Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13077 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Nurafriandi Putra
"Salah satu bentuk penyediaan makanan yang banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia adalah restoran. Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi adalah salah satu jaringan restoran yang menjual ayam goreng tradisional khas Kalasan, Yogyakarta. Lokasi yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian adalah Mbok Berek Ny. Umi di Tebet, Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan serta komposisi sampah makanan yang ditimbulkan untuk kemudian melakukan kajian sistem penanganan dan pengelolaan yang tepat agar sampah makanan yang ditimbulkan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan berdasarkan pada SNI 19-3964-1994 mengenai metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah dan komposisi sampah perkotaan. Pengambilan dan pengukuran timbulan sampah dilakukan selama 8 hari berturut-turut pada area makan, dapur, dan bar minuman. Hasil dari penelitian menunjukkan timbulan sampah yang dihasilkan pada Restoran Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi Tebet dari sisa kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi adalah sebesar 0,49 Kg/Orang/Hari atau 1,92 Liter/Orang/Hari dengan tingkat timbulan sampah tertinggi terjadi pada akhir pekan atau weekend. Komposisi sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah makanan (80,6%) dengan komposisi: nasi (4,9%), lauk (14,1%), tulang ayam (17,4%), sayur (25,3%), dan buah (38,3%). Penanganan dan pengelolaan sampah makanan dapat ditingkatkan dengan melakukan penambahan divisi K3L, penambahan alokasi pembiayaan, pembuatan aturan baru, edukasi kepada karyawan, evaluasi sistem suplai, serta revitalisasi sarana dan prasarana pengelolaan sampah makanan dengan mempertimbangkan alternatif pengolahan sampah makanan metode BSF dan fermentasi nasi basi.

One of the most preferable food provider in Indonesia is restaurants. Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi is one of the restaurant chains that sells traditional fried chicken from Kalasan, Yogyakarta. The research location will be at Mbok Berek Ny. Umi in Tebet, South Jakarta. This research aims to identify the generation and composition of food waste to then analyze the right handling and management so the generated food waste doesn’t give any negative effect to the environment around the research location. This research is done based on SNI 19-3964-1994 about method of collection and measurement sample of waste generation and composition of urban waste. Collection and measurement of the waste generation is done for 8 straight days at eating area, kitchen, and drink bar. The result of this research showed that waste generated in Mbok Berek Ny. Umi Tebet restaurant from the production, distribution, and consumption activities is 0,49 Kg/Person/Day or 1,92 Litre/Person/Day with the highest generation on the weekend. The composition of the generated waste is dominated by food waste (80,6%) with composition of rice (4,9%), side dish (14,1%), chicken bones (17,4%), vegetables (25,3%), and fruits (38,3%). The food waste handling and management can be upgraded by forming HSE division, increasing budget, making new rules, educating the employees, evaluating the supply system, and revitalizating the facilities and infratsructures of food waste management with considering BSF and fermented rice as alternative methods of food waste processing"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziati Ridha Khairi
"Sampah merupakan masalah bagi setiap negara, termasuk Indonesia. Sampah plastik adalah tumpukan sampah terbesar kedua dengan persentase 15,07% setelah sampah makanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan pada tahun 2021 total timbunan sampah nasional mencapai 24.516.771,89 ton/tahun. Pengelolaan sampah plastik merupakan bagian dari tanggung jawab produsen (Extended Producer Responsibility/EPR). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar produsen dan memberikan estimasi tarif yang dibebankan kepada produsen untuk tanggung jawab yang diperluas dalam pengelolaan sampah plastik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan survei kuesioner yang diberikan kepada pakar, pemerintah, produsen, dan konsumen. Metode Partial Least Square (SEM-PLS) digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi kesediaan produsen untuk membayar tanggung jawab dalam pengelolaan sampah secara signifikan yaitu intensi untuk melakukannya (INT), perilaku pro-lingkungan (PEB), kesadaran lingkungan (EA), efektivitas tarif (ET), kepercayaan politik perusahaan terhadap pemerintah (PC), dukungan terhadap kebijakan pemerintah (SG), dan utilitas dari tarif plastik (UPT). Kesediaan membayar produsen untuk tanggung jawab dalam pengelolaan sampah plastik berdasarkan jenis plastik PET didominasi dengan tarif Rp3.500 - Rp65.000, tarif PVC Rp20.000-Rp45.000, tarif PP, HDPE, LDPE, PS, dan OTHER didominasi tarif Rp10.000 - Rp65.000. Berdasarkan produksi/tahun produsen bersedia membayar untuk produksi 10 ton/tahun, 10 – 50 ton/tahun didominasi dengan tarif Rp3.500 - Rp65.000 dan mencapai 50 ton dengan tarif lebih besar dari Rp65.000.

Garbage is a problem for every country, including Indonesia. Plastic waste is the second largest pile of waste with a percentage of 15.07% after food waste. The Ministry of Environment and Forestry stated that in 2021 the total national waste stockpile will reach 24,516,771.89 tons/year. Plastic waste management is part of the producer's responsibility (Extended Producer Responsibility (EPR). The purpose of this study are to determine the factors that influence producers' willingness to pay and provide an estimate of the tariffs charged to producers for extended responsibilities in the management of plastic waste. Data was collected using a questionnaire survey given to experts, government, producers, and consumers. Partial Least Square (SEM-PLS) method is used to determine the factors that influence the willingness to pay. The results of the study indicate that the factors that significantly affect the willingness of producers to pay responsibility for waste management are the intention (INT), pro-environmental behavior (PEB), environmental awareness (EA), effectiveness of tariff (ET), the company's political trust in the government ( PC), support for government policies (SG), and the utilization of plastic tariffs (UPT). Willingness to pay producers for the responsibility for plastic waste management based on the type of PET plastic is dominated by a tariff of IDR3,500 - IDR65,000, PVC tariff of IDR20,000 - IDR45,000, the tariff for PP, HDPE, LDPE, PS, and OTHER is dominated by a tariff of IDR10,000-IDR65,000. Based on production/year, producers are willing to pay for production of 10 tons/year, 10 – 50 tons/year are dominated by tariffs of IDR3,500 - IDR65,000 and reach 50 tons with tariffs greater than IDR65,000"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiah Dyah Aqilah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan dan komposisi sisa makanan, menganalisis nilai jumlah emisi gas rumah kaca (CO2 eq) dari limbah makanan edible, dan memberikan rekomendasi terkait upaya pengurangan food waste (edible food) dari rumah makan di Kota Makassar yang menghasilkan jejak karbon. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan variabel bebas adalah jumlah rumah makan yang akan disampling, berat limbah makanan tiap kategori dan data kuesioner, sedangkan variabel terikatnya adalah Emisi Gas Rumah Kaca (CO2-eq) yang dihasilkan serta korelasi data responden dengan limbah makanan dan jejak karbon. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa timbulan sisa makanan edible yang dihasilkan pada 10 rumah makan adalah 26,71 g/piring/hari, dengan rata-rata fraksi edible adalah 70%. Adapun komposisi sampah makanan adalah makanan kaya karbohidrat sebanyak 34%, Buah dan Sayuran 37%, dan makanan kaya protein 29%. Besaran gas rumah kaca dari rumah makan di Kota Makassar adalah 44,69 kgCO2eq/piring/tahun, dengan komposisi terbesar berasal dari makanan kaya akan protein yaitu 62,38%. Rekomendasi yang dapat diberikan terkait upaya pengurangan food waste dari rumah makan di Kota Makassar yang menghasilkan jejak karbon adalah dengan menggunakan hierarki pemulihan makanan.

This thesis aims to analyze the generation and composition of food waste, analyze the value of the amount of greenhouse gas emissions (CO2 eq) from edible food waste, and provide recommendations regarding efforts to reduce food waste (edible food) from restaurants in Makassar City which produce a carbon footprint. This study uses a quantitative method with the independent variables being the number of restaurants to be sampled, the weight of food waste for each category, and questionnaire data, while the dependent variable is Greenhouse Gas Emissions (CO2-eq) produced and the correlation of respondent data with food waste and carbon footprint. From the results of the study, it was found that the food waste produced in 10 restaurants was 26.71 g/plate/day, with an average edible fraction of 70%. The composition of food waste is carbohydrates-rich as much as 34%, fruits and vegetables at 37%, and protein-rich at 29%. The amount of greenhouse gases from restaurants in Makassar City is 44.69 kgCO2eq/plate/year, with the largest composition coming from protein-rich, which is 62.38%. Recommendations that can be given regarding efforts to reduce food waste from restaurants in Makassar City that produce a carbon footprint are to use a food recovery hierarchy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Riana
"Jumlah industri di Indonesia ditargetkan akan terus-menerus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara, dalam menjalankan aktivitas bisnisnya setiap industri menghasilkan limbah. Oleh karena itu, pemerintah mengambil peran dengan memberlakukan Standar Industri Hijau SIH sebagai sebuah kewajiban bagi seluruh perusahaan di Indonesia, di mana salah satunya adalah dengan melakukan pengelolaan limbah. Di sisi lain, Perusahaan katering penerbangan sebagai obyek penelitian ini sudah memiliki program pengelolaan limbah yang dilaksanakan dengan berdasarkan ISO 9001 dan ISO 22000. Akan tetapi, setelah dilakukan perhitungan kinerja terhadap divisi HSE perusahaan dalam melakukan pengelolaan limbah, diketahui bahwa limbah di perusahaan belum dikelola dengan baik, di mana limbah makanan merupakan penyebab utama terbentuknya keseluruhan limbah di perusahaan pada tahun 2016. Penelitian ini terfokus pada akar masalah dari segi metode, yaitu tidak efektifnya penggunaan ISO 9001 dan ISO 22000 sebagai acuan perusahaan dalam membuat program pengelolaan limbah. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan saran kepada perusahaan untuk membuat program pengelolaan limbah, khususnya limbah makanan, dengan menggunakan Food Waste Management FWM , tanpa menghiraukan ISO 9001 dan ISO 22000 yang telah dimiliki perusahaan. Analytical Hierarchy Process AHP digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan prioritas program pengelolaan limbah makanan, di mana model AHP ini terdiri atas level 1 yaitu 4 kriteria utama yang berdasarkan aspek keberlanjutan , level 2 yaitu 13 sub kriteria yang berdasarkan ISO 9001:2015, ISO 22000:2009, dan Food Waste Management , dan level 3 yaitu 5 alternatif program yang berdasarkan Food Waste Management . Hasil dari penelitian ini adalah prioritas program pengelolaan limbah makanan yang harus dilakukan perusahaan, yaitu menjual limbah makanan ke pendaur ulang limbah.

The number of industries in Indonesia is targeted to increase from year to year. Meanwhile, in carrying out its business activities every industry produces waste. Therefore, the government takes a role by enacting the Green Industry Standard as an obligation for all companies in Indonesia, one of which is to manage waste. On the other hand, the airline catering company as the object of this research already has a waste management program implemented under ISO 9001 and ISO 22000. However, after the performance calculation of the company 39 s HSE division in waste management, it is known that the waste in the company has not been managed well, where food waste is the main cause of overall waste generation in the company in 2016. This study focuses on the problem root cause in terms of methods, which is the ineffectiveness of the use of ISO 9001 and ISO 22000 as the company 39 s reference in making waste management programs. Therefore, this study advises companies to create waste management programs, especially food waste, by using Food Waste Management FWM , regardless of ISO 9001 and ISO 22000 that the company has had. Analytical Hierarchy Process AHP is used in this study to prioritize the food waste management program, where the AHP model consists of level 1 that is 4 main criteria based on sustainability aspect , level 2 that is 13 sub criteria based on ISO 9001 2015, ISO 22000 2009, and Food Waste Management , and level 3 that is 5 alternative programs based on Food Waste Management . The result of this research is the priority of food waste management program which must be done by company, which is selling food waste to recycling waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Diani Prismaningrum
"Limbah makanan menjadi masalah global karena pengaruhnya terhadap emisi karbon, polusi air, dan penggunaan lahan subur. Studi ini menganalisis pengaruh latar belakang pribadi (sosio-demografis), interaksi antar individu dan lingkungan sosial (berdasarkan Theory of Planned Behavior) dan kepedulian lingkungan terhadap intensinya untuk mengurangi sisa makanan. Sampel sebanyak 681 responden diuji menggunakan Struktural Equation Model (SEM) secara empiris. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sikap (attitude) dan control perilaku (perceived behavioral control) secara signifikan berkorelasi positif mempengaruhi atas niat mengurangi sisa makanan. Sementara hubungan antara norma subjektif (subjective norm), tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan untuk mengurangi niat sisa makanan secara signifikan berkorelasi negatif. Sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku secara positif memediasi pengaruh perilaku pro-lingkungan terhadap intensi pengurangan sisa makanan. Dengan mengetahui pengaruh interaksi antar individu dan lingkungan sosial (berdasarkan Theory of Planned Behavior) dan kepedulian lingkungan terhadap intensinya untuk mengurangi sisa makanan, diharapkan berbagai pihak yang berkepentingan dapat mengetahui komunikasi yang efektif kepada konsumen dan masyarakat secara umum untuk meningkatkan kesadaran dan intensi mengurangi limbah makanan agar dapat merubah perilaku menyisakan sisa makanan pada piring makannya (plate waste). Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi jumlah limbah makanan.

Food waste is a worldwide problem due to its effects on carbon emission, water pollution, and arable lands. This study analyzes individual leftover by consideration of personal background (socio-demographic), interaction between individu and social environment (based on Theory of Planned Behavior) and environmental concern to intention to reducing leftover. A structural equation model is derived and empirically tested for a sample of 681 respondent. The empirical results indicated that the attitude and perceived behavioral control was significantly and positively related to the reducing leftover intention. While the relationship between subjective norm, education level, and income level to reducing leftover intention was significantly negative. Attitude, subjective norm and perceived behavioral control towards reducing leftover was mediated the effects of consumers’ environmental concern on the intention to reducing leftover. By knowing the influence of interaction between individu and social environment (based on Theory of Planned Behavior) and environmental concern to intention to reducing leftover, it is expected that various stakeholder and interested parties can know effective communication to consumers to increase awareness and intention to food leftover on their plate. This is expected to reduce the amount of food waste."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Yessa
"Penelitian yang dilakukan ini membahas tentang timbulan dan komposisi sampah yang di Plaza Kalibata. Secara garis besar sampah yang dihasilkan berasal dari aktivitas pengunjung dan karyawan di tiap tenant Plaza Kalibata. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3694-1994. Timbulan sampah yang dihasilkan sebesar 0.042 kg/orang/hari atau 0.413 L/orang/hari atau 0.021 kg/m2 /hari atau 0.204 L/m2 /hari.
Komposisi yang terdapat adalah sampah organik sebesar 84.77, sampah plastik sebesar 7.91, sampah kertas sebesar 5.46, sampah logam sebesar 0.15, sampah kaca sebesar 0.07, sampah lain-lain sebsesar 1.15 Data-data yang diperolah akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan usulan perencanaan aspek teknis operasional dan mendapatkan nilai jual sampah.

This research discusses about solid waste generation and composition atPlaza Kalibata. Solid waste generated by Plaza is largely derived from the facilities of each tenant in Plaza Kalibata. The method which being used is SNI 19 3964 1994 on Methods Of Sample Collection and Measurement Of The Compositianand Urban Waste. Generation of solid waste generated is 0.042 kg person day or 0.413 L person day or 0.021 kg m2 hari or 0.204 L m2 day.
The composition of solid waste inPlaza Kalibata is organic waste is organic waste 84.77, plastic 7.91, paper 5.46, metal 0.15, glass 0.07 and 1.15 more. The data obtained used to determine the planning of operational technique aspect and getting the sale value of solid waste. Planning of operations technical aspects provided in the form of separation, storage, and processing technologies of solid waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viera Minayu Sasheeta
"ABSTRAK
Food coping strategy adalah upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhan makanan disaat makanan tidak tersedia dan tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa faktor terhadap food coping strategy pada mahasiswa program Bidikmisi di beberapa fakultas terpilih di Universitas Indonesia tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian ini merupakan mahasiswa program Bidikmisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Teknik yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 125 orang yang dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling. Data penelitian didapatkan dengan cara wawancara kuesioner menggunakan modifikasi Coping Strategies Index dan pengukuran antropometri berupa tinggi badan dan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 98.4 mahasiswa Bidikmisi pernah melakukan food coping strategy dalam 7 hari terakhir dan skor food coping strategy memiliki rata-rata 23.42 14.27. Perilaku yang paling sering dilakukan antara lain mengurangi kebiasaan jajan atau snack, membeli makanan siap saji dan memilih makanan yang lebih murah atau kurang disukai. Dalam penelitian ini ditemukan ada hubungan antara tahun angkatan masuk dengan food coping strategy p = 0.047 . Selain itu hubungan yang bermakna juga ditemukan pada variabel food coping strategy dengan asupan energi dan asupan karbohidrat mahasiswa Bidikmisi p = 0.028; p=0.020.

ABSTRACT
Food coping strategy is what you do when you don rsquo t have adequate food and don rsquo t have the money to buy food. The purpose of this study was to find out the association between some factors with food coping strategy in Bidikmisi students of selected faculties in University of Indonesia 2017. This is a quantitative research with cross sectional study design. Subject of this study is 125 Bidikmisi students who meet the criterias from 3 selected faculties which are Faculty of Economy and Business, Faculty of Public Health and Faculty of Engineering. Data of this research obtained by questionnaires using modified coping strategies index and anthropometry measurements for height and weight. Results of this study showed as much as 98.4 of Bidikmisi students have done food coping strategy in last 7 days and the average of food coping strategy was 23.42 14.27. Bivariate results using independent T test showed a significant association between college entrance year and food coping strategy p 0.047 . In bivariate results of dietary intake using correlation and linier regression test showed a significant association between food coping strategy and energy intake p 0.028 and also carbohydrate intake p 0.020."
2017
S67729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Routledge, 1997
394.1 FOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Geelong, Vic: Deakin University, Faculty of Arts, 1996
641.3 FOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meivi Sesanelvira Achiroh Dinul Islam
"ABSTRAK
Nama : Meivi Sesanelvira Achiroh Dinul IslamProgram Studi : Magister Keperawatan KomunitasJudul : Pengaruh Edukasi Dengan Metode Peta Pikiran Terhadap Perilaku Makanan Aman Pada Anak Usia Sekolah Di Kecamatan Ciampel Kabupaten KarawangPembimbing : 1. Dr. Sigit Mulyono, S.Kp., MN 2. Ns. Sukihananto, M.KepMakanan aman dibutuhkan oleh anak usia sekolah. Makanan aman meliputi upaya yang diperlukan selama proses pemilihan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian makanan yang aman, mengandung gizi seimbang, bebas dari sumber penyakit, sehingga baik untuk dikonsumsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi dengan metode peta pikiran terhadap perilaku makanan aman pada anak usia sekolah menggunakan pendekatan Health Promotion Model. Metodologi menggunakan desain quasy exsperiment pre test dan post test with control group. Responden diperoleh dengan cara simple random sampling dengan melakuka kunjungan pada Anak Usia Sekolah di SDN Kutapohaci 1 dan SDN Mulyasari 1 dengan jumlah sampel adalah 88 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah baku mengenai makanan aman, telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan dinyatakan mampu untuk mengukur perilaku makanan aman. Data dianalisis menggunakan uji t-test, yaitu paired t-test dengan hasil menunjukkan terdapat perbedaan perilaku yang signifikan sebelum dan setelah intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p value 0,001 p value < 0,05 , sedangkan pada uji pooled t-test dengan hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan setelah intervensi antar kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, dengan nilai p value 0,001 p value < 0,05 . Menunjangnya perilaku anak usia sekolah terhadapa mekanan aman diperlukan suatu dukungan dari keluarga dan sekolah dalam menyediakan makanan aman bagi anak di rumah dan sekolah.Kata Kunci : Makanan Aman, Metode Peta Pikiran, Perilaku, Anak Usia Sekolah, Promosi Kesehatan

ABSTRACT
Name Meivi Sesanelvira Achiroh Dinul IslamStudy Program Community Of Nursing DepartemenTitle The Influence Of Education With Mind Map Method Toward Change Of Safe Food Behavior On School Age Children In Ciampel District, Karawang RegencyAdvisor 1. Dr. Sigit Mulyono, S.Kp., MN 2. Ns. Sukihananto, M.KepSafe food is needed for school aged children. Safe food include the effort required during the process of selecting, processing, storing, and serving food that is safe, containing balanced nutrition, free from disease sources, so good for consumption. The purpose of this study was to identify the effect of education with mind map method on safe food behavior in school aged children using Health Promotion Model approach. The methodology uses is pre test exsperiment pre test and post test with control group. Respondents were obtained by simple random sampling visits school age children area of SDN Kutapohaci 1 and SDN Mulyasari 1 with sample number of 88 respondents. Data collection using a standardized questionnaires on safe foods has been tested for its validity and reliability and the able to measure the safe food behavior. Data were analyzed using t test, paired t test with result showed significant difference of behavior before and after intervention in intervention group and control group with p value 0,001 p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>