Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafi Bagja Wirawan
"Indonesia memiliki suhu tinggi dan kondisi iklim lembab. Mengontrol kelembaban penting untuk memastikan lingkungan yang sehat, produktif, dan nyaman (Salarian et al., 2009). Saat ini, sistem berbasis siklus kompresi uap mendominasi industri pendinginan di seluruh dunia, namun penggunaan Sistem Kompresi Uap (Vapor Compression System) tidak efisien untuk menangani beban laten yang tinggi. Integrasi sistem liquid desiccant ke dalam sistem pendingin udara dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30%, sehingga sistem pendingin pengering dapat menurunkan konsumsi energi (Salarian et al., 2009; Zhang et al., 2019). Penelitian ini mengkaji kinerja sistem liquid desiccant dengan memvariasikan distributor solusi untuk melihat kinerja dehumidifikasi dan rasio kebasahan (wetting ratio) dari two-row wavy fin and tube heat exchanger yang digunakan. Dalam sistem liquid desiccant ini, heat exchanger tipe sirip dan tabung (fin and tube) akan bersilangan dengan aliran udara secara horizontal dan aliran larutan secara vertikal. Dengan rasio kebasahan yang lebih baik dari larutan ke permukaan heat exchanger, fenomena perpindahan massa dapat ditingkatkan. Investigasi akan dilakukan dengan melihat kemampuan dehumidifikasi dari masing-masing distributor dan menggunakan metode image processing untuk melihat rasio kebasahan pada permukaan heat exchanger. Tiga pola distributor digunakan, dengan dehumidifikasi dan rasio kebasahan yang lebih baik diperoleh pola distributor kedua dengan rasio kelembaban 6,5 g/kg, 7,7 g/kg, dan 8,3 g/kg.

Indonesia has a high temperature and humid climate condition. Controlling humidity is important for ensuring a healthy, productive, and comfortable environment (Salarian et al., 2009). Currently, vapor compression cycle-based systems dominate the worldwide cooling industry, however, the usage of a Vapor Compression System (VCS) is inefficient to deal with the high latent load. The integration of a desiccant dehumidification system into an air conditioning system can reduce energy consumption by up to 30%, thus desiccant cooling systems can lower energy consumption (Salarian et al., 2009; Zhang et al., 2019). This study investigates the performance of a liquid desiccant system with varying the solution distributor to see the dehumidification performance and wetting ratio of the two-row wavy fin and tube heat exchanger used. In this liquid desiccant system, the fin and tube heat exchanger will cross with airflow horizontally and the flow of the solution vertically. With a better wetting ratio of the solution to the surface of the heat exchanger, the mass transfer phenomena can be improved. The investigation will be carried out by looking at the dehumidification capabilities of each distributor and the image processing to see the wetting ratio to the surface of the heat exchanger. Three patterns of distributors are used, with better dehumidification and wetting ratio obtained by the second distributor pattern with Δ humidity ratio of 6.5 g/kg, 7.7 g/kg, and 8.3 g/kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Fadhlurrohman
"Sistem pendingin dan pemanas banyak digunakan khalayak umum. Ini membuat penggunaan energi yang tinggi disertai dengan efek pemanasn global.
Solusi dari permasalahan ini ialah menggabungkan kedua sistem tersebut dimana panas hasil pendinginan akan digunakan untuk memanaskan. Salah satunya untuk memanaskan air. Komponen yang berperan penting ialah heat exchanger, dalam penulisan ini dipilih Shell and Tube dikarenakan kapasitas besar dan perawatan yang mudah.
Didapatkan dari hasil analisa pada sistem ideal bahwa kapasitas pemanasan paling tinggi ialah ketika temperatur kerja AC 20oC dengan nilai 2,9 kW dengan waktu pemanasan 31 menit 18 detik dan untuk paling rendah pada temperatur kerja AC 25oC dengan nilai 2,8 kW dengan waktu pemanasan 32 menit 30 detik.

Cooling and heating systems are widely used by public. This makes high energy usage accompanied by a global heating effect.
The solution to this problem is to combine the two systems where the heat from the cooling will be used for heating. One of them is to heat water. The component that plays an important role in the heat exchanger. In this paper, Shell and Tube was chosen because of its large capacity and easy maintenance.
It is obtained from the analysis on the ideal system that the highest heating capacity is when the AC working temperature is 20oC with a value of 2,9 kW with a heating time of 31 minute 18 seconds and for the lowest in 25oC of AC working temperature with a value of 2,8 kW with a heating time of 32 minute 30 seconds.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntara Kautsar Ridwan
"Sebuah kajian eksperimental telah dilakukan untuk mengetahui karakteristikrespon dinamik yang berupa getaran pada struktur alat penukar kalor shell and tubetipe AES. Penelitian dilakukan dengan menggunakan aktuator getaran sebagai sumbereksitasi dengan frekuensi maksimum adalah 7.33 Hz pada alat penukar kalor tanpabeban aliran. Eksitasi dilakukan dengan arah horizontal pada tiga titik yaitu, noselmasuk, nosel keluar, dan bagian tengah. Pengukuran dilakukan secara horizontal,vertikal, dan aksial pada titik yang sama ditambah dua titik lain pada support struktur.
Ada dua hasil pengukuran getaran yaitu pengukuran overall dan pengukuran diskretyaitu dengan frekuensi spektrum dari masing-masing tiitk yang akan diklasifikasikanberdasarkan vibration severity chart dan table identifikasi karakteristik spektrumfrekuensi.
Hasil pengukuran secara overall menunjukkan secara umum pengukuranyang dilakukan secara horizontal akan menampilkan respon yang lebih besardibandingkan dengan pengukuran vertikal dan aksial. Pada pengukuran frekuensispektrum terjadi perbedaan sekitar 1 Hz pada frekuensi eksitasi dari aktuator getarandengan yang terukur. Pengukuran spektrum frekuensi secara vertikal dan aksialmenunjukkan adanya looseness pada struktur alat penukar kalor.

An experimental study has been developed to understand dynamic responsecharacteristic which is vibration in a shell and tube heat exchanger AES type.Experiment was done by using a vibration aktuator as the excitation source withmaximum frequency about 7.33 Hz in no flow condition. The direction of the excitationis only horizontal on three different excitation points, inlet nozzle, outlet nozzle andmiddle part of the heat exchanger. Measurements were done on the same points of theexcitation and two other points, on the support of the heat exchanger, horizontally,vertically, and in the axial direction.
There are two results of the measurements, theyare the overall vibration and the frequency spectrum on each point that will be classifiedbased on vibration severity chart and identification table of frequency spectrumcharacteristic. Generally the overall vibration measurement horizontally indicate thebigger response than the vertical or axial measurements.
The results of frequencyspectrum measurements can indicate there is a difference between excitation frequencyand response frequency about 1 Hz. Frequency spectrum measurements done verticallyor in axial measurement can indicate there is a looseness in the structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Setiawan
"Alat penukar kalor (heat exchanger) mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia industri, khususnya pada industri minyak dan gas bumi. Alat penukar panas ini berfungsi untuk menaikkan suhu fluida yang lebih rendah dan atau mendinginkan suhu fluida yang lebih tinggi. Di Santan Terminal, salah satu gathering station milik Chevron Indonesia Company, alat penukar kalor unit HE-7 digunakan untuk memberikan panas awal pada hydrocarbon C4+ dalam proses kondensat depropanizer, dengan mengambil panas dari hot oil system menggunakan Terminol 55 sebelum dilakukan pemprosesan lebih lanjut. Untuk mempertahankan kinerja alat penukar kalor unit HE-7, dilakukan penelitian dengan memodifikasi sistem kerja feeder pump yang ada pada proses proses kondensat depropanizer tersebut, sehingga tingkat kinerja alat penukar panas dapat dipertahankan pada nilai efesiensi yang diharapkan.

Heat exchanger has a very important role in the industrial world, especially in oil and gas industry. Heat exchanger serves to raise the fluid temperature which is lower and / or cool the fluid temperature wich is higher. At Santan Terminal, one of the gathering station owned by Chevron Indonesia Company, the unit heat exchangers HE-7 is used to provide initial heat to the hydrocarbon C4+ in the process condensate depropanizer, by taking heat from the hot oil system using Terminol 55 prior to further processing. To maintain the performance of the unit heat exchanger HE-7, research done by modifying the feeder system of pump work in the process of the condensate depropanizer, so the heat exchanger performance can be mantain at expected effeciency number. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S369
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Purnomo
"Alat penukar kalor dikenal mempunyai banyak tipe yang dalam aplikasinya disesuaikan dengan kondisi operasi yang dlkehendaki. Dalam tulisan ini akan dlbahas kinerja dan karateristik alat penukar kalor dengan dua Fluida dingin jenis shell and tubes, aliran silang Iawan arah satu fluida (panas) bercampur (shell) sedang fluida lainnya (dingin) tidak (tubes), dengan banyak laluan (multipass cross flow one fluid is mixed and the other unmixed).
Kita akan mempelajari pengaruh empat konfigurasi aliran terhadap karateristik dan kinerja alat penukar kalor ini. Dipelajari pula pengaruh parameter aliran fluida panas dan fluida dingln, Serta Iuas permukaan perpindahan panas (simulasi) terhadap kinerja dan karateristik alat penukar kalor pada keempat kofiigurasl aliran tersebut serta mendapatkan nilai mass flow gas (Mg) transisi. Metoda yang dltempuh dalam penelitian ini adalah dengan simulasi melalui bahasa program Turbo Pascal dan uji eksperimental
Dari penelitian ini dikeetahui bahwa ada dua kondisi yang sangat berpengaruh terhadap kinerja dan karateristlk alat penukar jenis ini.
Jika temperatur kedua fluida dingin sama, konfigurasi aliran mempunyai kinerja terbaik, perubahan parameter aliran tidak berpengaruh terhadap karakteristik ini.
Jika temperatur dingin 1 dan dingin 2 berbeda, pada peningkatan mass flow gas, kontigurasi IV memiliki kinerja terbaik, namun jika mass flow terus dinaikkan akan menyebabkan terjadinya penurunan kinerja konfigurasi IV, mass flow gas pada kondisi ini disebut Mg transisi. Peningkatan temperatur gas menyebabkan Mg transisi bergeser turun. Sedangkan peningkatan temperatur dan mass flow fluida dingin sebaliknya.
Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah membandingkan hasil eksperimental dengan hasil simulasi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan signifikasi antara uji simulasi dengan eksperimental.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3280
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nizhamul Latif
"Dalam penelitian ini dilakukan study tentang pengaruh ion chlorida terhadap pemanfaat inhibitor nitrit dan betz didalam air pendingin. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa :
1. Pemakaian inhibitor nitrit, efektif untuk air baku tanpa NaCl dan yang mengandung NaCl 20,200 & 400 ppm setelah konsentrasi inhibitor masing-masing melebihi 150 ppm, 200 ppm, 300 ppm dan 500 ppm.
2. Pemakaian inhibitor betz, efektif untuk air baku tanpa NaCl dan yang mengandung NaCl 20,200 & 400 ppm setelah konsentrasi inhibitor masing-masing melebihi 100 ppm, 150 ppm, 400 ppm dan 600 ppm.
3. Pada konsentrasi NaCl yang rendah pemakaian inhibitor Betz lebih efektif dibanding inhibitor nitrit.
4. Sedangkan pada konsentrasi NaCl yang tinggi pemakaian inhibitor nitrit lebih efektif dibanding inhibitor betz."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Bakhtiar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Julian
"Heat exchanger merupakan bagian vital dalam sebuah perangkat elektronik yang dapat menjaga suhu optimum dari alat tersebut. Penelitian tentang microchannel heat exchanger telah sangat berkembang untuk aplikasi kearah pendingin elektronik pada satu dekade terakhir ini. Microchannel heat exchanger memiliki beberapa keunggulan yakni memiliki dimensi yang lebih kecil dan memiliki koefisien perpindahan kalor yang lebih baik daripada alat penukar kalor lainnya. Dalam pengujian ini, peneliti akan mencoba membuktikan performa dari koefisien perpindahan kalor dari microchannel heat exchanger tersebut beserta efek negatifnya. Peneliti akan mencoba menguji pengaruh pressure drop pada saluran microchannel heat exchanger. Kemudian dalam pengujian ini juga digunakan fluida kerja air,nano fluida Al2O3 1%, dan nano fluida SnO2 1% dengan fluida dasar air. Dari hasil pengujian ini didapatkan bahwa perpindahan kalor akan lebih baik jika menggunakan nano fluida sebagai fluida kerja pendingin.

Heat exchanger is a vital part in an electronic devices that can maintain the optimum operation temperature of that devices. Research on microchannel heat exchanger application has been highly developed on electronics cooling towards the last decade. Microchannel heat exchanger has several advantages which have smaller dimensions and heat transfer coefficient better than the other heat exchanger. The experiment also want to measure the pressure drop in microchannel. It used water, nanofluids Al2O3 1%,and nanofluids SnO2 1% as working fluids in cold side microchannel heat exchanger. Result from this research indicate that heat transfer would be better if we use nanofluids as cooling working fluids."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42955
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>