Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3233 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Comer, Ronald J.
New York: W.H. Freeman, 1998
616.89 Com a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davison, Gerald C.
New York John Wiley & Sons 2000,
616.89 Dav a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Patwain, David
New York: Routledge, 2002
364.3 PUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Comer, Ronald
""Comer and Gould?s Psychology Around Us demonstrates the many-often surprising, always fascinating-intersections of psychology with students? day-to-day lives. Every chapter includes sections on human development, brain function, individual differences and abnormal psychology that occur in that area. These "cut-across" sections highlight how the different fields of psychology are connected to each other and how they connect to everyday life.Every chapter begins with a vignette that shows the power of psychology in understanding a whole range of human behavior. This theme is reinforced throughout the chapter in boxed readings and margin notes that celebrate the extraordinary processes that make the everyday possible and make psychology both meaningful and relevant. The text presents psychology as a unified field the understanding of which flows from connecting its multiple subfields and reinforces the fact that psychology is a science with all that this implies (research methodology, cutting edge studies, the application of critical thinking). "-- Provided by publisher."
Hoboken NJ: John Wiley & sons Inc , 2013
150 COM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sprinthall, Norman A.
New Yorrk McGraw-Hill 1990,
370.15 Spr e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Provincetown : The Journal Press
050 JSP 29 (1949)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Katharina A. Pandegirot
"Seorang dikatakan cerdas, jika selain memiliki kemampuan berpikir yang baik dia juga menampilkannya secara konsisten dalam perilakunya sehari-hari ketika menjalani kehidupan Masalahnya, tidak semua orang yang memiliki kemampuan berpikir, memiliki pula karakter intelektual yang gemar berolah pikir. Dengan ketiadaan karakter ini, maka mustahil seseorang dapat tumbuh menjadi IW-time learner, suatu kualitas yang diperlukan individu untuk meneruskan perkembangannya secara mandiri selepas dari masa sekolah kelak, dan untuk menjalani hidupnya secara cerdas. Diketahui bahwa perkembangan manusia tidak terlepas dari konteks lingkungan tempat individu itu tinggal Dalam konteks lingkungan ini, terdapat pengaruh budaya, belief system dan serangkaian nilai-nilai di dalamnya. Maka universitas, sebagai tempat mahasiswa berkuliah, juga merupakan lingkungan sosial dan budaya, yang memiliki potensi besar sebagai tempat dilakukannya interalisasi budaya berpikir, karena di dalam universitas terdapat berbagai bidang ilmu yang memiliki metode-metode ilmu yang berbeda yang diduga dapat memberikan pengaruh berbeda pula. Institusi Pendidikan sebagai salah satu agen enkulturasi dianggap sebagai pihak yang bertanggung-jawab untuk mengembangkan karakter intelektual ini kepada para siswanya selain memberikan berbagai informasi dan ilmu pengetahuan. Penelitian ini melakukan eksplorasi atas penyebaran disposisi-disposisi Intelektual Character pada tiga metode ilmu yang berbeda yang terdapat dalam universitas, yang diwakili oleh enam (6) fakultas dan jurusan yang berbeda, pada kelompok subyek semester 2 dan semester 6. Dari eksplorasi ini diperoleh gambaran bahwa subjek semester 2 memiliki skor Intelektual Character yang lebih baik dibandingkan subjek semester 6. Dalam suasana belajar yang tidak memberikan orang bagi siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuannya atas materi kuliah yang diberikan melalui berbagai media yang diperlukan seperti diskusi, brainstroming, praktek laboratorium, praktek lapangan; sena tidak memberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi gagasan-gagasan sebagai pendalaman yang relevan atas suatu topik, universitas akan sulit menghasilkan individu berkarakter intelektual."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lufiana Harnany Utami
"Kepercayaan pribadi adalah salah satu komponen yang harus ada pada individu seorang guru yang oleh Bandura diterjemahkan sebagai self efficacy guru. Self efficacy guru merupakan keyakinan guru akan kemampuannya untuk mengelola tugasnya secara profesional dalam proses pembelajaran, menjalankan peran-perannya sebagai seorang guru serta menghadapi tuntutan lugas lainnya dalam berbagai situasi yang terjadi Penelitian ini adalah mengenai self-efficacy guru di Sekolah Madania.
Tujuan penelitian ini ialah
(1) membuktikan apakah trait kepribadian sebagai faktor pribadi berhubungan dengan self-efficacy guru dan memberikan kontribusi pada pembentukan self-efficacy guru di Madania
(2) membuktikan apakah iklim psikologis sekolah sebagai faktor
lingkungan berhubungan dengan self-efficacy guru di Madania dan
(3) membuktikan bahwa apakah trait kepribadian dan iklim psikologis sekolah secara bersama-sama berhubungan dengan self-efficacy guru serta melihat mana yang lebih besar kontribusinya pada pembentukan self-efficacy guru di Madania.
Sampel penelitian ini adalah 120 orang guru yang ada dalam tahun ajaran 2003/2004 di Sekolah Madania. Alat ukur yang digunakan adalah skala NEO big five yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae, skala self efficacy guru yang dikembangkan oleh Bandura serta angket iklim psikologis sekolah yang disusun bcrdasarkan dimensi iklim psikologis organisasi dari James dan Sells. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lrair kepribadian dengan self-efficacy menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan. Dari kelima trait kepribadian yang ada, ternyata trail kepribadian extraversion consctentionsnes dan openness yang memberikan kontribusi sccara signifikan dalam pembentukan self-qiicacy sedangkan trair kepribadian neuriticsm dan agreeableness terlihat tidak signifikan kontribusinya. Iklim psikologis sekolah dengan self-efficacy juga menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan Demikian pula dengan variabel trait kepribadian dan iklim psikologis sekolah yang secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap self-efficacy secara signifikan.
Saran utama yang diajukan kepada Madania adalah memberikan perhatian pada penciptaan iklim psikologis sekolah yang positif guna mendorong meningkatnya self-efficacy guru. Berdasarkan hasil penelitian yan didapat, disarankan untuk melakukan penelitian yang melibatkan subyek dari beberapa sekolah agar hasilnya dapat digeneralisir untuk populasi yang lebih luas. Sebaiknya dibedakan pula self-efficacy guru secara umum seperti yang dilakukan pada penelitian ini dengan self-efficacy yang terfokus pada pengajaran di kelas."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelino Chandra Wiria
"Permasalahan peningkatan prestasi menjadi objek studi yang utama dari sport science atau ilmu olah raga, yang dewasa ini dikcmbangkan secara sistematis dan berencana di berbagai negara. Olahragawan dapat atau mampu memperlihatkan kemampuan prestasi yang maksimal, maka perlu menyiapkan kondisi fisik, psikologis dan juga kesiapan psikologis. Dalam diri seorang atlet dimana tuntutan berprestasi terjadi terus menerus, mereka sering mengalami stres. Physical Self Efficacy yang dipersepsikan oleh individu merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam performasi yang akan datang yang pada gilirannya dapat pula menjadi faktor yang ditentukan oleh pola keberhasilan - kegagalan perormance yang pernah dia1ami Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang diperlakukannya konsep psikologis yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi olahraga atiet dalam persiapan dan masa pertandingan, artinya adakah hubungan konsep psikologis yang diteliti, yakni stres dan self effency terhadap peningkatan prestasi olahraga di bidang atletik Beragamnya kualitas asa] atlet dan kondisi pembinaan serta progam pelatihan menyebabkaau perlunya dipikirkan pelatihan berdasar psikologi demi peningkatan. prestasi atlet. Penelitian ini bertujuan mengungkap hubungan stres arousal dan tes psikis dengan prestasi olahraga di bidang atletlk. Melalui kajian teoritis tentang prestasi olahraga, serta variabel yang diperkirakan mempengaruhi prestasi olahraga, yaitu stres dan Physical Self Efficacy, maka diajukan tiga hipotesis penelitian yang diuji kebenararnnya Hipotesis tersebut adalah I. Ada hubungan yang positif signifikan antara stres dalam persiapan pertandingan dan Physical Self Efficacy terhadap peningkatan prestasi olahraga di bidang atletik. 2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara stres dalam persiapan pertandingan dengan prestasi olahraga di bidang atletik, bila pengaruh kepercayaan diri dikontrol 3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Physical Self Eflicacy dan prestasi olahraga di bidang atletik, bila pengaruh stres dalam persiapan pertandingan di kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di stadion madya Senayan yang melibatkan atlt atlet dari daerah DKI Jakarta, Maluku., Papua serta arlet pelatnas yang dianggap mencerminkan populasi atlet. Sampel yang digunakan adalah atlet atlet berprestasi atau lolos kualifikasi PON ke-15 di Surabaya, sebanyak 62 orang dari beberapa nomer cabang olahraga atletik. instrumen yang dipakai adalah Stress Arousal Checklist dan Physical self-efficacy scale. Dari tiga hipotesis yang diajukan ada 1 hipotesis yang dinyatakan diterima atau didukung oleh data yang terkumpul. Sedangkan dua hipotesis lainnya ditolak atau tidak terbukti. Hipotesis yang diterima atau terbukti adalah sebagai berikut Ada hubungan yang positif signifikan antara stres dalam persiapan
pertandingan dan Physical Self Efficacy terhadap peningkatan prestasi
olahraga di bidang atietik. Hipotesis-hipotesis yang tidak diterima atau tidak terbukti adalah sebagai bcrikut 1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara stres dalam persiapan pertandingan dengan prestasi olahraga di bidang atletik, bila pengaruh kepercayaan diri dikontrol. 2 Ada hubungan yang positif dan signifikau antara Physical Self Efficacy dan prestasi olahraga di bidang atletik, bila pengaruh stres dalam persiapan pertandingan di kontrol. Dalam diskusi dibahas berbagai alasan tidak terbuktinya kedua hipotesis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>