Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91661 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tjandra Yoga Aditama
Jakarta: UI-Press, 2006
616.2 TJA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tjandra Yoga Aditama
Jakarta: UI-Press, 2006
616.2 TJA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepoe, Mangku
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
616.203 SIT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia
"Globalisasi memberi dampak negatif terhadap kesehatan suatu negara yakni, meningkatnya penyebaran penyakit akibat virus dari satu wilayah negara ke wilayah negara lain atau dari satu benua ke benua lain di seluruh dunia melalui kontak antarmanusia, hewan, daging, tumbuhan, atau makanan. Seperti halnya flu burung yang menjadi pandemi pada tahun 2003 di Asia termasuk Indonesia, dimana jumlah kasus penderita flu burung terbanyak yaitu berada DKI Jakarta. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana karakteristik lokasi penderita flu burung di DKI Jakarta. Metode yang dilakukan yaitu, memplotting lokasi penderita flu burung dan melihat tipe peternakan yang ada dalam radius 1 km dari titik penderita, lalu memplotting lokasi unggas yang terinfeksi H5N1 dan dicari jaraknya terhadap penderita, menentukan kepadatan penduduk, jumlah rumah tangga miskin, dan permukiman di lokasi penderita, maka akan didapat karakteristik lokasi penderita flu burung. Selanjutnya data diolah dengan membuat peta tiap variabel kemudian menggunakan metode overlay, menganalisis keberadaan lokasi penderita terhadap tipe peternakan yang ada dalam radius 1 km, jarak dengan lokasi unggas yang terinfeksi flu burung, kepadatan penduduk dan jumlah rumah tangga miskin. Hasil yang didapat adalah penderita flu burung di DKI Jakarta memiliki karakteristik lokasi, yaitu berada di wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk dan proporsi rumah tangga miskin rendah, didominasi oleh tipe peternakan sektor 4 yaitu peternakan rakyat dan memiliki jarak relatif jauh dengan lokasi unggas positif flu burung. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S34000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arindayani
"Virus Avian Influenza tipe H5N1 yang dikenal dengan Flu Burung pertama ditemukan di Indonesia sejak tahun 2005, hingga tahun 2009 telah ditemukan 141 kasus positif Flu Burung dengan jumlah 115 yang meninggal. Selain menimbulkan tingkat kematian yang tinggi pada unggas dan manusia, flu burung juga memberikan dampak multikomplek mulai dari ekonomi, ketahanan, keamanan pangan, kesehatan masyarakat, sosial budaya, politik serta psikologi. Berbagai upaya penanggulangan flu burung telah dilakukan pemerintah, dengan cara memberikan informasi dan sosialisasi mengenai bahaya flu burung, namun berbagai upaya ini sering kali mengalami kendala oleh masyarakat itu sendiri. Masih ditemukan unggas yang berkeliran, letak kandang yang berdampingan dengan pemukiman, keengana melaporkan bila unggas peliharaanya mati mendadak. Hal ini dapat mencerminkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap flu burung.
Penelitian ini menggunakan desain Cross-sectional. Dengan metode pengambilan sampel cluster random sampling. Populasi penelitian ini adalah masyarakat di wilayah Kelurahan Manis Jaya Tangerang. Daerah ini merupakan wilayah pemukiman padat, yang masih ditemukan unggas peliharaan yang berkeliaran sehingga daerah ini memiliki resiko penularan penyakit flu burung. Berdasarkan hasil diperoleh gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap flu burung. Pengetahuan responden mengenai Flu Burung masih rendah, Sikap terhadap flu burung tergolong positif, dan perilaku yang cukup baik dalam pencegahan penularan flu burung. Dalam penelitian ini juga diperoleh hubungan antara perilaku pencegahan penularan flu burung dengan determinannya. Dari hasil uji statistik chi-square terdapat dua variabel yang berhubungan/berpengaruh terhadap perilaku yaitu variabel pengetahuan dan ketersediaan fasilitas pencegahan penyakit.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan masyarakat masih rendah mengenai flu burung. Peningkatan pengetahuan ini dapat ditingkatkan dengan pelaksanaan penyuluhan dan penambahan jumlah penyebaran media cetak poster dan spanduk tentang informasi flu burung yang mencakup mengenai penyebab penyakit flu burung, ciri-ciri unggas yang terserang penyakit flu burung, gejala flu burung pada manusia, dan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari penularan penyakit flu burung."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Saptonohadi
"Penyakit Flu Buruag (Avian Influenza) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang tidak saja bardampak pada isu kesehatan tetapi telah berdampak pada aspek idiologi, politik, ekonomio bahkan pertahanan keamanan. DKI Jakarta sebagai Ibukota negam RI menempati urutan kedua setelah Jawa Barat dalam jumlah kasus Confirm AI hingga 2007 yaita 26 kasus 23 diantaranya meninggal dunia Untak itu Pemda DKI telah menerbitkan Pergub nomor 15 Tahun 2007 dan Perdn nomor 4 Tahun 2007 sebagai langkab tindak lanjut pengendalian AI di DKI Jakarta Kedua kebijakan ini mengatur aspek pengendalian pemeliharaan dan peredaran unggas di DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Januari hingga Desember 2007 telah melaksanakan tindakan di lapangan sebagai implementasi dari pergub dan perda yang telab dibuatnya dalam adalah langkah implementasi produk kebijakan yaitu pergub no 15 dan Perda no 4 talmn 2007 di lapangan atau di masyarakat Sedangkan outcome adalah dampuk yang ditimbulkan dilihat dari jumlah mobiditas dan mortalitas pra kebijakan dan pesca kebijakan.
Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitataif dengan melaksnakan wawancara mendalam terhadap informan utama yang terlibat dalam pembuatan kebijakan, dan infurmau pendukung yang akan dimintai infonnasinya terkait implementasi kebijakan. Data primer dari basil wawancara akan dikonfirmasi dengan data sekander, telaab terbadap dokumen dan observasi di lapangan. Analisis data dilakukan dangan analisis isi (Contens Analysis), terbadap data primer dan interpretasi dilengkapi data sekunder. Hasil disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan grafik agar mudab dipahami oleh pengguna kebijakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pergub nomor 15 dan Perda nomor 4 tahun 2007 telah merujuk pada peraturan yang lebih tinggi. Terbitnya kebijakan ini diintrndusir oleh situasi perkembangan kasus AI global, nasional maupun lokal DKI, disamping itu pengarub tekanan masyarakat interest group, dan aspek kepemimpinan stakeholder kunci yaitu Gubemur Sutiyoso. Beberapa irnplementasi kebijakan yang berhasil adalah sosialisasi pergub sudab baik namun perda masih harus dilakukan terus. Koordinasi, komunikasi dan informasi antar instansi terkait telah be!jalan dengan baik. Depopulasi sektor 4 peternakan telah dilaksanakan namun belurn tantas. Vaksinasi tidaklagi menjadi strategi utarna pengendalian oamun bwsecurity adalah strategi piliban yang dianjurkan. Sertifikasi kesebatan hewan terintegrasi, termasuk pelibatan unsur TNI/Polri Perda yang akan dibuat tersebut perlu dilengk.api dengan kajian ukademis yang mendalarn, serta mempertimbangkan aspek geografi, demografi dan kekayaan alam serta aspek Ipoleksosbudhankam DKI Jakarta.

Avian Influenza illness is one of society healthiness which is not only effected of healthy, but also about the effect of ideology, politics, economy, social, culture even defend and security, DKI Jakarta as capital of Indonesian Republic state, take a place as second number after West Java in case of Confonn AI up to 2007 i.e 26 cases among others 23 are die. Therefore the DKI Regional Regulation number 15 of the year 2007 and Regional Regulation number 4 of the year 2007 as further step to bridle AI in DK1 Jakarta. This both prudent are to regaled bridling aspect to take are bridling and hen circulation in DKI Jakarta. The province Government of DKI Jakarta in January up to December 2007 has done field activities as implementation of Governor's and and Regional regulation, and the method which is used in policy making. Policy output is a step to policy product this are Governor Regulation number 15 and Regional regulation number 4 of the year 2007 in the field or society. While outcome is as result which is emerged seeing from the sum of morbidity and mortality after policy.
Research planning is using qualitative approach and doing deep interview against better informan who is involved in policy making of supporter informan who want to ask by us about the involved infoimation with policy implementation, The primer datas of interview process will be confirmed with the secondary data analysis about document and field observation. Data analysis is doing by content analysis of primer data and interpretation fulfilled with secondary data. The products will be served in the form of narration, table and graft so that easy to be understand by policy user.
The research products indicate that Governor Regulation number 15 and Regional Regulation number 4 of the year 2007 have been revocationed to the higher regulation. This policy emerging has been introduced by the situation development cases of global AI, national as well as local DKI and beside that also the effect of society pressing, interest group and aspect of stakeholder leadership as the key it is Governor Sutiyoso. Some policy implementation which is Successes are as socialization of better Governor Regulation, but the Regional Regulation must be done further. Coordination, communication and Governor Regulation and information inter involved instances are going better. Population of 4 domestic cattle's have been done but it is not clearly yet. what are suggested by President Instruction (lnpres) nwnbcr I of 1he year 2007 about Instruction of intensive increasing of AI bridling integrated include involved side of TNl/Polri. The Regional Regulation which will be made as above is necessary been full filled by deep academic wisdom and aspect geographic balance, demografic and nature forces and aspect of poleksosbudhankam of DKI Jakarta.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T32387
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyakit flu burung kembali merebak di Indonesia awal 2008 salah satunya disebabkan kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat tentang flu burung dan pencegahannya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap masyarakat tentang upaya pencegahan penularan flu burung. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif korelasi, purposive sampling pada 110 responden di wilayah RW 04, Ragunan, Jakarta dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap masyarakat RW 04, Ragunan, Jakarta tentang upaya pencegahan penularan flu burung (P=0,001;
alpha=0,05). Peneliti merekomendasikan kepada tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat untuk bekerjasama meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap upaya pencegahan penularan flu burung. Hal tersebut dapat membentuk perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka menurunkan insiden penyakit flu burung pada unggas dan manusia."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5713
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Yuwita Lestari
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26443
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Intan Pratiwi
"Kebijakan surveilans integrasi flu burung merupakan salah satu strategi penting dalam upaya pengendalian flu burung di Indonesia. DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi dengan jumlah kasus sejak positif tahun 2005-Juni 2008 berjumlah 33 kasus dan CFR sebesar 84,84% saat ini berupaya merealisasikan kebijakan surveilans terintegrasi penanggulangan flu burung, dimana saat ini belum diketahuinya optimalisasi pelaksanaan kebijakan surveilans terintegrasi tersebut untuk memantau secara dini kecenderungan peningkatan kasus flu burung setiap waktu serta faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakannya, diantaranya terkait dengan sosialisasi, koordinasi, serta sumber daya yang meliputi tenaga, anggaran, dan fasilitas, serta gambaran dukungan pedoman.
Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan melibatkan 9 informan. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan pedoman wawancara serta observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Sudin Kesmas Jakarta Barat, Sudin Kesmas Jakarta Selatan, Sudin Kesmas Jakarta Timur, Puskesmas Kecamatan Cipayung, Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur, serta BKHI. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2008.
Kebijakan surveilans integrasi flu burung di DKI Jakarta belum dapat optimal akibat kelemahan sumberdaya yang dimiliki serta proses pelaksanaannya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor prakondisi, seperti sosialisasi, koordinasi, dan sumber daya, yang menyebabkan pelaksanaan kebijakan tersebut belum berjalan optimal di DKI Jakarta. Dimana masyarakat serta tenaga kesehatan menjadi salah satu hambatan yang menjadikan deteksi dini penyakit flu burung di DKI Jakarta belum optimal karena sebanyak 72,7% kasus positif yang ada, layanan kesehatan pertama yang didatangi adalah klinik/dokter pribadi. Masih terdapatnya kasus flu burung pada unggas yang tidak dilaporkan oleh masyarakat sehingga tidak terpantau oleh Puskesmas atau Disnak dan tidak segera ditindaklanjuti dengan surveilans ILI oleh Puskesmas. Pada pelaksanaan investigasi pengambilan sampel kontak kasus pada manusia sampai saat penelitian dilakukan masih tergantung pada litbangkes sehingga respon petugas laboratorium pada beberapa kasus lebih dari 1x24 jam. Hambatan lainnya dalam investigasi menurut hasil wawancara adalah masih adanya penolakan sebagian masyarakat yang memiliki unggas untuk menyerahkan unggasnya untuk diperiksa. Koordinasi dalam hal pertukaran informasimasih belum optimal karena feedback data flu burung pada unggas ataupun manusia yang belum disampaikan secara konsisten dan rutin antara Dinas Kesehatan dan Peternakan.
Secara umum sosialisasi telah dilakukan kepada petugas kesehatan di jajaran Dinas Kesehatan dan Peternakan namun untuk pelayanan kesehatan swasta sosialisasi yang dilakukan belum merata salah satunya karena banyaknya unit pelayanan kesehatan swasta di DKI Jakarta. Latar belakang pendidikan petugas peternakan yang heterogen menjadikan sosialisasi kepada petugas masih perlu ditingkatkan serta petugas PDSR yang kurang mrencukupi menyebabkan surveilans pada unggas yang dilakukan pada suatu tempat akan berulang dalam jangka waktu lama. Adanya dukungan kebijakan tidak disertai dengan kelonggaran serta ketepatan pencairan dana khususnya yang bersumber dari APBD. Distribusi buku pedoman yang diterbitkan atas kesepakatan Depkes dengan Deptan, hanya dimiliki oleh jajaran Dinas Kesehatan sedangkan kendaraan operasional untuk kegiatan surveilans flu burung di tingkat Sudin Kesmas baru ada tahun 2008 berupa motor sedangkan unit lainnya kendaraan yang ada tidak khusus untuk surveilans tapi untuk operasional kantor.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa kebijakan surveilans integrasi flu burung ini secara konsep sangat baik, namun dalam pelaksanaannya kebijakan ini belum mampu membentuk jejaring yang kuat, khususnya keterlibatan peran serta masyarakat maupun swasta, sehingga kasus flu burung selama ini belum terpantau dengan baik. Oleh karena itu pengembangan surveilans berbasis masyarakat diantaranya melalui RW Siaga sangat diperlukan guna meningkatkan kemandirian dan peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit flu burung."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Perawat merupakan profesi yang paling sering berinteraksi dengan klien di rumah sakit. Interaksi yang sering rneningkatkan resiko terjadinya infeksi pada perawat khususnya perawat penyakit infeksi seperti flu burung. Masa inkubasi yang cepat, belum ditemukan cara pengobatan yang efektif; adanya indikasi penularan dari manusia ke manusia, dan interaksi yang sering menambah kecemasan perawat yang merawat pasien flu burung sehingga mempengaruhi lcineljanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan perawat yang merawat pasien Hu burung di Ruang Isolasi RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 25 perawat yang merawat pasien flu burung. Analisa data menggunakan program komputer dengan melihat proporsi dan prosentase. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu 52% mengalami cemas sedang, 44% mengalami cemas ringan, dan 4% mengalami cemas berat. Dari hasil ini dapat disimpulkan mayoritas responden mengalami cemas sedang sehingga perlu dilakukan konseling dan pelatihan untuk mengatasi rasa cemas."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5511
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>