Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131230 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mida Arafina Nurdita
"Penyakit Diare merupakan penyakit menular dan menempati urutan kedua penyebab kematian anak balita di dunia. Di Indonesia, khususnya Jawa Barat adalah wilayah endemis untuk diare, Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten dengan prevalensi diare balita yang cukup tinggi. Puskesmas Purwasari merupakan puskesmas dengan kasus diare balita tertinggi di Kabupaten  Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko (karakteristik balita, karakteristik ibu, dan sarana sanitasi) kejadian diare balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purwasari Kabupaten Bogor tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kasus-kontrol dengan sampel 53 kasus dan 53 kontrol. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pemberian ASI Eksklusif (0,28; 0,11-0,67), pemberian imunisasi campak (0,18; 0,08-0,42), pengetahuan (0,16; 0,07-0,38), perilaku pembuangan tinja balita (0,18; 0,07-0,46), dan sarana jamban (0,32; 0,14-0,72) dengan kejadian diare pada balita. Variabel yang diprediksi paling berpengaruh terhadap terjadinya diare balita di wilayah kerja Puskesmas Purwasari adalah variabel pengetahuan (9,76; 2,78 - 34,21).

Diarrhea is an communicable disease and ranks the second cause of death for children under-five in the world. In Indonesia, especially West Java, which is an endemic area for diarrhea, Bogor is one of the districts with a fairly high prevalence of diarrhea in children under-five. Purwasari Community Health Center is a health center with the highest cases of diarrhea in children under-five in Bogor Regency. This study aims to analyze the risk factors (characteristics of children under-five, characteristics of mothers, and sanitation facilities) for the incidence of diarrhea in children under-five in the Purwasari Public Health Center, Bogor Regency in 2022. This study used a case-control research design with a sample of 53 cases and 53 controls. Data analysis was performed using chi-square test and logistic regression predictive model. The results showed that there was a relationship between exclusive breastfeeding (0,28; 0,11-0,67), measles immunization (0,18; 0,08-0,42), knowledge (0,16; 0,07-0,38), toddler stool disposal behavior (0,18; 0,07-0,46), and latrine facilities (0,32; 0,14-0,72) with the incidence of diarrhea in children under-five. The variable that is predicted to have the most influence on the occurrence of diarrhea under five in the working area of ​​the Purwasari Health Center is the knowledge variable (9,76; 2,78 - 34,21)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasning
"Penyakit diare merupakan penyakit yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia, dengan tingkat dehidrasi berat dan angka kematian paling tinggi terjadi pada bayi dan balita. Angka kesakitan dan kematian pada balita akibat diare di Indonesia masih tinggi. Prevalensi diare pada balita di Kabupaten Temanggung tiga tahun terakhir terus meningkat, begitu pula di UPT Puskesmas Kandangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar, lingkungan fisik rumah, faktor ibu, dan karakteristik balita dengan kejadian diare pada balita. Desain penelitian menggunakan studi kasus kontrol dengan sampel 100 kasus dan 100 kontrol, dengan populasi seluruh balita yang berusia 12 sampai 59 bulan. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara sarana air bersih (6,25; 3,04-12,83), sarana jamban keluarga (5,06; 2,76-9,27), sarana pembuangan air limbah (2,53;1,42-4,52), sarana pembuangan sampah (2,55; 1,27-5,09), perilaku ibu (4,32;2,39-7,81), jenis lantai rumah (3,45; 1,66-7,20), dan kepadatan lalat (2,71; 1,28- 5,73), dengan kejadian diare pada balita. Variabel yang diprediksi paling dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita adalah sarana air bersih (2,90;1,26-6,67).

Diarrheal disease is a disease that occurs in almost all parts of the world, with severe dehydration and the highest mortality rates occur in infants and children under five. Morbidity and mortality children under five caused by diarrhea in Indonesia are still high. The prevalence of diarrhea children under five in Temanggung Distric last three years continues to increase, so does in the Kandangan Community Health Center.
This study aims to determine the relationship of basic sanitation, the physical home environment, maternal factors, and characteristics of children under five with the incidence of diarrhea children under five. Research design using case-control study with a sample of 100 cases and 100 controls, with the entire population of children under five aged 12 to 59 months. Data analysis was performed by univariate, bivariate, and multivariate.
Study results showed there are significant relationship between clean water facilities (6.25: 3.04 to 12.83), household toilets (5.06: 2.76 to 9.27), means of disposal of waste water (2.53; 1.42 to 4.52), means of waste disposal (2.55: 1.27 to 5.09), maternal behavior (4.32; 2.39 to 7.81), type of floor (3.45; 1.66 to 7.20), and the density of flies (2.71: 1.28 to 5.73), with the incidence of diarrhea children under five. The most dominant variable that predicted events associated with diarrhea in children under five years infants is clean water facilities (2.90: 1.26 to 6.67).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Ranto Rajadoli
"Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Kejadian Diae Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor Utara Tahun 2017Pada tahun 2015, jumlah kasus diare yang terjadi di Kota Bogor terdapat sebanyak 27.289 kasus. Kejadian diare di Kecamatan Bogor Utara sebesar 5.530 kasus. Kecamatan Bogor Utara merupakan kecamatan dengan jumlah kasus diare tertinggi se-Kota Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi, faktor perilaku dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Sebanyak 97 ibu yang memiliki anak balita diwawancari sebagai sampel penelitian menggunakan kuesioner. Sampel diambil pada 4 RW di Kelurahan Tanah Baru, dengan menggunakan teknik quota sampling. Analisis dilakukan untuk menilai kejadian diare, faktor sosial ekonomi, faktor perilaku dan faktor lingkungan.Ditemukan sebesar 37,1 kejadian diare di wilayah puskesmas Bogor Utara.
Hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara perilaku cuci tangan, kepemilikan jamban, sarana sumber air bersih dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare.

Relationship of Healthy Behavior of Mother Towards Diarrhea Occurrence at Toddler Children Under Five In Work Area of Puskesmas Bogor Utara 2017In 2015, the number of cases of diarrhea that occurred in the city of Bogor there were 27,289 cases. While the incidence of diarrhea in North Bogor District amounted to 5,530 cases. North Bogor Sub district is the highest number of cases of diarrhea in Bogor City.
Study aim is to determine the relationship between socioeconomic factors, behavioral factors and environmental factors with the incidence of diarrhea an children under five years old in the work area of Puskesmas Bogor Utara. This study used cross sectional design. A total of 97 mothers with toddlers were interviewed as research samples using a questionnaire. Samples were taken at 4 RW in Tanah Baru Urban Village, using quota sampling technique. This study used primary data taken using a questionnaire to assess the incidence of diarrhea, socioeconomic factors and behavioral factors.This and found 37.1 of chause got diarrhea in the area of Puskesmas Bogor Utara.
The result show statistically significant a relationship between handwashing behavior, latrine ownership, clean water source and treatment of waste water disposal facility with diarrhea occurrence.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Intan Puspita
"Diare masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena menjadi salah satu penyebab utama kematian pada balita. Tingkat kejadian diare pada balita di Jawa Barat, khususnya di Kota Bogor masih cukup tinggi. Diare juga termasuk dalam 10 penyakit menular terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cakupan pemberian ASI eksklusif, penggunaan air bersih, mencuci tangan dengan sabun, penggunaan jamban sehat, dan kepadatan penduduk terhadap kejadian diare pada balita di Puskesmas Sindang Barang tahun 2019-2022. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi time trend serta analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pemberian ASI eksklusif (p = 0,000), penggunaan air bersih (p = 0,045), penggunaan jamban sehat (p = 0,006), dan kepadatan penduduk (p = 0,007) dengan kejadian diare pada balita. Sementara untuk variabel mencuci tangan dengan sabun menunjukkan hubungan yang tidak signifikan dengan kejadian diare pada balita. Berdasarkan peta analisis spasial tidak terlihat pola yang konsisten. Namun, kejadian diare pada balita cenderung lebih sering terjadi di wilayah kelurahan dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih intensif dalam pencegahan dan pengendalian diare, terutama di wilayah kelurahan dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

Diarrhea remains a health issue in Indonesia as it is one of the leading causes of death among toddlers. Diarrhea remains highly prevalent among toddlers in West Java, specifically in Bogor City. Diarrhea is also among the top ten most common infectious diseases in the working area of Sindang Barang Public Health Center, West Bogor District. This study aims to investigate the correlation between the coverage of exclusive breastfeeding, use of clean water, handwashing with soap, use of healthy latrines, and population density with the incidence of diarrhea in toddlers in Sindang Barang Public Health Center 2019-2022. The study uses ecological time trend study methods and spatial analysis. The results reveal a significant relationship between variables such as exclusive breastfeeding (p = 0.000), use of clean water (p = 0.045), use of healthy latrines (p = 0.006), and population density (p = 0.007) with the incidence of diarrhea in toddlers. However, handwashing with soap does not show a significant relationship with the incidence of diarrhea in toddlers. The spatial analysis map does not exhibit a consistent pattern. However, the occurrence of diarrhea in toddlers tends to be more frequent in urban village areas with high population density. Therefore, more intensive efforts are required for the prevention and control of diarrhea, especially in densely populated urban village areas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathonah Sholihah Farizal
"Penyakit diare berada di posisi peringkat tertinggi ke-8 penyebab kematian di kelompok semua umur, dan peringkat ke-5 pada kelompok umur balita. Diare merupakan penyakit endemis berbasis lingkungan yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang dengan analisis univariat dan bivariat. Sumber data penelitian merupakan data primer yang diambil langsung oleh peneliti menggunakan kuesioner mewawancarai ibu atau pengasuh yang membawa balita berkunjung ke Poli Balita Sakit di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta. Sampel yang didapatkan sebanyak 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor balita yaitu variabel status imunisasi (p-value 0,007) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian diare pada balita. Kemudian faktor perilaku ibu yang terdiri dari 3 variabel, perilaku cuci tangan pakai sabun (p-value 0,002) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian diare pada balita, sedangkan perilaku pembuangan tinja balita (p-value 0,299) dan pengelolaan sampah (p-value 0,382) tidak berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Selanjutnya faktor sanitasi yang terdiri dari 3 variabel, tempat sampah (p-value 0,000) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian diare pada balita, sedangkan sumber air minum (p-value 1,000) dan jamban keluarga (p-value 0,717) tidak berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Pemerintah diharapkan terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi

Diarrheal disease ranks as the 8th highest cause of death in the all-age group, and ranks 5th in the toddler age group. Diarrhea is an environmentally based endemic disease that has the potential to become an Extraordinary Event (KLB). The purpose of this study was to determine the risk factors associated with the incidence of diarrhea in toddlers in the work area of the Cengkareng District Community Health Center in 2022. This study used a cross-sectional research design with univariate and bivariate analysis. The source of the research data is primary data taken directly by researchers using questionnaires interviewing mothers or caregivers who bring toddlers to visit the Sick Toddler Poly at the Cengkareng District Community Health Center, Jakarta. The sample obtained was 100 respondents. The results showed that the toddler factor, namely the immunization status variable (p-value 0.007) had a significant relationship with the incidence of diarrhea in toddlers. Then the mother’s behavior factor consisting of 3 variables, handwashing behavior with soap (p-value 0.002) has a significant relationship with the incidence of diarrhea in toddlers, while the behavior of toddler fecal disposal (p-value 0.299) and waste management (p-value 0.382) is not related to the incidence of diarrhea in toddlers. Furthermore, the sanitation factor consisting of 3 variables, the trash can (p-value 0.000) has a significant relationship with the incidence of diarrhea in toddlers, while the source of drinking water (p-value 1,000) and family latrine (p-value 0.717) are not related to the incidence of diarrhea in toddlers. The government is expected to continue to increase public awareness of the importance of immunization.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraeni
"Angka kesakitan dan kematian akibat diare di Indonesia masih tinggi, prevalensi tertinggi pada balita (1-4 tahun). Kejadian diare pada balita (1-4 tahun) di wilayah Kecamatan Ciawi persentasenya selalu lebih tinggi dan setiap tahun mengalami kenaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan, faktor ibu, dan faktor balita dengan kejadian diare di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian kuantitatif dengan desain case control. Populasi penelitian adalah balita usia 12-59 bulan yang berada di Wilayah Kecamatan Ciawi.
Hasil penelitian menunjukkan: ada hubungan antara sumber air bersih (2,405; 1,23-4,69), sarana jamban keluarga (1,994; 1,07-3,73), pengelolaan sampah rumah tangga (5,920; 3,05-11,5), saluran pembuangan air limbah (4,195; 2,32-7,60), dan perilaku ibu (5,44; 2,97-9,97), dan tidak ada hubungan antara pendidikan ibu (1,67; 0,78-3,58), pengetahuan ibu (1,64; 0,93-2,89), dan status gizi (4,85; 1,02-4,69) dengan kejadian diare balita di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Variabel yang diprediksi paling berpengaruh adalah pengelolaan sampah rumah tangga (5,399; 2,58-11,29).

Morbidity and mortality from diarrhea in Indonesia is still high, the highest prevalence in young children (1-4 years). Incidence of diarrhea in young children (1-4 years) in the percentage is always higher in Sub Ciawi and each year has increased. This study aims to know the associated of environmental factors, maternal factors, and toddler factor with the incidence of diarrhea in children under five years in Sub Ciawi, Bogor Regency, West Java Province 2012. The studied was a quantitative study with case control design. The population in this study are all of the childrens aged 12 month until 59 month are lived in Sub Ciawi, Bogor Regency, West Java Proviance.
The results of this study indicate that there was a significant correlation between source of clean water (2,405; 1,23-4,69), water closet medium (1,994; 1,07-3,73), household waste treatment (5,920; 3,05-11,5), waste water sewer (4,195; 2,32-7,60), and maternal behaviour (5,44; 2,97-9,97), and not correlation between maternal study (1,67; 0,78-3,58), maternal knowledge (1,64; 0,93-2,89), and nutrient status (4,85; 1,02-4,69) with the incidence of diarrhea among toddler in Sub Ciawi, Bogor Regency, West Java Proviance. The variable that predicted the most dominant cause of diarrhea among children under five (toddler) in Sub Ciawi is household waste treatment (5,399; 2,58-11,29).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Holong Purnama Putra
"Diare pada balita merupakan salah satu penyebab kematian pada bayi (31,4%) dan anak balita (25,2%). Sekitar 162.000 balita meninggal akibat diare tiap tahunnya atau sekitar 460 balita per hari (Depkes, 2011). Di Bogor angka diare meningkat tiap tahunnya data dari 2011-2013 menunjukkan ada peningkatan kasus di tahun 2011 ada 21.687 kasus tahun 2012 ada 22.625 kasus dan di 2013 ada 24.187 kasus (P3KL Dinkes Bogor, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor risiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Bogor utara. Studi ini menggunakan metode kasus kontrol dengan jumlah sampel 46 kasus dan 46 kontrol metode pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang berpengaruh antara faktor penyebab dengan kejadian diare yaitu : Perilaku mencuci tangan OR: 4,28 (95% CI 1,587-11,575), Penanganan sampah OR: 3,87 (95% CI 1,632-9,203), Sumber air bersih OR: 3,16 (95% CI 1,244- 8,039), Sarana Jamban OR: 4,52 (95% CI 1,845-11,081), Sanitasi makanan OR: 2,92 (95% CI 1,249-6,809), dan Pengetahuan orang tua OR: 2,66 (CI 95% 1,146- 6,198). Upaya penanggulangan dengan cara meningkatkan sanitasi lingkungan dan memberikan program penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sekitar.

Diarrhea is one cause of death in infants (31,4%) and children under the age of five years (25,2%). Approximately 162.000 children under the age of five death every year or 460 every day (Depkes) in Bogor incident rate of diarrhea increase every year from 2011-2013. In 2011 there are 21.687 case, in 2012 there are 22.625 case and in 2013 there are 24.187 case. This research have a purpose to determine risk factors associated with diarrhea incident in children under the age of five on working area Puskesmas north Bogor. This study use case control method with number of sample 46 people case and 46 control. Method of data collection by interview and observation.
The results showed influence of risk factors with diarrhea incident. the risk factors have influence are Handwashing behaviour OR: 4,28(95% CI 1,587-11,575), Waste handling OR: 3,87 (95% CI 1,632-9,203), Source of clean water OR: 3,16 (95% CI 1,244-8,039), Availabilty of latrines OR: 4,52 (95% CI 1,845-11,081), Food hygiene and sanitation OR: 2,92 (95% CI 1,249-6,809), and Knowledge of parents OR: 2,66 (CI 95% 1,146-6,198). Diarrhea prevention efforts by improving enviroment sanitation and providing education programs to increase public knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edip Isna Yuana
"Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi penyebab utana morbiditas dab mortalitas bagi bayi dan anak di seluruh dunia. Di DKI Jakarta khususnya wilayah Jakarta Timur memiliki angka kasus diare tertinggi yaitu Kecamatan Cakung yaitu 5179 kasus Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian diare berdasarkan faktor anak dan faktor ibu. Penelitian ini menggunakan data primer, menggunakan disain penelitian Cross sectional. Dengan jumlah sampel 96 ibu yang membawa balita berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Cakung. Hasil menunjukkan bahwa kejadian diare adalah 46,9%. Kejadian diare memiliki hubungan yang bermakna dengan riwayat pemberian ASI eksklusif (PR 3,432 (CI 95% 1,474 ? 7,991), status imunisasi campak (PR 7,692 (CI 95% 0,88 ? 66,56), pengetahuan ibu (PR 7,196 (CI 95% 2,915 ? 17,76), dan perilaku mencuci tangan ibu (PR 2,489 ( CI 95% 0,995 ? 6, 228).

Diarrhea is one of the health problems are a major cause of morbidity and mortality for infants and children around the world. In Jakarta, especially East Jakarta has the highest number of cases of diarrhea Puskesmas Cakung ie 5179 cases. This study aims to determine the distribution of the incidence of diarrhea by factors child and maternal factors. The research using a cross sectional study design. With a total sample 96 mothers carrying toddlers visiting Puskesmas Cakung. Results showed that the incidence of diarrhea was 46.9%. The incidence of diarrhea has a significant relationship with a history of exclusive breastfeeding (PR 3.432 (95% CI 1.474 to 7.991), measles immunization status (PR 7.692 (95% CI 0.88 to 66.56), knowledge of mothers (PR 7.196 (CI 95 % 2.915 to 17.76), and the mother's hand washing (PR 2.489 (95% CI 0.995 to 6, 228)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awaliah
"Diare lanjut dapat mengakibatkan dehidrasi pada balita dan saat ini merupakan penyebab kematian urutan kedua pada balita di dunia. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi pada balita dengan diare. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dan melalui tehnik consecutive sampling didapat 110 balita dengan diare yang mengalami dehidrasi ringan/sedang dan berat yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian dehidrasi pada balita dengan diiare adalah usia balita p=0,023 dan status gizi balita p=0,000 . Hasil analisis berikutnya didapatkan faktor paling dominan yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi pada balita dengan diare adalah status gizi balita OR=15,22. Diperlukan perhatian khusus/lebih pada balita dengan diare yang memiliki status gizi kurang terhadap risiko dehidrasi di tatanan pelayanan primer.

Further diarrhea can lead to dehydration and is currently the second leading cause of death in children under five in the world. The aim of research to identify factors associated with the occurrence of dehydration in under five with diarrhea. This research uses cross sectional design and through consecutive sampling technique is obtained 110 children under five with diarhhea who are dehydrated mild moderate and severe, hospitalized in Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih.
The results showed factors that have a significant relationship with the occurrence of dehydration in children under five with diarrhea are the age of children p 0,023 and nutritional status p 0,000. The next analysis results were obtained the most dominant factor related to the occurrence of dehydration in children under five with diarrhea is the nutritional status of children OR 15,22. Special attention is required more in children under five with diarrhea who have the status of malnutrition on the risk of dehydration in the order of prymary care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sari Wanodya
"Penyakit diare pada balita merupakan salah satu masalah ancaman kesehatan global. Kematian balita di Indonesia paling tinggi disebabkan oleh diare pada tahun 2019. Berdasarkan kasus yang dilayani di fasilitas kesehatan di tahun 2019, Provinsi Jawa Barat berada di urutan pertama sebesar 347.078 diare pada balita. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui secara spasial kejadian diare balita di wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat open source dari Dinas Kesehatan Jawa Barat dan BPS Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan analisis spasial. Persentase diare balita tertinggi berada di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan diikuti oleh Kabupaten Garut. Faktor yang menjadi penentu diare balita berbeda di tiap wilayah meliputi faktor fasilitas pelayanan kesehatan, faktor perilaku, faktor lingkungan, dan faktor indeks pembangunan manusia. Beragamnya faktor penentu diare balita di tiap wilayah menyebabkan perlunya intervensi dan kebijakan yang berbeda-beda di tiap wilayah sesuai dengan faktor penentu yang paling berpengaruh terhadap diare balita.

Diarrhea in children under five is one of the global health threats. The highest under-five mortality in Indonesia was caused by diarrhea in 2019. Based on cases served at health facilities in 2019, West Java Province was in first place with 347,078 diarrhea in children under five. The purpose of this study was to find out spatially the incidence of diarrhea in children under five in the district/city in West Java Province in 2019. The data in this study used opensource secondary data from the Dinas Kesehatan and BPS. This research uses an ecological study design with spatial analysis. The highest percentage of under-five diarrhea was in Bogor Regency, Sukabumi Regency and followed by Garut Regency. Factors that determine diarrhea in children under five are different in each region, including health care facilities, behavioral factors, environmental factors, and human development index factors. The various factors of toddler diarrhea in each region lead to the need for different interventions and policies in each region according to the most influential factors of toddler diarrhea."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>