Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96579 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Abdul Jabbar
"Krisis energi pada tahun 1973 memicu ketertarikan dalam peningkatan efisiensi energi, salah satunya pada sektor bangunan. Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang memicu penggunaan façade dalam pembangunan gedung untuk penghematan energi dan penambahan nilai estetika pada bangunan. Namun, Aluminium Composite Panel (ACP) sebagai material pembentuk façade memiliki konsekuensi dari segi keselamatan kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi aliran asap pada kebakaran ACP secara visual menggunakan metode fotografi schlieren, dengan harapan penelitian ini dapat memberikan pertimbangan dalam pemilihan material pada bangunan, khususnya pemilihan material pada bagian façade. Penelitian ini dilakukan dengan skala laboratorium dengan menggunakan sampel ACP dengan panjang 25 cm, dan variasi lebar dengan nilai 1.5, 3.0, 4.5, 6.0, dan 9.0 cm. Visualisasi aliran dengan metode fotografi schlieren pada penelitian ini menggunakan setup single mirror off-axis schlieren system dan background oriented schlieren. Penangkapan gambar menggunakan kamera digital dengan kecepatan penangkapan gambar 25 frame per second (fps). Hasil gambar yang didapat kemudian dianalisis menggunakan metode particle image velocimetry (PIV) dengan piranti lunak PIVlab. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat variasi waktu antar ukuran sampel ACP, serta perubahan pola aliran asap secara kualitatif dan kuantitatif pada kebakaran ACP, yang dianalisis menjadi empat fase, ignition, dripping, fully developed fire, dan extinguished.

The energy crisis in 1973 sparked interest in increasing energy efficiency, one of which was in the building sector. The development of science has triggered the use of façade s in building construction for energy savings and adding aesthetic value to buildings. However, Aluminum Composite Panel (ACP) as a façade-forming material has consequences in terms of fire safety. This study aims to characterize the flow of smoke in ACP fires visually using the schlieren photography method, with the hope that this research can provide consideration in the selection of materials in buildings, especially the selection of materials on the façade. This research was conducted on a laboratory scale using ACP samples with a length of 25 cm, and variations in width with values ​​of 1.5, 3.0, 4.5, 6.0, and 9.0 cm. The flow visualization using the schlieren photography method in this study uses a single mirror off-axis schlieren system setup and a background oriented schlieren. Capture images using a digital camera with an image capture speed of 25 frames per second (fps). The resulting images were then analyzed using the particle image velocimetry (PIV) method with PIVlab software. Based on observations, there are time variations between ACP sample sizes, as well as qualitative and quantitative changes in smoke flow patterns in ACP fires, which are analyzed into four phases, ignition, dripping, fully developed fire, and extinguished.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adyanto Nugroho
"Façade merupakan bagian terluar dari bangunan berupa selubung untuk melapisi bangunan yang berfungsi, melindungi gedung dari temperature ambient, cuaca, dan korosi, serta meningkatkan efektifitas penggunaan energi. Dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia banyak façade yang dibangun menggunakan material Aluminum Composite Panel (ACP), terutama façade pada bangunan publik, mall, termasuk bangunan rumah sakit. Dari survey yang dilakukan penulis di Jakarta, didapati setidaknya 64 dari 106 (60,38%) rumah sakit, tergambar menggunakan material ACP pada bagian selubung bangunanya. Terjadinya kebakaran pada Rumah Sakit di Istambul, Turki pada tahun 2018, memperlihatkan bahwa api mulai terlihat dari atap rumah sakit Pendidikan dan Penelitian Gazoismanpasa Taksim, dan berlanjut menyapu satu sisi bangunan. Untuk memahai fenomena yang terjadi, maka dibutuhkan penelitian yang bertujuan memahami korelasi fenomena tetesan (dripping) pada kejadian kebakaran yang melibatkan facade dengan material ACP dengan variasi lebar dan pengurangan massa yang terjadi. Eksperimen dilakukan dengan menguji bakar spesimen ACP dengan tinggi 25 cm dan tebal 4 mm dengan lebar yang divariasikan yaitu 1,5 cm, 3 cm, 4,5 cm, 6 cm, dan 9 cm. Penulis menguji pengurangan massa spesimen menggunakan timbangan, dan juga menguji profil temperatur dengan kamera infrared FLIR, kemudian dari segi pengurangan massa yang terjadi, spesimen 1,5 mengalami 67% mass loss, sedangkan spesimen 9 cm mengalami pengurangan massa sebesar 41 %. Kemudian dari segi profile temperatur, spesimen yang paling cepat mecapai peak temperature adalah spesimen 1,5 cm dan fenomena yang terjadi ialah diameter flame impingement lebih besar dari lebar spesimen yang diuji, hal ini juga terjadi pada spesimen 3 cm, 4,5 cm, dan 6 cm. Berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen, didapati trend yang menunjukan semakin ramping spesimen, maka semakin besar massa yang berkurang dalam bentuk dripping dan juga semakin cepat spesimen mengalami flaming.

The façade is the outermost part of the building in the form of a sheath to cover the building, which functions, among other things, to protect the building from temperature, weather, and corrosion, and functioned to increase the effectiveness of energy use. Nowadays, many façades use Aluminum Composite Panel (ACP) material, which is widely used in Indonesia, especially the façade of hospital buildings. From the survey conducted by the authors, at least 64 of 106 (60.38%) hospitals were detected using ACP material as their building envelope material. However, in 2018 there was a fire at the Hospital, Istanbul, Turkey with the phenomenon of fire starting to be seen from the roof of the Gazoismanpasa Taksim Education and Research hospital, and the fire began to sweep one side of the building. Therefore, this study aims to establish a correlation of the dripping phenomenon in the event of a fire involving the facade with Aluminum Composite Panel material with variations in width and reduction in mass that occurs. The experiment was carried out by testing the burn of ACP specimens with a height of 25 cm and a thickness of 4 mm with varying widths of 1.5 cm, 3 cm, 4.5 cm, 6 cm, and 9 cm. The author tested the mass reduction of the specimen using a scale, and also tested the temperature profile with an infrared FLIR camera, then in terms of the mass reduction that occurred, the 1.5 specimen experienced 67% mass loss, while the 9 cm specimen experienced a mass reduction of 41%. Then in terms of the temperature profile, the specimen that reaches the peak temperature the fastest is 1.5 cm and the phenomenon that occurs is that the diameter of the flame impingement is larger than the width of the specimen being tested, this also occurs in specimens of 3 cm, 4.5 cm, and 6 cm. Based on the data obtained from the experiment, there was a trend that showed the leaner the specimen, the greater the mass that was reduced in the form of dripping and also the faster the specimen flaming."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajun Hariono
"ACP (aluminum composite panel) umum digunakan sebagai sistem pelapis selubung bangunan gedung pada eksterior gedung. ACP yang beredar di pasaran umumnya belum teruji sesuai standar terkait tingkat ketahanan api. Terdapat banyak kasus penyebaran api pada kebakaran gedung di tahun 2020 akibat penggunaan sistem pelapis berbahan ACP sebagai selubung bangunan. ACP yang akan dikaji adalah ACP jenis Non-Fire Rated dengan metode pengujian yang digunakan yaitu pengujian pengujian skala intermediate (mengacu pada ISO 13785-1 “Reaction to fire tests for facades - Intermediate-scale test”). Eksperimen dilakukan terhadap tiga buah konstruksi ACP dengan inti PE (polyethylene) menunjukkan fenomena perambatan api yang unik. Terlihat secara visual bahwa api merambat dari bawah langsung ke bagian atas sampel di sisi belakang dan terlihat bahwa udara panas mengalir ke atas melalui celah yang terbentuk antara lembaran ACP dengan dinding tempat sampel, efek cerobong inilah yang memungkinkan api merambat dengan cepat dari bawah ke atas. Dapat disimpulkan bahwa penyebaran api pada sistem selubung bangunan ACP dapat terjadi saat polyethylene mulai terbakar dan menyebar antar panel. Sehingga pada penerapannya diperlukan cara agar sebisa mungkin material inti PE tidak mudah terekspos api atau dilapisi dengan material Fire Retardant serta diperhatikan kompartemenisasi-nya."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jeihan Kartika Hapsari
"Fenomena kebakaran hutan dan lahan gambut telah menyita perhatian banyak kalangan dengan ancaman utama terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Asap sebagai hasil dari kebakaran dapat menyebar hingga puluhan kilometer dari titik terbakarnya dan terdeteksi hingga ketinggian 5000 - 9000 kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi pembakaran membara yang terjadi di lahan gambut serta mempelajari aliras asap kebakaran gambut secara visual dengan menggunakan metode fotografi Schlieren. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan reaktor uji berukuran 10x10 cm yang kemudian akan diisi oleh sampel gambut yang berasal dari Palangka Raya dan Rokan Hilir. Selama proses pembakaran membara terjadi, pengamatan termal dilakukan menggunakan IR camera dan pengamatan aliran dilakukan menggunakan metode Schlieren. Berdasarkan hasil pengamatan, karakteristik pembakaran membara bergantung pada sifat fisik yang dimiliki oleh sampel. Karakterisasi secara kualitatif dan kuantitatif dari aliran asap pada setiap fase pembakaran membara juga dapat diketahui dengan menggunakan metode PIVLab.

The threat to human health and safety from forest and peatland fires has seized the attention of many people. Smoke, as a result of the fires, is able to spread up to tens of kilometers and 5000-9000 feet in altitude from the hotspot. Thus, this study aims to characterize the smoldering propagation in peat soil and to visualize the flow of smoke from the peat fires by using Schlieren photographic method. A 10x10 cm stainless-steel reactor filled with peat samples from Palangka Raya and Rokan Hilir was conducted to create a laboratory-scale smoldering propagation activity. During the activity, the thermal observations were carried out using an IR camera, and flow observations were carried out using the Schlieren imaging method. Based on the observations, the characteristics of smoldering combustions on the peat soil depended on the sample’s physical properties. The characterization of smoke flow is divided based on the smoldering combustion phases. The quantitative and qualitative analyses were carried out based on the results from the PIVLab image processor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tira Kurnia Saputri
"Blok rem merupakan salah satu komponen dari sistem pengereman kereta api yang berguna untuk membantu proses pengereman dengan mekanisme kerja berupa sentuhan langsung dengan roda kereta api. Material penyusun blok rem saat ini terbuat dari material besi tuang. Blok rem yang berasal dari material besi tuang memiliki ketahanan dan kekuatan yang relatif sangat rendah yaitu hanya sekitar 1 bulan pemakaian dan mengakibatkan biaya operasional menjadi tinggi. Penelitian sebelumnya telah berhasil membuat material substitusi berupa komposit dengan material Alumunium A356 dan penambahan unsur penguat Al2O3¸namun ternyata material ini masih belum memiliki sifat mekanis yang memenuhi sehingga dilakukan penelitian kembali dengan menambahkan unsur Mg, TiB serta variasi Sr yang berguna untuk meningkatkan ketangguhan material. Material komposit dengan matriks A356 berpenguat Al2O3 sebanyak 10 vol.% dengan menggunakan variasi unsur Sr sebanyak 0, 0,046, 0,050, 0,056, 0,064, dan 0,070 wt.% difabrikasi dengan menggunakan metode pengecoran aduk. Untuk mengkarakterisasi hasil pengecoran dilakukan beberapa pengujian, yaitu pengujian komposisi kimia, pengujian tarik, pengujian kekerasan, pengujian aus, pengujian SEM-EDX dan pengujian XRD. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan unsur Sr sebesar 0,046% dapat menghasilkan kekuatan tarik, kekerasan yang tinggi, laju aus yang rendah. Peningkatan kekuatan ini disebabkan karena adanya mekanisme modifikasi dari fasa Mg2Si baik dalam bentuk primary, atau binary.

Brakeshoe is a component of train braking sytem which is useful to assist the prosest of braking by direct contact with the train wheels. Brakeshoe base material is made by cast iron, and it has a low endurance and strength. Brakeshoe just have 1 month of usage limit, and it can causes higher operation cost. Previous research has managed to make a substitution material of composite material with Aluminum A356 matrix and Al2O3 reinforcement ¸but the result is the composite material still have a low mechanical properties. In this research adding some Mg, TiB and Sr variations in the composite can improve the mechanical properties of composite material. A356 matrix composite materials with Al2O310 vol.% reinforcement with adding variations of Sr element as much as 0, 0,046, 0,050, 0,056, 0,064, and 0,070 wt.% fabricated using stir casting method. Material characterization consisted of chemical composition testing, tensile testing, hardness testing, wear testing, SEM-EDX and XRD. The test results showed that the addition of 0,046% Sr element can produce tensile strength, high hardness, low wear rate. Increase in strength is due to the mechanism of modification of Mg2Si primary, or binary."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Akmalita Khairul Islam
"Sistem pengereman adalah salah satu komponen vital pada sebuah kereta api yang berhubungan langsung dengan kemanan dan kenyamanan penumpang. Brack Shoe sebagai salah satu bagian penyusun sistem pengereman saat ini terbuat dari besi tuang kelabu yang memiliki densitas tinggi serta mudah mempercikan api saat pengereman. Dalam penelitian ini dipelajari sifat mekanik dari matriks ADC12 yang ditambahkan dengan  variasi partikel penguat Silikon Nitrida (Si3N4) sebagai material komposit untuk menggantikan besi tuang kelabu dalam pembuatan brackshoe kereta api.  Komposit dibuat dengan metode pengecoran aduk dengan penambahan fraksi volume  partikel Si3N4 sebanyak 1,3,5,7, dan 10%vf  untuk mengetahui titik optimal penambahan partikel penguat. Penambahan Magnesium sebesar 5 wt.% dilakukan untuk menghasilkan pembasahan yang baik antara matriks dan penguatnya. Penambahan Stronsium sebagai modifier sebanyak 0,04 wt.% dan Al-5Ti-1B sebanyak 0,15 wt.% sebagai grain refiner dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanis komposit. Beberapa pengujian dilakukan untuk mengkarakterisasi material komposit tersebut, diantaranya OM, SEM, OES, XRD, dan Pengujian Merusak seperti pengujian tarik, kekerasan, impak dan keausan. Hasil pengujian mekanis menunjukkan penambahan partikel penguat Si3N4 sebanyak 3%Vf memiliki nilai sifat mekanis yang optimum. Terdapat penurunan nilai densitas komposit akibat porositas seiring dengan meningkatnya jumlah partikel Si.

The braking system is one of the vital components of a train that is directyly related to the safety and comfort of the passengers. Brake Shoe as one of the constituents parts of the braking system is currently made by gray cast iron which has a high density and easily splashes fire during braking. In this study, studied the mechanical properties of ADC12 matrix added with variations of Silicon Nitride (Si3N4) reinforcing particles as a composite materials to replace gray cast iron in the manufacture of railway brackshoe. Composite was made by stirring casting method with the addition of volume fraction of Si3N4 particles as much as 1,3,5,7, and 10%Vf to determine the optimal point of addition of reinforcing particles. The addition of Magnesium at 5wt.% is done to produce good wetting between matrix and the reinforcement. Addition of Strontium as a modifier at 0,04 wt.% and Al-5Ti-1B at 0,15 wt.% as a grain refiner was carried out to improve mechanical properties of the composites. Several tests were carried out to characterize the composite material, including OM, SEM, OES, XRD, and Destructive Testing such as Tensile Testing, Hardness, Impact, and Wear. The mechanical test results showed that the addition of 3%Vf Si3N4 Reinforcing Particles has Optimum Mechanical Properties. There is a decrease in the value of composite density due to porosity along with increasing number of Si3N4 particles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Dita Dwi Lestari
"ABSTRAK
Proses fabrikasi dan penelitian terhadap material komposit bermatriks Aluminium AC4B dengan penambahan penguat Boron Karbida (B4C) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristiknya seperti ketangguhan, kekuatan impak, dan kekuatan tariknya. Dalam proses fabrikasi dan penelitian ini, Aluminium AC4B bertindak sebagai matriks di dalam komposit yang diberikan variasi volume fraksi partikulat penguat B4C sebesar 1 ; 3 ; 5 ; 7 ; 10 %Vfdan juga diikuti oleh penambahan 5 %berat Magnesium (Mg) sebagai agen pembasahan, 0,04 %berat Stronsium (Sr) sebagai agen pemodifikasi, dan 0,15 %berat Al-5 Ti-1 B sebagai agen penghalus butir melalui proses pengecoran aduk. Untuk mengakarakterisasi setiap material komposit, dilakukan dua jenis metode pengujian yaitu pengujian tidak merusak (Optical Emission Spectroscopy(OES), X-Ray Diffraction(XRD), Optical Microscope(OM), Scanning Electron Microscope(SEM), Energy Dispersive Spectroscopy(EDS), densitas, dan porositas) dan pengujian merusak (pengujian tarik, keras, dan impak). Terdapat peningkatan sifat mekanis pada material komposit aluminium AC4B / B4C dibandingkan dengan material dasar Aluminium AC4B, seperti kekuatan tariknya yang mencapai 149,032 MPa dan kekerasannya yang mencapai 49,3 HRB. Pengecoranaduk

ABSTRACT
The fabrication and research of Aluminum AC4B matrix compositeswith the addition of Boron Carbide (B4C) reinforcement was carried out with the aim of knowing its characteristic difference due to its toughness, impact resistance, and tensile strength. In this fabrication and research, Aluminum AC4B acts as the matrix in the composites which is given a variation of B4C reinforcement particle of 1 ; 3 ; 5 ; 7 ; 10 %Vf and also followed by the addition of 5 %wtMagnesium (Mg) as the wetting agent, 0.04 %wt Strontium (Sr) as the modifier, and 0.15 %wt Al-5 Ti-1 B as the grain refinement through the stir casting process. To characterize each composites, two types of testing methods are carried out namely the non-destructive testing (such as Optical Emission Spectroscopy (OES), X-Ray Diffraction(XRD), Optical Microscope (OM),Scanning Electron Microscope (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), density, and porosity) and the destructive testing (such as tensile,hardness, and impact testing). The results showed that there is an increase in the mechanical properties of Aluminum AC4B / B4C composite compared to the base material of Aluminum AC4B within the value of 149.032 MPa of tensile strength and 49.3 HRB of hardness."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Pamungkas
"Kapal crew boat merupakan kapal yang digunakan untuk membawa para tenaga ahli yang bekerja di anjungan lepas pantai. Kapal ini mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang, terutama dari ancaman kebakaran. Sampai saat ini belum ditemukan kejadian kebakaran di kapal crew boat. Sistem di kapal ini sendiri diadopsi dari ketentuan IMO yang diamandemen, FSS Code, ISM dan SOLAS. Sedangkan di Indonesia belum ada peraturan khusus mengenai sistem keamanan kebakaran di kapal crew boat.
Oleh karena itu, penulis menganalisis sistem fire control plan pada kapal crew boat dengan mengambil contoh desain LOA 50 m kapasitas 200 penumpang yang mengacu pada desain LOA 35 m kapasitas 75 penumpang. Desain kapal menggunakan program Autocad dan Maxsurf sedangkan simulasi dilakukan dengan program Pyrosim.
Dari hasil simulasi didapatkan bahwa identifikasi bahaya kebakaran di ruang penumpang dan ruang mesin dapat diketahui dari heat detector dan smoke detector yang terpasang. Pemadaman kebakaran yang efektif di ruang penumpang menggunakan alat pemadaman portabel, sedangkan pemadaman yang efektif di ruang mesin menggunakan CO2. Selain itu, jalur evakuasi yang berada di tiap deck mempermudah evakuasi saat terjadi kebakaran di ruang penumpang dan ruang mesin.

Crew boat is the vessel that is used to bring the experts who worked on offshore platforms. This ship prioritizes comfort and safety of passengers, mainly from the threat of fire. Until now there has not been found fires in this ship. The system on the ship itself is adopted from the provisions of the amended IMO, FSS Code, ISM and SOLAS. Meanwhile, in Indonesia there are no specific regulations regarding fire safety system on the crew boat.
Therefore, the authors analyze the system of fire control plan on the crew boat with LOA 50 m sample design capacity of 200 passengers which refers to 35 m LOA design capacity of 75 passengers. Ship design using Autocad and Maxsurf while simulations done with the Pyrosim.
From the simulation obtained that the identification of fire hazards in the passenger room and the engine room can be seen from the heat detector and smoke detector. Effective fire suppression in the passenger room using portable extinguishing equipment, while the effective extinction in the engine room using CO2. In addition, evacuation routes those are in each deck makes evacuation during a fire in the passenger room and the engine room.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Norman Hendrawan
"Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan keselamatan kebakaran perkantoran menggunakan Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) pada gedung Kementerian Pertanian yang terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil penelitian pada lima gedung (gedung A sampai gedung E), tidak ada gedung yang memenuhi standar NFPA 101: Life Safety Code ®. Variabel yang belum memenuhi standar di gedung Kementerian Pertanian adalah bukaan vertikal, kompartemenisasi, dan pengendalian asap. Sedangkan variabel yang sudah memenuhi standar adalah pendeteksi asap dan konstruksi gedung.

This study aimed to evaluate the implementation of fire safety using Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) at Kementerian Pertanian's building which located in Ragunan, Pasar Minggu, South Jakarta. Based on the research results of five buildings assessed (building A to building E), there are no buildings that meet standards of NFPA 101: Life Safety Code ®. Variables that do not meet the standards at Kementerian Pertanian are vertical openings, compartmentation, and smoke control. While variables that already meet the standards are smoke detectors and building construction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Purwono
"Risiko kebakaran dapat terjadi dimana saja, bahkan pada gedung institusi pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan keselamatan kebakaran yang ada di gedung-gedung Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Metodologi menggunakan desain studi deskriptif dengan pendekatan semi kuantitatifdan dibantu dengan perangkat lunak Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES)yang mengacu pada 12 parameter keselamatan yang ada pada NFPA 101A Guide on Alternative Approaches to Life Safety. Sampel gedung yang dievaluasi terdiri dari tiga gedung yaitu gedung Dekanat, Gedung Pascasarjana, dan gedung Perpustakaan. Penentuan gedung tersebut didasarkan karena gedung lainnya memiliki kesamaan fungsi yaitu sebagai gedung administrasi dan gedung perkuliahan. Hasil penelitian menunjukkan pada gedung Dekanat mendapatkan nilai -12,7 untuk keselamatan kebakaran umum, sistem jallur keluar -7,75, dan kontrol penyebaran api -8,45. Gedung Pascasarjana mendapatkan nilai -10,9 pada keselamatan kebakaran umum, sistem jalur keluar -7,95, dan kontrol penyebaran api -7,95. Gedung perpustakaan mendapatkan nilai -23,4 pada keselamatan kebakaran umum, sistem jalur keluar -19,25, dan kontrol penyebaran api -14,65. Hasil tersebut menunjukkan bahwa gedung-gedung di FEUI belum memenuhi persyaratan minimal NFPA 101A Guide on Alternative Approaches to Life Safety. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah memasang sistem proteksi kebakaran seperti sprinkler dan pemasangan pompa hidran, menutup semua bukaan vertikal, membuat gudang khusus penyimpanan barang, dan mengadakan pelatihan tanggap darurat secara berkala.

Fire risk can be happened in everywhere, eventhough on educational institution buildings. Purpose this study is to evaluate implementation of fire safety in Faculty of Economic University of Indonesia (FEUI) buildings. Methodology of this study is using observational design with semiquantitatives approaches and assisted with Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) software that refers to 12 of parameters in NFPA 101A Guide on Alternative Approaches to Life Safety. Building sample that evaluated consist of three buildings, Dean building, Graduate building, and Library Building. Determination of these sample based simillar building function that are as administration building and classrooms. Result of this study showed in Dean building got score -12,7 for general fire safety, -7,75 for egress, and -8,45 for fire control. Graduate building got score -10,9 for general fire safety, -7,95 for egress, and -7,95 for fire control. Library got score -23,4 for general fire safety, -19,25 for egress, and -14,65 for fire control. Based these result, it can be concluded that the FEUI?s building didn?t meet minimum requirement of NFPA 101A Guide on Alternative Approaches to Life Safety. Recomendation are could be instaled fire protection systems such as sprinkler and hydrant pump, close all of vertical openings, make a warehouse to save any useless properties, and conduct periodical fire emergency response training."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>