Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139568 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cheryl Annisa Paramesti
"For the past years, Muslim representation in the teen drama series has been gradually increasing. However, evidence proves misinformation muddles the image of Muslim women with a frequent stereotypical trope of oppression and victimization which affect people’s perspective. Involving sincere Muslim women representation in the narratives gives a sense of inclusion and empowerment, especially those who are represented. Transmedia storytelling is powerful to convey message because it gives room for exploratory experiences. Skam is a slice-of-life transmedia storytelling teen drama series that dedicate one season to portray Muslim. Previous studies have examined how Skam includes inclusivity. However, there is a minimal amount of further study that focuses on Muslim representation in Skam. This essay will analyze how Skam utilize transmedia storytelling in representing Muslim women representation’s authentic and relatable story. The discussion will also adopt narrative complexity and stereotypes with explanatory approach and critical discourse analysis way of thinking for data collection. The analysis reveals that Skam’s Muslim women representation eliminates stereotype by implementing Jenkin’s seven transmedia storytelling principle and Jason Mittell’s narrative complexity. This essay will help understand the importance of Muslim women representation and the media roles in communication essential topics to the audiences.

Representasi Muslim dalam serial drama remaja secara bertahap mengalami peningkatan, namun data membuktikan bahwa masih banyak misinformasi terutama terhadap Wanita Muslim. Hal tersebut berbahaya karena dapat mempengaruhi perspektif masyarakat. Misrepresentasi di media mengangkat tema stereotip penindasan dan viktimisasi. Melibatkan representasi wanita muslim dalam narasi memberikan rasa inklusi dan pemberdayaan bagi audiens, terutama bagi mereka yang terwakili. Transmedia storytelling memiliki peran besar dalam mengkomunikasikan pesan secara menarik dan memberikan ruang untuk pengalaman eksploratif. Skam adalah serial drama remaja dengan konsep transmedia storytelling dengan tema slice-of-life yang mendedikasi satu season tentang kehidupan Muslim. Penggambaran Muslim dalam serial Skam dikenal lebih akurat. Studi sebelumnya telah meneliti tema inklusivitas Skam. Namun, sedikit penelitian lebih lanjut yang berfokus pada representasi Muslim di Skam. Esai ini akan menganalisis bagaimana serial Skam memanfaatkan transmedia storytelling dalam mengkomunikasikan representasi wanita Muslim. Diskusi ini mengadopsi teori narrative complexity dan stereotip dengan pendekatan eksplanatori dengan lensa critical discourse analysis untuk mengumpulkan data. Analisis membuktikan bahwa oleh Skam menghilangkan narasi stereotip pada representasi Muslim dengan menerapkan tujuh prinsip transmedia storytelling yang diutarakan oleh Jenkins dan narrative complexity sesuai dengan opini Jason Mittell. Esai ini membantu memahami pentingnya representasi wanita Muslim dan peran media dalam mengkomunikasikan topik-topik penting kepada audien"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nindita Fitriana
"Analisis Situasi
1. Era disrupsi melahirkan fintech lending yang mempermudah kegiatan peminjaman uang secara online yang semula dilakukan dengan cara konvensional.
2. Menjamurnya fintech lending di Indonesia diharapkan dapat mengurangi jumlah UMKM di Indonesia yang tidak terakses layanan perbankan (underserved) dan membuka lapangan pekerjaan.
3. Adanya perspektif negatif di tengah masyarakat Indonesia mengenai platform pinjaman online yang dianggap berbahaya dan menimbulkan kerugian yang diakibatkan oleh banyaknya fintech lending ilegal yang kerap melakukan penagihan utang dengan mengintimidasi peminjam.
4. Tunaiku sebagai platform fintech lending yang telah beroperasi selama 5 tahun masih memiliki selisih besar antara jumlah peminjam saat ini dengan visi besarnya di tahun 2025.
5. Hasil riset menunjukkan bahwa kesadaran pengusaha bisnis mikro underserved di Jabodetabek mengenai fintech lending Tunaiku masih rendah.
6. Rendahnya brand awareness Tunaiku pada pengusaha bisnis mikro underserved di Jabodetabek dan besarnya selisih antara jumlah peminjam dan visi yang ingin dicapai oleh Tunaiku di tahun 2025 mendorong diperlukannya strategi komunikasi untuk meningkatkan brand awareness Tunaiku sebagai fintech lending yang aman dan
bermanfaat.
Tujuan
Untuk meningkatkan kesadaran pengusaha bisnis mikro underserved di Jabodetabek mengenai Tunaiku sebagai fintech lending yang aman dan bermanfaat bagi mereka dalam mengembangkan bisnisnya.
Target Khalayak
a. Demografis: Pengusaha bisnis mikro underserved berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam usia 21-55 tahun
b. Geografis: Pengusaha bisnis mikro underserved yang berdomisili di Jabodetabek
c. Psikografis: Pengusaha bisnis mikro underserved yang memiliki keingintahuan mengenai pengelolaan keuangan dan masih membutuhkan pembinaan dalam mengelola keuangan bisnis mereka
Strategi
Dengan melaksanakan program AMAR sebagai upaya untuk memperkenalkan Tunaiku selaku platform pinjaman online tanpa agunan yang aman dan bermanfaat dengan menggunakan metode transmedia storytelling. Program ini memiliki beragam aktivitas, baik secara online maupun offline yang didasari oleh narasi besar mengenai cerita Keluarga Pak Tun. Program AMAR menargetkan pengusaha bisnis mikro underserved di Jabodetabek
Pesan Kunci
Aman dan Bermanfaat Bersama Tunaiku
Program
Program AMAR akan terbagi ke dalam dua sub-program, yakni:
1. AMAR Info
a. Penyebaran Informasi melalui platform Facebook
b. Penyebaran Informasi melalui platform Instagram
c. Penyebaran Informasi melalui platform Twitter
2. Tumbuh Bersama Tunaiku
a. Lokakarya
b. Business Coaching
c. Festival UMKM
d. Publikasi Kegiatan
Jadwal
Januari - Desember 2021
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan program AMAR adalah Rp503.578.000
Evaluasi
a. Tahap proses: Mengadakan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan
b. Tahap output: Mengadakan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan program
c. Tahap outcome: Melakukan evaluasi dampak yang diperoleh dari pelaksanaan program

Situation Analysis
1. The disruption era creates fintech lending platforms which facilitated online money lending activities that were initially carried out in a conventional way.
2. The development of fintech lending in Indonesia is expected to reduce the number of MSMEs in Indonesia that rely more on non-bank financial services (underserved) and create more job opportunities.
3. There are negative perspectives in Indonesian society regarding online loan platforms that considered to be dangerous and caused losses due to the large number of illegal fintech lending that often conducts debt collection by intimidating borrowers.
4. Tunaiku as a fintech lending platform that has been operating for 5 years still has a large gap between the number of borrowers and its big vision in 2025.
5. The research shows that the Tunaiku`s brand awareness among underserved micro business entrepreneurs in Jabodetabek is still low
6. The Tunaiku`s low brand awareness among underserved micro business entrepreneurs in Jabodetabek and the large gap between the number of borrowers and the vision Tunaiku wants to achieve in 2025 encourage the need for a communication strategy to increase Tunaiku`s brand awareness as a safe and beneficial fintech lending.
Goal
To increase brand awareness among underserved micro business entrepreneurs in Jabodetabek regarding Tunaiku as a safe and beneficial fintech for them in developing their business.
Target Audience
a. Demographics: Men and women, aged 21-55 years, work as underserved micro business entrepreneurs
b. Geographic: Underserved micro business entrepreneurs who domiciled or located in Jabodetabek
c. Psychographic: Underserved micro business entrepreneurs who have curiosities about financial management and still need guidance in managing their business finances
Strategy
By implementing The AMAR Program as a communication strategy to introduce Tunaiku as an online loan platform without collateral that is safe and beneficial using the Transmedia Storytelling method. This program has various activities, both online and offline, based on a narrative about the Pak Tun Family`s story. The AMAR Program targets
underserved micro business entrepreneurs in Jabodetabek
Key Message
Safe and Beneficial with Tunaiku
Programs
The AMAR Program will be divided into two sub-programs:
1. AMAR Info
a. Dissemination of information through Facebook platform
b. Dissemination of information through Instagram platform
c. Dissemination of information through Twitter platform
2. Growing with Tunaiku
a. Workshop
b. Business Coaching
c. MSME Festival
d. Publication of The AMAR Program activities
Schedule
January - December 2021
Budget
Total budget needed to organize The AMAR Program is Rp503.578.000
Evaluation
a. Process stage: Conduct an evaluation of the process of implementing activities
b. Output stage: Conduct an evaluation of the results of program implementation
c. Outcome stage: Evaluate the impact obtained from the implementation of the program
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Ari Ardiana
"ABSTRAK
Perkembangan media digital memberikan peluang bagi produsen media untuk menceritakan narasi secara luas. Teknik penceritaan yang saat ini diterapkan adalah transmedia storytelling yang diperkenalkan oleh Henry Jenkins. Transmedia storytelling adalah teknik penceritaan yang menggunakan berbagai medium yang berbeda dengan narasi utama yang sama. Transmedia storytelling memiliki tujuh prinsip dan salah satunya membahas tentang kesempatan untuk memperlihatkan tokoh karakter yang lebih beragam. Hal ini berbeda dengan serial How To Train Your Dragon (HTTYD) yang memiliki karakter terbatas. Penelitian ini menganalisa bagaimana HTTYD menggunakan transmedia storytelling pada tokoh karakter terbatas. Serial HTTYD menggunakan seluruh prinsip transmedia storytelling namun memiliki narasi tokoh karakter yang terbatas di seluruh medianya, tokoh Hiccup menjadi fokus dalam keseluruhan narasi dalam serial ini. Hal ini menjadi sebuah kekurangan karena mempengaruhi motivasi audiens untuk menonton dan menikmati serial HTTYD. Namun hal ini tidak mempengaruhi penggemar yang tetap berperan secara aktif untuk memahami dunia HTTYD

ABSTRACT
The development of digital media gives media producers a chance to tell a broad narrative. The storytelling technique that is currently being applied is transmedia storytelling, which introduced by Henry Jenkins. Transmedia storytelling is a storytelling technique which uses different medium with a single storyworld. Transmedia storytelling has seven principles and one of them discusses the opportunities to show diverse characters. This is different from the How To Train Your Dragon (HTTYD) series which has limited character. This paper analyse how HTTYD series uses transmedia storytelling by having limited characters. The HTTYD series uses all the principles of transmedia storytelling but has limited character narratives throughout the medium, the main character, Hiccup are the focus of the entire narration in this series. This becomes a disadvantage because it affects the audience motivation to watch and enjoy the HTTYD series. But this does not affect the fans who continue to play an active role in understanding the world of HTTYD."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fadlilah Haqq
"Penelitian ini membahas mengenai citra positif seorang perempuan muslim berhijab yang ditampilkan dalam sebuah serial remaja Jerman. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang berfokus pada analisis tekstual teori post-islamisme milik Asef Bayat yang juga dilihat dari sudut pandang feminisme Islam digunakan dalam analisis korpus. Korpus berupa serial Jerman berjudul Druck yang difokuskan pada musim keempat yang rilis pada tahun 2019. Dilatarbelakangi oleh maraknya misrepresentasi mengenai muslim dalam industri film Barat dengan sejumlah stereotip yang melekat, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggambaran perempuan muslim berhijab yang dilakukan Druck musim keempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggambaran perempuan muslim dalam serial ini ditampilkan secara positif dan sejalan dengan konsep post-islamisme yang menjunjung ketaqwaan beragama dalam suatu modernisasi, namun dengan tetap menyertakan realita kehidupan sosial komunitas muslim di Jerman. Hal ini menunjukkan bahwa serial ini mampu mematahkan stereotip yang selama ini melekat pada komunitas muslim di media maupun industri film Barat terutama di Jerman.

This study discusses the positive image of a muslim woman wearing a hijab that is shown in a german youth series. By using a qualitative research method that focuses on textual analysis, Asef Bayat's post-islamism theory is used which is also seen from the point of view of islamic feminism in analyzing the corpus in the form of a german series entitled Druck which is focused on the fourth season which was released in 2019. Muslims in the western film industry with a number of inherent stereotypes, this study aims to determine the extent to which Druck's representation of muslim woman in hijab has been portrayed in the fourth season. The results show that the representation of muslim women in this series is presented positively and in line with the concept of post-islamism which upholds religious piety in a modernization, but still includes the reality of the social life of the muslim community in Germany. This shows that this series is able to break the stereotypes that have been attached to the muslim community in the media and the western film industry, especially in Germany."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adiva Charisma Zafira
"Korean pop music often referred to as K-pop, is one of Hallyu’s biggest industries. Hallyu, or the Korean wave, is the term used to describe the globalisation of South Korean culture that encompasses many aspects of Korean pop culture (Nye, 2009). The K-pop industry has participated in various ways throughout the many generations to renew and enhance the K-pop experience as a means to tackle the boundaries of the international entertainment industry as well as globalisation and the oversaturation of the market itself. This study's curiosity is focused on K-pop idol groups' content and product distribution, especially for Stray Kids, one of the many currently active fourth-generation idol groups and Hallyu 4.0. Thus, grounded in Jenkins' Transmedia Storytelling principles (2009), this study seeks to examine the various media channels used by Stray Kids to release their content using Jenkins' concept of the Principles of Transmedia Storytelling. The findings suggest that 1) Stray Kids’ content dispersal encompasses transmedia storytelling; 2) there is an obvious highlight of interest in the creation of content that provides depth to idols’ identity.

Musik pop Korea, sering disebut sebagai K-pop, adalah salah satu industri terbesar Hallyu. Hallyu, atau Korean
wave, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan globalisasi budaya Korea Selatan yang mencakup
banyak aspek budaya pop Korea (Nye, 2009). Industri K-pop telah memperbarui dan meningkatkan K-pop, sebuah
perluasan yang terlihat dari generasi ke generasi, khususnya dalam hal konten; baik secara kuantitas,
kualitas, maupun penggunaan media selama empat era Hallyu atau gelombang budaya pop Korea. Oleh
karena itu, penelitian ini akan berfokus pada sifat transmisi konten dan distribusi produk Stray Kids sebagai
salah satu idol group K-pop generasi keempat yang juga merupakan bagian dari Hallyu 4.0. Studi kasus ini
akan menggunakan analisis konten serta prinsip Transmedia Storytelling dari Henry Jenkins (2009) sebagai
landasan teori dalam menelaah berbagai saluran media yang digunakan oleh Stray Kids untuk merilis
konten mereka. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penilitian ini adalah sebagai berikut: 1)
penyebaran konten Stray Kids mencakup transmedia storytelling; dan 2) terdapat minat pada produksi
konten yang membantu dalam membangun identitas idol.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Bayuprasetyo
"Transmedia Storytelling merupakan sebuah pendekatan dimana narasi mengalami ekspansi atau perluasan dari satu media ke media lainnya sehingga membentuk suatu pengalaman utuh di benak khalayaknya. Makalah ini membahas bagaimana gim atau film interaktif tentang Minecraft: Story Mode diproduksi dengan pendekatan ini. Makalah ini juga menjelaskan jenis, proses, sistem, prinsip-prinsip transmedia storytelling dan sekuens pada Minecraft: Story Mode. Menggunakan desk analysis, ditemukannya berbagai saluran media yang digunakan dalam mengungkapkan Minecraft: Story Mode dengan keterlibatan khalayak yang paling tinggi pada ada pada bagian cerita. Hal ini terjadi karena adanya film interaktif dan penonton berusaha mengungkap seluruh pilihan yang ada, serta adanya interaksi dari penonton untuk lebih merasakan ekstensi atau dunia tersebut melalui buku, mainan dan seterusnya.

Transmedia Storytelling is an approach where narration experiences expansion or extension from one medium to another until forming a complete experience in the minds of the audience. This paper discusses how games or interactive film about Minecraft: Story Mode are produced with this approach. This paper also describes types, processes, systems, principles of transmedia storytelling and sequences in Minecraft: Story Mode. Using desk analysis, the discovery of various media channels used in revealing Minecraft: Story Mode with the highest audience involvement in the story section. This happens because there is an interactive film and the audience tries to reveal all available choices, as well as the interaction of the audience to feel more about the extension or the world through books, toys and so on."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Timothy Aaron
"Popularitas musik independen Indonesia dalam beberapa tahun terakhir melesat akibat semakin terdigitalisasinya musik Indonesia. Pemasaran musik di Indonesia juga menjadi semakin kreatif dengan memanfaatkan platform digital. Salah satu cara pemasaran melalui media sosial adalah transmedia storytelling yang memanfaatkan berbagai media untuk menceritakan satu narasi yang utuh. Salah satu grup musik Indonesia yang memanfaatkan transmedia storytelling dalam pemasarannya adalah Feast. Dengan narasi Multisemesta, Feast menggabungkan album-albumnya ke dalam satu semesta, kemudian dipecah ke dalam beberapa dunia yang disebut sebagai Earth. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah qualitative content analysis. Album Feast yang paling berhasil menerapkan transmedia storytelling dalam pemasaran media sosialnya adalah album Beberapa Orang Memaafkan dengan jumlah diputar sebanyak 78.227.353 per Oktober 2022 karena mengedepankan user-generated content atau prinsip performance yang mendorong partisipasi audiens. Peneliti menemukan bahwa dengan menggunakan transmedia storytelling yang mengedepankan prinsip performance, maka audience dapat membentuk makna baru dari produk utama, dalam kasus ini lagu, yang kemudian diproduksi ulang ke dalam bentuk konten lain sehingga dapat membantu penyebarluasan musik, mendorong keberhasilan promosi terutama melalui media sosial yang memiliki prinsip content-sharing dan interaction yang sangat kuat.

The popularity of Indonesian independent music in recent years has accelerated due to the increasing digitalization of Indonesian music. Music marketing in Indonesia is also becoming more creative by utilizing digital platforms. One way of marketing through social media is transmedia storytelling, which uses various media to tell a complete narrative. One of the Indonesian music groups that uses transmedia storytelling in its marketing is Feast. With the Multiverse narrative, Feast combines its albums into one universe, then it is divided into several worlds called Earth. Methodology used in this research is qualitative content analysis. The Feast album that has most successfully implemented transmedia storytelling in its social media marketing is the album Some People Forgive, with a total of 78,227,353 views as of October 2022, because it prioritizes user-generated content or performance principles that encourage audience participation. The researcher found that by using transmedia storytelling that puts forward the principle of performance, the audience can form new meanings from the main product, in this case, the song, which is then reproduced into other forms of content so that it can help spread music and encourage successful promotions, especially through social media that uses social media. It has very strong content-sharing and interaction principles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
London : Routledge, 2014
305.486 97 MUS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agil Kunta Dewangga Pramudya
"Jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana transmedia storytelling dapat diimplementasikan dalam sebuah game online dan bagaimana konsep tersebut dapat mendorong terbentuknya online community dan earned media melalui user-generated content. Studi dilakukan pada game online VALORANT yang merupakan game penembak kompetitif, tetapi tetap memiliki perkembangan cerita yang kompleks. Literature based research digunakan untuk mencari bukti pada kasus, dan menguji validitas konsep ataupun teori tertentu, ditambah lagi karena pendekatan ini bersifat sempit dan dapat berfokus pada hubungan antara dua variabel tertentu. Transmedia storytelling pada VALORANT memiliki banyak keuntungan, terutama saat VALORANT dikategorikan sebagai game online. Ditemukan bahwa, transmedia storytelling di dalam VALORANT dapat mendorong terbentuknya online community yang tidak hanya berfokus pada permainannya tetapi juga berfokus pada cerita VALORANT. Hal tersebut direalisasikan melalui terbentuknya komunitas Discord yang terdedikasi pada cerita VALORANT saja. Terbentuknya online community juga mendorong terbentuknya user-generated content yang pada akhirnya mendorong terciptanya berbagai konten cerita dari semesta cerita VALORANT. Oleh karena itu, transmedia storytelling dapat membantu game online tidak hanya membuat para pemainnya tertarik pada permainannya tetapi juga pada semesta cerita yang tercipta.

This journal aims to explain how transmedia storytelling can be implemented in an online game and how the concept can form an online community and earned media through user-generated content. The study was conducted on the online game VALORANT which is an online shooter game but still has a complex storyline. Literature-based research is used to find evidence in a case and test the validity of a particular concept or theory. This approach is narrow and focuses on the relationship between two specific variables. This journal found that transmedia storytelling on VALORANT has many advantages, especially when VALORANT is categorized as an online game. It was found that transmedia storytelling in VALORANT can form an online community that not only focuses on the gameplay but also on the VALORANT story. This is done through a Discord community dedicated only to the VALORANT story. The formation of online communities also encourages the formation of user generated content, which in turn encourages the creation of various story elements from the VALORANT universe. Therefore, transmedia storytelling can help online games not only make the players interested in the game but also in the story universe that is created."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arifiliani Mahira Nasywa
"Transmedia storytelling merupakan salah satu strategi yang mulai banyak digunakan untuk melakukan pemasaran karena konsepnya yang relatif sederhana dengan membagi dunia cerita ke berbagai media untuk menjangkau khalayak seluas-luasnya. Penulis novel cetak juga dapat menggunakan strategi pemasaran ini untuk dapat melihat kontribusi yang dilakukan khalayaknya secara langsung. Lexie Xu, salah satu penulis Indonesia juga menggunakan konsep strategi transmedia storytelling untuk menceritakan narasi dunianya. Melalui media buku novel serial, web series, website, hingga media sosial, Lexie memanfaatkan media untuk menjangkau khalayak. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bagaimana praktik penggunaan strategi tersebut oleh seorang penulis dan bagaimana keterlibatan khalayak pada setiap konten medianya. Penggunaan strategi transmedia storytelling yang digunakan oleh Lexie Xu, dapat menjadi contoh bagi para penulis lainnya maupun praktisi yang sedang merancang narasi dunia ceritanya.

Transmedia storytelling is a strategy that is starting to be widely used for marketing because of its relatively simple concept of dividing the world of stories into various media to reach the widest audience. A novel writer can also use this marketing strategy to be able to see the contributions made by their audience directly. Lexie Xu, one of the Indonesian writers also uses the concept of transmedia storytelling strategy to tell the narrative of her story world. Through the media of serial novels, web series, websites, and social media, Lexie uses the media to reach audiences. This study was conducted to show what the author's practice of using this strategy is and how the audience engages in each media content. The use of the transmedia storytelling strategy used by Lexie Xu can be an example for other writers and practitioners who are designing narratives for their world stories."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>