatkan 3x EA (497,86 ± 122,261). Namun dengan uji ANOVA tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok penelitian, dengan nilai p = 0,094. Kesimpulan yang diperoleh yaitu elektroakupunktur dapat meningkatkan diameter pulpa alba limpa mencit C3H model adenokarsinoma mammae.

ABSTRACT<>br>
Breast cancer is one of the most common cancers in Indonesia and more than 80% of cases are found to be in an advanced stage. Acupuncture as an alternative therapy has a role in the case of malignancy. From previous studies known that the mechanism of acupuncture as cancer therapy by activating neurohormonal pathways and immune system modulation, especially increase the activity of NK cells. NK cells are widely present in the spleen as lymphoid organs. This research is a laboratory experimental study that aims to prove the action of EA can increase the diameter of the white pulp spleen. This study was conducted on 20 preparations of tumor preparations from C3H mice of mammae adenocarcinoma model divided into 4 groups. The group is a group that does not get an EA, a group that gets 1x EA, a group that gets 2x EA and a group that gets 3x EA. The electroacupuncture uses a continuous wave, frequency of 2 Hz for 15 minutes, at the point ST36 Zusanli, BL18 Ganshu and BL20 Pishu. The results showed that the largest diameter was found in the group that received 3x EA (497,86 ± 122,261). However, the ANOVA test showed no significant difference between the study groups, with p = 0,094. The conclusions obtained are that electroacupuncture can increase the diameter of the white pulp spleen in C3H mice with adenocarcinoma mammae."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airin Kristiani
"ABSTRAK
Obesitas adalah akumulasi lemak yang berlebih yang dapat mengganggu kesehatan sebagai akibat ketidakseimbangan asupan dan pengeluaran energi. Obesitas merupakan penyakit kronis yang dapat menjadi faktor risiko penyakit metabolik kronis yang dapat menyebabkan kematian. Lingkar pinggang merupakan cara yang sederhana untuk menilai distribusi lemak tubuh dalam memprediksi morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh obesitas. Adiponektin merupakan hormon protein yang disekresi oleh sel adiposit yang mempunyai efek anti diabetes, anti inflamasi, anti aterogenik, dan efek kardioprotektif. Untuk mendapatkan hasil optimal diperlukan tatalaksana interdisiplin. Beberapa studi menyimpulkan bahwa elektroakupunktur dapat meningkatkan kadar adiponektin dan menurunkan lingkar pinggang pada pasien obesitas. Pada penelitian ini dilakukan uji klinis tersamar tunggal terhadap 38 pasien obesitas yang secara acak dibagi kedalam 2 kelompok yaitu Elektroakupunktur dan intervensi diet dan kelompok elektroakupunktur sham dan intervensi diet untuk mengetahui pengaruh elektroakupunktur dan intervensi diet terhadap lingkar pinggang dan kadar adiponektin. Hasil penelitian menunjukkan penurunan lingkar pinggang yang bermakna sesudah perlakuan baik pada kelompok perlakuan p=0,000 maupun kelompok kontrol p=0,002 . Terdapat perbedaan bermakna terhadap selisih lingkar pinggang awal dan akhir antara kedua kelompok p=0,002 , namun pada pengukuran adiponektin tidak menunjukkan perubahan bermakna sebelum dan setelah perlakuan baik pada kelompok perlakuan p=0,409 maupun pada kelompok kontrol 0,306. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok p=0,638. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa terapi kombinasi elektroakupunktur dan intervensi diet memiliki pengaruh terhadap lingkar pinggang namun tidak berpengaruh terhadap perubahan kadar adiponektin pada pasien obesitas.

ABSTRACT<>br>
Obesity is the accumulation of excess fat that can interfere with health as a result of theimbalance of energy intake and expenditure. Obesity is a chronic disease that can be arisk factor for chronic metabolic disease that can lead to death. Waist circumference isa simple way to assess the distribution of body fat in predicting morbidity and mortalitycaused by obesity. Adiponectin is a protein hormone secreted by adipocyte cells thathave anti diabetic, anti inflammatory, anti atherogenic, and cardioprotective effects. Toobtain optimal results required interdisciplinary management. Several studies haveconcluded that electroacupuncture can increase adiponectin levels and decrease waistcircumference in obese patients. In this study a single blinded clinical trial of 38 obesepatients was randomly divided into 2 groups electroacupuncture and dietaryinterventions and electroacupuncture sham groups and dietary interventions todetermine the effectiveness of electroacupuncture and dietary intervention of waistcircumference and adiponectin levels. The results showed a significant decrease inwaist circumference after treatment in both treatment groups p 0,000 and controlgroup p 0.002 . There was a significant difference in waist circumference betweenthe two groups p 0.002 , but the measurement of adiponectin showed no significantchange before and after treatment in both treatment groups p 0.409 and in thecontrol group 0.306. There were no significant differences between the two groups p 0.638. In this study it was concluded that combination electroacupuncture anddietary intervention therapy had an effect on waist circumference in obese patients"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lismaniah
"Latar belakang: Darah merupakan suspensi elemen seluler yang terlarut di dalam plasma. Darah berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel tubuh serta mengangkut sisa metabolisme dari seluruh tubuh. Sifat aliran darah ketika melalui pembuluh darah merupakan faktor yang berperan penting dalam pengiriman oksigen dan perfusi jaringan. Pada kondisi stres akut terjadi berbagai reaksi yang mempengaruhi kelancaran aliran darah dalam pembuluh darah. Elektroakupunktur merupakan terapi tambahan dengan efek samping minimal yang dapat membantu meningkatkan kualitas aliran darah.
Metode: Penelitian ini menilai pengaruh elektroakupunktur di titik ST36 Zusanli bilateral terhadap kadar fibrinogen plasma dan nilai Laju Endap Darah (LED) tikus Wistar model restraint stress. Delapan belas tikus Wistar jantan dibagi secara acak ke dalam tiga kelompok, kelompok kontrol (n = 6), kelompok restraint stress (n = 6), dan kelompok elektroakupunktur (n = 6). Tindakan elektroakupunktur diberikan setelah dilakukan restraint stress selama 3 jam.
Hasil: Pemeriksaan kadar fibrinogen plasma dan nilai LED memberikan hasil yang signifikan pada perbedaan rerata kadar fibrinogen plasma (p=0,048, IK 95% 0,5-109,5) antara kelompok restraint stress dengan kelompok elektroakupunktur akan tetapi tidak didapatkan perbedaan rerata yang bermakna terhadap nilai LED antara ketiga kelompok.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan elektroakupunktur pada ST36 Zusanli dapat menurunkan kadar fibrinogen plasma dan walaupun tidak bermakna, elektroakupunktur juga menurunkan nilai LED tikus Wistar model restraint stress.

Background: Blood is a suspended cellular elements that dissolved in plasma. The blood served to transport oxygen and nutrients to all body cells and carried out the metabolic waste from the whole body. The nature of blood flow through vessels is a factor that plays an important role in oxygen delivery and tissue perfusion. In acute stress conditions, various reactions can occur and affect the blood flow in the vessels. Electroacupuncture is an additional therapy with minimal side effects that can improve the quality of blood flow.
Method: This study investigates the effect of electroacupuncture at ST36 Zusanli points bilateral on plasma fibrinogen and Erythrocyte Sedimentation Rates (ESR). Eighteen male Wistar rats were divided randomly into three groups, control group (n = 6), restraint stress group (n =6), and electroacupuncture group (n = 6). Electroacupuncture was carried out after three hours of restraint stress.
Result: The plasma fibrinogen level and the LED level showed significant result in the mean difference between the level of plasma fibrinogen level (p=0,048, CI 95% 0,5-109,5) between the restraint stress and control group but there is no significant difference in meant difference on ESR between all group.
Conclusion: The results of this study showed that the action of electroacupuncture on Zusanli ST36 can lower the levels of plasma fibrinogen and although meaningless, electroacupuncture also lowers the value of Wistar rats LED model restraint stress.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Candrarukmi Yogandari
"Beberapa studi di bidang akupunktur mengemukakan bahwa akupunktur merupakan salah satu modalitas terapi untuk mengurangi radikal bebas pada atlet yang menjalani latihan teratur dengan intensitas tinggi dan durasi lama. Latihan dasar kemiliteran merupakan latihan intensif yang dijalani oleh setiap calon prajurit yang memungkinkan terjadinya stres oksidatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan apakah modalitas akupunktur manual dan elektroakupunktur mempunyai pengaruh yang sama terhadap kadar malondialdehid pada calon prajurit saat latihan dasar kemiliteran. Metode penelitian menggunakan uji acak tersamar tunggal dengan kontrol. Penelitian ini dilakukan terhadap 34 calon prajurit saat latihan dasar kemiliteran dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok akupunktur manual dan kelompok elektroakupunktur yang masing-masing terdiri dari 17 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selisih rerata kadar MDA plasma pada kelompok akupunktur manual 0,228 ± 0,441 dan selisih rerata kadar MDA plasma pada kelompok elektroakupunktur 0,409 ± 0,415.

Several studies in the field of acupuncture suggests that acupuncture is a treatment modality for reducing free radicals in athletes who undergo regular training with high intensity and long duration. Military basic training is intensive training undergone by each candidate that would allow soldiers to oxidative stress. The purpose of this study was to compare whether the manual acupuncture and electroacupuncture modalities have the same effect on levels of malondialdehyde in recruits during training military base. The research method uses a single-blind randomized trials with a control. This study was conducted on 34 recruits when basic military training and were divided into 2 groups: manual acupuncture and electroacupuncture group, each of which consists of 17 people. The results showed that the mean difference of plasma MDA concentration on manual acupuncture group 0.228 ± 0,441 and mean difference of plasma MDA concentration in electroacupuncture group 0.409 ± 0.415."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>