Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7766 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anas Wahab Darajat
"Salah satu lembaga yang berperan penting dalam pemajuan kebudayaan adalah museum. Ironisnya, saat ini tarif tiket Museum Nasional relatif rendah jika dibandingkan dengan harga pokok produksi maupun harga tiket museum di negara lain. Salah satu cara menambah pendapatan yaitu dengan melakukan penyesuaian tarif tanpa membebani masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan analisis terhadap kesediaan membayar tiket Museum Nasional untuk mengetahui besarnya tarif yang aspiratif dengan kemauan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengestimasi besaran kesediaan membayar (WTP) tiket Museum Nasional dan faktor-faktor yang berpengaruh. Metode yang dipakai adalah Contingent Valuation Method melalui pendekatan double bounded dichotomous choice dan regresi logistik. Data diperoleh melalui survei secara daring kepada masyarakat di provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kesediaan membayar berada pada rentang median dan jarak interkuatil sebesar Rp25.000-Rp35.000 per orang. Frekuensi mengonsumsi konten sejarah, arkeologi, etnografi bukan melalui kunjungan museum tapi melalui media seperti koran, radio, televisi atau internet (off-site consumption), pendidikan tinggi dan nilai penawaran awal yang diajukan merupakan variabel yang signifikan mempengaruhi probabilitas kesediaan membayar. Penelitian ini merekomendasikan kepada Museum Nasional agar mengusulkan penyesuaian tarif tiket sekitar Rp25.000-Rp35.000 per orang. Selain perbaikan layanan, Museum Nasional dapat melakukan upaya dalam rangka meningkatkan off-site consumption masyarakat agar dapat mendorong WTP masyarakat maupun jumlah kunjungan ke Museum Nasional (on-site consumption).

Museum plays an important role in the promotion of culture. Ironically, the National Museum  ticket rates are relatively low when compared to the cost of production and museum ticket prices in other countries. One way to increase income is to make tariff adjustments without burdening the community. Therefore we need an analysis of the willingness to pay for the national museum ticket to find out the amount of aspirational tariffs with the will of the community.This study aims to estimate the amount of willingness to pay (WTP) of the entrance ticket at National Museum  and the factors that influence it. The method used is the Contingent Valuation Method through a double bounded dichotomous choice approach and logistic regression. The data was obtained through a survey of people in the provinces of DKI Jakarta, West Java and Banten. The results showed that the willingness to pay was in the range between median and interquatile distance was Rp25,000-Rp35,000 per person. The frequency of consuming historical, archeological, ethnographic content not through museum visits but through media such as newspapers, radio, television or internet (off-site consumption), higher education and the value of the initial bid are significant variables in the probability of WTP. This study recommends to the National Museum  to adjust the fixed exhibition rate around Rp. 25,000-Rp. 35,000 per person. In addition, the National Museum  can make efforts in order to increase off-site consumption in order to encourage public WTP as well as the number of visits to the National Museum  (on-site consumption)."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwati
"Selalu meningkatnya jumlah kepesertaan PBI APBD Kota Tangerang dengan rata-rata per tahun sebesar 8,85% yang berdampak pada peningkatan jumlah anggaran yang dibutuhkan oleh Pemda Kota Tangerang untuk membiayai iuran JKN setiap tahunnya, sedangkan kepesertaan PBPU dan BP yang membayar iuran secara mandiri sejak tahun 2017 – 2022 rata-rata mengalami penurunan kepesertaan sebesar 0,7% per tahun. Hal ini tentu memerlukan evaluasi dan penilaian tersendiri untuk melihat implikasi terhadap hal tersebut. Salah satu implikasi yang saat ini dapat dilihat adalah bahwa anggaran yang dikeluarkan Pemerintah Daerah untuk membiayai iuran JKN peserta PBI APBD Kota Tangerang jauh lebih besar dibandingkan dengan anggaran untuk program lainnya. Pada tahun 2020 pembayaran iuran JKN peserta PBI APBD Kota Tangerang sebesar 57,81%, tahun 2021 sebesar 75,32%, dan pada tahun 2022 sebesar 77,09% dari total anggaran Dinas Kesehatan Kota Tangerang diluar belanja pegawai dan tata kelola pemerintahan.
Tujuan: menganalisis dan mengetahui besaran ATP dan WTP iuran JKN masyarakat Kota Tangerang tahun 2023 serta variabel yang mempengaruhi.
Metode: penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional melalui pendekatan kuantitatif dengan sampel sebanyak 400 orang peserta PBI yang dipilih secara random accidental. Pengambilan data dilakukan di 2 rumah sakit wilayah Kota Tangerang pada bulan Juni 2023 menggunakan instrumen kuesioner.
Hasil: Rata-rata ATP sebesar Rp 54.904 per bulan per orang. Rata-rata WTP sebesar Rp 49.464 per bulan per orang. ATP Rp 35.000 sebesar 61,25%. WTP Rp 35.000 sebesar 69%, < Rp 35.000 sebesar 10%, dan Rp 0 sebesar 21%. Dari 61,25% yang memiliki ATP Rp 35.000 didapati 72,24% WTP Rp 35.000, sebesar 9,80% WTP < Rp 35.000, dan 17,96% tidak mau membayar. Hasil analisis multivariat ATP: Variabel yang signifikan berhubungan adalah jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pendapatan, pengeluaran pangan dan pengeluaran non pangan. Variabel yang dominan adalah pengeluaran non pangan. Hasil analisis multivariat WTP: Variabel yang berhubungan signifikan adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Variabel yang dominan adalah pendidikan.

Always increasing the number of PBI APBD Tangerang City membership with an annual average of 8.85% which has an impact on increasing the amount of budget needed by the Regional Government of Tangerang City to finance JKN contributions every year, whereas PBPU and BP membership have paid contributions independently since 2017 – 2022, on average, membership has decreased by 0.7% per year. This certainly requires a separate evaluation and assessment to see the implications of this. One of the implications that can be seen at this time is that the budget issued by the Regional Government to finance JKN contributions for participants in the Tangerang City APBD PBI is much larger than the budget for other programs. In 2020 the payment of JKN contributions for participants in the Tangerang City APBD PBI is 57.81%, in 2021 it is 75.32%, and in 2022 it is 77.09% of the total Tangerang City Health Office budget excluding personnel spending and governance.
Objective: to analyze and find out the amount of ATP and WTP JKN contributions for the people of Tangerang City in 2023 and the influencing variables.
Methods: this study used a cross-sectional study design through a quantitative approach with a sample of 400 PBI participants who were selected incidentally randomly. Data collection was carried out in 2 hospitals in the Tangerang City area in June 2023 using a questionnaire instrument.
Results: The average ATP IDR 54,904 per month per person. The average WTP is IDR 49,464 per month per person. ATP > IDR 35,000 are 61.25%. WTP > IDR 35,000 are 69%, < IDR 35,000 are 10%, and IDR 0 are 21%. Of the 61.25% who had ATP IDR 35,000, 72.24% found WTP IDR 35,000, 9.80% WTP < IDR 35,000, and 17.96% did not want to pay. Results of ATP multivariate analysis: Variables that were significantly related were gender, number of family members, income, food expenditure and non-food expenditure. The dominant variable is non-food expenditure.  Results of multivariate analysis of WTP: Variables that are significantly related are gender, education, occupation and income. The dominant variable is education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elyis Sontikasyah
"Berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum. Salah satu upaya yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Bogor adalah penggantian secara bertahap dan terprogram penggunaan angkutan kota dengan kapasitas lebih besar yaitu Bus Trans Pakuan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2007 tentang Perusahaan Daerah Jasa Transportasi yang bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang transportasi.
Keberlangsungan operasional Bus Trans Pakuan tergantung kepada jumlah pengguna jasanya oleh karena itu tesis ini mengkaji kesediaan dan kerelaan pengguna jasa dalam membayar tarif (willingness to pay (WTP)) Bus Trans Pakuan dan apakah produksi jasa angkutan yang disediakan oleh pengusaha, kualitas dan kuantitas pelayanan, maksud perjalanan dan pendapatan pengguna jasa berhubungan terhadap nilai WTP yang dipilih oleh pengguna jasa Bus Trans Pakuan.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi Metode Valuasi Kontingensi yang secara langsung menanyakan kesediaan dan kerelaan pengguna jasa dalam membayar tarif (WTP) dengan metode tawar menawar (bidding game) Dalam penelitian ini, digunakan metode analisis deskriptif dan analisis crosstab (tabulasi silang) untuk mengetahui hubungan pengguna jasa dalam menentukan besaran nilai WTP yang dipilih.
Setelah metode analisis tersebut dilaksanakan, maka diperoleh hasil penelitian bahwa ada hubungan antara maksud perjalanan, kualitas dan kuantitas pelayanan dan pendapatan responden yang dilakukan responden dengan menggunakan Bus Trans Pakuan dengan pilihan dalam menetapkan besaran WTP dan didapatkan hasil bahwa rata-rata estimasi nilai WTP pengguna jasa adalah Rp. 3.675 dengan WTP yang dipilih paling banyak pada WTP1 dengan nilai Rp.2000 sampai Rp.4000 yaitu sebanyak 80%.

Based on the mandate of the Constitution of the Republic of Indonesia year 1945, road transport plays a strategic role to support the development and national integration of efforts to promote the general welfare. One of the efforts undertaken to resolve problems of traffic and road transport in the city of Bogor, gradually replaces the use of urban transport programmed with larger transportation (Bus Trans Pakuan) with the stipulation of Regulation Bogor City Number 5 of 2007 on the Perusahaan Daerah Jasa Transportasi aimed aimed at improving service in the field of public transportation.
Trans Pakuan operational continuity depends on the number of service users, this thesis will examine the readiness and willingness to pay for the Trans Pakuan service user rates and whether the production of transport services provided by the company, the quality and quantity of service, purpose travel and income related to the WTP values of the service users selected by the Trans Pakuan user service.
Method of data collection be done through the study of the contingency valuation method that directly ask for willingness and readiness of service users to pay tariff (WTP) by the method of bidding games.
In this study, used methods of descriptive analysis and crosstab analysis (cross tabulation) to determine the service user relationships in determining the value of the selected WTP.
After the method of analysis has been implemented, results that there is a relationship between the income of the respondents, quality and quantity of services and travel would mean that respondents made using buses Trans Pakuan with options to determine the amount of the WTP, and found that the average estimated value of WTP service user is Rp. 3675 with the selected WTP at least WTP1 value Rp.2000 until Rp.4000 in the amount of 80% of Respondent.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28763
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Triana
"Langit malam dengan kegelapan alami dan penuh bintang merupakan sebuah sumber daya alam milik bersama, dan sebagai barang public merupakan tanggung jawab kita Bersama untuk menjaga nya. Polusi cahaya mengurangi kemampuan kita untuk melihat keatas, kepada langit malam yang penuh keindahan dan menghalangi kita untuk melihat berbagai objek langit seperti bintang dan milkyway, selain itu polusi cahaya memiliki konsekuensi terhadap alam, Kesehatan, energi, dan inspirasi. Agar pemerintah dapat melakukan intervensi secara lebih efektif, analisis ekonomi polusi cahaya berkaitan dengan cost dan benefit perlu dilakukan. Skripsi ini menggunakan metode CVM untuk menempatkan nilai ekonomi pada peningkatan kualitas langit malam melalui penurunan polusi cahaya. Responden diberikan pertanyaan mengenai kesediaan mereka membayar untuk kualitas langit malam yang lebih baik. Modus WTP dakam survey ini adalah Rp0, hal ini disebabkan oleh awareness dan pengetahuan terhadap langit malam dan polusi cahaya masih kurang. Faktor yang paling signifikan mempengaruhi WTP adalah perasaan terganggu oleh keberadaan polusi cahaya dan skyglow, persepsi tentang dampak polusi cahaya terhadap kesehatan, dan persepsi polusi cahaya terhadap lingkungan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Estimasi mean dari pengolahan data interval regression menunjukan responden secara rata-rata bersedia membayar sebesar Rp 32774 untuk meningkatkan kualitas langit malam dengan mengurangi polusi cahaya di kawasan Jabodetabek atau rumah mereka. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kunci pembuka bagi penelitian selanjutnya mengenai polusi cahaya di Indonesia.

The night sky with natural darkness and full of stars is a natural resource that belongs to everyone, and as a public good it is our collective responsibility to protect it. Light pollution reduces our ability to look up, to the beautiful night sky and prevents us from seeing various celestial objects such as stars and milkyways, besides light pollution has consequences for nature, health, energy and inspiration. In order for the government to intervene more effectively, an economic analysis of light pollution related to costs and benefits needs to be done. This thesis uses the CVM method to place an economic value on improving the quality of the night sky through reducing light pollution. Respondents were asked questions about their willingness to pay for a better quality of the night sky. WTP mode in this survey is Rp0, this is due to lack of awareness and knowledge of the night sky and light pollution. The most significant factors affecting WTP were feelings of being disturbed by the presence of light pollution and skyglow, perceptions of the impact of light pollution on health, and perceptions of light pollution on the environment. This study concludes that the mean estimation of interval regression data processing shows that respondents are on average willing to pay Rp. 32774 to improve the quality of the night sky by reducing light pollution in the Greater Jakarta area or their homes. This research is expected to be an opening key for further research on light pollution in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan Maulana Syifa
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kesediaan warga untuk membayar uang sewa Rusunawa Jatinegara Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui basar perubahan pendapatan dan pengeluaran warga saat sebelum dan sesudah relokasi ke rusunawa, selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kesediaan membayar warga, dan kemudian untuk membandingkan harga sewa yang diberikan terhadap biaya operasional dan pemeliharaan rusunawa. Metode yang digunakan untuk mengetahui perubahan pendapatan dan pengeluaran adalah dengan metode Paired Samples Test, sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kesediaan membayar warga adalah dengan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan pendapatan dan pengeluaran warga rusunawa saat sebelum dan sesudah relokasi, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi nilai kesediaan membayar yaitu pendapatan total keluarga, jenis kelamin dan kebijakan relokasi. Kemudian harga sewa yang harus dibayarkan untuk dapat menutupi biaya operasional dan pemeliharaan adalah sebesar Rp 937.757,23/bulan.

ABSTRACT
This study discusses about the willingness of citizens to pay Rental Flats of West Jatinegara. The purpose of this research is to know about income and expenditure change of people before and after relocation to rusunawa, then to know the factors that influence the value of willingness to pay, and then to compare the rent price given to operational cost and maintenance of rusunawa. The method used to determine the change of income and expenditure is by Paired Samples Test method, while to know the factors that influence the value of willingness to pay is by multiple linier regression analysis method. The results showed that there was an increase in income and expenditure of Rusunawa residents before and after the relocation, there are three factors that affect the value of the willingness to pay that are the total family income, gender and relocation policy. Then the rental price to be paid to cover operational and maintenance costs is Rp 937,757.23 month."
2018
T49563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Yulianti
"Museum dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan dan perkembangan, mengikuti perkembangan masyarakat. Jika sebelumnya museum bersifat ekslusif atau terbatas, dan berorientasi kepada penyajian objek semata, maka museum saat ini telah berkembang menjadi lebih terbuka bagi siapa saja dan berorientasi kepada masyarakat. Pemikiran David Dean mengenai museum di abad-21 adalah museum yang memiliki beragam aspek, multi fungsi dan tujuan, serta merupakan lembaga yang multi dimensi. Museum pascamodern, haruslah dapat memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi. Peran museum juga meningkat menjadi tempat berkumpul, dimana masyarakat dapat bertemu, berdiskusi dan bertukar pikiran. Tata pamer yang sesuai dengan konsep museum pascamodern adalah tata pamer yang informatif, komunikatif dan interaktif. Oleh karena itu tata pamer museum juga harus memperhatikan alur cerita, penyajian koleksi dan informasinya agar masyarakat dapat memahami makna dan nilai apa yang ingin disampaikan oleh museum. Melaui tata pamer museum pascamodern, diharapkan pengunjung mendapatkan pengetahuan dan merasakan pengalaman baru.

Museum always change and development, following the development of society. If the previous museum exclusive or limited, and purely object-oriented presentation, the museum has now grown to more open to anyone and oriented to the community. David Dean thinking about museums in the 21st century is a museum that has a multifaceted, multi function and purpose, and is a multi dimensional institution. Postmodern Museums, it must be able to provide the broadest access to communities and allowing the public to participate. The role of museums is also increased to a gathering place, where people can meet, discuss and exchange ideas. The exhibit in accordance with the concept of post-modern museum is the exhibition layout is informative, communicative and interactive. Therefore order to show off the museum must also pay attention to the storyline, the presentation of collections and info meaning and value of what is to be conveyed by the museum. Governance through postmodern museum exhibition, is expected visitors gain knowledge and new experiences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28565
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Khozin
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penerapan konsep museologi baru dan museum sejarah di
Museum Kebangkitan Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini
adalah menjadikan Museum Kebangkitan Nasional sebagai museum sejarah ideal
dan merumuskan konsep komunikasi yang tepat untuk memudahkan proses
penyampaian pesan. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasikan bahwa Museum
Kebangkitan Nasional merupakan museum sejarah yang dalam pengelolaannya
belum menggunakan konsep museologi baru, karena belum menerapkan konsep
komunikasi timbal balik.

ABSTRACT
The object of this research was to discuss the application of the new museology
and the historical museum concepts. This research is a descriptive study which
used qualitative approach. The aim of the study is to perform ?National
Awakening Museum? as the ideal historical museum and formulate the
appropriate communication concept to facilitate the process of delivering
messages. The result of the research identified that National Awakening Museum
is a historical museum which its management has not used the new museology
concept, due to the fact of lacking the using of reciprocal communication concept."
2013
T35378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Naomi Christiari
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi apa saja yang sudah dilakukan oleh Museum Nasional terkait dengan usahanya untuk menlngkatkan minat masyarakat Wltuk berkonjung ke Museum Nasional. Penelitian ini adalah penelitian knalitatif dengan deasin deslaiptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa Museum Nasional perlu lebih mengembangkan program­ program yang menawarkan pengalaman lebih banyak kepada pengunjung, juga perlunya urnukmenyediakan filsilitas dan sarana y1111g mendakung.

The focus of this study is to know the marketing conunu.oication strategy that National Museum has done to increase tba public interest to visit National Museum. This study is using qualitative study, with descriptive design. The researcher found that Museum Nasional has done several communication strategy to increase public interest. The researcher suggest that National Museum need to use more of marketing mix in offering the visitor experience, and need to increase the quality of liability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32448
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurul Fajri
"Indonesia sebagai negara multikultural terintegrasi dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai simbol persatuan. Pada kenyataannya masih ada etnis yang mengalami diskriminasi yaitu etnis Cina, hingga sekarang kitapun masih bisa melihat adanya sentimen yang diarahkan kepada mereka. Pemisahan etnis tertentu akan mengganggu ketahanan nasional. New Museum mengubah paradigma museum dari tempat pameran masa lalu menjadi tempat pendidikan dan media komunikasi untuk kepentingan masa kini dan masa depan. Etnis Cina harus direpresentasikan di museum sebagai cara untuk merangkul dan sebagai simbol pengakuan negara terhadap minoritas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana museum nasional Indonesia mengakomodir etnis Cina dan kendala apa yang dihadapi serta cara untuk mengatasinya. Dan juga menunjukkan sejauh mana pemerintah menggunakan museum sebagai sarana pembentuk integrasi nasional. Penelitian menunjukkan etnis Cina belum direpresentasikan karena Museum Nasional Indonesia masih terjebak dalam konsep traditional museum yang berfokus koleksi dan masa lalu.

Indonesia as a multicultural country is integrated in the motto of Bhinneka Tungga Ika or Unity in Diversity as a symbol of unity. But now adays, there are still ethnic groups that discriminated like Chinese Ethnic as we can still see the sentiment pointed to them. The Segregation of certain ethnic will disrupt national resilience. New Museum transforms the paradigm of the museum from the place of the past exhibition into a place of education and communication media for the benefit of both present and the future. Chinese Ethnic must be represented in museums as a way to embrace and symbolize state recognition of minorities. This research aims to see the extent to which the Museum Nasional Indonesia accommodates the Chinese and what obstacles are faced and ways to overcome them. And also shows the extent to which the government uses museum as a means of forming national integration. This research shows that Chinese minority has not been represented because Museum Nasional Indonesia are still trapped in traditional museum concepts."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Dwi Ari S.
"Tesis ini membahas tentang rencana penerapan tarif pajak tunggal 28% terhadap penghasilan Wajib Pajak (WP) Badan di Indonesia seperti yang tercantum dalam rancangan amandemen Undang-Undang Pajak Penghasilan, khususnya ditinjau dari tingkat kesediaan WP membayar pajak (willingness of people to pay tax) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dalam tesis ini dimaksudkan untuk menghitung tingkat probabilitas kesedian WP membayar pajak dengan tarif tunggal 28% dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya serta implikasi yang ditimbulkan terhadap penerimaan pajak dengan menggunakan data hasil survai terhadap WP yang terdaftar di wilayah DKI Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tngkat probabilitas WP Badan bersedia membayar pajak dengan tarif 28% adalah tinggi, yaitu sebesar 74,11%. Disamping itu juga diketahui bahwa faktor-faktor seperti persepsi terhadap keadilan (fairness), tingkat penghasilan, dan tarif pajak marjinal berpengaruh positif dan signifikan secara statistik namun berpengaruh secara negatif terhadap tingkat probabilitas WP Badan bersedia membayar pajak dengan tarif 28%. Ada pun pengaruh kompleksitas peraturan perpajakan (complexity) terhadap tingkat probabilitas WP Badan bersedia membayar pajak dengan trif 28% adalah negatif dan tidak signifikan secara statistik (tidak terlalu besar).
Di sisi lain persepsi terhadap tingkat probabilitas WP Badan bersedia membayar pajak dengan tarif 28%. Hasil estimasi mengindikasikan kemungkinan adanya faktor-faktor lain di luar enam faktor yang menjadi variabel penelitian ini yang memiliki kaitan dengan tingkat kepatuhan WP dalam membayar pajak. tingkat probabilitas WP Badan bersedia membayar pajak dengan tarif 28% sebesar 74,11% akan berdampak positif bagi penerimaan pajak jika pemerintah mampu mengupayakan adanya sistem perpajakan yang meminimalkan upaya penghindaran pajak oleh WP."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27687
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>