Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205642 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cut Almasyanira Fathia
"Skripsi ini membahas mengenai analisis resiliensi mahasiswa penyintas perundungan berdasarkan prestasi akademik dan non akademik dengan studi deskriptif mahasiswa alumni SMAN X, Jakarta Selatan, dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dampak negatif yang dirasakan oleh mereka yang menjadi korban perundungan, dimana dampak negatif ini dapat membuat mereka mengalami gangguan dalam keberfungsian sosialnya. Namun, terdapat pula korban perundungan yang tidak terdampak atau bahkan terdampak secara positif dari peristiwa perundungan tersebut. Hal ini lah yang terjadi apabila korban sudah menjadi resilien, dimana untuk menjadi resilien, individu membutuhkan sumber dan faktor resiliensi. Oleh karena itu, secara umum, penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan resiliensi antara korban yang terdampak secara negatif dan korban yang terdampak secara positif, kemudian dikaitkan dengan prestasi akademik dan non akademik yang mereka miliki pada saat berada di bangku SMA (saat mengalami perundungan) dan pada saat ini di perguruan tinggi (pasca mengalami perundungan). Penelitian berlangsung dari September 2021 hingga Juni 2022 dan dikategorikan sebagai penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan tujuan menggambarkan situasi sosial secara spesifik menggunakan kata-kata. Informan utama dari penelitian ini adalah empat (4) orang mahasiswa yang merupakan alumni dari SMAN X dan pernah menjadi korban perundungan di masa SMA. SMAN X merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Jakarta selatan yang paling terkenal akan kasus perundungannya. Adapun empat (4) orang informan ini dipilih menggunakan teknik purposive dan snowball sampling, menggunakan kriteria yang sejalan dengan tujuan dari penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa peristiwa perundungan yang dialami informan tidak memberikan dampak negatif yang signifikan, melihat sebagian besar informan tetap memiliki prestasi akademik dan non akademik yang baik pada saat berada di bangku SMA dan pada saat ini di perguruan tinggi. Hal ini merupakan dampak dari banyaknya sumber dan faktor resiliensi yang mereka miliki. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa seorang korban perundungan tetap dapat memiliki prestasi yang baik apabila mereka memiliki resiliensi yang baik.

This thesis discusses the resilience analysis of the resilience of bullying survivor student based on their academic and non-academic achievements with a descriptive study of alumni student of SMAN X in South Jakarta, from the Social Welfare discipline. This research is based on a bullying incident that causes a lot of negative impacts, especially for those who became the victims. In the end, these negative impacts can interfere them in achieving social functioning. However, there are also bullying victims who are not affected or even positively affected by the bullying incident. This condition happens when the victim has become resilient, whereas to be resilient, the victim needs sources and factors of resilience. This research aims to observe the difference in terms of resilience between the victims who are negatively affected and the victims who are positively affected, then linked them with their academic and non-academic achievements that they had when they were in high school (when they were bullied) and currently in college (after being bullied). This research takes place from September 2021 until June 2022 and categorized as qualitative research with a descriptive approach with the aim of describing a social situation using words. The main informant of this research consists of four (4) alumni of SMAN X whose experienced a bullying incident back in high school. SMAN X is one of the most popular senior high schools in South Jakarta with its bullying incidents. These four (4) informants were selected using purposive and snowball sampling techniques, using the criteria that fits the objectives of this research. The result of this research shows that the bullying incident experienced by the informants did not have a significant negative impact, seeing that most of them still had good academic and non-academic achievements, both when they were in high school and currently in college. This is caused by the large number of sources and factors of resilience that they have. It can be concluded that a victim of bullying can still have a great achievement if they have a good resilience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu upaya peningkatan mutu perguruan tinggi adalah dengan memberikan layanan prima mengenai kebutuhan akademik dari setiap mahasiswa sebagai pengguna (customer) jasa perguruan tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi mutu layanan akademik di antaranya adalah fasilitas belajar yang memadai dan kinerja staf dalam hal pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesenjangan antara fenomena empiris dengan teori yang berlaku. Di mana mahasiswa seringkali tidak merasa puas dengan mutu layanan akademik yang diberikan, seperti fasilitas dan kinerja staf Program Studi yang belum sesuai dengan harapan dari mahasiswa sebagai pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar dan kinerja staf Program Studi terhadap mutu layanan akademik Program Studi di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Adapun subjek yang dijadikan sampel adalah mahasiswa dari 36 Program Studi yang ada di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 352 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran umum mutu layanan akademik Program Studi di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia berada pada kategori tinggi. Sedangkan untuk pemanfaatan fasilitas belajar berada pada kategori cukup, dan kinerja staf program Studi berada pada kategori baik. Secara parsial pemanfaatan fasilitas dan kinerja staf Program Studi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mutu layanan akademik Program Studi. Begitu juga sama halnya jika dilihat secara simultan bahwa pemanfaatan fasilitas belajar dan kinerja staf Program Studi sama memberikan pengaruh yang signifika terhadap mutu layanan akademik Program Studi."
JURPEND 15:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Ananda Sari
"Nilai merupakan variabel fundamental yang melandasi kehidupan manusia. Nilai yang diyakini oleh seseorang akan menjadi panduan bagi dirinya dalam menentukan perilaku yang ia tampilkan. Dalam lingkup pendidikan, orientasi terhadap nilai prestasi dapat mengarahkan mahasiswa untuk menampilkan perilaku yang sesuai dan dibutuhkan untuk mencapai sebuah prestasi akademik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran nilai prestasi sebagai moderator kegigihan dalam memprediksi prestasi akademik. Data diperoleh melalui survei online pada 363 mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Pengukuran kegigihan dilakukan menggunakan alat ukur Grit Scale for Children and Adult GCSA yang dikembangkan oleh Sturman & Zappala-Piemme 2017 dan diadaptasi oleh Bintamur 2018. Nilai prestasi diukur menggunakan The Portrait Value Questionaire PVQ yang dikembangkan oleh Schwartz 2003 dan diadaptasi oleh Halim 2008, sedangkan prestasi akademik diukur menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif IPK. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai prestasi merupakan moderator hubungan kegigihan dengan prestasi akademik. Mahasiswa yang memiliki penghayatan yang lebih besar pada nilai prestasi menunjukkan kegigihan dalam menyelesaikan studi serta usaha yang lebih besar dalam menghadapi tantangan di perguruan tinggi. Semakin besar kegigihan yang ditunjukkan mahasiswa dalam menjalani masa studi, semakin tinggi prestasi akademik yang ia raih.

Value is a fundamental variable that underlies human life. Value serve as a guidance for someone to take an actions. In the field of education, achievement value orientation could guide a students to act accordingly in order to gain academic achievements. The aim of the study was to find out how achievement value serve as a moderator bewtween grit and academic achievement. Data was obtained through online surveys on 363 students of University of Indonesia. Grit was measured by Grit Scale for Children and Adult GCSA test developed by Sturman & Zappala-Piemme 2017 and modified by Bintamur 2018. The Portrait Value Questionaire PVQ, developed by Schwartz 2003 and modified by Halim 2008 was used to measure Achievement Value, meanwhile academic achievement was measured by students IPK. The results show that achievement value is a moderator of the relationship between grit and academic achievement. Students who believe in a greater achievement value shows grittier behavior in the context of study and greater effort in facing challenges in college. The grittier the students, the higher the academic achievement achieved."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfha Primagientie Hanum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra Universitas Gunadarma sebagai institusi pendidikan digambarkan oleh media pada saat krisis yang muncul karena kasus bullying di Universitas Gunadarma yang melibatkan mahasiswanya. Dalam konteks ini, penelitian ini berusaha mengkaji citra Universitas Gunadarma melalui pemberitaan di media online. Citra Universitas Gunadarma diwakili oleh pentingnya pengelolaan krisis yang dapat dilihat melalui pemberitaan di media online. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis konten Philipp Mayring. Dalam memeroleh data, penelitian ini menggunakan tiga kata kunci yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kasus bullying yang terjadi di Universitas Gunadarma dapat membentuk citra negatif Universitas Gunadarma bagi publiknya yang digambarkan melalui pemberitaan di media online. Inkonsistensi informasi dari pihak institusi, perhatian dan reaksi publik kepada korban bullying dan institusi, dan pengelolaan krisis dari institusi menjadi temuan yang dapat membentuk citra Universitas Gunadarma pada pemberitaan di media.

This research aims to determine the image of Universitas Gunadarma as an educational institution portrayed by the media during the crisis that arose due to bullying case at Universitas Gunadarma that involved their students. In this context, this research examine the image of Universitas Gunadarma through news in online media. The image of Universitas Gunadarma is represented by the importance of crisis management which can be seen through news in online media. This research is a qualitative research using qualitative content analysis techniques by Philipp Mayring. In attempt to collect the data, this research uses three keywords that related with the research question. The results found that the case of bullying that occured can form a negative image of Universitas Gunadarma for its publics which is described through the news in online media. Inconsistencies of information by the institution, public attention and reactions to victim of bullying and Universitas Gunadarma as an institution, and management crisis by institution are findings which can form the image of Universitas Gunadarma in media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nur Fajar
"Rasa cemas yang dirasakan oleh seorang individu dapat memberikan dampak dampak negatif yang dapat mengganggu kehidupan seorang individu termasuk pada mahasiswa Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara kecemasan individu dan kecemasan akuntansi mahasiswa terhadap pencapaian prestasi akademiknya dan kepuasan atas prestasi akademiknya Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan adalah State Trait Anxiety Inventory STAI dan instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan akuntansi adalah Accounting Anxiety Rating Scale AARS. Selain itu penelitian ini menggunakan variabel kontrol berupa motivasi hubungan dengan teman dan status ekonomi sosial Sampel penelitian ini merupakan mahasiswa akuntansi FEB UI angkatan 2012 dan 2013 sebanyak total 300 orang Data yang didapat dari penelitian ini diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa kecemasan individu tidak mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa namun berpengaruh negatif dengan kepuasan atas prestasi akademik mahasiswa Serta kecemasan akuntansi berpengaruh positif terhadap prestasi akademik dan kepuasan atas prestasi akademik mahasiswa akuntansi FEB UI angkatan 2012 dan 2013.

Individuals with anxiety often faced with the negative impacts caused by anxiety itself while university students also struggle with anxiety too. The purpose of this research is to determine if there is a relationship between individual anxiety and accounting anxiety with academic achievements and satisfaction of academic achievements in university students. The instrument used to measure individual anxiety is the State Trait Anxiety Inventory (STAI) while the accounting anxiety is measured with the Accounting Anxiety Rating Scale AARS Control variables of motivation relationship with friends and socio economic status were used in this research. Sample of 300 students of junior and senior year were tested with the Structural Equation Modeling SEM method. The results shows that the individual anxiety does not have effects on academic achievements however it has a negative effects on satisfaction of academic achievement While the accounting anxiety has a positive effects with both academic achievements and satisfaction of academic achievements on the FEB UI accounting students."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Az Zahra
"Prestasi akademik sebagai salah satu prediktor kesuksesan siswa di sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Konstruk yang menjelaskan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi prestasi akademik ini adalah school well being, dikembangkan oleh Konu & Rimpelä (2002). Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara school well-being dengan prestasi akademik bagi siswa berbakat akademik. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA program akselerasi di Jakarta. Sebanyak 52 siswa menjadi sampel penelitian ini. Penelitian dilakukan menggunakan kuisioner untuk mengukur school well-being siswa dan tes prestasi akademik yang menggunakan soal Ujian Akhir Nasional pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.
Hasil analisis menunjukkan bahwa school well-being memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Hasil analisis tambahan, menunjukkan bahwa dimensi having memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan perbedaan yang signifikan pada prestasi akademik siswa berdasarkan latar belakang pendidikan ibu. Ditemukan pula perbedaan yang tidak signifikan antara school well-being dengan jenis kelamin, school well-being dengan latar belakang pendidikan orang tua, prestasi akademik berdasarkan jenis kelamin, dan prestasi akademik berdasarkan latar belakang pendidikan ayah.

Academic achievement is predictor of student success in school, affected by internal and external factor. One construct that describes internal and external factor that affects academic achievement is a school well being by Konu & Rimpelä (2002). This research was conducted to examine the relationship between school well-being of academic achievement for students with academic gifted. The research was conducted on the students of class XI Acceleration Program in high school. Total sample comprised 52 students.
Result indicated that school well-being has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In comparison, it was found thas just only having dimension of school well-being that has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In addition, there was a significant difference in the academic achievement of students based on maternal education. Moreover, there are no significant differences between the school wellbeing by gender, school well-being based on parental education, academic achievement by gender, and academic achievement based on father's education.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Inas Putri
"Gamifikasi merupakan penggunaan elemen game pada konteks non-game. Pandemi COVID-19 yang merebak menyebabkan meningkatnya pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring dapat menyebabkan motivasi siswa yang menurun akibat perasaan isolasi. Sebaliknya, gamifikasi dapat meningkatkan motivasi pengguna. Penelitian ini meneliti efek gamifikasi terhadap keaktifan mahasiswa pascasarjana di Indonesia berupa pengaksesan halaman Learning Management System (LMS), materi kelas, dan forum diskusi. Penelitian ini juga meneliti efek gamifikasi terhadap prestasi akademik berupa nilai mahasiswa. Game mechanic yang digunakan pada penelitian ini adalah poin, level, badge, dan leaderboard. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti proses model design science research dan tahapan pada penelitian termasuk perancangan desain game mechanic dan pengimplementasiannya menggunakan plugin. Metode analisis yang digunakan yaitu uji Mann Whitney U. Hasil dari penelitian ini yaitu gamifikasi memberikan efek positif yang signifikan terhadap pengaksesan halaman LMS kelas, hasil positif yang tidak signifikan terhadap pengaksesan materi dan nilai mahasiswa, dan tidak memberikan hasil yang positif pada diskusi forum. Hal ini diduga menunjukkan bahwa efek gamifikasi terhadap pembelajaran tidak bertahan lama sehingga dibutuhkan perancangan yang tidak hanya mengandalkan game mechanic. Rekomendasi selanjutnya yaitu dengan membuat desain elemen badge yang lebih bertahap, memberikan feedback yang lebih cepat, mencegah adanya jeda perkuliahan, menyediakan materi pembelajaran dari awal perkuliahan, dan menggunakan parameter pencapaian pembelajaran sebagai dasar dalam mendesain elemen gamifikasi.

Gamification is the use of game elements in non-game contexts. The outbreak of the COVID-19 pandemic has led to an increase in online learning. Online learning can lead to decreased student motivation due to feelings of isolation. On the other hand, gamification can increase user motivation. This study examines the effect of gamification on the engagement of postgraduate students in Indonesia in the form of accessing the Learning Management System (LMS) page, class materials, and discussion forums. This study also examines the effect of gamification on academic achievement in the form of student grade. Game mechanics used in this study are point, level, badge, and leaderboard. The method used in this study follows the process of the design science research model and the stages in the research including the design of game mechanic and their implementation using plugin. The analytical method used is the Mann Whitney U test. The results of this study are that gamification has a significant positive effect on student accessing class LMS page, insignificant positive result on student access to class material and student grade, and does not give positive result on forum discussions. These results also indicate that gamification effect towards learning does not last long, and so a design that does not only rely on game mechanics is needed. The next recommendations are to make the badge element to be easier to achive, provide faster feedback, prevent long lecture breaks, provide learning materials from the beginning of the lecture, and use learning outcome as the foundation for designing gamification elements."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiana Nisa Wiegati
"Berbagai seleksi dilakukan untuk dapat memprediksi kesuksesan akademik mahasiswa, namun belum ada seleksi yang yang berkaitan dengan kemampuan regulasi diri, motivasi akademik, dan berpikir abstrak. Executive function terbukti berkaitan dengan regulasi diri, motivasi akademik, dan berpikir abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan dan pengaruh executive function terhadap prestasi akademik pada mahasiswa. Partisipan berjumlah 144 mahasiswa Universitas Indonesia. Komponen-komponen executive function diukur dengan alat ukur Backward Digit Recall Test, Kelancaran Verbal Fonemik dan Semantik, Tower of Hanoi, dan Stroop Color and Word Test. Hasil perhitungan multiple regression menunjukkan secara bersama-sama komponen-komponen executive function tidak dapat memprediksi prestasi akademik. Namun jika dihitung menggunakan simple regression, ditemukan bahwa tiga dari empat komponen executive function yang diteliti, yaitu working memory, generativity dan inhibition secara signifikan dapat memprediksi prestasi akademik. Cognitive flexibility ditemukan tidak dapat memprediksi prestasi akademik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam memanipulasi dan menyimpan informasi, memunculkan ide, serta menahan respon yang tidak sesuai konteks berpengaruh terhadap prestasi akademik.

Various selection is done to be able to predict the academic success of students, but there is no selection with regard to the ability of self-regulation, academic motivation, and abstract thinking. Executive function has been found associated with self-regulation, academic motivation, and abstract thinking. This study was conducted to see the relationship between executive function and academic achievement in students. Participants are 144 students of Universitas Indonesia. The components of executive function was measured by Backward Digit Recall Test, Phonemic and Semantic Verbal Fluency Test, Tower of Hanoi, and the Stroop Color and Word Test. Results of multiple regression calculation shows that together the components of executive function can not predict academic achievement. However, if calculated using simple regression, it was found that three of the four components of executive function, which are working memory, inhibition and generativity significantly predicted academic achievement. Cognitive flexibility was found not able to predict academic achievement. Results of this study indicate that students' ability to manipulate and store information, generate new ideas, and holding the inappropriate response affect academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zenithesa Gifta Nadirini
"Individu memiliki attachment awal dengan orang tua sebagai care giver-nya dan dapat beralih ke teman sebaya saat masa remaja. Remaja tidak terpisah dengan dunia pendidikan yang memiliki peranan penting bagi pembangunan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan parent dan peer attachment dengan prestasi akademik remaja di SMA Labschool Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional pada 87 responden dipilih melalui teknik cluster sampling. Peneliti melihat attachment menggunakan kuesioner IPPA-R dan prestasi akademik menggunakan nilai rapor semester akhir.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50,6% responden memiliki insecure attachment dengan kedua orang tuanya dan 52,7% memiliki insecure attachment dengan teman sebaya. Sebanyak 51,7% responden memiliki prestasi atas rata-rata. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara parent attachment dan peer attachment dengan prestasi akademik (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). Penelitian selanjutnya dapat dilakukan studi komparatif antara sekolah swasta dan sekolah negeri agar didapatkan hasil yang lebih bervariasi.

Individuals have initial attachment with parents as their care giver and may switch to peers when they reach adolescent. Adolescents are inseparable from education with its important role for the development of the country. The aim of this research is to identify the relation between parent and peer attachment with adolescents’ academic achievement in SMA Labschool Jakarta. This research used analytic descriptive design with cross-sectional approach on 87 respondents was involved with cluster sampling technique. Researcher used IPPA-R questionnaire to study attachment and last semester grades to measure academic achievement.
The result showed that 50,6% respondents has insecure attachment with parent whilst 52,7% respondents has insecure attachment with peer. 51,7% respondents has above average academic achievement. Bivariate analysis result showed that there was no relation between parent and peer attachment on academic achievement (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). The future research should conduct comparative studies between private and public schools to get vary result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitongah, Ivana Augustina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir dari berbagai universitas di Indonesia sebanyak 429 orang. Pengukuran prestasi akademik dalam penelitian ini menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa pada semester sebelumnya, sementara adaptabilitas karir diukur menggunakan Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) yang dikembangkan oleh Savickas dan Porfeli (2012). Hasil uji statistic dengan teknik korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir (r = .104, p < 0.05, two-tailed). Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa semakin tinggi prestasi akademik individu, semakin baik pula adaptabilitas karir yang dimiliki. Ditemukan juga hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dan dua dimensi adaptabilitas karir, yaitu kepedulian karir (r = .135, p<0.01, two-tailed) dan keyakinan diri karir(r = .115, p < 0.05, two-tailed). Implikasi dari penelitian ini adalah menigkatkan kesadaran mahasiswa bahwa prestasi akademik yang dicapai penting untuk membantu peningkatan kemampuannya beradaptasi dengan karir terutama dalam masa transisi menuju dunia kerja.

This study aimed to find the relationship between academic achievement and career adaptability. The participants of this study were 429 final year students from various universities in Indonesia. Academic achievement measured by the students’s Grade Point Average (GPA) from the previous semester, while career adaptability is measured by using the Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) developed by Savickas and Porfeli (2012). The results show that there is a significant relationship between academic achievement and career adaptability (r = .104, p <0.05, two-tailed). Based on these results, is known that the higher individual’s academic achievement, the better career adaptability possessed. This study also found a significant relationship between academic achievement and two dimensions of career adaptability, namely career concern (r = .135, p <0.01, two-tailed) and career confidence (r = .115, p <0.05, two-tailed). The implication of this study is toincrease student’s awarenessof the importance of academic achievement to improve their career adaptation ability, especially in the transitionfrom college to work-life period."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>