Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abyan Rafi Haidar
"Pengendara ojek online yang memiliki durasi dan frekuensi berkendara yang tinggi merupakan salah satu kelompok pengendara dengan risiko terbesar ketika berkendara. Oleh karena itu penting bagi pengendara ojek online untuk selalu menerapkan perilaku keselamatan berkendara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi perilaku keselamatan berkendara dan menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku keselamatan berkendara pada pengendara ojek online Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional menggunakan kuesioner Indonesian Motorcycle Rider Behavior Questionnaire (MRBQ) serta kuesioner tambahan lainnya yang disebar secara daring dan luring terhadap 100 pengendara ojek online Kota Depok. Variabel yang diteliti adalah faktor internal (usia, tingkat pendidikan, masa kerja, pengalaman kecelakaan, keterampilan berkendara, persepsi risiko, sikap) dan faktor eksternal (keikutsertaan pelatihan berkendara) serta perilaku keselamatan berkendara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 61% pengendara ojek online yang memiliki perilaku keselamatan berkendara baik. Ditemukan juga hubungan yang signifikan antara sikap, persepsi risiko, dan keikutsertaan pelatihan terhadap perilaku keselamatan berkendara. berdasarkan hasil tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya pengendalian dengan cara mengidentifikasi perilaku berkendara pada pengendara dengan cara melakukan evaluasi berkala, mengembangkan program pelatihan yang bersifat interaktif dan berkelanjutan, serta memanfaatkan teknologi pada aplikasi untuk membantu melakukan evaluasi, edukasi, dan sosialisasi keselamatan berkendara.

Online motorcycle taxi riders are one of the groups of riders with the greatest risk when riding because of their high duration and frequency of riding. Therefore, it is important for online motorcycle taxi riders to always implement safety riding behavior. This study aims to identify the prevalence of safety riding behavior and analyze the factors associated with safety riding behavior among online motorcycle taxi drivers in Depok. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design using the Indonesian Motorcycle Rider Behavior Questionnaire (MRBQ) and other additional questionnaires distributed online and offline to 100 online motorcycle taxi riders in Depok. The variables studied were internal factors (age, education level, years of service, accident experience, riding skills, risk perception, attitudes) and external factors (participation in safety riding training) as well as safety riding behavior itself. The results showed that there were 61% of online motorcycle taxi riders who had good safety riding behavior. It was also found that there was a significant relationship between attitude, risk perception, and participation in safety riding training. Based on these results, it is necessary to carry out various control efforts to improve safety riding behavior by identifying riding behavior in motorists by conducting periodic evaluations, developing interactive and sustainable training programs, and utilizing the technology through applications to help evaluate, educate, and socialize safety riding on online motorcycle taxi riders"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evie Komalasari
"Pesatnya pertumbuhan sepeda motor dewasa ini berdampak pula pada meningkatnya angka kecelakaan akibat pengguna sepeda motor. Minimnya perlindungan dari sepeda motor dan sifatnya di jalan raya yang terlihat namun tidak terlihat membuat pengguna sepeda motor rawan luka pada saat terjadi kecelakaan. Karena bentuknya yang relatif kecil dan mampu melewati jalan-jalan kecil, pengemudi sepeda motor juga sering melakukan manuver-manuver yang berbahaya bagi kendaraan lain.
Tulisan ini bertujuan untuk melihat tingkat kepedulian pengguna sepeda motor di Jakarta, Depok, dan Sragen terhadap keselamatan berlalu lintas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data kuesioner serta cross sectional tiga kota, Jakarta, Depok, dan Sragen hasil penelitian peneliti sebelumnya. Metode pengolahan data yang diterapkan adalah tabulasi data dan metode statistik chi square untuk melihat signifikansi antara ketiga wilayah tersebut.
Hasil uji statistik deskriptif dan chi square memperlihatkan bahwa di daerah Jakarta, tingkat kepedulian terhadap keselamatan rendah pada pengetahuan mengenai standar helm keselamatan di jalan raya dan pengetahuan tata cara menggunakan helm yang benar. Di daerah Depok, tingkat kepedulian terhadap keselamatan rendah pada variabel penggunaan helm standar, kepemilikan SIM C, intensitas selalu menggunakan helm, penggunaan helm terutama pada perjalanan jarak pendek, serta pengetahuan mengenai bagian-bagian tubuh yang rawan luka pada saat terjadi kecelakaan. Sedangkan di daerah Sragen, tingkat kepedulian terhadap keselamatan rendah pada variabel penggunaan helm, pengunaan jaket, penggunaan sepatu, penggunaan sarung tangan, ketepatan dalam menggunakan helm, kondisi lampu, kapasitas jumlah penumpang, pengetahuan mengenai peraturan lalu lintas, batas usia minimal kepemilikan SIM C, serta kesadaran dalam penggunaan helm sebagai pelindung kepala.
Dari hasil pengolahan data kemudian dibuat suatu prioritas program keselamatan baik untuk ketiga wilayah maupun untuk masing-masing wilayah kajian. Program keselamatan ditekankan pada upaya pencegahan dan pengurangan korban kecelakaan.

Rapid increase in the volume of motorcycle this time impact the rising number of accident rate caused by motorcycle user. Minimum protection of motorcycle and its characteristic which visible but invisible in the highway, make the user of motorcycle will injured when the accident happened. Small shape of the motorcycle and its capability to pass through a narrow road make motorcycle s rider doing dangerous moving for the other vehicle.
This research purpose to observe the attention level of the motorcycle user in Jakarta, Depok, and Sragen about road safety. The way of doing this research is with using raw data such as cross sectional data and quationnaire from the previous reseach. Processing data method using data tabulation and chi square test statistical method to find level of significant between Jakarta, Depok, and Sragen.
The result of descriptive statistic and chi square test explain that Jakarta has low attention level of safety in variable knowledge of safety helmet standard and knowledge of properness of helmet usage. Depok has low attention level of safety in variable standard helmet usage, driving license ownership, helmet usage intensity, helmet usage especially in short travel, knowledge of part of the body which is sensitive to get injury when the accident happened. And Sragen has low attention level of safety in variable helmet usage, jacket usage, shoes usage, glove usage, accuracy in using helmet, the light of motorcycle, passenger capacity, knowledge of traffic regulation, minimal age limit to make driving license, awareness in helmet use as a head protector.
After that the result of data processing made a safety priority program for all area or each area. Safety program is focused in preventive and reducing crash victim effort."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35269
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Melisa
"Perilaku berkendara aman(safety riding) merupakan bagian dari budaya keselamatan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku aman berkendara (safety riding), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan yang meliputi pengetahuan, motivasi, dan sikap sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan yang meliputi penggunaan alat pelindung diri, kondisi kendaraan, kondisi jalan, dan fasilitas rambu dan marka jalan. Desain peneltian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini ingin menunjukkan gambaran perilaku aman berkendara pada pengandara ojek di Universitas Indonesia, sedangkan hasil yang didapat untuk melihat adakah hubungan antara faktor internal dengan perilaku dan faktor eksternal dengan perilaku adalah terdapatnya hubungan antara pengetahuan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara motivasi dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan perilaku aman berkendara, dan terdapatnya hubungan yang bermakna antara kondisi kendaran dengan perilaku berkendara aman.

Safe riding behavior is a part of the culture of safety. There are two factors that affect safey riding behavior, the internal factors and external factors. Internal factors are those characteristics that are innate in question includes the use of knowledge, motivation, and attitude while the external factors is the environment such as use of personal protective equipment, vehicle condition, road conditions, and facility signs and road markings. The design of this research using quantitave research with cross sectional design. The result of this study to demonstrate safe riding behavior pictures of ojek at the University of Indonesia, while the result obtained to see is there a relationship between internal factors and external factors to the behavior with the behavior is the presence of a significant relationship between knowledge of safe riding behavior, motivation of safe riding behavior, attitude of safe riding behavior, personal protective equipment of safe riding behavior, vehicle condition of safe riding bahavior, road condition of safe riding behavior, and facility signs and road markings of safe riding behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiana Dwiyanti
"Kemampuan ojek daring untuk berkendara di medan yang sulit dilalui oleh kendaraan besar, menjadi keunggulannya untuk mengatasi kemacetan di kota besar. Kemampuan tersebut harus ditunjang oleh pengetahuan pengendara mengenai keselamatan berkendara. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi sequential explanatory untuk mengetahui gambaran umum karakteristik dan
gambaran umum pengetahuan pengendara ojek daring PT. X di Jagakarsa, serta peran intervensi dari perusahaan (pelatihan). Dengan menggunakan ojek pangkalan di wilayah yang sama sebagai pembanding, didapatkan hasil yakni pengendara ojek daring di Jagakarsa memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap pengetahuan keselamatan berkendara dan merasakan manfaat dari pelatihan perusahaan. Diharapkan perusahaan dapat memberikan pelatihan secara berkala.

Online motorcycle taxi ability to drive over rough terrain traversed by other large vehicles became its superiority to overcome traffic congestion in major cities. These capabilities shall be supported by rider knowledge about safety riding. This study used a combination of sequential explanatory to describe the general characteristics and general knowledge overview of PT. X rider in Jagakarsa, as well as the role of the intervention of the company (training). By using motorcycle taxi in the same area as a comparison, the results obtained PT. X rider in Jagakarsa have a high knowledge of the safety riding and benefit of the training company. The company is expected to provide regular training."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azri Dwi Mahfudzi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku berkendara aman (Safety riding), seperti pendidikan, pelatihan, penetahuan, motivasi, penegakan hukum, intervensi penumpang, nilai kelompok dan kondisi kendaraan. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 100 pengendara ojek onlinedi wilayah Depok, Jawa Barat.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa pengendara yang berperilaku aman adalah 49%.Penelitian ini juga menghasilkan hubungan antara varibel bebas dengan variabel terikat. Dimana perilaku bekendara aman tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi, intervensi penumpang dan nilai kelompok dengan p value pada variabel pengetahuan adalah <0,001.

This research aims to get the factors affecting safety riding behavior, such as education, training, knowledge, motivation, law enforcement, interventions of passengers, the value of team within organization, and vehicles conditions. This research uses descriptive analytic method using cross sectional study. The sample used in this research is 100 of Online Ojek drivers in Depok, West Java.
The result of the researh is that there is only 49% of the total respondents who implements safety riding. This research also results in interelations between independent and dependent variables in which safety riding is affected by knowledge, motivation, and the value of team within organization. The Chi square test results in p value <0,001 on knowledge variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadly Zirman
"Helm merupakan salah satu alat pelindung yang paling penting dalam mengendarai sepeda motor apabila terjadinya kecelakaan. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan helm, self-efficacy sebagai faktor internal dan norma deskriptif sebagai faktor eksternal ditemukan dapat mempengaruhi perilaku penggunaan helm, walaupun masih ditemukan inkonsistensi dari hasil-hasil penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran self-efficacy dan norma deskriptif dalam memprediksi perilaku penggunaan helm pada pengendara sepeda motor berusia muda. Penelitian dilakukan pada 632 partisipan pengendara sepeda motor berusia 18-24 tahun di wilayah Jabodetabek. Berdasarkan hasil analisis multiple regression ditemukan bahwa hanya norma deskriptif yang memprediksi secara signifikan perilaku penggunaan helm sedangkan self-efficacy tidak memprediksi secara signifikan perilaku penggunaan helm. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah pengendara sepeda motor menyadari akan pentingnya penggunaan helm untuk kepentingan mereka dalam berkendara

Motorcycle helmet is one of the most important equipment to protect riders during an accident. Self-Efficacy as well as Descriptive norm have been discovered to be an internal and external factor towards Helmet Usage Behavior respectively. This research aims to test the role of Self-Efficacy and Descriptive Norms as a predictor of Helmet Usage Behavior among young motorcyclist. Research participant is young adults between the age 18-24 living in Jabodetabek area (n=632). Based on multiple regression analysis it is found that Descriptive Norms significantly predict Helmet Usage while Self-Efficacy does not predict Helmet Usage. The implication of the results of this study is that motorcyclists are aware of the importance of using helmets for their benefit in riding."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Natasya Desideria
"Salah satu kerangka teori yang banyak digunakan dalam menjelaskan tentang perilaku berkendara adalah Health Belief Model (HBM), namun sayangnya penelitian di Indonesia yang menggunakan kerangka teori tersebut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran tiga komponen dari HBM, yaitu threat perception (perceived severity dan perceived susceptibility), behavior evaluation (perceived benefits dan perceived barriers), dan cues to action dalam memprediksi penggunaan helm pada pengendara sepeda motor. Penelitian dilakukan terhadap 294 pengendara sepeda motor berusia 18-24 tahun di Jabodetabek. Dalam pengukuran variabel, peneliti menggunakan alat ukur Health Belief Model dari Brijs et al. (2014) yang sudah terlebih dahulu diadaptasi oleh peneliti. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, ditemukan bahwa perceived susceptibility, perceived benefits, perceived barriers, dan cues to action signifikan dalam memprediksi perilaku penggunaan helm pada pengendara sepeda motor. Akan tetapi, perceived severity tidak signifikan dalam memprediksi perilaku penggunana helm. Perceived susceptibility memiliki peran yang paling kuat dalam memprediksi perilaku penggunaan helm. Hasil ini menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor dengan perceived susceptibility yang tinggi, perceived benefitsyang tinggi, perceived barriers yang rendah, dan cues to action cues to action yang rendah memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menggunakan helm sepeda motor.

One of the most widely used theoretical frameworks in explaining driving behavior is the Health Belief Model (HBM), but unfortunately research in Indonesia that uses this theoretical framework is still limited. This current study is focused on testing three components of HBM, threat perception (perceived severity and perceived susceptibility), behavior evaluation (perceived benefits and perceived barriers), and cues to action to predict motorcycle helmet use. The participants of this study are 294 motorcycle riders aged 18-24 years old in Jabodetabek. Measurements of variables were performed using Health Belief Model measurement tools by Brijs et al. (2014) which has previously been adapted by the author. Based on multiple regression analysis, it is found that perceived susceptibility, perceived benefits, perceived barriers, and cues to action significantly predict motorcycle helmet use. However, perceived severity was not significant in predicting motorcycle helmet use. Perceived susceptibility has the biggest role in predicting motorcycle helmet use. This study concluded that motorcycle drivers who perceived a high level of perceived susceptibility, high perceived benefits, few barriers, and a few cues to action were the most likely to use a motorcycle helmet."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adela Putri Angraini
"Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor rentan terhadap cedera fatal jika terlibat dalam kecelakaan dibandingkan pengguna jalan lainnya. Oleh karena itu, salah satu bentuk pencegahan risiko pada pengendara sepeda motor adalah dengan menggunakan helm. Penelitian ini bertujuan untuk menguji komponen dari Theory of Planned Behavior (TPB), yaitu sikap dan norma deskriptif, dalam memprediksi perilaku penggunaan helm pada pengendara sepeda motor. Penelitian dilakukan kepada 632 pengendara sepeda motor berusia 18-24 tahun di Jabodetabek. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur dari elisitasi wawancara, Brijs et al, (2014), dan Forward (2009). Berdasarkan analisis multiple regression ditemukan bahwa sikap dan norma deskriptif signifikan dalam memprediksi perilaku penggunaan helm pada pengendara sepeda motor. Norma deskriptif merupakan variabel yang paling berperan dalam memprediksi perilaku penggunaan helm. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah pengendara sepeda motor menyadari akan pentingnya penggunaan helm untuk kepentingan mereka dalam berkendara.

Various studies have shown that motorcyclists are more prone to fatal injuries if involved in an accident than other road users. Therefore, one form of risk prevention for motorcyclists is to use a helmet. This study aims to examine the components of the Theory of Planned Behavior (TPB), namely descriptive attitudes and norms in predicting helmet use behavior on motorcycle riders. The study was conducted on 632 motorcycle riders aged 18-24 years in Greater Jakarta. Measurements were carried out using measuring instruments from elicitation interviews, Brijs et al, (2014), and Forward (2009). Based on multiple regression analysis, it was found that attitudes and descriptive norms were significant in predicting the behavior of motorcycle riders using helmets. Descriptive norm is the most important variable in predicting helmet use behavior. The implication of the results of this study is that motorcyclists are aware of the importance of using helmets for their interests in driving."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Budi Widiyanti
"Skripsi ini membahas tentang analisis persepsi keselamatan berkendara sepeda motor pada mahasiswa dan pengendara ojek di Universitas Indonesia Depok tahun 2013. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan bersifat deskriptif analitik dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 100 orang, terdiri atas 50 orang mahasiswa dan 50 orang pengendara ojek. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa dengan pengendara ojek serta motivasi mahasiswa dengan pengendara ojek. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi terhadap persepsi keselamatan berkendara serta kondisi kendaraan terhadap persepsi keselamatan berkendara.

The focus of this study was analyzed of safety driving perception in undergraduate students and motorcycle riders (Ojek) at Universitas Indonesia Depok. This study used quantitative analytical descriptive by cross sectional design. The sample in this study amounted to 100 people, consisting of 50 undergraduate students and 50 motorcycle riders (Ojek). Data were collected by distributing questionnaires directly to the respondents.
The results of this study indicate that undergraduate students’ knowledge and motivation significantly difference with motorcycle riders (Ojek). In addition, perception about safety driving was found to have significant differences with motivation and motorcycle condition.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Afif Mauludi
"DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi. perkembangan zaman dan teknologi mendorong perkembangan di bidang transportasi, termasuk hadirnya aplikasi ojek online. Meskipun dinilai memiliki banyak manfaat, pengemudi ojek online, sebagai pengemudi sepeda motor roda dua memiliki risiko yang sangat tinggi untuk mengalami kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perilaku berisiko. Perilaku berisiko pada saat mengemudi dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu, persepsi risiko berkendara dan pengetahuan berkendara. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu, persepsi risiko berkendara dan pengetahuan berkendara terhadap perilaku berisiko saat mengemudi pada pengemudi ojek online di DKI Jakarta tahun 2021. Penelitian ini diikuti oleh 205 orang responden pengemudi ojek online melalui pengisian kuesioner online. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden pengemudi ojek online di DKI Jakarta memiliki perilaku berisiko yang rendah (87,8%), pengetahuan risiko berkendara yang tinggi (97,1%) dan persepsi risiko berkendara yang tinggi (97,1%). Dari hasil analisis bivariat, diketahui terdapat pengaruh yang bermakna dari pengetahuan berkendara terhadap perilaku berisiko saat berkendara (p-value=0,025) maupun persepsi risiko berkendara terhadap perilaku berisiko saat berkendara (p-value=0,025). Dalam penelitian ini diketahui bahwa faktor dominan yang berpengaruh pada perilaku berisiko saat berkendara adalah sub-variabel dari persepsi risiko berkendara, yaitu pengendalian risiko berkendara. Pada pengemudi ojek online, persepsi risiko berkendara sangat dipengaruhi oleh tekanan ekonomi. Meski perilaku berisiko saat mengemudi cenderung rendah, namun tetap diperlukan pemeliharaan dan peningkatan persepsi risiko dan pengetahuan berkendara secara berkala sehingga dapat mencegah dan mengurangi kejadian kecelakaan lalu lintas.

DKI Jakarta is one of the cities in Indonesia that has high mobility. Developments in information and technology also encourage the developments of the transportation sector, including the invention of online motorcycle taxi applications. Although it is considered to have many benefits, online motorcycle taxi drivers have a very high risk of having a traffic accident that caused by risk riding behavior. Risky riding behavior can be influenced by individual characteristics, perceptions of driving risks, and driving knowledge. This study is a cross-sectional study that analyzes the effect of individual characteristics, perceptions of driving risk, and driving knowledge on risky behavior while driving on online motorcycle taxi drivers in DKI Jakarta in 2021. Two hundred five online motorcycle taxi drivers were involved in this study by filling out an online questionnaire. The results of the study, it is known that the majority of online motorcycle taxi drivers in DKI Jakarta respondents have low-risk riding behavior (87.8%), high knowledge of riding practice (97.1%), and good riding risk perceptions (97.1%). From the analysis, it is known that knowledge of riding practice can significantly influences the risky riding behavior (p-value = 0.025) and perceptions of driving risk also can significantly influence the risky riding behavior (p-value = 0.025). Based on binary logistic regression analysis, it is known that the factor that most influences risky riding behavior is a sub-variable of the perception of riding risk, namely perception of driving risk control. This study result also shows that the value of safety based on driving knowledge is not the primary value possessed by online motorcycle taxi drivers in DKI Jakarta. Perception of risk on respondents is strongly related to economic value. Although risky riding behavior tends to be insignificant. However, it is still necessary to regularly maintain and increase the riding risk perception and practice knowledge to prevent and minimize the road accidents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>