Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99297 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azka Haninta Adhiya Ghaniy
"Di poin-poin bisnis, generasi sering menjadi fokus hidup yakni objek bagi peneliti-peneliti di dunia ini. Generasi produktif menjadi indikasi hidup bagi pemimpin-pemimpin di dunia ini. Oleh itu, negara-negara sering menjalin bentuk kompromi untuk menyusun dan menekuni prinsip masing-masing. Lalu, pemimpin-pemimpin ini menyuruh organisasi-organisasi legislatif bukan eksekutif dan yudikatif untuk memperbaiki fokus tujuan hidup negara masing-masing. Melalui poin-poin bisnis, pemimpin-pemimpin di bumi ini mampu mengiringi prinsip. Dengan dibentuknya prinsip, pemimpin–pemimpin di negara ini mampu menekuni indikasi berhasil dengan tinggi. Bukti di penelitian ini yakni generasi paling kecil di bumi ini memilih untuk menentukan nasib di hidup ini. Peneliti ingin menunjukan mengenai prinsip hidup generasi produktif di bumi ini. Dengan diresmikan poin-poin bisnis ini, generasi muda ini mampu meniti posisi di hobi masing-masing. Peneliti menggunakan teori histori milik G. Collingwood di 1996. Teori lain yakni dimiliki oleh Norman Fairclough di 2001.Hasil penelitian ini yakni generasi produktif menghasil produksi umur produktif. Untuk produksi umurnon-produktif, peneliti ingin menunjukan generasi murni mampu menjadi belum berhasil. Oleh itu, produksi umur non-produktif harus memilih untuk menyusun, menekuni, dan menentukan jalur hidup masing-masing melalui poin – poin bisnis ini.

In living, in one generation in oftenly is one object for one doctor. One generation is long-needed for one productivity in how in becoming one indication. This indication thus is one will of countries. In it, this generation in it’s productivity is one symbol of successful. In this result, this country leads one to many in pointing how in productivity this generation couldn’t bringing the updo instead of the inside-down. In pointing this, only this legislative proper could point in this country to clinging in one production. In order of surviving, this earth couldn’t handle more problem than the in-beings. In order to do it, one country must go on for one indication, principle, and integrity. Integrity goes hand-inhand in how it isn’t only enough for it. In this case, this author is willing to give one proof. This author gain more in theory belong to G. Collingwood in 1996. Other theory in good deed is Norman Fairclough in 2001. In only result, living in-being is in good hand for good reason. One generation in productive did lead to one good productivity. One generation must give in."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Azmi
"Thesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah Total Factor Productivity (TFP) beras di Indonesia telah meningkat atau menurun selama periode 2003-2012, dan bagaimana pengaruh infrastruktur publik terhadapnya. Dengan menggunakan Tornqvist-Thiel index untuk mengukur TFP, didapatkan bahwa pada level nasional, penurunan TFP hanya terjadi pada tahun 2006 dan selama periode penelitian 2003-2012, TFP beras nasional tumbuh sebesar 2.61 persen per tahun. Pengaruh infrastruktur publik terhadap TFP beras dilakukan dengan menggunakan analisis panel data (30 provinsi dan 10 tahun). Hasil analisis menunjukkan bahwa jalan raya dan irigasi memeliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan TFP dengan elastisitas 0,17 dan 0,12.

This paper aims to analyze whether the Total Factor Productivity (TFP) of rice production has increased or decreased in Indonesia during 2003-2012, and how public infrastructure affects the changes of TFP. By utilizing the Tornqvist-Thiel index to measure the TFP, it is shown that at the national level, the only decreasing TFP was in 2006 and for the period of analysis, the national rice TFP grew by around 2.61 per cent per year. It is also found that roads and irrigation have a positive and significant effect to the changes in rice TFP with the elasticity coefficients 0.17, 0.12 respectively, along with rainfall as a control variable with the elasticity coefficient 0.04."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1992
R 658.5 PRO t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lana Prestina Hallatu
"Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap produktivitas kerja perawat tetap ruang rawat inap di Rumah Sakit X. Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan (Edwin B. Flippo). Teori motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 145 perawat tetap ruang rawat inap di Rumah Sakit X. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja.

The research aims to find the influence of intrinsic motivation and extrinsic motivation to work productivity of permanent nurse at inpatient unit Hospital X. Motivation is a desire contained in individual that stimulated to take actions (Edwin B. Flippo). Theory of motivation divides into two, intrinsic motivation and extrinsic motivation. This study discusses the effect of intrinsic motivation and extrinsic motivation to work productivity of permanent nurse at inpatient unit Hospital X. This study uses a quantitative approach to distributing questionnaires to 145 permanent nurses at inpatient unit Hospital X. The results of this study showed that intrinsic motivation and extrinsic motivation has a positive influence on labor productivity."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S59461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahyo Purwanto
"ABSTRAK
Sejalan dengan tugas Pertamina yang berlandaskan atas Undang-Undang RI, Nomor 8 tahun 1971, maka PT. Pelita Air Service (PT. PAS) yang semula adalah Dinas Penerbangan Pertamina, menjalankan kegiatan jasa angkutan udara yang bersifat General Aviation, yaitu hanya melayani kebutuhan operasional perusahaan induknya. Dengan makin bertumbuh kembangnya perusahaan penerbangan, yang mampu menembus ke dalam industri perminyakan, berarti PT. Pelita Air Service menghadapi ancaman persaingan terbuka, yang kenyataannya hampir 50% pangsa pasarnya benar-benar telah berada di tangan perusahaan pesaing. Kondisi ini mengharuskan PT. PAS mulai mencari peluang keluar Pertamina dengan orientasi profit, disamping tetap mengemban tugas utamanya sebagai anak perusahaan Pertamina yang mendukung operasional MIGAS.
Orientasi kepada profit, berarti setiap langkah kegiatan Perusahaan harus dengan wawasan bisnis, agar tetap hidup berkembang. Langkah baru ini harus diikuti oleh kesiapan SAM untuk menyambutnya, baik dari SIKAP maupun PENGETAHUAN-nya yang bisa rneningkatkan MUTU PELAYANAN JASA. Aspek pentingnya Mutu Pelayanan Jasa adalah ciri utama dari Jiwa Kewiraswastaan, yang mengutamakan kepuasan pelanggan demi peningkatan produktivitas usaha.
Dari hasil penelitian, ternyata sikap pegawai menanggapi keadaan Perusahaan cenderung baik, namun kinerja yang ditampilkan cenderung hanya Sedang. Hal ini terlihat, ada keinginan untuk mempertahankan perusahaan, namun tidak mengerti bagaimana harus berbuat. Kondisi ini memerlukan perhatian dari manajemen untuk mengembangkan motivasi kerja khususnya melalui program pendidikan dan pelatihan yang lebih intensif. Sikap lama yang cenderung manja karena adanya monopoli penerbangan bidang Migas, mengakibatkan lalai dan kurang tanggap terhadap perkembangan di luar organisasi. Hal ini menyebabkan sangat lambannya upaya untuk selalu menyempurnakan diri, terutama pada upaya meningkatkan mutu pelayanan.
Peranan pengembangan Motivasi kerja dari Manajemen, dituntut agar mampu mengubah pola Pikir, pola Sikap, maupun pola Tindak pegawai, dan Sikap lama menjadi Sikap baru yang lebih inovatif dan kr-eatif, serta lebih mandiri. Sikap positif yang bercirikan kedewasaan dan kematangan, harus dapat ditumbuhkan pada diri pegawai, agar masing-masing dapat memahami dan menyadari kondisi perusahaannya. Selanjutnya diharapkan dapat tumbuh rasa ikut memiliki dan rasa ikut bertanggung jawab atas perusahaannya, dengan kesadaran untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan demi pelaksanaan tugasnya. Dengan demikian mutu pelayanan jasa dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya produktivitas usaha dari PT. PAS akan meningkat pula."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Supriadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menelaah peranan migrasi dan mutu
modal manusia dalam pembangunan di Jawa Tengah dan di Jawa Timur
dengan menggunakan data Susenas 1982 dan Produk Domestik Regional
tahun 1982.
Penelaahan peranan migrasi dan mutu modal manusia dilakukan
melalui pendekatan fungsi produksi Cobb-douglas, mengenai produk
tivitas pekerja. Atas dasar proses produksi, sektor ekonomi dibagi dalam empat sektor yaitu sektor pertanian sebagai penyedia bahan
komoditi baik untuk konsumen mau pun produsen, sektor industri
yang mengolahnya menjadi barang jadi atau setengah jadi, sektor
perdagangan yang merupakan mata rantai yang menghubungkan produsen dengan produsen lain dan dengan konsumen dan terakhir adalah
sektor jasa lainnya yang merupakan penunjang untuk memperlancar proses produksi tersebut.
Pembangunan ekonomi berarti adanya perubahan dalam struktur
output dan alokasi input pacta berbagai sektor perekonomian dan
adanya kenaikan output.
Salah satu input dalam pembangunan ekonomi tersebut adalah
pekerja, adanya kenaikan output dari sisi pekerja ~erarti dengan
jumlah peker ja yang tetap dihasilkan output yang lebih banyak
atau adanya kenaikan produktivitas pekerja, kenaikan produktivitas
ini karena adanya kenaikan mutu modal pekerja. Kenaikan mutu
modal pekerja bukan saja ditentukan oleh mutu modal pekerja akan
tetapi ditentukan juga oleh mutu modal fisik dan teknologi.
Mutu modal manusia adalah suatu benda ekonomi yang langka
dan karenanya dibutuhkan pengorbanan untuk memperolehnya. Penentu
mutu modal manusia tersebut adalah pendidikan, kesehatan/kesejahteraan,
keamanan, lingkungan dan partisipasi aktif pekerja serta migrasi.
Dalam penelitian ini hanya ditelaah pengaruh pendidikan,
kesejahteraan dan partisipasi aktif serta produk domestik regional
bruto pada empat sektor ekonomi tersebut di Jawa Tengah dan
di Jawa timur. Variabel keamanan dan lingkungan tidak di telaah
karena keterbatasan data.
Produk domestik regional bruto mempunyai hubungan yang posi
tif dengan produktivitas pekerja, artinya setiap kenaikan produk
domestik regioanl bruto sebesar 1 persen maka akan meningkatkan
produktivitas pekerja sebesar 0,36 persen.
Mutu modal pekerja migran umumnya lebih tinggi daripada mutu
modal pekerja non migran, namun pekerja migran memberikan sumbangan
terhadap produktivitas pekerja yang lebih kecil daripada
pekerja non migran.
Pendidikan pekerja di sektor pertanian memberikan sumbangan
yang negatif terhadap produktivitas pekerja. Artinya, meningkatnya
pendidikan pekerja di sektor pertanian akan menurunkan produktivitas
pekerja. produktivitas minimum akan tercapai pada saat
pendidikan rata-rata 15,5 tahun atau belum tamat perguruan
tinggi.
Pendidikan.pekerja di sektor industri dan perdagangan memberikan
sumbangan yang positif terhadap produktivitas pekerja.
Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan kian besar produktivitas pekerja. Produktivitas minimum di sektor industri telah tercapai pada saat tingkat pendidikan rata-rata kelas dua sekolah
dasar, dan produktivitas minimum di sektor perdagangan telah tercapai pada saat pendidikan rata-rata kelas tiga sekolah dasar.
Kesejahteraan pekerja memberikan sumbangan yang negatif terhadap
produktivitas pekerja. Artinya, semakin kecil proporsi pekerja
yang berpenghasilan di bawah kebutuhan fisik minimum maka
semakin tinggi produktivitas pekerjanya. Besarnya sumbangan kesejahteraan
tersebut terhadap produktivitas pekerja adalah -0,03
%, artinya, setiap penurunan 1 persen proporsi pekerja yang berpenghasilan
di bawah kebutuhan fisik minimum maka akan meningkatkan
produktivitas pekerja sebesar 0,03 persen.
Partisipasi aktif pekerja memberikan sumbangan yang positif
terhadap produktivitas pekerja, artinya semakin tinggi partisipasi
aktif kian besar produktivitasnya. Besarnya sumbangan partisi
pasi terse but adalah 0, 25%. Artinya, setiap kenaikan 1 persen
partisipasi aktif akan meningkatkan produktivitas pekerja sebesar
0,25 %."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sweet potato development in Papua is supported by the availability of natural resources,i.e,land and agroclimate,and human resource....."
JUPEPEP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The potential land of Indonesia that serves its function as agriculture is about 162.40 million hectares. It consists of 33.4 hectares of swamp area is scatteres in several big island , among them are 9.37 million hectares of swamp area...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan program penerapan teknologi pengeringan ini adalah membuat mesin pengering yang dapat dipergunakan untuk mengeringkan gerabah,dimana sumber panasnya berasal dari pembakar minyak bertekanan,sistem rak berputar menggunakan penggerak motor bensin dan dapat pula digerakkan secara manual menggunakan tangan,juga menggunakan kontrol suhu; dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi gerabah dengan kadar air 12 s.d 15 % yang memenuhi syarat kualitas untuk ekspor...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Kristi Hanafie
"Setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja
pegawainya, karena dengan produktivitas yang tinggi berarti akan dipero1eh hasil yang lebih baik dengan pemakaian sumber daya manusia yang sama, atau hasil yang tetap dengan pemakaian sumberdaya manusia yang berkurang, da hal ini berarti adanya pengurangan biaya operasional atau keuntungan yang lebih besar.
Sedangkan, produktivitas sumber daya manusia merupakan bagian
dari produktivtas suatu usaha, namun produktivitas tenaga kerja adalah
"bagian yang paling menentukan, sekaligus yang paling sulit untuk dimengerti dan dikelola karena menyangkut aspek yang ada di dalam maupun di luar diri manusia. Mengingat hal ter.sebut di atas maka pimpinan perlu memperhatikan motivasi kerja pegawai Karena dengan mengetahui motivasi kerja pegawai, pimpinan dapat meggerakan atau mengarahkan pegawai untuk bekerja dengan baik sehingga tu]uan perusahaan dapat dicapai.
Motivasi kerja yang diberikan oleh peruse aan dalam rangka
menciptakan pegawai bekerja dengan bergairah untuk tercapainya tujuan organisasi dan suatu situasi di mana pegawal dapat memenuhi kebutuhan kebutuhannya dan pada waktu yang bersaran Ban Dalam kripsi ini alat-alat motivasi yang akan dibahas adafah gaji, fasilitas Resehatan, serta kepastian dan rasa aman.
Masa1ah pokok yang dibahas dalam penulisan sknpsi ini adalah
menggambarkan bagaimana motivasi yang dibetikan perusahaan berupa
gaji, fasiiitas kesehatan, dan kepastian dan rasa aman dan produkitivitas kerja pegawai di PT 1MECO INTER SARANA.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahul bagaimana motivasi yang
diberikan perusahan datam bentuk gaji, fasilitas kesehatan, dan kepastian dan .rasa aman dan .produktiv:i1as .kerja .pegawai .pada .perusahaan 1ersebu1 Metode -penelitian -dalam -penyusunan -sk-ripsi -ini -rnenggunakan
penelitian deskriptif dengan pendel
-pengumpu~an -data -berupa studi -kepustakaan -dan studi -~apangan. Dalam
studi ·tapangan, penu1is menggunakan metode pengumpulan data melalui
wawancara .mendalam .di .mana wawancara .ini .dilakukan terhadap .beberapa
manajer dan -stat -pT -IMEC·O -INTE-R SARANA yang 1:erlibat ·langsung dengan
masaJah yang akan ditelitl Dengan wawancara mendalam yang dilakukan
-berdasarkan -pada -pedoman wawancara -yang -telah -disusun -penults
"berdasarkan _pokok _permasalahan, dengan derriikian akan diharapkan akan
-didapat -data -pokok yang -berhubungan -dengan -permasalahan yang -akan
dlteliti. ·Kedua, mengguna·kan metoda pengumpulan data melalui observasi.
-Berdasarkan -hasil wawancara -dengan -beberapa manajer -dan -staf
mengenai ·motivasi berupa gaji, fasilitas ·kesehatan, dan ·kepastian dan ·rasa
.aman yang diberikan per.usahaan temy.at .ketiga faktor .motiv.asi .itu .kur.ang
mempengaruhi -produk1tivitas -kerja -pegawai. Hal ·ini terbukti -dengan -hasil
wawancara antara _penulis dan beberapa manajer di _perusahaan tersebut
-rnen-yatakan -bahwa faktor-faktor -rnotivasi -berupa -gaJi, fasiHtas -k-es-ehatan,
dan l
-kerja -pegawai meningk-at.
Dari ·hasi1 pembahasan tersebut dapat disimpulkan ·bahwa penelitian
Jni menunjukkan .bahwa .adany.a .kebijakan .motiv.asi .dari .perusahaan .berupa
gaji, fasilitas -kesehatan, dan -kepastian dan rasa aman tersebut 1emyata
kurang merangsang .adany.a u.saba yang .lebib .besar dari .pegaw.ainy,a .atau
-kurang membuat -pegawai -bekeda -dengan -produktivitas.
Berdasali
bebetapa saran sebagai -berikut. -Pimpinan -harus -dapat -memotivasi -para
_pegawainya sehingga _perilaku mereka selama ·bakerja selalu terarah pada
tujuan yang -diharapkan -perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>