Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baudrillard, Jean, 1929-2007
London : Sage, 1998
306 BAU c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atsushi, Miura
Tokyo: International House of Japan, 2014
658.843 ATS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Maududi Muhammad
"Dalam kondisi pasar hari ini, konsumen menginginkan brand yang mereka gunakan mengambil sikap terhadap isu sosial tertentu, termasuk di Indonesia. Ketika brand memiliki kecocokan dengan pesan aktivisme, tujuan, nilai, dengan praktik perusahaan yang pro terhadap isu sosial, serta terlibat aktif dalam Brand Activism, hal ini dapat menciptakan perubahan sosial dan keuntungan terbesar dalam brand equity.Brand Activism tumbuh dan menyebar di lingkungan pemasaran. Hal ini ditandai dengan fenomena Brand Activism yang telah mendapat perhatian baik di dunia akademis, maupun dikalangan pemasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Perceived Argument Quality, Perceived Authenticity, Perceived Altruistic Motives, Perceived Self-Interest Motives, Brand Trust, Brand Attitude, dan Brand Loyalty. Penelitian ini mengambil argumen Brand Activism kampanye “Setiap U Beri Kebaikan” Unilever Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan metode descriptive sampling menggunakan survei online kepada responden generasi z dan generasi milenial dalam rentang usia 18-39 tahun yang mengetahui kampanye “Setiap U Beri Kebaikan” dari Unilever Indonesia. Sebanyak 181 responden yang memenuhi kriteria terkumpul yang kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan Perceived Argument Quality berpengaruh positif terhadap Brand Trust, tetapi tidak terhadap Brand Attitude. Selanjutnya, Perceived Authenticity memiliki pengaruh positif terhadap Brand Attitude dan Brand Trust. Kemudian, Perceived Altruistic Motives memiliki pengaruh positif terhadap Brand Trust, tetapi tidak terhadap Brand Attitude. Selanjutnya, Perceived Self-Interest Motives tidak berpengaruh secara positif terhadap Brand Attitude dan Brand Trust. Terakhir, Brand Attitude dan Brand Trust berpengaruh positif terhadap Brand Loyalty. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh pemasar dan manajemen perusahaan yang ingin menerapkan Brand Activism terhadap brand yang akan dikampanyekan.

In today's market conditions, consumers want the brands they use to take a stand on certain social issues, including in Indonesia. When a brand matches activism messages, purpose, values, with pro-social corporate practices, and engages actively in brand activism, it can create social change and the greatest gains in brand equity. Brand activism grows and spreads in the marketing environment. This is indicated by the phenomenon of Brand Activism which has received attention both in the academia and among marketers. This study aims to determine the relationship between Perceived Argument Quality, Perceived Authenticity, Perceived Altruistic Motives, Perceived Self-Interest Motives, Brand Trust, Brand Attitude, and Brand Loyalty. This research takes a case study of Unilever Indonesia's “Every U Does Good” campaign. Data collection was carried out using a descriptive sampling method using an online survey of respondents from generation z and millennial generation in the age range of 18-39 years who know Unilever Indonesia's "Every U Does Good" campaign. A total of 181 respondents who met the criteria were collected which were then processed and analyzed using the Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). The results showed that Perceived Argument Quality had a positive effect on Brand Trust, but not on Brand Attitude. Furthermore, Perceived Authenticity has a positive influence on Brand Attitude and Brand Trust. Then, Perceived Altruistic Motives has a positive influence on Unilever Indonesia's Brand Trust, but not on Brand Attitude. Furthermore, Perceived Self-Interest Motives have no positive effect on Brand Attitude and Brand Trust. Last, Brand Attitude and Brand Trust have a positive effect on Brand Loyalty. The results of this study can be used as a reference by marketers and company management who want to apply Brand Activism to the brand that will be campaigned."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lury, Celia
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998
339.47 LUR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lury, Celia
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998
306.3 LUR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Burlington, VT : Ashgate, 2006
343.071 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Self-generated validity research has demonstrated that responding to survey questions changes subsequently measured judgements and behavior. We examine the scope and persistence of the effect of measuring satisfaction on customer behavior over time. In a field experiment conducted in a financial services setting, we hypothesize and find that measuring satisfaction (a) changes one-time purchase behavior, (b) changes relational customer behaviors (likelihood of defection, aggregate product use, and profitability), and (c) results in effects that increase for months afterward and persist even a year later. These results raise questions concerning the design, interpretation, and ethics in the conduct of applied marketing research studies."
Chicago: The University of Chicago Press,
305 JCR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Mowen, John C.
New York: Macmillan, 1987
658.834 2 MOW c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oliver, Richard L.
New York: McGraw-Hill , 1996
658.834 2 OLI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Suryatni Harthayasa
"Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dapat merupakan lembaga pendidikan informal yang menampilkan berbagai bentuk peragaan tentang Indonesia. Meskipun demikian sampai seberapa jauh kegiatan dan penyelenggaraannya memperoleh tanggapan dari para pengunjung. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis perwujudan TMII sebagai lembaga pendidikan informal (2) menganalisis berbagai peragaan yang dilaksanakan oleh TMII melalui anjungan-anjungan daerah (3) menganalisis efektivitas kegiatan dan cara-cara penyelenggaraannya (4) menilai tanggapan masyarakat pengunjung terhadap berbagai hal yang ditampilkan oleh TMII melalui anjungan-anjungan daerah. Metoda yang digunakan ialah metoda deskriptif analisis dengan data kualitatif dan kuantitatif.
Data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Obyek observasi antara lain: (1) Kualitas dan kuantitas misi dan kegiatan TMII melalui anjungan-anjungan daerah (2) Kualitas dan kuantitas hambatan dari pengelola obyek wisata budaya TMII (3) Kualitas kondisi Astagatra sebagai ketahanan budaya secara integral, holistik dan sistemik merupakan ketahanan nasional.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) perwujudan TMII sebagai lembaga pendidikan informal adanya perubahan prilaku individu atau masyarakat yang diakibatkan terjadinya proses interaksi informasi tanpa adanya pengaturan tertentu dan sering dilakukan tanpa sadar mencapai tujuan tertentu. Dalam merealisasikan proses tersebut diperlukan berbagai cara dari TMII dalam mengemas potensi yang ada sehingga dapat menarik masyarakat untuk berrekreasi. 2) Berbagai bentuk peragaan yang ditampillcan melalui anjungan-anjungan daerah pada umumnya sama baik yang bersifat statik maupun yang bersifat dinamis. Tetapi dalam melaksanakan aktivitasnya sangat bervariasi. (3) Efektivitas kegiatan dan cara-cara penyelenggaraannya pada umumnya sama antar anjungan daerah baik berupa pameran pertunjukan maupun pendidikan dan latihan, begitu pula dengan cara penyelenggaraannya baik secara mingguan atau bulanan, khusus dan insidentil, tetapi yang menjadi perbedaan adalah kualitas dan kuantitasnya. Disisi lain masing-masing Pemerintah Daerah mempunyai kemampuan yang berbeda sehingga dalam perkembangannya kurang baik yang dapat menimbulkan kecemburuan antar anjungan. (4) Tanggapan masyarakat pengunjung terhadap berbagai hal yang ditampilkan oleh TMII melalui anjungan-anjungan daerah secara bersama antara gatra geografi, gatra budaya dan gatra ekonomi sebesar 70% sedangkan 30% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.
Pemeriksaan secara statistik untuk koefisien-koefisien ini sangat signifikan dengan uji statistik t, pengembangan dan pelestarian obyek wisata budaya TMII disarankan antara lain: (1) Keberadaan obyek wisata budaya TMII berpotensi untuk saling mengerti dan memahami perbedaan yang ada diharapkan partisipasi dan proaktif dari masyarakat luas dan khusus kepada pengelola TMII dalam melaksanakan misinya perlu ditingkatkan sesuai dengan dinamika masyarakat. (2) Perkembangan pembangunan obyek wisata budaya TMII hams memperhatikan ciri khas daerah dan tidak merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat maupun obyek wisata yang sudah ada. (3) Untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas promosi perlu ditingkatkan dan khusus bagi anjungan daerah lebih banyak menampilkan pertunjukan atau pagelaran yang bemuansa budaya daerah. (4) Kontribusi TMII sebagai obyek wisata budaya dalam membina sating pengertian di dalam masyarakat majemuk Indonesia cukup positip sehingga dapat mempengaruhi wawasan nusantara dan ketahanan nasional, perkembangan lebih lanjut perlu diantisipasi budaya global yang berdampak negatif."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>