Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86757 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sjamsoe`oed Sadjad
Jakarta: Grasindo Widiasarana Indonesia, 1997
338.1 SJA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1996
338.095 TRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Amir Hamzah
"ABSTRAK
Lahirnya industri farmasi di Indonesia dimulal dengan berdirinya berbagai perusahaan dagang dan distributor obat, balk impor maupun prociuksi dalam negeri sekitar tahun 1950-an. Perkembangan yang Iebih maju adalab ketika perusahaan multi nasional PMA masuk ke Indonesia dan bekerja sama dengan perusahaan dalarn negeTi membangun perusahaan dan pabrik farmasi sesual dengan IJU PMA tahun 1967. Setelah hampir empat puluh tahun keberadaan perusahaan farniasi, balk PMDN dan PMA, terlihat berbagai kekurangan yang sangat mendasar bagi kesuksesan sebuah industri farmasi, seperti kemanipuan R & D (Research and Development) dan manufacturing, sehingga sampai saat ini, perusahaan farmasi Indonesia belum mempunyai kompetensi inti (core competencies) yang bisa diandalkan untuk bersaing di era pasar bebas, terutama dengan dimulainya AFTA (Asean Free Trade Area) tahun 2003 dan liberalisasi perdagangan yang dixnungkinkan WTO (World Trade Organization).
Menghadapi era tersebut, berdasarkan analisa terhadap berbagai faktor, ditawarkan strategi yang harus dilaksanakan oleh industri farmasi Indonesia, yaitu: (1) Melakukan likukiasi, akuisisi atau merjer dan perusahaan farmasi yang ada berciasarkan kepeinilikan (ownership) atau kesamaan produk, sehingga terca.pai skala ekonomi (economic of scale) dan efisiensi produksi, (2) Registrasi ulang atas obat yang beredan dan perusahaan farmasi yang memproduksmya diwajibkan menginformasikan struktur biaya produksi, (3) Mengembangkan fasilitas R & D dan produksi bahan baku obat dengan cara cost sharing dan perusahaan farmasi dengan memanfaatkan sumber daya hortikultura, paling lambat sebehun dimulaƬnya AFTA tahun 2003."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Bungaran
Bogor: Yayasan USESE , 2001
338.1 SAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teguh Supriyatno
Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rekayasa Industri, 2007
690.598 ARC k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Liestyowati
"ABSTRACT
PT Askrindo adalah perusahaan asuransi kerugian dengan produk
utamanya asuransi kredit dan mempunyai beberapa produk pendukung yaitu
surety & custom bond, asuransi kredit perdagangan, penjaminan L/C dan
reasuransi.
Bisnis asuransi kredit mengalami penurunan sejak tahun 1991 dan
menurun drastis pada tahun 1994. Penurunan tersebut dikarenakan bank
sudah tidak lagi diwajibkan oleh pemerintah untuk mempertanggungkan
sebagian besar realisasi kredit programnya. Kontribusi penerimaan premi
selama 2 tahun terakhir ini juga masih mengalami penurunan, dan hanya
sebagian kecil jenis produk yang potensial menghasilkan premi yaitu
sebagian kecil asuransi kredit program, surety & custom bond dan
reasuransi.
Karya Akhir ini akan membahas bagaimana perusahaan dapat
meningkatkan pendapatan preminya melalui strategi bersaing pada produk
yang saat ini menunjukkan peningkatan yang potensial, yaitu Surety &
Custom Bond.
Produk ini baru dikembangkan tahun 1996 dan mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan asuransi kredit, dimana dalam industri
surety & custom bond persaingan harga & pelayanan yang memuaskan
adalah hal yang sangat penting.
Kondisi eksternal saat ini cukup mendukung perusahaan untuk lebih
meningkatkan performance bisnis ini. Berkurangnya kemampuan sejumlah
pesaing karena terkena dampak krisis ekonomi dan adanya kekuatan
internal perusahaan, tetah membuka peluang besar bagi perusahaan untuk
lebih memperkuat posisinya dalam industri ini.
Tetapi dalam operasionalnya, bisnis ini masih mengalami hambatan
karena kondisi internal perusahaan. Pola kerja produk lama yaitu asuransi
kredit masih sangat mempengaruhi operasional bisnis surety & custom
bond. Sebagian besar fungsi perusahaan masih berorientasi birokrasi dan
belum memahami karakteristik persaingan bisnis surety & custom bond,
sehingga proses operasional bisnis ini banyak mengalami hambatan.
"Dengan menganalisa lebih jauh tentang faktor internal perusahaan
melalui pendekatan teori the resources based model of above average return
dan menganalisa faktor eksternal perusahaan, maka dapat dipahami bahwa
perusahaan mempunyai beberapa kompetensi inti yang memenuhi 4 kriteria
utama untuk dapat digunakan sebagai daya saing yang unggul dan
berkelanjutan ( sustanaible competitive advantage) dalam industri surety &
custom bond.
Kompetensi inti tersebut adalah kemampuan melakukan analisa
pertanggungan kredit dan penjaminan yang unik dan kuat, kemampuan
menjalin hubungan bisnis yang unik dengan pelanggan dalam jangka
panjang, kemampuan melaksanakan pembedaan produk pada bisnis
penjaminan.
Beberapa elemen-elemen kompetensi tersebut berasal dari
pengalaman dan kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnis asuransi
kredit. Sedangkan pembedaan produk merupakan kompetensi inti yang ada
pada produk surety & custom bond. Perusahaan dapat memanfaatkan dan
mengkombinasikannya beberapa kompetensi inti untuk pengembangan
produk surety & custom bond yang lebih maksimal.
Agar kompetensi inti tersebut dapat dijadikan sebagai sumber daya
saing yang unggul & berkelanjutan, maka perusahaan harus dapat
mengeksploitasi dan mengkonsentrasikan fungsi-fungsi internal perusahaan untuk mengelola kompetensi inti tersebut. Dengan menerapkan teori the
value chain analysis dan teori membangun daya saing melalui strategi
fungsional (building competitive advantage through functional/eve/ strategy),
diharapkan usaha perusahaan dalam membangun keunggulan bersaing
dalam bisnis surety & custom bond dapat tercapai.
Internal organisasi yang memerlukan perubahan dalam metode dan
budaya kerjanya diharapkan dapat diatasi dengan pemahaman yang
mendalam akan perannya & kerjasama yang kuat oleh fungsi-fungsi yang
melaksanakan kegiatan utama, dimana fungsi-fungsi tersebut adalah berbeda
dengan fungsi-fungsi utama pada bisnis asuransi kredit.
Untuk lebih mengefektifkan pola kerjasama antar fungsi, maka
perusahaan harus menanamkan dan menerapkan kepada fungsi-fungsi
inernalnya akan pentingnya pemahaman kebutuhan dan keinginan pelanggan
yang tinggi, pelaksanaan inovasi yang tinggi dan meningkatkan kualitas kerja
serta produk secara maksimal. Semua fungsi diharapkan dapat memahami
pentingnya manajemen strategik serta melaksanakan koordinasi kerja yang
saling mendukung dengan tujuan mendapatkan pendapatan diatas rata-rata,
dengan cara memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan semaksimal
mungkin.
Diharapkan operasional bisnis surety & custom bond perusahaan
dapat lebih unggul dari pesaing dan bahkan dapat menjadi acuan pola kerja
operasional produk lain. Dengan melakukan manajemen strategik terhadap
kekuatan internal maka perusahaan diharapkan mampu menghadapi
dinamika persaingan & perubahan lingkungan eksternal dengan cepat.
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agung Pambudi
"Saat ini, industri benih hortikultura dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan pasar. Di sisi lain, industri multinasional berkontribusi penting dalam penyediaan benih dan perkembangan industri benih hortikultura di Indonesia. Dengan terbitnya Undang-undang No. 13 tahun 2010, investasi asing di industri benih hortikultura akan dibatasi paling banyak 30% (tiga puluh persen) pada tahun 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat adanya regulasi pembatasan investasi asing pada sektor industri benih hortikultura, serta untuk mendapatkan alternatif kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Penelitian ini menggunakan Metode Checklist Persaingan OECD tahun 2007 yang di serangkaian pertanyaan dan evaluasi menyeluruh mengenai pengaruh persaingan yang mungkin timbul pada industri dan pasar benih hortikultura, melalui wawancara, studi literatur, dan data pendukung dari instansi terkait.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan pembatasan investasi asing berpotensi menghambat perkembangan dan persaingan di pasar, yaitu : (1) meningkatan konsentrasi pasar; (2) munculnya hambatan memasuki pasar melalui pembatasan penyediaan modal perusahaan; (3) mengurangi kesejahteraan konsumen; (4) menghambat inovasi; dan (5) menghambat pertumbuhan pasar.
Terkait hal ini, perlunya dilakukan peninjauan kembali kebijakan pembatasan investasi asing di sektor industri hortikultura dengan mempertimbangkan : (1) kualitas benih hortikultura di pasar; (2) harga benih hortikultura di pasar; (3) ketersediaan dan keragaman benih hortikultura di pasar; (4) Hak Kekayaan Intelektual ; (5) perkembangan inovasi dan transfer teknologi; (6) perkembangan plasma nutfah; dan (7) pertumbuhan pasar perdagangan benih hortikultura.

Nowadays, the domestic horticultural seed industry has not yet been able to fulfill the market demand. On the other hand, multinational industry has an important contribution in supplying seeds and in developing horticultural seed industry in Indonesia. With the issuance of the Law No. 13 of the year 2010, the foreign investment in the horticultural seed industry will be limited maximally 30% (thirty per cent) by the year 2014.
This research aims to discover the impacts incurred due to the regulation of foreign investment limitation in the horticultural seed industry sector, and to acquire an alternative policy to deal with the issue.
The research used the 2007 OECD Competition Checklist Method whose set of questions and entire evaluation are about the influence of the competition which might incur in the industry and market of horticultural seeds, through interview, literature study, and supporting data from relevant bodies.
Based on the research results, it is discovered that the policy of foreign investment limitation has the potential to hamper the development and competition in the market because it can: (1) increase market concentration; (2) cause some obstacles to appear to enter the market through the limitation of company capital supply; (3) reduce the welfare of the customers; (4) hamper innovation; and (5) hamper market's growth.
In relation to those, it is necessary to review the policy of foreign investment limitation in the horticultural seed industry by considering: (1) horticultural seed quality in the market; (2) horticultural seed prices in the market; (3) the availability and variety of horticultural seeds in the market; (4) Intellectual Property Rights; (5) innovation development and technology transfer; (6) germplasm development; and (7) horticultural seed trading market growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31081
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>